DISUSUN OLEH:
Fazia Saraswati
NPM: 18010544
2020/2021
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah di setujui
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat
nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan laporan ini.
Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
ii
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................1
C. TUJUAN ..............................................................................................1
D. MANFAAT ..........................................................................................2
A. PENGERTIAN ....................................................................................3
B. ETIOLOGI ...........................................................................................3
C. TANDA DAN GEJALA.......................................................................4
D. PENATALAKSANAAN......................................................................4
A. KESIMPULAN ....................................................................................22
B. SARAN ................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan dengan gangguan sistem kardiovaskuler termasuk
didalammya Congestive Heart Failure (CHF) masih menduduki peringkat
yang tinggi, menurut data WHO pada tahun 2007 dilaporkan bahwa gagal
jantung mempengaruhi lebih dari 20 juta pasien di dunia dan meningkat
seiring pertambahan usia dan mengenai pasien dengan usia lebih dari 65
tahun, dan sekitar 6-10% lebih banyak mengenai laki-laki dari pada wanita.
Pada tahun 2030 WHO memprediksi peningkatan penderita gagal jantung
mencapai 23 juta jiwa di dunia. Gagal jantung juga menjadi masalah khas
utama pada beberapa negara industri maju dan negara berkembang seperti
Indonesia.
Menurut Kompas (2010), sekitar 4,3 juta penduduk Indonesia mengalami
gagal jantung, dan 500.000 kasus baru gagal jantung telah di diagnosis tiap
tahunnya. Harapan hidup penderita gagal jantung lebih buruk dibandingkan
dengan kanker apapun kecuali kanker paru-paru dan kanker ovarium karena
sampai 75% penderita gagal jantung meninggal dalam kurun waktu 5 tahun
sejak diagnosis. Sedangkan menurut profil kesehatan Indonesia pada tahun
2005 gagal jantung merupakan urutan ke 5 penyebab kematian terbanyak di
rumah sakit seluruh Indonesia. Perubahan gaya hidup, kadar kolesterol yang
tinggi, perokok aktif dan kurangnya kesadaran berolahraga menjadi faktor
pemicu munculnya penyakit gagal jantung.
B. TUJUAN
Setelah melakukan asuhan keperawatan duharapkan penulis dapat
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam menerapkan asuhan
keperawatan yang bermutu dalam menerapkan asuhan keperawatan yang
bermutu pada pasien.
1
C. MANFAAT
a. Bagi Rumah Sakit
Hasil penulisan laporan praktek ini diharpkan dapat digunakan sebagai
dasar pengembanagn manjemen asuhan keperawatan dan membantu
perawat di ruang perawatan dalam menjaga kepuasan klien terhadap
pelayanan asuhan keperawatan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Menurut Bararah, dkk (2013) gagal jantung adalah ketidakmampuan
jantung untuk memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan jaringan terhadap nutrien dan oksigen.
Menurut Smeltzer (2016) gagal jantung merupakan sindrom klinis yang
ditandai dengan kelebihan beban (overload) cairan dan perfusi jaringan yang
buruk.
B. ETIOLOGI
Menurut Bararah, dkk. (2013) penyebab gagal jantung kongestif dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Intrinsik:
1) Kardiomiopati.
2) Infark miokard.
3) Miokarditis.
4) Penyakit jantung iskemik.
5) Defek jantung bawaan.
6) Perikarditis/temponade jantung.
b. Sekunder:
1) Emboli paru.
2) Anemia.
3) Tirotoksikosis.
4) Hipertensi sistemik.
5) Kelebihan volume darah.
6) Asidosis metabolik.
7) Keracunan obat.
8) Aritmia jantung
3
C. MANIFESTASI KLINIK
Menurut Brunner dan Suddarth (2016) tanda dan gejala gagal jantung
dapat dihubungkan dengan ventrikel yang mengalami gangguan. Gagal
jantung kiri memiliki manifestasi klinis yang berbeda dari gagal jantung
kanan. Pada gagal jantung kronik, pasien bisa menunjukkan tanda dan gejala
dari kedua tipe gagal jantung tersebut:
a. Gagal jantung kiri
1) Kongesti pulmonal: disspnea, batuk, krekels paru, kadar saturasi
oksigen yang rendah, adanya bunyi jantung tambahan bunyi jantung S3
atau “gallop ventrikel” bisa dideteksi melalui auskultasi.
2) Dispnea saat beraktivitas (DOE), ortopnea, dispnea nokturnal
paroksimal (PND).
3) Batuk kering dan tidak berdahak di awal, lama kelamaan dapat
berubah menjadi batuk berdahak.
4) Sputum berbusa, banyak, dan berwarna pink (berdarah).
5) Krekels pda kedua basal paru dan dapat berkembang menjadi krekels
di seluruh area paru.
6) Perfusi jaringan yang tidak memadai.
7) Oliguria dan nokturia.
8) Dengan berkembangnya gagal jantung akan timbul gejala-gejala
seperti; gangguan pencernaan, pusing, sakit kepala, konfusi, gelisah,
ansietas; kulit pucat atau dingin dan lembap.
9) Takikardi, lemah, pulsasi lemah; keletian.
b. Gagal jantung kanan
1) Kongesti pada jaringan viseral dan perifer
2) Edema ekstremitas bawah (edema dependen), hepatomegali, asites
(akumulasi cairan pada rongga peritoneum), kehilangan nafsu makan,
mual, kelemahan, dan peningkatan berat badan akibat penumpukan
cairan.
4
D. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan gagal jantung dibagi atas:
a. Terapi Non Farmakologi
Menurut Bararah, dkk (2013) Pengobatan dilakukan agar penderita
merasa lebih nyaman dalam melakukan berbagai aktivitas fisik, dan bisa
memperbaiki kualitas hidup serta meningkatkan harapan hidupnya.
Pendekatannya dilakukan melalui 3 segi, yaitu:
1) Mengobati penyakit peyebab gagal jantung.
a) Pembedahan bisa dilakukan untuk:
(1) Memperbaiki penyempitan atau kebocoran pada katup jantung.
(2) Memperbaiki hubungan abnormal diantara ruang0ruang
jantung.
(3) Memperbaiki penyumbatan arteri koroner yang kesemuanya
bisa menyebabkan gagal jantung.
b) Pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi.
c) Kombinasi obat-obatan, pembedahan dan terapi penyinaran
terhadap kelenjar tiroid yang terlalu aktif.
d) Pemberian obat anti-hipertensi.
2) Menghilangkan faktor yang memperburuk gagal jantung.
Menghilangkan aktivitas fisik yang berlebihan merupakan tindakan
awal yang sederhana namun sangat tepat dalam penanganan gagal
jantung. Dianjurkan untuk berheti merokok, melakukan perubahan
pola makan, berhenti minum alkohol atau melakukan olahraga ringan
secra teraturuntuk memperbaiki kondisi tubuh secara keseluruhan.
3) Mengobati gagal jantung.
Prinsipnya adalah pencegahan dan pengobatan dini terhadap
penyebabnya. Pengobatan tahap ini adalah secara medis dan dilakukan
oleh dokter.
b. Terapi farmakologi
Menurut Bararah, dkk (2013) terapi farmakologi gagal jantung kongestif
antara lain:
5
1) Glikosida jantung
Digitalis, meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung dan
memperlambat frekuensi jantung. Efek yang dihasilkan: peningkatan
curah jantung, penurunan tekanan vena dan volume darah dan
peningkatan diuresisi dan mengurangi edema.
2) Terapi diuretik
Diberikan untuk memacu ekskresi natrium dan air melalui ginjal.
Penggunaan harus hati-hati karena efek samping hiponatremia dan
hipokalemia.
3) Terapi vasodilator
Obat-obat vasoaktif digunakan untuk mengurangi impedansi tekanan
terhadap penyemburan darah oleh ventrikel. Obat ini memperbaiki
pengosongan ventrikel dan peningkatan kapasitas vena sehingga
tekanan pengisian ventrikel kiri dapat diturunkan.
4) Diet
Pembatasan natrium untuk mencegah, mengontrol, atau
menghilangkan edema.
6
BAB III
TINJAUN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. BIODATA
A. DENTITAS PASIEN
Nama : Ny.Hasanag
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 83 Tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan : IRT
Alamat : Syamtalira Bayu
Tanggal Masuk Rs : 14 September 2021
No. Register : 170754
Ruangan/Kamar : Raudhah
Golongan Darah :-
Tanggal Pengkajian : 15 September 2021
Diagnosa Medis : CHF
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ani
Hubungan Dengan Pasien : Anak
Pekerjaan : IRT
Alamat : Syamtalira Bayu
7
I. KELUHAN UTAMA
Klien tampak sesak nafas, pernafasannya dangkal dan cepat, klien juga
cepat lelah dengan aktfitas sedikit dan kedua kaki bengkak.
II. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
-
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
-
IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang Tua : Tidak ada
B. Saudara Kandung : Tidak ada
C. Penyakit Keturunan Yang Ada : Tidak ada
D. Anggota Keluarga Yang Meninggal : Tidak ada
E. Penyebab Meninggal : Tidak ada
F. Genogram
Keterangan:
Laki-Laki Hidup
Perempuan Hidup ------------- : Tinggal Serumah
Laki-Laki Meninggal
Perempuan Meninggal
8
Suhu Tubuh : 36,5 C
TD : 130/80mmHg
Nadi : 117 x/m
RR : 32 x/m
C. Pemeriksa Kepala dan Leher
1. Kepala dan rambut dan leher
Kepala : Normal
- Bentuk : Normal
- Ubun-ubun : Normal
- Kulit Kepala : Normal
a. Rambut : Normal
- Penyebaran dan keadaan rambut : Normal
- Bau : Normal
- Warna Kulit : Normal
b. Wajah : Normal
- Warna Kulit : Normal
2. Mata
a. Kelengkapan dan keseimetrisan : Normal
b. Palpebra : Normal
c. Konjungtiva : Normal
d. Selera : Normal
e. Pupil : Normal
f. Cornea dan iris : Normal
g. Visus : Normal
h. tekanan bola mata : Normal
3. Hidung
a. Tulang Hidung dan posisi septum : Normal
b. lubang hidung : Normal
c. Cuping hidung : Normal
d. Fungsi Penciuman : Normal
4. Telinga
a. Bentuk Telinga : Normal
b. Ukuran Telinga : Normal
c. Lubang Telinga : Normal
d. Ketajaman Pendengaran : Normal
5. Mulut Dan Faring
a. keadaan bibir : Normal
b. Keadaan gusi dan gigi : Normal
9
6. Leher
a. Posisi Trachea : Normal
b. Thyroid : Normal
c. Suara : Normal
d. Kelenjar Linfe : Normal
e. Fena Jugularis : Normal
f. Denyut Nadi Karotis : Normal
D. Pemeriksaan integuman
1. Kebersihan : Normal
2. Kehangatan : Normal
3. Warna : Normal
4. Turgor : normal
5. Kelembaban : Lembab
6. Kelainan Pada Kulit :-
E. Pemeriksaan Payudara dan ketiak
1. Ukuran Dan bentuk Payudara : Normal
2. Warna dan bentuk payudara : Normal
3. Kelainan payudara dan puting : Normal
4. Aksila dan clavikula : Normal
F. Pemeriksaan Thoraks dan dada
1. Inspeksi Thoraks
a. Bentuk Thoraks : Normal
b. Pernafasan : Normal
- Frekuensi : Normal
- Irama : Normal
c. Tanda Kesulitan Bernafas :-
2. Pemeriksaan Paru
a. Palpasi getaran suara : Normal
b. Perkusi : Normal
c. Auskultasi : Normal
- Suara Nafas : Normal
- Suara tambahan : Normal
3. Pemeriksaan jantung
a. insfensi : Normal
b. Palpasi : Normal
- Pulpasi : Normal
- Ictus cordis : Normal
c. Perkusi : Normal
- Batas jantung : Normal
d. Auskultasi : Normal
- Bunyi Jantung I : Normal
10
- Bunyi Jantung II : Normal
- Bunyi jantung tambahan : Normal
- Mur-mur : Normal
- Frekuensi : Normal
G. Pemeriksaan Abdomen
1. Infeksi : Normal
a. Bentuk Abdomen : Normal
b. Benjolan/massa : Normal
c. Bayangan Pembuluh darah : Normal
2. Auskultasi
a. Peristaltik usus : Normal
b. Palpasi : Normal
- Benjolan/massa : Normal
- Tanda ascites : Normal
- Hepar : Normal
- Lien : Normal
-Titikme.burney : Normal
c. Perkusi
- Suara Abdomen : Normal
- Pemeriksaan ascites : Normal
H. Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya
1. Genitalia
a. Rambut pubis : Normal
b. Lubang uretra : Normal
c. Kelainan pada genetalia eksterna : Normal
d. Kelainan pada genetalia interna : Normal
2. Anus
a. Lubang Anus : Normal
b. Kelainan pada lubang anus : Normal
c. Perincum : Normal
I. Pemeriksaan Muskuloskeletal/ekstremitas
1. ekstremitas Atas : Normal
a. Kesimetrisan Otot : Normal
5 kiri 5kanan
b. Edema (derajat) : Tidak ada
c. Kekuatan Otot : Normal
d. Kelainan pada ekstremitas : Tidak ada
