TUGAS 1
2. Berikan penjelasan kesulitan menyusun strategi operasi jasa dalam lingkungan ekonomi !
Jawab :
Menyusun strategi operasi jasa lebih sulit dalam lingkungan ekonomi karena beberapa hal,sebagai berikut:
a. Hambatan masuk secara keseluruhan rendah.
Inovasi jasa bukan sesuatu yang dapat dipatenkan dan dalam banyak kasus,pelayanan bukan organisasi
yang padat modal. Oleh karena itu, inovasi dalam jasa atau pelayanan mudah ditru sehingga dibutuhkan
pembeda atau keunikan tersendiri.
b. Kesempatan minimal dalam skala ekonomi.
Produksi dan konsumsi jasa dihasilkan secara simultan, sehingga pelanggan harus mendekati
pelayanan/jasa yang diminati atau sebaliknya, pelayanan harus didekatkan dengan pelanggan.
c. Fluktuasi pelayanan yang tida menentu.
Permintaan pelayanan yang secara random, terkadang datang lebih banyak pada waktu tertentu.
d. Tidak ada keunggulan dalam ukuran yang berkaitan dengan pembeli atau pemasok.
e. Subtitusi produk.
Inovasi produk dapat disubtitusi untuk jasa sehingga perusahaan jasa tida boleh hanya melihat jasa
pesaing tetapi juga mengantisipasi kemungkinna inovasi jasa ynag dilakukan yang dapat berdampak pada
keusangan pelayanan jasa.
f. Loyalitas pelanggan.
Perusahaan yang telah mapan umumnya lebih mampu menciptakan pelanggan loyal karena kemampuan
sumber daya manusianya sehingga menjadi penghalang bagi masuknya perusahaan jasa baru.
g. Hambatan keluar.
Perusahaan jasa yang bersifat marginal bisa terus melaukan operasional walaupun rendah maupun tidak
mendapatkan keuntungan sama sekali.
3.a Jelaskan tujuh konsep JIT yang diadopsi dari perusahaan manufaktur kedalam perusahaan jasa!
Jawab :
Menurut Duclos et al. (1995), konsep JIT yang diadopsi dari perusahaan manufaktur ke dalap perusahaan jasa
meliputi :
a. Visibilitas total dari peralatan, orang, bahan baku, dan proses.
b. Sinkronisasi dan keseimbangan dari produksi ke penjualan dan pasokan produksi
c. Tanggap terhadap orang, yaitu operator lini yang bertanggung jawab dalam produksi, penyelesaian
masalah, dan perbaikan.
d. Fleksibilitas, dengan mengadaptasi produksi ke dalam kebutuhan pelanggan.
e. Perbaikan terus menerus dan berkesinambungan yang tidak pernah terpenuhi dengan proses
f. Tanggung jawab untuk lingkungan operasi, yaitu dalam desain, pengelolaan dan pengoperasian proses
yang bertanggung jawab akan hasil yang tercapai.
g. Pendekatan holistik, dengan filosofi pengurangan pemborosan.