GAGAL JANTUNG
Disusun oleh :
Grandfina A.A Longkeng ( 2214201066 )
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Keperawatan dewasa
kardiovaskular respiratori & hematologi
Saya berharap dalam penulisan makalah ini dapat membantu sebagian mahasiswa dan
mahasiswi kesehatan yang membaca boleh dengan mudah mendapat informasi tentang
penyakit gagal jantung
Saya berharap makalah ini sudah tersusun secara benar, tentu kami juga menyadari bahwa
masih ada kesalahan dalam penulisan maupun penjelasan, maka dari itu kami mengharapkan
kritik dan saran agar dapat menyempurnakan makalah ini kedepannya.
Tidak lupa juga saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah
membantu saya dalam proses pengerjaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................ i
F. Penanganan .......................................................................................................... 8
A. Kesimpulan........................................................................................................... 15
B. Saran .................................................................................................................... 16
iii
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gagal jantung merupakan kelainan multisitem dimana terjadi gangguan pada
jantung, otot skelet dan fungsi ginjal, stimulasi sistem saraf simpatis serta perubahan
neurohormonal yang kompleks.
Kematian akibat penyakit kardiovaskuler khususnya gagal jantung adalah 27 %.
Sekitar 3 - 20 per 1000 orang mengalami gagal jantung, angka kejadian gagal jantung
meningkat seiring pertambahan usia (100 per 1000 orang pada usia di atas 60 tahun.
Dari hasil penelitian Framingham pada tahun 2000 menunjukkan angka kematian dalam
5 tahun terakhir sebesar 62% pada pria dan 42% wanita, berdasarkan data dari di
Amerika terdapat 3 juta penderita gagal jantung dan setiap tahunnya bertambah dengan
400.000 orang, sedangkan untuk di Indonesia angka kejadian gagal jantung menyebab
kematian nomor satu, padahal sebelumnya menduduki peringkat ketiga. Gagal jantung
dapat disebabkan oleh beberapa factor yang dapat dihindari dan yang tidak dapat
dihindari.
Faktor - faktor penyebab gagal jantung diantaranya adalah kebiasaan merokok,
diabetes, hipertensi, kolestrol, kelebihan berat badan hingga stress. Ada tiga faktor
lainnya yang tidak bisa dihindari oleh manusia yakni faktor keturunan dan latar belakang
keluarga, faktor usia dan jenis kelamin yang banyak ditemui pada kasus kegagalan
jantung. Selain hipertensi, penyebab gagal jantung adalah kelainan otot jantung,
ateriosklerosis dan peradangan pada miokardium.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gagal jantung?
2. Bagaimana Etiologi gagal jantung?
3. Apa saja macam-macam gagal jantung?
4. Bagaimana patogenesis gagal jantung?
5. Bagaimana diagnosis gagal jantung?
6. Bagaimana penanganan gagal jantung?
7. Bagaimana pengobatan gagal jantung?
8. Bagaimana diet pada gagal jantung?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi gagal jantung
2. Untuk mengetahui etiologi gagal jantung
3. Untuk mengetahui macam-macam gagal jantung
4. Untuk mengetahui patogenesis gagal jantung
5. Untuk mengetahui diagnosis gagal jantung
6. Untuk mengetahui penanganan gagal jantung
7. Untuk mengetahui pengobatan gagal jantung
8. Untuk mengetahui diet pada gagal jantung
2
BAB II PEMBAHASAN
3
memompakan darah dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi
kebutuhan metabolik tubuh (forward failure) atau kemampuan tersebut
hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi (backward
failure) atau keduanya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya gagal jantung adalah
kontraktilitas miokard, denyut jantung (irama dan kecepatan/ menit) beban
awal dan beban akhir.
7
F. Penanganan pada gagal jantung
Tujuan umum penanganan gagal jantung adalah: meniadakan tanda
klinik seperti batuk dan dispne, memperbaiki kinerja jantung sebagai pompa,
menurunkan beban kerja jantung, dan mengontrol kelebihan garam dan air.
Obat yang digunakan untuk penanganan gagal jantung bervariasi tergantung
pada etiologi, keparahan gagal jantung, spesies penderita, dan faktor lainnya.
8
• Menurunkan preload. Karena adanya retensi garam dan air oleh
ginjal pada pasien CHF, maka preload jantung pada umumnya
tinggi. Hal tersebut akan mengakibatkan kongesti pada sistem
sirkulasi. Oleh karena itu, penurunan preload akan menurunkan
kongesti dan edema pulmoner, yang akan memperbaiki
pertukaran gas pada paru-paru pada kasus CHF jantung kiri,
dan menurunkan kongesti vena sistemik dan asites pada CHF
jantung kanan. Preload ditentukan oleh volume cairan
intravaskular dan tonus vena sistemik.
9
dibandingkan dengan diuretic loop dan sangat tidak efektif bila laju
filtrasi glomerulus turun dibawah 30%. Penggunaan kombinasi
diuretic loop dengan diuretic thiazude bersifat sinergis. Tiazide
memiliki efek vasodilatasi langsung pada arterior perifer dan dapat
menyebabkan intoleransi karbohidrat.
• Digoksin, pada tahun 1785, William Withering dari
Birmingham menemukan penggunaan ekstrak foxglove
(Digitalis purpurea). Glikosida seperti digoksin meningkatkan
kontraksi miokard yang menghasilkan inotropisme positif yaitu
memeperkuat kontraksi jantung, hingga volume pukulan,
volume menit dan dieresis diperbesar serta jantung yang
membesar menjadi mengecil. Digoksin tidak meneyebabkan
perubahan curah jantung pada subjek normal karena curah
jantung ditentukan tidak hanya oleh kontraktilitas namun juga
oleh beban dan denyut jantung. Pada gagal jantung, digoksin
dapat memperbaiki kontraktilitas dan menghilangkan
mekanisme kompensasi sekunder yang dapat menyebabkan
gejala.
