Anda di halaman 1dari 61

Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

PENGELOLAAN
SEDIAAN FARMASI DAN
BAHAN MEDIS HABIS PAKAI
DI PUSKESMAS

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

A. Perencanaan kebutuhan dan permintaan


1. LPLPO (lampiran)

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

2. Pesanan obat berdasarkan form Permintaan Kekurangan Obat

PEMERINTAH KOTA TEGAL


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANDUNG
Jalan Flores No. 35 Telp. 0283 3560 Puskesmas
Dinkes Kota
Tegal Bandung

Tegal, 23 September 2019

Nomor : Kepada yth


Lampiran : Kepala Puskesmas Bandung
Perihal : Permintaan Obat Di -
Kota Tegal

Sehubungan dengan habisnya persediaan obat dan alat kesehatan di Puskesmas Tegal Timur,
dengan ini kami mengajukan permintaan obat dan alat kesehatan dengan rincian sebagai berikut :

No Jenis barang yang diminta Jumlah Jumlah yang keterangan


. permintaan diberikan

1. Klorfeniramin maleat (CTM) 4 192000 tab 192000 tab 1.


mg
2. Kassa pembalut 40 x 80 6 roll 6 roll 2.

Demikian harap menjadi maklum dan atas perhatiannya kami sampaikan terimakasih.

Kepala Puskesmas Bandung Kota Tegal

( dr. Destina Dyah Astuti )


NIP. 19811208 201001 2 021

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

B. Penerimaan
Kesesuaian Penerimaan Sediaan Farmasi dan BMHP dari Gudang
Waktu
Jenis Jumlah Suhu Pengiriman
Kadaluarsa
No Nama Barang
Tidak Tidak Tidak Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai
sesuai sesuai sesuai sesuai
1. Enervit syr √ √ √ √
2. Betamethason cr √ √ √ √
3. OBH syr √ √ √ √
4. Kalium √ √ √ √
Diklofenak
5. Betaflu syr √ √ √ √
6. Ambroxol 30mg √ √ √ √
7. GG √ √ √ √
8. Salbutamol 2mg √ √ √ √
9. Ranitidin 150mg √ √ √ √
10. Nifedipin 10mg √ √ √ √
11. Vit B Kompleks √ √ √ √
12. Hidrokortison cr √ √ √ √
2,5%
13. Garam oralit √ √ √ √
14. Ibuprofen √ √ √ √
200mg
15. Dexamethasone √ √ √ √
16. Piridoxin 25mg √ √ √ √
17. Mikonazol 2% √ √ √ √
18. Acyclovir √ √ √ √
200mg
19. Omeprazol √ √ √ √
capsul 20mg
20. Sianokobalamin √ √ √ √
50mcg
21. Attapulgit √ √ √ √
600mg
22. Paracetamol √ √ √ √
500mg
23. Antasida √ √ √ √
24. Paracetamol syr √ √ √ √
120mg/5ml
25. Metformin √ √ √ √
500mg
26. Amoksisilin √ √ √ √
500mg
27. Gemfibrozil √ √ √ √
300mg
28. Ringer laktat √ √ √ √
29. Acyclovir √ √ √ √
400mg
30. Thiamin 50mg √ √ √ √
31. Amoksisilin syr √ √ √ √
250mg
32. CTM √ √ √ √
33. Glimepirid 2mg √ √ √ √

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

34. Kloramfenikol √ √ √ √
35. Genta TM √ √ √ √
36. Prednison 5mg √ √ √ √
37. Paracetamol √ √ √ √
drop
38. Ampisillin √ √ √ √
serbuk Inj
39. Fenobarbital Inj √ √ √ √
40. Oxy 1% √ √ √ √
41. MgSO4 Inj 40% √ √ √ √
42. Cetirizin √ √ √ √
43. Zink sulfat √ √ √ √

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

C. Penyimpanan
PENYIMPANAN OBAT
1. Penyimpanan di Kamar Obat dan Gudang Obat
NO Nama Obat Tempat penyimpanan
Amlodipin 10 mg Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
1 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
Allopurinol 100 mg Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
2 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
Ambroksol Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
3 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
Asam folat Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
4 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
Antasida DOEN Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
5 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
Betahistin Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
6 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
Cefadroxil Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
7 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
Difenhidramin Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
8 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
Dimenhidrinat Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
9 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
Domperidon Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
10 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
Gemfibrozil 300mg Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
11 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
GG 100mg Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
12 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
Glimepirid 2mg Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
13 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
Kalsium laktat (kalk) Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
14 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
Metformin 500mg Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
15 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

Miconazol Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas


16 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
Nodiar (attapulgit) Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
17 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
OBH syrup Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
18 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
Omeprazol Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
19 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
Parasetamol 500mg Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
20 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
Pirantel pamoat Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
21 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
Phenobarbital 30mg Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
22 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
Piroksikam Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
23 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
sianokobaalamin Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
24 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
Simvastatin tab Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
25 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
Trihexylpenidyl Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
26 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
Vit B6 10mg Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
27 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
Vit B kompleks Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
28 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
Vit B1 Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
29 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya
Zink Gudang Instalasi Farmasi Puskesmas
30 Bandung, Suhu 24ºC, Terhindar dari
cahaya

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

MASALAH PENYIMPANAN OBAT


Tempat Masalah
No Nama Obat Solusi
Penyimpanan Penyimpanan
1 Vaksin OPV (polio Cool Box, - -
o
tetes) Suhu 2-8 C
2 Vaksin MR (M Cool Box, - -
o
Rubella) Suhu 2-8 C
3 Vaksin BCG Cool Box, - -
o
Suhu 2-8 C
4 Vaksin Hepatitis HBO Cool Box, - -
o
Suhu 2-8 C
5 Vaksin DPT-HB-Hib Cool Box, - -
o
Suhu 2-8 C
6 Vaksin DT (Difteri, Cool Box, - -
o
Tetanus) Suhu 2-8 C
7 Vaksin Td (Tetanus, Cool Box, - -
o
difteri) Suhu 2-8 C
8 Vaksin IPV (polio Cool Box, - -
o
suntik) Suhu 2-8 C
9 Lincomisin tab Lemari Tidak terdapat Memasang
Penyimapanan termometer dan termometer dan
obat IGD kartu menyediakan kartu
pemantauan pemantauan suhu
suhu di lemari
penyimpanan
IGD
10 Acyclovir tab 200 mg Lemari Tidak terdapat Memasang
Penyimapanan termometer dan termometer dan
obat IGD kartu menyediakan kartu
pemantauan pemantauan suhu
suhu di lemari
penyimpanan
IGD
11 Cotrimoxazol tab 480 Lemari Tidak terdapat Memasang
mg Penyimapanan termometer dan termometer dan
obat IGD kartu menyediakan kartu
pemantauan pemantauan suhu
suhu di lemari
penyimpanan
IGD
12 Vitamin B Complex Lemari Tidak terdapat Memasang
Penyimapanan termometer dan termometer dan
obat IGD kartu menyediakan kartu
pemantauan pemantauan suhu
suhu di lemari

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

penyimpanan
IGD
13 Zinc Sulfat Lemari Tidak terdapat Memasang
Penyimapanan termometer dan termometer dan
obat IGD kartu menyediakan kartu
pemantauan pemantauan suhu
suhu di lemari
penyimpanan
IGD
14 Vitamin B1 50 mg Lemari Tidak terdapat Memasang
Penyimapanan termometer dan termometer dan
obat IGD kartu menyediakan kartu
pemantauan pemantauan suhu
suhu di lemari
penyimpanan
IGD
15 Vitamin B12 50 mg Lemari Tidak terdapat Memasang
Penyimapanan termometer dan termometer dan
obat IGD kartu menyediakan kartu
pemantauan pemantauan suhu
suhu di lemari
penyimpanan
IGD
16 Metil ergometrin 0,125 Lemari Tidak terdapat Memasang
mg Penyimapanan termometer dan termometer dan
obat IGD kartu menyediakan kartu
pemantauan pemantauan suhu
suhu di lemari
penyimpanan
IGD
17 Captopril 25 mg Lemari Tidak terdapat Memasang
Penyimapanan termometer dan termometer dan
obat IGD kartu menyediakan kartu
pemantauan pemantauan suhu
suhu di lemari
penyimpanan
IGD
18 Natrium Diclofenac 50 Lemari Tidak terdapat Memasang
mg Penyimapanan termometer dan termometer dan
obat IGD kartu menyediakan kartu
pemantauan pemantauan suhu
suhu di lemari
penyimpanan
IGD
19 Piroxicam Lemari Tidak terdapat Memasang

