ARITMIA JANTUNG
TAHUN AJARAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan, yang atas rahmat-Nya maka kami dapat
Adapun penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Keperawat
an Dewasa Manusia”
Penulis
DAFTAR ISI
2.3 Patofisiologi............................................................................................................ 4
PENDAHULUAN
1. 1 LATAR BELAKANG
System kardiovaskuler mencakup jantung, sirkulasi atau peredaran darah dan keadaan
darah yang merupakan bagian tubuh yang sangat penting karena merupakan pengaturan yang
menyalurkan oksigen serta nutrisi keseluruh tubuh.
Bila salah satu organ tersebut mengalami ganguan terutama jantung maka akan menggang
gu semua system tubuh. Aritmia merupakan salah satu ganguan dari system kardiovaskuler. A
ritmia adalah tidak teraturnya irama jangtung. Aritmia disebabkan karena terganggunya meka
nisme pembentukan impuls dan konduksi.hal ini termasuk tergangunya system syaraf. Peruba
han ditandai dengan denyut atau irama yang merupakan retensi dalam pengobatan.
1. 2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada
infark miokardium.Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung
yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis (Doenges, 1999).
Gangguan irama jantung tidak hanya terbatas pada iregularitas denyut jantung tapi jug
a termasuk gangguan kecepatan denyut dan konduksi (Hanafi, 1996).
2.2 ETIOLOGI
Penyebab yang paling umum dari aritmia ventrikel adalah penyakit miokard (iskemi
daninfark), yang disertai dengan perubahan keseimbangan elektrolit, gangguan metabolisme,t
oksisitas obat dan vasospasme coroner. Karena implus berasal dari ventrikel, maka tidakmelal
ui system konduksi yang normal melainkan jaringan otot ventrikel. Hal ini menimbulkan gam
baran kompleks QRS yang lebar (< 0,12 detik)
Penyebab dasar suatu aritmia sering sulit dikenali tetapi beberapa faktor aritmogeni
k berikut ini dapat menjadi perhatian :
Faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan resiko terkena aritmia jantung atau kelainan irama
jantung. Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah
5. Obesitas
Selain menjadi faktor resiko untuk penyakit jantung koroner, obesitas dapat meningk
atkan resiko terkena aritmia jantung.
6. Diabetes
Resiko terkena penyakit jantung koroner dan tekanan darah tinggi akan meningkat aki
bat diabetes yang tidak terkontrol. Selain itu, gula darah rendah (hypoglycemia) juga
dapat memicu terjadinya aritmia.
8. Ketidakseimbangan Elektrolit
Zat dalam darah seperti kalium, natrium, dan magnesium (disebut elektrolit),membant
u memicu dan mengatur impuls elektrik pada jantung.Tingkat elektrolit yang terlalu ti
nggi atau terlalu rendah dapat memengaruhi impuls elektrik pada jantung dan member
ikan kontribusi terhadap terjadinya aritmia jantung.
2.3 PATOFISIOLOGI
2) Sinus Takikardi
Ialah irama sinus yang lebih cepat dari 100/menit. Biasanya tidak melebihi 170/menit.
Keadaan ini biasanya terjadi akibat kelainan ekstrakardial seperti infeksi, febris, hipov
olemia,gangguan gastrointestinal,anemia, penyakit paru obstruktif kronik, hipertiroidi
sme. Dapat terjadi pada gagal jantung.
3) Sinus Aritmia
Ialah kelainan irama jantung dimana irama sinus menjadi lebih cepat pada wat
uinspirasi dan menjadi lambat pada waktu ekspirasi
4) Henti sinus (sinus arrest)
Terjadi akibat kegagalan simpul SA, setelah jedah, simpul SA akan aktif Kembali
b. Aritmia Atrium
Secara klinis ekstrasistol nodal hampir tidak dapat dibedakan dengan ekstrasistolventr
ikular ataupun ekstrasistol atrial. Pada gambaran EKG ialah adanya irama jantung yang terdir
i atas gelombang T yang berasal dari AV node di ikuti kompleks QRS, biasanya dengan kecep
atan 50-60/menit. Pada trakikardia idionodal (AV junctional tachycardia atau nodaltachycardi
a) terdapat dua macam, yaitu : idiojunctional tachycardia dengan kecepatan denyutventrikel 1
00-140/menit, dan axtrasistolik AV junctional tachycardia dengan denyut ventrikel140-200/
menit.
Disebut juga takikardia supra vebtrikular. Merupakan sebuah takikardia yang berasald
ari atrium atau AV node. Biasanya disebabkan karena adanya re-entry baik di atrium, AVnode
atau sinus node. Pasien yang mendapatkan serangan ini merasa jantungnya berdebar cepat se
kali, gelisah, keringat dingin, dan akan merasa lemah. Kadang timbul sesak nafas dan hipoten
si. Pada pemeriksaan EKG akan terlihat gambaran seperti ekstrasistol atrial yag berturut-turut
> 6.
Terdapat sederetan denyut atrial yg timbul cepat berturut- turut dan teratur.
4) Fibrilasi atrium
Pada fase ini di EKG akan tampak gelombang fibrilasi (fibrillation wave) yang berupa gelom
bang yang sangat tidak teratur dan sangat cepat dengan frekuensi 300/menit. Pada pemeriksaa
n klinis akan ditemukan irama jantung yang tidak teratur dengan bunyi jantung yang intensita
snya juga tidak sama.
c. Aritmia Ventrikel
Terjadi akibat peningkatan otomatisa sel ataupun ventrikel PVC bias di sebabkan oleh
toksisitas digitalis, hipoksia, hipokalemia, demam, asedosis atau peningkatan sirkulkalasi kat
ekolamin. Pada kontraksi premature ventrikel mempunyai karakter sebagai berikut
- Frekuensi:60-100 x/menit
- Gelombang p: tidak akan muncul karena impuls berasal dari ventrikel
- Gelombang QRS: biasanya lebar dan aneh, berdurasi lebih dari 0,10 detik
- Hantaran: terkadang retrograde melalui jaringan penyambung atrium
- Irama ireguler bila terjadi denyut premature
2) Bigemini ventrikel
- frekuensi: dapat terjadi pada frekuensi jantung berapapun, tetapi biasanya kuranga
dari90x/menit
- Gelombang p: dapat tersembunyi dalam kompleks QRS
- Kompleks QRS: qrs lebar dan aneh dan terdapat jeda kompensasi lengkap.
- Hantaran: denyut sinus dihantarkan dari nodus sinus secara normal namun PVC y
ang mulai berselang seling pada ventrikel akan mengakibatkan hantaran retrograd
e ke jaringan penyambung dan atrium
- Irama: ireguler
3) Takikardi ventrikel
4) Fibrilasi ventrikel
Ialah irama ventrikel yang khas dan sama sekali tidak teratur. Hal ini menyebabkanventri
kel tidak dapat berkontraksi dengan cukup sehingga curah jantung menurun atau tidakada, tek
anan darah dan nadi tidak terukur, penderita tidak sadar dan bila tidak segera ditolong akan m
enyebabkan mati. Biasanya disebabkan oleh penyakit jantung kooner, terutamainfark miokard
akut. Pengobatan harus dilakukan secepatnya, yaitu dengan directed currentcountershock den
gan dosis 400 watt second.
1. Perubahan TD ( hipertensi atau hipotensi ); nadi mungkin tidak teratur; defisit nadi; b
unyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun; kulit pucat, sianosis, be
rkeringat; edema; haluaran urin menurun bila curah jantung menurun berat.
2. Sinkop, pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung, letargi, perubahan pup
il.
3. Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat antiangina, gelis
ah
4. Nafas pendek, batuk, perubahan kecepatan/kedalaman pernafasan; bunyi nafas tamba
han(krekels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan komplikasi pernafasan seperti
pada gagal jantung kiri (edema paru) atau fenomena tromboembolitik pulmonal; hem
optisis.
5. demam; kemerahan kulit (reaksi obat); inflamasi, eritema, edema (trombosis siperfisi
al);kehilangan tonus otot/kekuatan.
2. 6 PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. EKG : menunjukkan pola cedera iskemik dan gangguan konduksi. Menyatakan tipe/s
umber disritmia dan efek ketidak seimbangan elektrolit dan obat jantung.
2. Monitor Holter : Gambaran EKG (24 jam) mungkin diperlukan untuk menentukan dim
ana disritmia disebabkan oleh gejala khusus bila pasien aktif (di rumah/kerja). Juga dapat
digunakan untuk mengevaluasi fungsi pacu jantung/efek obat antidisritmia
3. Foto dada : Dapat menunjukkan pembesaran bayangan jantung sehubungan
dengandisfungsi ventrikel atau katup
7. Pemeriksaan obat : Dapat menyatakan toksisitas obat jantung, adanya obat jalanan at
audugaan interaksi obat contoh digitalis, quinidin.
1. Anti aritmia
ii. Kelas 1 A, Quinidine adalah obat yang digunakan dalam terapi pemeliharaanun
tuk mencegah berulangnya atrial fibrilasi atau flutter. Procainamide untuk ventrikel ekstr
asistol atrial fibrilasi dan aritmi yang menyertai anestesi. Dysopiramide untuk SVT akut
dan berulang
3. Anti aritmia kelas 3 (Prolong repolarisation) Amiodarone, indikasi VT, SVT berul
ang,Sotalol, Bretilium, Dofatilide dan Ibutilide.
Terapi mekanis
4. Terapi pacemaker : alat listrik yang mampu menghasilkan stimuluslistrik berulang keo
tot jantung untuk mengontrol frekuensi jantung.
1. Kurangi merokok
2. Kurangi stress
4. Diet
5. Olahraga
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yangdiseb
abkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis (Doenges, 1999).
Penyebab yang paling umum dari aritmia ventrikel adalah penyakit miokard (iskemi d
aninfark), yang disertai dengan perubahan keseimbangan elektrolit, gangguan metabolisme,to
ksisitas obat dan vasospasme coroner. Karena implus berasal dari ventrikel, maka tidakmelalu
i system konduksi yang normal melainkan jaringan otot ventrikel.
Terapi medis
a. Anti aritmia
pemeliharaan untuk mencegah berulangnya atrial fibrilasi atau flutter. Procainamide untukven
trikel ekstra sistol atrial fibrilasi dan aritmi yang menyertai anestesi. Dysopiramide untukSVT
akut dan berulang.
2. Terapi mekanis.
a. Kardioversi
b. Defibrilasi
c. Defibrilator kardioverter implantabel.
d. Terapi pacemaker
3.2 SARAN
Dengan terselesaikannya Makalah Aritmia ini diharapkan bagi mahasiswa Farmasi ag
ar lebih bisa mengidentifikasi gejala aritmia jantung dan terapi anti aritmia.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Ed. 3. Jakarta : Balai Penerbit FKUI ; 2001Price, Syl
via Anderson. Patofisiologi :konsep klinis proses-proses penyakit . Alih bahasa PeterAnugrah.
Editor Caroline Wijaya. Ed. 4. Jakarta : EGC ; 1994.
Santoso Karo karo. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta : Balai Penerbit FKUI ; 1996
Soeharto Iman. 2004. Penyakit Jantung Koroner & Serangan Jantung. Jakarta: Gramedia Pus
takaUtama.