Anda di halaman 1dari 38

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang mana dengan rahmat dan hidayah Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurahkan slalu pada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Makalah tentang rencana ini penulis susun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Studi
Kelayakan Bisnis, Prodi Pendidikan Ekonomi Semester VI.

Dalam makalah ini mungkin terdapat kekurangan yang tidak sengaja penilis
melakukannya. Oleh karena itu penulis mohon maklum dan meminta saran dan kritiknya untuk
hasil yang lebih baik lagi.

Ahir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Semarang, 01 juli 2016

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................


DAFTAR ISI .............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................
2.1 Gambaran Umum Potensi Usaha ................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................
2.1 Aspek Pasar dan Pemasaran........................................................................
2.2 Aspek Teknis dan Teknologi ......................................................................
2.3 Aspek Organisasi dan Manajemen..............................................................
2.4 Aspek Ekonomi dan Keuangan ..................................................................
2.5 Aspek Politik, Sosial, Hukum, Lingkungan Hidup ....................................
2.6 Aspek Sumber Daya Manusia.....................................................................
2.7 Analisis SWOT ...........................................................................................
BAB III PENUTUP ...................................................................................................
3.1 Kesimpulan dan Rekomendasi ....................................................................
Lampiran ...................................................................................................................

BAB I

2
PENDAHAULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ekonomi negara Indonesia saat ini menunjukkan kondisi yang kurang menggembirakan
bagi para pelaku usaha dan masyarakat. Tingginya angka inflasi yang semakin naikpun menjadi
hal yang memprihatinkan. Demikian menurut ekonomi Universitas Indonesia, Fithra Faisal yang
memprediksikan inflasi tahun ini akan lebih tinggi dibanding pada 2015 lalu, inflasi pada tahun
lalu sendiri yakni sebesar 3,35 persen, ini akan menjadikan usaha didalam negeri semakin layu.
Dalam kondisi yang seperti ini, masyarakat semakin takut untuk mengawali suatu usaha.
Masyarakat seolah dibayangi oleh ketidak pastian akan kelangsungan usaha yang akan dimulainya.
Ditambah lagi persaingan dunia usaha yang sangat ketat, menjadikan masyarakat lebih memilih
untuk menjcari pekerjaan yang memiliki kepastian akan gaji yang ia terima dari pekerjaannya
daripada memulai sebuah usaha, seperti menjadi pegawai negeri sipil ataupun menjadi karyawan
disuatu perusahaan.

Namun bukan berarti tidak ada celah untuk memasuki dunia usaha. Dengan berbekal
pengetahuan dan kemauan, celah-celah itu sangat mungkin untuk kita masuki. Bagi seornang
pelaku usaha, kondisi yang perlu diperhatikan adalah mengenai bagaimana daya beli masyarakat
di sekitar, sehingga bisa memunculkan permintaan dari beberapa penawaran yang dilakukan oleh
perusahaan. Apabila permintaan meningkat memungkinkan pasar menjadi potensial dan ketika
kondisi permintaan menurun menyebabkan kondisi pasar berada pada posisi yang tidak
menguntungkan. Yang perlu diperhatikan adalah mengenai bagaimana tingkat persaingan, daya
beli masyarakat, dan hukum permintaan maupun penawaran itu terjadi pada kondisi yang
demikian.
Usaha foto copy digital, salah satu usaha yang memiliki kemungkinan sangat besar untuk
bersaing ditengah ketatnya persaingan usaha foto copy. Selain memiliki keuunggulan akan
teknologi, biaya, juga masih banyak keunggulan lain yang menjadi andalan usaha ini untuk
menjadi penantang dalam usaha perfotocopyan, lebih khusus lagi diwilayah kota semarang yang
memiliki potensi mengembangkan usaha ini menjadi lebih besar lagi ditambah dengan daerah
strategis yang banyak berdiri lembaga pendidikan yang akan membutuhkan jasa perfotocopyan.
A. Gambaran Umum Potensi Usaha

3
Kalau kita mencermati secara lebih mendetail mengenai kondisi perekonomian negara
yang kurang stabil, maka apabila kita memposisikan diri sebagai pelaku usaha, maka yang akan
telintas pertama kali di benak kita adalah mengenai bagaimana menciptakan sebuah unit usaha
bisnis yang prospektif dan menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka panjang sebagai
tempat untuk melakukan investasi. Pemikiran yang kedua adalah dengan modal yang pas - pasan,
produk atau jasa apa yang akan kita produksi sehingga memunculkan permintaan pasar dan dapat
memberikan keuntungan bagi kita.