• Vasodilator dapat menurunkan afterload jantung dan tegangan
dinding ventrikel, yang merupakan determinan utama
kebutuhan oksigen moikard, menurunkan konsumsi oksigen
miokard dan meningkatkan curah jantung. Vasodilator dapat
bekerja pada system vena (nitrat) atau arteri (hidralazin) atau
memiliki efek campuran vasodilator dan dilator arteri
(penghambat ACE, antagonis reseptor angiotensin, prazosin dan
nitroprusida).
10
darah. Pada gagal jantung sedang atau berat, vasodilator arteri
juga dapat menurunkan tekanan darah.
• Beta Blocker (carvedilol, bisoprolol, metoprolol). Penyekat
beta adrenoreseptor biasanya dihindari pada gagal jantung
karena kerja inotropik negatifnya. Namun, stimulasi simpatik
jangka panjang yang terjadi pada gagal jantung menyebabkan
regulasi turun pada reseptor beta jantung. Dengan memblok
paling tidak beberapa aktivitas simpatik, penyekat beta dapat
meningkatkan densitas reseptor beta dan menghasilkan
sensitivitas jantung yang lebih tinggi terhadap simulasi
inotropik katekolamin dalam sirkulasi. Juga mengurangi aritmia
dan iskemi miokard. Penggunaan terbaru dari metoprolol dan
bisoprolol adalah sebagai obat tambahan dari diuretic dan ACE-
blokers pada dekompensasi tak berat. Obat- obatan tersebut
dapat mencegah memburuknya kondisi serta memeperbaiki
gejala dan keadaan fungsional. Efek ini bertentangan dengan
khasiat inotrop negatifnya, sehingga perlu dipergunakan dengan
hati-hati.
• Antikoagolan adalah zat-zat yang dapat mencegah pembekuan
darah dengan jalan menghambat pembentukan fibrin. Antagonis
vitamin K ini digunakan pada keadaan dimana terdapat
kecenderungan darah untuk memebeku yang meningkat,
misalnya pada trombosis. Pada trobosis koroner (infark),
sebagian obat jantung menjadi mati karena penyaluran darah
kebagian ini terhalang oleh tromus disalah satu cabangnya.
Obatobatan ini sangat penting untuk meningkatkan harapan
hidup penderita.
• Antiaritmia dapat mencegah atau meniadakan gangguan
tersebut dengan jalan menormalisasi frekuensi dan ritme
pukulan jantung.
11
Perlu pula diperhatikan bahwa obat-obatan ini juga dapat
memeperparah atau justru menimbulkan aritmia. Obat antiaritmia
memepertahankan irama sinus pada gagal jantung memberikan
keuntungan simtomatik, dan amiodaron merupakan obat yang
paling efektif dalam mencegah AF dan memperbaiki kesempatan
keberhasilan kardioversi bila AF tetap ada.
Gagal jantung merupakan suatu keadaan dimana jantung tidak dapat lagi
memompa darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh,
walaupun darah balik masih dalam keadaan normal. Dengan kata lain, gagal
14
jantung merupakan suatu ketidakmampuan jantung untuk memompakan darah
dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh
(forward failure) atau kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan
pengisian jantung yang tinggi (backward failure) atau keduanya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya gagal jantung adalah
kontraktilitas miokard, denyut jantung (irama dan kecepatan/ menit) beban awal
dan beban akhir.
Gagal jantung akut didefinisikan sebagai serangan cepat dari gejala-gejala
atau tanda-tanda akibat fungsi jantung yang abnormal. Dapat terjadi dengan atau
tanpa adanya sakit jantung sebelumnya. Gagal jantung kronis didefinisikan
sebagai sindroma klinik yang komplek yang disertai keluhan gagal jantung berupa
sesak, fatique baik dalam keadaan istirahat maupun beraktifitas.
Pada gagal jantung terjadi suatu kelainan multisistem dimana terjadi
gangguan pada jantung (disfungsi sistolik dan diastolik). Pada disfungsi sistolik
terjadi gangguan pada ventrikel kiri yang menyebabkan terjadinya penurunan
cardiac output. Disfungsi diastolik merupakan akibat gangguan relaksasi miokard,
dengan kekakuan dinding ventrikel dan berkurangnya compliance ventrikel kiri
menyebabkan gangguan pada pengisian ventrikel saat diastolik. Penyebab
tersering adalah penyakit jantung koroner, hipertensi dengan hipertrofi ventrikel
kiri dan kardiomiopati hipertrofik,
Diagnosis Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang. Penanganan yang diberikan dapat berupa penanganan farmakologis
dan non farmakologis.
B. Saran
Gagal Jantung telah menjadi penyakit yang umum bagi banyak orang saat ini apalagi bagi
mereka yang tinggal di perkotaan. Akibat terburuk dari gagal jantung adalah kematian. Jika anda
memiliki gagal jantung anda dapat mengendalikan penyakit ini dengan cara Pemberian obat-
obatan, seperti obat inotropik (digitals obat inotropik intravera), obat vasodilator (arteriolar
dilator hidralazin), venodilator (nitrat, nitrogliserin), mised dilator (prazosin, kaptopril,
nitroprusid). diretik serta obatobatan distrimia, Tindakan pembedahan, hal ini biasanya dilakukan
untuk mengatasi penyakit jantung bawaan (paliatif, korektif) dan penyakit jantung didapat
15
(valvuloplasti penggantian katup). Saran yang dapat kami berikan yaitu bagi penderita gagal
jantung agar melakukan pemeriksaan selalu guna mengetahui sejauh mana kondisi dan seberapa
parah penyakitnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
17