Anda di halaman 1dari 11

Makalah Farmakoterapi Dasar

(Coronary Artery Disease atau CAD)

KELOMPOK 4 :
Bramantio Erlangga
Febriyan Mulyanto
Gatot Saputra
M Sega Maulana M
Tommy Winahyu Puri

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BORNEO CENDIKIA MEDIKA PANGKALAN BUN

TAHUN AKADEMIK 2018/2019

Alamat : Jl. Sultan Syahrir No. 11 Pangkalan Bun Kab. Kotawaringin Barat
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-

Nyalah kami dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah tentang Coronary Artery

Disease(CAD) ini dengan baik dan tepat waktu.

Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmakoterapi Dasar dalam

rangka proses pembelajaran bagi mahasiswa sehingga dapat menambah wawasan bagi para

pembacanya.

Demikianlah makalah ini disusun, semoga makalah ini dapat memberikan informasi

dan dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini

masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari para pembaca. Penulis berharap semoga makalah ini berguna bagi para

pembacanya.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 2
1.3 Tujuan........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Coronary Artery Disease(CAD).............................................. 3
2.2 Ciri-ciri dan Gejala CAD........................................................................... 3
2.3 Faktor Penyebab CAD............................................................................... 4
2.4 Terapi dan Pengobatan CAD .................................................................... 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................ 7
3.2 Saran ......................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery Disease
(CAD) merupakan suatu penyakit yang terjadi ketika arteri yang mensuplai darah untuk
dinding jantung mengalami pengerasan dan penyempitan (Lyndon, 2014). Arteri yang
mensuplai miokardium mengalami gangguan, sehingga jantung tidak mampu untuk
memompa sejumlah darah secara efektif untuk memenuhi perfusi darah ke organ vital
dan jaringan perifer secara adekuat. Pada saat oksigenisasi dan perfusi mengalami
gangguan, pasien akan terancam kematian. Kedua jenis penyakit jantung koroner
tersebut melibatkan arteri yang bertugas mensuplai darah, oksigen dan nutrisi ke otot
jantung. Saat aliran yang melewati arteri koronaria tertutup sebagian atau keseluruhan
oleh plak, bisa terjadi iskemia atau infark pada otot jantung ( Ignatavicius & Workman,
2010).
Diantara penyakit kardiovaskuler, penyakit jantung koroner merupakan penyebab
utama kematian, kecacatan, penderitaan dan kerugian materi, serta menyebabkan
keterbatasan fisik dan sosial yang memerlukan penataan kehidupan pasien, komplikasi
– komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit jantung koroner tidak hanya masalah bagi
pasien tapi juga pada keluarga. Jika pasien bertahan dalam serangan pertama, masalah
berikutnya kemungkinan peningkatan serangan akan lebih besar lagi. Oleh karena itu
perlu dilakukan pencegahan agar tidak terjadi serangan berulang dan terjadi komplikasi,
proses penyembuhan bisa lebih cepat lagi dan meningkatkan kualitas hidup,
pencegahan dilakukan dalam bentuk pencegahan sekunder (Vandanjani, 2013).
Menurut WHO (2007) upaya pencegahan sekunder PJK terdiri dari perubahan
gaya hidup dan medikamentosa. Perubahan gaya hidup meliputi penghentian merokok,
perubahan pola makan, pengontrolan berat badan, aktivitas fisik, dan kurangi konsumsi
minuman beralkohol. Tindakan medikamentosa terdiri dari pemberian obat
antihipertensi, obat menurunkan kadar kolesterol, antiplatelet / antikoagulan, beta
bloker, obat menurunkan gula darah. Untuk itu pencegahan sekunder sangat diperlukan
walaupun pasien telah mendapat penanganan medis terlebih dahulu.
.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
Apa itu CAD ( Coronary Artery Disease )?
Ciri-ciri dan gejala dari Coronary Artery Disease?
Apa faktor penyebab terjadinya Coronary Artery Disease?
Bagaimana cara terapi Coronary Artery Disease?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:
Mengetahui apa itu CAD ( Coronary Artery Disease )
Mengetahui ciri dan gejala Coronary Artery Disease
Mengetahui faktor penyebab terjadinya Coronary Artery Disease
Mengetahui cara pengobatan Coronary Artery Disease

