Disusun Oleh:
1. Anggun Angriani
2. Agnes Pompo Tamala
3. Ananda Zahara Aulia
4. Windi Okdwi Delta Maulina
KELAS 2D
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES PAYUNG NEGERI
PEKANBARU TA. 2021/2022
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada allah Swt. Karena atas rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang yang berjudul “Penyakit
Jantung Koroner” tepat pada waktunya. Tujuan dari penulisan makalah ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah “Keperawatan Medikal Bedah 1”. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas kelompok dari mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah
1. Penulisan makalah ini masih ada kekurangan. Untuk itu penulis merima kritik dan
saran, dari pembaca agar makalah ini dapat lebih sempurna. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi penulis dan pembaca. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dalam proses belajar dan mengajar.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................3
1.2. Tujuan..........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................4
2.1. Definisi.....................................................................................................................4
2.2. Etiologi.....................................................................................................................5
2.3. Manifestasi klinik....................................................................................................5
2.4. Patofisiologi dan WOC............................................................................................6
2.5. Komplikais...............................................................................................................7
2.6. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan...............................................................7
2.7. Pemeriksaan Penunjang Diagnostik.........................................................................8
2.8. Konsep Askep..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
1
BAB I
PENDAHULUAN
2. Tujuan
1. Untuk mengetahui askep pada pasien jantung koroner (PJK).
2. Untuk mengetahui konsep penyakit jantung koroner (PJK).
3. Untuk mengetahui konsep askep penyakit jantung koroner (PJK).
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi
Penyakit arteri Koroner (coronary Artery Disease) adalah penyakit yang ditandai
dengan adanya endapan lemak yang berkumpul di dalam sel yang melapisi dinding suatu
arteri koroner dan menyumbat aliran darah. Endapan lemak (atheroma atau plak) terbentuk
secara bertahap dan tersebar dipercabangan besar dari kedua arteri koroner utama, yang
mengelilingi jantung dan menyediakan darah bagi jantung, proses penmbentukan atheroma
ini disebut aterosklerosis. (www.medicastore.com)
Penyakit jantung koroner/ penyakit arteri koroner (penyakit jantung artherostrofik)
merupakan suatu manifestasi khusus dan arterosclerosis pada arteri koroner. Plaque terbentuk
pada percabangan arteri yang ke arah aterion kiri, arteri koronaria kanan dan agak jarangpada
arteri sirromflex. (DepKes : 2001)
Penyakit jantung koroner adalah suatu penyakit dimana tersumbatnya aliran pembuluh
darah koroner jantung akibat penimbunan zat lemak (arteriosclerosis) karena tidak cukupnya
suplai darah yang mengandung oksigen untuk menghidupkan jantung maka terjadi ancaman
otot jantung yang bisa menimbulkan kematian mendadak (Ronald H. Sitorus : 2006)
PJK ( Penyakit Jantung Koroner) adalah ketidakseimbangan antara kebutuhan O2
mikardium dengan suplai O2 yang disebabkan oleh proses anterosklerosis yang merupakan
klainan digeneratif (Sarwono Waspadji, 2002 : 1991).
2.2. Etiologi
Penyakit jantung koroner dapat disebabkan oleh beberapa hal :
1. Penyempitan (stenosis) dan penciutan (spasmes) arteri koronaria, tetapi
penyempitan bertahap akan memungkinkan berkembangnya kolateral yang
cukup sebagai pengganti.
2. Aterosklerosis , menyebabkan sekitar 98% kasus PJK.
3. Penyempitan arteri koronaria pada sifilis, aortisi takayasu,berbagai jenis arteritis
yang mengenai arteri coronaria, dll.
2
1. Beberapa hari atau minggu sebelumnya tubuh terasa tidak bertenaga, dada tidak
enak, waktu olahraga atau bergerak jantung berdenyut keras, napas tersengal-
sengal, kadang-kadang disertai mual, muntah dan tubuh mengeluarkan banyak
keringat.
2. Nyeri dada
Sakit dada kiri (angin) dan nyeri terasa berasal dari dalam. Nyeri dada yang dirasakan
pasien juga bermacam-macam seperti ditusuk-tusuk, terbakar, tertimpa benda berat, disayat,
panas. Nyeri dada dirasakan di dada kiri disertai penjalaran ke lengan kiri, nyeri di uluh hati,
dada kanan, nyeri dada yang menembus punggung, bahkan ke rahang dan leher.
