Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

”CARDIOMEGALI”
Dosen pengampu : Ns. Reski ika sah putri S.,kep

Disusun Oleh :

1. Syifa Ayu Lestari 1800001039


2. Titin Yunengsih 1800001040
3. Vina Widiantari 1800001041
4. Wulan Azahro 1800001042
5. Yulia Febriyanti 1800001045
6. Ega Ayu Karantika 1800001046

Tingkat II

AKADEMI KEPERAWATAN RS. EFARINA


PURWAKARTA
2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“CARDIOMEGALI” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan
kami berterimakasih kepada Ns. Reski ika sah putri S.,kep selaku dosen mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah 2 yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran, dan usulan sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan dimasa depan.

Purwakarta, April 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR..............................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................

A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................

A. Definisi Cardiomegali.............................................................................................4
B. Etiologi Cardiomegali ............................................................................................4
C. Gejala Cardiomegali...............................................................................................8
D. Manifestasi Cardiomegali.......................................................................................8
E. Patofisiologi dan pathway.......................................................................................9
F. Pemeriksaan Diagnostik..........................................................................................9
G. Kompilikasi.............................................................................................................10
H. Cara pengobatan cardiomegali................................................................................10
I. Terapi cardiomegali................................................................................................11
J. Konsep Asuhan Keperawatan.................................................................................12
K. Diagnosa.................................................................................................................15
L. Intervensi.................................................................................................................15

BAB III PENUTUP..............................................................................................................

A. Kesimpulan.............................................................................................................17
B. Saran.......................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kardiomegali sendiri sering dikaitkan dengan gangguan medis seperti
tekanan darah tinggi, gagal jantung kongestif dan anemia jangka panjang,
penyakit Jaringan Ikat dan lain sebagainya. Gejala Kardiomegali
(PembesaranJantung)
            Beberapa orang dengan Kardiomegali biasanya asimtomatik atau
mereka tidak menderita gejala apapun. Namun, kebanyakan orang yang
menderita Kardiomegali ditandai gejala seperti kesulitan pernapas, sesak
napas dan pusing. Dalam beberapa kasus, penderita mungkin tiba-tiba
menderita aritmia jantung atau kontraksi otot jantung yang abnormal.
Beberapa tanda-tanda lainnya termasuk batuk terus-menerus dan mengalami
peradangan pada tungkai bawah.
Dan untuk mendiagnosis Kardiomegali ini biasanya melibatkan
serangkaian tes medis seperti penggunaan sinar-X, Magnetic Resonance
Imaging (MRI), komputerisasi Tomography (CT) Scan dan pemeriksaan
darah.
Pemeriksaan melalui tes darah bertujuan untuk menilai tingkat
hemoglobin dan memeriksa trombosit dan sel darah. Pencitraan membantu
menilai kondisi jantung. Tes elektrokardiogram juga dapat dilakukan untuk
memeriksa impuls listrik di jantung.
Jika Kardiomegali disebabkan oleh tekanan darah tinggi, beta blockers,
angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor dan diuretik dapat digunakan
untuk mengurangi tingkat tekanan. Obat-obatan ini juga dapat mengobati
beberapa masalah kesehatan seperti retensi air, peradangan dan
meningkatkan fungsi jantung.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi cardiomegali ?
2. Apa etiologi cardiomegali ?
3. Apa saja gejala cardiomegali ?
4. Apa maniffestasi cardiomegali ?
5. Apa patofisiologi cardiomegali?
6. Apa saja pemeriksaan diagnostic cardiomegali ?
7. Apa saja komplikasi cardiomegali ?
8. Bagaimana cara pengobatan cardiomegali ?
9. Bagaimana cara terapi cardiomegali ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa definisi cardiomegali ?
2. Untuk mengetahui apa etiologi cardiomegali ?
3. Untuk mengetahui apa gejala cardiomegali ?
4. Untuk mengetahui apa maniffestasi cardiomegali ?
5. Untuk mengetahui apa patofisiologi cardiomegali?
6. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostic cardiomegali ?
7. Untuk mengetahui apa saja komplikasi cardiomegali ?
8. Untuk mengetahui cara pengobatan cardiomegali ?
9. Untuk mengetahui cara terapi cardiomegali ?

