Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu kegiatan bisnis pasti melibatkan banyak pihak yang memiliki berbagai kepentingan yang berbeda.
Sementara itu, kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian. Maka diperlukan
pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam memulai suatu bisnis, dimana dasar dari pertimbangan-
pertimbangan tersebut dapat diperoleh melalui suatu studi terhadap berbagai aspek mengenai
kelayakan suatu bisnis yang akan dijalankan, sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk
memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan.
Hal tersebut diatas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari
berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing, salah satunya adalah aspek pasar.

Dewasa ini, banyak perusahaan bermunculan sehingga persaingan untuk memperebutkan konsumen
juga semakin tajam. Pada keadaan seperti ini aspek pasar menempati kedudukan utama dalam
pertimbangan investor. Pada keadaan seperti ini pula Nampak adanya kebebasan pembeli potensial
untuk melakukan pilihan terhadap produk yang diperlukan, sehingga peranan analisa aspek pasar dalam
pendirian maupun perluasan usaha pada studi kelayakan proyek bisnis merupakan variabel pertama dan
utama untuk mendapat perhatian.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Pasar dan Pemasaran?

2. Bagaimana Aspek Pemasaran dalam Jual Beli?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pasar dan Pemasaran


1. Penegertian

Pasar merupakan tempat berkumpul para penjual yang menawarkan barang ataupun jasa kepada para
pembeli yang mempunyai keinginan dan kemampuan untuk memiliki barang dan jasa tersebut hingga
terjadinya kesepakatan transaksi atau transfer atas kepemilikan barang atau kenikmatan jasa.[1]

Pengertian lain yang lebih luas tentang pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas
suatu produk. Pasar nyata maksudnya adalah himpunan konsumen yang memiliki minat, pendapatan,
dan akses pada suatu produk atau jasa tertentu. Dalam pasar ini konsumen melakukan transaksi, hal ini
disebabkan konsumen didukung dengan minat atau keinginan untuk membeli serta memiliki pendapatan
atau akses. Jika masih merupakan keinginan dan suatu saat apabila telah memiliki pendapatan dan ada
akses merekan akan membeli, kelompok ini merupakan pasar potensial. Pasar juga dapat diartikan pula
sebagai mekanisme yang terjadi antara pembeli dan penjual atau tempat pertemuan antara kekuatan
permintaan dan penawaran.

Kemudian pengertian Pemasaran seperti yang dikemukakan oleh Philip Kotler Adalah: Suatu proses
sosial dan manajerial dengan mana Individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.
Pemasaran dapat pula diartikan sebagai upaya untuk menciptakan dan menjual produk kepada berbagai
pihak dengan maksud tertentu. Pemasaran berusaha menciptakan dan mempertukarkan produk baik
barang maupun jasa kepada konsumen di pasar.[2]

2. Tujuan Perusahaan Dalam Pemasaran

Yaitu berbagai usaha yang perlu dilakukan oleh calon investor dalam mempengaruhi keputusan
konsumen untuk melakukan pembelian hasil produksinya. Dalam hal ini perlu hendaknya dapat
dibedakan antara usaha-usaha pemasran yang dilakukan ketika pertama kali memasuki pasar dan uasaha
pemasaran lanjutan sesuai dengan kedudukan produk dalam persaingan dan kedudukan produk pada
siklus usia produk. Tanggapan mungkin yang terjadi atas progam pemasaran yang direncanakan
hendaknya juga dipertimbangkan, demikian pula kemungkinan adanya pelayanan khusus pada
konsumen. Jika selisih anatara harga dan biaya semakin besar dan diikuti oleh semakin meningkatnya
pangsa pasar, maka laba yang diperoleh oleh perusahaan pessaing juga semakin besar. Ini berarti
tersedia peluang yang lebih besar bagi mereka untuk terus bertahan dan bahnka mungkin dapat
berkembang lebih besar.[3]

Secara khusus dalam aspek pasar dan pemasaran bahwa tujuan perusahaan baik perusahaan dagang
ataupun jasa, untuk memproduksi atau memasarkan produknya dapat dikategorikan sebagai berikut:

a. Untuk meningkatkan penjualan dan laba. Dengan meningkatnya omzet penjualan, maka
diharapkan keuntungan atau laba juga dapat meningkat sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

b. Untuk menguasai pasar, dengan cara mempebesar market share-nya untuk wilayah-wilayah
tertentu. Peningkatan market share dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan cara mencari
peluang baru maupun merebut market share pesaing yang ada.
c. Untuk mengurangi saingan. Menciptakan produk sejenis dengan mutu yang sama tetapi harga lebih
rendah dari produk utama merupakan cara untuk mengurangi saingan dan antisipasi terhadap
kemungkinan pesaing baru yang akan masuk kedalam industri tersebut.