2. Ekstremitas Bawah
a. Kesimetrisan Otot : Normal
Kiri Kanan
b. Edema : tidak dikaji
c. Kekuatan Otot : tidak dikaji
11
d. Kelainan pada ekstremitas : tidak dikaji
e. Varies : tidak dikaji
J. Pemeriksaan Neurologi
1. Tingkat kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15
E: 4 M: 5 V: 6
2. Meningeal sign : Tidak ada
3. Status mental : Compos Mentis
a. Kondisi emosi dan perasaan : Normal
b. Orientasi : Normal
c. Proses berfikir (ingatan, keputusan, perhitungan) : Normal
d. Motivasi (kemauan) : ada
e. Bahasa : Aceh
4. Nervus Cranialis
a. Nervus Olfaktorius/NI/Penciuman (hidung) : Normal
b. Nervus Optikus/N II/Penglihatan (mata) : Normal
c. Nervus Okulomotoris / N III, Trochlearis / N IV, Abdusen/N
VI/Bergeraknya bola mata : Normal
d. Nervus Trigeminus /N V/Sentuhan Halus (dgn kapas) : Normal
e. Nervus Fasialis /N VII/Wajah /(otot wajah) : Normal
f. Nervus Vestibulo cochlearis /N VIII/Acusticus )Pendengaran) : Normal
g. Nervus Glosso pharingeus/N IX, Vagus/N X/Menelan (Tenggorokan)
:Normal
h. Nervus Asesorius /N XI/Bahu : Normal
i. Nervus Hipoglosus/N XII/Lidah : Normal
5. Fungsi Motorik
a. Cara berjalan : Normal
b. Romberg Test : Normal
c. Test Jari Hidung : Normal
d. Pronasi Suvinasi Test : Normal
e. Heel to shin test : Normal
6. Fungsi Sentuhan Ringan
a. identifikasi sentuhan ringan : Normal
b. Test Tajam Tumpul : Normal
c. Test Panas Dingin : Normal
d. Test Getaran : Normal
e. Sreognosis Test : Normal
12
- Waktu tidur : Normal
- Waktu Bangun : Normal
- Masalah tidur : nyeri
- Hal-hal yang memperngaruhi tidur : nyeri
b. Selama sakit
- Waktu tidur : Tidak teratur
- Waktu bangun : tidak normal
- Masalah tidur : tidak ada
- Hal-hal yang memperngaruhi tidur : tidak ada
B. Pola Eliminasi
a. Sebelum Sakit
1. BAB
- Pola BAB : Normal
- Karakteristi Fases : Normal
o Warna : Normal
o Konsistemsi : Normal
o Bau : Normal
o Penggunaan Laksatif : Normal
- BAB Terakhir : Normal
- Riwayat pendarahan : Normal
2. BAK
-Pola BAK : normal
- Karakter Urine : normal
13
- Riwayat pendarahan : Normal
2. BAK
-Pola BAK : normal
- Karakter Urine : normal
14
- Alergi makanan : tidak ada
- BB biasa (sebelumnya:
2. Tanda Objek
- BB Sekarang : Kg
- TB : Cm
- Bentuk Tubuh :-
3. Waktu Pemberian makanan : tidak ada
4. Masalah makanan
- Kesulitan Mengunyah : tidak ada
- Kesulitan menelan : tidak ada
- Tidak dapat makan sendiri : tidak ada
5. Pola minum
- Jumlah/porsi :-
- Kesulitan Menelan : tidak ada
15
VII. ANALISA DATA
Data Objektif:
1. Klien tampak sesak nafas, pernapasannya dangkal dan
cepat
2. Tanda-tanda vital:
TD: 130/80 mmHg
Nadi: 117x/menit
RR: 32x/menit
SpO2: 97%
Suhu: 36,5 ºC
Data Objektif:
1. Klien tampak lemas dan pucat
2. Tampak edema pada tungkai atas klien dengan derajat
+1
3. Pengisian kapiler klien 3 detik dan ekstremitas klien
16
dingin
Data Objektif:
Klien tampak meringis dan memegangi dada kirinya
ketika nyeri muncul.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera Nyeri akut pada klien juga tidak kalah
biologis (00146) penting dari kedua masalah diatas.
Namun nyeri klien akan teratasi
17
apabila masalah pada jantung klien
ditangani terlebih dahulu.
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Meningkatkn sediaan
oksigen untuk kebutuhan
miokard untuk melawan
efek hipoksia/iskemia.
18
Banyak obat dapat
digunakan untuk
meningkatkan volume
sekuncup, memperbaiki
kontraktilitas dan
menurunkan kongesti.