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
CAD adalah singkatan dari Coronary Artery Disease, yaitu kelainan pada
pembuluh darah arteri koroner pada jantung. Pembuluh darah arteri koroner adalah
pembuluh darah yang memasok aliran darah ke otot-otot jantung, membawa oksigen
dan juga zat-zat lain yang dibutuhkan untuk metabolisme sel-sel otot jantung sehingga
dapat berfungsi normal. Kelainan pada arteri koroner dapat berupa penyempitan atau
bahkan sumbatan sehingga diameter pembuluh darah mengecil atau dinding pembuluh
darah menjadi kaku, tidak elastis lagi. Adanya kelainan tersebut dapat mengganggu
aliran darah menuju otot jantung. Akibatnya terjadi ketidakseimbangan antara pasokan
oksigen dengan kebutuhan oksigen di jaringan, dimana pasokan oksigen yang menuju
ke otot jantung jauh lebih sedikit dari yang dibutuhkan.

2.2 Ciri-Ciri dan Gejala CAD


Pasien yang sudah mengalami CAD bisa saja tidak timbul gejala apapun.
Semakin besar sumbatan yang ada di dalam pembuluh darah, maka aliran darah yang
dapat melewatinya semakin sedikit, dan kemungkinan untuk timbulnya gejala semakin
besar. Pasien biasanya baru mengetahui adanya CAD setelah timbul gejala. Gejala-
gejala yang dapat timbul akibat CAD antara lain :
2.2.1 Nyeri Dada
Gejala yang paling sering terjadi akibat CAD adalah adanya nyeri dada atau
biasa disebut dengan angina pectoris. Nyeri dada ini dirasakan sebagai rasa
tidak nyaman atau tertekan di daerah dada, sesuai dengan lokasi otot jantung
yang tidak mendapat pasokan oksigen. Nyeri dapat menjalar ke daerah bahu,
lengan, leher, rahang, atau punggung. Keluhan akan dirasakan semakin
memberat dengan adanya aktivitas.
2.2.2 Sesak
Keluhan sesak timbul sebagai tanda mulai adanya gagal jantung. Pada gagal
jantung, jantung sudah tidak mampu lagi memompa darah ke seluruh tubuh
termasuk ke paru-paru. Kemudian timbul penumpukan cairan di dalam paru-
paru.

3
2.2.3 Gagal jantung
Tanda-tanda adanya gagal jantung antara lain: sesak dan nafas pendek-
pendek, lemas, dan bengkak pada kedua tungkai bawah.
2.2.4 Serangan Jantung
Serangan jantung mendadak ini biasa terjadi karena adanya plak yang
terlepas kemudian terbawa aliran darah dan menyumbat pembuluh darah arteri
coroner secara tiba-tiba. Apabila sumbatan ini tidak segera diatasi, maka otot
jantung yang tidak mendapat pasokan darah tersebut dapat mati dan terbentuk
jaringan parut. Kerusakan ini bersifat permanen. Tanda yang paling sering
terjadi pada serangan jantung adalah nyeri dada. Selain itu dapat disertai sesak,
mual muntah, keringat dingin, sensitif terhadap cahaya, gangguan tidur, lemah,
dan tidak bertenaga.
2.2.5 Aritmia
Aritmia terjadi ketika laju detak jantung tidak teratur, terlalu cepat atau
terlalu lambat.

2.3 Faktor Penyebab CAD (Coronary Artery Disease)


Adanya timbunan kolestererol atau plak pada dinding pembuluh darah bagian
dalam merupakan penyebab utama terjadinya CAD, gangguan ini disebut juga dengan
istilah aterosklerosis. Aterosklerosis tidak hanya menyebabkan diameter pembuluh
darah semakin menyempit, namun juga menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi
kaku.
Terbentuknya aterosklerosis ini bukanlah secara tiba-tiba, melainkan
membutuhkan proses panjang. Bisa dimulai pada saat usia muda dan terus berkembang
sampai usia tua.
Faktor-faktor yang berperan dalam timbulnya CAD adalah :
2.3.1 Pola Hidup yang Kurang Baik
Kurang aktivitas fisik dan sering mengkosumsi makanan yang berlemak
atau kolesterol tinggi, sehingga timbul obesitas.