d. Untuk menaikan prestise produk tertentu dipasaran. Dalam hal produk tertentu,terutama untuk
produk kelas tinggi. Tujuan perusahaan memasarkan adalah untuk meningkatkan prestise produk di
depan pelanggannya dengan cara promosi atau cara lainnya seperti dengan meningkatkan mutu, selera
yang sesuai dengan keinginan konsumen.

e. Untuk memenuhi pihak-pihak tertentu. Tujuan ini biasanya lebih diarahkan untuk memenuhi pihak-
pihak tertentu dengan jumlah yang biasanya terbatas, misalnya permintaan pemerintah atau lembaga
tertentu.

3. Permintaan dan Penawaran

Permintaan merupakan perkiraan akan kemungkinan kebutuhan konsumen yang bisa kita penuhi dengan
produk kita. Sedangkan penawaran merupakan jumlah produk yang akan kita tawarkan kepada pasar
berdasarkan akan kemampuan produk kita. Jika permintaan melebihi penawaran maka konsumen akan
kecewa dan berdampak buruk pada proses berikutnya. Sebaliknya, jika penawaran melebihi permintaan
maka akan mengakibatkan kerugian financial karena barang menjadi bertumpuk dan tidak laku.

Permintaan dan penawaran produk akan ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut:

a. Nilai produk yang diberikan kepada konsumen. Setiap produk hendaknya memberikan satu nilai
kepuasan kepada konsumen yang memakainya atau menikmatinya.

b. Harga yang dikenai kepada konsumen. Semakin tinggi nilai kepuasan maka semakin tinggi pula
kesediaan konsumen untuk membeli dengan harga lebih.

c. Harga produk sejenis maupun subsidi. Jika harga terlalu tinggi tetapi nilainya rendah maka produk
tersebut akan ditinggal oleh pembelinya atau tidak terjadi permintaan.

d. Kualitas produk yang ditawarkan. Kualitas produk yang bagus akan diikuti pula dengan kualitas
bahan baku yang dipakai, maka harga jual juga akan ikut tinggi.

e. Teknologi yang dipergunakan. Teknologi yang dipakai akan sangat mempengaruhi biaya produksi.
Dengan biaya produksi yang tinggi maka harga penjualan akan tinggi. Akibatnya permintaan dan
penawaran akan ikut terpengaruhi juga. [4]

4. Bentuk Pasar

Dari segi produsen, pasar digolongkan menjadi:

a. Pasar persaingan sempurna


Dalam pasar ini jumlah produsen tidak terbatas dan adanya kebebasan dalam menentukan
penjualan produk. Keluar masuknya produsen sangat bebas dan informasi penyebaran mengenai produk
sangat efisien, dan jenis produk memiliki perbedaan yang sangat tipis atau hampir tidak ketara.

b. Pasar monopoli

Dalam pasar ini produsen hanyalah satu pihak dan bisa menjadi satu-satunya karena kemampuan
akan menguasai sebuah teknologi produksi tertentu yang telah dipatenkan, adanya proteksi peraturan
pemerintah karena penguasaan akan hajat hidup rakyat banyak, dan penguasaan akan sumber daya
alam tertentu yang diperbolehkan oleh peraturan pemerintah.

c. Pasar oligopoli

Merupakan perluasan dari pasar monopoli, di mana jumlah produsen lebih dari satu akan tetapi
terbatas. Dalam pasar ini, para produsen membentuk kartel dalam penentuan harga penjualan sehingga
konsumen memiliki pilihan yang terbatas.

d. Pasar persaingan monopolistic.

Dalam pasar ini produsen bebas untuk keluar masuk dan tidak memiliki produk yang homogen, akan
tetapi produknya dikuasai oleh beberapa perusahaan besar.

Dari segi konsumen, pasar digolongkan menjadi:

a. Pasar konsumen

Merupakan pasar pemakai atau penikmat akhir dari sebuah produk atau jasa langsung.

b. Pasar industri

Dalam pasar ini produk atau jasa yang dibeli akan diolahh kembali untuk dijadikan bahan dasar, hasil
kelolaan baru akan dijual lagi ke pasar konsumen maupun pasar penjual kembali.

c. Pasar penjual kembali

Dalam pasar ini para pembeli atau konsumen melakukan penjualan kembali terhadap produk yang dibeli.

d. Pasar pemerintah

Merupakan salah satu pasar tunggal terbesar. Pengeluaran pemerintah ditetapkan secara jelas dan
dicantumkan dalam APBN. Setiap pembelian pemerintah dilaksanakan, melalui proses tender untuk
menentukan pemenangnya.[5]
B. Aspek Pemasaran

1. Proposisi Nilai Produk atau Jasa di Pasar

Kita perlu menentukan proposisi nilai (value proposition) produk atau jasa pesaing kita dipasar.

a. Segmentasi

Kita perlu menentukan dengan jelas segmntasi di pasar, segmen seperti apa yang ada dan yang akan kita
masuki. Andaikan kita memasuki pasar produk pakaian anak kecil, dalam ini ada beberapa segmen, salah
satu contoh adalah kualitas pakaian yang menjadi target segmen kita. Ada segmen pakaian kelas mahal,
kelas menengah dan kelas bawah. Dalam masing-masing kelas segmen bisa kita pecahkan lagi jenis
pakaian yang kita mau masuki.

Misalnya ditetapkan bahwa kita ingin memasuki segmen pakaian anak yang harganya kelas menengah
dan kualitas menengah, setelah itu perlu ditentukan pakaian apa yang akan kita masuki, apakah pakaian
kaos, pakaian seragam dan lainnya

b. Pasar Target

Target pasar yang menjadi sasaran harus jelas, kepada siapa produk kita mau dijual, seperti apa
kegunaan untuk konsumennya. Pasar sasaran dikategorikan dalam 3 kelompok yakni.

1) Pemasaran Serba Sama. Dalam hal ini kita melakukan pemasaran yang tidak membagi pasar dan
hanya memfokuskan kepada kebutuhan konsumen.

2) Pemasaran Serba Aneka. Dalam hal ini kits melakukan pemasaran dengan variasi produk sesuai
dengan tipe konsumennya.

3) Pemasaran Terpadu. Dalam hal ini kita melakukan pemasran dengan memfokuskan diri pada satu
kelompok konsumen atau segmn tertentu saja.

c. Posisi Pasar

Dalam sebuah pasar, kita bisa memposisikan produk kita dan perusahaan kita, mau mencapai posisi apa,
apakah kita ingin menjadi market leader, atau follower ataupun juga hanya main di market niche.

Semua posisi pasar tersebut akan menentukan strategi produk kita maupun baurun pemasaran yang
akan kita lakukan. Guna menentukan posisi pasar, kita harus mengetahui juga mengenai kemampuan
bersaingnya produk kita dibandingkan dengan pesaing.[6]

2. Sikap, Perilaku dan Kepuasan Konsumen


Selanjutnya kita akan menentukan bagaimana sikap konsumen, perilaku konsumen, kepuasan konsumen
dalam pasar ini.

a) Sikap Konsumen

Sikap konsumen merupakan sebuah sikap yang sebuah sikap yang ditunjukan oleh konsumen terhadap
produk maupun sebuah strategi pemasaran. Sikap konsumen didasarkan pada hal-hal dibawah ini.

a. Karakteristik Sikap

b. Sumber Sikap

c. Fungsi Sikap

d. Komponen Sikap

b) Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan suatu proses yang dinamis ditunjukkan dalam bentuk perilaku yang
diperlihatkan oleh konsumen baik perorangan maupun kelompok dalam mencari, mengevaluasi,
membeli, menggunakan dan membuang suatu produk, jasa dan ide yang mereka harapkan akan
memuaskan kebutuhan mereka.

Adapaun beberapa karakteristik yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah:

1. Faktor Budaya

2. Faktor Sub Budaya

3. Faktor Sosial

4. Faktor Kepribadian

5. Faktor Psikologi

c) Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen merupakan sebuah ukuran dari apa yang dirasakan oleh konsumen setelah
menikmati atau menggunakan produk yang kita jual. Jika konsumen mendapatkan lebih dari apa yang
diharapkakan maka konsumen tersebut puas, sedangkan jika konsumen sangat mendapatkan lebih dari
apa yang diharapkan, maka konsumen tersebut akan merasakan delight, atau sangat puas.

Sebaliknya, jika setelah mengonsumsi ternyata dibawah harapan konsumen, maka konsumen akan
merasakan kecewa, jika konsumen kecewa, maka pembelian kembali tidak terjadi pada produk kita.