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

Penyimapanan termometer dan termometer dan


obat IGD kartu menyediakan kartu
pemantauan pemantauan suhu
suhu di lemari
penyimpanan
IGD
20 Ciprofloxacin 500 mg Lemari Tidak terdapat Memasang
Penyimapanan termometer dan termometer dan
obat IGD kartu menyediakan kartu
pemantauan pemantauan suhu
suhu di lemari
penyimpanan
IGD
21 Metoklopramid 5 mg Lemari Tidak terdapat Memasang
Penyimapanan termometer dan termometer dan
obat IGD kartu menyediakan kartu
pemantauan pemantauan suhu
suhu di lemari
penyimpanan
IGD
22 Paracetamol 500 mg Lemari Tidak terdapat Memasang
Penyimapanan termometer dan termometer dan
obat IGD kartu menyediakan kartu
pemantauan pemantauan suhu
suhu di lemari
penyimpanan
IGD
23 Antasida Gudang Obat Tidak terdapat Memasang
Puskesmas termometer dan termometer dan
Kaligangsa kartu menyediakan kartu
pemantauan pemantauan suhu
suhu di lemari
penyimpanan
IGD
24 Dimenhidrinat Lemari Tidak terdapat Memasang
Penyimapanan termometer dan termometer dan
obat IGD kartu menyediakan kartu
pemantauan pemantauan suhu
suhu di lemari
penyimpanan
IGD
25 Metformin 500 mg Lemari Tidak terdapat Memasang
Penyimapanan termometer dan termometer dan
obat IGD kartu menyediakan kartu
pemantauan pemantauan suhu

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

suhu di lemari
penyimpanan
IGD
26 Ambroxol 30 mg Lemari Tidak terdapat Memasang
Penyimapanan termometer dan termometer dan
obat IGD kartu menyediakan kartu
pemantauan pemantauan suhu
suhu di lemari
penyimpanan
IGD
27 Obat Batuk Hitam Lemari Tidak terdapat Memasang
Penyimapanan termometer dan termometer dan
obat IGD kartu menyediakan kartu
pemantauan pemantauan suhu
suhu di lemari
penyimpanan
IGD

EVALUASI PENYIMPANAN OBAT


Ruang Gawat Darurat
No Nama Obat Masalah Penyimpanan Solusi
1. Semua obat Tidak terdapat Memasang termometer dan
termometer dan kartu menyediakan kartu
pemantauan suhu di pemantauan suhu
lemari penyimpanan
obat

Pustu
No Nama Obat Masalah Penyimpanan Solusi
1. Semua obat Tidak terdapat Memasang termometer dan
termometer dan kartu menyediakan kartu
pemantauan suhu di pemantauan suhu
lemari penyimpanan
obat

D. Pendistribusian
DOKUMEN DISTRIBUSI OBAT KE PUSTU KALWET
TANGGAL NAMA SATUAN JUMLAH EXPIRE SUHU K

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

BARANG DATE ET
07/03/2020 Dexametason Box 2 /2020 Dibawah
suhu 30ºC
dan
terlindung
dari
cahaya
langsung
CTM Box 3 /2020 Dibawah
suhu 30ºC
dan
terlindung
dari
cahaya
langsung
Vitamin B1 Box 3 /2020 Dibawah
suhu 30ºC
dan
terlindung
dari
cahaya
langsung
Glibenclamid Box 3 /2020 Dibawah
suhu 30ºC
dan
terlindung
dari
cahaya
langsung
Ambroxol Box /2023 Dibawah
suhu 30ºC
dan
2 terlindung
dari
cahaya
langsung

DOKUMEN DISTRIBUSI OBAT DAN BMHP KE PUSTU TUNON


K
NAMA EXPIRE
TANGGAL SATUAN JUMLAH SUHU E
BARANG DATE
T
09/03/2020 Dimenhidrinat Box 1 Dibawah
suhu 30ºC
dan
terlindung
dari
cahaya
langsung
Ambroxol Box 5 /2024 Dibawah
suhu 30ºC
dan
terlindung
dari
cahaya

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

langsung
Glimepirid Box 2 Dibawah
suhu 30ºC
dan
terlindung
dari
cahaya
langsung
Nifedipin Box 3 Dibawah
suhu 30ºC
dan
terlindung
dari
cahaya
langsung
PCT syr Botol 20 Dibawah
suhu 30ºC
dan
terlindung
dari
cahaya
langsung

DOKUMEN DISTRIBUSI OBAT KE PUSTU KETUREN


K
NAMA EXPIRE
TANGGAL SATUAN JUMLAH SUHU E
BARANG DATE
T
19/03/2020 Antasida Box 5 Dibawah
suhu 30ºC
dan
terlindung
dari cahaya
langsung
PCT syr Botol 5 Dibawah
suhu 30ºC
dan
terlindung
dari cahaya
langsung
Dimenhidrinat Box 5 Dibawah
suhu 30ºC
dan
terlindung
dari cahaya
langsung
Gentian violet Botol 24 Dibawah
suhu 30ºC
dan
terlindung
dari cahaya
langsung
Kloramfenikol Tube 24 Dibawah
suhu 30ºC
dan

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

terlindung
dari cahaya
langsung

DOKUMEN DISTRIBUSI OBAT DAN BMHP KE POLI LANSIA


K
NAMA EXPIRE
TANGGAL SATUAN JUMLAH SUHU E
BARANG DATE
T
15/03/2020 Antasida DOEN Box Dibawah
suhu 30ºC
dan
1 terlindung
dari cahaya
langsung
Talk Pcs Dibawah
suhu 30ºC
dan
5 terlindung
dari cahaya
langsung
Genta tetes botol Dibawah
mata suhu 30ºC
dan
24 terlindung
dari cahaya
langsung
Asam Box Dibawah
mefenamat suhu 30ºC
dan
1 terlindung
dari cahaya
langsung
Vitamin B Box Dibawah
complex suhu 30ºC
dan
2 terlindung
dari cahaya
langsung
Natrium Box Dibawah
diklofenak suhu 30ºC
dan
1
terlindung
dari cahaya
langsung
Simvastatin tablet Dibawah
suhu 30ºC
dan
50
terlindung
dari cahaya
langsung
Piroxicam box 1 Dibawah
suhu 30ºC
dan

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

terlindung
dari cahaya
langsung
Ranitidin box Dibawah
suhu 30ºC
dan
1
terlindung
dari cahaya
langsung
Prednison Box Dibawah
suhu 30ºC
dan
1
terlindung
dari cahaya
langsung

DOKUMEN DISTRIBUSI OBAT KE PUSLING/ POSBINDU


K
NAMA EXPIRE
TANGGAL SATUAN JUMLAH SUHU E
BARANG DATE
T
Ibuprofen Box 2 Dibawah
suhu 30ºC
dan
terlindung
dari cahaya
langsung
Paracetamol Box 3 Dibawah
suhu 30ºC
dan
terlindung
dari cahaya
langsung
Vitamin B Box 2 Dibawah
Komplek suhu 30ºC
dan
10/03/2020 terlindung
dari cahaya
langsung
Vitamin B1 Box 2 Dibawah
suhu 30ºC
dan
terlindung
dari cahaya
langsung
Dimenhidrinat Box 1 Dibawah
suhu 30ºC
dan
terlindung
dari cahaya
langsung

DOKUMEN DISTRIBUSI OBAT KE KAMAR OBAT

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

K
NAMA EXPIRE
TANGGAL SATUAN JUMLAH SUHU E
BARANG DATE
T
18/03/2020 Glimepirid 2mg Box 4 Dibawah
suhu 30ºC
dan
terlindung
dari cahaya
langsung
Betamethason Tube 25 Dibawah
suhu 30ºC
dan
terlindung
dari cahaya
langsung
Vitamin B Box 10 Dibawah
Kompleks suhu 30ºC
dan
terlindung
dari cahaya
langsung
Tablet Fe Box 10 Dibawah
suhu 30ºC
dan
terlindung
dari cahaya
langsung
Natrium Box 12 Dibawah
diklofenak suhu 30ºC
dan
terlindung
dari cahaya
langsung
CTM Box 10 Dibawah
suhu 30ºC
dan
terlindung
dari cahaya
langsung
Nifedipin Box 5 Dibawah
suhu 30ºC
dan
terlindung
dari cahaya
langsung
Metformin Box 5 Dibawah
suhu 30ºC
dan
terlindung
dari cahaya
langsung
Antasida Box 5 Dibawah
suhu 30ºC
dan
terlindung

