Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

GAGAL JANTUNG
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Kardiovaskuler
Dosen Pengampu : Eny Masruroh,S.Kep.,Ners.,M.Kep

Oleh :
Ubaid Arya Firdaus (A2R21041)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES HUTAMA ABDI HUSADA
TULUNGAGUNG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita dapat
menyelesaikan tugas makalah dengan pokok bahasan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada bidang studi
Keperawatan Dewasa (Kardiovaskuler) ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagi
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Eny Masruroh,S.Kep.,Ners.,M.Kep selaku dosen mata
kuliah Keperawatan Kardiovaskuler dengan materi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.Kami menyadari
makalah yang kami tulis jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran membangun akan
kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Tulungagung, 04 November 2022

penulis
DAFTAR ISI

cover................................................................................................................................
Kata Pengantar................................................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan......................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................2

BAB II Tinjauan Teori.................................................................................................3


A. Definisi......................................................................................................................3

B. Etiologi .....................................................................................................................3

C. Tanda dan Gejala .....................................................................................................6

D. WOC/Bagan alur ......................................................................................................7

E. Diagnose ..................................................................................................................8

F. Penatalaksanaan ......................................................................................................8

BAB III Penutup...........................................................................................................10


A. Kesimpulan...............................................................................................................10

B. Saran.........................................................................................................................10

Daftar Pustaka.................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang terletak dalam mediastinum
di antara kedua paru-paru. Jantung memiliki fungsi utama sebagai pemompa darah. Jantung
merupakan salah satu organ yang tidak  pernah beristirahat Dalam keadaan fisiologis, pembentukan
rangsang irama denyut jantung berawal dari nodus sinoatrial (nodus SA) dan menyebar ke serat otot
lainnya sehingga menimbulkan kontraksi jantung. Jika rangsang irama ini mengalami gangguan dalam
pembentukannya dan penghantarannya, maka dapat terjadi gangguan pada kinerja jantung.
Gangguan pada sistem kardiovaskuler merupakan masalah kesehatan utama yang dialami
masyarakat pada umumnya. Hal ini dikarenakan, jantung mempunyai suatu sistem pembentukan
rangsang tersendiri. Pada zaman modern ini. Angka kejadian penyakit jantung semakin meningkat.
Baik di Negara maju maupun berkembang, penyebab yang sering ditemukan adalah gaya hidup
misalnya, diet yang salah, stress, kondisi lingkungan yang buruk, kurang olahraga, kurang istirahat dan
lain-lain. Diet yang salah, seperti terlalu banyak mengkonsumsi junk food yang notabene banyak
mengandung kolesterol jahat, yang berujung pada kegagalan jantung. Apalagi ditambah dengan
lingkungan yang memiliki tingkat stressor tinggi, kurang olahraga, dan istirahat, maka resiko untuk
terkena penyakit jantung akan semakin tinggi.
Berbagai macam penyakit jantung seperti penyakit jantung koroner, infark miokard akut,
hipertensi yang semuanya berujung pada gagal jantung. Hal ini sangat membahayakan bagi kehidupan
seseorang, sehingga untuk  mencegah komplikasi lebih lanjut harus segera mendapat perawatan medis
di rumah sakit.
Untuk memberikan perawatan medis yang tepat dan efektif, khususnya bagi tenaga keperawatan,
harus memahami konsep asuhan keperawatan pada gangguan kardiovaskuler. Apalagi dalam keadaan
kedaruratan yang membutuhkan keahlian dalam memberikan pertolongan pada pasien.
Gagal Jantung (Heart Failure) adalah suatu keadaan yang serius, dimana jumlah darah yang
dipompa oleh jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung) tidak mampu memenuhi
kebutuhan normal tubuh akan oksigen dan zat-zat makanan.Kadang orang salah mengartikan gagal
jantung sebagai berhentinya jantung. Sebenarnya istilah gagal jantung menunjukkan berkurangnya
kemampuan jantung untuk mempertahankan beban kerjanya.
Jadi gagal jantung adalah suatu kegagalan pemompaan (di mana cardiac output tidak mencukupi
kebutuhan metabolik tubuh) sedangkan tekanan pengisian ke dalam jantung masih cukup tinggi,
mekanisme yang mendasar tentang gagal jantung termasuk kerusakan sifat kontraktilitas jantung yang
berkurang dan vetrikel tidak mampu memompa keluar darah sebanyak yang masuk selama diastole.
Hal ini menyebabkan volume diastolic akhir ventrikel secara progresif bertambah. Hal yang terjadi
sebagai akibat akhir dari gangguan jantung ini adalah jantung tidak dapat mencukupi kebutuhan
oksigen pada sebagi organ.
Gagal jantung adalah merupakan suatu sindrom, bukan diagnosa penyakit.  Sindrom gagal jantung
kongestif (Chronic Heart Failure/ CHF) juga mempunyai prevalensi yang cukup tinggi pada lansia
dengan prognosis yang buruk.  Prevalensi CHF adalah tergantung umur/age-dependent.  Menurut
penelitian, gagal jantung jarang pada usia di bawah 45 tahun, tapi menanjak tajam pada usia 75 – 84
tahun.
Dengan semakin meningkatnya angka harapan hidup, akan didapati prevalensi dari CHF yang
meningkat juga.  Hal ini dikarenakan semakin banyaknya lansia yang mempunyai hipertensi akan
mungkin akan berakhir dengan CHF.  Selain itu semakin membaiknya angka keselamatan (survival)
post-infark pada usia pertengahan, menyebabkan meningkatnya jumlah lansia dengan resiko
mengalami CHF.  
Prevalensi gagal jantung pada keseluruhan populasi antara 2-30%. Angka prevalensi meningkat
tajam pada populasi usia 75 tahun sehingga prevalensi pada kelompok usia 70-80 tahun sekitar 10-
20%.
Empat puluh persen yang datang ke rumah sakit dengan diagnosis gagal jantung, meninggal atau
mendapat perawatinapan kembali dalam waktu satu tahun pertama.