1. Jantung berdebar (denyut nadi cepat).
2. Keringat dingin
3. Tenaga dan pikiran menjadi lemah, ketakutan yang tidak ada alasannya, perasaan mau
mati saja.
4. Tekanan darah rendah atau stroke.
5. Dalam kondisi sakit :
Sakit nyeri terutama di dada sebelah kiri tulang dibagian atas dan tengah sampai
ketelapak tangan terjadinya sewaktu dalam keadaan tenang.
Tanda PJK :
1. Biasanya kadar lemak yang tinggi tidak menimbulkan gejala. Kadang-kadang, jika
kadarnya sangat tinggi, endapan lemak akan membentuk suatu penumpukan lemak
yang disebut xantoma didalam tendo (urat daging) dan didalam kulit.
2. Demam, suhu tubuh umumnya sekitar 38o C
3. Mual-mual dan muntah, perut bagian atas kembung dan sakit
4. Muka pucat pasi
5. Kulit menjadi basah dan dingin badan bersimbah peluh
6. Gerakan menjadi lamban (kurang semangat)
7. Sesak nafas
8. Cemas dan gelisah
9. Pingsan
3
disebut sebagai plak atau atheroma (sumber utama plak berasal dari LDL-Kolesterol
sedangkan HDL membawa kembali kelebihan kolesterol kedalam hari, sehingga mengurangi
penumpukan kolesterol didalam dinding pembulu darah). Atheroma berisi bahan lembut
seperti keju, mengandung sejumlah bahan lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan
sel-sel jaringan ikat.
Apakah makin lam plak terbentuk makin banyak, akan terjadi suatu penebalan pada
dinding pembulu darah arteri, sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah arteri. Kejadian
ini disebut sebagai aterosklerosis (terdapatnya arterom pada dinding arteri, berisi kolesterol
dan zat lemak lainnya). Hal ini menyebabkan terjadinya arteriosklerosis (penebalan pada
dinding arteri & hilangnya kelenturan dinding arteri). Bila arteroma yang terbentuk semakin
tebal, dapat merobek lapisan dinding arteri dan terjadi bekuan darah (trombus) yang dapat
menyumbat aliran darah dalam arteri tersebut.
Hal ini yang dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah serta suphi zat-zat
penting seperti oksigen ke daerah atau organ tertentu seperti jantung. Bila mengenai arteri
koronaria yang berfungsi mensuphi darah ke otot jantung (istilah medisnya miokardium),
maka suplai darah jadi berkurang dan menyebabkan kematian di daerah tersebut (disebut
sebagai infark miokard).
Konsekuensinya adalah terjadinya serangan jantung dan menyebabkan timbulnya gejala
berupa nyeri dada yang hebat (dikenal sebagai angin pectoris). Keadaan ini yang disebut
sebagai penyakit jantung koroner (PJK).
2.5. Komplikais
Komplikasi penyakit jantung koroner merupakan segala gangguan medis lainnya yang
diakibatkan karena seseorang mengidap penyakit jantung koroner, dari beberapa
kompliakasi yang terjadi bisa disebut bahwa komplikasi penyakit jantung koroner semuanya
memang sangat berbahaya dan bisa menjadi sangat mematikan oleh karnanya bagi penderita
penyakit jantung koroner harus benar-benar mendapatkan pertolongan medis yang intensif
jika dimungkinkan anda dapat mencoba obat herbal jantung koroner yang telah terbukti
banyak membantu atau menyembuhkan penderita penyakit jantung koroner.
Penyakit komplikasi penyakit yang timbul dari adanya suatu penyakit pada tubuh kita
dan menimbulkan penyakit-penyakit baru seperti penyakit maag yang menimbulnya
penyakit liver arau hati kemudian yang berubah menjadi serosis atau kolesterol yang tinggi
yang bisa menyebabkan penyakit jantung dan lain-lain atau contoh lain darah tinggi yang
kemudia berubah menjadi stroke dll.
