Anda di halaman 1dari 28

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah,merupakan satu kata yang sangat pantas penulis

ucapkan kepada allah SWT ,yang karena bimbingannya lah maka penulis bisa

menyelesaikansebuah makalah “ laporan pendahuluan gastritis “.

Makalah ini dibuat dengan observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga

menghasilkan karya yang bisa dipertangggung jawabkan hasilnya.saya mengucapkan terima

kasih kepada pihak terkait yang telah membantu kami dalam menghadapi berbagai

tanttangan dalam penyusunan makalah ini .

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah

ini.oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang

bersifat membangun dan terima kasih ,semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi

kita semua.

penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………. 1

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. 2

LAPORAN PENDAHULUAN GASTRITIS

A. Definisi gastritis ……………………………………………………….. 3

B. Manifestasi klinis …………………………………………………….. 3

C. Etiologi ………………………………………………………………….. 4

D. Patofisiologi ……………………………………………………………. 5

E. Klasifikasi ………………………………………………………………… 5

F. Pemeriksaan penunjang …………………………………………... 6

G. Penatalaksanaan medik ………………………………………….. 7

H. Komplikasi ……………………………………………………………… 7

I. Pathway keperawatan …………………………………………….. 8

KONSEP DASAR ASKEP

A. Pengkajian ………………………………………………………………….. 9

B. Diagnosa Keperawatan ……………………………………………….. 11

C. Intervensi Keperawatan ……………………………………………… 11

D. Pembahasan ………………………………………………………….. 14

E. Kesimpulan dan Saran ……………………………………………….. 15

F. DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………… 16s

2
LAPORAN PENDAHULUAN

GASTRITIS

1. KONSEP PENYAKIT

A. Definisi gastritis

Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut kronik

,difusi atau lokal. (soepaman 1998).

Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung ( Arif mansjoer 1999).

Gastritis adalah radang mukosa lambung (Sjamsuhidajat.R 1998).

Berdasarkan pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa gastritis merupakan

inflamasi mukosa lambung yang dapat bersifat akut ,kronik,difusi,atau lokal.

B. Manifestasi Klinik.

1. Manifestasi klinis yang biasa muncul pada gastritis akut lainnya yaitu

anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan saluran cerna pada

hematemesi melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia.

2. Gastritis kronis

Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan , hanya sebagian kecil mengeluh

nyeri ulu hati , anorexia, nausea, dan keluhan anemia dan pemeriksaan fisik

tidak dijumpai kelainan.

3
C. ETIOLOGI

Penyebab dari gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut

1. Gastritis akut penyebabnya adalah analgetik, anti inflamasiTerutama aspirin

(aspirin yang dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa

lambung). Bahan kimia missal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada, streroid

dan digitalis.

2. Gastritis Kronik penyebab dan pathogenesis pada umumnya belum

diketahui.Gastritis ini merupakan kejadian biasa pada orang tua , tapi diduga

pada peminum alkohol, dan merokok.

D. Patofisiologi

Gastritis akut

Stress / obat / alkohol / makanan pedas → rangsangan saraf simpatik NV → prod.

HCI dalam lambung → produksi mucus oleh sel epitel →Vasodilitas sel mukosa

gaster → Eksfeliasi ( pengelupasan ) → nyeri abdomen bagian atas.

Gastritis kronik

Helicobaster pylori → menyerang permukaan gaster → memperberat timbulnya

dequamasi sel → respon radang kronis : destruksi kelnjar dan metaplasia (

mekanisme pertahanan tubuh dengan cara mengganti sel mukosa gaster dengan sel

desquamosa yang lebih kuat.

4
E. KLASIFIKASI

Menurut ( David Overdorf, 2002 )

1. Gastritis Akut disebabkan oleh mencerna asam atau alkali akut yang dapat

menyebabkan mukosa menjadi gangrene atau perforasi . Gastritis eksogen

akut ( biasanya oleh faktor – faktor dari luar ,seperti bahan kimia missal nya :

lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid, mekanis iritasi bakteri, obat

analgetik, anti inflamasi terutama aspirin ( aspirin yang dosis rendah sudah

dapat menyebabkan erosi mukosa lambung ).

2. Gastritis Kronik

Inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus benignia atau

maligna dari lambung , atau oleh bakteri helicobaster pylory ( H.PYLORY) .

Gastritis kronik dikelompokan lagi dalam dua tife A dan B. dikatakan gastritis

kronik tpe A jika mampu menghasilkan imun sendiri .tipe ini dikaitkan

dengan atropi dari kelenjar lambung dan penurunan mukosa .penurunan pada

sekresi gastric mempengaruhi produksi antibody. Anemia pernisiosa

berkembang pada proses ini.gastritis kronik tipe B lebih lazim. Tipe ini

dikaitkan dengan infeksi helicobaster pylory yang menimbulkan ulkus pada

dinding lambung

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

→EGD ( esofagogastriduodenoskopi ) : dilakukan untuk melihat sisi

perdarahan / cidera .

→Ronsen saluran cerna bagian atas .

→Pemeriksaan darah

5
→Amilase serum : meningkat dengan ulkus duodenal , kadar rendah diduga

gastritis.

→Aniografi : Vaskularisasi G1 dapat dilihat bila endoskopi tidak dapat

disimpulkan / dilakukan .

→Analisa gaster : dapat dilakukan untuk menentukan adanya darah , mengkaji

aktivitas sekretori mukosa gaster.

G. PENATALAKSANAAN MEDIK

1. Gastritis akut

Pemberian obat – obatan H2 blocking (antagonis reseptor H2 ) inhibitor

pompa proton ,ankikolinergik dan antasida ( obat – obatan ulkus lambung

yang lain ). Fungsi obat tersebut untuk mengatur sekresi asam lambung.

2. Gastritis kronik

Pemberian obat – obatan atau pengobatan empiris berupa antasid , antagonis

H2 atau inhibitor pompa proton.

H. KOMPLIKASI

1. Komplikasi yang timbul pada gastritis akut, yaitu perdarahan saluran cerna

bagian atas ( SCBA ) berupa hemotemesis dan melena , berakhir dengan syock

hemoragik , terjadi ulkus , kalau proses nya hebat dan jarang terjadi perforasi.

2. Komplikasi yang timbul pada gastritis kronik yaitu gangguan penyerapan

vitamin B12 , akibat kurang peyerapan B12 menyebabkan anemia pernesiosa ,

penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah antrum pyloru

6
I. PATHWAY KEPERAWATAN

7
KONSEP DASAR ASKEP
A. PENKAJIAN KEPERAWATAN

Menurut Effendy 1998 penkajian adalah kesimpulan tindakan yang

digunakan oleh perawat untuk mengukur keadaan klien (keluarga ) dengan

memakai norma – norma kesehatan keluarga maupun sosial , yang

merupakan sistem yang terintegrasi dankesanggupan keluarga untuk

mengatasinya.

Norma yang digunakan untuk menentukan status kesehatan keluarga adalah

, seperti yang dijelaskan oleh Effendy 1998 dan tambahan isi format

pengkajian keluarga adalah :

a. Data umum yang meliputi nama, alamat dan telpon, komposisi

keluarga,tipe keluarga, suku, dan agama.

b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

1. Keluhan saat ini

Pasien nyeri sakit perut.

2. Riwayat penyakit sekarang

Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian sebelah kiri.

3. Riwayat penyakit dahulu

Pasien mengatakan bahwa pernah masuk rumah sakit karena

penyakit yang sama.

4. Riwayat penyakit keluarga

Dalam keluarga tidak ada yang mengalami pnyakit seperti ini.

c. Pola aktivitas sehari – hari

a. Nutrisi

8
Px mengatakan makan tidak teratur 1- 2 kali sehari.

b. Eliminasi

Px mengatakan BAB lancar.

Px mengatakan BAK baik seperti biasa.

c. Istirahat dan tidur

Px mengatakan susah tidur bila perut nya terasa nyeri.

d. Aktifitas fisik

Pasien dapat melakukan aktifitas sehari haritanpa bantuan orang lain

maupun alat bantu.

e. Personal hygiene

Px mengatakan mandi sekali 2 kali

d. Pemeriksaan fisik

a.Keadaan umum px baik.

b.Kesadaran composmentis

c.Tekanan darah normal 120/80 mmhg.

d.Kepala bersih.

d.Leher tidak terdapat pembesaran tiroid.

Dada dan thorak baik.

e.abdomen

palpasi ada nyeri tekan terhadap abdomen ( ulu hati ).

Auskultasi bising usus ± 8x/menit.

e. Ekstremitas baik dan berfungsi

9
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peradangan pada

dinding mukosa lambung ( gaster ).

2. Gangguan pola makan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan pemenuhan nutrisi tidak adekuat.

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

1. a. Diagnosa keperawatan :

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peradangan pada

dinding mukosa lambung ( gaster ).

b. Tujuan : rasa nyeri klien berkurang dengan tidak ada peradangan atau

iritasi pada dinding mukosa lambung (gaster ).

1.skala nyeri berkurang

2. tidak merasa nyeri pada epigastrium ( ulu hati )

Tidak meringgis kesakitan akibat nyeri tekan yang terdapat di abdomen.

c. intervensi :

1. catat keluhan nyeri termasuk lokasi lamanya intensitas skala nyeri.

2.kaji ulang factor yang meningkatkan atau menurunkan nyeri.

3. berikan makanan sedikit tapi sering.

4.berikan obat sesuai indikasi dari dokter.

d.rasional :

1.nyeri tidak selalu ada tapi bila ada harus dibandingkan dengan gejala

nyeri pasien sebelumnya.

2.membantu dalam membuat diagnose dan kebutuhan terapi.

10
3.makanan mempunyai efek penetralisir asam,juga menghancurkan

kandungan gaster.makan sedikit mencegah distensi dan pengeluaran

gastrin.

4.menurunkan keasaman gaster dengan absorbsi atau dengan

menetralisir kimia.

2 . a.diagnosa keperawatan :

gangguan pola makan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

pemenuhan nutrisi tidak adekuat.

b.tujuan : pola makan teratur dengan cukup memenuhi kebutuhan nutrisi

dalam waktu 2x24 jam dengan kriteria :

1. klien tidak mual

2.klien tidak merasa nyeri akibat gastritis atau iritasi dari mukosa

lambung.

c.intervensi :

1. timbang berat badan sesuai indikasi

2.aukultasi bising usus .

3.berikan makanan dalam jumlah kecil dan dalam waktu yang sering dan

teratur.

4. tentukan makanan yang tidak membentuk gas.

d.rasional :

1.mengevaluasi keefektifan atau kebutuhan mengubah pemberian nutrisi.

2.membantu dalam menentukan respon untuk makan atau

berkembangnya komplikasi.

11
3.meningkatkan proses pencernaan dan toleransi pasien terhadap nutrisi

yang diberikan dan dapat meningkatkan kerjasama pasien saat makan.

4.dapat mempengaruhi nafsu makan /pencernaan dan membatasi

masukan nutrisi.

12
DAFTAR PUSTAKA

EFENDI,FERRY .1998. KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS TEORI DAN PRAKTIK

DALAM KEPERAWATAN .JAKARTA : SALEMBA MEDIKA.

SOEPARMAN , 1999,ILMU PENYAKIT DALAM ,JILID ll,FKUI,JAKARTA.

MANSJOER,ARIF, 1999, KAPTA SELEKTA KEDOKTERAN ,EDISI 3,JILID 1 , FKUI , JAKARTA

WWW.GEOGLE PENANGANAN PENYAKIT GASTRITIS.COM

SJAMSUHIDAJAT, R, 1998 ,ILMU PENYAKIT DALAM ,JILID 3, FKUI ,JAKARTA .

13
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
 Penyakit Gastritis adalah penyakit yang menyerang bagian organ dalam kita yaitu
lambung,
 Penyakit Gastritis dapat di hindari asalkan pola makan kita teratur
 Pemeriksaan penyakit gastritis atau radang lambung dapat di lakukan
dengan endoskopi dan biopsy (penganbilan contoh lapisan lambung untuk
diperiksa dibawah mikroskop).
 Stres dapat berpengaruh juga terhadap penyakit gastritis atau radang lambung.

Saran
 Pola makan haruslah teratur,guna mencegah penyakit gastritis atau radang
lambung
 Hindarilah makanan-makanan yang bertekstur keras dan makanan pedas, asem,
dan yang mengandung alcohol.
 Hindarilah makanan yang berlemak karena dapat merangsang perut mual

14
PEMBAHASAN

Gambaran Epidemiologi penyakit gastritis atau radang lambung

Gambaran Epidemiologi penyakit gastritis atau radang lambung adalah suatu penyakit yang

menyerang organ bagian dalam yaitu lambung dan dapat membuat lambung tipis serta bocor yang

mengakibatkan kematian.

pola makan yang tidak teratur dan mengkonsumsi makanan yang tajam seperti pedas, asem, alcohol,

rokok, dan makanan yang merangsang mual sebaikanya di kurangi karena menurut penelitian yang

di lakuakn oleh para dokter terdahulu makanan tersebut menjadi penyebab utama penyakit gastritis

atau radang lambung.

Hasil pelaksanaan surveilens epidemiologi penyakit Gastritis atau radang lambung

Hasil dari pelaksanaan survelens epidemiologi penyakit gastritis atau radang lambung ini kebanyakan

yang menderita penyakit ini adalah kaum perempuan di banding kaum laki-laki di karenakan kaum

perempuam lebih dominan stress dan selalu menunda makan walaupun perut sudah keroncongan.

Pada usia 20- 44 paling banyak yang menderita penyakit gastritis atau radang lambung ini karena

pada usia produktif ini rutinitas manusia sangat padat sehingga pola makan tidak seimbang dan

teratur yang kebanyakan pada usia ini banyak yang mencari solusi dari stress dengan mengkonsumsi

alcohol dan merokok.

15
Penatalaksaan Perawat

Analisa Data

TANGGAL Data Subjektif PROBLEM ETIOOGI


dan Objektif
DS : ny “ s” Gangguan rasa Peradangan pada
mengatakan kalau nyaman
perutnya terasa berhubungan dinding mukosa
nyeri dibagian ulu dengan adanya
lambung ( gaster).
hati sebeleh kiri. nyeri

DO : diagnosa
medis ny “s”
adalah gastritis
- Skala
nyerinklien
5 dari skala
nyeri (0-10)
- Nyeri tekan
pada daerah
ulu hati (
efigastrium)

16
DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO TANGGAL MUNCUL DIAGNOSA EPERAWATAN

1. 26 juni 2019 Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan

dengan peradangan pada dinding mukoa

lambung ( gaster).

17
D. EVALUASI

NO TANGGAL CATATAN PERKEMBAGAN

1. 10 JUNI 2019 S : mengatakan kalau nyeri terasa


dibagian daerah ulu hati.
O : tampakmeringis kesakitan
A : masalah belum teratasi
P :intervensi dilanjutkan

18
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tanggal Diagnosa NOC NIC Rasional TT


Keperawatan
27/6/2019 Gangguan Setelah 1. Kaji nyeri 1. Mengkaji
rasa nyaman dilakukan secara secara
(nyeri) tindakan komprehensif komprehensif
berhubungan keperawatan meliputi meliputi
dengan selama 1x lokasi, lokasi,
peradangan 24 jam karakteristik, karakteristik,d
pada dinding diharapkan durasi, urasi,
mukosa masalah frekuensi, frekuensi, dan
lambung nyeri akut dan faktor faktor
(gaster). pada pasien penyebab. penyebab.
dapat 2. Kurangi 2. Mengurangi
teratasi. factor yang faktor yang
bisa bisa
mengakibatka mengakibatka
n nyeri. n nyeri.
3. Ajarkan 3. Mengajarkan
prinsip dalam prinsip dalam
penanganan penanganan
nyeri. nyeri.
4. Tentukan 4. Menentukan
dampak nyeri dampak nyeri
yang yang dirasakan
dirasakan pasien.
pasien.

19
TINDAKAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TANGGAL IMPLEMENTASI TT

1. Gangguan rasa 10 juni 2019 1. Mengkaji secara


nyaman (nyeri) komprehensif
berhubungan meliputi lokasi,
dengan karakteristik,durasi,
peradangan pada frekuensi, dan faktor
dinding mukosa penyebab.
lambung (gaster ) 2. Mengurangi faktor
yang bisa
mengakibatkan
nyeri.
3. Mengajarkan prinsip
dalam penanganan
nyeri.
4. Menentukan
dampak nyeri yang
dirasakan pasien.

20
Format Evaluasi Kegiatan Kunjungan

Tangg Diagnosa Tindakan Yang Pendidikan Pelaksanaan


Keperawat Dilakukan Kesehatan Yang Dari Keluarga
al an Diberikan
Gangguan - Monitoring - Memberikan - Keluarga
Rasa TTV penyuluhan sudah
nyaman - Kaji Skala tentang melakuk
nyeri Nyeri. gastritis. an sesuai
berhubung - Anjurkan - Menganjurka petunjuk
an dengan makan n minum air dokter
peradanga dalam hangat kuku. dan
n pada porsi - Menganjurka tenaga
dinding sedikit tapi n makan kesehata
mukosa sering. dalam porsi n.
lambung ( - Anjurkan kecil tapi - Klien
gaster ). minum sering. dibawa
obat tepat - Menganjurka kepuskes
waktu. n minum obat mas
- Anjurkan sesuai anjuran terdekat
mengkons dokter. jika
umsi - Menganjurka mengelu
minum air n Mengurangi h
hangat makan – kesakitan
kuku. makanaan
yang pedas
dan
mengandung
santan.

21
Jadwal Kunjungan Rumah

No TYPE KLIEN KATEGORI KLIEN WAKTU


KUNJUNGAN
1. Klien adalah orang Klien orang yang mandiri 27 juni 2019
ramah dan mandiri. dan tidak suka bergantung
Klien tidak mudah dengan keluarga maupun
mengeluh terhadap orang lain .
penyakit yang dirasakan
Klien termasuk orang
yang sangat sederhana
kuat,
Klien juga termasuk
orang yang mudah
bergaul terhadap tetangga
sekitarnya.
Klien juga tidak mau
bergantung terhadap
keluarga maupun anak-
anaknya, bila klien sakit
iya masih tetap ingin
mengerjakan pekerjaan
nya sendiri, karena klien
tidak mau menyusahkan
orang lain.

22
FORMAT PENGKAJIAN ASKEP HOME CARE

NAMA MAHASISWA : HASMARIAH


NIM : PO.71.202.181.38.RPL
TANGGAL PENGKAJIAN : 26 JUNI 2019
JAM : 09.45

IDENTITAS KLIEN
Nama :Ny ‘’ S’
Umur : 62 tahun
Agama :islam
Suku Bangsa :indonesia
Status Kawin :kawin
Pendidikan :sma
Pekerjaan :ibu rumah tangga
Alamat :sukaraya
Diagnosa Medis : Gatritis

RIWAYAT KESEHATAN

1. Keluhan Utama : Nyeri dibagian ulu hati, rasa ingin muntah, kepala
terasa pusing.
a. Saat dikaji : klien tampak terlihat menahan kesakitan yang dirasakan.

23
b. Saat Home Care : Klien terlihat berbaring ditempat tidur, menahan
rasa sakit.
2. Riwayat Penyakit Sekarang

a. Faktor yang memperburuk penyakit sekarang : tidak ada

b. Faktor yang memperingan penyakit : setelah berobat kepuskesmas dan

meminum obat yang diberikan dari dokter klien tampak membaik.

c. Tanda-tanda dan gejala yang berhubungan : -

d. Resiko psikologi terhadap penyakit : -

3. Riwayat Adanya Penyakit :

a. Tanggal awal awitan dan episode berikutnya :

b. Tempat Kejadian : di rumah

c. Lamanya : nyeri dirasakan spontan kesakitan ± 10-15 menit

d. Waktu : -

e. Pola karakteristik kronologis : -

4. Riwayat penyakit dahulu

a. Keadaan Umum Kesehatan : klien tampak Lemah

b. Imunisasi jenis dan tanggal : klien mengatakan riwayat imunisasi

terpenuhi sejak dari kecil.

c. Penyakit pada masa kanak-kanak : -

d. Alergi-alergi : -

24
e. Perawatan dirumah sakit , operasi atau keduanya : -

f. Riwayat obstetri : -

g. Riwayat transfusi darah : -

h. Riwayat psikiatri : -

i. Pengobatan terakhir : klien tidak pernah membeli obat diwarung atau

di apotik tanpa resep dokter.

j. Diit recall 24 jam : -

k. Pola tidur / istirahat : klien mengatakan ia memiliki masalah seputaran

kebutuhan tidurnya, ia kerap merasakan kesulitan untuk tidur ketika

malam hari dan ia juga jarang untuk tidur di siang hari sebelumnya iya

tidak pernah mengkonsumsi obat tidur untuk membantu dalam

memenuhi pola tidurnya.

l. Kebiasaan pengunaan alkohol, tembakau, kopi, teh, atau obat-obatan :-

m. Aktivitas rutin : jika klien tidak sakit klien melakukan aktivitas seperti

biasanya dengan sendiri, setelah klien sakit aktivitas yang dilakukan

seperti biasanya dibantu oleh keluarga klien.

5. Riwayat Penyakit Keluarga : -

6. Pengkajian Data Dasar :

a. Tanda – tanda Vital :

Keadaan umum : pasien tampak baik, pasien mampu melakukan

aktifitas secara mandiri.

Kesadaran : compos mentis

25
Suhu : 36,5

Nadi : 80x/menit

Tekanan darah : 130/70 mmhg

Pernafasan : 20x/menit.

b. Neuro sensorus

Gejala: -

Kepala : kepala simetris, memiliki rambut yang sudah mulai

memutih,kulit kepala kelihatan tampak bersih.

Penglihatan : bentuk mata simetris, dan penglihatan sudah mulai kabur

akibat faktor usia.

Refleks pupil : baik dan normal

Pendengaran : normal, tidak ada kepekaan

Penciuman : normal

Kesadaran : composmentis
Gcs : 14-15

c. Sirkulasi
gejala : -
tanda : -

d. Pernapasan : Normal
Tanda : -
Gejala : -

e. Nyeri / ketidaknyamanan
Gejala : nyeri dibagian ulu hati
Tanda : mual dan rasa nya ingin muntah.
P : nyeri timbul saat makan
26
Q: nyeri terasa seperti mau muntah,dan nyeri dirasakan seperti
ditusuk-tusuk
R: nyeri dirasakan pada bagian ulu hati.
S: skala nyeri 4 dari 1-10
T: nyeri berlangsung ± 10-15 menit, lalu kemudian berhenti sekitar 5
menit dan muncul kembali, nyeri terasa bertambah hebat jika klien
terlambat makan.

f. Dada
Jantung : tidak ada nyeri tekan
Irama : Normal
Nadi : 80x/menit
Pembesaran Jantung : tidak ada
Paru : Normal

g. Payudara dan ketiak : normal tidak ada benjolan disekitarnya.

h. Abdomen dan punggung :


Inspeksi : pasien tampak memegang perut bagianatas, kulit tampak
kering, tidak ada lesi dan massa.
Auskultasi : bising Usus terdengar 10x/menit
Perkusi : bunyi kuadran 1 ( redup) , kuadran 2,3,dan 4 bunyi
abdomen( timpani)
Palpasi : ada nyeri tekan pada bagian epigastrium.

i. Genitalia : tidak dilakukan pemeriksaan fisik secara langsung pada


genetalia. Tetapi data diperoleh langsung dari pasien. Pasien
mengatakan tidak ada kelainan di genetalianya.

j. Ektstrimitas : klien tampak kuat untuk berjalan dan melakukan


apapun,

k. Kulit dan Kuku : keadaan kulit tampak bersih, warna kulit sawo
matang , kulit teraba hangat, turgor kulit elastis.

27
l. Makanan dan cairan: klien mengatakan makan 2x sehari dan sering
mengkonsumsi makanan yang bersifat pedas dan kadang sering
terlambat makan. Sejak 2 hari yang lalu nafsu makan klien berkurang
dan disertai mual dan muntah lebih dari 3x sehari biasanya sebelum
mkan dan sesudah makan. Pasien minum air putih sehari ± 700cc/hari
dan sering mengkonsumsi kopi.

m. Kebutuhan eliminasi BAK/BAB : pasien BAB 1x seharidengan


konsistensi feses padat, BAK ± 5 kali/ hari.

n. Kebutuhan personal hygiene : pasien mampu membersihkan diri


sendiri secara mandiri, mandi 2x/hari, cuci rambu 2x /hari

o. Interaksi sosial : klien mengatakan lingkungan sekitan klien tergolong


nyaman, klien juga mengatakan bahwa masalah yang datang jarang
terjadi di dalam kehidupannya, ia selalu mencoba berfikir positif
bahwa semua maslah dapat diselesaikan, lingkungan sekitar dan tetang
pun tidak pernah saling mengganggu satu sama lain mereka saling
bantu membantu.

28

Anda mungkin juga menyukai