BAB II

5
PEMBAHASAN
A. Definisi Cardiomegali
Kardiomegali adalah sebuah keadaan anatomis (struktur organ) di mana
besarnya jantung lebih besar dari ukuran jantung normal, yakni lebih besar
dari 55% besar rongga dada. pada Kardiomegali salah satu atau lebih dari 4
ruangan jantung membesar. Namun umumnya kardiomegali diakibatkan oleh
pembesaran bilik jantung kiri (ventrikel kardia sinistra)
Pada kardiomegali dapat oto-ototnya yang membesar atau rongganya
yang membesar, manapun itu semua adalah adaptasi jantung utnuk
menghaapi perubahan dalam tuntutan kerjanya
B. Etiologi Cardiomegali
Penyebabnya ada banyak sekali, hampir semua keadaan yang memaksa
jantung untuk bekerja lebih keras dapat menimbulkan perubahan-perubahan
pada otot jantung sehingga jantung akan membesar. Logikanya adalah
misalnya pada binaragawan, otot-ototnya membesar karena seringnya mereka
melakukan aktivitas beban tinggi. Jantung juga demikian. Penyebab yang
terbanyak:
1. Penyakit Jantung Hipertensi
Pada keadaan ini terdapat tekanan darah yang tinggi sehingga jantung
dipaksa kerja ekstra keras memompa melawan gradien tekanan darah perifer
anda yang tinggi.
2. Penyakit Jantung Koroner
Pada keadaan ini sebagian pembuluh darah jantung (koroner) yang
memberikan pasokan oksigen dan nutrisi ke jantung terganggu Sehingga
otot-otot jantung berusaha bekerja lebih keras dari biasanya menggantikan
sebagian otot jantung yang lemah atau mati karena kekurangan pasokan
darah.

3. Kardiomiopati (diabetes, infeksi)

6
Yakni penyakit yang mengakibatkan gangguan atau kerusakan langsung
pada otot-otot jantung. Hal ini dapat bersifat bawaan atau karena penyakit
metabolisme seperti diabetes atau karena infeksi. Akibatnya otot jantung
harus kerja ekstra untuk menjaga pasokan darah tetap lancar.
4. Penyakit Katup Jantung
Di jantung ada 4 katup yang mengatur darah yang keluar masuk jantung.
Apabila salah satu atau lebih dari katup ini mengalami gangguan seperti
misalnya menyempit (stenosis) atau bocor (regurgitasi), akan mengakibatkan
gangguan pada curah jantung (kemampuan jantung untuk memopa jantung
dengan volume tertentu secara teratur). Akibatnya jantung juga perlu kerja
ekstra keras untuk menutupi kebocoran atau kekurangan darah yang
dipompanya.
5. Penyakit Paru Kronis
Mengapa penyakit paru kronis juga bisa menyebabkan kardiomegali?
Karena pada penyakit paru kronis dapat timbul keadaan di mana terjadi
perubahan sedemikian rupa pada struktur jaringan paru sehingga darah
menjadi lebih sulit untuk melewati paru-paru yang kita kenal dengan
nama"HIPERTENSI PULMONAL". Karena itu bilik jantung kanan yang
memompa darah ke paru-paru perlu kerja ekstra keras, sehingga tidak seperti
kebanyakan kardiomegali bukan bilik kiri yang membesar tapi bilik kanan,
tapi jika sudah berat bahkan bilik kiri pun akan ikut membesar.
Kardiomegali itu sering kali disertai dengan keadaan gagal jantung. Oleh
karena itu kardiomegali seringkali menunjukkan bahwa jantung telah lama
mengalami kegagalan fungsi yang sudah berlangsung cukup lama dan berat.
Selain itu kardiomegali cenderung membuat jantung mudah terkena penyakit
jantung koroner karena jantung yang besar perlu pasokan darah dan oksigen
yang besar sedangkan pasokan darah belum tentu lancar. Kardiomegali
berpotensi berbahaya tapi yang lebih berbahaya adalah penyakit yang

