Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Varicella atau yang dikenal juga secara awam sebagai cacar air adalah penyakit infeksi
virus yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster. Di Indonesia, penyakit ini disebut sebagai
cacar air karena gelembung atau bisul yang terbentuk pada kulit apabila pecah mengeluarkan
air. Penyakit ini sangat mudah untuk menyebar kepada orang lain, terutama anak-anak, yang
belum pernah terkena varicella sebelumnya. Penyebaran dari virus Varicella Zoster terjadi
melalui udara dan kontak langsung dengan penderita. Varicella paling sering ditemukan pada
anak-anak berusia 1-9 tahun. Angka kejadian penyakit ini sudah banyak berkurang terutama
di negara-negara maju karena ditemukannya vaksinasi terhadap virus Varicella Zoster.
Berdasarkan latar belakang diatas dalam makalah ini kami akan membahas tentang
bagaimana penyebab, tanda gejala, klasifikasi, pencegahan dan penatalaksanaan atau
pengobatan terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut, supaya kita dapat
bertindak untuk pencegahan terhadap penyakit varicella.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
Memenuhi tugas Mata Pelajaran Biologi Sel dan Menambah pengetahuan tentang penyakit
varicella
C. Rumusan Masalah
1. Apa definisi penyakit varicella ?
2. Apa penyebab penyakit varicella ?
3. Apa tanda dan gejala jika terserang penyakit varicella ?
4. Apa klasifikasi atau jenis penyakit varicella ?
5. Bagaimanan pengobatan terhadap penyakit varicella ?
6. Bagaimana cara pencegahan agar tidak terserang oleg penyakit varicella ?

1|Page
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Definisi Penyakit Varicella


Cacar air adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster yang
mengakibatkan munculnya ruam kulit berupa kumpulan bintik-bintik kecil baik berbentuk
datar maupun menonjol, melepuh serta berkeropeng dan rasa gatal.

Penyakit cacar air merupakan penyakit menular yang bisa ditularkan seseorang kepada
orang lain secara langsung. Cacar air dikenal juga dengan nama lainnya yaitu varisela dan
chickenpox.
Orang yang pernah terkena infeksi virus cacar air maka tubuh orang tersebut akan
membentuk antibodi terhadap virus varicella zoster sehingga di masa depan tidak akan lagi
terserang penyakit virus cacar air dari penularan yang dilakukan oleh orang lain. Namun
cacar air yang tidak diberantas habis secara tuntas bisa terus hidup di dalam tubuh
penderitanya dan akan muncul menjadi penyakit herpes zoster ketika kekebalan tubuh orang
tersebut sedang tidak baik.

B. Penyebab Penyakit Varicella


Penyebab dari penyakit cacar air adalah infeksi suatu virus yang bernama virus varicella
zoster yang disebarkan manusia melalui cairan percikan ludah maupun dari cairan yang
berasal dari lepuhan kulit orang yang menderita penyakit cacar air. Seseorang yang terkena
kontaminasi virus cacar air varicella zoster ini dapat mensukseskan penyebaran penyakit
cacar air kepada orang lain di sekitarnya mulai dari munculnya lepuhan di kulitnya sampai
dengan lepuhan kulit yang terakhir mongering.

2|Page
C. Tanda dan Gejala Terserang Penyakit Varicella
Untuk mengatasi gejala-gejala penyakit cacar air bisa dilakukan dengan melakukan
kompres dingin pada kulit yang terkena agar rasa gatal berkurang dan mengurasi garuk-garuk
yang dapat menyebabkan infeksi. Selain kompres dingin bisa juga dengan memberikan
losyen (lotion) khusus. Untuk mengurangi rasa gatal yang berlebihan bisa diberikan obat
pengurang gatal pada kulit. Jika terjadi demam maka bisa diberikan obat sesuai dengan
petunjuk atau resep dokter. Cacar air nantinya akan hilang dengan sendirinya pada penderita
setelah jangka waktu tertentu.
Adapun tanda terserangnya penyakit cacar air yang disebabkan oleh virus Varicella, yaitu
sebagai berikut :
1. Pada awal terinfeksi virus tersebut, pasien akan menderita rasa sakit seperti terbakar dan
kulit menjadi sensitif selama beberapa hari hingga satu minggu
2. Setelah dua atau tiga hari kemudian akan mulai muncul bintek merah datar yang disebut
macula, lalu menjadi menonjol yang disebut papula, kemudian muncul cairan didalamnya
seperti melepuh disertai rasa gatal yang disebut vesikel, dan yang terakhir adalah
mengering sendiri. Lama proses mulai dari macula, papula, vesikel dan kropeng
membutuhkan waktu kurang lebih 6 sampai 8 jam. Proses berulang-ulang ini akan
berlangsung selama empat hari.
3. Pada hari ke lima biasanya tidak ada kemunculan lepuhan baru di kulit.
4. Pada hari ke enam semua lepuhan yang tadinya muncul akan kering dengan sendirinya dan
akhirnya hilang setelah kurang lebih sekitar 20 hari.
5. Setelah 10 sampai 21 hari setelah terkena infeksi virus cacar air muncul gejala penyakit
seperti sakit kepala, demam sedang dan juga rasa tidak enak badan. Pada anak di bawah
umur 10 tahun biasanya tidak muncul gejala, sedangkan pada orang dewasa bisa lebih
parah gejalanya.
Pada anak-anak yang terkena cacar air biasanya tidak mengalami kesulitan yang berarti
untuk bisa cepat sembuh, namun pada orang dewasa dan juga orang yang mengalami
gangguan kekebalan tubuh dari penyakit, maka penyakit cacar air bisa berakibat buruk dan
bahkan fatal. Komplikasi penyakit yang dapat terjadi akibat cacar air adalah seperti :
1. Pnemounia yang diakibatkan virus lain
2. Ensefalitis atau infeksi pada otak
3. Peradangan pada jantung
4. Peradangan pada sendi
5. Peradangan pada hati

