Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ZAMLIHA DWI KUSUMAWATI

NIM : 043043551
MATA KULIAH : MANAJEMEN OPERASI JASA

PERBAIKAN
TUGAS TUTORIAL KE-1
1. Jelaskan perbedaan produk dan jasa
Jasa atau pelayanan merupakan kegiatan ekonomi yang menghasilkan produk yang tidak nampak,
seperti pendidikan, hiburan, tempat, transportasi, asuransi, pemerintahan, perawatan, dan
pemeliharaan, dan berbagai pekerjaan profesional lainnya. Pelayanan atau jasa dilakukan dengan
interaksi antara pelanggan dengan pemebri jasa atau pihak yang melayani. Perbedaan antara produk
dan jasa sulit disusun, karena pembelian produk pasti terkait dengan pelayanan, dan pembelian jasa
atau pelayanan pasti terkait dengan produk, seperti restoran. Heizer dan Render membedakan produk
dan jasa pada tabel berikut.
Barang Jasa / Pelayanan
Bersifat tidak nampak/tidak berwujud
Bersifat nampak (tangible)
(intangible)
Produksi dan konsumsi dilakukan secara
Produksi dan onsumsi dilakukan secara simultan
terpisah
Jasa bersifat khusus atau sesuai dengan
Produk bersifat umum
permintaan pelanggan
Interaksi dengan pelanggan rendah Interaksi dengan pelanggan tinggi
Definisi barang atau produk konsisten Definisi jasa tidak konsisten
Produk berdasarkan pada keahlian/keterampilan Jasa berdasar pengetahuan
Produk dapat dijual kembali Jasa tidak dapat dijual kembali
Produk dapat disimpan Jasa tidak dapat disimpan
Beberapa aspek kualitas produk dapat diukur Bebrapa kualitas jasa atau pelayanan sulit diukur
Fungsi penjualan atau pemasaran terpisah Fungsi penjualan atau pemasaran merupakan
dengan fungsi produksi bagian dari fungsi pelayanan
Pelayanan tidak ditransportasikan, tetapi
Produk ditransportasikan
disampaikan atau disediakan
Lokasi fasilitas pelayanan memperhatikan
Lokasi fasilitas memperhatikan biaya
kontak dengan pelanggan
Produk dapat dibuat dengan otomatisasi Jasa sulit dibuat dengan otomatisasi
Pengendalian kualitas dapat dilakukan sebelum, Pengendalian kualitas hanya dilakukan selama
serelah, dan selam proses produksi proses pelayanan