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

dari cahaya
langsung

A. emusnahan dan Pengembalian Email:


pbd.dinkeskotategal@yahoo.com
PEMERINTAH KOTA TEGAL
BLUD PUSKESMAS BANDUNG BERITA ACARA SERAH TERIMA

Jl.Teuku Cik Ditiro No.169 Telp (0283) 352096 Tegal OBAT KADALUWARSA / RUSAK

Nomor :

Pada hari ini Selasa tanggal 23 September 2019, masing-masing yang bertandatangan di
bawah ini :
1. Petugas obat Puskesmas Bandung, yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU

2. Petugas obat Instalasi Farmasi & Perbekkes, yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA

Dengan ini PIHAK KESATU, telah menyerahkan obat-obat kadaluwarsa / rusak


(terlampir) kepada PIHAK KEDUA, obat tersebut telah diterima oleh PIHAK KEDUA untuk
selanjutnya dilakukan pemusnahan.
Beritaa cara serah terima obat-obat kadaluwarsa / rusak ini dibuat untuk
dipertanggungjawabkan / dipergunakan sebagaimana mestinya.

Tegal, 23 September 2019

Yang Menyerahkan Yang Menerima

Tien Effiantini Nurita Bakti


NIP.19641010 199203 2 009 NIP. 19851220 200903 2 005

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

Mengetahui :

Kepala Puskesmas Bandung Kota


Tegal Kepala Inst.Farmasi&PerbekkesKota
Tegal

dr.Destina Dyah Astuti


NIP.19811208 201001 2 021 Drs.Karta, Apt
NIP.19620727 198903 1 022

Tembusan :
1.KepalaDinasKesehatan Kota Tegal
2.Arsip

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

OBAT ED TAHUN 2019


BLUD PUSKESMAS BANDUNG

N EXP. JUML
O NAMA OBAT SEDIAAN NO.BATCH DATE JUMLAH HARGA HAR
1 Deksametason 5mg/ml Ampul P1B06446 Jan-20 80 3003 240
2 Pyrazinamide 500mg tablet 15TPE022A Nov-19 420 500 210
Methylergometrin 97KJ0029
3 maleat tablet Okt-19 600 4375 2625
4 Zink tablet L74093J Des-19 1815 645 1170
5 Salbutamol tablet A6520KT Des-19 125 118 14
Dexametason inj
6 (SO4) ampul F8B255 Feb-20 3 4200 12
Gentamisin inj
7 40mg/ml Ampul BF16D089 Agu-19 65 5000 325
TOTAL BERAT 5 Kg 4598

KEPALA PUSKESMAS BANDUNG


PENGELOLA OBAT PUSKESM
BANDUNG

( dr. Destina Dyah Astuti ) ( Tien Effiantini )


NIP. 19811208 201001 2 021 NIP.19641010 199203 2 009

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

PENANGANAN OBAT KADALUWARSA/ RUSAK

Nomor Dokumen: SOP/UKP/187/PTT


/2019
SOP Nomor Revisi : 02
Tanggal Terbit :16/2/2019
Halaman : 1/1
UPTD dr. destina
PUSKESMAS dyah astuti
BANDUNG NIP.19811208
201001 2 021

1. Pengertian 1. Petugas Pengelola Obat adalah Apoteker dan dibantu


Tenaga Teknis Kefarmasian dan Tenaga Keperawatan yang
telah mendapatkan pendelegasian dari apoteker (ditetapkan
oleh SK Kepala Puskesmas).
2. Obat kadaluwarsa merupakan obat yang masa
kadaluarsanya telah terlewati.
2. Tujuan Sebagai acuan menangani obat yang kadaluwarsa atau mendekati
kadaluwarsa.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Bandung Nomor:


SK/UKP/003/PTT/II/2019 tentang Pelayanan Farmasi;
4. Referensi Permenkes Nomor. 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas;
5. Prosedur / 1. Buat pencatatan meliputi nama obat, jumlah dan waktu
Langkah kadaluwarsa dari masing2 obat yang rusak atau kadaluwarsa
Kerja 2. Pisahkan obat rusak dan kadaluwarsa dalam ruang
penyimpanan tersendiri,keluarkan dari kartu stok obat.
3. Apabila terdapat beberapa obat kadaluarsa yang dikumpulkan
dalam satu dus, beri catatan pada luar dus yang memuat nama
obat, jumlah, dan waktu kadaluarsa
4. Buat berita acara pemusnahan ketika obat akan
dimusnahkan
6. Bagan Alir -

7. Unit Farmasi, Instalasi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan Kota Tegal


Terkait
8. Rekam No. Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
Historis diberlakukan
perubahan 1. Kebijakan Kebijakan 16/2/2019

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

E. Pengendalian sediaan farmasi


1. Kartu Stok
1. NAMA OBAT : AMOXILIN
Tanggal Diterima/diserahkan Masuk Keluar Sisa Stok
1000
6/3/2020 KO 200 700
7/3/2020 KO 400 300
9/3/2020 GO, KO 1000 300 1000
13/3/2020 KO 300 700
16/3/2020 KO 300 400

2. NAMA OBAT : Antasida


Tanggal Diterima/diserahka Masuk Keluar Sisa Stok
n
500
3/3/2020 KO 200 300
5/3/2020 GO, KO 1000 300 1000
6/3/2020 KO 300 700
9/3/2020 KO 400 300
11/3/2020 GO,KO 300 -

3. NAMA OBAT : Ambroxol


Tanggal Diterima/diserahkan Masuk Keluar Sisa Stok
800
2/3/2020 KO 300 500
4/3/2020 KO 200 300
5/3/2020 KO 200 100
7/3/2020 GO, KO 800 300 500
10/3/2020 KO 300 200

4. NAMA OBAT : Calcium Laktat


Tanggal Diterima/diserahkan Masuk Keluar Sisa Stok
200
2/3/2020 KO 100 100
3/3/2020 GO, KO 800 200 700
4/3/2020 KO 200 500
7/3/2020 KO 200 300
10/3/2020 KO 100 200

5. NAMA OBAT : CTM


Tanggal Diterima/diserahkan Masuk Keluar Sisa Stok
700
2/3/2020 KO 300 400
3/3/2020 GO, KO 1500 200 1300
4/3/2020 KO 500 800
5/3/2020 KO,GO 400 400
6/3/2020 KO 400 -

6. NAMA OBAT : Guaifinesin

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

Tanggal Diterima/diserahkan masuk Keluar Sisa Stok


700
2/3/2020 KO 200 500
3/3/2020 KO 500 -
4/3/2020 GO, KO 1000 400 600
9/3/2020 KO 600 -
10/3/2020 GO, KO 1000 200 800

7. NAMA OBAT :Metformin


Tanggal Diterima/diserahkan masuk Keluar Sisa Stok
400
3/3/2020 KO 200 200
5/3/2020 KO 100 100
7/3/2020 KO 100 -
9/3/2020 GO 500 - -
12/3/2020 KO 100 400

8. NAMA OBAT : Methylprednisolon


Tanggal Diterima/diserahkan Masuk Keluar Sisa Stok
300
13/3/2020 KO 100 200
14/3/2020 KO 200 -
16/3/2020 GO 300 -

9. NAMA OBAT : Nifedipin


Tanggal Diterima/diserahkan Masuk Keluar Sisa Stok
500
2/3/2020 KO 100 400
3/3/2020 KO 200 200
4/3/2020 KO 100 100
5/3/2020 KO 100 -
9/3/2020 GO, KO 500 300 200

10. NAMA OBAT : Natrium Diklofenak


Tanggal Diterima/diserahkan Masuk Keluar Sisa Stok
150
4/3/2020 GO, KO 600 150 600
6/3/2020 KO 300 300
7/3/2020 GO, KO 600 300 600
11/3/2020 KO 300 300
16/3/2020 KO 150 150

