Anda di halaman 1dari 27

TUGAS MAKALAH

PENYAKIT JANTUNG KORONER


Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kebijakan kesehatan
Dosen pembimbing : Drs. Junaidi.M.Kes.K

Di susun oleh kelompok 8:

Indriani Wahyuni (NIM PO7120322081)


Diva Nadila (NIM PO7120322083)
Jovandra Viesta Raditya Polii (NIM PO7120322084)
Khaerizmi Syahwalia (NIM PO7120322082)
Alya Avrilsani Hijriasih (NIM PO7120322079)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


FAKULTAS POLTEKES KEMENKES PALU
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas izin nya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini yang diberi judul” PENYAKIT JANTUNG
KORONER”
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yamh turut
serta memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis dalam proses pembuatan
makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi yang positif kepada
semua pihak yang berkepentingan. Tak lupa kami mengharapkan kritik dan saran
untuk kemajuan bersama.
Daftar Isi
BAB 1.....................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................1
BAB II.....................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................3
Faktor risiko...........................................................................5
PENYAKIT YANG TERKAIT DENGAN PJK.................9
a. Tekanan darah tinggi..........................................................9
1. Nyeri Dada........................................................................11
2. Pleuritis.............................................................................12
3. Sakit Otot..........................................................................12
BAB III.................................................................................24
PENUTUP.............................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...........................................................25
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Penyakit jantung koroner merupakan kasus utama penyebab kematian dan


kesakitan pada manusia. Meskipun tindakan pencegahan sudah dilakukan seperti
pengaturan makanan (diet), menurunkan kolesterol dan perawatan berat badan,
diabetes dan hipertensi, penyakit jantung koroner ini tetap menjadi masalah utama
kesehatan. Masalah utama pada penyakit jantung koroner adalah aterosklerosis
koroner. Merupakan penyakit progresif yang terjadi secara bertahap yaitu
penebalan dinding arteri koroner. Aterosklerosis koroner dianggap sebagai proses
pasif karena sebagian besar dihasilkan oleh kolesterol yang berada pada dinding
arteri (Yuet Wai Kan, 2010).
Penyakit jantung koroner merupakan pembunuh nomor satu di negara-negara
maju dan dapat juga terjadi di negara-negara berkembang. Organisasi kesehatan
duina (WHO) telah mengemukakan fakta bahwa penyakit jantung koroner (PJK)
merupakan epidemi modern dan tidak dapat dihindari oleh faktor penuaan.
Diperkirakan bahwa jika insiden PJK mencapai nol maka dapat meningkatkan
harapan hidup 3 sampai 9% (Shivaramakrishna. 2000).
Gambaran kasus di atas menunjukkan pentingnya penyakit ini yang belum
mendapat perhatian mengenai besarnya resiko seseorang, ketidakmampuan,
hilangnya pekerjaan, dan pada saat masuk rumah sakit. Pada dekade sekarang
sejak konferensi klinis terakhir oleh New York Heart Association atau asosiasi
kesehatan New York menyatakan subjek ini, dari sejumlah loka karya telah
mengeluarkan informasi baru yang penting mengenai penyakit ini, cara
pencegahan dan kontrol. Hal ini dinyatakan dalam besarnya perubahan yang jelas
secara klinis dari PJK dan banyaknya faktor yang mungkin relevan, besarnya
jumlah pasien yang ikut, kelompok yang akan termasuk dalam semua kasus PJK
yang timbul pada populasi umum dengan karakteristik jelas.
Penyakit jantung yang dipengaruhi oleh tingginya kadar kolesterol, banyak terjadi
pada individu dengan kelas ekonomi menengah ke atas. Hal ini dipengaruhi oleh
aktivitas fisik dan makanan yang menjadi faktor penting penentu kadar kolesterol
individu. Gaya hidup masyarakat kerja, dewasa ini lebih cenderung mengejar
halhal yang bersifat praktis, termasuk di dalamnya jenis makanan yang
dikonsumsi. Makanan cepat saji (fast food) atau yang juga dikenal sebagai
makanan sampah (junk food) menjadi pilihan bagi individu yang mengutamakan
kecepatan pelayanan karena waktu menjadi sangat berharga di dunia kerja.
Namun di sisi lain, makanan ini sebenarnya tidak memiliki kandungan gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan yang tinggi. Nystrom (2008) dalam

1
penelitiannya di Perancis mengatakan, responden yang makan dua kali sehari di
McDonalds, Burger King atau restoran cepat saji lain selama 4 minggu, 2 kali
sehari, mengalami peningkatan berat badan hingga 15% dan peningkatan kadar
enzim alanine aminotrasnferase (ALT) hingga 10 kali.
Aktivitas fisik yang sedikit dan makanan cepat saji menjadi bagian dari kehidupan
pekerja kantor dewasa ini. Hal ini disebabkan oleh beratnya tuntutan pekerjaan
sehingga tidak ada kesempatan untuk berolah raga dan merujuk kepada perilaku
hidup yang instan, misalnya makanan. Gaya hidup yang demikian akan
menyebabkan terjadinya penumpukan karbohidrat dan kolesterol di dalam tubuh,
yang kemudian dapat menyebabkan dislipidemia yang merupakan faktor risiko
terjadinya PJK.
Di sisi lain, pekerja kasar umumnya memiliki aktivitas fisik yang berat namun
tidak diimbangi dengan makanan dengan kandungan gizi yang cukup.
Keterbatasan ekonomi pada pekerja kasar membuat mereka jarang memakan
makanan hewani seperti daging dan ikan, makanan cepat saji, atau
makananmakanan lain yang cenderung berkolesterol tinggi. Walaupun demikian,
dewasa ini PJK bukan hanya menjadi penyakit bagi golongan ekonomi menengah
ke atas, namun juga sering terjadi pada masyarakat ekonomi bawah.
Diduga hal ini terjadi akibat mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
minyak tak jenuh dan trans yang bisa terdapat pada minyak goreng kualitas
rendah atau minyak goreng bekas (American Heart Association, 2008)
1.2 Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian penyakit jantung koroner
2. Untuk mengetahui Etiologipenyakit jantung koroner
3. Untuk mengetahui penyebab penyakit jantung koroner
4. Untuk mengetahui gejala penyakit jantung koroner
5. Untuk mengetahui penanggulangan penyakit jantung koroner
6. Untuk mengetahui pencegahan penyakit jantung koroner
7. Untuk mengetahui upaya pemerintah dalam menangani penyakit jantung
koroner

1.3 TUJUAN
Untuk mengetahui penyakit jantung koroner dan apa saja upaya pemerintah
Indonesia dalam menangani penyakit jantung koroner.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Jantung adalah sebuah organ berotot dengan empat ruang yang ruang terletak
rongga dada, di bawah perlindungan tulang iga, sedikit ke sebelah kiri stemum
(Elizabeth J.Corwin, 2009, 441)
Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung akibat adanya kelainan pada
pembuluh koroner yakni pembuluh nadi yang mengantarkan darahke aorta ke
jaringan yang melindungi rongga-rongga jantung (Yenrina, Krisnatuti, 1999).
Penyakit jantung koroner dalam suatu keadaan akibat terjadinya penyempitan,
penyumbatan atau kelainan pembuluh nadi koroner. Penyakit jantung koroner
diakibatkan oleh penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner.
Penyempitan atau penyumbutan ini dapat menghentikan aliran darah ke otot
jantung yang sering ditandai dengan rasa nyeri (Yenrina, Krisnatuti, 1999).
Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung akibat adanya kelainan pada
pembuluh koroner yakni pembuluh nadi yang mengantarkan darahke aorta ke
jaringan yang melindungi rongga-rongga jantung (Kartohoesodo, 1982).
2.2 Etiologi Penyakit Jantung Koroner
Salah satu penyakit jantung koroner adalah kebiasaan makan makan makanan
berlemak tinggi terutama lemak jenuh. Agar lemak mudah masuk dalam
peredarah darah dan di serap tubuh maka lemak harus diubah oleh enzim lipase
menjadi gliserol (Yenrina, Krisnatuti, 1999).
Aterosklerosis adalah suatu keadaan arteri besar dan kecil yang ditandai oleh
endapan lemak, trombosit, makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima
dan akhirnya ke tunika media (Elizabeth J. Corwin, 2009, 477).
Penyakit jantung koroner dapat disebabkan oleh beberapa hal :
a. Penyempitan (stenosis) dan penciutan (spasme) arteri koronaria, tetapi
penyempitan terhadap akan memungkinkan berkembangnya koleteral yang cukup
sebagai pengganti.
b. Aterosklerosis, menyebabkan sekitar 98% kasus PJK
c. Penyempitan arteri koronaria pada sifilis, aortitis takayasu, berbagai jenis
arteritis yang mengenai arteri coronaria, dll.
Salah satu penyakit jantung akibat insufiensi aliran darah koroner yaitu, Angina
pectoris dan infark miokardium.