B. RUMUSAN MASALAH
Dalam pembahasan materi ini, agar tersusun secara sistematis dan efisien maka timbulah
beberapa rumusan masalah diantaranya :

1. Apa definisi Gagal Jantung?


2. Bagaimana etiologi penyakit Gagal Jantung?
3. Bagaimana tanda dan gejala penyakit Gagal Jantung?
4. Bagaimana WOC/bagan alur Gagal Jantung?
5. Bagaimana masalah atau diagnose keperawatan Gagal Jantung?
6. Bagaimana penatalaksanaan penyakit Gagal Jantung?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui definisi Gagal Jantung.
2. Mengetahui etiologi penyakit Gagal Jantung.
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala penyakit Gagal Jantung.
4. Mengetahui WOC atau bagan alur Gagal Ginjal.
5. Untuk mengetahui masalah atau diagnose keperawatan Gagal Jantung.
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan penyakit Gagal Jantung.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI
Penyakit Gagal Jantung yang dalam istilah medisnya disebut dengan "Heart Failure atau Cardiac
Failure", merupakan suatu keadaan darurat medis dimana jumlah darah yang dipompa oleh jantung
seseorang setiap menitnya {curah jantung (cardiac output)} tidak mampu memenuhi kebutuhan
normal metabolisme tubuh.
Gagal jantung kongestif terjadi sewaktu kontraktilitas jantung berkurang dan vetrikel tidak
mampu memompa keluar darah sebanyak yang masuk selama diastole. Hal ini menyebabkan volume
diastolic akhir ventrikel secara progresif bertambah. (Elizabeth J. Corwin)
Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam jumlah yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap nutrien dan oksigen. Mekanisme yang mendasar tentang
gagal jantung termasuk kerusakan sifat kontraktil dari jantung, yang mengarah pada curah jantung
kurang dari normal. Kondisi umum yang mendasari termasuk aterosklerosis, hipertensi atrial, dan
penyakit inflamasi atau degeneratif otot jantung. Sejumlah faktor sistemik dapat menunjang
perkembangan dan keparahan dari gagal jantung. Peningkatan laju metabolic ( misalnya ;demam,
koma, tiroktoksikosis), hipoksia dan anemia membutuhkan suatu peningkatan curah jantung untuk
memenuhi kebutuhan oksigen.(Diane C. Baughman dan Jo Ann C. Hockley, 2000).
Gagal jantung adalah suatu keadaan patofisiologi adanya kelainan fungsi jantung berakibat
jantung gagal memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan atau
kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri (Braundwald )
Jadi gagal jantung adalah suatu kegagalan pemompaan (di mana cardiac output tidak mencukupi
kebutuhan metabolik tubuh) sedangkan tekanan pengisian ke dalam jantung masih cukup tinggi,
mekanisme yang mendasar tentang gagal jantung termasuk kerusakan sifat kontraktilitas jantung yang
berkurang dan vetrikel tidak mampu memompa keluar darah sebanyak yang masuk selama diastole.
Hal ini menyebabkan volume diastolic akhir ventrikel secara progresif bertambah. Hal yang terjadi
sebagai akibat akhir dari gangguan jantung ini adalah jantung tidak dapat mencukupi kebutuhan
oksigen pada sebagi organ.