3 NOC: Nyeri akut terkontrol Observasi tanda-tanda vital Untuk mengetahui keadaan
Kaji karakteristik nyeri umum klien
Mengetahui persepsi nyeri
Kriteria Hasil: Observasi reaksi non verbal yang dirasakan klien
Setelah dilakukan tindakan dari ketidaknyamanan Reaksi non verbal klien
dapat mengetahui sejauh
keperawatan selama 1 x 1 jam, Beri posisi yang nyaman mana nyeri yang dirasakan
klien akan menunjukkan: Posisi yang nyaman dapat
Ajarkan klien teknik membuat klien rileks
a. Nyeri berkurang relaksasi nafas dalam Relaksasi nafas dalam dapat
b. Klien merasa nyaman Kolaborasi dalam membuat klien rileks dan
pemberian analgetik nyeri berkurang
c. Klien mampu melakukan Pemberian analgetik dapat
manajemen nyeri non mengurangi nyeri yang
dirasakan klien
farmakologi
E. IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Mengukur tanda-tanda vital DX. 1
S: Klien mengatakan sesak nafasnya sudah
19
2. Memantau tingkat, irama, suara, serta pola berkurang, tidak sesesak saat datang ke IGD, klien
pernapasan klien mampu melakukan teknik nafas dalam dan bisa
3. Memposisikan klien dengan nyaman (posisi mengatur napasnya dan klien merasa nyaman
semifowler) dengan posisi setengah duduk.
4. Memasang nasal kanul dan memberikan O: Klien tampak lebih nyaman, nafasnya tampak
terapi oksigen 3 liter per menit lebih stabil dan pernapasannya sudah lebih nyaman.
5. Mengkaji karakteristik nyeri klien serta Klien tidak tampak terlalu sesak nafas seperti
mengobservasi reaksi non verbal dari pertama datang ke IGD.
ketidaknyamanan Tanda-tanda vital:
6. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam Tekanan darah: 140/90 mmHg
7. Menganjurkan klien untuk menurunkan Nadi: 95x/menit
stress RR: 21x/menit
8. Melakukan pemeriksaan EKG pada klien SpO2: 98%
9. Memasang infus pada klien dengan Suhu: 36,2 ºC
memberikan cairan intravena Ringer Laktat A: Masalah ketidakefektifan pola nafas teratasi
(RL) 500ml dengan 20 tetes per menit P: Pertahankan intervensi:
10. Memberikan injeksi ketorolac 30mg melalui 1. Pantau tingkat, irama, suara, serta pola
IV pernapasan
11. Mengantar klien untuk melakukan 2. Posisikan klien semifowler
pemeriksaan radiologi: thoraks 3. Kolaborasi dalam pemberian terapi oksigen
12. Mentrasnfer klien ke ruang rawat inap
DX2
S: Klien mengatakan klien sudah berkurang sesak
nafasnya, nyeri dada juga sudah berkurang, tidak
sesesak dan senyeri saat datang ke IGD.
O: Klien tampak lebih nyaman, nafasnya tampak
lebih stabil dan tidak tampak terlalu sesak nafas.
Namun masih terdapat edema, klien masih tampak
lemas, dan pengisian kapiler masih 3 detik.
A: Masalah penurunan curah jantung belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi:
1. Pantau seri EKG dan perubahan foto dada
20
2. Pertahankan posisi semifowler
Kolaborasi dalam pemberian oksigen dan obat
sesuai indikasi (diuertik, vasodilator, antikoagulan)
DX.3
S: klien mengatakan nyeri dadanya sudah berkurang
menjadi skala 1, klien sudah bisa melakukan
relaksasi nafas dalam dan sudah bisa mengontrol
nyerinya
O: Klien sudah tampak lebih nyaman dan rileks,
ekspresi wajah klien tidak menunjukkan nyeri, dan
klien dapat melakukan teknik relaksasi nafas dalam.
A: Masalah nyeri akut teratasi
P: Pertahankan intervensi: Anjurkan untuk relaksasi
nafas dalam ketika nyeri muncul
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
21
Setelah mengemukakan dan memaparkan tentang penerapan asuhan
keperawatan pada Ny.H dengan diagnosa CHF di ruang raudhah RSU Cut
CHF di ruang raudhah RSU Cut Meutia kabupaten Aceh Utara melalui 5
dan evaluasi.
B. SARAN
yaitu:
1. Mahasiswa
semua yang ada teori, kita temukan pada kasus yang ada.
22
Lebih aktif mencari informasi kesehatan, rutin periksa kesehatan, dan
mengelola pola makan dan aktivitas dengan baik agar tetap memiliki jiwa
3. Institusi Pendidikan
yang berkualitas.
4. Rumah Sakit
pasien.
23
DAFTAR PUSTAKA