Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KELOMPOK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN GAGAL JANTUNG KONGESTIF


(CHF) DI RUANGAN HCU RSUD LEBONG

OLEH :

ATIK ATIKA
DIMAS AMI SANJAYA
ESI LISMALENI
EDWAR ROZI
GERRI GUSTI AGUNG
KURNIATI SARAH
SAIYUDI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (NERS) FAKULTAS ILMU


KESEHATAN (FIKES) UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum warohmatullahi wabarakatuh.


Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan kelompok ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongannya
tentunya kami tidak sanggup untuk menyelsaikan makalah ini dengan baik. Sallawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu nabi Muhammad SAW
yang kita nanti-nantikan safaatny di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehatnya, baik
itu berua sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan laporan kasus ini dengan asuhan keperawatan pada Ny. S dengan CHF
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, kami mengharakan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi
Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima Kasih

KELOMPOK RUANG HCU

2
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN............................................................................................................1
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................4
B. TUJUAN...................................................................................................................4
C. MASALAH...............................................................................................................4
BAB II ISI.............................................................................................................................5
BAB III KASUS...................................................................................................................7
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................19
A. KESIMPULAN.........................................................................................................19
B. SARAN......................................................................................................................19

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gagal jantung merupakan suatu keadaan yang serius. Kadang orang salah
mengartikan gagal jantung sebagai berhentinya jantung. Sebenarnya istilah gagal
jantung menunjukkan berkurangnya kemampuan jantung untuk mempertahankan
beban kerjanya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal tergantung bagian
jantung mana yang mengalami gangguan (Russel, 2011).
Pada gagal jantung kanan akan timbul masalah seperti : edema, anorexia,
mual, dan sakit didaerah perut. Sementara itu gagal jantung kiri menimbulkan gejala
cepat lelah, berdebar-debar, sesak nafas, batuk, dan penurunan fungsi ginjal. Bila
jantung bagian kanan dan kiri sama-sama mengalami keadaan gagal akibat gangguan
aliran darah dan adanya bendungan, maka akan tampak gejala gagal jantung pada
sirkulasi sitemik dan sirkulasi paru (Aspani, 2016). pasien dengan tanda dan gejala
klinis penyakit gagal jantung akan menunjukkan masalah keperawatan aktual maupun
resiko yang berdampak pada penyimpangan kebutuhan dasar manusia seperti
penurunan curah jantung, gangguan pertukaran gas, pola nafas tidak efektif, perfusi
perifer tidak efektif, intoleransi aktivitas, hipervolemia, nyeri, ansietas, defisit nutrisi,
dan resiko gangguan integritas kulit (Aspani, 2016).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka kami tertarik untuk membuat laporan
kasus asuhan keperawat pada pasien dengan CHF
C. Tujuan
a. Tujuan Umum :
Mengetahui dengan rinci penyakit CHF
b. Tujuan Khusus :
1) Diketahuinya laporan pendahuluan tentang penyakit CHF
2) Diketahuinya laporan kasus pada pasien yang menderita CHF

