Anda di halaman 1dari 24

ASPEK HALAL DAN HARAM

DALAM OBAT
Endang lestari

Dasar Hukum
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam
yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abu
Darda yang berbunyi, Allah telah
menurunkan penyakit dan obat serta
menjadikan obat bagi setiap penyakit. Maka
berobatlah, dan janganlah berobat dengan
benda yang haram.

Dalam hadits yang lain ditegaskan pula,


Sesungguhnya Allah tidak memberikan obat
untuk mengobati penyakitmu dengan hal yang
diharamkan. (H.R. Imam Bukhari).
kaidah ushuliah yang berbunyi, Sesuatu yang
haram awalnya meski diproses sedemikian
rupa maka tetap hasil akhirnya juga haram.

PRODUK HARAM

Mengandung babi
binatang yang disembelih tidak atas nama Allah
khamr (minuman keras),
bangkai (kecuali ikan) dan darah (Riaz & Chaudry 2004; Nasir &
Pereira 2008; AIFDC ICU 2008). Hal ini tercantum dalam surat Al
Baqarah ayat 168, 172-173, surat Al Anam ayat 145 serta surat Al
Maidah ayat 3, 90-91.
Dalam hadits, ada beberapa tambahan produk yang dilarang
untuk dikonsumsi antara lain: binatang buas bercakar, burung
pemangsa bercakar tajam, binatang yang menjijikkan, serta
binatang yang tidak boleh dibunuh (semut dan lebah).
najis. Najis diartikan sebagai kondisi kotor, yakni bila sesuatu
terkena bahan najis tersebut niscaya benda itu memerlukan
pencucian yang khusus, bahkan menjadi haram hukumnya untuk
dikonsumsi.

Berdasarkan panduan Al-Quran dan Sunnah,


sebenarnya sangat mudah untuk menentukan
kehalalan suatu obat. Obat-obatan ini setidaknya
harus memenuhi 3 aspek terkait, yakni:
Tidak terbuat dari bahan haram (untuk obat
dalam).
Tidak terbuat dari bahan yang najis (obat luar dan
dalam).
Tidak terkontaminasi oleh bahan haram (dalam
proses produksi, penyimpanan, dan distribusi).

1. Mengandung babi:
Lemak-lemak babi dan turunannya (Gliserin, GMS,
Cetyl Alc, Stearic Acid, Stearyl Acid, Tripsin
Palmitate Acid)
sodium heparin merupakan salah satu bahan
dalam pembuatan alat kosmetik untuk jerawat
ataupun hair tonic terbuat dari mukoqa
(permukaan bagian dalam usus) babi.
Dll.

Sodium (natrium) heparin dan kalsium heparin


berfungsi antikoagulan darah dalam upaya mencegah
penyumbatan akibat gumpalan darah yang menyumbat
(penyebab serangan jantung). Ia pun berperan penting
mencegah penyumbatan darah pada saat operasi
jantung dan pada saat dialisis darah. Mengingat
pentingnya bahan ini sebagai antikoagulan, ada yang
menghalalkan penggunaan obat ini meskipun berasal
dari bahan haram.
Namun, penilaian yang ilmiah dan sistematis makan
menemukan bahwa ternyata ada alternatif bahan yang
halal, yakni yang berasal paru-paru sapi (yang tentunya
disembelih atas nama Allah). Dalam kasus ini,
pemakaian sodium heparin yang berasal mukosa usus
babi menjadi haram karena ketersediaan alternatif
obat halal.

enzim tripsin sebagai katalis. Tripsin umumnya


digunakan untuk melepaskan sel vero dari
mikrokarrier (biasanya N,N-diethyl amino ethyl)
pada proses produksi vaksin. Tripsin diperoleh
dari ekstraksi protease menggunakan asam atau
alkohol dari pankreas mamalia (umumnya babi).
Enzim ini sangat umum digunakan dalam
produksi antara lain vaksin polio oral dan vaksin
polio inaktif (Martindale 1977; Parfit 1999).
Enzim ini tidak akan terdeteksi pada produk akhir.
(Asumsi atas) ketiadaan residu tripsin pada
produk akhir dan pentingnya vaksin tersebut
membuat penilaian umum menganggap halalnya
vaksin yang dibuat menggunakan enzim tripsin
babi.

Sebenarnya, ada alternatif enzim tripsin yang berasal


dari sapi. Namun, pemakaian yang belum umum
(sehingga memerlukan penelitian mendalam) dan
berjangkitnya penyakit BSE (bovine spongiform
encephalopathy) yang populer sebagai penyakit sapi
gila, menyebabkan penggunaan enzim tripsin dari sapi
menjadi dihindari.
Dalam kasus ini, pemakaian vaksin yang menggunakan
tripsin babi dalam proses produksinya menjadi halal,
sepanjang tiadanya alternatif lain. Namun, proses
penelitian untuk mencari alternatif proses produksi
yang halal harus terus menerus didorong untuk
mengurangi konsumsi obat haram karena alasan
keterpaksaan.

Rekayasa genetik: Genetically modified organism (GMO)


GMO melibatkan sebuah penyisipan sebuah gen asing (dari
sebuah spesies) ke dalam gen spesies yang berlainan jenis.
GMO pun dapat berlaku pada sebuah tanaman untuk
memperbaiki karakteristik tanaman tersebut.
Umat Islam belum memiliki panduan yang jelas dan global
mengenai proses ini.
Namun secara sederhana, sudah ada kesepakatan
mengenai haramnya konsumsi produk yang berasal dari
rekayasa genetika dengan menggunakan gen binatang yang
haram untuk dikonsumsi (seperti gen babi).
obat herbal yang berasal dari tanaman GMO yang
mengandung gen babi dapat dipastikan keharamannya.

2. Mengandung alkohol
Obat herbal yang berasal dari terkadang memerlukan pemrosesan
lebih lanjut untuk meningkatkan khasiatnya. Ada 3 hal yang perlu
dikritisi untuk menentukan kehalalan obat, yakni
proses dan bahan isolasi melalui ekstraksi,
proses dan bahan fermentasi
dan penggunaan bahan pendukung (eksipien).
Upaya ektraksi bahan aktif dapat dilakukan dengan penggunaan
pelarut, antara lain alkohol. Alkohol sebagai salah satu bahan yang
menyebabkan efek serupa khamr, yakni memabukkan, memiliki
ketentuan khusus dalam penggunaannya.
Majelis Ulama Indonesia sendiri memperbolehkan pemakaian
etanol sebagai pelarut apabila dalam produk akhir tidak terkandung
residu alkohol.
Alkohol yang digunakan pun tidak boleh merupakan produk
samping industri minuman keras (AIFDC ICU 2008; AIFDC ICU 2009).

Proses fermentasi yang terlalu lama dapat


menyebabkan kadar alkohol meningkat hingga
mencapai taraf yang memabukkan, sehingga tergolong
haram.
Selain itu, tujuan awal dari pembuatan jus tersebut pun
perlu ditelaah, apakah untuk meningkatkan zat aktif
dari mengkudu atau sekaligus untuk mendapatkan efek
minuman keras.
Apabila diniatkan untuk membuat minuman keras, hal
ini tentu dilarang dan menjadikan jus tersebut haram
hukumnya.

penambahan bahan-bahan farmasetik, yakni


bahan tambahan (bukan obat) yang diracik
bersama obat membentuk produk farmasetik.
Bahan-bahan tersebut bisa berupa substansi
pembasah, gelidan, bufer, emulsifier,
pewarna, perisa, pemanis, pengisi tablet,
pelarut, bahan enkapsulasi, dll.
Bahan-bahan ini bisa saja berasal dari bahan
mentah atau proses produksi yang
membuatnya menjadi haram.

Contoh farmasetik: bahan kapsul yang perlu


dikritisi status kehalalannya. Kapsul diperlukan
untuk mengemas obat herbal sehingga tercapai
tujuan yang diinginkan.
Kapsul umumnya terbuat dari gelatin, sementara
kebanyakan gelatin berasal dari babi.
Produksi gelatin dunia pada tahun 2007 adalah
sebesar 326.000 ton, dengan 46% diantaranya
berasal dari kulit babi, 29.4% dari kulit sapi,
23.1% dari tulang sapi, dan 1.5% dari bagian lain

Tinjauan syari obat yang di dalamnya


terdapat bahan plasenta
Hukum asalnya, diharamkan menggunakan
ari-ari (plasenta) bayi (manusia) untuk
kosmetik dan pengobatan. Karena ari-ari
adalah bagian dari sesuatu yang dimuliakan.
Manusia adalah makhluk yang dimuliakan
oleh Allah. Dalam ayat disebutkan

Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anakanak Adam (QS. Al Isra: 70).

Kosmetika dan obat-obatan yang terbuat dari


plasenta binatang yang diharamkan atau dari
manusia hukumnya haram.
LPPOM MUI Pusat pernah menemukan beberapa
perusahaan kosmetika menggunakan plasenta
manusia, seperti : La Tulipe (PT. Rembaka,
Sidoarjo, Jawa Timur), St. Ives, Musk by Alyssa
Ashley, Snow White Lily (Yoshihiro Clinic, TokyoJapan), dll.
Kosmetika dan obat-obatan yang terbuat dari
plasenta binatang yang halal hukumnya halal
(Fatwa MUI No. 2, Munas IV 30 Juli 2000).

Jika ternyata tidak ada pengganti, lantas yang ada hanyalah


menggunakan plasenta bayi tersebut, maka hanya dibolehkan untuk
tujuan pengobatan, tidak untuk kosmetik karena alasan darurat. Al
Khotib Asy Syarbini berkata,

Orang yang dalam keadaan darurat boleh memakan bangkai


manusia jika tidak didapati bangkai lainnya. Karena manusia
ketika hidupnya lebih mulia daripada ketika matinya. (Mughnil
Muhtaj, 4: 413). Terserah di sini penggunaannya sebagai obat luar
seperti salep atau sebagai obat yang diminum atau dengan injeksi
ketika dalam keadaan darurat. Hal ini telah ada keputusan dari Al
Majma Al Fiqhi Al Islami di bawah Robithoh Al Alam Al Islami
dalam dauroh ketigabelas 5/8/1412 H (bertepatan dengan 8
Februari 1992)

Kolagen dan elastin


Kolagen adalah sejenis protein jaringan ikat yang
liat dan bening kekuning-kuningan. apabila kena
panas, kolagen akan mencair menjadi cairan yang
agak kental seperti lem.
Kolagen dan elastin sangat penting untuk proses
pertumbuhan sel/jaringan (regenerasi), makanya
kolagen sangat penting untuk proses regenerasi
sel, menjaga kelenturan kulit, serta mencegah
kekeriputan kulit. Karena fungsinya yang sangat
signifikan pada peremajaan kulit, dipakai
sebagai bahan kosmetik.

Kolagen memiliki efek melembabkan karena kolagen tidak


larut air, tetapi sebaliknya, mampu menahan air. produkproduk pelembab.
Selain untuk beberapa fungsi di atas, kolagen juga penting
untuk menjaga kekebalan tubuh, serta mencegah infeksi
dan alergi. Kemampuan kolagen tersebut disebabkan
karena kolagen memiliki antigen yang bersifat imunogenik.
Antigen yang imunogenik ini mampu berikatan dengan
antibodi spesifik, tetapi juga mampu menghasilkan antibodi
spesifik terhadap antigen. antibodi terhadap antigen inilah
yang perlu dirangsang bagi penderita rematik.
Kolagen bisa berasal dari sapi atau babi. harus dipastikan
apakah kolagen dan elastin tersebut berasal dari hewan
haram (babi) atau bukan.

Cairan amnion
Keuntungan penggunaan cairan amnion
kurang lebih sama dengan plasenta, tetapi
penggunaannya terbatas pada pelembab,
lotion rambut, shampo, serta perawatan kulit
dan kepala.
Harus dipastikan!!!!!!!
Apabila berasal dari rahim manusia dan atau
hewan haram, maka kosmetika ini harus
dijauhi.

References
Raafqi Ranasasmita dan Anna P. Roswiem, Kehalalan
produk obat-obatan terutama produk herbal, Prosiding
Simposium Penelitian Bahan Obat Alami XIV
Bahan haram dalam obat,
http://www.halalmui.org/newMUI/index.php/main/de
til_page/11/375/30/
VoA Islam, apa hukum menggunakan kosmetik
pemutih pada wajah. http://www.voaislam.com/read/konsultasiagama/2010/06/24/7394/apa-hukum-menggunakankosmetik-pemutih-wajah/#sthash.iJab08mT.dpbs

Anda mungkin juga menyukai