Salah satu faktor yang bias dilihat status kota semarang yang memiliki banyak universitas
ataupun lembaga pendidikan lainnya, dimana setiap insan pelajar dari tingkat rendah sampai
tingkat perguruan tinggi, sangat membutuhkan jasa foto copy sebagai alat bantu proses belajarnya.
Belum lagi kegiatan kegiatan perkantoran yang sangat luas dikota semarang, dimana kegiatan
administrasinya masih tidak lepas dari kebutuhan akan jasa foto copy, sangat jelas menyimpan
potensi mengembangkan usaha ini.

BAB II

4
PEMBAHASAN

A. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN


Berdasarkan pengamatan dilapangan tentang usaha foto copy khususnya diwilayah kota
Semarang, permintaan akan jasa foto copy semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
kebutuhan masyarakat khususnya para pelajar, terhadap salinan data dalam jumlah yang
banyak dan siap dalam waktu yang singkat.
Sebelum melaksanakan bisnis ini salah satu aspek ini perlu dikaji kelayakannya yakni
aspek pasar dan pemasaran. Jika pasar yang akan dituju tidak jelas, prospek bisnis ke depan
pun tidak jelas, maka resiko kegagalan bisnis menjadi besar. Oleh karena itu, sebelum
menggarap bisnis hendaknya dilakukan terlebih dahulu analisis terhadap pasar potensial yang
akan dimasuki oleh produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan. Setelah ditemukan pasar
potensial dan masih terbukanya peluang untuk mengembangkan bisnis tersebut, maka dapat
dilakukan analisis terhadap aspek-aspek bisnis yang lainnya.
Saya memilih untuk mengangkat usaha fotokopi sebagai salah satu usaha yang memenuhi
standar kelayakan bisnis dan dianggap cukup menjanjikan dikarenakan kalangan mahasiswa
membutuhkan jasa fotokopi untuk menunjang aktivitas perkuliahannya. Oleh karena itu, kami
sebagai mahasiswa sendiri menyadari betapa pentingnya usaha fotokopi ini. Pada kesempatan
ini, kami ingin mencoba mendirikan usaha fotokopi yang letaknya berada di belakang kampus
gedung pusat Universitas PGRI Semarang. Penjelasan lebih lanjut mengenai aspek pasar dan
pemasaran adalah sebagai berikut :

1. Peluang Pasar
a. Fotokopi, penjilidan, printing, ketik, dan laminating merupakan aktivitas yang dekat
dengan mahasiswa dan memang dibutuhkan mahasiswa untuk menunjang kegiatan
perkuliahannya, sehingga kebutuhan mahasiswa akan usaha ini cukup tinggi.
b. Usaha fotokopi ini diberi nama Fotocopy Anugerah yang cukup mudah dilafalkan,
mudah diingat dan mempunyai nilai keunikan tersendiri. Kata anugerah di sini diartikan
sebagai karunia yang bisa diartikan suatu pemberian yang berasal dari tuhan kepada kita.
c. Fotocopy Anugerah terletak di Jalan Labuhan raya no 03 yang letaknya berada di
belakang kampus gedung utama Universitas PGRI Semarang dan di kawasan kos-kosan

5
para mahasiswa, sehingga mudah dikenali dan terjangkau dalam hal transportasi, karena
sebagai jalur mahasiswa yang akan kekampus gedung utama atau kegedung pusat kampus.
d. Umumnya di lokasi ini masih sedikit usaha yang sejenis dengan Fotocopy Anugerah,
sehingga masih memberikan peluang atau kesempatan yang lebih luas untuk menarik
pelanggan. Atas dasar itulah, pemilik usaha berani membuka usaha yang sejenis karena
dinilai permintaan akan adanya usaha ini lebih besar daripada penawaran yang telah
tersedia di daerah tersebut.

2. Proyeksi dan Permintaan Pasar


a. Fotocopy Anugerah didirikan untuk memenuhi permintaan para mahasiswa atas
kebutuhan fotokopi, penjilidan, printing, ketik, dan laminating di mana mahasiswa sebagai
target pasar utama dari usaha fotokopi ini. Jadi sasaran pasar usaha ini adalah para
mahasiswa (sebagai segmen pasar yang akan dibidik oleh usaha ini).
b. Fotocopy Anugerah menyediakan berbagai jasa yang berhubungan dengan fotokopi
dengan harga yang terjangkau dan sesuai dengan standar harga fotokopi di tempat-tempat
lain, bahkan untuk beberapa jenis jasa ada yang harganya lebih murah bila dibandingkan
dengan harga di tempat-tempat lain.
c. Fotocopy Anugerah menawarkan konsep tempat fotokopi yang nyaman, aman, dan
profesional dalam bidangnya, sehingga para konsumen dapat dipastikan akan mendapatkan
kualitas pelayanan yang maksimal dari usaha fotokopi ini.

