Anda di halaman 1dari 3

Nama : Idalia Chadrotil M.

NIM : 041792492
UPBJJ : Tarakan 

1. Proses Transformasi dalam suatu perusahaan secara sederhana dapat diartikan sebagai
proses mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output). Atau bisa juga disebut
proses produksi.

Masukan (input) meliputi bahan baku, mesin atau peralatan, tenaga kerja, manajemen,
dan modal yang diproses atau ditranformasikan menjadi keluaran (output) berupa barang
dan jasa. Dalam hal ini, proses transformasi yang dilakukan secara efisien akan
menghasilkan output yang memberikan nilai tambah.
Menurut Heizer dan Render (2014), 10 tugas dalma manjemen operasional adalah :
a. Desain produk dan jasa, dimana menawarkan desain produk dan jasa kepada
pelanggan
b. Pengelolaa kualitas, menentukan karakteristik kualitas produk dan jasa
c. Desain proses dan kapasitas, yaitu menentukan jenis proses dan besarnya
kapasitas yang dibutuhkan dalam produksi.
d. Strategi penentuan lokasi, yaitu mennetukan lokasi yang sesuai dengan kriteria.
e. Strategi Penentuan Tata Letak, yaitu mennetukan bagaimana mendesain tata letak
perusahaan sesuai dengan karakteristik operasional perusahaan
f. Sumber daya manusia dan desain pekerjaan, yaitu menentukan desain pekerjaan
operasional yang mendukung kelancaran produksi.
g. Manajemen rantai pasokan, yaitu menentukan bagaimana melakukan
pengintegrasian seluruh kegiatan operasional perusahaan.
h. Persediaan, perencanaan kebutuhan material, dan ketepatan waktu pengadaan
i. Penjadwalan jangka pendek dan jangka menengah, yaitu menentukan urutan
proses atau pemberian layanan kepada pelanggan
j. Pemeliharaan, yaitu menentukan bagaimana kendala proses produksi atau
pelayanan yang diberikan kepada pelanggan.
2. Perbedaan barang dan jasa

Barang Jasa

Bersifat Tampak atau berwujud Bersifat Tidak tampak/ tidak


(tangible) berwujud (intangible)
Produksi dan konsumsi dilakukan Produksi dan konsumsi dilakukan
secara Terpisah secara Simultan
Jasa bersifta khusus atau sesuai
Produk bersifat umum
permintaan pelanggan
Interaksi dengan pelanggan rendah Interaksi dengan pelanggan tinggi
Definisi barang atau produk konsisten Definisi jasa tidak konsisten
Produk berdasarkan pada keahlian
Jasa berdasar pengetahuan
atau keterapilan
Produk dapat dijual kembali Jasa tidak dapat dijual kembali
Produk dapat disimpan Jasa tidak dapat disimpan
Beberapa aspek kualitas produk dapat
Beberapa kualitas jasa sulit diukur
diukur
Fungsi penjualan atau pemasaran
Fungsi penjualan atau pemasaran
merupakan bagian dari fungsi
terpisah dnegan fungsi produksi
pelayanan
Jasa tidak ditransportasikan, tetapi
Produk ditransportasikan
disampaikan atau disediakan
Lokasi fasilitas memperhatikan
Lokasi fasilitas memperhatikan biaya
kontak dengan pelanggan
Produk dapat dibuat dengan
Jasa sulit dibuat dengan otomatisasi
otomatisasi
Pengendalian kualitas dapat dilakukan
Pengendalian kualitas hanya
sebelum, setelah, dan selama proses
dilakukan selama proses pelayanan
produksi

3. Quality Function Deployment (QFD)


Pengerahan fungsi kualitas (quality function deployment atau QFD) merupakan proses
untuk menentukan kebutuhan atau keinginan pelanggan dan menerjemahkan ke dalam
atribut yang dipahami oleh bidang fungsional terkait (Heizer dan Render, 2014). QFD
juga diartikan mengubah suara pelanggan menjadi persyaratan desain teknis (Russell dan
Taylor, 2011). Sementara itu, yang melatarbelakangi penggunaan QFD adalah adanya
kebijakan pemasaran yang efektif dan yang berfokus pada pelanggan sehingga secara
terus-menerus dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
Ada 3 manfaat utama yang dapat diperoleh perusahaan apabila menggunakan metode
QFD:
a. Mengurangi biaya, karena produk yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan
kebutuhan dan harapan pelanggan
b. Meningkatkan pedapatan, dengan pengurangan biaya hasil yang kita terima akan
lebih meningkat
c. Pengurangan waktu produksi

4. Faktor-faktor yang memengaruhi penentuan lokasi perusahaan diungkapakan oleh


beberapa ahli :
a. Menurut Heizer dan Render (2014), beberapa factor-faktor lokasi perusahaan yang
perlu dipertimbangkan antara lain factor politik, peraturan pemerintah, budaya, isu-
isu ekonomi, lokasi pasar, kemampuan tenaga kerja,ketersediaan bahan atau material
komunikasi dan nilai tukar.
b. Menurut Haksever, et.al (2000), beberapa yang perlu dipertimbangkan.
 Profil bisnis
 Faktor-faktor lokasi yang dominan, dekar dengan pelanggan, biaya lokasi, dekat
dengan pesaing, tersedianya sitem pedukung, factor lingkungan, iklim bisnis,
komunikasi, transportasi.
 Kriteria umum untuk pemilihann lokasi, meliputi kriteria subjektif dan objektif
 Berbagai kesalahan umum yang dibuat dalam penentuan lokasi
 Multiple locations; lokasi yang dipilih sebaiknya tidak hanya satu.
c. Menurut Krajewski, et.al (2007), fkatir-faktor yang perlu dipertimbangkan yaitu :
 Iklim kerja yang menyenangkan
 Kedekatan dengan pasar
 Kualitas kehidupan
 Kedekatan dengan pemasok dan sumber daya
 Kedekatan dengan fasilitas perusahaan induk
 Biaya penggunaan, pajak, dan kepemilikan atau hak milik
d. Sementara itu, factor-faktor yang dipertimbangkan oleh perusahaan jasa dan layanan
sebagai berikut,
 Kedekatan dengan pelanggan. Pelanggan merupakan factor umum dalam
menentukan lokasi perusahaan. Karena pelanggan akan memilih pelayanan yang
mudah terjangkau untuk efisiensi biaya dan waktu pelanaggan
 Biaya transportasi dan kdekatan dengan pasar. Kedekatan dengan pasar sama
dengan kedekatan dengan pelanggan sehingga meminimalisir biaya transportasi.
 Lokasi pesaing. Pemilihan lokasi juga berdampak pada persaingan. Manajer harus
memperhatikan lokasi pesaing baik pesaing saat itu maupun pesaing yang akan
dating.
 Faktor-faktor khusus lokasi. Berbagai factor yang menjadi pertimbangan, seperti
kemactean lalu lintas, tempat parkir yang nyaman, keamana lokasi, atau
kedekatan dengan sarana dan prasarana angkutan umum.

Anda mungkin juga menyukai