4
2.6. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan
Biasanya pengobatan terbaik untuk orang-orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi
menurut UPT-Balai Informasi Tekhnologi LIPI adalah :
Menurunkan berat badan jika mereka mengalami kelebihan berat badan karena
kolesterol dan lemak jenuh makanan telah terbukti menaikan kolesterol-LDL, maka masukan
zat gizi inin harus dikurangi kalori kelebihan menaikan LDL trigliserida-VLDL, serta
menurunkan HDL, yang membuat pengaturan berat badan menjadi penting.
5
terdahulu penyempitan atau serangan jantung yang berarti yang masing masing
memberikan gambaran yang berbeda
b. Foto rongen dada
Dari foto rongen dokter dapat menilai ukuran jantung, ada tidak nya pembesaran
disamping itu dapat juga dilihat gambaran paru. Kelainan pada coroner tidak dapat dilihat
dalam foto rontgen ini dari ukuran jantung dapat dinilai apakah seorang penderita sudah
berada pada pjk lanjut. Mungkin saja pjk lama yang sudah berlanjut pada payah jantung.
Gambarannya biasanya jantung terlihat membesar
c. Pemeriksaan laboratorium
Dilakukan untuk mengetahui kadar trigeliserida sebagai factor resiko. Dari pemeriksaan
darah juga diketahui ada tidaknya serangan jantung akut dengan melihat kenaikan enzim
jantung.
d. Bila dari semu pemeriksaan diatas diagnosa pjk belum berhasil di tegakan, biasanya dokter
jantung kardiologis akan merekomendasikan dilakukan tredmill.
Alat ini digunakan untuk pemeriksaan diagnostic pjk. Berupa ban berjalan serupa dengan
alat olahraga umumnya. Namun dihubungkan dengan monitor dan alat rekam ekg. Prinsip
nya adalah merekam aktivitas fisik jantung saat latihan. Dapat terjadi berupa gambaran
ekg saat aktivitas, yang memberi petunjuk adanya pjk hal ini disebabkan karena jantung
mempunya tenga resap, yang memberi petunjuk adanya pjk hal ini disebabkan karena
jantung mempunyai tenaga resap, sehingga pada keadaan istirahat gambaran ekg tnpak
normal.
Dari hasil tredmill ini telah dapat diduga apakah seseorang menderita pjk. Memang tidak
100% larna pemeriksaan dengan tredmill ini sensitifnya hanya sekitar 85% pada pria
sedangkan untuk wanita hanya 72%. Berarti masih mungkin ramalan ini meleset sekitar
16%. Artinya dari 100 org pria penderita pjk yang terbukti benar nya hanya 84 orang.
Biasanya perlu pemeriksaan lanjut dengan melakukan kateterisasi jantung
e. Karakteristik jantung
Pemerikaan ini dilakukan dengan memasukkan karakter semacam selang seukuran ujung
lidi selang ini dimasukkan lngsung ke pembuluh nadi (arteri). Bias melaui pangkal paha,
lipatan lengan atau melalui pembuluh darah dilengan bawah kateter didorong dengan
tuntuna alat rontgen langsung ke muara pembuluh coroner. Setelah tepat dilubangnnya
kemudian disuntikkan cairan kontras sehingga mengisi pembuluh coroner yang dimaksud.
Setelah itu dapat dilihat adanya penyempitan atau malahan mungkin tidak ada
penyumbatan. Penyempitan atau penyumbatan ini dapat saja mengenai beberapa tempat
6
pada satu pembuluh coroner. Bias juga sekaligus mengenai beberapa pembuluh kororner.
Atas dasar hasil kateterisasi jantung ini dapat ditenukan penangan lebih lanjut. Apakah
pasien cukup hanya dengan obat saja, disamping dicegah atau mengendalikan bourgeosis
resiko. Atau mungkin memerlukan intervens yang dikenal dengan balon. Banyak juga
menyebut dengan istilah ditiup atau balonisasi saat ini disamping dibalon dapat pula
dipasang stent, semacam penyangga seperti cicin atau goring-goreng yang berguna untuk
mencegah kembali penyempitan. Bila tidak mungkin dengan obat-obataan, dibalon dengan
atau tanpa stent, upaya lain adalah dengan melakukan bedah tintas coroner. (carko, 2009)
7
jubular vena distension, adema anasarka, crackles mungkin juga timbul dengan
gagal jantung warna kulit mungkun pucat baik di bibir dan dikuku.
d. Pemeriksaan penunjang
Wholebloodcell
Leukostosis mungkin timbul pada keesokan hari setelah serangan
Analisa gas darah
Menunjukkan terjadinya hipoksia atau proses penyakit paru yang kronis atau akut.