7
menyebabkannya, karena seringkali timbul gejala-gejala klinis lain yang
berpotensi fatal seperti gagal jantung dan stroke.
C. Gejala Cardiomegali

1. Tergantung dari derajat keparahannya. Tampak gejala yang berhubungan


dengan kegagalan pompa jantung untuk bekerja dengan baik

2. Dapat disertai nggeliyer, pusing, atau sensasi mau jatuh. Orang awam
menyebutnya “vertigo”. Dalam istilah asingnya disebut “dizziness”.

3. Sesak nafas, seperti orang yang terengah-engah.

4. Terdapat cairan di rongga perut (ascites)

5. Kaki (tungkai, pergelangan kaki) membengkak

D. Manifestasi Klinis
1. Panas tinggi, anoreksia, malaise (adanya proses septikemia)
2. Nyeri tulang dekat sendi, tidak dapat menggunakan anggota bersangkutan,
pembengkakan lokal (tanda-tanda radang akut : rubor, dolor, kalor, tumor,
fungsi larsa) dan nyeri tekan
3. Pada osteomielitis kronik biasanya rasa sakit tidak begitu berat, anggota
yang terkena nanah dan bengkak
4. LAB : Leukositosis, anemia, LED meningkat
E. Patofisiologi
Pada jantung normal, jantung mampu memenuhi kebutuhan tubuh untuk
menjalankan metabolisme secara wajar. Pada keadaan dimana metabolisme
meningkat seperti: pada waktu kita sedang bekerja keras, berolahraga yang
memeras keringat, beraktifitas yang melebihi kebiasaan, maka jantung akan
melakukan kompensasi dengan meningkatkan frekuensi denyut jantung.
Selanjutnya apabila metabolisme tubuh kembali normal, maka jantung pun
akan kembali ke keadaan normal. Namun pada jantung yang sudah
kardiomegali, berolahraga berat justru akan memperparah kondisi

8
jantungnya. Penyebab kardiomegali kemungkinan bukan karena dulunya
suka olahraga lalu terjadi kardiomegali, tetapi mungkin penyebab yang lain
F. Penatalaksanaan Medis
Beberapa prinsip penataalaksanaan klien osteomielitis yang perlu
diketahui perawat dalam melaksanakan asuhan keperwatan agar mampu
melaksanakan tindakan kolaboratif adalah sebagai berikut ;
1. Istirahat dan memberikan analgesic untuk menghilangkan nyeri
2. Pemberian cairan intravena dan kalau perlu tranfusi darah
3. Istirahat local dengan bidai dan traksi
4. Pemberian antibiotic secepatnya sesuai dengan penyebab utama
yaitustaphylococcus aureus  sambil menunggu biakan kuman.Antibiotik
diberikan selama 3-6 minggu dengan melihat keadaan umum dan endap
darah klien.Antibiotik tetap diberikan hingga 2minggu setelah endap darah
normal.
5. Drainase bedah
Apabila setelah 24 jam pengobatan local dan sistemik antibiotic gagal
(tidak ada perbaikan keadaan umum),dapat dipertimbangkan drainase
bedah.Pada draenase bedah, pus periosteal di evakuasi untuk mengurangi
tekanan intra-useus.Disamping itu , pus jg di gunakan untuk biakan
kuman.Draenase dilakukan selama beberapa hari dan menggunakan NaCL
dan antibiotic.
G. Komplikasi
1. Dini :
a. Kekakuan yang permanen pada persendian terdekat (jarang terjadi)
b. Abses yang masuk ke kulit dan tidak mau sembuh sampai tulang yang
mendasarinya sembuh
c. Atritis septic

