Anda di halaman 1dari 9

KEPERAWATAN KRITIS

“TREND DAN ISSUE TERKAIT MASALAH PADA KASUS KRITIS BERBAGAI


SYSTEM KARDIOVASKULAR ( CHF )”

DOSEN PEMBIMBING :

NS. BAYU SAPUTRA, M.KEP

KELOMPOK 2 :

TARISYA MAYSAL SABILA 21031010


AULIA SAKINAH 21031011
ADE REZA HARYADI 210310112
DHIMAS MAYBELLIANO 21031013
SARAH PUSPITA SARI 21031014
SELFIA NOOR INDHAH 21031015
TRISKA YUANA RAMADHANI 21031016
TRI AULIA 21031017
RESTIA ASMITA 21031018

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS HANGTUAH PEKANBARU

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
kesempatan-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penugasan makalah mata
kuliah Keperawatan Kritis yang membahas Trend dan issue terkait masalah pada kasus kritis
berbagai system kardiovaskular (CHF). Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Ucapan
terima kasih kami ucapkan kepada bapak Ns. Bayu Saputra, M.Kep sebagai dosen
pembimbing untuk menyelesaikan penugasan makalah ini. Kami menyadari bahwa masih ada
kekurangan dan perampilan dan penyajian makalah ini, oleh karena itu kami menginginkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Kami berharap semua penulisan yang
kami buat dapat bermanfaat bagi setiap pembaca.

Pekanbaru, 31 Maret 2024

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar belakang...........................................................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................................................1
1.4 Manfaat penulisan.....................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.1 Definisi Congestive Heart Failure (CHF)................................................................................3
2.2 Penyebab Congestive Heart Failure (CHF)...........................................................................3
2.3 Trend dan issue terkait masalah Congestive Heart Failure (CHF)........................................4
BAB III.................................................................................................................................................5
PENUTUP............................................................................................................................................5
5.1 Kesimpulan................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................6

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Congestive Heart Failure (CHF) adalah keadaan patofisiologis yaitu jantung tidak
stabil untuk menghasilkan curah jantung yang adekuat sehingga perfusi jaringan tidak
adekuat dan meningkatkan tekanan diastolik pada ventrikel kiri, sehingga tekanan kapiler
paru meningkat (Hudak & Gallo, 2012). Gagal jantung atau Congestive Heart Failure
merupakan kegagalan jantung dalam memompa darah yang membawa oksigen dan nutrisi
untuk memenuhi kebutuhan tubuh sehingga mengakibatkan metabolik tubuh terganggu
(Kasron, 2016).

Perkembangan pravelansi penyakit gagal jantung didunia semakin meningkat setiap


tahunnya terutama pada negara berpenghasilan rendah dan menegah. Berdasarkan data dari
(WHO) World Health Organisations risiko mortalitas akibat gagal jantung sekitar 17,9 juta
orang dari 31% angka kematian di dunia (WHO, 2017). Prevalensi penyakit jantung di
indonesia mencapai 1,5%, tertinggi di daerah Kalimantan Utara 2,2%. DIY menempati urutan
ketiga sekitar 2% (Riskesdas, 2018).

Tanda dan gejala dari CHF adalah dyspnea, ortopnea, dyspnea deffort, dan
Paroxysmal Nocturnal Dypsnea (PND), edema paru, asites, pitting edema, berat badan
meningkat, dan bahkan dapat muncul syok kardioganik (Smeltzer & Bare, 2014). Munculnya
tanda gejala tersebut disebakan oleh jantung yang mengalami kegagalan dalam memompa
darah guna mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrient dan oksigen secara adekuat
(Udjianti, 2010). Penyakit CHF jika tidak segera ditangani maka akan menurunkan cara kerja
jantung yang menyebabkan gangguan pernafasan dan menimbulkan kematian (Kasan &
Sutrisno, 2020)

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh pengaturan posisi semi fowler dalam mengurangi


dispnea pada pasien CHF (congestive hearth failure).

1
1.3.2 Tujuan khusus

a. Untuk memberikan gambaran hasil-hasil penelitian intervensi keperawatan terkait


pengaturan posisi semi fowler dalam mengurangi dispnea pada pasien pasien CHF
(congestive hearth failure).

b. Untuk menganalisis hasil-hasil penelitian intervensi keperawatan terkait pengaturan


posisi semi fowler dalam mengurangi dispnea pada pasien CHF (congestive hearth
failure).

1.4 Manfaat penulisan


Karya tulis ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan pembaca dan sebagai referensi
peneliti selanjutnya dalam trend dan issue pada kasus kritis system kardivaskuler (CHF)

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Congestive Heart Failure (CHF)


Congestive Heart Failure (CHF) merupakan kelainan fungsi jantung yang tidak
mampu untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Salah satu gejala klinis adalah sesak
nafas merupakan kurangnya oksigen yang masuk keparu-paru. ( Dimas agung 2020) . Gagal
jantung kongestif merupakan kondisi dimana jantung memompa darah tidak adekuat
sehingga kebutuhan tubuh seperti nutrisi dan oksigen tidak terpenuhi secara menyeluruh.
(Deya 2023)

Jantung merupakan organ yang paling penting dalam tubuh manusia karena memiliki
fungsi utama yaitu memompa darah ke seluruh tubuh. Fungsi jantung berfungsi normal
apabila kondisi dan kemampuan otot jantung memompa darah cukup baik, dan juga kondisi
katup jantung serta irama pemompaan yang baik. Tetapi sebaliknya apabila terjadi kelainan
pada salah satu komponen jantung, sehingga dapat mengakibatkan gangguan dalam
pemompaan darah oleh jantung hingga mengalami kegagagalan memompa darah Tetapi
sebaliknya apabila terjadi kelainan pada salah satu komponen jantung, sehingga dapat
mengakibatkan gangguan dalam pemompaan darah oleh jantung hingga mengalami
kegagagalan memompa darah (Yoko, 2019).

2.2 Penyebab Congestive Heart Failure (CHF)


Adapun beberapa penyebab terjadinya Congestive Heart Failure (CHF) yaitu :

1. Kelainan otot jantung

Gagal jantung sering terjadi pada penyakit penyakit otot jantung.


menyebabkan menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi yang Memetakan penyebab
kelainan fungsi otot mencakup ateriosklerosis koroner, hipertensi arteri, dan penyakit
degeneratif atau inflamasi

2. Hipertensi sistemik atau pulmonal

Meningkatkan beban kerja jantung dan pada belahan bumi mengakibatkan


hipertrofi serabut otot jantung.

3
3. Peradangan dan penyakit miokardium degenerative

4. Penyakit jantung lain

Gagal jantung dapat terjadi sebagai akibat penyakit jantung yang sebenarnya,
yang secara langsung mempengaruhi jantung. Mekanisme biasanya melibatkan
mencakup gangguan aliran darah yan g masuk jantung (stenosis katup semiluner)

2.3 Trend dan issue terkait masalah Congestive Heart Failure (CHF)
Gejala gagal jantung kongestif (CHF) seperti distress pernapasan dengan dispneu
maupun takikardi, ortopnea, batuk, perut penuh, nokturia, ansietas, fatigue, gallop s3,
crackles didaerah basal paru, kadang kadang mengi, hati membesar lunak, kardiomegali,
efusi pleura kanan kiri, dan edema .Penyakit CHF jika tidak segera ditangani maka akan
menurunkan cara kerja jantung, menyebabkan gangguan pernafasan dan menimbulkan
kematian. Tindakan perawat Nursing Diagnosis Handbook with NIC Interventions and NOC
Outcomes menjelaskan terapi keperawatan positioning dengan posisi tidur semi-fowler untuk
mengatasi sesak pada pasien gagal jantung. Tujuan dari tindakan memberikan posisi tidur
adalah untuk menurunkan konsumsi oksigen dan meningkatkan ekspansi paru yang
maksimal, serta untuk mengatasi kerusakan pertukaran gas yang berhubungan dengan
perubahan membran kapiler alveolus.

Menurut penelitian Shahab (2017) tentang Pengaruh Posisi Tidur Semi Fowler 45˚
Terhadap Kualitas Tidur Pasien Gagal Jantung didapatkan hasil ada hasil pengaruh kualitas
tidur pasien karena respiratori rate menurun. Sedangkan penelitian Annisa (2017) tentang
Pengaruh Perubahan Posisi Terhadap Pola Nafas Pada Pasien Gangguan Pernafasan dengan
hasil tidak ada pengaruh perubahan posisi semiflower terhadap respiratori rate pada pasien
gangguan pernafasan. Melihat fenomena yang peneliti temukan selama melakukan studi
pendahuluan diatas, peneliti tertarik untuk meneliti efektifitas posisi semifowler terhadap
penurunan respiratori rate pasien CHF di ruang lily RSUD Sunan Kalijaga Demak.

Pada Pasien CHF akan mengalami gangguan pertukaran gas yang berhubungan
dengan akumulasi cairan dalam alveoli paru skunder terhadap status hemodinamik tidak
stabil karena beban jantung yang meningkat, hal ini harus di lakukan pengaturan posisi tidur
yang tepat (Udjianti,2010). Posisi semifowler akan menurunkan beban jantung pada pasien
CHF hal ini menurut Brunner &Suddarth (2010) adalah dengan posisi semi fowler akan

4
mengurangi aliran balik vena ke jantung (preload) dan kongesi paru, dan penekanan
diagfragma ke hepar menjadi minimal, sehingga oksigenasi lebih adekuat dan pernafasan
menjadi normal.

BAB III

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Congestive Heart Failure (CHF) Dengan Gangguan
Kebutuhan Oksigenasi Merupakan Suatu Asuhan Yang Kompleks, Tidak Hanya Khusus Satu
Tindakan Berupa Pemberian Oksigen Melalui Kanul Nasal Tetapi Juga Disertai Tindakan
Keperawatan Yang Lain Yang Dapat Mendukung Teratasinya Masalah Keperawatan Pada
Pasien Yaitu Pola Napas Tidak Efektif Seperti Pemberian Posisi Semi Fowler, Melatih Batuk
Efektif, Edukasi Pasien Untuk Membatasi Aktivitas, Dan Edukasi Keluarga Untuk
Membantu Kepatenan Posisi Atau Pemasangan Kanul Nasal.

Pemberian Oksigen Melalui Kanul Nasal Pada Pasien CHF Dengan Gangguan
Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi Digunakan Untuk Mengurangi Sesak Napas,
Mengembalikan Keadaan Hipoksia (Konsentrasi Oksigen Rendah Dalam Darah),
Menurunkan Kerja Sistem Pernapasan, Dan Menurunkan Kerja Jantung Dalam Memompa
Darah. Pemberian Oksigen Dilakukan Secara Terus-Menerus Dan Status Pernapasan Pasien
Dievaluasi Pada Periode Tertentu.

Respon Pasien CHF Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi Setelah


Diberikan Oksigen Kanul Nasal Berbeda-Beda. Pada Studi Kasus Ini, Kedua Pasien
Mengalami Penurunan Tingkat Sesak Napasnya, Kedua Pasien Mengatakan Nyaman Dan
Lega Dengan Aliran Oksigen 3.

5
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Muzaki, Y. A. (2020). Penerapan Posisi Semi Fowler Terhadap Ketidakefektifan Pola

Nafas Pada Pasien Congestive Heart Failure (Chf). Nursing Science Journal (Nsj),
1(1), 19-24.

Deya Purnamasari. Gambaran Pengelolaan Hipervolemia pada Gagal Jantung Kongestif di

Rumah Sakit. Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat (e-ISSN: -), Vol 1, No 1, Januari
2023/ page 9-15

Dimas Agung Pambudi, Sri Widodo. Posisi Fowler Untuk Meningkatkan Saturasi Oksigen

Pada Pasien (CHF) Congestive Heart Failure Yang Mengalami Sesak Nafas. Ners
Muda, Vol 1 No 3, Desember 2020/ page 146-151

Hudak & Gallo. (2012). Keperawatan Kritis: Pendekatan Asuhan Holistic Vol 1.Jakarta: Egc.

Kasan, N., & Sutrisno, S. (2020). Efektifitas Posisi Semifowler Terhadap Penurunan
Respiratori Rate Pasien Gagal Jantung Kronik (Chf) Di Ruang Lily Rsud Sunan Kalijaga

Demak. The Shine Cahaya Dunia Ners, 5(1).

Kasron. (2016). Buku Ajar Keperawatan Sistem Kardiovaskuler. Jakarta: Cv. Trans Info
Media

Yoko. (2019). BAB I Pendahuluan Pada Gagal Jantung Kongestif. 1, 105–112.

Anda mungkin juga menyukai