Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini tanpa
suatu halangan apapun. Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi kami selaku penulis dan umumnya bagi para pembaca agar
Cordis”.
banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
makalah lainnya menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Tujuan .......................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI ...................................................................... 3
A. Pengertian Decompensasi Cordis ................................................ 3
B. Klasifikasi Decompensasi Cordis ................................................. 3
C. Etiologi Decompensasi Cordis...................................................... 5
D. Manifestasi Klinis Decompensasi Cordis ...................................... 5
E. Patofisiologi Decompensasi Cordis .............................................. 7
F. Komplikasi Decompensasi Cordis ................................................ 9
G. Penatalaksanaan Decompensasi Cordis ...................................... 9
H. Asuhan Keperawatan Decompensasi Cordis ............................... 12
BAB III PENUTUP .................................................................................. 32
A. Kesimpulan .................................................................................. 32
B. Saran ........................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..34
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penderita penyakit gagal jantung sudah tidak dialami oleh orang usia
banyak yang terkena gagal jantung (Kasron, 2014). Gagal jantung telah
atau jantung dapat bekerja dengan baik hanya bila tekanan pengisian
1
jantung tetap stabil. Selain itu, hal tersebut dapat dicegah dengan gaya
hidup yang sehat, yaitu melakukan aktivitas fisik untuk menjaga berat
tersebut bisa dilakukan kapan saja seacara rutin dan teratur (Kasron,
2016).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Decompensasi Cordis
2. Tujuan Khusus
decompensasi cordis
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
yang masuk selama diastole. Hal ini menyebabkan volume pada saat
3
Class Gejala Pasien
Tidak ada pembatasan aktivitas fisik. Aktivitas fisik biasa
tidak menyebabkan kelelahan yang berarti, palpitasi,
I
dyspnea (sesak napas).
Penilaian Obyektif
4
C. ETIOLOGI
jantung tersebut menimbulkan gagal yang dominan sisi kiri atau gagal
D. MANIFESTASI KLINIS
(Majid, 2017):
ketidak mampuan ventrikel kiri memompa darah yang datang dari paru.
5
pasien bisa mengalami kondisi ortopnea pada malam hari yang
2. Batuk.
berat badan.
6. Kelemahan.
6
E. PATOFISIOLOGI
Tubuh mengalami beberapa adaptasi pada jantung dan hal ini terjadi
secara sistemik, jika terjadi gagal jantung. Volume dan tekanan pada
ventrikel jika kondisi ini berlangsung lama. Pada saat istirahat, cardiac
7
output masih bisa berfungsi dengan baik, akan tetapi peningkatan
cairan serta timbul edema paru atau edema sistemik (Oktavianus &
Rahmawati, 2014)
8
F. KOMPLIKASI
Berikut komplikasi dari gagal jantung menurut (Wijaya & Putri 2013)
antara lain :
pembuluh darah.
vena ke jantung.
G. PENATALAKSANAAN
1. Perawatan
9
b) Pemberian oksigen Pemberian oksigen secara rumat biasanya
lebih tinggi.
2. Pengobatan medik
Dosis digitalis :
hari.
10
furosemid 40 – 80 mg. Pemberian dosis penunjang bergantung
digunakan:
mg/kgBB/menit IV
berat.
2013).
c) Aneurismektomi.
11
d) Kardiomioplasti.
biventricular.
1. Pengkajian
keperawatan.
a) Biodata
1) Inisial
2) Umur
3) Jenis kelamin
4) Suku / bangsa
12
b) Riwayat Kesehatan
timbul sesak.
kontraksi otot.
kronis).
13
e) Pola kebiasaan sehari – hari
c. Insomnia
beraktivitas
2) Nutrisi
e. Penggunaan diuretik
f. Distensi abdomen
g. Edema
3) Eliminasi
a. Penurunan berkemih
c. Nocturia
d. Diare / konstipasi
e. Hygine
perawatan diri
14
f) Pemeriksaan fisik
3) B2 (Bleeding)
latihan.
15
(S3,S4) serta crakles pada paru-paru. S4 atau gallop atrium,
dan menggeliat.
16
akibatkan oleh vasokontriksi perifer, penurunan lebih lanjut
katabolisme.
a. Radiogram dada
b. Kimia darah
c. Urin lengka
2. Diagnosa Keperawatan
17
b) Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan
d) Nyeri akut
18
3) Intervensi Keperawatan
1. Gangguan Pertukaran Gas Definisi Kriteria Hasil : 1. Monitor rata-rata, kedalaman, irama, dan usaha
19
6. Hipoksia distress 7. Auskultasi suara nafas, catat area penurunan/
9. Nafas cuping hidung an batuk efektif mengauskultasi crakles dan ronchi pada jalan
11. Sakit kepala saat bangun bersih, tidak ada 9. Auskultasi suara paru setelah tindakan untuk
15. Warna kulit abnormal (mis, pucat, sputum, mampu 1. Monitor TD, suhu, na-di, dan RR
16. Respiratory status/ventilation mudah, tidak ada 3. Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau
20
4. Tanda-tanda vital 4. Auskultasi TD pada kedu tangan dan
21
Kolaborasi dengan tim medis
4. Digoxin
ramipril)
22
NO DIAGNOSA NOC NIC
Defenisi: Inspirasi atau ekspirasi pernapasan 2.Pantau efek obat padastatus pernapasan
yang tidak memberikan ventilasi optimal pada saat 3.Kaji kebutuhan insersi jalan napas
4.Gangguan Neuromaskuler dalam batas 1.Informasikan kepada pasien dan keluarga tentang
23
8.Posisi tubuh yang menghambat 3.Mempunyai fungsi pendukung, tanda dan gejala komplikasi yang
ekspansi paru paru dalam batas dapat dilaporkan , sumber sumber komunitas
11.Cidera pada medula spinalis dibutuhkan 5.Instruksikan kepada pasien dan keluarga bahwa
12.Efek agen farmakologis 5.Mampu mereka harus membeitahu perawat pada saat
rencana
24
1.Penggunaan otot bantu 3.Berikan obat mis.Brokodilator sesuai dengan
pernapasan protokol
polan pernapasan.
