Anda di halaman 1dari 16

KARYA TULIS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT


GASTRITIS

D
I
S
U
S
U
S
U
N
OLEH KELOMPOK 2 :
1. ANGGRANI WULLUR
2. AGUSTINO KAPOYOS

AKPER BARAMULI AIRMADIDI

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
rahmat-Nya dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis ini
tepat pada waktunya. Adapun tema dari karya tulis ini adalah
“ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT
GASTRITIS”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengajar yang telah memberikan tugas karya tulis ini. Kami jauh dari
kata sempurna oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan
kami. Maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami
harapkan.
Dengan ini saya mempersembahkan karya tulis ini dengan penuh terima
kasih dan semoga makalah ini dapat memberikan banyak manfaat.

AIRMADIDI, 09 APRIL 2022

PENULIS

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi
2.2 Etiologi
2.3 Patofisologi
2.4 Manifestasi Klinis
2.5 Penatalaksanaan
2.6 Asuhan Keperawatan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
Lampiran

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gastritis merupakan salah satu penyakit yang paling banyak
dijumpai diklinik Penyakit Dalam Gastritis merupakan penyakit
yang sering ditemukan biasanya jinak dan dapat sembuh sendiri
dan ± 80 – 90% yang dirawat di ICU menderita gastritis akut.
Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan harus memahami
dan memberikan peran dan asuhan yang tepat karena komplikasi
dari gastrtits ini cukup berbahaya dan bisa mengakibatkan
kematian.
Peradangan ini (gastritis) sering kali adalah hasil dari infeksi
bakteri Helicobacter Pylori yang menyebabkan radang perut yang
paling sering ditemukan. Di negara berkembang prevalensi infeksi
Helicobacter Pylori pada orang dewasa mendekati angka 90%.
Sedangkan pada anak-anak prevalensinya lebih tinggi lagi. Di
Indonesia, prevalensi kuman ini menggunakan urea breath test.
Penelitian serologis yang dilakukan secara cross sectional
bertambahnya prevelansi penyakit ini sesuai dengan pertambahan
usia. Penyebab penyakit ini adalah gram negative, basil yang
berbentuk kurva dan batang.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa definisi gastritis?
 Apa Etiologi gastritis?
 Apa Patofisiologi gastritis?
 Apa Manifestasi klinis dari gastritis?
 Bagaimana Penatalaksanaan gastritis?
 Asuhan Keperawatan pada pasien Gastritis
1.3 Tujuan
 Mengerti definisi ,etiologi, patofisiologi, manifesatsi klinis
dan pentalaksanaan dari gastritis
 Mendapatkan pengalaman menerapkan asuhan keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Kapita Selekta
Kedokteran, Edisi Ketiga Hal 492). Gastritis adalah segala radang
mukosa lambung (Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisihal749) Gastritis
merupakan keadaan peradangan atau pendarahan pada mukosa lambung
yang dapat bersifat akut, kronis, difusi atau local (Patofisiologi Sylvia A
Price hal 422).
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Kapita Selekta
Kedokteran, Edisi Ketiga Hal 492). Gastritis adalah segala radang
mukosa lambung (Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisihal749) Gastritis
merupakan keadaan peradangan atau pendarahan pada mukosa lambung
yang dapat bersifat akut, kronis, difusi atau local (Patofisiologi Sylvia A
Price hal 422).
Ada dua jenis penyakit gastritis yaitu: 1. Gastritis Akut Gastritis
akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut.
Gatritis Akut paling sering diakibatkan oleh kesalahan diit, mis. makan
terlalu banyak, terlalu cepat, makan makanan yang terlalu banyak
bumbu atau makanan yang terinfeksi. Penyebab lain termasuk alcohol,
aspirin, refluks empedu atau terapi radiasi.
2. Gastritis Kronis Gastritis kronik adalah Suatu peradangan
bagian permukaan mukosa lambung yang menahun yang disebabkan
oleh ulkus lambung jinak maupun ganas atau bakteri Helicobacter
pylori. Bakteri ini berkoloni pada tempat dengan asam lambung yang
pekat.