11. NAMA OBAT : Antidiare


Tanggal Diterima/diserahkan Masuk Keluar Sisa Stok
500
4/3/2020 KO 100 400
7/3/2020 KO 100 300
12/3/2020 KO 100 200
17/3/2020 KO 100 100

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

12. NAMA OBAT : Bedak Salicyl


Tanggal Diterima/diserahkan Masuk Keluar Sisa Stok
8
2/3/2020 KO 4 4
6/3/2020 KO 4 -
9/3/2020 GO 25
10/3/2020 KO 5 20
12/3/2020 KO 5 15

13. NAMA OBAT : Fe


Tanggal Diterima/diserahkan Masuk Keluar Sisa Stok
10
3/3/2020 KO 5 5
4/3/2020 KO 5 -
5/3/2020 GO, KO 25 5 20
9/3/2020 KO 10 10
10/3/2020 KO 5 5

14. NAMA OBAT : Paracetamol SYR


Tanggal Diterima/diserahkan Masuk Keluar Sisa Stok
50
5/3/2020 KO 10 40
7/3/2020 KO 5 35
9/3/2020 KO 10 25
10/3/2020 KO 10 15
12/3/2020 KO 10 5

15. NAMA OBAT : Paracetamol 500mg


Tanggal Diterima/diserahkan Masuk Keluar Sisa Stok
1000
3/3/2020 GO, KO 2000 500 1500
4/3/2020 KO 500 1000
5/3/2020 KO 500 500
6/3/2020 KO 500 -
7/3/2020 GO, KO 2000 500 1500

16. NAMA OBAT : Piroxicam


Tanggal Diterima/diserahkan Masuk Keluar Sisa Stok
100
9/3/2020 KO 100 -
10/3/2020 KO 300
12/3/2020 KO 100 200

17. NAMA OBAT : Ranitidin


Tanggal Diterima/diserahkan Masuk Keluar Sisa Stok
500
4/3/2020 KO 100 400

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

18/3/2020 KO 100 300

18. NAMA OBAT : Vit B Kompleks


Tanggal Diterima/diserahkan Masuk Keluar Sisa Stok

/3/2020 GO, KO 1000 200 800


/3/2020 KO 200 600
/3/2020 KO 200 300
/3/2020 KO 300 -
/3/2020 GO, KO 1000 300 700

19. NAMA OBAT : Vit B12


Tanggal Diterima/diserahkan Masuk Keluar Sisa Stok

5/3/2020 GO, KO 800 300 500


9/3/2020 KO 200 300
12/3/2020 KO 200 100
16/3/2020 GO, KO 800 100
17/3/2020 KO 200 600

20. NAMA OBAT : Vit B6


Tanggal Diterima/diserahkan Masuk Keluar Sisa Stok
700
3/3/2020 KO 200 500
6/3/2020 KO 200 300
9/3/2020 KO 100 200
12/3/2020 KO 200 -
13/3/2020 GO, KO 500 - -

21. NAMA OBAT : Vit B1


Tanggal Diterima/diserahkan Masuk Keluar Sisa Stok
500
7/3/2020 KO 200 300
12/3/2020 KO 100 200
14/3/2020 KO 200 -
16/3/2020 GO, KO 1000 - -

22. NAMA OBAT : Zink


Tanggal Diterima/diserahkan Masuk Keluar Sisa Stok
500
3/3/2020 KO 200 300
9/3/2020 KO 100 200
12/3/2020 KO 100 100
16/3/2020 GO, KO 500 100 500
17/3/2020 KO 100 400

23. NAMA OBAT : Dexamethason


Tanggal Diterima/diserahkan Masuk Keluar Sisa Stok
400

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

3/3/2020 KO 400 -
4/3/2020 KO 1000 300 700
5/3/2020 GO, KO 300 400
6/3/2020 KO 400 -
7/3/2020 KO 1200 300 900

24. NAMA OBAT : Hidrocortisone cream


Tanggal Diterima/diserahkan Masuk Keluar Sisa Stok
24
/3/2020 KO 4 20
/3/2020 KO 5 15
/3/2020 KO 5 10
/3/2020 KO 5 5
/3/2020 KO 5 -

25. NAMA OBAT : Bethametasone cream


Tanggal Diterima/diserahkan Masuk Keluar Sisa Stok
25
2/3/2020 KO 5 20
6/3/2020 KO 5 15
9/3/2020 KO 5 10
14/3/2020 KO 5 5
17/3/2020 KO 5 -

26. NAMA OBAT : Bufacetin SK


Tanggal Diterima/diserahkan Masuk Keluar Sisa Stok
20
4/3/2020 KO 4 16
5/3/2020 KO 4 12
6/3/2020 KO 4 8
9/3/2020 KO 4 4
12/3/2020 KO 4 -

27. NAMA OBAT : Gentamicin Tetes Mata


Tanggal Diterima/diserahkan Masuk Keluar Sisa Stok

9/3/2020 GO, KO 24 4 20
10/3/2020 KO 6 14
13/3/2020 KO 4 10
16/3/2020 KO 10 -
17/3/2020 GO, KO 24 - -

28. NAMA OBAT : Paracetamol drops


Tanggal Diterima/diserahkan Masuk Keluar Sisa Stok

9/3/2020 GO, KO 10 2 8
13/3/2020 KO 4 4
14/3/2020 KO 4 -
16/3/2020 GO, KO 10 3 7
18/3/2020 KO 2 5

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

29. NAMA OBAT : OBH


Tanggal Diterima/diserahkan Masuk Keluar Sisa Stok
25
10/3/2020 KO 4 21
12/3/2020 KO 5 16
16/3/2020 GO, KO 1000 4 12

30. NAMA OBAT : Vitamin SYR


Tanggal Diterima/diserahkan Masuk Keluar Sisa Stok
7
7/3/2020 KO 4 3
9/3/2020 KO 1 2
12/3/2020 KO 1 1
13/3/2020 KO 1 -
14/3/2020 GO, KO 8 - -
2.

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

2. Pencatatan sediaan farmasi dan BMHP yang rusak, near ED dan kadaluwarsa
Obat
No
Nama obat Rusak Near ED Kadaluarsa
1. Antasida tab Januari 2020
2. Salbutamol Februari 2020
3. Allopurinol 100mg Februari 2020
4. Griseovulvin Februari 2020
5. Metformin Maret 2020
6. Ciprofloxacin Maret 2020
BMHP
No
Nama BMHP Rusak Near ED Kadaluarsa
1. Blood uric acid Juli 2018
2. Infus RL Januari 2017
3. Tes kehamilan Desember 2018

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

3. Stok Opname Obat di Puskesmas Tegal Timur per September 2019


Jumlah Kesesuaian Jumlah
Nama Obat dan Kemasan Yang Obat ED
No
BMHP Tertera di Tidak
Sesuai
Kartu Stok sesuai
1. Ambroxol Tablet 2.066  - 08.20
2. Amoksisilin kap.500mg Tablet 158.972  - 04.20
3. Antasida DOEN tab Tablet 18.310  - 06.20
4. Antifungi DOEN zalp Tube 257  - 03.22
5. Antihemoroid Doen Suppo  -
Supp 547 01.22
6. Asam ascorbat tab Tablet 3.121  - 10.20
7. Asam mefenamat Tablet  -
500mg 508 11.20
8. Betahistin Tablet 20  - 09.20
9. Cefadroxil Tablet 488  - 06.20
10. Ciprofloxacin Tablet 340  - 05.20
11. Difenhindramin Ampul 12  - 01.22
12. Dimenhidrinat Tablet 1.833  - 11.21
13. Domperidon Tablet 9.312  - 05.20
14. Etakridin (Rivanol) Botol  -
larutan 8 10.21
15. Fitomenadion tab 10mg Tablet 891  - 03.21
16. Furosemide Tablet 1.917  - 03.22
17. Gemfibrozil kapsul Tablet  -
300mg 4.530 03.22
18. Glimepiride 2mg Tablet 1.882  - 12.20
19. Gentian violet Botol 106  - 08.20
20. GG tab.100mg Tablet 20.536  - 08.21
21. Kalsium laktat (Kalk) Tablet 20.857  - 08.20
22. Kotrimoxazol Dewasa Tablet  -
Tablet 17.474 06.20
23. Kotrimoxazol suspensi Botol 219  - 04.20
24. Lidocaine comp Box 30  - 07.20
25. Metoklopramid tab Tablet 2.228  - 11.20
26. Attapulgit Tablet 2.351  - 06.20
27. Salisil bedak 2% Kotak 338  - 11.20
28. Salep 2-4 kombinasi Pot 152  - 04.22
29. Vit B6 10 mg tab Tablet 6.613  - 07.21
30. Vit B1 (Tiamin Hcl Tablet  -
Mononitrat) 14.017 04.20