4
BAB II

ISI

1. Definisi
Gagal jantung adalah suatu keadaan patofisiologi dimana jantung gagal
mempertahankan sirkulasi adekuat untuk kebutuhan tubuh meskipun tekanan
pengisian cukup (Ongkowijaya & Wantania, 2016).
Gagal jantung adalah sindrome klinis (sekumpulan tanda dan gejala), ditandai
oleh sesak napas dan fatigue (saat istirahat atau saat aktivitas) yang disebabkan oleh
kelainan struktur atau fungsi jantung. Gagal jantung disebabkan oleh gangguan yang
menghabiskan terjadinya pengurangan pengisian ventrikel (disfungsi diastolik) dan
atau kontraktilitas miokardial (disfungsi sistolik) (Sudoyo Aru,dkk 2009) didalam
(nurarif, a.h 2015).
2. Etiologi
Secara umum penyebab gagal jantung dikelompokkan sebagai berikut :
(Aspani, 2016)
a. Disfungsi miokard
b. Beban tekanan berlebihan-pembebanan sistolik (sistolic overload).
1) Volume : defek septum atrial, defek septum ventrikel, duktus arteriosus paten
2) Tekanan : stenosis aorta, stenosis pulmonal, koarktasi aorta
3) Disaritmia
c. Beban volume berlebihan-pembebanan diastolik (diastolic overload)
d. Peningkatan kebutuhan metabolik (demand oveload)
3. Tanda dan Gejala
a. Gagal Jantung Kiri
1) Kongesti pulmonal : dispnea (sesak), batuk, krekels paru, kadar saturasi
oksigen yang rendah, adanya bunyi jantung tambahan bunyi jantung S3 atau
“gallop ventrikel” bisa di deteksi melalui auskultasi.
2) Dispnea saat beraktifitas (DOE), ortopnea, dispnea nocturnal paroksismal
(PND).
3) Batuk kering dan tidak berdahak diawal, lama kelamaan dapat berubah
menjadi batuk berdahak
4) Sputum berbusa, banyak dan berwarna pink (berdarah).
5) Perfusi jaringan yang tidak memadai.

5
6) Oliguria (penurunan urin) dan nokturia (sering berkemih dimalam hari)
7) Dengan berkembangnya gagal jantung akan timbul gejala-gejala seperti:
gangguan pencernaan, pusing, sakit kepala, konfusi, gelisah, ansietas, sianosis,
kulit pucat atau dingin dan lembab.
8) Takikardia, lemah, pulsasi lemah, keletihan.
b. Gagal Jantung Kanan
Kongestif jaringan perifer dan viscelar menonjol, karena sisi kanan jantung
tidak mampu mengosongkan volume darah dengan adekuat sehingga tidak dapat
mengakomondasikan semua darah yang secara normal kembali dari sirkulasi vena.
1) Edema ekstremitas bawah
2) Distensi vena leher dan asites
3) Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen terjadi akibat
pembesaran vena di hepar.
4) Anorexia dan mual
4. Komplikasi
a. Gagal ginjal
b. Gangguan katup jantung
c. Aritmia
d. Kerusakan liver
e. Stroke
f. Serangan jantung
g. Anemia
h. Depresi
5. Penatalaksanaan / pengobatan
Penatalakasanaan gagal jantung dibagi menjadi 2 terapi yaitu sebagai berikut :
a. Terapi farmakologi :
Terapi yang dapat diberikan antara lain golongan diuretik, angiotensin
converting enzym inhibitor (ACEI), beta bloker, angiotensin receptor blocker
(ARB), glikosida jantung , antagonis aldosteron, serta pemberian laksarasia pada
pasien dengan keluhan konstipasi.
b. Terapi non farmakologi :
Terapi non farmakologi yaitu antara lain tirah baring, perubahan gaya hidup,
pendidikan kesehatan mengenai penyakit, prognosis, obat-obatan serta pencegahan
kekambuhan, monitoring dan kontrol faktor resiko

6
BAB III

KASUS

A. Pengkajian
1. Data biografi
Identitas klien : Ny.S No.Register : 014B.1
Nama : 38 TH
Umur : Rejang
Suku/bangsa : Kawin
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Taba Anyar
Tanggal Masuk RS : 03-11-2021
Tanggal Pengkajian : 04-11-2021
Diagnosa nedis : CHF

Kelurga Terdekat yang dapat di hubungi :


Nama / umur : Penni
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Talang Kerinci
Sumber Informasi : Kakak
No Telp :-
2. Pengkajian
Circulation : Nadi 123x/m, CRT <2 detik, warna kulit normal, tidak ada
perdarahan , turgor kulit baik
Airway : tidak ada sumbatan/ jalan napas paten
Breating : Takipneu , RR 32x/m
Disability : Respon alert, Pupil isokor , GCS 15
Exposure : Suhu 36,5ͦ c