B. ETIOLOGI
Penyebab gagal jantung mencakup apapun yang menyebabkan peningkatan volume plasma
sampai derajat tertentu sehingga volume diastolic akhir meregangkan serat-serat ventrikel melebihi
panjang optimumnya. Penyebab tersering adalah cedera pada jantung itu sendiri yang memulai siklus
kegagalan dengan mengurangi kekuatan kontraksi jantung. Akibat buruk dari menurunnya
kontraktilitas, mulai terjadi akumulasi volume darah di ventrikel
Penyebab gagal jantung yang terdapat di jantung antara lain :
Terjadinya gagal jantung dapat disebabkan :
                         1.            Disfungsi miokard (kegagalan miokardial)
                         2.            Beban tekanan berlebihan-pembebanan sistolik (systolic overload)
Beban sistolik yang berlebihan diluar kemampuan ventrikel (systolic overload)
menyebabkan hambatan pada pengosongan ventrikel sehingga menurunkan curah
ventrikel atau isi sekuncup.
                       3.            Beban volume berlebihan-pembebanan diastolic (diastolic overload)
Preload yang berlebihan dan melampaui kapasitas ventrikel (diastolic overload) akan
menyebabkan volum dan tekanan pada akhir diastolic dalam ventrikel meninggi. Prinsip
Frank Starling ; curah jantung mula-mula akan meningkat sesuai dengan besarnya
regangan otot jantung, tetapi bila beban terus bertambah sampai melampaui batas
tertentu, maka curah jantung justru akan menurun kembali.
                         4.            Peningkatan kebutuhan metabolic-peningkatan kebutuhan yang berlebihan (demand
overload)
Beban kebutuhan metabolic meningkat melebihi kemampuan daya kerja jantung di
mana jantung sudah bekerja maksimal, maka akan terjadi keadaan gagal jantung walaupun
curah jantung sudah cukup tinggi tetapi tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan sirkulasi
tubuh.
                         5.            Gangguan pengisian (hambatan input).
Hambatan pada pengisian ventrikel karena gangguan aliran masuk ke dalam ventrikel
atau pada aliran balik vena/venous return akan menyebabkan pengeluaran atau output
ventrikel berkurang dan curah jantung menurun.
                         6.            Kelainan Otot Jantung
Gagal jantung paling sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung, menyebabkan
menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi yang mendasari penyebab kelainan fungsi otot
mencakup arterosklerosis koroner, hipertensi arterial dan penyakit otot degeneratif atau
inflamasi.
                         7.            Aterosklerosis Koroner
Mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya aliran darah ke otot jantung.
Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam laktat). Infark miokardium
(kematian sel jantung) biasanya mendahului terjadinya gagal jantung.
                         8.            Hipertensi Sistemik / Pulmonal
Meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya mengakibatkan hipertropi
serabut otot jantung.
                         9.            Peradangan dan Penyakit Miokardium
Berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi ini secara langsung merusak serabut
jantung, menyebabkan kontraktilitas menurun.
                     10.            Penyakit jantung
Penyakit jantung lain seperti stenosis katup semilunar, temponade perikardium,
perikarditis konstruktif, stenosis katup AV.
                     11.            Faktor sistemik
Faktor sistemik seperti hipoksia dan anemia yang memerlukan peningkatan curah
jantung untuk memenuhi kebutuhan oksigen sistemik. Hipoksia atau anemia juga dapat
menurunkan suplai oksigen ke jantung. Asidosis dan abnormalitas elektrolit juga dapat
menurunkan kontraktilitas jantung.
Semua situasi diatas dapat menyebabkan gagal jantung kiri atau kanan. Penyebab yang
spesifik untuk gagal jantung kanan antara lain:
a.       Gagal jantung kiri
b.      Hipertensi paru
c.       PPOM
Terdapat 4 perubahan yang berpengaruh langsung pada kapasitas curah jantung
dalam menghadapi beban :
1.)    Menurunnya respons terhadap stimulasi beta adrenergik akibat bertambahnya
usia.  Etiologi belum diketahui pasti.  Akibatnya adalah denyut jantung menurun dan
kontraktilitas terbatas saat menghadapi beban.
2.)    Dinding pembuluh darah menjadi lebih kaku pada usia lanjut karena bertambahnya
jaringan ikat kolagen pada tunika media dan adventisia arteri sedang dan besar.
Akibatnya tahanan pembuluh darah (impedance) meningkat,yaitu afterload meningkat
karena itu sering terjadi hipertensi sistolik terisolasi.
3.)    Selain itu terjadi kekakuan pada jantung sehingga compliance jantung berkurang.
Beberapa faktor penyebabnya: jaringan ikat interstitial meningkat, hipertrofi miosit
kompensatoris karena banyak sel yang apoptosis (mati) dan relaksasi miosit terlambat
karena gangguan pembebasan ion non-kalsium.
4.)    Metabolisme energi di mitokondria berubah pada usia lanjut.
Keempat faktor ini pada usia lanjut akan mengubah struktur, fungsi, fisiologi
bersama-sama menurunkan cadangan kardiovaskular dan meningkatkan terjadinya
gagal jantung pada usia lanjut.
C. TANDA DAN GEJALA
Gagal jantung kiri :
Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri karena ventrikel kiri tak mampu memompa
darah yang dating dari paru. Manifestasi klinis yang terjadi yaitu :
1. Dipsnea
Terjadi akibat penimbunan cairan dalam alveoli dan mengganggu pertukaran gas. Dapat
terjadi ortopnu. Beberapa pasien dapat mengalami ortopnu pada malam hari yang dinamakan
paroksimal nocturnal dipsnea (PND).
2. Batuk
3. Mudah Lelah
Terjadi karena curah jantung yang kurang menghambat jaringan dari sirkulasi normal dan
oksigen serta menurunnya pembuangan sisa hasil katabolisme. Juga terjadi karena
meningkatnya energi yang digunakan untuk bernafas dan insomnia yang terjadi karena
distress pernafasan dan batuk.
4. Kegelisahan dan kecemasan
Terjadi akibat gangguan oksigenasi jaringan, stress akibat kesakitan bernafas dan pengetahuan
bahwa jantung tidak berfungsi dengan baik

