pneomonia
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli)
yang dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti virus, jamur, dan
bakteri. Ketika seseorang terkena penomonia alveoli dipenuhi dengan nanah dan
cairan yang membuat pernafasan terasa sakitdan membatasi asupan oksigen.(who,
2019)
2. Etiologi
Bakteri bervariasi sesuai dengan jenis pneumonia. Strepyococcus pneumoniae
menjajah flora nasofaring hingga 50% dari yang sehat orang dewasa dan dapat
menjajah saluran udara bagian bawah pada indivdu dengan bronchitis kronis. Ia
memiliki banyak faktor virulensi meningkatkan kemampuannya untuk menyebabkan
infeksi pada saluran pernafasan. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa S.
Pneomoniae adalah pathogen bakteri dominan yang terkait CAP. Pathogen kedua
yang paling umum adalah salah satu organisme atipikal, Mycoplasma pneomoniae.
Haemophius Influinzae yang tidak dapat diketik sesekali menjajah sekitar 80% dari
populasi, dan insiden kolonisasi permanen pada kronis pasien penyakit paru
obstruktif. Moraxella Catarhalis adalah penyebab pneumonia yang lebih umum.
Chlamidia Pneumonia dan Legionella Pneomophila adalah penyebab yang lebih
jarang daripada organisme bakteri dan dan atipikal lainnya.
3. Patofisiologi Pneumoniae
Bronkus
4. Guidline Pneumoniae
Gagal jantung
Gagal jantung merupakan sindrom klinik yang bersifat kompleks, dapat berakibat dari
gangguan pada fungsi miokard (fungsi sistolik dan diastolik), penyakit katup ataupun
perikard, atau hal-hal yang dapat membuat gangguan pada aliran darah dengan adanya
retensi cairan, biasanya tampak sebagai kongesti paru, edema perifer, dispnu, dan cepat
lelah. Siklus ini dipicu oleh meningkatnya regulasi neurohumoral yang awalnya berfungsi
sebagai mekanisme kompensasi untuk mempertahankan sistem Frank–Starling, tetapi justru
menyebabkan penumpukan cairan yang berlebih dengan gangguan fungsi jantung.
Patofisiologi
Keluahan
Tanggal
NGGAL
06/09/23 Demam, Sesak nafas, batuk, nyeri dada menjalar ke punggung
07/09/23 Demam, sesak, batuk,
08/09/23 Sesak, batuk, pegel, pusing, mual
09/09/23 Pegel, pusing, sakit perut , mual, batuk
10/09/23 Pusing berputar bila miring ke kiri, batuk, susah BAB, mual
11/09/23 Sakit badan, Punggung sakit, batuk, mual
2. Objektif
Tanggal
Paramete
Nilai Normal
r 07/09/2 08/09/2 09/09/2 10/09/2 11/09/2
3 3 3 3 3
Tekanan <150/90mm 120/80 100/80 90/70 90/60 100/80
Darah Hg
Nadi 60-100 76 80 76 80 80
x/menit
Suhu 36 - 37°C 36.5 36.5 36 36,3 36,2
Pemeriksaan Laboratorium
Tabel pemeriksaan laboratoriun
Ureum 10-50 47
Kreatinin 06 -1.4 0.9
eGFR(MDRD)
>=60 104.33
Ceftriakson 2x1 Iv √ √ √ √
2x2 Iv
Furosemid amp √ √
mg/ml
1 X 40 Po
Furosemid
mg √ √ √ √
Po
Spironolactone 1 x 25mg √ √ √ √ √
Ambroxol 3 x 30 mg Po √ √ √ √ √
Po √ (8 mg √(8 mg
Candesartan 1 x 4 mg √ √ √
Po) Po)
1 x 500 Po
Azitromicyn
mg √ √ √ √
Nebu Neb
combivent
8 jam u √ √ √ √ √
500 cc 24 Iv
D5%
jam √ √ √
2 x 25 Iv
Ranitidin
mg/ml √
Omeprazole 1 x 20 mg Po √ √
1 x 200 Po
Celecoxibe
mg √
Lansoprazol 1 x 30 mg Po √
Laktulac 1 x 15 cc Syr √
Po
Betahistin 2 x 12 mg √
2 x 100 Po
Cefixim √
mg
Analisi DRPs
Interaksi obat
No Interaksi obat Resiko interaksi Tindak lanjut Referensi
1 Spironolakton Monitoring
+ candesartan terjadinya
2 Spironolacton ESO, tanda –
+ celecoxibe tanda Drugs.com
Hiperkalemia hiperkalemia
(kram, lemah
otot, dan
kesemutan)
3 Candesartan + candesartan Edukasi Drugs.com
furosemide. meningkatkan Kadar waktu
kalium sedangkan penggunaan
furosemid obat
menurunkan kadar
kalium.