3. Bauran Pemasaran
Setelah mengetahui Segmentasi, target dan posisi pasar, maka selanjutnya adalah penentuan strategi
pemasaran. Dalam hal ini kita perlu menentukan:

a. Harga

Atas dasar struktur harga dipasar saat ini, dan kualitas yang ada, maka selanjutnya kita akan menentukan
strategi harga untuk produk kita. Harga akan krusial untuk tahapan awal, khususnya untuk produk yang
segmennya sensitif terhadap harga.

Ada beberapa hal yang akan memperngaruhin posisi harga yakni

1) Tujuan dalam menentukan posisi pasar

2) Tujuan memaksimalkan laba

3) Tujuan merangsang permintaan barang

4) Tujuan mempengaruhi persaingan

b. Promosi

Kita juga harus menentukan mengenai promosi yang ada, bagaimana efesisiensi dan efektivitas
komunikasi yang ada sekarang, dan bagaimana dengan rencana komunikasi yang kita lakukan serta
bagaimana penyampaian informasi sehingga bisa ssampai ke konsumen dan menjadikan pembelian.

c. Produk

Untuk menentukan produk ini, diperluakn sebuah penelitian yang mendalam termasuk dari segi desain
bentuk luarnya, hingga komunikasinya ke konsumen. Setiap produk memiliki siklus hidup produk
(product life cycle) yang berbeda-beda dari masa ke masa dan memiliki proses keuntungan yang berbeda
di tiap tahapannya. Siklus hidup produi bisa dikategorikan sebagai berikut:

1) Tahap pengenalan (introduction), ditahap ini produk baru dalam pengenalan dan pada saat itu
konsumen mulai diedukasi akan kegunaan produk ini. Biasanya harga produk di tahap ini akan tinggi
karena belum muncul pesaing dan untuk menutupi biaya penelitian produk ini sebelum diluncurkan.

2) Tahap Pertumbuhan (Growth), dalam tahapan ini penjualan meningkat secara signifikan dan
keuntungan juga meningkat. Pesaing mulai memikirkan dan meniru produk tersebut karena melihat
kesuksesan produk tersenut.

3) Tahap Kedewasaan (Maturity), di tahap ini produk pesaing telah masuk, kompetisi terjadi, termasuk
perang harga dan pemberian diskon. Dalam tahapan ini, kita perlu melakukan revisi produk kita baik itu
terkait design, fitur maupun strategi baru.

4) Tahap Menurun (Declin), tahapn penjualan menurun, konsumen mulai mengalihkan ke produk
lainnya, perusahaan Aspek Pemasran harus mencari energi baru untuk produknya, jika tidak maka
produk ini menuju kematian.
d. Place

Jalur distribusi produk dan jasa , akan menentukan sukses tidaknya penyampaian sampai ke tangan
konsumen. Kalau jalur distribusi terlalu jauh, maka biaya akan menjadi mahal dan memerlukan waktu
yang panjang.[7]

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pasar merupakan tempat berkumpul para penjual yang menawarkan barang ataupun jasa kepada para
pembeli yang mempunyai keinginan dan kemampuan untuk memiliki barang dan jasa tersebut hingga
terjadinya kesepakatan transaksi atau transfer atas kepemilikan barang atau kenikmatan jasa.

Struktur pasar yang ada bisa dikelompokkan ke dalam :

1. Pasar persaingan sempurna

2. Pasar monopoli

3. Pasar Oligopoli

4. Pasar persaingan monopolistic

Secara khusus dalam aspek pasar dan pemasaran bahwa tujuan perusahaan baik perusahaan dagang
ataupun jasa, untuk memproduksi atau memasarkan produknya dapat dikategorikan sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan penjualan dan laba

2. Mempebesar market share

3. Untuk mengurangi saingan

4. Untuk menaikan prestise produk tertentu dipasaran

5. Untuk memenuhi pihak-pihak tertentu

B. Saran

Demikian makalah yang dapat kami sampaikan, kami menyadari masih banyak kekurangan dalam hal
penulisan maupun isi makalah. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun kami harapkan demi
kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya yang lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita.
Amin.

DAFTAR PUSTAKA

Johan, Suwinto, Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Muhammad, Suwrasono, Husnan, Suad, Studi Kelyakan Proyek, Jogjakarta :UPP AMP YKPN.

Anda mungkin juga menyukai