2. Lanjut :

9
a. Osteomielitis kronik ditandai oleh nyeri hebat rekalsitran, dan
penurunan  fungsi tubuh yang terkena
b. Fraktur patologis
c. Kontraktur sendi
d. Gangguan pertumbuhan
H. Pengobatan Cardiomegali

1. Sesuai dengan penyebab yang mendasarinya (underlying causes).

2. Obat golongan diuretik

3. Obat golongan ACE inhibitor

4. Obat golongan beta blocker

5. Golongan nitrat

6. Mengurangi/menurunkan berat badan

7. Diet rendah garam

8. Pembatasan (asupan) cairan

9. Berolahraga

I. Pencegahan
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi
pembesaran jantung, antara lain:
1. Berhenti merokok
2. Turunkan berat badan
3. Diet rendah garam
4. Kendalikan kencing manis
5. Menjaga tekanan darah
6. Melakukan olahraga yang sesuai dengan fisik
7. Hindari alkohol
8. Menjaga waktu tidur

10
9. Batasi asupan kolesterol
10. Menjaga diet yang seimbang
J. Terapi kardiomegali
1. Sesuai dengan penyebab yang mendasarinya
2. Obat golongan diuretik
3. Obat golongan ace inhibitor
4. Obat golongan beta blocker
5. Golongan nitrat
6. Mengurangi/menurunkan berat badan
7. Diet Rendah Garam
8. Pembatasan asupan cairan
9. Olahraga

BAB III

11
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Data Dasar
2. Identitas Klien
Nama/Umur : Ny H / 56 Tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Tgl MRS : 17 April 2012
Tgl/Jam Pengambilan data : 17 April 2012/10.49
NO RM : 13.47.27
Ruangan : ICU
Diagnosa Medis : Cardio Megali
3. Identitas Penanggung jawab
Nama, alamat, usia, agama dan pekerjaan
a. Riwayat kesehatan Alasan Masuk Rumah Sakit : Klien menderita
penyakit sesak napas
b. Keluhan utama Keluhan saat masuk rumah sakit : Sesak nafas diagian
dada
c. Keluhan saat ini Keluhan yang dirasakan saat pengkajian
d. Riwayat penyakit sekarang Keluhan pasien mulai awal dirasakan hingga
masuk rumah sakit
e. Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit yang pernah diderita klien
4. Pola Aktifitas
a. Pola Nutrisi
Memiliki kebiasaan makan makanan berlemak, asin
b. Pola Eliminasi
Ada keluhan atau tidak
c. Pola Personal higiene
d. Pola Istirahat dan tidur karena sesak akibat perbesaran jantung
e. Pola Aktivitas
12
Membutuhkan bantuan orang lain : mandiri, parsial atau total
B. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran : Composmentis
b. TD : 170/90 mmHg
c. Nadi : 95 x /menit
d. Pernafasan : 24 x /menit
e. Suhu : 35,7 ° C
f. BB : 67 Kg
g. TB : 148 cm
1. Sistem pernafasan
RR >24 x/mnt,bentuk hidung simetris,terdapat nafas cuping hidung,bentuk
dan pergerakan paru tidak simetris,tidak ada barellchest,napas cepat dan
dan dalam,terdengar whezing pada lapang paru.fremitus vokal
simetris,orthopnea.
2. Sistem Kardiovaskuler
Palpasi :Mengalami Pergeseran Pada yaitu ada di antara ICS 5 dan
ICS 6
Ictus Cordis : Titik denyut apex tidak tepat berada pada ICS 5
Perkusi :
Batas Atas : IC2
Batas Bawah : di antara IC 5 dan IC 6
Batas Kanan: Linea Midsternalis dextra
Batas kiri : sedikit bergeser dari Midclavikularis Sinestra
Pembasaran Jantung : Terjadi Pembesaran Jantung
Auskultasi
BJ 1 : Lup
BJ 2 : Dup
BJ 3 : Tidak Terdengar
BJ Tambahan : Tidak Terdengar