7
3. Pengkajian Sekunder
1) Keluhan utama/alasan masuk RS
Sesak napas memberat sejak pagi ini, sesak dirasakan bila berjalan jauh, ada nyeri
ulu hati, nyeri perut bagian bawah dan kanan atas, BAB hitam, hari ini tidak BAK,
nyeri dada seperti di tindih menjalar ke punggung, bahu dan eher serta rahang kiri
2) Riwayat kesehatan sekarang
Pasien menyatakan nyeri dada menjalar ke punggung belakang
3) Riwayat kesehatan dahulu
 Penyakit yang pernah dialami : batuk, demam, diare, hipertensi
 Tidak pernah kecelakaan dan tidak ada alergi
4) Riwayat kesehatan keluarga
 Penyakit anggota keluarga : migrain
5) Riwayat spiritual
 Support sistem dala keluarga : keluarga selalu berada didekat pasien
selama sakit
 Kegiatan keagaaman yang dilakukan keluarga solat
4. Aktivitas sehari hari
A. Nutrisi

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1. Selera makan Baik Berkurang
2. Menu makan Bebas Disediakan RS
3. Frekuensi makan 3X 2X
4. Makanan pantangan Santan, berminyak Santan, berminyak
5. Pembatasan pola makan - -
6. Cara makan Sendiri Dibantu keluarga
7. Ritual saat makan Do’a Do’a
B. Cairan

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1. Jenis minuman Air putih Air putih
2. Frekuensi minum 1 liter 700 ml
3. Kebutuhan cairan -
4. Cara pemenuhan -

8
C. Eliminasi BAB dan BAK

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


BAB (Buang Air Besar)
1. Tempat pembuangan WC Pispot
2. Frekuensi 1x 1x
3. Konsistensi Padat Padat
4. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
5. Obat pencahar - -
BAK (Buang Air Kecil)
1. Tempat pembuangan WC Kateter
2. Frekuens 5 kali sehari 700 mL
3. Warna dan bau Kuning, khas Kuning kecoklatan
4. Volune 1000 ml 700 mL
5. kesulitan Tidak ada Terpasang kateter

D. Istirahat tidur

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1. Jam tidur
- Siang 1 jam 2 jam
- Malam 8 jam 10 jam
2. Pola tidur - -
3. Kebiasaan sebelum tidur Nonton TV Tidak ada
4. Kesulitan tidur Tidak ada Nyeri dan cemas
E. Olahraga

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1. Program olahraga - -
2. Jenis dan frekuensi - -
3. Kondisi setelah olahraga - -
F. Personal Hygiene

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

9
1. Mandi
- Cara Mandiri Dibantu keluarga
- Frekuensi 2x 1x
- Alat mandi Gayung Air hangat
2. Cuci rambut
- Frekuensi 1x Tidak

- Cara Mandiri -

3. Gunting rambut
- Frekuensi - -

- Cara - -

4. Gosok gigi
3x -
- Frekuensi
mandiri -
- cara
G. Akktivitas mobilitas fisik

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1. Kegiatan sehari-hari Tani -
2. Pengaturan jadwal harian Dari jam 7 sampai jam 4 -
sore kerja di kebun
3. Penggunaan alat bantu Tidak -
4. Kesulitan pergerakan Tidak ada -
tubuh
H. Rekresi

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1. Waktu luang - -
2. Perasaan setelah rekreasi - -
3. Waktu senggang keluarga - -
4. Kegiatan hari libur - -

5. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan umum klien : lemah
B. TTV
Suhu : 36,50

10
Nadi : 123 x/m
Respirasi : 22 x/m
TD : 131/75 mmHg

C. Antropometri
Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan : 47 Kg
D. Sistem pernapasan
Ada pernapasan cuping hidung, ada secret
E. Sistem Cardio Vaskuler
Bibir pucat, arteri carotis kuat, ukuran jantung membesar
F. Sistem Pencernaan
Bibir kering, abdomen teraba
G. Sistem Panca Indera
1. Mata : tidak ikterus dan tidak anemia
2. Hidung : penciuman baik
3. Telinga : fungsi pendengaran baik
H. Sistem Persyarafan
1. Fungsi ceberal : orientasi baik, daya ingat baik, GCS 15
2. Fungsi Cranial : Baik
3. Fungsi motorik : massa otot lemah dan kekuatan otot lemah
4. Fungsi sesorik: adanya getaran posisi
5. Fungsi cerebelum : keseimbangan baik
6. Refleks : bisep
7. Iritasi meningen : tidak ada
I. Sistem muskuloskletal
Kepala normal, gerakan ROM baik, kaki bengkak, gerakan kurang, kemampuan
jalan kurang
J. Sistem integumen
Rambut bewarna hitam, warna kulit sawo matang, warna kuku putih kemerahan
K. Sistem emdokrin
Kelenjar tyroid tidak ada pembengkakan
L. Sistem perkemihan : normal

11
M. Sistem reproduksi : normal
N. Sistem imun : urticaria yang pernah dialami

6. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan diagnostik : EKG istemi
Pemeriksaan laboratoriun
 Kreatinin : 9,3
 Hb : 13,5
 Ht : 35
 Trombosit : 35.000
 Leukosit : 11.800
7. Terapi saat ini
 Terpasang kateter
 02 : 3-4 liter
 IUVD RL
 Inj. Omeprazole 1 vial
 Inj. Ondansentron 1 vial
 Aspilet 1x2 tablet
 Clopidogril 1x1 tablet
 Simvastatine 1x1 tablet
 Syrup antasida 3x1

12
ANALISA DATA
Nama klien : Ny. S
Ruang rawat : Ruang HCU
Diagnosa medik : CHF

No Data Senjang Etiologi Masalah keperawatan


1 DS : pasien mengatakan sesak Perubahan membran Gangguan pertukaran
napas sejak pagi alveolus kapiler gas
DO :
- Pola napas abnormal
- Napas cuping hidung
- Menggunakan oksigen
- SPO2 : 94%
- RR : 32 x/m
2 DS : pasien mengatakan nyeri dada Iskemi jantung Nyeri akut
seperti ditindih dan menjalar
kepunggung, bahu dan lehr
serta rahang kiri
DO :
- Pasien meringis kesakitan
- Skala nyeri 6
3 DS : pasien mengatakan kaki terasa Retensi natrium dan Kelebihan volume
bengkak air cairan
DO :
- edema di ekstremitas
bawah derajat 1
kedalaman 3mm

13
- urine pasien 700 mL
warna kecoklatan
- pasien terpasang kateter

14
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama klien : Ny. S
Ruang rawat : Ruang HCU
Diagnosa medik : CHF

No. Diagnosa keperawatan Tujuan Kriteria hasil Intervensi Rasional


1. Gangguan pertukaran gas b/d Setelah - Tidak 1. Posisikan pasien untuk 1. Posisi semi fower
perubahan membran alveolus dilakukan mengalami memaksimalkan ventilasi membuat pernapasan
kapiler yang ditandai dengan : tindakan dispneu lebih lancar
DS : pasien mengatakan sesak keperawatan - Respiratori rate 2. Auskultasi suara napas, catat 2. Mengetahui kelainan
napas sejak pagi 2x24 jam dalam keadaan adanya suara napas tambahan suara napas
DO : pernapasan pada normal 3. Atur peralatan oksigen
- Pola napas abnormal pasien normal - Tidak 4. Monitor pola napas 3. Pernapasan lebih baik
- Napas cuping hidung menggunakan 4. Mengalami dispneu
- Menggunakan oksigen nas cuping 5. Monitor resirasi dan status O2 masih terjadi/tidak
- SPO2 : 94% hidung 5. Besaran status 02 lebih
- RR : 32 x/m terkendali
2. Nyeri akut b/d iskemi jantung Setelah - Pasien rileks 1. Identifikasi 1. Mengetahui
yang ditandai dengan : dilakukan - Skaa nyeri 0 lokasi,karakteristik,durasi,freku pengobatan yang tepat
DS : pasien mengatakan nyeri tindakan - Pasien ensi dan intensitas nyeri terhadap pasien
dada seperti ditindih dan keperawatan menunjukkan 2. Identifikasi faktor yang 2. Perilaku pasien
menjalar kepunggung, 2x24 jam nyeri espresi wajah memperberat dan dapat karena nyeri terjadi

15
bahu dan lehr serta dada pada pasien tenang meringankan nyeri sebagi temuan
rahang kiri berkurang - Pasien dapat pengkajian
DO : beristirahat 3. Berikan terapi non farmakologi 3. Mengurangi intensitas
- Pasien meringis dengan nyaaman untuk mengurangi rasa nyeri nyeri
kesakitan 4. Kontrol lingkungan yang 4. Pasien lebih nyaman
- Skala nyeri 6 memperberat rasa nyeri dan tidak
memperberat nyeri
5. Kolaborasi pemberian analgetik 5. Mengurangi tingkat
nyeri
3. Kelebihan volume cairan b/d Setelah - tidak ada edema 1. monitor inteke dan output 1. mengetahui balance
retensi natrium dan air yang dilakukan - intake dan yang akurat cairan
ditandai dengan : tidakan output normal 2. batasi asupan cairan dan garam 2. tidak memperberat
DS : pasien mengatakan kaki keperawatan edema
terasa bengkak 2x24 jam edema 3. ajarkan cara membatasi cairan 3. meminimalisir cairan
DO : pada pasien yang masuk
- edema di ekstremitas hilang 4. periksa tanda dan gejala 4. edema sering terjadi

bawah derajat 1 (keseimbangan hipervolemia

kedalaman 3mm cairan 5. kolaborasi pemberian diuretik 5. menghilangkan edema

- urine pasien 700 mL meningkat) (furosemide)

warna kecoklatan
pasien terpasang kateter

16
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama klien : Ny. S
Ruang rawat : Ruang HCU
Diagnosa medik : CHF

Hari/tanggal Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi


Kamis/ 04-11-2021 Gangguan pertukaran gas b/d 1. memposisikan pasien untuk S : pasien mengatakan sesak
perubahan membran alveolus kapiler memaksimalkan ventilasi napas belum berkurang
2. mengauskultasi suara napas, catat O : RR : 32 x/m
adanya suara napas tambahan SPO2 : 94%
3. mengatur peralatan oksigen O2 : 4 liter
4. memonitor pola napas A : Masalah beum teratasi
5. memonitor resirasi dan status O2 P : intervensi dilanjutkan
Kamis/ 04-11-2021 Nyeri akut b/d iskemi jantung 1. mengidentifikasi lokasi, karakteristik, S : pasien mengatakan dada terasa
durasi,frekuensi dan intensitas nyeri nyeri
2. mengidentifikasi faktor yang O : - skala nyeri 6
memperberat dan dapat meringankan - Nyeri terasa didada sebelah
nyeri kiri hingga punggung
3. memberikan terapi non farmakologi A : Masalah beum teratasi
untuk mengurangi rasa nyeri P : intervensi dilanjutkan
4. mengontrol lingkungan yang

17
memperberat rasa nyeri
5. berkolaborasi pemberian analgetik
Kamis/ 04-11-2021 Kelebihan volume cairan b/d retensi 1. memonitor inteke dan output yang S : pasien mengatakan kaki
natrium dan air akurat bengkak
2. membatasi asupan cairan dan garam O : - kaki bengkak
3. mengajarkan cara membatasi cairan - input cairan 2652/output
4. memeriksa tanda dan gejala cairan 900
hipervolemia A : Masalah beum teratasi
5. berkolaborasi pemberian diuretik P : intervensi dilanjutkan
(furosemide)

18
19
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Diagnosa yang didapat dari kasus ada 3 yaitu :
1. Gangguan pertukaran gas b/d perubahan membran alveolus kapiler
2. Kelebihan volume cairan b/d retensi natrium dan air
3. Nyeri akut b/d iskemi jantung

B. Saran
1. Diharapkan pasien dapat menjaga gaya hidup sehari-hari setelah keuar dari RS
2. Diharapkan keluarga selalu memberikan dukungan terhadap pasien agar pasien
merasa lebih diperhatikan.

20

Anda mungkin juga menyukai