BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
New
atau
diperbaharui
untuk
dijual
ke
pangsa
pasar.
Service
15
terkenal.
Kedua layanan pasar dan strategi service development melibatkan resiko yang
lebih besar sebagai organisasi yang berhubungan dengan sesuatu yang baru
16
dalam setiap situasi. Namun, tingkat risiko tergantung pada kekuatan organisasi
tertentu, kompetitornya pada potensi dan peluang yang tersedia. Diversifikasi
biasanya menciptakan resiko dari semua, yang melibatkan sebuah organisasi
baru dengan baik kedua layanan baru dan pasar-pasar baru.
Identifying the
Customer Pain
Point
Delivering &
Supporting
Developing
the
Service
Definition
Marketing &
Selling
GAMBAR 2.1
SERVICE DEVELOPMENT LIFECYCLE
Sumber: Jurnal how to invent a service product by David Birnbaum, Pacific
Horizon Group 2004
17
Mengidentifikasi dari poin keluhan pelanggan adalah awal dari poin dalam
service development lifecycle. Adanya komunikasi yang baik dengan pelanggan
itu memudahkan pelanggan memberitahukan keluhannya itu. Intinya selama fase
dari service development lifecycle mengadakan penelitian pasar untuk
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan para pelanggan. Fase yang kedua adalah
mengembangkan definisi pelayanan. Selama fase ini merinci karakteristik dari
service development. Pelanggan mempunyai pengertian yang jelas dari
komponen dari pelayanan. Fase selanjutnya adalah Marketing & Selling,
dukungan baru pelayanan. Pada fase ini paket pelayanan masuk ke sebuah
penawaran yang siap mengkomunikasikan dan menjual. Fase terakhir adalah
delivering & supporting, dimana pada fase ini pelayanan diberikan tepat waktu
dengan pendukung dari pelayanan yang diberikan berupa garansi kepada
pelanggan.
Inti dari penjelasan Gambar 2.1 yaitu service development lifecycle
menyediakan
sebuah
proses
sederhana
dari
beberapa
poin
untuk
18
1. Generasi ide
Ide mungkin dapat digenerasikan kedalam beberapa cara. Ide dapat
timbul dalam dan luar organisasi, hasil dari prosedur penelitian formal (marketing
research) sebagai secara informal, ide dapat mengikutsertakan organisasi dalam
membuat arti dari pengiriman pelayanan baru. Proses yang kreatif dari
pengembangan ide-ide baru membangkitkan minat melalui proses ide itu sendiri
selama merinci kesepakatan. Ide dapat membantu memajukan dimensi kreatif
dari pengembangan service development.
2. Saringan ide
Pada tahap ini mengenai pemeriksaan keluar dengan yang ide akan
membenarkan waktunya, biaya dan managerial komitmen riset lebih jauh dan
pelajari. Dua keistimewaan biasanya berasosiasi dengan fase saringan, yaitu:
a. Pendirian atau penggunaan dari kriteria evaluatif sebelumnya untuk
menyetujui perbandingan dari generasi ide (misalnya, ide kompatibel dengan
sasaran hasil organisasi dan sumber daya);
b. Mengatur ide yang bertentangan dengan kriteria digunakan. Sistem saringan
sangat berpengalaman menyertakan koleksi dan analisis data di komputer ke
daftar nama sederhana beberapa faktor dianggap sangat penting.
3. Pengembangan Konsep dan Uji Coba
Fase ini mengenai menterjemahkan ide pelayanan, di mana kemungkinan
pelayanan produk menggambarkan fungsi dan istilah objektif kedalam konsep
pelayanan. Kontek pelayanan ini yang subjektif berarti pengembangan konsep
dan pengujian konsep, dalam Balaji (2002:73).
19
a. Pengembangan konsep
Fase ini menerjemahkan ide pelayanan, dimana kemungkinan pelayanan
didefinisikan dalam fungsional dan istilah obyektif, kedalam sebuah konsep
pelayanan, arti yang spesifik dari konsumen subyektif untuk membangun
kedalam ide pengembangan pelayanan.
b. Pengujian konsep
Pengujian konsep dapat dipakai dalam kontek pelayanan sebaik kontek
barang-barang. Pengujian konsep terdiri dari mengambil konsep membangun
setelah tahap dari generasi ide dan saringan ide untuk memperoleh reaksi dari
sasaran kelompok pelanggan. Sebuah tahap asosiasi dari pengembangan ide
pelayanan untuk memposisikan pelayanan. Pelayanan memposisikan konsep
meluas berkenaan gambaran walaupun tidak jelas, dan sulit untuk diukur. Pada
dasarnya positioning yaitu mempresentasikan visual dari gambar organisasi
pelayanan dalam hubungan ke salah satu pelayanan kompetitif atau ke
pelayanan lainnya.
Perbandingan pelayanan-pelayanan dan persepsi dari pekerjaan orang
yang yang akan akan menggunakan, mereka menyatakan adanya prestige dan
non-prestige pelayanan-pelayanan yang memberikan pemahaman yang berguna
untuk
mengembangkan
program
pemasaran.
Pelayanan-pelayanan
20
c. Analisis bisnis
Tahap ini mengenai menterjemahkan ide ke dalam proposal bisnis
perusahaan. Ini meliputi pekerjaan merinci analisis ketertarikan dari ide dalam
istilah bisnis dan mungkin harapan untuk keberhasilan atau kegagalan. Analisis
secara detil penting, seperti diperlukannya tenaga kerja untuk ide pelayanan
baru, diperlukan sumber daya fisik tambahan, mungkin perkiraan dari penjualan,
biaya dan keuntungan dari waktu ke waktu, kontribusi dari pelayanan baru untuk
ditawarkan, mungkin reaksi pelanggan kepada inovasi dan mungkin tanggapan
saingan. Tahap ini mungkin meliputi teknis awal dan riset pemasaran dan
pemilihan waktu awal dan penetapan biaya untuk diluncurkannya pelayanan
baru.
d. Pengembangan
Tahap ini memerlukan terjemahan ide kedalam pelayanan untuk pasar.
Pengembangan ini berarti akan ada peningkatan investasi di proyek. Staf
mungkin harus merekrut atau melatih, membangun fasilitas, didirikan sistem
komunikasi. Elemen nyata pelayanan akan dirancang dan diuji, tidak seperti
barang tahap pengembangan pelayanan baru meliputi perhatian ke keduanya
unsur nyata pelayanan dan sistem pengiriman pelayanan.
4. Uji coba
Uji coba pelayanan baru tidak selalu mungkin. Uji coba pelayanan baru
harus tersedia dan operasikan dirancang tingkat kualitas dan penampilan dari
pengenalan uji coba itu.
5. Komersialisasi
Tahap ini mewakili atau kesanggupan organisasi untuk skala penuh
peluncuran pelayanan baru. Cara menjalankan skala mungkin secara relatif
21
utama
adalah
produk
baru
untuk
pasar
dimana
22
pelanggan lama untuk melayani lebih luas dari kebutuhan atau merancang
untuk menarik pelanggan baru dengan kebutuhan yang berbeda.
4. Proses line extentions lebih sedikit inovatif dibandingkan dengan proses
inovasi, tetapi seringkali mereprentasikan cara baru yang membedakan dari
pengiriman produk yang telah ada, juga dengan tujuan menawarkan
kenyamanan yang lebih dan pengalaman yang berbeda dari pelanggan yang
telah ada atau dari pelanggan baru. Bentuk lain dari proses line extentions
yaitu menciptakan pilihan melayani sendiri (self service) untuk melengkapi
pengiriman dari pelayanan karyawan.
5. Penambahan inovasi pelayanan, diambil dari bentuk dari penambahan
fasilitas baru atau meningkatkan elemen pelayanan pada inti pelayanan yang
telah ada, atau dari peningkatan yang signifikan pada pelayanan tambahan
yang telah ada.
6. Peningkatan pelayanan adalah tipe paling umum dari inovasi. Tahap ini
melibatkan perubahan sederhana dalam penampilan dari arus produk,
termasuk perbaikan pada inti produk atau pada pelayanan tambahan yang
telah ada.
7. Style changes merepresentasikan tipe inovasi sederhana, cirinya tidak hanya
menampilkan perubahan di salah satu proses atau penampilan. Akan tetapi,
mereka sangat sering terlihat menciptakan keakraban, dan mungkin
memotivasi para karyawan.
Sebagai karakteristik di atas menyarankan, inovasi pelayanan dapat
terjadi pada beberapa tingkatan, dan tidak setiap tipe dari inovasi mempunyai
dampak pada karakteristik dari pelayanan produk atau pengalaman dari
pelanggan.
