Anda di halaman 1dari 15

DIABETES MELITUS

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1


1. ALFRIANIS SASEWA (020001)
2. ANGGRANI WULLUR (020003)
3. SALOMINA SAMBONO (020020)
A. PENGERTIAN
DIABETES MELITUS
• Diabetes melitus atau kencing manis adalah
penyakit dimana kadar gula di dalam darah tinggi
karena tubuh tidak dapat melepaskan atau
menggunakan insulin.Insulin adalah hormon yang
di buat pankrea. Pankreas merupakan organ yang
terletak di belakang lambung. Insulin merupakan
zat utama yang bertanggungjawab dalam
mempertahankan kadar gula darah,insulin
menyebabkan gula berpindah ke dalam sel tubuh
sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan
sebagai cadangan energi.
Ada dua jenis utama diabetes, yaitu
diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes
tipe 1 adalah suatu kronis saat
pancreas memproduksi insulin sedikit
atau tidak sama sekali sedangkan
diabtets tipe 2 adalah suatu kondisi
kronis yang mempengaruhi cara tubuh
memproses gula darah (glukosa).
B. PENYEBAB
• Penyebab diabetes tipe 1 : penderitaa
mengalami gangguan sistem daya tahan tubuh
(imun). Sistem imun yang semestinya bekerja
melawan bakteri atau virus, justu menyerang
sel penghasil insulin. Gangguan sistem imun
pada penderita diabetes melitus tipe 1 ini
membuat produksi insulin minim atau tidak
ada sama sekali. Imbasnya, gula tidak bisa
diangkut ke dalam sel tubuh dan menumpuk
di aliran darah, sehingga kadar gula darah
melonjak.
Penyebab diabetes tipe 2 : sel
tubuh penderitanya sudah resisten
terhadap insulin. Pankreas tidak
dapat membuat insulin yang
cukup untuk mengontrol gula
darah. Alih-alih masuk ke sel
tubuh yang membutuhkan energi,
gula darah justru menumpuk di
aliran darah. Penderita penyakit
diabetes melitus tipe 2 umumnya
memiliki berat badan berlebih.
FAKTOR RESIKO DIABETES TIPE 1 :
• Orangtua atau saudara kandung mengidap
diabetes melitus tipe 1
• Infeksi virus atau bakteri
C. • Terdapat autoantibodi atau sistem imun yang
merusak sel penghasil insulin.
FAKTOR • Orang berkulit putih diduga lebih mudah
RESIKO mengalami diabetes tipe 1 dibandingkan ras
lain.
• Diabetes tipe 1 banyak terjadi pada usia 4-7
tahun dan 10-14 tahun, walaupun diabetes tipe
1 dapat muncul pada usia berapapun.
FAKTOR RESIKO DIABETES MELITUS 2 :
• Kelebihan berat badan.
• Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 2.
• Memiliki ras kulit hitam atau asia.
• Kurang aktif. Kurang aktif beraktivitas fisik menyebabkan seseorang lebih
mudah terkena diabetes tipe 2.
• Usia. Risiko terjadinya diabetes tipe 2 akan meningkat seiring bertambahnya
usia.
• Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi).
• Memiliki kadar kolesterol dan trigliserida abnormal. Seseorang yang memiliki
kadar kolesterol baik atau HDL (high-density lipoportein) yang rendah dan
kadar trigliserida yang tinggi lebih berisiko mengalami diabetes tipe 2.
• Terapi insulin menjadi salah satu
pengobatan yang bisa dilakukan oleh
pengidap diabetes tipe 1 maupun tipe 2.
Pada diabetes tipe 1 yang cukup berat,
tranplantasi pankreas bisa dilakukan guna
D. mengatasi kerusakan pada pankreas.
Sedangkan, pengidap diabetes tipe 2 akan
PENGOBATAN diberikan beberapa jenis obat-obatan.
• Melakukan pola makan sehat. Fokuskan
pada pengonsumsian buah, sayur, protein
tanpa lemak, dan juga biji-bijian.
• Rutin melakukan aktivitas fisik
• Diabetes Mellitus Tipe 1 dan 2 memerlukan
penatalaksanaan yang komprehensif sehingga
tidak memberikan komplikasi berbahaya pada
penderitanya.
• Untuk hasil yang maksimal, terdapat 5 langkah
penting yang harus diperhatikan oleh penderita
diabetes mellitus tipe 1 dan 2. Langkah ini
E. PENATALAKSANAAN adalah :
1. EDUKASI : Edukasi diabetes adalah
pendidikan dan pelatihan mengenai
pengetahuan serta keterampilan diabetisi yang
bertujuan menunjang perubahan perilaku.
Edukasi diperlukan untuk mencapai keadaan
sehat yang optimal, serta penyesuaian keadaan
psikologis dan kualitas hidup yang lebih baik
sehingga menurunkan angka kesakitan dan
kematia
2. PERENCANAAN MAKANAN : Tujuan umum dari terapi gizi adalah
membantu pasien diabetes memperbaiki kebiasaan gizinya dan ditujukan
pada pengendalian gula darah, lemak serta hipertensi. Perencanaan makanan
sebaiknya mengandung zat gizi yang cukup, artinya pengaturan porsi makan
yang cukup sepanjang hari.  Ingat selalu 3J : Jumlah , Jenis , Jadwal.
3. KEGIATAN JASMANI : Manfaat kegiatan jasmani (olahraga) pada pasien
diabetes adalah pengaturan kadar gula darah, menurunkan berat badan dan
lemak tubuh serta menjaga kebugaran. Pada saat berolahraga, resistensi
insulin akan berkurang dan sensitivitas insulin meningkat. 
4. PENGELOLAAN FARMAKOLOGIS : Pemilihan obat diabetes
mellitus bersifat individual, artinya disesuaikan dengan kondisi
metabolik pasien. Itu sebabnya, harus dikonsultasikan terlebih dahulu
dengan dokter perihal obat yang tepat, entah itu obat oral atau
kombinasi obat oral dari cara kerja obat yang berbeda yang bisa juga
kombinasi dengan insulin.
5. PEMERIKSAAN GULA DARAH MANDIRI (PGDM) : PGDM
bertujuan untuk menjaga kestabilan kadar gula darah, panduan dalam
penggunaan obat-obatan maupun pola hidup dan pola makan penderita
diabetes. Sebaiknya pemeriksaan tersebut dicatat/direkam dalam buku
harian penderita diabetes.
F. GEJALA
• Sering merasa haus.
• Sering buang air kecil, terutama di malam hari.
• Sering merasa sangat lapar.
• Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
• Berkurangnya massa otot.
• Terdapat keton dalam urine. Keton adalah produk sisa dari pemecahan otot dan lemak
akibat tubuh tidak dapat menggunakan gula sebagai sumber energi.
• Lemas.
• Pandangan kabur.
• Luka yang sulit sembuh.
• Sering mengalami infeksi, misalnya pada gusi, kulit, vagina, atau saluran kemih.
BEBERAPA GEJALA LAINNYA :
• Mulut kering.
• Rasa terbakar, kaku, dan nyeri pada kaki.
• Gatal-gatal.
• Disfungsi ereksi atau impotensi.
• Mudah tersinggung.
• Mengalami hipoglikemia reaktif, yaitu hipoglikemia yang terjadi
beberapa jam setelah makan akibat produksi insulin yang berlebihan.
• Munculnya bercak-bercak hitam di sekitar leher, ketiak, dan
selangkangan, (akantosis nigrikans) sebagai tanda terjadinya resistensi
insulin.
G.TINDAKAN PREVENTIF
• Cek kesehatan secara teratur untuk mengontrol berat badan
• Enyahkan asap rokok dan jangan merokok
• Rajin melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga, diet yang
seimbang dan menekan konsumsi gula
• Istirahat yang cukup
• Serta kelola stres dengan baik. Upaya ini tidak luput dari
kesadaran masyarakat untuk bisa menerapkan gaya hidup
sehat agar dapat menurunkan risiko Diabetes Melitus.
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai