0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
512 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas pandangan Islam mengenai transplantasi organ tubuh. Transplantasi dari donor hidup dianggap haram, sedangkan transplantasi dari donor dalam keadaan koma juga dianggap haram kecuali dalam kondisi darurat yang mengancam jiwa. Transplantasi dari donor yang sudah meninggal dianggap boleh asalkan ada persetujuan dari ahli waris.
Dokumen tersebut membahas pandangan Islam mengenai transplantasi organ tubuh. Transplantasi dari donor hidup dianggap haram, sedangkan transplantasi dari donor dalam keadaan koma juga dianggap haram kecuali dalam kondisi darurat yang mengancam jiwa. Transplantasi dari donor yang sudah meninggal dianggap boleh asalkan ada persetujuan dari ahli waris.
Dokumen tersebut membahas pandangan Islam mengenai transplantasi organ tubuh. Transplantasi dari donor hidup dianggap haram, sedangkan transplantasi dari donor dalam keadaan koma juga dianggap haram kecuali dalam kondisi darurat yang mengancam jiwa. Transplantasi dari donor yang sudah meninggal dianggap boleh asalkan ada persetujuan dari ahli waris.
Transplantasi yaitu pergantian organ atau jaringan
tubuh yang tidak dapat berfungsi kembali dengan organ yang berasal dari tubuh orang lain atau pemindahan sel, jaringan, maupun organ hidup dari seseorang (donor) kepada orang lain dan bertujuan mengembalikan fungsi yang telah hilang. contoh : - pecangkokan kulit, ginjal, hati, kornea mata, dll. Sejarah Perkembangan Transplantasi Istilah transplantasi sudah dikenal sejak masa Nabi SAW, seperti operasi plastik dengan menggunakan organ buatan atau palsu. Diriwayatkan Imam Abu Daud, “bahwa kakeknya ‘Arfajah bin As’ad pernah terpotong hidungnya pada perang Kulab, lalu ia memasang hidung (palsu) dari logam perak, namun hidung tersebut mulai membusuk, maka Nabi SAW menyuruhnya untuk memasang hidung (palsu) dari logam emas.”Dalam perkembangannya, persoalan transplantasi organ tubuh telah menimbulkan berbagai masalah baru, sehingga menjadi salah satu perdebatan yang sensitive dalam dunia medis maupun agama. Sejarah Perkembangan Transplantasi • 1954 - Pertama kali transplatasi berkembang berupa ginjal dari donor kepada pasien gagal ginjal • Di Indonesia, transplantasi organ ataupun jaringan diatur dalam UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan dan peraturan pelaksanaannya diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1981 tentang Bedah Mayat Klinis dan Bedah Mayat Anatomis serta Transplantasi Alat atau Jaringan Tubuh Manusia. Jenis – Jenis Transplantasi • Autografi • Allografi • Isografi • Xenografi
Jika ditinjau dari sudut penyumbang, maka
transplantasi dapat dibedakan menjadi : • Transplantasi dengan donor hidup • Transplantasi dengan donor mati atau jenazah Pandangan Islam Tentang Transplantasi Organ 1. Transplantasi organ tubuh dalam keadaan hidup Apabila transplantasi organ tubuh diambil dari orang yang masih dalam keadaan hidup sehat, maka hukumnya haram.
Firman Allah Surat Al-Baqarah 195
berbunyi: "Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." Pandangan Islam Tentang Transplantasi Organ Yang memperbolehkan : • Ulama Quraisy Shihab → BOLEH. Menurut beliau maṣlaḥat orang yang hidup lebih didahulukan • Ulama Qardhawi → BOLEH. Beliau berpendapat bahwa walaupun tubuh ini merupakan titipan Allah, namun manusia diberi wewenang untuk mempergunakan dan memanfaatkannya, sebagaimana boleh mendermakan harta. Firman Allah surat An-Nūr 33 Artinya : “Dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu” Pandangan Islam Tentang Transplantasi Organ Menurut Mujtana : • HARAM → Apabila transplantasi dilakukan dengan tidak ada hajat syar’i. • Unsur Dhoruriyat → Apabila transplantasi organ tubuh dengan tujuan menghindari kematian, untuk menyelamatkan nyawa seseorang. • BOLEH → Apabila ada hajat syar’iyyah, umpamanya transplantasi organ tubuh dengan tujuan untuk memulihkan penyakit, yang termasuk masalah hajiyah (primer), maka hukumnya boleh. Pandangan Islam Tentang Transplantasi Organ 2. Transplantasi donor dalam keadaan koma. Melakukan transplantasi organ tubuh donor dalam keadaan koma hukumnya → HARAM. walaupun menurut dokter bahwa si donor itu akan segera meninggal, karena hal itu dapat mempercepat kematiannya dan mendahului kehendak Tuhan.
MUBAH → yaitu dibolehkan menurut pandangan Islam.
Dengan syarat bahwa pasien dalam keadaan darurat yang mengancam jiwanya bila tidak dilakukan transplantasi itu, sedangkan ia telah berobat secara optimal, tetapi tidak berhasil. Pandangan Islam Tentang Transplantasi Organ MUBAH → yaitu dibolehkan menurut pandangan Islam. Dengan syarat bahwa pasien dalam keadaan darurat yang mengancam jiwanya bila tidak dilakukan transplantasi itu, sedangkan ia telah berobat secara optimal, tetapi tidak berhasil.
Berdasarkan qaidah fiqhiyyah: “Darurat akan membolehkan
yang diharamkan." Selanjutnya, dalam qaidah fiqhiyah yang lain disebutkan: “Bahaya harus dihilangkan.” Di samping itu, harus ada wasiat dari donor kepada ahli warisnya untuk menyumbangkan organ tubuhnya bila ia meninggal, atau ada izin dari ahli warisnya. Pandangan Islam Tentang Transplantasi Organ 3. Transplantasi donor yang telah meninggal. Menurut Jumhur ulama Fiqh yang terdiri dari sebagian ulama Maḍhab Ḥanafī, Malikī, Syafi’ī dan Ḥanbali, berpendapat bahwa memanfaatkan organ tubuh manusia sebagai pengobatan dalam keadaan darurat → BOLEH. (syarat : pendonor telah mewariskan sebelum ia meninggal.)
Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Amar bin Hazm al-Ansharī,
berkata: ”Rasulullah pernah melihatku sedang bersandar pada sebuah kuburan.” Maka beliau bersabda: “Janganlah kamu menyakiti penghuni kubur itu.” Hadits ini menunjukkan bahwa mayat mempunyai kehormatan sebagaimana orang hidup.