23
24
25
26
27
waktu dan praktis. Teknologi dapat membuat pesanan lebih mudah dan lebih
cepat untuk pelanggan. Taking order memastikan kelengkapan dan ketelitian.
c. Billing
Billing biasanya hampir dari keseluruhan pelayanan (jika menyediakan
pelayanan gartis dari tuntutan). Billing yang tidak akurat, tidak terbaca, atau
resiko tagihan tidak sempurna dapat mengecewakan pelanggan. Billing harus
tepat waktu karena itu menstimulasi pembayaran yang cepat. Pelanggan
biasanya mengharapkan tagihan yang jelas dan informatif dan terperinci dalam
cara bagaimana total perhitungan yang jelas.
d. Payment
Pada umumnya, wisatawan memerlukan perincian biaya untuk mengambil
tindakan saat
pembayaran. Wisatawan
mengharapkan mengurangi
dan
28
Hospitality
Hubungan pelayanan-pelayanan idealnya harus mencerminkan kesenangan
pertemuan baru antara pelanggan baru dengan sambutan bila mereka kembali.
Seorang manajer yang baik berusaha memastikan bahwa karyawan mereka
melayani pelanggan sebagai tamu dengan sopan santun.
g. Safekeeping
Ketika pelanggan mengunjungi situs pelayanan, mereka sering menginginkan
bantuan dengan posisi personal. Pelayanan tambahan safekeeping mungkin
menyediakan produk fisik untuk dijual dan disewakan pelanggan, termasuk
paket, pengambilan dan pengantaran, instalasi, pembersihan dan pemeriksaan.
Pelayanan ini mungkin ditawarkan gratis atau untuk biaya tambahan.
h. Exceptions
Exceptions menyediakan pelayanan tambahan yang keluar dari pelayanan
pengantaran normal. Dalam kemajuan bisnis ahli dalam antisipasi exceptions
dan mengembangkan rencana yang mungkin terjadi dan petunjuk. Beberapa
tipe umum dari exceptions yaitu:
1) Permintaan spesial. Seorang pelanggan mungkin meminta pelayanan itu
memerlukan kedatangan dari pengoperasian prosedur normal. Kemajuan dari
permintaan seringkali memberitahukan kebutuhan personal, termasuk
perlindungan anak, aturan diet, kebutuhan obat-obatan, ketaatan beribadah.
Permintaan demikian biasanya terutama dalam tavel dan industri hospitality.
2) Pemecahan masalah. Terkadang, pengantaran pelayanan normal gagal
secara perlahan sebagai hasil dari sebuah kecelakaan, penundaan,
29
kegagalan
perlengkapan,
atau
pelanggan
mempunyai
kesulitan
menggunakan produk.
3) Menangani komplain, saran dan tambahan. Pada aktivitas ini membutuhkan
prosedur yang menggambarkan. Prosedur itu harus memudahkan kepada
pelanggan untuk
30
beberapa faktor, menurut Kotler & Amstrong (2007:129) faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi perilaku pembelian adalah:
1) Faktor budaya: budaya, sub budaya, kelas social.
2) Faktor sosial: kelompok acuan, keluarga, peran dan status.
3) Faktor pribadi: usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan lingkungan
ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
4) Faktor psikologis: motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap.
31
Mengenali
Kebutuhan
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Membeli
Perilaku
Pasca
Pembelian
GAMBAR 2.2
PROSES PEMBELIAN LIMA TAHAP
32
informasi lebih lanjut atau sangat aktif mencari informasi sehubungan dengan
kebutuhan itu. Yang menjadi minat utama pemasar adalah sumber-sumber
informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif tiap
sumber terhadap keputusan pembelian selanjutnya. Sumber informasi
konsumen dibagi menjadi empat kelompok, yaitu:
a. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan.
b. Sumber komersial: iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pelanggan.
c. Sumber publik: media massa, organisasi konsumen, pemerintah.
d. Sumber pengalaman: penanganan dan pemakaian produk.
Jumlah relatif dan pengaruh sumber-sumber informasi ini berbeda-beda
tergantung pad jenis produk dan karakteristik pembeli. Secara umum
konsumen mendapatkan informasi tentang suatu produk dari sumber
komersial, yaitu sumber yang didominasi pemasar. Namun informasi yang
paling efektif berasal dari sumber pribadi. Tiap informasi menjalankan yang
berbeda dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Bila konsumen berusaha
untuk untuk menghimpun informasi lebih banyak, maka dapt dibedakan
menjadi dua
sehingga konsumen akan lebih tanggap tentang barang tertentu, dan kedua
akan melakukan pencarian yang aktif sehingga ia akan berusaha mencari
semua informasi tentang produk yang dibutuhkan. Yang menjadi pusat
perhatian para penjual atau pemasar adalah sumber informasi pokok yang
akan diperhatikan para penjual atau pemasar adalah sumber informasi pokok
yang akan diperhatikan konsumen.
