Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENYAKIT CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia

DOSEN PENGAMPU:
Ns. Adi Dwi Susanto, S.Kep., M.Kep.

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
1. Adzra Nur Rizqiyah (23020231)
2. Alya Rosa Fransisca (23020211)
3. Amanda Zheliyanti (23020224)
4. Duwi Ranggita (23020223)
5. Khanaya Naswa (23020212)
6. Khairul Almansyah (23020228)
7. Lili Ariyani (23020232)
8. Lisa Anugerah (23020222)
9. Rijki Restu Putra (23020241)
10. Rika Aulia Jayanti (23020233)
11. Putri Rizki Amelia (23020200)

KELAS:
TINGKAT 1 D KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS YATSI MADANI
2023

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. telah memberikan rahmat,
hidayah, serta kesehatan kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah ini. Makalah yang berjudul “Congestive Heart Failure (CHF)” ini disusun
berdasarkan data yang diperoleh oleh penulis dari berbagai sumber, sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini dengan baik.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah
“Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia”. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan
informasi serta menambah wawasan kepada teman-teman atau pembaca. Penulis menyadari
bahwa dalam pembuatan makalah ini karena berkat bantuan dan tuntunan Allah SWT. dan
tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan
rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu
dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi yang dipersentasikan maupun cara penulisannya. Namun
demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karena itu kita dengan terbuka menerima kritik
dan saran dari Bapak Ns. Adi Dwi Susanto, S.Kep., M.Kep. guna
penyempurnaan makalah ini.

Tangerang, 12 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................4
D. Manfaat Penulisan.....................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. Pengertian Gagal Jantung Kongestif (CHF)................................................................................5
B. Jenis-jenis Gagal Jantung Kongestif (CHF)................................................................................6
C. Etiologi Gagal Jantung Kongestif (CHF)....................................................................................7
D. Patofisiologi Gagal Jantung Kongestif (CHF).............................................................................8
E. Farmakologi Gagal Jantung Kongestif........................................................................................9
F. Pencegahan Penyakit Gagal Jantung Kongestif...........................................................................9
BAB III...............................................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................................11
A. Kesimpulan..............................................................................................................................11
B. Saran........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Congestive Heart Failure (CHF) atau Gagal Jantung Kongestif merupakan kondisi
dimana jantung mengalami kegagalan memompa aliran darah yang berguna untuk mencukupi
kebutuhan metabolisme sel di dalam tubuh. Seseorang yang menderita gagal jantung salah
satunya memiliki dampak yang terjadi mengalami sesak nafas dan batuk yang kadang disertai
dengan dahak. Maka dari dampak yang terjadi peneliti melakukan asuhan keperawatan untuk
mengatasi masalah ke tidak efektifan kebersihan jalan nafas.

Gagal jantung congestive bukan berarti jantung berhenti bekerja,melainkan kegagalan


jantung dalam memompa pasokan darah yang dibutuhkan tubuh. Hal ini terjadi karena
adanya kelainan pada otot-otot jantung, sehingga jantung tidak bisa bekerja secara normal.
Selam ini, gagal jantung atau Congestive Heart Failure (CHF) digambarkan sebagai kondisi
ketika jantung berhenti berdetak. Padahal, gagal jantung menandakan ketidakmampuan
jantung dalam memompa darah atau ketidakmampuan jantung memenuhi kuota darah normal
yang dibutuhkan tubuh. Gagal jantung kongestif dapat terjadi secara perlahan karena kondisi
jantung yang melemah (kronis). Keduanya termasuk kondisi serius yang membutuhkan
penanganan medis darurat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Gagal Jantung Kongestif (CHF)?
2. Apa saja jenis-jenis gagal jantung kongestif?
3. Apa saja etiologi gagal jantung kongestif?
4. Bagaimana patofisiologi tentang gagal jantung kongestif?
5. Bagaimana cara menangani pasien Gagal Jantung Kongestif (CHF)?
6. Apa saja bentuk pencegahan penyakit pada pasien gagal jantung kongestif?

3
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui apa itu penyakit CHF.
2. Dapat mengetahui jenis-jenis gagal jantung kongestif.
3. Dapat mengetahui apa saja etiologi gaggal jantung kongestif.
4. Dapat mengetahui bagaimana patofisiologi tentang gagal jantung kongestif.
5. Dapat mengetahui cara menangani pasien CHF.
6. Dapat mengetahui bagaimana cara pencegahan penyakit gagal jantung kongestif.