3|Page
Sakit cacar air bisa memunculkan infeksi bakteri stafilokokus jika terjadi infeksi luka
akibat garukan pada kulit yang gatal. Sakit cacar air juga bisa saja menyebabkan
pembengkaan kelenjar getah bening pada leher bagian samping. Luka terbuka atau disebut
ulkus yang terjadi akibat papula yang pecah biasa terjadi di bagian mulut, saluran pernapasan
bagian atas, vagina, rectum dan kelopak mata. Jika terdapat papula di pita suara dan saluran
pernapasan atas akan mengakibatkan gangguan pernapasan. Diagnosa dilakukan dengan
melihat ruam pada kulit dengan munculnya makula, papula, vesikel dan keropeng.
Cacar air termasuk penyakit ringan yang jarang menyebabkan komplikasi, khususnya
pada anak-anak yang biasanya sehat. Berbeda dengan anak-anak, pengidap cacar air dewasa
umumnya mengalami gejala yang lebih parah dan membutuhkan penanganan di rumah sakit.
Terdapat sejumlah komplikasi pada cacar air yang mungkin terjadi, khususnya pada
mereka yang berisiko tinggi. Beberapa komplikasi tersebut meliputi:
1. Infeksi bakteri yang menyerang bintil dengan indikasi berupa kulit di sekitar bintil yang
memerah dan perih.
2. Pneumonia, terutama pada pengidap cacar air dewasa yang merokok.
3. Dehidrasi.
4. Radang otak atau ensefalitis.
5. Meningitis.
Ibu hamil yang terkena cacar air juga lebih berisiko mengalami komplikasi. Apabila
mengidap cacar air pada 7 bulan pertama kehamilan, bayi dalam kandungan berisiko
mengalami sindrom varisela kongenital. Sindrom ini dapat menyebabkan komplikasi serius
pada bayi, seperti katarak, luka pada kulit, atau kerusakan pada otak, serta tangan atau kaki
yang pendek.
Penularan cacar air ke bayi juga bisa terjadi ketika sang ibu terinfeksi satu minggu
sebelum atau sesudah melahirkan. Jika ini terjadi, bayi yang baru lahir akan berisiko terkena
cacar air yang lebih parah.
Risiko Cacar Api (Shingles). Virus varisela zoster dapat menetap dalam sel-sel saraf tubuh
bahkan setelah gejala-gejala cacar air sembuh. Di kemudian hari, virus ini memiliki
kemungkinan untuk muncul kembali dan menyebabkan cacar api, khususnya pada orang
dewasa dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang menurun.

4|Page
D. Klasifikasi atau Jenis Penyakit Cacar Air
Berikut klasifikasi penyakit berdasarkan penyebabnya :
1. Herpes Zoster adalah jenis penyakit herpes yang disebabkan oleh virus Varicella Zozter,
virus yang juga menyebabkan penyakit cacar air, jadi penyakit herpes jenis ini bukan
penyakit herpes menular seksual seperti yang banyak orang ketahui selama ini.
2. Herpes Simpleks adalah jenis penyakit herpes yang disebabkan oleh virus simpleks atau
virus HSV. Namun herpes jenis ini dibedakan lagi dengan dua jenis virus yang berbeda
sehingga jenisnya pun berbeda yaitu :
ü Herpes Simpleks tipe 1 (herpes oral) yang disebabkan oleh virus HSV 1
ü Herpes Simpleks tipe 2 (herpes genital) yang disebab oleh virus HSV 2

E. Pengobatan
Sebenarnya penyakit cacar air dapat sembuh sendiri tanpa pemberian pengobatan apapun.
Pemberian terapi bersifat supotif sesuai dengan gejala yang dialami oleh penderita.
Contohnya apabila pasien demam diberikan obat penurun demam. Anti-virus juga diberikan.
Menurut beberapa penelitian, pemberian anti-virus dapat mempercepat penyembuhan,
mencegah perkembangbiakan dari virus, dan mengurangi gejala yang dialami penderita.
Antibiotik juga diberikan untuk mencegah infeksi sekunder yang masuk melalui kulit yang
sedang terluka. Penderita cacar air dapat mandi seperti biasa tetapi harus berhati-hati agar
tidak memecahkan bisul karena dapat menjadi sumber infeksi sekunder.
Untuk pengobatan dari herpes zoster perlu diberikan obat-obatan anti nyeri karena nyeri
pada penyakit ini sering mengganggu. Selain itu juga dapat diberikan anti-virus terutama
pada orang-orang dengan imunitas atau kekebalan tubuh yang rendah. Anti-virus bermanfaat
untuk mempercepat penyembuhan, mencegah perkembangbiakan virus, mengurangi gejala
yang dialami penderita, dan mengurangi resiko tejadinya nyeri setelah herpes. Untuk
mengurangi peradangan yang disebabkan oleh virus ini, dapat juga menggunakan steroid.
Untuk pengobatan pada nyeri setelah herpes, perlu dilakukan manajemen nyeri yang baik.
Oleh karena itu, dapat diberikan obat-obatan anti nyeri. Prinsipnya, pemberian anti-nyeri
dimulai dari jenis obat paling ringan dengan dosis terkecil dan ditingkatkan perlahan hingga
ke jenis obat yang lebih kuat. Selain obat-obat anti nyeri dapat juga diberikan obat oles yang
mengandung capcaisin dan obat anti kejang. Kedua jenis obat tersebut terbukti dapat
mengatasi nyeri setelah herpes walaupun buka termasuk obat anti-nyeri.
Berikut ini ada beberapa tips tentang bagaimana mengatasi penyakit cacar tanpa
menggunakan obat atau sering dikenal dalam dunia kedokteran sebagai terapi non

5|Page
farmakologi, jika Anda mengalami penyakit menular ini simak terapi non farmakologi
penyakit cacar air dibawah ini.
1. Jangan keluar rumah
Hal yang pertama yang harus Anda ingat ketika Anda menderita penyakit cacar ini adalah
janganlah keluar rumah apalagi ketika cuaca sedang tidak bersahabat seperti terlalu panas
atau terlalu dingin, karena jika Anda sering keluar rumah maka akan mengakibatkan kulit
cacar menjadi teriritasi sehingga memerluka waktu yang lama untuk sembuh, jikalau terpaksa
kaluar rumah, gunakanlah pelindung seperti sweter ataupun jaket, namun perhatikan arah
angin, karena virus cacar yang ada ditubuh Anda akan menular melelui hembusan angin
kepada orang lain.
2. Jangan mengonsumsi makanan terlalu dingin
Makanan yang berhawa dingin akan mengakibatkan tubuh menjadi melemah, jika tubuh
melemah maka penyakit cacar yang Anda derita akan semakin parah dan virusnya menjadi
berkembang lebih cepat, akibatnya virus semakin mudah menyerang tubuh, sehingga bintik
merah berkembang menjadi banyak. Maka dari itu jangan mengonsumsi makanan dingin
yang terutama yang berasal dari freezer atau kulkas.
3. Pilih makanan tertentu
Sebaiknya ketika Anda sedang mengalami penyakit cacar air ini, hindari makanan yang
banyak mengandung minyak serta berbau amis. Makanan yang tinggi kadar minyaknya
seperti macam-macam gorengan, kacang-kacangan dan masih banyak lagi, untuk makanan
yang amis seperti telur, ikan laut, daging dan masih banyak lagi. hindari makanan-makanan
tersebut agar penyakit cacar air Anda lekas sembuh.

4. Jangan memakai benda yang sama


Virus cacar air akan menempel pada benda yang Anda sentuh, seperti sapu tangan,
handuk, baju dan masih banyak lagi, untuk menghindari virus tersebut tertempel kembali di
kulit tubuh Anda, maka hindari menggunakan benda yang sama tersebut berulang kali, atau
jika Anda ingin menggunakanya lagi cuci bersih terlebih dahulu.
Karena cacar air ini merupakan penyakit yang menular, maka Anda harus secara instensif
melakukan perawatan, bukan hanya untuk diri Anda sendiri akan tetapi untuk mencegah
penularan terhadap orang yang berada disekiat kehidupan Anda.

6|Page
Dengan melakukan terapi non farmakologi seperti yang disampaikan diatas secara rutin,
maka penyakit cacar air yang Anda derita semakin hari akan menunjukan perubahan yang
baik.

F. Pencegahan
Untuk pencegahan penyakit ini dapat dilakukan pemberian vaksinasi. Vaksin varicella
sudah dapat diberikan sejak anak berusia 12 bulan. Sebaiknya vaksin ini diberikan sebelum
anak mulai masuk sekolah. Apabila vaksin ini diberikan setelah anak berusia 12 tahun, maka
vaksin perlu diberikan 2 kali dengan jarak minimal antara pemberian pertama dan kedua
selama 4 minggu. Berdasarkan penelitian, vaksin varicella dapat memberikan perlindungan
hingga 20 tahun seteleh divaksinasi. Di Indonesia sendiri, vaksin ini belum menjadi salah
satu vaksin yang disubsidi oleh pemerintah.
Pemberian vaksin efektif melindungi 80-85% terhadap penyakit varicella dan efektif 95%
mencegah varicella yang berat. Akan tetapi, sekitar 15-20% anak sehat yang diberikan vaksin
ini tetap terkena varicella. Jenis varicella yang dialami jenis yang ringan di mana tidak
ditemukan adanya demam, bisul pada kulit yang lebih sedikit, dan keluhan lain juga lebih
ringan. Selain itu, varicella pada anak yang sudah divaksinansi juga jarang menular kepada
orang lain yang belum terkena varicella.
Untuk mencegah tejadinya infeksi bakteri serta komplikasi akibat serangan cacar air bisa
dilakukan beberapa usaha berikut ini, antara lain :
1) Menjaga kebersihan tangan dengan rajin mencuci tangan dengan sabun
2) Memotong kuku yang panjang dan mengikir kuku yang tajam
3) Sering mandi atau mencuci kulit dengan sabun anti kuman
4) Memakai pakaian yang telah dicuci bersih dan kering serta nyaman dipakai
5) Sering mengganti pakaian jika sudah dirasa kotor atau tidak nyaman

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster ini pada dasarnya menyerang
kepada tubuh orang yang belum pernah terserang oleh virus tersebut, namun apabila tubuh
orang tersebut pernah terinfeksi virus varicella zoster maka tubuh orang tersebut akan
membentuk anti body terhadap virus varicella zoster sehingga dimasa mendatang tidak akan

7|Page
terserang penyakit tersebut lagi, namun jika kekebalan tubuh orang tersebut sedang tidak baik
dan ketika pengobatan tidak tuntas maka virus tersebut dapat hidup kembali dalam tubuh
penderitanya.
Menjaga kebersihan tubuh juga sangat dianjurkan sebagai pencegahan terhadap virus
tersebut seperti menjaga kebersihan tangan, memotong kuku dan mandi dan berganti pakain,
Pemberian vaksin efektif melindungi 80-85% terhadap penyakit varicella dan efektif 95%
mencegah varicella yang berat.

B. Saran
Dikarenakan virus ini lebih banyak menyerang anak-anak, sebaiknya bagi ibu-ibu jangan
panik terlebih dahulu apabila buah hatinya mengalami gejala terserang infeksi virus varicella,
berikan pertolongan kepada anak dengan melakukan kompres dingin pada kulit yang terkena
agar rasa gatal berkurang dan mengurangi garuk-garuk yang dapat menyebabkan infeksi,
biarkan agar seluruh macula keluar dengan sendirinya dan pecah dengan sendirinya pula.
Jangan lupa berikan vaksin kepada buah hati anda pada usia 5 tahun atau ketika anak baru
memasuki pendidikan Taman Kanak-kanak, dan bagi orang dewasa jangan lupa menjaga
kebersihan diri agar tidak terserang virus varicella tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Adhi Djuanda (1993). Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin, Edisi Kedua, FK Universitas
Indonesia, Jakarta, 1993.
June M. Thomson, et. al. ( 1986 ). Clinical Nursing Practice, The C.V. Mosby Company,
Toronto.
Carpenito.1997. Penerapam Pada Praktek Klinis. Salemba . Jakarta
http://www.organisasi.org/1970/01/pencegahan-penyebab-gejala-pengobatan-penyakit-
cacar-air-informasi-kesehatan.html

8|Page
9|Page

Anda mungkin juga menyukai