33
3. Evaluasi Alternatif
Setelah melalui tahap pencarian informasi, konsumen akan menghadapi
sejumlah merek yang dapat dipilih. Pemilihan alternative ini dimulai dari proses
evaluasi alternatif tertentu. Sejumlah konsep tertentu akan membantu
memahami proses ini, yaitu:
a. Konsumen akan berusaha memuaskan kebutuhan mereka.
b. Konsumen akan mencari manfaat dari suatu produk
c. Konsumen biasanya membangun seperangkat merek sesuai dengan ciri
dan karakteristiknya.
d. Konsumen diasumsikan memiliki sejumlah fungsi kegunaan atas setiap
ciri.
Fungsi kegunaan menggambarkan bagaiman konsumen mengharapkan
kepuasaan dari suatu produk yang bervariasi pada tingkat yang berbeda untuk
masing-masing cirri.
e. Terbentuknya sikap konsumen terhadap beberapa pilihan merek melalui
prosedur penilaian. Konsumen ternyata menerapkan prosedur pemikirnya
yang berbeda untuk membuat suatu pilihan diantara sekian banyak ciriciri objek.
4. Keputusan Pembelian
Tahap penilaian keputusan menyebabkan konsumen membentuk pilihan
mereka diantara beberapa merek yang tergabung dalam perangakat pilihan.
Konsumen, mungkin juga membentuk niat untuk membeli dan cenderung
34
membeli produk yang disukainya. Sejauh mana sikap orang lain mengurangi
alternatif yang disukai seorang akan bergantung pada dua hal: 1) intensitas
negatif orang lainterhadap alternatif yang disukai konsumen dan 2) motivasi
konsumen untuk menuruti keinginan orang lain.
Sikap Orang
Lain
Evaluasi
Alternatif
Niat
Pembelian
Faktor Situasi
yang Tidak
Terantisipasi
Keputusan
Pembelian
GAMBAR 2.3
KEPUTUSAN PEMBELIAN
5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat
kepuasan atau ketidakpuasan, konsumen juga akan melakukan tindakan
membeli produk, yang akan menarik bagi pemasar. Tugas pemasar belum
selesai setelah produk dibeli olah konsumen, namun akan terus berlangsung
hingga periode waktu pasca pembelian. Pemasar harus memantau kepuasan
pasca pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian dan pembuangan
pasca pembelian.
Menurut Kotler dan Keller (2009:243), ada tiga langkah yang
menyangkut perilaku pasca pembelian, yaitu:
35
dan
ketidakpuasan
pembeli
atas
suatu
produk
akan
36
37
dapat
melakukannya
dengan
cara
mencari
informasi
38
pertimbangkan.
a. Keunggukan produk, berupa tingkat kualitas yang diharapkan oleh
wisatawan pada produk yang dibutuhkannya dari berbagai pilihan produk
yang ada.
b. Manfaat produk, berupa tingkat kegunaan yang dapat dirasakan oleh
wisatawan pada tiap pilihan produk dalam memenuhi kebutuhannya.
c. Pemilihan produk, berupa pilihan wisatawan pada produk yang dibelinya,
sesuai dengan kualitas yang diinginkan dan manfaat yang akan
diperolehnya.
2. Pilihan Objek Wisata
Setiap
merek
memiliki
perbedaan-perbedaan
tersendiri,
sehingga
39
40
41
persiapan
denngan
sejumlah
produk
yang
mungkin
Keterlibatan Rendah
Perbedaan Besar
Antar Merek
Perilaku pembelian
yang mencari variasi
Perilaku pembelian
yang rutin/biasa
42
43
44
bersumber
dari
jasa baru
45
Tahun
2009
Dithy Yelina
2009
Dine Gustini
2008
CHF International
in collaboration
with Weidemann
Associates, Inc.
2008
Judul
Pengaruh Inovasi
Produk terhadap
Keputusan Pembelian
Produk AUDIO SONY
Pengaruh Strategi
Penetapan Harga
Terhadap Keputusan
Pembelian Pengguna
Tri di Kantor Cabang
Kota Bandung
Pengaruh Diversifikasi
Konsentrik Produk
Pariwisata terhadap
Proses Keputusan
Mengunjungi Kebun
Binatang Bandung
Temuan Penelitian
Inovasi produk dapat mempengaruhi
stimuli terhadap sikap pengunjung
untuk membeli kembali produk dari
merek tertentu.