4 Celecoxibe + Celecoxibe dapat Edukasi waktu Drugs.com
candesartan menurunkan penggunaan
efektivitas obat
candesartan dan
ACEI
Captopril 6,25 (3 x/hari) 50 - 100 (3 x/hari)
Enalapril 2,5 (2 x/hari) 10 - 20 (2 x/hari)
Lisinopril 2,5 - 5 (1 x/hari) 20 - 40 (1 x/hari)
Ramipril 2,5 (1 x/hari) 5 (2 x/hari)
Perindopril 2 (1 x/hari) 8 (1 x/hari)
ARB
Antagonis aldosteron
Eplerenon 25 (1 x/hari) 50 (1 x/hari)
Spironolakton 25 (1 x/hari) 25 - 50 (1 x/hari)
Penyekat 8
Diuretik Loop
Furosemide 20 – 40 40 – 240
Bumetanide 0.5 – 1.0 1–5
Torasemide 5 – 10 10 – 20
Thiazide
Hidrochlorothiazide 25 12.5 – 100
Metolazone 2.5 2.5 – 10
Indapamide 2.5 2.5 – 5
Tabel 4.9 Dosis diuretik yang biasa digunakan pada pasien gagal jantung
DESKRIPSI PASIEN
Nama : Tn. K
RM : 0xxxx5
Tanggal Lahir : 01-07-1942 (81 Tahun )
Berat badan : 40 Kg
Alamat : Subang
Ruangan : Mawar
Diagnosa Awal : CHF, PPOK
Diagnosa Ruangan : CHF, TB
Diagnosa Akhir : Pneumonia, CHF
Dokter : : dr. Oddy, Sp.JP
: dr. Ponti, Sp.PD
Apoteker : Apt. Regina, S.Farm
Keluar Rs : 11 september 2023
REKONSILIASI OBAT
LANJUT
NO NAMA OBAT
YA TIDAK
1 FUROSEMIDE 1 X 40 mg √
2 SPIRONOLACTONE 25 mg √
3. BISOPROLOL 2.5 mg √
4. CAPTOPRIL 1 X 12.5 mg √
Pasien diberikan Ringer laktat (RL) pada pasien CHF sebagai terapi gagal
jantung karna kandungannya kaya akan kalium yang dapat membantu meningkatkan
fleksibilitas otot jantung.
Pada hari ke dua diberikan antibiotik yang diberikan yaitu Ceftriakson secara
intravena 2 x 1 g secara intravena yang dimana merupakan antibiotik golongan β-
Laktam yang salah satunya golongan sefalosforin generasi ke tiga, dan diberikan
terapi Azitromicin 1 x 500mg yang berperan dalam membunuh bakteri gram (+) dan
(-). Kombinasi antibiotik tersebut diberikan selama empat hari pada saat diruang
rawatan. Pemberian kombinasi antibiotik golongan β-Laktam dan juga makrolida
yaitu untuk terapi Community Acquired Pneumonia (CAP). Berdasarkan Guidline
terapi menurut, American Thoracic Society (ATC 2019).
Pada hari ke tiga infus Ringer laktat diganti dengan Dextrose 5 %. Manfaat
infus D5% pada pasien CHF adalah sebagai diuretik yang dapat mengurangi retensi
air dan garam. Kemudian pada hari tersebut pasien mengeluhkan mual parah
diberikan Ranitidin secara intravena dan pada hari ke empat Ranitidine di ganti
dengan golongan PPI yaitu Omeprazol secara Oral. Pemberian obat tersebut dirasa
tidak efektif disarankan untuk penggantian dengan obat golongan antiemetik.