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini agar mampu mengetahui dan menjelaskan
tentang definisi CHF (Gagal jantung), serta guna memahami materi tentang gagal jantung
dan bagaimana asuhan keperawatan gagal jantung.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gagal Jantung Kongestif (CHF)


Gagal jantung didefinisikan sebagai kondisi dimana jantung tidak lagi dapat
memompakan cukup darah ke jaringan tubuh. Keadaan ini dapat timbul dengan atau
tanpa penyakit jantung. Gangguan fungsi jantung dapat berupa gangguan fungsi
diastolik atau sistolik, gangguan irama jantung, atau ketidak sesuaian preload dan
afterload. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian pada pasien. Gagal jantung dapat
disebabkan oleh banyak hal. Secara epidemiologi cukup penting untung mengetahui
penyebab dari gagal jantung, di negara berkembang penyakit arteri koroner dan
hipertensi merupakan penyebab terbanyak sedangkan di negara berkembang yang
menjadi penyebab terbanyak adalah penyakit jantung katup dan penyakit jantung
akibat malnutrisi. Pada beberapa keadaan sangat sulit untuk menentukan penyebab
dari gagal jantung. Terutama pada keadaan yang terjadi bersamaan pada penderita.
Gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai dengan adanya
kelainan pada struktur atau fungsi jantung, sehingga mengakibatkan ketidak mampuan
jantung dalam memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan
tubuh. Gagal jantung ditandai dengan manifestasi klinis seperti kemacetan sirkulasi,
sesak, kelelahan, dan kelemahan. Gagal jantung merupakan masalah utama di negara
industri dan berkembang. Saat ini angka kejadian dan prevalensi gagal jantung
cenderung meningkat, hal ini juga dibarengi dengan peningkatan angka kematian
kasus gagal jantung. Di Amerika Serikat, 1 juta pasien dirawat di rumah sakit karena
kasus gagal jantung, yang berkontribusi terhadap 50.000 kematian setiap tahunnya.
Sedangkan jumlah kunjungan ke rumah sakit akibat gagal jantung diperkirakan
mencapai 6,5 juta. Prognosis gagal jantung umumnya buruk meskipun pasien telah
menerima terapi yang memadai.

Dari data yang diperoleh, hanya sekitar 35% pasien laki-laki dan 50% pasien
perempuan yang bertahan setelah timbulnya gagal jantung akut. Secara umum
diperoleh data mortalitas tinggi terjadi pada pasien dengan grade IV (adanya gejala
saat istirahat) sekitar 30-70%, grade III (adanya gejala dengan aktivitas ringan) 10-

5
20%, kelas II (adanya gejala saat aktivitas ringan) aktivitasnya menjadi 5-10%).
Kematian yang lebih tinggi ditemukan pada pasien lanjut usia, laki-laki, pasien
dengan penurunan fraksi ejeksi, dan pada pasien dengan penyakit jantung. Sekali
seseorang menderita gagal jantung, maka ia harus menanggung biaya yang sangat
besar. Di Amerika, biaya yang dikeluarkan untuk terapi gagal jantung antara 15-
40 triliun US$.

Congestive Heart Failure (CHF) atau Gagal Jantung Kongestif merupakan suatu
kondisi dimana ketidakmampuan jantung dalam memenuhi metabolisme tubuh
ataupun yang lainnya (Tissot et al, 2014). Selain itu penderita gagal jantung
merupakan penyakit yang paling sering memerlukan perawatan ulang di rumah sakit
(readminssion) meskipun pengobatan rawat jalan telah diberikan secara optimal
(Kasron, 2016). Gagal jantung kongestif merupakan suatu kondisi dimana jantung
mengalami kegagalan dalam memompa darah guna mencukupi kebutuhan sel-sel
tubuh akan nutrisi dan oksigen secara adekuat (Kasron, 2016). Gagal jantung juga
merupakan salah satu penyakit tidak menular dimana jantung tidak dapat
memompakan darah secara normal dan adekuat keseluruh tubuh. Selain itu gagal
jantung kongestif juga merupakan penyakit terminal yang semakin umum terjadi pada
populasi menua secara global (Chow & Senderovich, 2018).

B. Jenis-jenis Gagal Jantung Kongestif (CHF)


Berdasarkan letak ruang jantungnya, gagal jantung kongestif terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Gagal Jantung Kongestif Kiri
Gagal jantung kongestif kiri merupakan gagal jantung karena jantung bilik kiri yang
berfungsi mengalirkan darah ke seluruh tubuh tidak dapat bekerja dengan baik.
Kondisi ini membuat tekanan pada serambi kiri jantung mengalami peningkatan
sehingga memicu penumpukan cairan pada paru-paru, rongga perut, dan kaki.
2. Gagal Jantung Kongestif Kanan
Gagal jantung kongestif kanan merupakan gagal jantung karena jantung bilik kanan
yang berfungsi untuk memompakan darah ke paru-paru tidak bekerja dengan baik.
Kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan cairan pada rongga perut dan kaki.
3. Gagal Jantung Kongestif Campuran

6
Gagal jantung kongestif campuran merupakan jenis gagal jantung yang terjadi karena
terganggunya fungsi jantung bilik kanan dan bilik kiri secara bersamaan.

C. Etiologi Gagal Jantung Kongestif (CHF)


Etiologi adalah sebab/penyebab terjadinya sesuatu. Gagal jantung sering kali
dipicu oleh penyakit jantung lainnya, seperti gangguan arteri coroner, serangan
jantung, miokarditis, hingga kardiomiopati.

1. Gangguan Arteri Koroner dan Serangan Jantung


Arteri koroner merupakan pembuluh darah yang berfungsi memasok darah dan
oksigen ke jantung. Gangguan yang terjadi pada arteri koroner, seperti penyumbatan
atau penyempitan, berisiko menyebabkan penurunan aliran darah ke dalam otot
jantung. Inilah yang membuat otot jantung tidak mampu memompakan darah secara
optimal ke seluruh tubuh. Arteri koroner yang mengalami penyumbatan total juga
dapat menyebabkan serangan jantung yang memicu terjadinya gagal jantung
kongestif.

2. Miokarditis (Radang Jantung)


Miokarditis biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri dan dapat
mengakibatkan gagal jantung. Jika otot jantung meradang, darah tidak akan terpompa
dengan baik sehingga menyebabkan gangguan seperti detak jantung tidak teratur,
kesulitan bernapas dan pada tingkat yang lebih berat bisa mengakibatkan pembekuan
darah, serangan jantung, stroke, atau kerusakan jantung.
3. Kardiomiopati (Jantung Lemah)
Kardiomiopati adalah kelainan otot yang menyebabkan perubahan struktur
jantung serta memengaruhi fungsinya dalam memompakan darah ke seluruh tubuh.
Kardiomiopati terjadi karena otot jantung menebal, kaku, maupun berdilatasi,
sehingga kesulitan untuk memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik.
4. Penyakit Jantung Bawaan
Penyakit jantung bawaan terjadi karena adanya kelainan struktur jantung sejak
lahir. Kondisi ini membuat salah satu bilik jantung menjadi bekerja terlalu keras dan
turut memicu terjadinya Congestive Heart Failure (CHF). Lebih tepatnya, penyakit
jantung bawaan adalah kelainan yang terjadi ketika janin masih dalam proses

7
perkembangan di dalam kandungan. Kelainan yang terjadi pada struktur jantung
tersebut akan mempengaruhi aliran darah dalam tubuh penderita. Aliran darah yang
dipompakan oleh jantung ke seluruh tubuh dapat mengalir ke arah yang salah,
terhambat, tidak maksimal, atau bahkan benar-benar tersumbat.

5. Kondisi Lainnya
Selain penyakit jantung, ada beberapa kondisi lain yang dapat meningkatkan
risiko seseorang terserang gagal jantung, yaitu:
1. Gaya hidup tidak sehat, seperti jarang bergerak, merokok, dan mengonsumsi
alcohol berlebih.
2. Reaksi alergi parah.
3. Obesitas.
4. Gangguan ginjal.
5. Gangguan tiroid.
6. Penyakit diabetes.
7. Tekanan darah tinggi (Hipertensi).
8. HIV/AIDS.
9. Kelenjar tiroid yang selalu aktif (Hipertiroidisme).
10. Gangguan pada ritme jantung (Aritma).

D. Patofisiologi Gagal Jantung Kongestif (CHF)

Patofisiologi adalah gejala-gejala yang sering muncul. Gejala gagal jantung


cenderung beragam dan dapat terjadi secara konstan ataupun hilang timbul. Ada
beberapa gejala yang dapat dialami seseorang yang menderita gagal jantung
kongestif. Pada tahap awal, gejalanya mungkin tidak akan berdampak pada kondisi
kesehatan secara umum. Namun, seiring memburuknya kondisi yang diderita,
gejalanya akan kian nyata. Setidaknya ada 3 tahapan gejala yang bisa dialami seorang
penderita gagal jantung kongestif, yaitu:

1. Gejala tahap awal


Pada tahap ini, pasien mengalami beberapa gejala berikut:
 Pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki.
 Mudah lelah, terutama setelah melakukan aktivitas fisik.
 Kenaikan berat badan yang signifikan.
8
 Sering buang air kecil, terutama saat malam hari.
2. Gejala saat kondisi semakin buruk
Jika kondisi penderita terus memburuk, akan muncul beberapa gejala berikut ini:
 Denyut jantung tidak teratur.
 Batuk-batuk karena pembengkakan paru.
 Napas berbunyi atau mengi.
 Sesak napas saat melakukan aktivitas fisik ringan atau ketika sedang berbaring.
 Sulit beraktivitas karena tubuh akan cepat merasa Lelah.
3. Gejala gagal jantung kongestif yang parah
Bila penanganan tidak segera dilakukan, gagal jantung kongestif bisa menjadi
parah. Apabila sudah parah, ada beberapa gejala yang dapat dialami penderitanya, yaitu:
 Rasa nyeri di dada yang menjalar hingga tubuh bagian atas. Kondisi ini bisa juga
menandakan adanya serangan jantung
 Sianosis atau kulit menjadi kebiruan, karena paru-paru mengalami kekurangan
oksigen
 Tarikan napas menjadi pendek dan cepat
 Pingsan
Pada kondisi gagal jantung kongestif berat, gejala akan dirasakan ketika tubuh sedang
beristirahat. Pada tahap ini, penderita gagal jantung kongestif akan mengalami kesulitan
dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

E. Farmakologi Gagal Jantung Kongestif


Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pengobatan. Pengobatan gagal
jantung kongesif dilakukan untuk meredakan gejala serta menurunkan risiko komplikasi.
Dokter akan meresepkan obat-obatan untuk membantu mengoptimalkan fungsi jantung dalam
memompa darah, yaitu:
 Perawatan gaya hidup yang lebih sehat.
 Obat-obatan, meliputi obat diuretic untuk membuang penumpukan cairan dan
menurunkan tekanan darah, ACE inhibitor, Antagonis Aldosteron, Antikoagulan, dan
Beta-blocker.
 Prosedur operasi dari dokter.

9
F. Pencegahan Penyakit Gagal Jantung Kongestif
Pencegahan agar tidak terjadi penyakit gagal jantung kongestif dapat dilakukan
dengan beberapa hal berikut, yaitu:
1. Mengonsumsi makanan sehat, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh,
ikan, dan daging. Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti gorengan,
mentega, es krim dan daging olahan.
2. Batasi asupan gula dan garam.
3. Batasi konsumsi minuman keras.
4. Jika kamu memiliki tingkat tekanan darah dan kolesterol yang tinggi, segera lakukan
penanganan. Kedua kondisi ini bisa meningkatkan risiko terkena CHF.
5. Jaga berat badan pada batasan sehat dan lakukan langkah-langkah penurunan berat
badan yang optimal.
6. Berhenti merokok jika kamu seorang perokok. Jika kamu bukan perokok, jauhi asap
rokok agar tidak menjadi perokok pasif.
7. Lakukan aktivitas atau olahraga yang dapat membuat jantung sehat, seperti bersepeda atau
berjalan kaki, minimal dua setengah jam per minggu.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gagal Jantung congestive adalah ketidak mampuan jantung untuk memompa darah
dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap oksigen. Gagal
jantung dapat disebabkan oleh banyak hal. Secara epimologi cukup penting untuk mengetahui
penyebab dari Gagal jantung. Gagal Jantung merupakan suatu syndrome klinis yang ditandai
dengan adanya kelainan pada struktur atau fungsi jantung. Gagal Jantung ditandai dengan
manifestasi klinis seperti kemacetan sirkulasi. ini angka Saat kejadian dan prevelansi Gagal
Jantung cenderung meningkat. Gagal Jantung yaitu kondisi seseorang yang mempunyai gaya
hidup tidak sehat dan mempunyai tekanan darah tinggi,obesitsas,gangguan ginjal,dan lain-
lain. Gagal Jantung adalah kondisi dimana jantung adalah kondisi dimana jantung tidak lagi
memompakan cukup darah kedalam tubuh Gagal Jantung congestive (CHF) memiliki tiga
jenis yaitu Gagal Jantung congestive kiri, Gagal Jantung congestive kanan dan Gagal Jantung
campuran.

B. Saran
1. Bagi institusi Pendidikan hasil studi kasus ini di harapkan dapat di gunakan untuk
pengembangan pengetahuan di lingkungan keperawatan terutama pada pelaksana
congestive heart failure (CHF) atau gagal jantung congestive dengan Tindakan
pemberian oksigen
2. Bagi pengembangan menambah keluasan ilmu dalam keperawatan pada pasien gagal
jantung congetive berkembang setiap tahunnya dan juga memacu pada penelitian
selanjutnya menjadi acuan dan menjadi bahan pembandingan dalam melakukan
penelitian pada pasien dengan (CHF).

11
DAFTAR PUSTAKA

https://books.google.co.id/books?
hl=en&lr=&id=vKGaEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA5&dq=info:pkEw1ZzyNOoJ:
scholar.google.com/
&ots=oLV9xXI8PL&sig=gUUVHpeD3OvvEvrbaWs_Z2L_bE8&redir_esc=y#v=
onepage&q&f=false, (Diakses pada tanggal 20 September 2023)

12

Anda mungkin juga menyukai