Strategi penetapan harga dapat
mempengaruhi keputusan pembelian
pengguna tri
Sustainable Tourism
Development In Rural
Areas
Diversifikasi
konsentrik
produk
pariwisata dapat mempengaruhi proses
keputusan untuk mengunjungi Kebun
Binatang Bandung
46
Nama Peneliti
David Birnbaum,
Pacific Horizon
Group
Tahun
2004
Judul
How to Invent a Service
Product
Raija Komppula
2001
Development in tourism
Companies Case studies on naturebased activity
Operators
Temuan Penelitian
Service development akan
menstimulasi kepuasan pelanggan dan
dapat meningkatkan keuntungan dan
pendapatan perusahaan
Cara dan model untuk
mengembangkan produk pariwisata
47
Storey
dan
Christopher
Easingwood
dalam
Lovelock
(2007:93)
berpendapat bahwa dalam service development, inti produk itu kepentingan yang
kedua. Menawarkan keseluruhan kualitas pelayanan dan juga dari pendukung
pemasaran merupakan bagian yang sangat penting.
Setiap perusahaan harus menciptakan suatu strategi pemasaran yang
akan membantu/ menunjang usaha untuk meningkatkan atau mempertahankan
posisi produk itu dalam pasar sasarannya. Pengembangan pelayanan (service
development) merupakan suatu alat utama untuk mencapai posisi produk
48
tertentu dalam melaksanakan fungsi yang diharapkan. Sari Ater Hot Spring
Resort yang semula hanya memprioritaskan pemandian air panasnya sekarang
mulai mengembangkan wahana Sport Leisure dan Games Adventure. Dimensi
dari pengembangan pelayanan (service development) dalam Lovelock (2007:77)
terdiri dari delapan dimensi yaitu information, order taking, billing, payment,
consultation, hospitality, safekeeping dan exceptions.
Keputusan berkunjung untuk memodifikasi, menunda atau menghindari
suatu keputusan untuk menikmati wahana objek wisata sangat dipengaruhi oleh
resiko yang dirasakan. Ada lima keputusan yang dilakukan pengunjung yaitu
pilihan produk/jasa, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu berkunjung , dan
jumlah pembelian. Lima keputusan berkunjung dari Kotler dan Amstrong
(2009:240) yaitu:
1. Pilihan Produk/Jasa
Perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada pengunjung yang
berminat
pertimbangkan.
2. Pilihan Merek
Setiap
merek
memiliki
perbedaan-perbedaan
tersendiri,
sehingga
pengunjung
berbeda-beda
dalam
hal
menentukan
penyalur,
49
50
Marketing
Mix
Hospitality
Marketing Mix
Information
Market Development
Other Taking
Service Development
Billing
Payment
Consultation
Hospitality
Safekeeping
Pilihan Produk/jasa
Exceptions
Pilihan Merek
Pilihan Penyalur
Waktu Pembelian
Jumlah Pembelian
Diversification
Product
Partnership
People
Packaging
Programing
Place
Promotion
Price
Alastair M. Morrison
(2002:271)
Service Development:
Feed back
Tingkat Keputusan
Mengunjungi:
GAMBAR 2.4
KERANGKA PEMIKIRAN PENGARUH SERVICE DEVELOPMENT PRODUK WISATA SARI ATER HOT SPRING RESORT
TERHADAP TINGKAT KEPUTUSAN MENGUNJUNGI WAHANA SPORT LEISURE DAN GAMES ADVENTURE
51
Other Taking
Billing
Payment
Pilihan Merek
Other
Pilihan Penyalur
Consultation
Waktu Pembelian
Hospitality
Jumlah Pembelian
Safekeeping
Exceptions
GAMBAR 2.5
PARADIGMA PENELITIAN
SERVICE DEPELOPMENT PRODUK WISATA SARI ATER HOT SPRING
RESORT TERHADAP TINGKAT KEPUTUSAN MENGUNJUNGI WAHANA
SPORT LEISURE DAN GAMES ADVENTURE
2.3 Hipotesis
Hipotesis berdasarkan tata bahasa suatu pernyataan yang kedudukannya
belum sekuat proposisi atau dalil. Menurut Sugiyono (2008:51), hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
52
53