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

F. Administrasi
1. Daftar kegiatan administrasi yang dilakukan di puskesmas
A. Pencatatan
1. Pemakaian Obat Harian
2. Rekap Pemakaian Obat di Unit (LPLPO, Pustu, IGD, KO)
3. LPLPO
4. Pemantauan Obat Generik
5. Pemantauan Obat Narkotika
6. Pemakaian Obat Perpenyakit
7. Resep Harian (carabayar)
8. Stok Opname Obat

B. Pelaporan
1. Penggunaan Narkotika dan Psikotropika
2. Penggunaan Obat-obat tertentu
3. Penggunaan Obat Indikator
4. Laporan MESO (Monitoring Efek Samping Obat), KNC (Kejadian Nyaris Cidera),
KPC (Kejadian Potensial Cidera), dan KTD (Kejadian Tidak Diinginkan)
5. Monitoring Peresepan
6. Pelaporan obat rusak /ED
7. LPLPO

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

2. Pencatatan dan pelaporan psikotropika, narkotika dan prekusor


LAPORAN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN NARKOTIKA
Namainstansi : Puskesmas Bandung
Alamat : Jl. Teuku Cik Ditiro No.169 Tegal
Kab/Kodia : Tegal
Bulan Januari 2020

Penambahan
No Nama Satuan Persediaa Jumlah Penggunaan Persediaan Keterangan
Bahan Baku n Tanggal Dari GF Keseluruhan Akhir
Awal

1 Trihexyphenidyl Tablet 733 0 733 340 393


2 Haloperidol 5 mg Tablet 1213 0 1213 360 853
3 CPZ Tablet 900 0 900 1 899
4 Haloperidol drop Drop 17 0 17 0 17
5 Haloperidol inj Injeksi 1 0 1 0 1

Tegal,

Kepala Puskesmas Bandung

dr. Destina Dyah Astuti

NIP. 19811208 201001 1 021

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

DINAS KESEHATAN KOTA TEGAL

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGGUNAAN


PSIKOTROPIK DAN NARKOTIK

BLUD PUSKESMAS BANDUNG

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

SOP
No Kode
:

Terbitan
:

No Revisi
:

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

Tgl mulai berlaku


:
02 Januari 2016

Halaman
:
1/3

Ditetapkan oleh Kepala BLUD Puskesmas Bandung


Tanda tangan

…………………………..

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

dr. Destina Dyah Astuti


NIP.19811208 201001 2 021

A. Pengertian

Pengawasan dan pengandalian penggunaan psikotropik dan narkotik adalah kegiatan yang dilakukan petugas farmasi, untuk
mengawasi dan mengendalikan penggunaan obat gol psikotropik dan narkotik sesuai dengan peraturan perundangan.

B. Tujuan

Sebagai acuan untuk mengendalikan penggunaan obat golongan psikotropik dan narkotik sesuai dengan perundangan.

C. Referensi

1. Permenkes nomor 30 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.


2. Permenkes nomor 3 tahun 2015 tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan Dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika dan
Prekursor Farmasi.
3. Pedoman Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas, Depkes RI, 2006.

D. Kebijakan

Surat Keputusan Kepala BLUD Puskesmas Bandung Nomor : ………… …………………..Tentang Pemberlakuan SOP di Pelayanan
Farmasi.

DINAS PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN BLUD

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

PENGGUNAAN PUSKESMAS
PSIKOTROPIK DAN NARKOTIK BANDUNG

No Kode :
KESEHATAN
Terbitan :
KOTA TEGAL
No Revisi :
SOP
Tgl mulai berlaku : 02 Januari 2016
Halaman : 2/3

E. Alat dan Bahan 1. LPLPO


2. Kartu Stock
3. Buku Catatan Harian pengeluaran.
4. Buku catatan pasien.
5. Tempat menyimpan resep.
6. Lemari obat psikotropik.

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

F. Prosedur Diagram alir


mulai
Pengawasan dan pengendalian
penggunaan obat psikotropik dan Dokter meresepkan obat
psikotropik, narkotik
narkotik :
1. Dokter meresepkan obat psikotropik
resep obat psikotropik,
dan narkotik nerkotik
2. Petugas farmasi menyediakan obat
dan dicatat dalam kartu stok. Petugas farmasi menyediakan obat psikotropik,
narkotik dan catat kartu stock
3. Petugas farmasi mencatat nama dan
alamat pasien dalam buku.
Petugas farmasi menyediakan
4. Resep disimpan terpisah dari resep
obat dan catat kartu stock
yang lain.
5. Obat diserahkan pada pasien oleh resep
petugas obat. kartu stock

selesai

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN


PENGGUNAAN
PSIKOTROPIK DAN NARKOTIK
DINAS No Kode : BLUD
KESEHATAN PUSKESMAS
Terbitan :
KOTA TEGAL BANDUNG
No Revisi :
SOP
Tgl mulai berlaku :
Halaman : 3/3

G. Unit terkait 1. Unit BP.Umum.


2. Unit BP. GIGI.
3. Unit BP.Lansia.
4. Unit KIA.
5. Unit MTBS.
6. Unit IMS.
7. Unit Gawat Darurat

H. Rekaman Historis

No Halaman Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

diberlakukan
1 1 Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas 24 Nopember 2016
untuk melakukan pengawasan
dan pengendalian penggunaan
psikotropik dan narkotik

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGGUNAAN


PSIKOTROPIK DAN NARKOTIK
No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala BLUD
Daftar Puskesmas Bandung.
Terbitan :
Tilik
No. Revisi :
Tgl. Mulai : Dr.Destina Dyah Astuti
BLUD
Berlaku NIP: 19811208 201001 2 021
PUSKESMAS
Halaman :
BANDUNG

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

Unit :……………………………………………………………………………..
Nama Petugas :……………………………………………………………………………..
Tanggal Pelaksanaan :……………………………………………………………………………..

No Kegiatan Ya Tidak
1 Apakah Dokter yang meresepkan obat psikotropik dan narkotik
2 Apakah Petugas yang menyediakan obat dan dicatat dalam kartu
stok.
3 Apakah Petugas mencatat nama dan alamat pasien dalam buku.
4 Apakah Petugas menyimpan resep terpisah dari resep yang lain.
5 Apakah Petugas yang menyerahkan Obat pada pasien.

Perhitungan : Jumlah: Ya x 100%


Ya + Tidak
COMPLIANCE RATE (CR) = .................%
Tegal, .............................
Pelaksana/ Ouditor

(………………………………)

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

G. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP (lampiran)

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

H. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP makalah

MAKALAH
“Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan Obat dan BMHP
Di Puskesmas Bandung Kota Tegal”

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

Disusun Oleh :

AZ-ZAHRA ZIVAH ZAYDA 1908020098

PROGRAM PROFESI APOTEKER ANGKATAN 31


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2020

BAB I

PENDAHULUAN

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

1.1 Latar Belakang


Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis. Sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat
kesehatan serta fasilitas pelayanan kesehatan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan oleh
Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan.

Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika. Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan
yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit,
memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk
jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

Puskesmas sendiri merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Yang dimaksud dengan Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh puskesmas kepada
masyarakat, mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan dan dituangkan dalam suatu sistem. Puskesmas sebagai salah
satu organisasi fungsional pusat pengembangan masyarakat yang memberikan pelayanan promotif (peningkatan), preventif (pencegahan), kuratif
(pengobatan), rehabilitatif (pemulihan kesehatan).

Dalam melaksanakan pelayanan ada beberapa unsur yang mempengaruhi pelayanan baik dari sumber daya manusia, sarana dan prasarana,
ketersediaan dana, standar prosedur operasional, komunikasi dan kerja sama yang baik antara praktisi kesehatan, kebijakan yang dibuat dalam

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

membantu pelayanan serta manajemen dan pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai. Dalam makalah ini membahas tentang
evaluasi kegiatan pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai di Puskesmas Bandung Kota Tegal.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai di Puskesmas Bandung?

1.3  Tujuan Makalah

Mengetahui tentang evaluasi pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai di puskesmas Bandung.

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

BAB II

ISI

A. Puskesmas Bandung
1. Keadaan Geografi Puskesmas Bandung

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

Puskesmas Bandung mempunyai ketinggian 2,5 meter diatas permukaan laut, Luas wilayah kerja BLUD Puskesmas Bandung Kecamatan
Tegal Selatan yaitu 6,292 km2 terdiri dari 5 Kelurahan wilayah kerja yang meliputi Kelurahan Bandung, Tunon, Debong Kidul, Keturen dan
Kalinyamat Wetan. Wilayah kerja Puskesmas Bandung berbatasan dengan :

Sebelah Utara : Wilayah UPTD Puskesmas Tegal Barat

Sebelah Timur : Wilayah UPTD Puskesmas Tegal Selatan

Sebelah Selatan : Wilayah UPTD Puskesmas Dukuhturi Kab. Tegal

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

Sebelah Barat : Wilayah UPTD Puskesmas Margadana

2. Visi dan Misi Puskesmas Bandung


a. Visi
Terwujudnya kesehatan masyarakat yang optimal melalui pelayanan prima di BLUD Puskesmas Bandung.

b. Misi

 Memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat beserta lingkungannya

 Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerja BLUD Puskesmas Bandung

 Memelihara dan meningkatkan kinerja Teamwork BLUD Puskesmas Bandung

 Menyediakan data kesehatan yang lengkap

c. Sumber Daya di Puskesmas Bandung


a. Sarana Kesehatan
1. Pustu : 3 unit
2. Posyandu Balita : 21 unit
3. Posyandu Lansia : 9 unit
4. Posbindu : 5 unit
b. Ketenagakerjaan
1. Kepala Puskesmas :1

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

2. Dokter Umum :2
3. Dokter Gigi :1
4. Bidan :5
5. Nutrisionis :1
6. Perawat :6
7. Sanitarian :1
8. Perawat Gigi :1
9. Asisten Apoteker :1
10. Pranata Laboratorium :1
11. Promkes :1
12. S t a f :3
13. Pranata Komputer :1
14. Penjaga Malam :1
15. Tenaga BLUD : 13
16. Tenaga Pengolah Data :6
17. Tenaga Kebersihan :1
18. Tenaga k2 :1

d. Fasilitas Pelayanan dan Ruangan di Puskesmas Bandung


No Ruangan Jumlah Keterangan
1. R.Pendaftaran dan informasi 1

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

2. R.Gudang Obat 1
3. R.Gizi 1 Plus R.sanitarian
4. R.Pelayanan kes gilut 1
5. R.KIA dan KB 1
6. R.Pelayanan Anak 1 Plus pojok oralit
7. R.IMS 1
8. R.Laboratorium 1
9. R.RM 1
10. R.IGD 1
11. R.Persalinan 1
12. R.Pelayanan Farmasi 1
13. R.Pelayanan Lansia 1
14. R.Pelayanan Umum 1
15. R.Kepala Puskesmas 1
16. Musolla 1
17. R.TU 1
18. R.Pertemuan 1
19. R.Bendahara 1
20. Dapur 1

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

21. R.Limbah Medis 1


22. R.Janset 1
23. Kamar mandi dan toilet 4 Atas dan bawah
24. R.Laktasi 1
25. R.Promkes/KBM 1 Plus R.Vaksin
Tabel 5. Fasilitas Pelayanan dan Ruangan di Puskesmas Bandung

B. Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Bandung


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 tahun 2016 tentang Standar pelayanan Kefarmasian di Puskesmas meliputi pengelolaan obat
dan bahan medis habis pakai dan pelayanan farmasi klinik.

1. Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai di Puskesmas Bandung meliputi :
a. Perencanaan Kebutuhan
Perencanaan obat di Puskesmas Bandung dilakukan pada periode tahunan dan bulanan. Perencanaan ini dilakukan oleh apoteker
penanggung jawab. Perencanaan kebutuhan dilakukan melalui LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat). LPLPO dari
puskesmas akan diserahkan ke kepala puskesmas untuk disetujui dan diajukan ke Instalasi Farmasi Kota Tegal. Perencanaan dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan selama 1 tahun ke depan dengan didasarkan pada metode konsumsi yaitu didasarkan pada jumlah pemakaian
obat dan bahan medis habis pakai pada 1 tahun sebelumnya. Apoteker mempertimbangkan pemilihan obat dari dokter dan berdasarkan
formularium puskesmas yang mengacu pada Daftar Obat Esensial Nasonal (DOEN) dan Formularium Nasional. Permintaan obat di
Puskesmas Bandung dilakukan setiap 1 bulan sekali pada awal bulan. Apabila ada obat yang tidak cukup untuk jangka waktu yang
seharusnya, maka Apoteker akan meminta kepada Instalasi Farmasi Kota Tegal. Apabila Tujuan dari perencanaan ini adalah untuk

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

mendapatkan perkiraan jenis dan jumlah obat dan bahan medis habis pakai yang mendekati kebutuhan, meningkatkan penggunaan obat
secara rasional dan meningkatkan efisiensi penggunaan obat dan mencegah kekosongan obat.
b. Permintaan
Permintaan obat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan di Puskesmas berdasarkan data LPLPO
(Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat). Dalam hal permintaan obat dan alat medis habis pakai Puskesmas Bandung
melakukan permintaan kepada Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Tegal sesuai dengan perencanaan kebutuhan yang telah dibuat
dengan menggunakan lembar Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) untuk memenuhi stok obat dan bahan medis
habis pakai setiap bulannya. Adapun jika puskesmas mengalami kekurangan dan kelebihan obat, pihak puskesmas bisa meminta dan
mengirimkan obat ke puskesmas lain yang kekurangan atau kelebihan obat.
Apabila dalam sewaktu-waktu terjadi kejadian luar biasa atau obat ketersediaan obat di gudang obat puskesmas habis dan
membutuhkan tambahan jumlah obat, maka jika jumlah obat yang dibutuhkan sedikit, untuk obat yang diperlukan dalam jumlah banyak
maka dari pihak puskesmas bisa mengajukan permintaan obat menggunakan lembar berita acara kepada Instalasi Farmasi Kota Tegal
yang sebelumnya telah diketahui dan ditanda tangani oleh Kepala Puskesmas Bandung.
c. Penerimaan
Di Puskesmas Bandung penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dilakukan oleh apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. Prosedur
awalnya yaitu melakukan pemeriksaan dan pengecekan secara teliti terhadap obat yang diterima berdasarkan jenis obat, jumlah obat,
bentuk sediaan, kondisi fisik obat dan tanggal kadaluarsa; mencocokan antara yang tertulis dalam berita acara dengan barang yang
diterima, setelah barang yang diterima cocok dengan berita acara, selanjutnya apoteker dan tenaga teknis kefarmasian menandatangani
berita acara serah terima. Untuk obat dan perbekalan kesehatan lain yang tidak sesuai dengan berita acara bisa dikembalikan ke pihak
instalasi farmasi.

d. Penyimpanan

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

Penyimpanan obat dan perbekalan kesehatan di Puskesmas Bandung Penyimpanan obat dan bahan medis habis pakai di gudang obat
puskesmas ini disusun secara FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired First Out). Sediaan obat juga sudah disusun dengan
mempertimbangkan bentuk dan jenis sediaan, stabilitas (suhu, cahaya, kelembaban). Untuk penyimpanan obat dengan penyimpanan khusus
seperti golongan narkotika psikotropika yang tersimpan dalam lemari narkotika psikotropika yang terkunci dan tidak dapat dipindah
tempatkan. Setiap obat telah memiliki kartu stock masing-masing agar setiap pengambilan obat dapat langsung dicatat dalam kartu
tersebut. Untuk vaksin sendiri disimpan dalam coolbox. Untuk penyimpanan sendiri kami berharap dari pihak puskesmas bisa
mendokumentasikan kegiatan pemantauan suhu, dikartu pemantauan suhu.

e. Pendistribusian
Distribusi obat merupakan kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat dan perbekalan kesehatan secara merata dan teratur untuk
memenuhi kebutuhan unit-unit pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas. Obat dan perbekalan kesehatan dari Instalasi
Farmasi didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas, Pustu (Puskesmas Pembantu),
Poksila (Posyandu lansia), Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu), Pusling (Puskesmas Keliling), Laboratorium, Poli Umum, Poli Gigi, IGD,
Poli Anak, KIA.

Sistem distribusi obat dan perbekalan farmasi di area Puskesmas Bandung dilakukan dengan cara:

 Individual Prescribing (IP) untuk distribusi ke pasien rawat jalan


 Floor stock untuk distribusi ke sub unit Pustu (Puskesmas Pembantu Cabawan), Poksila (Posyandu lansia), Posbindu (Pos Pembinaan
Terpadu), Pusling (Puskesmas Keliling di Krandon) Laboratorium, Poli Umum, Poli Gigi, IGD.
 UDD (Unit Dispensing dose) yaitu pada pasien tuberkulosis (TB dan MDR TB). Pasien dengan multi drug resistant tuberculosis akan
diminta langsung meminum obat TB di ruangan khusus yang disediakan Puskesmas Bandung dan dipantau oleh tenaga kesehatan
penanggungjawab program. Hal ini dilakukan agar pasien tidak lupa untuk meminum obat dengan disengaja atau tidak disengaja jika

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

obat dibawa pulang ke rumah. Petugas yang mengawasi pasien TB-MDR harus dilengkapi dengan APD (alat pelindung diri) untuk
menghindari terjadinya penularan.
f. Pengendalian
Dalam kegiatan kefarmasisan juga diperlukan tindakan pengendalian. Pengendalian obat dan bahan medis habis pakai merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan obat di Puskesmas. Pengendalian obat meliputi: Pengendalian persediaan,
pengendalian penggunaan dan penanganan obat hilang, rusak dan kadaluarsa. Pengendalian obat di puskesmas ini dilakukan dengan cara
selalu mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan obat ke dalam kartu stock dan buku pengeluaran harian untuk memastikan kesesuaian
antara penggunaan dengan sisa persediaan serta untuk menghindari kehilangan obat. Apoteker juga selalu berkomunikasi dengan tenaga
kesehatan lain untuk memberikan informasi untuk obat-obat yang harus keluar dengan cepat seperti obat-obat yang mendekati expired date,
obat yang jarang dipakai, dan obat-obat yang stocknya sudah habis/menipis dan lain-lain.

g. Pencatatan, Pelaporan, dan Pengarsipan


Pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat dan perbekalan kesehatan
secara tertib, baik obat dan perbekalan kesehatan yang diterima, disimpan, didistribusikan dan digunakan di puskesmas atau unit pelayanan
lainnya agar lebih mudah untuk dimonitoring dan evaluasi, pengarsipan dan pencatatan yang baik merupakan salah satu syarat untuk
mengajukan akreditasi Puskesmas. Berikut adalah beberapa sarana pencatatan, pelaporan dan pengarsipan yang terdapat di Puskesmas
Bandung :

1) Laporan Pemakaian Obat Golongan Narkotika.


Laporan ini merupakan rekapan dari resep dokter yang mengandung narkotika. Laporan dibuat setiap akhir bulan untuk
menyesuaikan dengan kartu stok dengan stok fisik dan di laporkan ke Dinas Kesehatan Kota Tegal.

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

2) Laporan Pemakaian Obat Golongan Psikotropika.


Laporan ini merupakan rekapan dari resep dokter yang mengandung psikotropika. Laporan dibuat setiap akhir bulan untuk
menyesuaikan dengan kartu stok dengan stok fisik dan di laporkan ke Dinas Kesehatan Kota Tegal.

3) Laporan Pemakaian Obat Jiwa.


Laporan ini merupakan rekapan dari resep dokter yang merupakan obat jiwa. Laporan dibuat setiap akhir bulan untuk
menyesuaikan dengan kartu stok dengan stok fisik dan di laporkan ke Dinas Kesehatan Kota Tegal.

4) LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat)


Lembar ini digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat perbulan di Puskesmas untuk membuat perencanaan kebutuhan obat
dan menentukan jumlah permintaan obat bulan berikutnya, untuk menganalisis penggunaan, pembuatan laporan pengelolaan obat dan
penyerahan laporan ke dinas kesehatan. Laporan ini dibuat berdasarkan data yang terdapat pada buku persediaan obat dan LPLPO dari
masing-masing unit yang terdapat di Puskesmas Bandung. LPLPO merupakan bentuk dokumentasi pencatatan obat di puskesmas yang
berisi (nama obat, satuan, stok awal, penerimaan, persediaan, pemakaian, rusak/ED, sisa stok, permintaan, pemberian dan keterangan
lain yang diperlukan.

5) Laporan Pemantauan Penulisan Resep Obat Generik.


Pemantauan penulisan peresepan obat generik yang ditulis oleh dokter di Puskesmas Bandung dengan melihat jumlah lembar
resep yang ditulis oleh masing-masing dokter perbulannya, dengan cara menghitung % R/ Generik terhadap Total R/ yaitu dengan
membagi Total R/ obat generik dengan Total R/ lalu dikalikan dengan 100%, maka dapat dilihat berapa presentasenya Sehingga dapat
digunakan untuk mengetahui tingkat kesesuaian peresepan obat generik pada dokter penulis resep dengan daftar obat yang ada di
formularium puskesmas yang akan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Tegal setiap akhir bulan yang sebelumnya sudah

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

ditandatangani oleh Kepala Puskesmas Bandung. Dari hasil perhitungan Rerata item obat yang diresepkan adalah 15% yang mana
nilainya diatas 4. Maka pencapaian POR 0%.
6) Laporan Monitoring Indikator Peresepan.
Evaluasi rasionalitas pola peresepan pada masing-masing pasien perharinya dengan kasus Diare Gastroenteritis non spesifik,
Myalgia, dan, Nasopharingitis Akut (ISPA commoncold). Laporan ini mencakup hasil data pasien dan obat yang diperoleh oleh pasien
terkait tanggal resep, nama pasien, usia, diagnosis, nama obat dan kekuatan sediaan, dosis obat, jumlah obat yang diberikan, jumlah
item obat, penggunaan antibiotik, penggunaan injeksi, jumlah generik dan sesuai pedoman atau tidak. Laporan ini akan dilaporkan ke
Dinas Kesehatan Kota Tegal setip akhir bulan yang sebelumnya sudah ditandatangani oleh Kepala Puskesmas Bandung.

7) Laporan Monitoring Peresepan.


Monitoring peresepan terhadap kasus Myalgia, ISPA Non Pneumoni dan Diare Non Spesifik yang dilihat dari beberapa indikator
berupa Jumlah lembar resep perbulan, Jumlah R/ perbulan, Rata-rata jumlah R/ tiap lembar resep perbulan, Jumlah R/ yang
mengandung antibiotik, Jumlah R/ yang mengandung injeksi, Jumlah R/ yang mengandung obat generik. Laporan ini akan dilaporkan
ke Dinas Kesehatan Kota Tegal setiap akhir bulan yang sebelumnya sudah ditandatangani oleh Kepala Puskesmas Bandung.

8) Kartu Stock
Kartu untuk pencatatan stok obat dan perbekalan kesehatan yang ada di gudang farmasi Puskesmas Bandung. Kartu berisi nama
barang, satuan, tanggal, asal barang atau tujuan penggunaan barang, jumlah barang masuk, jumlah barang keluar, sisa barang di
gudang, dan keterangan. Kartu ini bermanfaat untuk mengontrol persediaan obat.

Kegiatan PKPA, mahasiswa juga melakukan kegiatan pelaporan berdasarkan resep bulan Maret 2020 laporan tersebut antara lain
laporan monitoring indikator peresepan bulan Maret 2020 untuk 3 kategori penyakit yaitu ISPA Non Pneumonia, Diare Non Spesifik

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

dan Myalgia. Pada penggunaan antibiotik pada ISPA non pneumonia penggunaan mencapai 9.6% yang mana melebihi 20%, sehingga
penggunaan antibiotik tersebut sudah rasional.

Pada penggunaan antibiotik pada diare non spesifik penggunaan mencapai 4.5%, sehingga penggunaan antibiotik tersebut sudah
rasional. Pada penggunaan injeksi pada myalgia penggunaan 0%, sehingga penggunaan injeksi tersebut sudah rasional. Maka POR
mencapai 100 % karena penggunaan kurang dari 1%.

h. Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan.


Monitoring dan evaluasi pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan dilakukan secara periodik dengan tujuan untuk mengendalikan
dan menghindari terjadinya kesalahan dalam pengelolaan obat, memperbaiki secara berkesinambungan pengelolaan obat dan perbekalan
kesehatan dan memberikan penilaian terhadap capaian kinerja pengelolaan. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat dan bahan medis
habis pakai di Puskesmas Bandung dilakukan dengan melakukan stock opname yang dilakukan pada setiap akhir bulan. Kegiatan stock
opname didukung dengan data kartu stock serta dengan melihat LPLPO tiap unit

2. Pelayanan Farmasi Klinik di Puskesmas Bandung


Pelayanan farmasi klinis di puskesmas Bandung meliputi :
a) Pengkajian Resep, Penyerahan Obat, Pemberian Informasi Obat
Skrining resep atau pengkajian resep dimulai dari skrining persyaratan administrasi, persyaratan farmasetik dan persyaratan klinis.
Dalam persyaratan administratif sering dijumpai resep yang penulisannya kurang tepat seperti, tidak ada paraf dokter dan berat badan
pasien. Hal ini disebabkan, resep yang langsung dimasukkan ke dalam Sistem Informasi dan Manajemen Puskesmas (SIMPUS) online jadi
tidak ada tandatangan dokter.

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

Untuk persyaratan farmasetis tidak ada. Untuk persyaratan klinis sering dijumpai resep pulveres yang berisi antibioitk dicampur
dengan obat-obatan simtomatik, merupakan obat yang digunakan pada saat gejala muncul, termasuk dalam permasalahan waktu atau durasi
penggunaan obat. Hal ini disebabkan karena keterbatasan tenaga yang ada di apotek.

Setelah dilakukan pengkajian resep selanjutnya adalah tahap menyiapkan/meracik obat, memberi label/etiket. Pemberian plastik
dalam penyerahan obat di Puskesmas Bandung telah dibuat untuk memudahkan pasien dalam mengonsumsi obat. Setelah penyerahan obat
maka hal selanjutnya adalah pemberian informasi kepada pasien. Pelayanan informasi obat di Puskesmas Bandung sudah berjalan dengan
sangat baik, apoteker aktif dalam memberikan informasi obat kepada pasien maupun keluarga pasien, ataupun memberikan informasi obat
kepada tenaga kesehatan lain.

b) Pelayanan Informasi Obat (PIO)


PIO merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Apoteker untuk memberikan informasi secara akurat, jelas dan terkini
kepada dokter, apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien. Kegiatan ini merupakan dasar yang harus diberikan kepada pasien
agar pasien paham terhadap pengobatan. Tujuan dari pelayanan informasi obat antara lain:

 Menyediakan informasi mengenai obat kepada tenaga kesehatan lain di lingkungan puskesmas, pasien dan masyarakat.
 Menunjang penggunaan obat yang rasional. Kegiatan pelayanan informasi obat di Puskesmas Bandung berjalan cukup baik meski
jumlah pasien yang banyak setiap harinya yang tidak sebanding dengan tenaga kefarmasian yang hanya terdiri dari apoteker dan
tenaga teknis kefarmasian. Namun pemberian informasi obat dilakukan dengan baik meski dalam waktu yang terbatas. Adapun
informasi yang diberikan kepada pasien adalah nama obat, indikasi obat, cara pemakaian dan lama penggunaan obat. Selain itu
beberapa informasi khusus terkait Pelayanan Informasi Obat
Di puskesmas Bandung sendiri pemberian informasi obat baik dari peenyampaian indikasi, cara pemakaian obat, lama penggunaan
obat, aturan pakai obat sudah baik. Pelayanan informasi obat bisa disampaikan secara langsung seperti penyuluhan maupun menggunakan

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

media seperti, brosur, leaflet dan media elektronik. Kegiatan yang kami laksanakan penyuluhan tentang “Demam Berdarah” atau sering
disebut dengan DBD. Dalam penyuluhan tersebut saya menyampaikan tentang gejala awal penyakit DBD, cara pencegahan penularan
demam berdarah dan pertolongan pertama disaat mengalami gejala demam berdarah salah satunya yaitu demam tinggi, disaat demam tinggi
pertolongan pertamanya yaitu meminum obat penurun panas yaitu seperti parasetamol dan cek lab untuk memeriksa trombosit, leukosit dan
trombosit di laboratorium.
c) Konseling
Konseling merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan penyelesaian masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan
Obat pasien rawat jalan dan rawat inap, serta keluarga pasien. Dengan tujuan memberikan pemahaman yang benar mengenai obat kepada
pasien/keluarga pasien antara lain tujuan pengobatan, jadwal pengobatan, cara dan lama penggunaan obat, efek samping, tanda-tanda
toksisitas, cara penyimpanan dan penggunaan obat. Di Puskesmas Bandung penjadwalan kegiatan konseling secara khusus pada pasien
dengan kriteria khusus seperti lansia, pasien dengan penyakit kronis (DM, hipertensi) masih belum berjalan, karena keterbatasan sarana dan
prasarana ruangan untuk konseling. Konseling yang dilakukan mengenai pemicu penyakit dan cara mengonsumsi obat yang benar serta
cara menjaga kesehatan dengan menjaga kadar gula dan tekanan darah dengan baik.

d) Ronde/Visite (khusus Pasien Rawat Inap)


Visite pasien merupakan kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang dilakukan secara mandiri atau bersama tim profesi kesehatan
lainnya yang terdiri dari dokter, apoteker, perawat, ahli gizi, dan lain-lain. Di puskesmas Bandung tidak melakukan visite pasien
dikarenakan puskesmas belum ada rawat inap. Namun, untuk visite ke rumah pasien atau kegiatan home care sudah mulai berjalan.

e) Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat


Kegiatan pemantauan dan pelaporan efek samping obat merupakan kegiatan pemantauan setiap respon terhadap obat yang
merugikan atau tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan
terapi atau memodifikasi fungsi fisiologis. Di Puskesmas Bandung kegiatan ini mulai dilaksanakan, walaupun kurangnya pengetahuan dari

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

masyarakat mengenai efek samping obat. Ada beberapa pasien yang datang dan melaporkan mengenai alergi obat atau setelah kejadian
data obat yang menimbulkan efek samping menjadi informasi yang penting maka akan disimpan dan dikunci di dalam data Sistem
Informasi dan Manajemen Puskesmas (SIMPUS), sehingga pasien tidak akan mendapatkan obat itu. Hal ini dilakukan dikarenakan
keterbatasan waktu dan tenaga kefarmasian.

f) Pemantauan Terapi Obat


Pemantauan terapi obat merupakan kegiatan untuk memastikan bahwa seorang pasien mendapatkan terapi obat yang efektif,
terjangkau dengan memaksimalkan efikasi dan meminimalkan efek samping. Kegiatan pemantauan terapi obat di Puskesmas Bandung
belum sepenuhnya dilakukan oleh apoteker karena keterbatasan waktu, SDM dan terkendalanya dalam mengakses rekam medik untuk
melihat dan memantau obat-obatan yang sebelumnya sudah digunakan oleh pasien.

g) Evaluasi Penggunaan Obat


Evaluasi dilakukan dengan menggunakan data yang berasal dari Sistem Informasi dan Manajemen Puskesmas (SIMPUS). Melihat
kesesuaian obat yang diresepkan dengan formularium puskesmas dan tidak meresepkan keluar, serta melihat kerasionalan pengobatan. Jika
terdapat ketidakrasionalan maka apoteker mengkonfirmasi kepada dokter yang meresepkan dan menanyakan alasan terhadap penggunaan
obat tersebut apakah stock habis atau tidak ada.

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai di puskesmas bandung sudah cukup baik.

3.2 Saran
Dalam pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai sebaiknya dilakukan oleh satu petugas yang bisa fokus mengawasi baik
dari penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian dan untuk sarana dan prasarana sendiri dari pihak puskesmas bisa merekomendasikan kepada
kepala puskesmas untuk melengkapi fasilitas penunjang pelayanan kefarmasian dengan mengacu pada PERMENKES Nomor 74 Tahun 2016
yaitu Standard Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Portofolio PKPA di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 Tentang Standard Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Anda mungkin juga menyukai