Gagal jantung kanan


1. Kongesti jaringan perifer dan viseral
2. Edema ekstrimitas bawah (edema independent), biasanya edema piting, penambahan berat
badan
3. Hepatomegali. Dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen terjadi akibat pembesaran
vena di hepar
4. Anorexia dan mual. Terjadi akibat pembesaran vena dan statis vena dalam rongga abdomen
5. Nokturia
6. Kelemahan

D. WOC / BAGAN ALUR


Sistolik overload Demand overload

Kerja jantung

Kerja ventrikel


Peregangan otot jantung


Kontraktilitas jantung


Hambatan pengosongan ventrikel


Curah jantung dan isi sekuncup


Mekanisme kompensasi (mengaktifkan saraf simpatis)-frank starling


Kegagalan kompensasi


Gagal jantung

Gagal jantung kiri Gagal jantung kanan


Distensi pembuluh darah di paru


Tekanan hidrostatik dan tekanan onkotik


Perpindahan cairan intravaskuler ke intestitial

Cairan masuk saluran pernafasan


Edema paru Pembentukan Ketidak efektifan
lendir/mucus bersihan jalan nafas

pertukaran O2 dan CO2 terganggu


Suplai O2


Mudah Lelah saat aktifitas Sesak

Gangguan pertukaran gas

Intoleransi aktifitas

E.DIAGNOSA
1. Ketidak efektifan jalan nafas
2. Gangguan pertukaran gas
3. Intolerasi aktifitas