2. Jelaskan prinsip manajemen dalam perencanaan dan penentuan operasi industri jasa
Terdapat sepuluh prinsip manajemen operasional yang sebaiknya diaplikasikan oleh manajer
operasional. Prinsip-prinsip ini pertama kali dicetuskan oleh Randall Schaeffer, seorang manajer
produksi dan operasional yang berpengalaman, filsuf industri, dan pembicara reguler di konferensi
yang diselenggarakan oleh APICS, asosiasi rantai pasokan dan manajemen operasional yang
terkemuka di Amerika Serikat.
a. Realitas (Reality) Manajer operasional harus fokus pada masalah, bukan teknik, karena tidak ada
alat yang dapat menyediakan solusi universal. Manajemen operasional harus berfokus pada
masalah yang nyata adanya.
b. Organisasi (Organization) Proses dalam manufaktur saling berhubungan. Semua elemen harus
dapat diprediksi dan konsisten, untuk mencapai hasil yang sama dalam laba. Proses dalam
manufaktur saling berhubungan. Semua elemen harus dapat terhubung dan konsisten untuk
mencapai hasil yang sama dalam meningkatkan keuntungan perusahaan.
c. Fundamental (Fundamentals) Manajer operasional harus tahu cara mematuhi semua fundamental
dasar karena ini adalah kunci dari kesuksesan produksi. Penting untuk memastikan akurasi data
inventaris, BOM, dan tugas umum lainnya untuk mencapai hasil yang diinginkan. Aturan
Pareto juga berlaku untuk operasional: 80% keberhasilan berasal dari kepatuhan ketat terhadap
pemeliharaan catatan dan disiplin, dan hanya 20% berasal dari penerapan teknik baru pada proses.
Sehingga tiap divisi wajib mempunyai prinsip yang sama dengan perusahaan.
d. Akuntabilitas (Accountability) Manajer diharapkan untuk menetapkan aturan dan metrik, dan
menentukan tanggung jawab bawahan mereka, serta secara teratur memeriksa apakah tujuan
tercapai. Manajer harus menetapkan aturan dan menentukan tanggung jawab bawahan mereka,
serta secara teratur memeriksa apakah tujuan tercapai.
e. Perbedaan (Variance) Perbedaan proses harus dianjurkan, karena jika dikelola dengan baik,
perbedaan dapat menjadi sumber kreativitas. Variasi proses harus dikembangkan, karena jika
dikelola dengan baik, variasi tersebut dapat menjadi sumber alternatif proses.
f. Hubungan Sebab & Akibat (Causality) Terkadang, masalah akan tetap muncul sekalipun usaha
yang terbaik sudah dikerahkan. Manajer perlu menemukan penyebab masalah hingga ke akar
sehingga masalah tidak bertambah parah.
g. Semangat dalam Bekerja (Managed Passion) Semangat karyawan dapat menjadi pendorong
utama pertumbuhan perusahaan. Manajer harus dapat menginspirasi bawahannya untuk memiliki
semangat dalam bekerja. Semangat karyawan dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan
perusahaan dan semangat ini harus diterapkan oleh manajer atau pemimpin perusahaan.
h. Kerendahan Hati (Humility) Tidak ada orang yang ingin bekerja dengan orang yang merasa
selalu benar dan paling tahu segalanya. Jadi, penting bagi manajer operasional untuk memposisikan
dirinya sebagai orang biasa yang tidak mengetahui segalanya dan juga dapat melakukan kesalahan.
Daripada melakukan percobaan yang memakan biaya dan kesalahan yang mahal, manajer harus
mengetahui batas kemampuan proses.
i. Keberhasilan (Success) Manajer harus dapat mendefinisikan dengan jelas apa yang mereka
anggap sukses, sehingga semua orang di perusahaan akan memiliki parameter untuk bekerja demi
mencapai target. Apa yang dianggap sukses akan berubah seiring waktu, akan tetapi tetap selalu
mempertimbangkan minat pelanggan. Untuk mempertahankannya, semua prinsip/ aturan lain harus
sesekali direvisi.
j. Perubahan (Change) Setiap orang di perusahaan harus belajar beradaptasi dengan perubahan
pasar. Ini termasuk memahami pelanggan, target klien, dan apa yang mereka inginkan. Ini tentunya
juga melibatkan penggunaan solusi otomatis agar perusahaan selalu selangkah lebih maju. Akan
selalu ada teori dan solusi baru, sehingga perusahaan perlu mengikuti perubahan untuk
mempertahankan kemajuan perusahaan dalam jangka panjang.

3. Berikan penjelasan kesulitan menyusun strategi operasi jasa dalam lingkungan ekonomi

Penjelasan terkait kesulitan menyusun strategi operasi jasa dalam lingkungan ekonomi karena
beberapa hal yaitu :
a. Hambatan masuk secara keseluruhan rendah inovasi jasa bukan sesuatu yang dapat dipatenkan dan
dalam banyak kasus, pelayanan bukan organisasi yang padat modal. Oleh karena itu, inovasi
dalam jasa atau pelayanan mudah. Hal ini dapat diatasi dengan memberikan keunikan atau
kekhasan terhadap jasa atau pelayanan yang ditawarkan.
b. Kesempatan minimal dalam skala ekonomi produksi dan konsumen jasa dilakukan secara
simultan, sehingga pelanggan harus mendekati pelayanan atau jasa yang diminati atau sebaliknya
pelayanan harus didekatkan kepada pelanggan.
c. Fluktuasi pelayanan yang tidak menentu macam dan jenis permintaan pelayanan merupakan
fungsi waktu dalam sehari dan hari dalam seminggu (kadang-kadang musiman) dengan
kedatangan secara acak atau random.
d. Tidak ada keunggulan dalam ukuran yang berkaitan dengan pembeli atau pemasok. Beberapa
perusahaan jasa berukuran kecil namun mempunyai kekuatan yang mampu mengadakan negosiasi
dengan pelanggan atau pemasok.
e. Subsitusi produk inovasi produk dapat disubstitusi untuk jasa, sehingga perusahaan jasa tidak
hanya melihat jasa pesaing tetapi juga mengantisipasi potensi inovasi produk yang membuat
pelayana pelayanan atau jasa menjadi usang atau ketinggalan.
f. Loyalitas pelanggan perusahaan yang sudah matang menggunakan sumber daya yang mampu
menciptakan pelanggan yang loyal sehingga mampu mnjadi penghalang masuknya jasa baru.
g. Hambatan keluar perusahaan jasa atau pelayanan yang bersifat, marginal bisa terus melaksanakan
kegiatan operasionalnya walaupun rendah, atau tidak mendapatkan keuntungan sama sekali.

Sumber referensi :

BMP Manajemen Operasi Jasa/EKMA4369


Fauzi, Ahmad.Rajamanajemen.com : Manajemen Operasional : Pengertian, Tujuan, Karakteristik dan
Prinsip

Anda mungkin juga menyukai