2.3.2 Riwayat Penyakit Jantung dalam Keluarga.

4
Riwayat penyakit jantung di dalam keluarga sering merupakan akibat dari
profil kolesterol yang tidak normal, dalam artian terdapat kebiasaan yang
"buruk" dalam segi diet keluarga.
2.3.3 Penyakit Diabetes Melitus
Kebanyakan penderita diabetes meninggal bukanlah karena meningkatnya
level gula darah, namun karena kondisi komplikasi ke jantung mereka.
2.3.4 Merokok
Merokok telah disebut-sebut sebagai salah satu faktor risiko utama penyakit
jantung koroner. Kandungan nikotin di dalam rokok dapat merusak dinding
(endotel) pembuluh darah sehingga mendukung terbentuknya timbunan lemak
yang akhirnya terjadi sumbatan pembuluh darah.
2.3.5 Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Tekanan darah yang tinggi dan menetap akan menimbulkan trauma
langsung terhadap dinding pembuluh darah arteri koronaria, sehingga
memudahkan terjadinya arterosklerosis koroner (faktor koroner) yang
merupakan penyebab penyakit arteri/jantung koroner.
2.3.6 Kadar kolesterol tinggi
Kadar kolesterol yang tinggi meningkatkan resiko terbentuknya
atherosclerosis. Ditandai dengan kadar LDL yang tinggi dan kadar HDL yang
rendah.

2.4 Terapi dan Pengobatan CAD


2.4.1 Perubahan Gaya Hidup
Setelah keluhan pasien teratasi dan kondisi pasien stabil, maka langkah
selanjutnya adalah memperbaiki pola hidup. Karena apabila pasien masih
menjalani pola hidup yang sama, maka tidak menutup kemungkinan untuk
mengalami keluhan berulang. Beberapa perilaku hidup sehat agar terhindar dari
CAD adalah:
 Berhenti merokok.
 Mengkonsumsi makanan yang sehat.
 Olahraga secara teratur.
 Kurangi kelebihan berat badan dan hindari stress
2.4.2 Terapi Medis

5
Berbagai obat-obatan membantu pasien dengan penyakit arteri jantung.
Yang paling umum diantaranya:
a. Aspirin / Klopidogrel / Tiklopidin.
Obat-obatan ini mengencerkan darah dan mengurangi kemungkinan
gumpalan darah terbentuk pada ujung arteri jantung menyempit, maka dari
itu mengurangi resiko serangan jantung
b. Beta-bloker (e.g. Atenolol, Bisoprolol, Karvedilol).
Obatan-obatan ini membantu untuk, membuat tekanan darah lebih
rendah.
c. Obat-obatan untuk menurunkan kolesterol (statin, niasin, fibrat)
Obat-obatan ini membantu mengurangi kadar kolesterol darah,
sehingga mengurangi jumlah lemak yang menempel pada angiogenesis.

BAB III
PENUTUP

6
3.1 Kesimpulan
CAD (Coronary Artery Disease), yaitu kelainan pada pembuluh darah arteri
koroner pada jantung. Pembuluh darah arteri koroner adalah pembuluh darah yang
memasok aliran darah ke otot-otot jantung, membawa oksigen dan juga zat-zat lain
yang dibutuhkan untuk metabolisme sel-sel otot jantung sehingga dapat berfungsi
normal.
Gejala yang ditumbulkan dari penyakit CAD yaitu nyeri dada, Sesak, Gagal
Jantung, Serangan Jantung dan Aritmia
CAD dapat terjadi akibat pola hidup yang tidak sehat, Merokok, Diabetes
mellitus, Obesitas, kurang berolahraga dll

3.2 Saran
Jagalah kesehatan dengan megubah pola hidup yang sehat (pola makanan sehat
seimbang, banyak mengonsumsi buah dan sayuran), jangan merokok, dan sering-
seringlah berolah raga.

DAFTAR PUSTAKA

Diakses 31 maret 2018 https://mediskus.com/cad

7
Diakses 31 maret 2018 https://hellosehat.com/penyakit/penyakit-jantung-koroner-coronary-
artery-disease/
Diakses 31 maret 2018 https://id.scribd.com/document/368081929/Makalah-CAD-Coronary-
Artery-Disease

Anda mungkin juga menyukai