3
1. Angina pectoris
Angina pectoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan terjadi sebagai
respon, terhadap suplai oksigen yang tidak adekuat ke sel-sel miokardium. Nyeri
angina dapat menyebar ke lengan kiri, ke punggung, ke rahang, atau ke daerah
abdomen (Elizabeth J .corwin, 2009, 492).
a. Ateriosklirosis
b. Spasmearterikoroner
c. Anemia berat
d. Artritis
e. Aorta insufisiensa
Adapun jenis-jenis angina :
a. Angina stabil
Disebut juga angina klasik, terjadi jika arteri koroner yang arterosklerotik tidak
dapat berdilatasi untuk meningkatkan alirannya sewaktu kebutuhan oksigen
meningkat. Peningkatan jantung dapat menyertai aktivitas misalnya berolahraga
atau naik tangga.
b. Angina prinzmental
Terjadi tampa peningkatan jelas beban kerja jantung pada kenyataannya sering
timbul pada waktu beristirahat atau tidur. Pada angina prinzmental terjadi spasme
arteri koroner yang menimbulkan iskemi jantung di bagian hilir. Kadang-kadang
tempat spasme berkaitan dengan arterosklerosis.
c. Angina tak stabil
Adalah kombinasi angina stabil dengan angina prinzmental ; dijumpai pada
individu dengan perburukan penyakit arteri koroer. Angina ini biasanya menyertai
peningkatan beban kerja jantung; hal ini tampaknya terjadi akibat arterosklerosis
koroner, yang ditandi oleh trombus yang tumbuh dan mudah mengalami spasme.
2. Infark miokardium
Terlepasnya plak arteriosklerosis dari salah satu arteri koroner dan kemudian
tersangkut di bagian hilir sehingga menyumbat aliran darah ke seluruh
miokardium yang di perdarahi oleh pembuluh tersebut. Infark miokardium juga
dapat terjadi jika lesi trombosit yang melekat di arteri menjadi cukup besar untuk
menyumbat total aliran ke bagian hilir, atau jika suatu ruang jantung mengalami
hipertrofi berat sehingga kebutuhan oksigen tidak dapat terpenuhi. (Elizabet J.
Corwin, 2009,

4
2.3 Penyebab Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung yang diakibatkan oleh penyempitan pembuluh nadi koroner ini
disebut penyakit jantung koroner. Penyempitan dan penyumbatan ini dapat
menghentikan aliran darah ke otot jantung yang sering ditandai dengan rasa nyeri.
Dalam kondisi lebih parah kemampuan jantung memompanya darah dapat hilang.
Hal ini akan merusak system golongan irama jantung dan berakibat dengan
kematian (Krisatuti dan Yenrina, 1999).
Salah satu penyakit jantung koroner adalah kebiasaan makanmakanan berlemak
tinggi terutama lemak jenuh. Agar lemak mudah masuk dalam peredarah darah
dan diserap tubuh maka lemak harus diubah oleh enzim lipase menjadi gliserol.
Sebagian sisa lemak akan disimpan di hati dan metabolisme menjadi kolesterol
pembentuk asam empedu yang berfungsi sebagai pencerna lemak, berarti semakin
meningkat pula kadar kolesterol dalam darah. Penumpukan tersebut dapat
menyebabkan (artherosklerosis) atau penebalan pada pembuluh nadi koroner
(arteri koronoria).
Kondisi ini menyebabkan kelenturan pembuluh nadi menjadi berkurang, serangan
jantung koroner akan lebih mudah terjadi ketika pembuluh nadi mengalami
penyumbatan ketika itu pula darah yang membawa oksigen ke jaringan dinding
jantung pun terhenti (Sulistiani, W, 2005).
Penyakit jantung coroner (PJK) ternyata bukan ditimbulkan oleh satu penyebab
saja. Hasil penyelidikan medis mengungkapkan bahwa ada serangkaian
keadaan yang memungkinkan Anda terkena PJK, dan inilah yang dinamakan
factor risiko.
Faktor risiko
Sebagaimana orang berbadan tinggi lebih mudah terantuk ambang pintu
daripada orang pendek, begitupun orang dengan satu atau lebih faktor risiko
lebih mudah terkena serangan jantung , meski kemungkinannya lebih besar.
Faktor risiko untuk penyakit jantung dapat dibagi dalam dua bagian, yang
kami sebut “dapat diubah” dan “yang tak dapat diubah” (lihat tabel hlm.29).
Kemungkinan terkena PJK akan semakin besar jika faktor risikonya lebih
banyak.
Tidak semua faktor risiko sama beratnya. Beberapa faktor, seperti merokok,
bisa memiliki efek yang lebih besar untuk menimbulkan PJK. Jadi,
misalnya, seorang perokok dengan tingkat kolesterol tinggi dan tekanan
darah tinggi mempunyai risiko lebih tinggi daripada orang yang tidak
mempunyai faktor – faktor tersebut.
Jadi , tingkat kolestrol yang tinggi pada seseorang tanpa faktor risiko lain
berarti bahwa risiko itu akan meningkat hanya sedikit di atas rata-rata.

5
Hal ini mungkin tak perlu terlalu dikhawatirkan, dokter anda bisa memberi
nasehat yang diperlukan.
a. Usia dan Gender
Penyakit jantung, sebagaimana penyakit lain, semakin meningkat seiring
pertambahan usia. Di Inggris, misalnya, separuh dari jumlah serangan jantung
terjadi pada mereka yang berusia di atas 65 tahun, dan jumlahnya
bertambah sesuai rata – rata pertambahan usia.
Hal yang mencolok pada PJK adalah dibawah usia 55 tahun, jumlah pria
yang terkena PJK lebih banyak daripada wanita. Penyebabnya, sebelum
menopause (berhenti haid pada wanita), sangat jarang wanita yang terkena
serangan jantung. Setelah menopause, jumlah wanita yang terkena PJK
meningkat, dan diatas 75 tahun , jumlah wanita dan pria yang terkena penyakit
ini kira – kira sebanding.
Penyebab yang tepat wanita jarang terkena PJK sebelum menopause belum
diketahui secara pasti, namun tampaknya berhubungan dengan hormon yang
tidak produksi lagi setelah haid berhenti. Terapi pengganti hormon (TPH)
yang banyak dilakukan kaum wanita ternyata dapat mencegah terjadinya
serangan jantung. Karena itu, beberapa dokter merekomendasikan TPH ini.
ini mungkin tak perlu terlalu dikhawatirkan, dokter Anda bisa memberi
nasehat yang diperlukan.
1. Usia dan Gender
Penyakit jantung, sebagaimana penyakit lain, semakin meningkat seiring
pertambahan usia. Di Inggris, misalnya, separuh dari jumlah serangan jantung
terjadi pada mereka yang berusia di atas 65 tahun, dan jumlahnya
bertambah sesuai rata – rata pertambahan usia.
Hal yang mencolok pada PJK adalah dibawah usia 55 tahun, jumlah pria
yang terkena PJK lebih banyak daripada wanita. Penyebabnya, sebelum
menopause (berhenti haid pada wanita), sangat jarang wanita yang terkena
serangan jantung. Setelah menopause, jumlah wanita yang terkena PJK
meningkat, dan diatas 75 tahun , jumlah wanita dan pria yang terkena penyakit
ini kira – kira sebanding.
Penyebab yang tepat wanita jarang terkena PJK sebelum menopause belum
diketahui secara pasti, namun tampaknya berhubungan dengan hormon yang
tidak produksi lagi setelah haid berhenti. Terapi pengganti hormon (TPH)
yang banyak dilakukan kaum wanita ternyata dapat mencegah terjadinya
serangan jantung. Karena itu, beberapa dokter merekomendasikan TPH ini
.

6
Fakktor -faktor yang menambah risiko terkenah PJK
Dapat diubah Tidak dapat diubah
Merokok Factor genetika misalnya tingkat
Kolesterol Kolesterol tinggi karena keturunan.
Tekanan darah tinggi Masalah gender lebih banyak pria
Diabetes terkenah PJK dari pada wanita
Kegemukan Usia
Stress
Kurang berolahraga

2. Riwayat Keluarga
Dokter biasanya akan menanyakan tentang riwayat keluarga Anda jika
ada anggota keluarga dekat(orang tua, kakak, adik, atau anak) terkena PJK. Jika
ayah Anda kena serangan jantung sebelum usia 60 tahun atau ibu terkena
sebelum 65 tahun, Anda berisiko tinggi terkena PJK. Namun, jika orang tua
Anda hidup sampai usia ketika serangan jantung biasanya terjadi, hal ini
tidak mengkhawtirkan. Hal sama juga berlaku untuk kakak dan adik.
Walaupun dalam suatu keluarga besar, ternyata ada salah seorang terkena
serangan jantung, mungkin hanya suatu kebetulan saja.
Bagaimana PJk bisa menurun dalam keluarga ? Sebagian jawabnya
bergantung pada gen yang diwarisi dari orang tua yang membuat kita
mudah terkena kolestrol tinggi, tekanan darah tinggi atau diabetes. Selain itu
kesamaan gaya hidup keluarga juga menentukan, misalnya makan makanan
yang sama dank jika orang tua merokok, anak biasanya juga merokok.
Jika keluarga Anda cenderung terkena penyakit jantung, sebaiknya lakukan
pemeriksaan ke dokter untuk memastikan bahwa Anda tidak mengidap
kolestrol tinggi, tekanan darah tinggi, atau gangguan kesehatan lain yang
harus segera diobati untuk menghindari risiko tinggi.
3. Makanan dan Kolesterol
Seperti dikatakan sebelumnya, atheroma adalah penyebab utama penyakit
jantung koroner. Timbunan lemak, khususnya akibat kolesterol yang disebut
plak, terbentuk pada dinding pembuluh nadi. Inilah yang membuatnya makin
sempit sehingga menghambat aliran darah. Jika plak itu pecah , terbentuklah
gumpalan darah pada daerah yang terkena dan menghambat darah ke bagian
otot jantung. Inilah yang menyebabkan serangan jantung. Proses ini
umumnya terjadi (dan menimbulkan kerusakan lebih parah) pada seseorang
dengan tingkat kolesterol tinggi dalam darahnya.
Faktor genetik juga berpengaruh pada tingkat kolesterol Anda. Beberapa
keluarga mempunyai gen dengan tingkat lemak tinggi dalam darah. Keadaan
ini disebut hyperlipidemia keluarga, atau disingkat HK. Namun, makanan juga
berperan besar dalam menentukan tingkat kolesterol. Semakin banyak lemak

7
terutama lemak hewan dan hasil susu yang anda makan, semakin tinggi
kolesterol Anda, dan semakin tinggi pula risiko terkena PJK (lihat diagram
dihalman sebelah ). Karena itu, kurangilah konsumsi lemak hewan dalam
makanan Anda (lebih jauh , lht hlm. 84-86).
Studi Framingham
Salah satu riset yang mengaitkan tingginya kolesterol dengan PJK dilakukan
setelah Perang Dunia II di Framingham, sebuah kota kecil dekat Boston, AS.
Semua penduduk diperiksa setiap tahun sekali untuk melihat apakah mereka
terkena PJK. Ternyata ada kaitan yang erat dengan kolesterol tinggi:
semakin tinggi kolesterol darah, semakin tinggi risiko terkena serangan
jantung. Studi Framingham ini juga memperlihatkan kepentingan faktor-
faktor risiko lain, seperti merokok, tekanan darah tinggi , dan diabetes.
Berbagai faktor risiko itu telah dapat dipastikan setelah pengamatan selama
hampir 40 tahun, sejak studi itu dimulai. Hingga kini studi itu masih
berlangsung.
4. Merokok
Merokok sigaret berkaitan erat dengan risiko PJK. Zat-zat kimia dalam asap
sigaret terserap ke dalam aliran darah dari paru-paru lalu beredar ke seluruh
tubuh , dan memengaruhi setiap sel tubuh. Zat-zat kimia ini sering membuat
pembuluh darah menyempit dan membuat sel-sel darah yang di sebut platelet
menjadi lebih lengket, sehingga mudah membentuk gumpalan.
Risiko para perokok pipa dan cerutu tidak setinggi perokok sigaret, namun
masih berisiko terkena PJK disbanding yang tidak merokok. Jumlah rokok
yang diisap juga berpengaruh ; risikonya meningkat sesuai tingkat konsumsi,
yaitu ringan (kurang dari 10 batang sehari) sedang (10-20 batang sehari), dan
perokok berat (lebih dari 20 batang sehari).
Alasan dokter sangat menyarankan untuk berhenti merokok karena inilah
faktor risiko yang dapat anda control sendiri. Lagipula , Anda akan mulai
merasakan manfaatnya saat berhenti. Meskipun risiko terkena PJK tidak
serendah orang bukan perokok, hasilnya akan mendekati sekitar setahun
kemudian.
5. Stres
Banyak orang yang pernah mendapat serangan jantung menyatakan bahwa
stress adalah penyebabnya, namun secara ilmiah hal ini sebnenarnya sulit
dibuktikan. Ada beberapa faktor pemicu lain, seperti olahraga secara tiba-tiba
dan emosi yang meluap – luap , dapat mengakibatkan serangan jantung
meskipun hal ini jarang terjadi. Percaya atau tidak, selama masa Perang
Dunia II yang banyak menimbulkan stress pada warga sipil dan militer,
jumlah warfa sipil, yang terkena serangan jantung malah menurun.

8
Jenis kepribadian tertentu diduga berisiko lebih tinggi terhadap serangan
jantung. Teknologi modern memungkinkan orang melakukan sesuatu dalam
beberapa jam dibandingkan masa primitive yang mungkin memerlukan
waktu berhari – hari. Stres karena ingin sesuatu diluar kemampuan, ingin
mencapai sesuatu yang tidak realistis, digolongkan dalam kepribadian tipe A.
Orang yang gelisah (biasanya pria), yang sulit untuk rileks, akan semakin
terikat pada pekerjaan yang mengandalkan hubungan pribadi, dan akhirnya
cenderung menghabiskan tenaga. Mereka ini mempunyai risiko dua kali lipat
terkena PJK dibanding dengan orang yang berkepribadian tipe B yang dapat
menahan diri.
PENYAKIT YANG TERKAIT DENGAN PJK
Dua jenis penyakit umum diyakini dapat menimbulkan risiko paling tinggi
untuk PJK adalah tekanan darah tinggi (TDT) dan diabetes.
a. Tekanan darah tinggi
Istilah tekanan darah berarti tekanan dalam pembuluh nadi dari jantung yang
mengalirkan darah keseluruh bagian tubuh. Tekanan darah tinggi
menyebabkan tekanan pada jantung dan sirkulasi, dan hal ini dapat
menimbulkan stroke. Namun, seringkali tekanan darah tinggi menimbulkan
serangan jantung pada orang yang tingkat kolesterolnya tinggi disbanding
stroke. Pengobatan tekanan darah tinggi bisa mengurangi risiko serangan
jantung dan stroke.
Tekanan darah biasanya diukur dibagian atas lengan. Pada setiap detak
jantung, tekanan sistolik pada alat pengukur akan naik , lalu jatuh ketitik
rendah di antara detak jantung (tekanan diastolik). Tekanan ini diukur dalam
millimeter pada air raksa (mmHg). Tekanan darah normal orang sehat saat
istrahat adalah 120/70. Tekanan 140/90 adalah ambang batas, sedangkan
tekanan 150/100 saat istrahat jelas tinggi.
Tekanan darah tinggi (hipertensi ) ditemukan pada hampir semua bangsa
didunia, khususnya bangsa Afro-Karibia dan warga Amerika berkulit hitam.
Di Inggris, hampir 25 persen penduduk berusia diatas 50 tahun mengidap
tekanan darah tinggi.
Penyebab tekanan darah tinggi pada kebanyakan orang tidak ketahui.
Penyakit ini terdapat pada kebanyakan anggota keluarga dan penderita
penyakit ginjal. Celakanya, tekanan darah tinggi sering tidak menunjukan
gejala. Karena itulah, sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan rutin agar
segera mengetahui terkena bila tekanan darah tinggi.
Tekanan tinggi didalam pembuluh nadi akan merusak dindingya dan
merangsang timbulnya atheroma. Jantung juga harus bekerja lebih keras
untuk memompa darah yang bertekanan tinggi tanpa suplei oksigen yang
mencukupi. Hal ini meningkatkan kemungkinan orang terkena angina atau

9
serangan jantung. Tekanan darah tinggi juga meningkatkan risiko terjadinya
stroke akibat kerusakan yang ditimbulkannya pada pembuluh darah di otak.
b. Diabetes
Ini adalah suatu kondisi umum yang menimpa sekitar tiga dari seratus orang
di Inggris. Penyebanya adalah kekurangan atau resistensi terhadap hormone
insulin yang mengontrol penyebaran glukosa ke sel – sel di seluruh tubuh
melalui aliran darah.
Diabetes bisa menimpa setiap kelompok usia, termasuk anak –anak. Semakin
muda usia penderita , semakin besar kemungkinannya ia butuh suntikan insulin
untuk mengontrolnya. Banyak juga yang baru mendapatkannya pada usia
pertengehan atau usia lanjut, dan jika hal ini terjadi, ada beberapa gejala yang
dapat dikontrol dengan diet atau tablet. Tujuan pengobatannya adalah
mengontrol tingkat glukosa dalam darah hingga mendekati tingkat yang
normal. Namun demikian , meskipun diobati, diabetes dapat meningkatkan
risiko gangguan dalam peredaran darah, termasuk PJK. Bagi wanita, hal ini
sangat penting karena penyakit ini dapat melawan daya perlindungan dari
hormon – hormon wanita, dan hampir sama banyaknya wanita dengan pria
penderita diabetes mengalami PJK.
Kontrol yang baik terhadap diabetes dengan diet, tablet, atau insulin dapat
mengurangi timbulnya masalah pada aliran darah dan jantung. Sebaliknya ,
jika tidak terkontrol, diabetes bisa meningkatkan kadar lemak dalam darah,
termasuk kolestrol tinggi, dan seseorang penderita diabetes mungkin perlu
minum obat tambahan untuk mengontrolnya

2.4 Gejala Penyakit Jantung Koroner


Meski kebanyakan penderita PJK mempunyai masalah pokok yang sama, yaitu
penyempitan arteri koronia, namun gejala yang timbul tidak sama. Beberapa
menderita angina, ada pula yang terkana serangan jantung. Sebagian kecil
mengalami kegagalan jantung tanpa ada gejala apapun sebelumnya. Semua akibat
ini belum diketahui penyebabnya secara pasti.
1. Nyeri Dada
Tidak semua nyeri dada disebabkan oleh nyeri dada . banyak orang mengira
mudah untuk mengenali nyeri dada akibat nyeri jantung daripada penyakit
lainnya, tetapi sesungguhnya hal ini sulit, bahkan bagi dokter berpengalaman
sekalipun . Angina
Angina pectoris adalah bahasa latin untuk rasa nyeri di dada, stelah melakukan
kegiatan fisik, dan hilang ketika anda beristirahat. Pda PJK, nyeri itu timbul dari
urat otot di jantung karena tidak mendapat oksigen cukup untuk melaksanakan
tugasnya. Angina biasanya berlangsung selama 2-3 menit tidak ebih dari 10

10
menit. Ini terjadi bila anda berjalan mendaki, melawan angin kuat, atau bila anda
naik tangga. Namun, ini bias juga terjadi setelah melakukan aktifitas ringan,
seperti berpakaian. Biasanya keadaan lebih parah bila cuaca dingin dan bila
kegiatan itu dilakukan setelah makan, misalnya berjalan-jalan setelah makan.
a. Angina tak pasti
Sebenarnya angina dapat diduga sebelumnya, namun bila arteri koronia terus
menyempit atau timbul bekuan darah pada permukaannya, angina dapat
berkembang menjadi angina tak pasti. Anda baru menyadari saat anda hanya
mampu berjalan dalam jarak pendek, atau anda merasa nyeri saat anda melakukan
pekerjaan ringan diseputar rumah, atau saat naik tangga. Mungkin juga anda
terbangun dari tidur oleh serangan angina. Perubahan rasa nyeri perlu dilaporkan
kepada dokter agar dapat melakukan tindakan pencegahan karena bias
berkembang menjadi serangan jantung.
b. Serangan jantung
rasa nyerinya sama dengan angina, namun tak hilang bila anda beristirahat, malah
tambah parah. Mereka yang pernah mengalaminya mengatakn bahwa inilah rasa
sakit paling buruk yang pernah mereka rasakan. Orang yang terkena serangan
jantung Nampak pucat, berkeringat, dan tubuhnya terasa dingin. Mereka sering
merasa sakit dan mungkin muntah. Sebagian malah tidak pernah mengalami
gejala penyakit jantung sbelumnya karena terjadi secara tiba-tiba. Namun, banyak
penderita merasakan nyeri yang sebentar-sebentar selama beberapa minggu atau
beberapa bulan akibat penyempitan pembuluh darah.
Perbedaan antara angina da serangan jantung adalah, jika angina timbul akibat
otot jantung kekurangan oksigen namun tidak menimbulkan kerusakan, pada
serangan jantung sebagian otot jantung menjadi mati akibat kekurangan oksigen.
Pada kira-kira 20 persen penderita, gejala serangan jantung cukup ringan dan
dianggap sebagai gangguan pencernaan. Hal ini sering terjadi pada orang tua dan
para penderita diabetes, mungkin karena saraf sakit ke jantung tidak begitu peka
lagi pada kedua golongan ini.
Penyebab Lain Nyeri Dada
Kita semua pernah merasakan nyeri dada, seperti rasa nyeri dibagian tubuh lain.
Kemungkinan penyebabnya adalah :
C. Rasa panas dalam perut
Kerongkongan (osefagus) yaitu saluran dari mulut ke perut, letaknya persis
dibelakang jantung dan punya saluran saraf yang sama. Jadi, sakit
dikerongkongan mungkin terasa seperti sakit dibagian jantung. Rasa panas diperut
ini bias terjadi setiap saat dan biasanya disebabkan oleh makanan, dimulai sekitar
setengah jam setaah makan, atau jika perut kosong. Panas diperut ini juga bias
timbul malam hari saat berbaring mendatar karena cairan asam dari perut mengalir

11
kembali ke kerongkongan dan menimbulkan iritasi. Makan lebih baanyak
makanan atau minum susu atau antacid bias mengurangi gejalanya, sedangkan
minum panas serta alcohol bias memperburuk keadaan.
Rasa sakit di perut ini bukan disebabkan oleh latihan fisik. Bila anda merasa nyeri
dada saat berjalan. Bahkan jika anda sampai bersendawa tampaknya gejala ini
kemungkinan besar berasal dari jantung daripada dari perut . perik
2. Pleuritis
Infeksi di dada seperti pneumonia (radang paru-paru) biasa menimbulkan
nyeri hebat di dada, yang dinamakan pleuritis (radang selaput dada). Rasa
nyeri yang tajam disatu sisi dada akan semakin parah bila anda batuk atau
bernmafas dalam-dalam. Ini berbeda dari rasa sakit yang kurang tajam dan
terus menerus dari jantung yang menyebar tepat kedada.
3. Sakit Otot
Sepanjang punggung dan diantara tulaang rusuk terdapat otot-otot yang
berperan penting dalam pernapasan. Seperti otot lainnya, otot-otot ini bias
terserang rematik. Sakitnya biasanya terbatas di daerah dada tertentu, baik
dibagian depan atau belakang. Rasa sakit semakin terasa saat duduk, atau
berbaring dalam posisi tertentu jika membalik. Sakit akibat rematik ini bias
berlangusung beberapa jam sampai beberapa hari dan mungkin hilang sbelum
akan kambuh beberapa minggu kemudian.
4. Debaran Jantung
Palpitasi, debaran jantung keras dan cepat yang teratur ataupun yang tidak teratur
bisa terjadi pada orang sehat. Penyebabnya adalah, stress, merokok, atau terlalu
banyak minum kopi atau teh. Ada juga orang yang mempunyai “sirkuit pendek”
elektris pada jantungnya sehingga membuat jantung berdebar sangat cepat, namun
ini jarang terjadi.
Orang deengan PJK juga bisa mendapat masalah dengan debaran jantung, namun
biasanya ini terjadi setelah ada seraangan jantung. Dokter akan memberikan obat
untuk mencoba mengontrolnya. Jila palpirasi menyebabkan anda pingsan, sesak
napas atau nyeri dada, konsultasikan segera ke dokter.
5. Sesak Napas
Banyak penyebab sesak napas, dan yang paling umum diantaranya adalah
brinkitis kronis, emfisema (melebarnya gelembung paru) dan asma. Gagal jantung
juga menyebabkan sesak napas dan bisa menyerang orang pernah terkena
serangan jantung. Jika jantung tidak memompa dengan baik, cairan akan
tertimbun dalam jaringan tubuh dan paru-paru, sehingga mengakibatkan sesak
nafas. Anda akan sulit jika berbaring ditempat tidur atau terbangun waktu malam
karena sesak napas. Anda juga bisa terserang batuk dengan dahak mengandung
sedkit busa atau darah.

12
Jika cairan tertimbun di bagian tubuh, pergelangan kaki membengkak atau perut
terasa sakit karena hati dan usus membengkak. Jika telah jelas bahwa jantung
anda tidak beres, napas yang semakin sesak, atau abtuk yang tak kunjung hilang
sangat berbahaya. Kini telah ada obat-obatan ampuh untuk mengatasi gagal
jantung, dan semakin cepat anda di obati akan semakin baik.
2.5 Mengatasi Serangan Jantung (Penanggulangan)
1. Rehabilitasi
Rehabilitasi setelah serangan jantung sangat berbeda daripada yang biasa. Jika
rasa nyeri dan lesu telah lewat, biasanya dalam waktu beberapa hari usaha yang
dilakukan adalah kembali ke keadaan normal selama 6-8 minggu ke depan.
Kebanyakan rumah sakit mempunyai bagian rehabilitasi jantung, atau disingkat
“rehab”. Tujuan rehabilitasi jantung adalah:
a. Pendidikan
Memahami penyebab masalah itu dan mengetahui cara menjadi sehat kembali
b. Pelatihan
Program pelatihan secara bertahap, sehingga anda bisa kembali ke aktivitas
normal.
Program rehab biasanya dimulai di rumah sakit. Seorang perawat akan menjenguk
anda dan menjawab beberapa hal yang menjadi masalah anda atau keluarga. Anda
akan diberi petunjuk mengenai hal-hal yang boleh dan tidak boleh anda lakukan
setelah keluar dari rumah sakit.
Program pelatihan biasanya dimulai 2-4 minggu kemudian dan diawasi oleh
seorang ahli fisioterapi di bangsal rumah sakit. Mungkin anda akan bergabung
dalam satu kelompok, sekitar 10-15 orang sehingga anda dapat bercakap-cakap
dan saling bertukar pengalaman. Kondisi ini sangat sering membesarkan hati saat
melihat seseorang berlatih penuh semangat pada akhir program pelatihan,
sedangkan anda baru akan memulai dan masih ragu-ragu mengikuti pelatihan itu.
Bagi banyak penderita berusia separuh baya, mungkin ini merupakan pelatihan
fisik teratur pertama yang mereka ikuti selama bertahun-tahun sehingga awalnya
akan terasa aneh. Namun, banyak orang merasakan pelatihan itu semakin mudah
setelah beberapa minggu dan merasa jauh lebih baik pada akhir program pelatihan
daripada bertahun-tahun sebelumnya.
Program rehabilitasi biasanya berlangsung selama 1-2 jam, dua kali seminggu
selama 6-8 minggu. Selain berlatih, biasanya diadakan diskusi mengenai
penyabab serangan jantung dan hal-hal yang bias dilakukan untuk mencegahnya.
Mungkin juga ada kunjungan dari apoteker, ahli diet, dan spesialis jantung untuk
menjawab pertanyaan anada atau keluarga anda mengenai kondisi anda.

13
2. Kembali ke Kehidupan Normal
Anda mungkin merasa ragu untuk melakukan kegiatan normal dalam minggu-
minggu atau bulan pertama setelah terkena serangan jantung, seperti bekerja atau
kegiatan seks.
a. Mengemudi
Biasanya anda tidak dianjurkan untuk mengemudikan mobil satu bulan setelah
terkena serangan jantung. Hal ini terutama berlaku bagi para pengemudi. Oleh
karena itu bicarakanlah hal ini dengan dokter anda.
b. Kegiatan seks
Setelah terkena serangan jantung, biasanya orang takut melakukan kegiatan seks.
Mula-mula anda mungkin kurang berminat, namun wajar untuk melakukannya
kembali setelah 3-4 minggu jika anda menginginkannya. Hindari sikap terlalu
menggebu sampai anda benar-benar pulih, yang biasanya makan waktu sekitar 6-8
minggu. Beberapa jenis obat yang anda makan mungkin akan mengurangi nafsu
seks, dan jika anda merasa hal ini menjadi masalah, bicarakanlah dengan dokter
anda.
c. Bekerja
Orang yang terkena serangan jantung biasanya dapat kembali bekerja setelah 2-3
bulan . bagi mereka yang bekerja tanpa mengeluarkan banyak tenaga, delapan
minggu cuti sudah cukup. Untuk pekerja yang memerlukan banyak tenaga
diperlukan waktu lebih lama, serta tambahan kegiatan fisik dalam program
pelatihan untuk memulihkan tenaga kembali.
d. Berlibur
Selama 2-3 bulan pertama setelah terkena serangan jantung, dianjurkan tidak
bepergian ke luar negeri dulu. Anda bolrh pergi kemana pun bila telah pulih
kembali. Jika anda ragu, bicarakanlah dengan dokter. Bila anda masih dalam
pengobatan, usahan untuk membawa obat-obatan yang cukup sampai anda
kembali, dan bawalah selalu bersama anda.
e. Cemas dan depresi
Setiap orang pasti merasa cemas setelah terkena serangan jantung, meskipun
dokter, perawat, dan keluarga telah member nasihat positif, banyak penderita
masih tetap merasa cemas. Anda cemas jika terkena serangan jantung lagi, dan
semua itu berlanjut. Perasaan ini memang wajar dan dapat dipahami. Serangan
jantung bias merupakan tamparan kuat bagi kepercayaan diri anda, terutama jika
anda belum pernah mengalami keluhan sakit apa pun sebelumnya sehingga mudah
menjadi depresi.

14
Mengenali masalahnya
Depresi boleh dikatakan penyakit yang sama parahnya dengan sakit jantung, yang
juga dapat disembuhkan. Anda terkena depresi bila ada gejala-gejala seperti
berikut:
1. Merasa sedih dan mudah menangis.
2. Hilang semangat atau minat dalam bekerja dan hobi.
3. Kehilangat minat dalam seks.
4. Rasa percaya diri rendah.
5. Terlalu memperhatikan kesehatan diri.
6. Konsentrasi lemah.
7. Tidur sering terganggu, sulit tidur, atau bangun terlalu pagi.
8. Selalu merasa lelah.
Pada keadaan depresi, tingkat kimiawi yang meneruskan sinyal ke otak biasanya
rendah dan pengobatan dengan obat-obatan antidepresi bias membuatnya normal
kembali. Obat-obatan ini tidak menyebabkan ketagihan, berbeda dengan obat
penenang, dan anda bias menghentikannya bila sudah merasa tidak tertekan lagi.
Umunya obat ini dimunum selama 3-6 bulan.
Dalam minggu-minggu pertama setelah serangan jantung, begitu banyak hal yang
terjadi dan perlu dipikirkan sehingga depresi tidak begitu kentara. Namun, bila
semuanya telah normal kembali, anda mungkin punya banyak waktu untuk
mencemaskan masa depan, dan inilah saat berbagi masalah bias timbul.
Reaksi yang paling umum adalah mudah marah meskipun pada orang yang
biasanya tenang. Pasangan mereka sering mengeluh “ dimarahi habis-habisan”
karena kesalahan kecil saja . Masalah ini biasanya akan reda jika orang itu mulai
bekerja kembali, meskipun ada juga orang yang “mudah marah “ untuk waktu
yang lebih lama.
Hal yang penting dalam mengatasi rasa cemas dan depresi adalah menyadari
bahwa hal ini adalah wajar dan dapat diatasi. Berbagi rasa dengan orang yang
pernah mangalami hal ini, atau berkonsultasi dengan kelompok yang biasanya ada
dibagian rehab jantung, akan banyak membantu. Jika anda mengalami masalah
dengan berbagai gejala depresi, jangan biarkan hal itu berlarut-larut, tetapi
bicarakanlah dengan dokter anda.
3. Menjaga Kesehatan Jantung
Ada dua jenis factor yang beresiko, yakni factor yang tak dapat dikontrol, dan
yang bisa anda pengaruhi. Penyakit lain, khususnya diabetes dan hipertensi
(tekanan darah tinggi), bisa meningkatkan resiko terjadinya PJK, namun resiko ini
akan berkurang jika kondisinya terkontrol baik disertai pengobatan yang cocok.

15
1. Menurunkan Kolesterol
Lipid adalah istilah umum yang digunakan dokter untuk menyebut bahan
menyerupai lemak dalam darah. Kolesterol merupakan penyebab utama, namun
ada jenis lain yang disebut trigliserid yang juga berperan dalam PJK.
Kolesterol mempunyai reputasi buruk sebagai penyebab penyakit jantung dan
pembuluh darah meskipun juga mempunyai beberapa fungsi penting bagi tubuh,
dan setiap orang membutuhkannya. Zat ini di produksi dalam hati dan digunakan
dalam selaput sel tubuh untuk membuat empedu dan hormone. Jadi, meskipun
anda telah menghindari kolesterol dalam makanan, zat ini akan selalu ada dalam
darah.
Jika Anda memeriksakan kolesterol dalam darah, laboratorium biasanya juga akan
mengukur jenis lemak lainnya. Tingkat kolesterol dijumlahkan dari dua macam
unsur, yakni LDL ( low-density lipoprotein) dan HDL (high-density lipoprotein).
LDL adalah kolesterol “jahat”, yang bila tingkatnya tinggi akan memnempel pada
dinding pembuluh nadi dan menimbulkan ateroma. Seitar dua per tiga dari
kolesterol dalam darah adalah LDL, dan inilah yang dimaksudkan dokter bila
dikatakan tingkat kolesterol Anda tinggi.
Sebaliknya, HDL adalah kolesterol “baik” dan semakin tinggi tingkatnya,
semakin kecil kemungkinan Anda terkena serangan jantung. Kaum wanita
biasanya mempunyai tingkat HDL yang lebih tinggi daripada laik-laki, namun
perbedaan ini biasanya menghilang setelah menopause.
Trigliserid adalah jenis lemak ketiga dalam pemeriksaan darah. Trigliserid
kebanyakan dibuat dari lemak yang ada dalam sel-sel lemak tubuh. Bila zat ini
dilepaskan, tubuh akan mendapatkan energi yang diperlukan untuk aktivitas
sehari-hari. Meski trigliserid tidak terdapat dalam timbunan lemak pada dinding
pembuluh nadi, namun jika tingkatnya tinggi, yang merupakan akibat dari apa
yang mereka makan, dan sebagian karena faktor genetik. Dengan diet yang
cermat, tingkat lipid atau kolesterol bisa turun hingga 10-20 persen, namun jika
ingin menurunkan lebih dari itu, biasanya diperlukan obat-obatan.
Dokter Anda mungkin memberikan lebih dari satu jenis obat untuk menurunkan
tingkat lipid karena cara kejanya memang berlainan. Bisanya Anda juga diberi
petunjuk cara menurunkan kolesterol dengan makanan agar pengobatan Anda
benar-benar berhasil.
4. Statin
Perubahan besar dalam pengobatan terhadap kolesterol dalam lima tahun terakhir
ini adalah berkat jenis obat-obatan ini yang mampu menghambat produksi
kolesteorl di hati. Statin mampu menurunkan kolesterol hingga 20-30 persen
dengan hanya sedikit efek samping.
Beberapa penyelidikan penting telah dilakukan terhadap ribuan pasien di Eropa,
Australia, dan Amerika. Hailnya menunjukkan bahwa penurunana kolesrterol

16
diikuti oleh menurunnya 20-30 persen resiko terkena serangan jantung. Jenis obat-
obatan statin yang paling banyak digunakan adalah amvastatin dan pravastatin,
namun masih banyak lagi yang diproduksi.
Obat-obatan ini biasanya diminum sekali sehari setelah makan hanya dengan
sedikit efek samping. Kadang-kadang timbul radang pada otot tangan dan kaki,
serta nyeri yang rasnya seperti flu. Hal ini terjadi pada minggu-minggu pertama
setelah memulai pengobatan dan harus segera dilaporkan ke dokter. Keluhan itu
segera akan hilang setelah Anda berhenti makan obat.
Jika Anda tdak ada keluhan terhadap obat-obatan ini dalam minggu-minggu
pertama setelah meminimnya, biasanya Anda tidak akan mendapat masalah untuk
selanjutnya
5. Fibrat
Bagi beberapa orang, khususnya penderita diabetes, masalah lipid mungkin tidak
sebanyak dengan kolesterol serta trigliserid karena mereka bisa menggunakan
kelompok obat lain yang disebut fibrat. Sebagaimana statin, obat-obatan ini hanya
sedikit efek sampingnya dan diminum makan. Dalam minggu-minggu pertama
setelah ada keluhan nyeri pada otot, namun selain itu hampir tidak ada keluhan
lain. Fibrat dapat menurunkan tingkat kolesterol hingga 10-15 persen dan
mengurangi resiko terkena PJK.
6. Resin
Resin menurunkan tingkat kolesterol dengan cara mengikat kolesterol dalam usus
dan mempengaruhi penyerapannya dalam tubuh. Obat ini berupa bubuk, biasanya
dicampurkan dalam sari buah, diminun satu atau dua kali sehari. Karena tidak
diserap oleh tubuh, tidak ada efek samping bagi jaringan tubuh, namun bisa
menyebabkan perut kembung dan sendawa, atau sembelit pada beberapa orang.
Resin juga dapat mencegah terulangnya serangan jantung, meskipun kurang
ampuh dibandingkan dengan statin dan hanya mengurangi resiko 10-15 persen.
7. Memperbaiki Makanan
Mengubah jenis makanan yang biasa Anda makan tidaklah mudah, namun penting
untuk mengurangi resiko terulangnya serangan jantung. Caranya sangat
sederhana.
Makan makanan sehat bukan berarti Anda harus berpantang semua makanan yang
Anda sukai hanya makan sayuran mentah. Kebanyakan orang makan terlalu
banyak lemak, khususnya yang berasal dari hewan atau susu. Menguranginya
adalah bonus yang sehat untuk seluruh keluarga Anda. Kurangilah makan daging,
keju keras, mentega, krim, susu full-cream, dan yoghurt, serta makanan lain yang
kaya lemak. Makanlah sedik saja, atau hanya pada acara khusus.
Selain mengurangi jumlah lemak dalam makanan Anda, gunakan lemak tak jenuh
ganda (polyunsatu-rated fat), biasanya berasal dari tumbuh-tumbuhan, atau lemak

17
tak jenuh tunggal (monounsaturated fat), seperti minyak zaitun. Jika Anda tidak
yakin menentukan minyak yang baik untuk kesehatan, periksalah labelnya atau
tanyakan pada ahli gizi karena berapa jenis minyak tidak baik untuk jantung.
Minyak kelapa sama buruknya untuk jantung, seperti lemak dari hewan.
Mengurangi lemak adalah juga cara yang baik untuk menurunkan berat badan dan
banyak orang merasa bahwa setelah mengubah makanan, gangguan pencernaan
mereka akan berkurang. Bila Anda cemas akan tingkat kolesterol Anda, hindari
makanan yang berkolesterol tinggi, seperti telUR, hati, dan kerang. Namun
makanan ini masih lebih baik daripada makanan yang mengandung lemak hewan.
Ingatlah juga banyak makanan yang diproses dan makanan jadi, seperti pai,
biscuit, cake yang banyak mengandung lemak hewan, demikian juga buger!
Mulailah dengan program hidup lebih sehat dan perhatikan label makanan ditoko
yang menginformaikan kandungan lemak.
Perubahan penting lain untukmemulai program diet yang sehat adalah dengan
mengonsumsi sebanyak mungkin buah dan sayuran, paling sedikit lima porsen
setiap hari.
Bila anda dapat meningkatkan makanan yang kaya serat, seperti roti gandum,
beras merah, pasta, dan sereal untuk sarapa, terutama havermut, makanan anda
sangat baikuntuk kesehatan dan jantung anda.
Untung lah banyak pabrik makanan mulai menyadari pentingnya makanan sehat
dan banyak buku resep makanan sehat yang dapat membantu. Kendala untuk
mengikuti pola makanan sehat mungkin adalah masalah biaya. Jika demikian,
bicarakan hal ini dengan dokter atau ahli gizi yang akan membantu memecahkan
masalah anda.
8. Berhenti Merokok
Manfaat menghentikan kebiasaan merokok sungguh besar dan mulai saat anda
menghentikannya, dan dalam lim tahun ke depan, resiko terulangnya serangan
jantung berkurang hingga setengahnya.
Namun, anda harus berhenti merokok sama sekali. Bila anda hanya mengurangi
jumlahnya atau mengubahnya dari sigaret ke cerutu atau pipa, risikonya hampir
tidak berkurang.
Para dokter menyadari hal ini 30 tahun yang lalu ketika hubungan Antara
merokok dan penyakit jantung mulai diberitakan. Hingga waktu itu, para dokter
termasuk perokok paling berat, kini hanya sedikit saja yang suka merokok.
Banyakorang merasa lebihmudah berhenti merokok di rumah sakit,namun agak
sulit memper tahanya bila anda pulang. Bila anda telah merokok sejak remaja, hal
ini bias menjadi masalah. Inilah kesempatan seluruh keluarga untuk membantu,
sebap sulit menghilakan kebiasaan merokok apa bila anggota keluaga anda
merokok. Rumah sakit kini adalah wilayah ‘’dilarang merokok’’ dan begituh lah
sehausnya rumah anda.

18
Bagaimana caranya berhenti merokok? Hal ini berbeda pada setiap orang.ada
yang dengan mudah tiba-tiba berhenti merokok. Anda yang secara perlahan-lahan
mulai menguranginya, hingga perlu waktu beberapa minggu. Masalah sebenarnya
adalah kecanduan pada nikotin sehingga beberapa orang perlu mengunyah
permen karet yang mengandung zat ini. Kadang-kadang berbagi rasa dengan
orang lain dapat juga membantu.
Beberapa sebab mengapa orng enggan berhenti merokok-terutama wanita- adalah
karena ada kalanya berat badan akan bertambah setelah berhenti merokok. Belum
di ketahui secara jelas mengapa hal ini bias terjadi. Nafsu maka jelas akan
bertambah dan beberapa orang suka mengudap untuk menghilangkan kebiasaan
merokok. Rata-rata berat badan memang akan naiksetengah sampai satu kilogram
dalam enam bulan pertama setelah berhenti merokok. Namun, jika anda telah
mengubah makanan anda menjadi lebih sehat dan rendah lemak, biasanya
kelebihan berat badan itu akan menurun lagi dalam waktu 6-12 bulan.
9. Mengurangi Stres
Jika anda terkena angina untuk serangan jantung, ini lah kesempatn untuk
mempertimbang kan prioritas dalam hidup anda. Anda mungkin merasa bahwa
pekerjaan selama ini menyita waktu dan energi anda begitu banyak di bandinkan
waktu untuk keluerga, teman-teman, maupun minat andayang lain. Meski belum
ada bukti secara ilmiah bahwa mengubah gaya hidup akan mengurangi risiko, hal
ini jelas akan meningkat kan kualitas hidup anda
2.6 Faktor-faktor Pencegah
Beberapa faktor yang di yakini dapat melindungi anda terhadap PJK adalah
mengurangi jumlah minuman baralkohol dan melakukan pelatihan fisik secara
teratur
a. Alkohol
Banyak di beritakan tentang manfaat alkohol bila di minum dan jumlah cukup ,
namun alkohol dalam jumah tinggi yang di minum secara teratur dapat
menjadiracun bagi jantung ,otak,dan hati.
Jadi, berapakah ukuran yang cukup? Jumlah yang cukup adalah kira-kira 2-3 unit
sehari bagi pria,dan jumlahnya agak kurang bagi wnita.satu unit adalah ukuran
minuman keras, gelas anggur, atau setengah pint bir atau cider (sari buah apel).
Pernah ada anggapan bahwa anggur merah baik untuk mencegah serangan
jantung, namun ternya ta setiap jenis alkohol punya efek yang sama.
b. Pelatihan Fisik
Pelatihan fisik secara teratur baik bagi anda dan dapat mencegah terjadinya PJK.
Banyak penyelidikan di amerika dan eropa menunjukan bahwa pelatihan secara
teratur (20 menit, 2-3 kali seminggu) berhasil menurun kan risiko PJK.

19
Jika anda pernah terkena serangan jantung, anda akan di ajarkan pelatihan fisik di
bagian rehabilitasi jantung rumah sakit, dan mereka yng terkena PJK jenis apapun
di anjurkan melakukan lebih banyak latihan. Jika anda belum pernah mengikuti
pelatihan fisik sebelumnya dan tidak tahu cara memulainya, mintalah nasihat
dokter. Jenis pelatihan yang anda lakukan mungkin idak begitupenting, asal
cukup merangsang jantung dan aliran darah dengan cukup lakukanlah apa yang
paling anda sukai, seperti berjalan, berenang, jogging, senam lantai atau berdansa.
Banyak orang mulai dengan perlahan-lahan dan akahirnya menambah waktu dan
jumlah pelatihan, dalam pelatihan atau senam terpimpin, anda akan diajarkan cara
melakukan pemnasan terlebih dahulu, dan hal ini sebaiknya dilakukan dalam
setiap pelatihan.
Pelatihan untuk “membakar kalori sebanyak-banyaknya” hingga badan Anda
terasa sakit dan pegal sangat tidak dianjurkan. Jika Anda merasa nyeri, pusing,
atau sesak napas, beristrahat dan berhentilah dulu sampai Anda mersa sehat
kembali.
c. Kerja sama dengan dokter
Meskipun merokok dan tingkat lipid merupakan faktor utama yang sepenuhnya
berada dalam kontrol Anda , ada hal-hal lain ketika Anda dan Dokter Anda bisa
bekrja sama untuk meminimalkan risiko lebih lanjut. Mereka yang cenderung
mudah terkena PJK, seperti para penderita diabetes dan hipertensi , harus berusaha
untuk ttap mengontrol kesehatannya.
d. Hipertensi
Berusahalah untuk minum obat secara teratur meski tidak ada gejala apapun.
Periksakan tekanan darah Anda secara teratur ke dokter.
e. Diabetes
Cobalah mempertahankan berat badan Anda sedekat mungkin dnga yang
seharusnya. Usahakan agar tingkat gula darah Anda normal dengan menjga diet
Anda secara ketat dan minum obat yang diberikan dokter secara teratur. Pelatihan
fisik penting karena dapat menurunkan berat badan dan juga menurunkan
kebutuhan insulin Anda.
f. Tingkat Lipid Naik
Usahan untuk tetap menjalankan diet yang ketat dan makanlah obat yang
diberikan dokter secara teratur.
g. Mengatasi Keadaan Darurat
Serangan jantung bisa terjadi di mana saja dan setiap orang harus tahu apa yang
perlu dilakukan untuk menolong orang yang pingsan dan jantungnya berhenti
berdenyut. Basic Life Support (BLS) atau bantuan dasar untuk mempertahankan
hidup tidak sulit dipelajari dan sangat bermanfaat untuk menolang

20
mempertahankan hidup seseorang. Banyak istruktur bisa didapatkan di berbagai
kota, baik yang bekerja secara sukarela maupun dari rumah sakit terdekat.
Jika Anda atau seseorang secara tiba-tiba merasa nyeri dada yang menjurus ke
serangan jantung, inilah langkah-langkah yang perlu dilakukan:
1. Istirahatlah sambil duduk atau berbaring
2. Minumlah obat GTN dan tunggu lima menit
3. Jika rasa nyeri masih sama atau bertambah buruk setelah 5-10 menit, minum
dosis kedua
4. Jika tidak berhasil juga, telepon ambulans
5. Kunyah sebutir aspirin (kecuali Anda atau orang itu alergi pada aspirin)
karena ini akan mengencerkan darah dan mencegah pembekuan.

2.7 Upaya Pemerintah Indonesia dalam Menangani Penyakit Jantung


Koroner
Pemerintah Republik Indonesia diwakili Kementerian Kesehatan berkomitmen
kuat dalam pengendalian penyakit jantung dan pembuluh darah. Ini  diwujudkan
dengan upaya komprehensif dari hulu sampai hilir, yang mencakup upaya
promotif-preventif dan kuratif-rehabilitatif.
Hari Jantung sedunia diperinggati pada tanggal 29 september. Direktur
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dr. Cut Putri Arianie
mengatakan ada 4 pilar dalam menanggulangi penyakit jantung.

Pilar pertama Srategi dalam menanggulagi penyakit jantung adalah Promosi


kesehatan. Bagaimana Kementerian kesehatan mengupayakan informasi edukasi
sebanyak mungkin kepada masyarakat melalui media-media. Informasi edukasi
sebanyak mungkin kepada masyarakat melalui media-media apa pun, seperti ada
di commuter line, ada di media TV, ada di mana media sosial, dan lain-lain. Dan
harapannya juga tidak hanya oleh kementerian kesehatan tetapi juga oleh seluruh
tenaga kesehatan yang ada di seluruh Indonesia harus menjadi corong untuk
menyampaikan promosi promosi kesehatan.

Pilar kedua adalah deteksi dini. Masyarakat diimbau melakukan deteksi dini lebih
awal dan kalau untuk penyakit tidak menular itu kita anjurkan yang memiliki
faktor risiko setiap bulan. Dengan cara melakukan tiga hal, pertama ukur tekanan
darah, kedua ukur gula darah, ketiga ukur indeks massa tubuh atau lingkar perut.

Pilar ketiga merupakan perlindungan khusus. Perlindungan khusus di sini artinya


imunisasi untuk penyakit tidak menular, seperti imunisasi untuk kanker serviks.
Untuk penyakit jantung, upaya-upaya yang dilakukan misalnya dengan
menerapkan kawasan tanpa rokok. Itu juga menjadi bagian dari perlindungan
khusus.

21
Pilar terakhir adalah pengobatan. Pengobatan ini merupakan fase terakhir ketika
seseorang sudah terdeteksi penyakit jantung. Upaya kebijakan dan strategi yang
dilakukan oleh kementerian kesehatan terhadap penyakit tidak menular dalam
bentuk apapun untuk menanggulangi penyakit jantung. Penyakit jantung
menempati posisi kedua sebagai penyebab kematian terbanyak ke-2 di Indonesia
setelah penyakit stroke.

Pemerintah juga menyediakan Posbindu PTM, Posbindu merupakan upaya


kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) satu desa yang bersifat promotif dan
preventif dalam kegiatan deteksi dini, monitoring, dan tindak lanjut dini faktor
risiko PTM secara mandiri dan berkesinambungan. Dalam pengendalian faktor
risiko PTM di bawah pembinaan Puskesmas. Sebagai upaya deteksi dini,
monitoring, dan tindak lanjut penyakit tidak menular termasuk penyakit jantung,
Kemenkes telah mengembangkan kegiatan Posbindu PTM. Dan saat ini, telah
terdapat 7225 Posbindu PTM di seluruh Indonesia.

Plt. Direktur Jenderal P2PL menjelaskan, agar upaya pengendalian PTM termasuk
penyakit jantung berjalan maksimal, maka Kemenkes melakukan penguatan
regulasi dengan ditetapkannya;

1. PP 109 tahun 2012 tenyang Pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif
berupa produk tembakau bagi kesehatan
2. Permenkes nomor 28 tahun 2013 tentang Pencantuman Peringatan Kesehatan
dan Informasi Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau
3. UU nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah memuat
tentang Pajak Rokok yang pelaksanaan pemungutannya dimulai sejak 1 Januari
2014
4. Permenkes 30 tahun 2013 tentang pencantuman informasi kandungan gula,
garam, dan lemak serta pesan kesehatan pada Pangan Olahan dan Siap Saji dalam
rangka mengendalikan faktor risiko Penyakit Jantung Koroner.

22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit yng menyerang organ jantung.
Gejala dan keluhan dari PJK hampir sama dengan gejala yang dimiliki oleh
penyakit jantung secara umum. Penyakit jantung koroner juga salah satu
penyakit yang tidak menular. Kejadian PJK terjadi karena adanya faktor resiko
yang antara lain adalah tekanan darah tinggi (hipertensi), tingginya kolesterol,
gaya hidup yang kurang aktivitas fisik (olahraga), diabetes, riwayat PJK pada
keluarga, merokok, konsumsi alkohol dan faktor sosial ekonomi lainnya. Penyakit
jantung koroner ini dapat dicegah dengan melakukan pola hidup sehat dan
menghindari fakto-faktor resiko.seperti pola makan yang sehat, menurunkan
kolesterol, melakukan aktivitas fisik dan olehraga secara teratur, menghindari
stress kerja.
Kadar kolesterol yang tinggi lebih dominan terjadi pada pekerja kantoran
dibandingkan dengan pekerja kasar. Terdapat perbedaan yang signifikan kadar
kolesterol pada pekerja kantoran dan pekerja kasar. Pada pekerja dengan
aktivitas rendah perlu kiranya melakukan control terhadap kadar kolesterol
darah dan menjaga jenis makanan yang dikonsumsi rendah kolesterol.
Berolahraga secara rutin perlu dilakukan untuk menjaga kelancaran peredaran
darah dan keseimbangan metabolisme.
B. Saran
1. Gaya hidup seimbang dan menghindari risiko stres.
2. Mengonsumsi makanan berserat, jangan makan berlebihan serta kontrol
kolesterol, kontrol tekanan darah dan gula darah, serta kontrollah kesehatan
secara rutin.
3. Hentikan kebiasaan merokok, karena merokok menyebabkan elastisitas
pembuluh darah berkurang sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah
arteri yang memicu stroke.
4. Berolahraga yang teratur, istirahat cukup.

23
DAFTAR PUSTAKA

https://artikelkesmas.blogspot.com/2015/02/makalah-penyakit-jantung-
koroner_72.html
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20190926/5431961/empat-
pilar-strategi-kemenkes-menanggulangi-penyakit-jantung/
https://www.liputan6.com/health/read/2115432/upaya-pemerintah-atasi-
penyakit-jantung

24

Anda mungkin juga menyukai