Kolestrol atau trigiserit
Mungkin mengalami peningkatan yang mengakibatkan terjadinya arteries klerosis
Chaestxray
Mungkin normal adanya kardiomegali , chf, atau aneurisma ventrikiler
Echocardiogram
Mungkin harus dilakukan guna menggambarkan fungsi atau kapasitas pada
jantung
Exeercise stress tes
Menunjukkan kemampuan jantung beradaptasi terhadap suatu stress atau aktivitas
2. Diagnosis keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iskemih jaringan jantung atau
sumbatan pada arteri koronaria
2. Intoleransi aktifitasberhubungan ketidakseimbangan Antara suplay dan kebutuhan
oksigen, adanya jaringan neckrotik atau iskemih pada miokard.
3. Resiko terjadinya penurunan kardine out put berhubungan dengan perubahan
dalam rate, irame, konduksi jantung menurunnya preloat atau peningkatan
SVR,Miokardial infark
4. Resiko terjadinya penurunan perfusi jaringan berhubungan dengan tekanan darah
hypovolemia
5. Resiko terjadinya ketidakseimbangan cairan exces berhubungan dengan
penurunan perfusi organ ( rena), peningkatan retensi natrium, penurunan plasma
protein
3. Perencanaan keperawatan
a. Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien diharapkan mampu menunjukkan
adanya penurunan rasa nyeri dada, menunjukkan adanya penurunan dan tekakan
berelaksasi
8
b. Intervensi dan rasional
1. Ganguan dan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iskemih jaringan
jantung sumbatan pada arteri koronaria
Intervensi rasional
9
miokard
7. Ajarkan dan anjurkan pada pasien ubtuk melakukan
teknik relaksasi
8. Teknik relaksasi dengan nafas dalam dapat
mengurasi rasa nyeri
9. Kolaborasi dalam: pemberian oksigen dan obat
obatan (beta bloker, anti amina, analgesic)
1. Oksigen bermanfaat untuk meningkatkan
persediaan oksigen untuk kebutuhan miokard
atau iskemia
2. Ukur tanda fital sebelum dan sesudah dilakukan
pengobatan narkosa
10. Memberikan informasi tentang kemajuan penyakit.
Alat evaluasi keefektifan interfensi dan dapat
menunjukkan kebutuhan perubahan program
pengobatan
intervensi rasional
10
oleh pasien aktivitas yang tidak boleh dilakukan
intervensi Rasional
11
Intervensi Rasional
intervensi rasional
12
keluar dari tubuh
DAFTAR PUSTAKA
https://thegorbalsla.com/pengertian-pancasila/
https://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi
Dewantara, W.2019..Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini.
Dewantara, A. (2017). Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini.
Dewantara, A. W. (2017). Alangkah hebatnya negara gotong royong: Indonesia dalam
kacamata Soekarno. PT Kanisius.
Dewantara, A. (2017). Filsafat Moral (Pergumulan Etis Keseharian Hidup Manusia).
Dewantara, A. (2017). Filsafat Moral (Pergumulan Etis Keseharian Hidup Manusia).
https://edukasismn.blogspot.com/2017/11/hubungan-pancasila-dan-agama-dalam.html?=1
http://grabag-grabug.blogspot.com/2010/03/uud-1945-pasal-28-e.html?
showComment=142269626049&m=1#c8721940697919729187
https://m.liputan6.com/news/read/3547257/moeldoko-hubungan-agama-dan-pancasilasaling-
menguatkan
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pancasila
https://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi
http://www.isomwebs.com/2012/makalah-perbandingan-ideologi-pancasila-dan-komunis/
http://kampusbaca.blogspot.com/2010/12/tugas-makalah-ideologi.html
http://id.scribd.com/doc/69740255/Ideologi-di-dunia
13