F.PENATALAKSANAAN
1.Farmakologi
a.       diuretik: untuk mengurangi penimbunan cairan dan pembengkakan
b.      penghambat ace (ace inhibitors): untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi beban kerja
jantung
c.       penyekat beta (beta blockers): untuk mengurangi denyut jantung dan menurunkan tekanan darah
agar beban jantung berkurang
d.      digoksin: memperkuat denyut dan daya pompa jantung
e.       terapi nitrat dan vasodilator koroner: menyebabkan vasodilatasi perifer dan penurunan
konsumsi oksigen miokard.
f.       digitalis: memperlambat frekuensi ventrikel dan meningkatkan kekuatan kontraksi, peningkatan
efisiensi jantung. saat curah jantung meningkat, volume cairan lebih besar dikirim ke ginjal
untuk filtrasi dan ekskresi dan volume intravascular menurun.
g.      Inotropik positif: Dobutamin adalah obat simpatomimetik dengan kerja beta 1 adrenergik. Efek
beta 1 meningkatkan kekuatan kontraksi miokardium (efek inotropik positif) dan meningkatkan
denyut jantung (efek kronotropik positif).
Sedati: Pemberian sedative untuk mengurangi kegelisahan bertujuan mengistirahatkan dan
memberi relaksasi pada klien.
2.      Non Farmakologi
Penatalaksanaan gagal jantung kongestif dengan sasaran :
1.      Untuk menurunkan kerja jantung.
2.      Untuk meningkatkan curah jantung dan kontraktilitas miokard.
3.      Untuk menurunkan retensi garam dan air.
a.       Tirah baring
Tirah baring mengurangi kerja jantung, meningkatkan tenaga cadangan jantung dan
menurunkan tekanan darah dengan menurunkan volume intra vaskuler melalui induksi diuresis
berbaring.
b.  Oksigen
Pemenuhan oksigen akan mengurangi demand miokard dan membantu memenuhi kebutuhan
oksigen tubuh.
c.   Diet
Pengaturan diet membuat kerja dan ketegangan otot jantung minimal. Selain itu pembatasan
natrium ditujukan untuk mencegah, mengatur, atau mengurangi edema.
d.   Revaskularisasi koroner
e.    Transplantasi jantung
f.    Kardoimioplasti
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang terletak dalam
mediastinum di antara kedua paru-paru. Jantung memiliki fungsi utama sebagai pemompa
darah. Jantung merupakan salah satu organ yang tidak  pernah beristirahat Dalam keadaan
fisiologis, pembentukan rangsang irama denyut jantung berawal dari nodus sinoatrial
(nodus SA) dan menyebar ke serat otot lainnya sehingga menimbulkan kontraksi jantung.
Jika rangsang irama ini mengalami gangguan dalam pembentukannya dan
penghantarannya, maka dapat terjadi gangguan pada kinerja jantung.
Gangguan pada sistem kardiovaskuler merupakan masalah kesehatan utama yang
dialami masyarakat pada umumnya. Hal ini dikarenakan, jantung mempunyai suatu sistem
pembentukan rangsang tersendiri. Pada zaman modern ini. Angka kejadian penyakit
jantung semakin meningkat. Baik di Negara maju maupun berkembang, penyebab yang
sering ditemukan adalah gaya hidup misalnya, diet yang salah, stress, kondisi lingkungan
yang buruk, kurang olahraga, kurang istirahat dan lain-lain. Diet yang salah, seperti terlalu
banyak mengkonsumsi junk food yang notabene banyak mengandung kolesterol jahat,
yang berujung pada kegagalan jantung. Apalagi ditambah dengan lingkungan yang
memiliki tingkat stressor tinggi, kurang olahraga, dan istirahat, maka resiko untuk terkena
penyakit jantung akan semakin tinggi.
Berbagai macam penyakit jantung seperti penyakit jantung koroner, infark miokard
akut, hipertensi yang semuanya berujung pada gagal jantung. Hal ini sangat
membahayakan bagi kehidupan seseorang, sehingga untuk  mencegah komplikasi lebih
lanjut harus segera mendapat perawatan medis di rumah sakit.

B. Saran
Saran dan kritik dari pembaca sangat kami harapkan dan juga kami harapkan
pembaca dapat menambahkan referensi terbaru khususnya tentang studi Keperawatan
Dewasa (Kardiovaskuler) ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagi
pembaca dan juga bagi penulis. penulis yang masih banyak terdapat kekurangan baik dari
segi penulisannya,bahasa, referensi dan lain sebagainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Mdikal Bedah, edisi 8,  1997,  EGC, Jakarta.

Doenges E. Marlynn, Rencana Asuhan Keperawatan , 2000, EGC, Jakarta.

Nursalam. M.Nurs, Managemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional,


2002, Salemba Medika, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai