Loloin
NIM : 030429478
1. Gambarkan proses transformasional dalam suatu perusahaan dan jelaskan 10 tugas dalam
manajemen operasional!
2. Jelaskan perbedaan produk dan jasa (layanan) dalam keputusan operasional!
3. Beri penjelasan, apa yang dimaksud dengan Quality Function Deployment (QFD).
4. Beri penjelasan faktor-faktor apa saja yang memengaruhi penentuan lokasi perusahaan.
Jawab:
1.
2. Perbedaan antara produk dan jasa atau layanan sulit disusun karena pembelian produk
pasti terkait dengan layanan dan pembelian jasa atau layanan pasti terkait dengan produk,
seperti restoran.
Pelayanan tidak
Produk ditransportasikan ditransportasikan, tetapi
disampaikan atau disediakan
3. Fokus utama dari QFD ini yaitu melibatkan pelanggan pada proses pengembangan
produk sedini mungkin. Filosofi yang mendasarinya adalah bahwa pelanggan tidak
akan puas dengan suatu produk meskipun suatu produk yang dihasilkan sempurna,
seperti yang kemarin dikatakan diposting sebelumnya mengenai kualitas bahwa produk
yang superior atau sempurna belum tentu di butuhkan oleh konsumen. QFD merupakan
suatu metodologi yang digunakan oleh perusahaan untuk mengantisipasi dan
menentukan prioritas kebutuhan dan keinginan konsumen, serta menggabungkan
kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut dalam produk dan jasa yang disediakan
bagi konsumen. Berikut ini dikemukan beberapa definisi dari QFD antara lain :
QFD adalah suatu metodologi untuk menterjemahkan kebutuhan dan keinginan
konsumen ke dalam suatu rancangan produk yang memiliki persyaratan teknik
dan karakteristik kualitas tertentu. (Akao, 1990; Urban Hauser, 1993).
QFD adalah suatu metodologi terstruktur yang digunakan dalam proses
perencanaan dan pengembangan produk untuk menetapkan spesifikasi
kebutuhan dan keinginan konsumen, serta mengefaluasi secara sistematis
kapabilitas suatu produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen.
Menurut Oakland J.S (1995), QFD adalah suatu sistem untuk mendesain sebuah
produk atau jasa yang berdasarkan permintaan pelanggan, dengan melibatkan
partisipasi fungsi-fungsi yang terdapat dalam organisasi tertentu.
QFD juga dapat diartikan sebagai penyebaran fungsi-fungsi yang terkait dengan
pengembangan produk dan pelayanan dengan mutu yang memenuhi kepuasan
konsumen. (Revelle., Frigon., dan Jackson, 1995). Berdasarkan definisinya,
QFD merupakan praktek untuk merancang suatu proses sebagai tanggapan
terhadap kebutuhan pelanggan. QFD menterjemahkan apa yang dibutuhkan
pelanggan menjadi apa yang dihasilkan oleh organisasi. QFD memungkinkan
organisasi untuk memprioritaskan kebutuhan pelanggan, menemukan tanggapan
inovatif terhadap kebutuhan tersebut dan memperbaiki proses hingga
tercapainya efektifitas maksimum. QFD juga merupakan praktik menuju
perbaikan proses yang dapat memungkinkan organisasi untuk melampaui
harapan pelanggan. Manfaat QFD bagi perusahaan yang berusaha meningkatkan
daya saingnya melalui perbaikan kualitas dan produktifitasnya secara
berkesinambungan adalah sebagai berikut :
1. Fokus pada pelanggan. Organisasi TQM merupakan organisasi yang berfokus
pada pelanggan. QFD memerlukan pengumpulan masukkan dan umpan balik
dari pelanggan.
2. Efisiensi waktu. QFD dapat mengurangi waktu pengembangan produk karena
memfokuskan pada persyaratan pelanggan yang spesifik dan telah
diidentifikasikan dengan jelas.
3. Orientasi kerja sama tim (Teamwork Oriented). QFD merupakan pendekatan
kerjasama tim. Semua keputusan dalam proses didasarkan konsensus dan
dicapai melalui diskusi mendalam dan brainstorming.
4. Orientasi pada dokumentasi. Salah satu produk yang dihasilkan dari proses
QFD adalah dokumen komprehensif mengenai semua data yang berhubungan
dengan segala proses yang ada dan perbandingannya dengan persyaratan
pelanggan.
Dari ke empat point diatas, dapat kita ketahui bahwa secara spesifik manfaat
penerapan QFD yaitu sebagai berikut :
• Meningkatkan Keandalan Produk.
• Meningkatkan Kualitas Produk.
Selain itu juga, QFD dapat menjalankan atau memperlancar cross functional
communication dalam suatu organisasi atau perusahaan. Sehingga proses komunikasi
antar divisi atau fungsi organisasi dapat berjalan dengan lancar, supaya lebih jelas.
4. Berikut ini adalah 8 Faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan dan penentuan
lokasi pabrik terutama pada industri yang bergerak di bidang manufakturing:
1. Kedekatan dengan Pelanggan
Biaya distribusi dan biaya-biaya lainnya yang terkait dengan distribusi akan
meningkat seiring dengan jarak antara fasilitas produksi dengan pelanggan.
Semakin jauh jarak antara pabrik dengan pelanggan, semakin tinggi pula biaya
distribusinya.
2. Kedekatan dengan Pemasok (Bahan mentah/Bahan pendukung)
Berdekatan dengan pemasok bahan mentah dan bahan-bahan pendukungnya akan
menjamin stabilitas pasokan serta mengurangi biaya bahan mentah dan bahan
pendukung akibat tingginya biaya pengiriman barang-barang tersebut.
3. Fasilitas Transportasi
Fasilitas Transportasi merupakan salah satu pertimbangan penting dalam
menentukan lokasi produksi. Kecepatan transportasi menjamin pasokan bahan
mentah dan bahan pendukung produksi untuk perusahaan serta pengiriman
barang jadi ke Pelanggan. Pemilihan Metode Transportasi seperti lewat jalur
darat, laut dan udara sangat menentukan biaya produk (barang dan jasa) yang
akan dihasilkan.
4. Ketersediaan Infrastruktur
Infrastruktur yang lengkap seperti persediaan air, listrik dan pengolahan limbah
akan sangat mendukung kegiatan produksi. Semakin lengkapnya fasilitas
infrastruktur, semakin baik untuk dijadikan lokasi fasilitas produksi.
5. Ketersediaan Tenaga Kerja dan sistem pengupahan
Lokasi-lokasi yang memiliki tenaga terampil dalam industri yang akan dijalankan
sangat berpengaruh terhadap kelancaran produksi. Mendatangkan Tenaga Kerja
dari daerah yang jauh akan meningkatkan biayanya dan juga masalah-masalah
yang berkaitan dengan administrasi ketenagakerjaan. Hal-hal yang berkaitan
dengan Pola pengupahan seperti biaya hidup dan hubungan industri dengan
tenaga kerja setempat terutama dengan Serikat Pekerja juga merupakan faktor
penting dalam menentukan ketepatan tempat tersebut untuk dijadikan lokasi
fasilitas produksi.
6. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan Pemerintah yang Menguntungkan akan menciptakan suasana yang
kondusif bagi Industri yang bersangkutan. Kebijakan pemerintah tersebut
diantaranya seperti Perpajakan, Standarisasi, Ketenagakerjaan dan peraturan-
peraturan lainnya yang berkaitan dengan keuangan, perindustrian, perdagangan
dan lingkungan.
7. Geologi dan Iklim
Geologi serta Iklim seperti Suhu dan kelembaban merupakan pertimbangan
penting dalam menentukan lokasi fasilitas produksi karena dapat mempengaruhi
efisiensi dan perilaku manusia setempat.
8. Industri dan Layanan Pendukung
Industri atau layanan-layanan pendukung seperti pendidikan, telekomunikasi, jasa
perbankan, layanan konsultasi dan layanan sipil lainnya merupakan faktor
penting dalam mempengaruhi pemilihan dan penentuan lokasi pabrik.