Subjektif:
1.Ortopnea
Objektif:
posterior meningkat
25
Kondisi klinis terkait:
2.Cidera kepala
3.Trauma thoraks
5.Multiple Sklerosis
6.Stroke
7.Intoksikasi alkohol
26
karena itu,perawat dan kebutuhan oksigen miokard yang
Penyebab: sebaiknya tidak mengakibatjan kerusakan fungsi jantung
1.Perubahan irama jantung bertindak secara 3.promosi perfusi serebal :Meningkatkan perfusi yang
2.Perubahan frekuensi jantung mandiri untuk adekuat dan membatasi komplikasi untuk pasien
3.Perubahan kontraktilitas melakukannya upaya yang mengalami atau beresiko mengalami
4.Perubahan preload kaloboratif perlu dan keadekuatan perfusi serbal
5.Perubahan afterload penting dilakukan 4.Perawatan sirkulasi :Insufisoiensi arteri :
meningkatkan sirkulasi arteri
Gejala dan Tanda Mayor Kriteria hasil : 5.perawatan sirkulasi : alat bantu mekanis : member
Subjektif: 1.Klien mempunyai dukungan temprore sirkulasi melalui penggunaan alat
1.Perubahan irama jantung indeks jantung dan atau pompa mekanis
2.Palpitasi fraksi ejeksi dalam 6.perawatn sirkulasi : insufisensi vena : meningkatkan
3.Perubahan preload jantung batas normal sirkulasi vena
4.Lelah 2.Klien mempunyai 7.perawatan embolus :perifer : membatasi komplikasi
5.Perubahn afterload haluaran urine, untuk pasien yang mengalami atau berisiko
6.Dispnea n\berat jenis urine, mengalami sumbatan sirkulasi perifer
7.PerubahanKontraktilitas blood urea nitrogen 8.perawatan embolus : paru : membatasi komplikasi
(BUN) dan kreatinin untuk pasien yang mengalami atau resiko
mengalami sumbatan sirkulasi paru
27
8.Paroxymal nocturnal dyspnea plasma dalam batas 9.regulasi hemodinamik :Mengoptimalkan frekuensi
(PDS) normal jantun,preload, after load, dan kontraktilitas
9.Ortopnea 3.Klien mempunyai 10.pengedalian hemoragi :Menurunkan atau
10.Batuk warna kulit yang meniadakan kehilngan darah yang cepat dalam
normal jumlah banyak
Objektif 4.Menunjukan 11.Terapi intervena (IV) : member dan memantau
1.Penurunan irama jaentung peningkatan cairan dan obat intervena (IV)
2.Bradikardia/takikardia toleransi terhadap 12.pemantauan neurologis :Mengumpulkan dan
3.Gambaran EKG aritmia aktifitas fisik menganalisis data pasien untuk mencegah datau
4.Perubahan preload (misalnya: tidak meminimalkan komplikasi neurologis
5.Edema mengalami 13.Menejemen syok : volyume meningkatkan ke
6.Distensi vena jugularis dispnea,nyeri dada, adekuatan perfungsi jaringan untuk pasien yang
7.CPV meningkat atau sinkope) mengalami gangguan volume intravascular berat
8.Hepatomegali 5.Klien 14.Pemantauan tanda vital :
9.Perubahan afterload menggambarkan
mengumpulkan dan menganalisis data
10.Tekanan darah diet,obat,aktifitas
kardiovaskular dan suhu tub8uh untuk menentukan
meningkat/menurun dan batasan yang
11.Capillary refill time> 3 detik perlukan (misalnya : dan mencegah komplikasi( wilkison, 2015, hal 108)
28
Gejala dan Tanda Minor untuk penyakit
Subjektif: jantung)
1.Emosional 6.Klien
2.Cemas mengidentifikasika
3.Gelisah n tanda dan gejala
pemburukan
Objektif: kondisi yang dapat
1.Perubahan Preload dilaporkan
2.Murmur Jantung
3.Berat badan bertambah
4.Pulmonary artery wedge pressure
menurun
5.Perubahan afterload
6.Pulmonary vascular resistence
meningkat/menurun
7.Systemic vascular resistence
meningkat atau menurun
8.Perubahan kontraktilitas
9.Cardiac index (CI) menurun
29
10.Left ventikuler strok work indeks
(LVSWI)
11.Stroke Volume indeks (SVI)
menurun
12.Perilaku emosional
30
12.Penyakit Jantung bawaan
(PPNI,2017,hal.34)
13.Intervensi
14.Pola nafas tidak efektif
31
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
32
B. SARAN
dari kami. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
33
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Aziz Alimul. 2012, Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia (KDM).
Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Surabaya: Healt
Books Publishing.
Nurarif, Amin Huda & Kusuma, Hardhi. 2015, Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc. Edisi Revisi Jilid
2. Yogyakarta: Mediaction.
34