13
TD: >140/90mmHg, Nadi : 92 x/mnt Tidak.terdapat distensi vena
jugularis.tidak ada suara jantung tambahan.tidak ada clubing fingger,CRT < 3
dtk.tidak terlihat iktus cordis Konjungtiva tidak anemis, tidak ada oedema
palpebra, tidak ada sianosis hidung, lidah, bibir ,kuku, Allert test (-),akral
dingin.
3. Sistem Pencernaan
Bising usus 12 x/mnt,.mulut simetris.tidak ada stomatitis. Mukosa mulut
lembab, ada reflek menelan, tidak ada nyeri tekan epigastrik, tidak teraba
pembesaran hepar, tidak teraba masa dikolon, tidak ada distensi abdomen.
4. Sistem Persyarafan
Kesadaran kompos mentis,GCS E4M6V5.. Reflek pupil terhadap cahaya
(+), tidak ada strabismus, klien mampu bedakan stimulus tajam tumpul halus
kasar, klien mampu merespon pembicaraan dengan benar
5. Sistem Endokrin
Tidak ada eksoftalmus,tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, chovstek sign(-)
karpopedal (-), tremor (-).
6. Sistem Genitourinari
Area genetal bersih tidak ada tanda peradangan,terpasang folley cateter.
vesika urinari tidak teraba penuh,tidak ada pembesaran ginjal.
7. Sistem Muskuloskeletal
Kekuatan otot penuh ,tonus otot baik,terdapat edema pada ekstremitas
bawah.

8. Sistem integumen dan imunitas


Ada edema pada kaki,kulit kering.turgor kulit sedang,piting edema ++
9. Sistem Penginderaan
Pasien dapat membaca pada jarak 30cm.pasien dapat mendengar dengan jelas.
C. Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung b/d Penurunan kontraktilitas jantung

14
2. Intoleransi aktifitas b/d Kelemahan
3. Resiko gangguan pertukaran gas b/d Perubahan membran kapiler alveolar
4. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual
dan kesulitan menelan
D. Intervensi Keperawatan

Diagnose Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional


hasil
Penuruna Tujuan : Setelah 1. pertahankan pasien untuk - Mengurangi beban jantung
n curah
dilakukan tindakan tirah baring - Mengetahui perfusi darah di
jantung
b/d keperawatan selama 2. Ukur parameter organ dan untuk mengetahui
Penuruna
2x24 jam curah hemodinamik CVP sebagai indicator
n
kontraktil jantung adekuat 3. Pantau EKG terutama - peningkatan beban kerja
itas
Kriteria Hasil : frekuensi dan irama jantung
jantung
1. RR normal 4. Pantau bunyi jantung S3 dan - Mengetahui penurunan
2. Sesak berkurang S4 kontraktilitas jantung
5. Batasi natrium dan air - Mengetahui tingkat
6. pertahankan akses IV gangguan pengisian sistole
7. Kolaborasi atau diastole
8. Pemeriksaan AGD, - Mencegah peningkatan
amlodipin 1x10 mg, beban jantung
captopril 3 x 37,5 mg - Untuk maintenance jika
sewaktu terjadi kegawatan
vaskuler
- Mengetahui perfusi jaringan
Perifer
Intoleran Tujuan : Setelah 1. Pertahankan klien tirah - Mengurangi beban
si kerja jantung
dilakukan tindakan baring sementara fase akut
aktifitas - Mengurangi beban
b/d keperawatan selama 2. Tingkatkan klien duduk di jantung
Kelemah - Meningkatkan venus
2x24 jam toleransi kursi dan tinggikan kaki
an return
aktifitas pasien klien - Meningkatkan

15
meningkat 3. Pertahankan rentang gerak kontraksi otot
sehingga membantu
Kriteria Hasil : pasif selama fase kritis
venus return
- Pasien mampu 4. Evaluasi tanda vital saat - Mengetahui fungsi
jantung,bila dikaitkan
beraktifitas kemajuan aktivitas terjadi
dengan aktifitas
secara bertahap 5. Berikan waktu istirahat - Mendapatkan cukup
waktu resolusi bagi
diantara waktu aktifitas
tubuh dan tidak terlalu
6. Pertahankan penambahan memaksa kerja
O2 sesuai pesanan jantung
- Meningkatkan
7. Selama aktifitas kaji oksigenasi jaringan
EKG,dispnea,sianosis,kerja
napas,frekuensi.

Resiko Tujuan : Setelah 1. Berikan O2 sesuai - Meningkatkan konsentrasi


gangguan
dilakukan tindakan kebutuhan O2 dalam proses pertukaran
pertukara
n gas b/d keperawatan selama 2. Pantau GDA gas
Perubaha
1x24 jam diharapkan 3. Koreksi keseimbangan - Mengetahui tingkat
n
membran tidak terjadi gangguan Asam basa oksigenasi pada jaringan
kapiler 4. Berikan posisi semi
pertukaran gas - Mencegah asidosis yang
alveolar
Kriteria Hasil : fowler memperberat fungsi
- GDA dalam batas 5. Cegah atelektasis dengan pernafasan
normal melatih batuk efektif dan - Meningkatkan ekspansi paru
- Tidak ada dispnea napas dalam - Meningkatkan ekspansi paru
6. Kaji kerja pernafasan - Mengetahui tingkat
7. Kolaborasi : RL 500/24 efektifitas fungsi pertukaran
jam gas
8. Furosemid 1 x40 mg - Mencegah terjadinya retensi
cairan
Resiko Tujuan : Setelah 1. Batasi masukan lemak, - memperbanyak volume
perubaha garam dan cairan cairan intravaskuler
dilakukan askep
n nutrisi 2. Kaji makanan kesukaan - memenuhi kebutuhan klien
kurang selama 3 x 24 jam klien - memenuhi kebutuhan

16
dari asupan makanan dan 3. Kolaborasi pemberian nutrisi klien
kebutuha makanan parenteral dan - mengetahui diit klien
cairan yang
n terapi antasida sesuai - Mencegah distensi
berhubun dikonsumsi memenuhi indikasi abdomen
gan 4. Rujuk ke ahli gizi sesuai
kebutuhan metabolik
dengan indikasi
mual dan Kriteria Hasil : 5. Hindari makanan penghasil
kesulitan gas dan minuman
- Klien menghabiskan
menelan berkarbonat
porsi yang disediakan
Rumah Sakit
- Klien mengatakan
tidak mual

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Cardiomegali adalah sebuah keadaan anatomis stuktur organ dimana
bersarnya jantung lebih besar dari ukuran jantung normal, yakni lebih besar
dari 55% besar organ dada. Pada kardiomegali salah satu atau lebih dari 4
ruangan jantung membesar, namun umumnya kardiomegal diakibatkan oleh
pembesaran bilik jantung kiri ventrikel kardia sinistra. Pada kardiomegali
dapat otot-ototnya yang membesar atau rongganya yang membesar manapun
itu semua beradaptasi jantung untuk menghadapi perubahan dalam tuntuan
kerjanya.
B. Saran
Kardiomegali adalah kondisi medis sepenuhnya dapat menyembuhkan.
Jika anda menderita gejala mirip dengan penyakit ini, kunjungi dokter anda
mulai pengobatan segera, perawatan medis awal akan membantu kembali
kekesehatan dalam waktu singkat

17
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scrib.com/document/289068589/LP-Kardiomegali diakses 14
april 2020
https://www.academiaedu.com/document/345900652LP-Kardiomegali
diakses 14 april 2020

18

Anda mungkin juga menyukai