2.2 ETIOLOGI
Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya
sebagai berikut
1. Gastritis Akut Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut seperti:

 Obat-obatan seperti obat anti inflamasi nonsteroid, silfonamide


merupakan obat yang bersifat mengiritasi mukosa lambung.
 Minuman beralkohol
 Infeksi bakteri seperti H. pylori, H. heilmanii, streptococci Infeksi
virus oleh sitomegalovirus
 Infeksi jamur seperti candidiasis, histoplosmosis, phycomycosis
 Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, trauma, pembedahan.
 Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu
dan minuman dengan kandungan kafein dan alkohol merupakan
salah satu penyebab iritasi mukosa lambung.
2. Gastritis Kronik Penyebab pasti dari gastritis kronik belum diketahui,
tapi ada dua predisposisi penting yang bisa meningkatkan kejadian
gastritis kronik, yaitu infeksi dan non-infeksi (Wehbi, 2008).
 Gastritis infeksi Beberapa agen infeksi bisa masuk ke mukosa
lambung dan memberikan manifestasi peradangan kronik.
Beberapa agen yang diidentifikasi meliputi hal-hal berikut.
 a) H. Pylori. Beberapa peneliti menyebutkan bakteri itu merupakan
penyebab utama dari gastritis kronik (Anderson, 2007).
 b) Helicobacter heilmanii, Mycobacteriosis, dan Syphilis (Quentin,
2006)
 c) Infeksi parasit (Wehbi, 2008).
 d) Infeksi virus (Wehbi,2008).
 Gastritis non-infeksi. a) Gastropai akbiat kimia, dihubungkan
dengan kondisi refluks garam empedu kronis dan kontak dengan
OAINS atau aspirin (Mukherjee, 2009)
 Gastropati uremik, terjadi pada gagal ginjal kronik yang
menyebabkan ureum terlalu banyak beredar pada mukosa lambung
(Wehbi, 2008).

2.3 PATOFISIOLOGI
1. Gastritis Akut. Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan
mengiitasi mukosa lambung. Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal
yang akan terjadi :
a) Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi
lambung. Lambung akan meningkat sekresi mukosa yang berupa
HCO3, di lambung HCO3 akan berikatan dengan NaCL sehingga
menghasilkan HCI dan NaCO3.Hasil dari penyawaan tersebut akan
meningkatkan asam lambung . Jika asam lambung meningkat
maka akan meningkatkan mual muntah, maka akan terjadi
gangguan nutrisi cairan & elektrolit.
b) Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika
mukus yang dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari
kerusakan HCL maka akan terjadi hemostatis dan akhirnya akan
terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal melindungi mukosa
lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung. Jika erosi
ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh darah maka akan
terjadi perdarahan yang akan menyebabkan nyeri dan
hypovolemik.
2. Gastritis Kronik. Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang
berulang sehingga terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang
dan terjadi penyembuhan yang tidak sempurna akibatnya akan terjadi
atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief. Karena
sel pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL. Pepsin dan fungsi
intinsik lainnya akan menurun dan dinding lambung juga menjadi tipis
serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan juga bisa terjadi
perdarahan serta formasi ulser.

2.4 MANIFESTASI KLINIS


1. Gastritis Akut yaitu Anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium,
perdarahan saluran cerna pada hematemesis melena, tanda lebih
lanjut yaitu anemia.
2. Gastritis Kronik, Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan,
hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati anorexia, nausea, dan
keluhan anemia dan pemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan.

2.5 PENATALAKSANAAN
 Berikan diet tinggi kalori sesuai toleransi
 Berikan terapi antasida dan antibiotik
 Berikan agen penyekat kalsium,procardia,isordil
 Berikan analgesik jenis cair topikal
ASUHAN KEPERAWATAN
NO ANALISA DATA MASALAH PENYEBAB
1 DS : Pasien mengatakan nyeri pada
daerah ulu hati dan perut kiri bawah
Nyeri akut Agen biologis (iritasi
mukosa lambung )
DO : Pasien tampak gelisah dan tidak
nyaman Klien wajahnya menyeringai
2 DS : Pasien mengatakan lemas, mual,
muntah Pasien mengatakan hanya
Ketidakseimbanagan
nutrisi kurang dari
Menurunnya nafsu
makan mual, muntah
minum susu cerelak dan air putih kebutuhan tubuh
DO : Pasien terlihat lemas Diet Cair
(3x200cc) Pasien terpasang Biocemical
Hb : 12 Albumin : - Clinical : Psien terlihat
lemas Diet : cair 3x200cc

3 DS : Psien mengatakan kurang mngerti


tentang penyakitnya
Defisit pengetahuan Kurang pengetahuan
(Proses penyakit)
DO : - Pasien tampak bingung - Pasien
kurang mengerti tentang penyakitnya

DIAGNOSA
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen cidera biologis (iritasi
mukosa lambung ) di tandai dengan DS: Pasien mengatakan nyeri
pada daerah ulu hati dan bagian perut kiri bawah
DO : Pasien tampak gelisah dan tidak nyaman Klien wajahnya
menyeringai
2. Ketidakseimbanagan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan Menurunnya nafsu makan mual, muntah di
tandai dengan
DS : Pasien mengatakan lemas, mual, muntah Pasien mengatakan
hanya minum susu cerelak dan air putih
DO : Pasien terlihat lemas Diet Cair (3x200cc) Pasien terpasang
Biocemical Hb : 12 Albumin : - Clinical : Psien terlihat lemas
Diet : cair 3x200cc
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan Kurang pengetahuan
(Proses penyakit) di tandai dengan
DS : Psien mengatakan kurang mngerti tentang penyakitnya
DO : - Pasien tampak bingung - Pasien kurang mengerti
penyakitnya
N TINDAKA KEPERAWATAN RASIONAL
O N
DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI
KEPERAWATAN KRITERIA
HASIL
1 Nyeri akut berhubungan Setelah di lakukan 1. Observasi tingkat 1.Mengidentifikasi
dengan Agen cidera tindakan nyeri klien secara nyeri untuk
biologis (iritasi mukosa kepeawatan konferhensif baik melakukan
lambung ) selama 4 x 24 jam meliputi frekuensi, intervensi
diharapakan nyeri lokasi, intensitas, reaksi. 2.mengetahui
berkurang atau 2. Observasi tanda- perkembangan
hilang dengan tanda vital kondisi klien
kriteria hasil : 3. Ajarkan teknik 3.mengurangi rasa
1. Klien relaksasi nafas dalam nyeri yang di
mengatakan rasa 4. Edukasi keluarga rasakan
nyeri berkurang untuk memberikan 4.membantu
atau hilang suasana nyaman menjaga klien dan
2. TTV Normal 5. Jelaskan sebab - mengambil
3. Nyeri 0-2 sebab nyeri kepada keputusan
4. Wajah klien klien 5.memberikan
tidak menyeringai 6. Kelola obat analgesik informasi kepada
5. Klien diberikan pada pukul klien tentang nyeri
merasakan 08.00, 16.00, 24.00 WIB yang di rasakan
nyaman 6.Membantu
mengurangi nyeri
yang di rasakan
2 Ketidakseimbanagan Setelah di lakukan 1.Observasi kebutuhan 1. Mengetahui
nutrisi kurang dari tindakan nutrisi pasien seperti keadaan pasien
kebutuhan tubuh kepeerwatan makan dan minum sejauh mana nafsu
berhubungan dengan selam 4 x 24 jam 2.Kaji nafsu makan klien makan pasien 2.
Menurunnya nafsu diharapkan saat pemberian diit. Mengetahui
makan mual, muntah diharapakan klien 3.Kaji hal-hal yang sejahmana
dapat menyebabkan klien terjadinya
menunjukkan malas makan perubahan pola
tidak adanya 4.Anjurkan klien untuk makan dan sebagai
tanda-tanda makan porsi sedikit tapi bahan untuk
ketidakseimbanga sering. 5.Anjurkan dan melaksanakan
n nutrisi kurang ajarkan melakukan intervensi. 3.
dari kebutuhan kebersihan mulut Mendeteksi secara
dengan kriteria : 1. sebelum makan. diri dan tepat agar
Nafsu makan baik 6.Kolaborasi dengan tim mencari intervensi
2. Porsi makan gizi dalam pemberian yang cepat dan
dihabiskan 3. TKTP. tepat untuk
Berat badan penanggulangannya
normal, sesuai . 4. Porsi yang
dengan tinggi sedikit tapi sering
badan. membantu
menjaga
pemasukan dan
rangsangan
mual/muntah. 5.
Menimbulkan rasa
segar, mengurangi
rasa tidak nyaman,
sehingga berefek
meningkatkan
nafsu makan. 6.
Makanan Tinggi
Kalori Tinggi Protein
dapatmengganti
kalori, protein
3 Defisit pengetahuan Setelah di lakukan 1. Observasi 1. Mengetahui
berhubungan dengan tindakan kemampuan klien kemampuan pasien
Kurang pengetahuan kepeerwatan dalam pemahaman dalam memenuhi
(Proses penyakit) selam 4x 24 jam tentang penyakitnya 2. kemampuan
diharapkan deficit Bantu klien dalam terhadap
penegtahuan memilih diit yang tepat penyakitnya 2.
teratasi dengan ketika kembali dirumah Membantu pasien
kriteria hasil : 1. 3. Pendidikan kesehatan dalam memenuhi
Klien dan keluarga tentang gastritis erosif kebutuhan dirinya
mampu 4. Libatkan keluarga 3. Memberikan
menyatakan untuk hidup sehat informasi tentang
pemahaman penyakit yang
tentang penyakit, dialami 4.
kondisi, prognosis Membantu pasien
dan program dalam memenuhi
pengobatan serta kebutuhan dirinya
program diit 2. 5. Membantu
Klien dan pasien dalam
keluaraga mampu memenuhi
menjelaskan kebutuhan dirinya
kembali apa yang
dijelaskan oleh
perawat
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Setelah melaksanakan Asuhan Keperawatan pada dengan pasien
gastritis erosif selama 4x 24 jam, maka penulis menarik kesimpulan
bahwa kasus gastritis erosif dalam memberikan asuhan keperawatan
perlu adanya intervensi. Adapun diagnosa yang muncul :
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen cidera biologis (iritasi
mukosa lambung )
2. Ketidakseimbanagan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan Menurunnya nafsu makan mual, muntah
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan Kurang pengetahuan
(Proses penyakit)
3.2 SARAN
1. Bagi masyarakat Penulis berharap agar masyarakat atau pasien dapat
memahami penyakit dan melakukan hidup sehat disekitar lingkungannya
2. Pengembang Ilmu Kperawatan Hasil studi kasus ini diharapkan dapat
menambah keluasan ilmu terapan bidang keperawatan dalam memberi
dan menjelaskan penyakit gastritis.
3. Penulis Hasil studi kasus ini diharapkan dapat memperoleh
Pengalaman dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien gastritis.
4. Bagi RS Dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien
hendaknya tetap meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan
kesehatan yang baik.

DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC
Doenges E.Maryln. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta:
EGC
Doengoes,Marilyn.E.dkk.2006.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI
Dr. W Herdin Sibuea dkk (2009). Ilmu Penyakit Dalam. Rineka Cipta .
Jakarta
Misnadiarly. (2009). Mengenal Penyakit Organ Cerna: Gastritis
(Dyspepsia atau maag), Infeksi Mycobacteria pada Ulser
Gastrointestinal. Jakarta: Pustaka Populer Obor.
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2129/1/KTI%20PAK%20DWI
%20S.pdf

11

DAFTAR LAMPIRAN

NO. NAMA LAMPIRAN HALAMAN


1 PENGERTIAN OBESITAS 5
2 FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA OBESITAS 6
3 GEJALA TERJADINYA OBESITAS 8
4 CARA MENCEGAH TERJADINYA OBESITAS 8

12

Anda mungkin juga menyukai