3. Persaingan Pasar
a. Dikarenakan masih kurangnya usaha yang sejenis dalam wilayah tersebut sehingga pesaing
di dalam pasar tidak berpengaruh cukup besar terhadap jalannya usaha fotokopi ini. Hal ini
dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pemilik usaha dengan mendirikan Fotocopy
Anugerah.
b. Dengan sedikitnya pesaing maka secara tidak langsung akan mempengaruhi jumlah
pendapatan dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar bagi Fotocopy Anugerah.
Selain itu, hal ini juga akan membatasi peluang bisnis bagi pesaing-pesaing baru yang akan
membuka usaha yang sejenis. Hal ini dikarenakan Fotocopy Anugerah akan menjadi

6
pusat / center baru dalam memenuhi kebutuhan pasar (konsumen) akan usaha fotokopi dan
sekitarnya.

4. Market Share
Dengan adanya jasa fotokopi dan berbagai kelengkapan yang ditawarkan oleh
Fotocopy Anugerah, maka hal ini merupakan modal utama untuk merebut pangsa pasar
yang sebelumnya dikuasai oleh tempat-tempat lain ( para pesaing ). Selain itu, salah satu
keunggulan dari Fotocopy Anugerah adalah delivery service yaitu Fotocopy Anugerah
menyediakan jasa tambahan berupa pengambilan dan pengantaran materi yang akan dan
sudah difotokopi, diprint, dijilid, maupun diketik.
Dengan adanya kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh Fotocopy Anugerah ini,
diharapkan akan mampu menyerap pangsa pasar para pesaing yang sudah ada / eksis lebih
dahulu dan mampu menghasilkan market share yang menjanjikan hingga tahun-tahun
mendatang. Untuk itu, Fotocopy Anugerah terus berusaha memberikan pelayanan yang
maksimal dan diharapkan mampu memberikan kepuasan kepada para pelanggan sehingga
usaha fotokopi ini bisa tetap eksis dan berkembang.

5. Variasi Jasa dan Harga


Jasa-jasa yang telah ditawarkan oleh Fotocopy Anugerah terdiri dari berbagai macam
spesifikasi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem harga yang jelas dan disesuaikan
dengan standar tarif yang ada sehingga memudahkan para pelanggan dalam melakukan
order. Variasi jasanya adalah sebagai berikut :
a. Fotokopi
- Kertas putih
Berat 60 gram : Rp 80 per lembar
Berat 70 gram : Rp 90 per lembar
Berat 80 gram : Rp 100 per lembar
- Kertas buram : Rp 60 per lembar
- Kertas warna : Rp 120 per lembar
- Kertas transparan : Rp 1000 per lembar
b. Print

7
- Tinta hitam
Kertas putih : Rp 300 per lembar
Kertas buram : Rp 250 per lembar
Kertas warna : Rp 320 per lembar
Kertas transparan : Rp 1500 per lembar
- Tinta warna
Kertas putih : Rp 1200 per lembar
Kertas buram : Rp 1000 per lembar
Kertas warna : Rp 1500 per lembar
Kertas transparan : Rp 2500 per lembar
c. Jilid
- Lakban soft cover : Rp 2000 per buku
- Spiral hard cover : Rp 3000 per buku
d. Ketik
- Tanpa jangka waktu : Rp 2000 per lembar
- Dengan jangka waktu : Rp 2500 per lembar
e. Laminating : Rp 250 per cm
f. Pressmika : Rp 250 per cm

6. Promosi Pasar
Promosi pasar (iklan) yang dilakukan oleh Fotocopy Anugerah adalah melalui :
a. Selebaran
Dengan menyebarkan iklan berupa lembaran-lembaran kertas tentang Fotocopy
Anugerah, maka diharapkan masyarakat tertarik mencoba dan menjadi pelanggan. Selebaran
ini biasanya disebarkan di toko Fotocopy Anugerah itu sendiri dan juga di lingkungan
kampus Universitas PGRI Semarang.
b. Pamflet
Fotocopy Mantab Jaya membuat pamflet yang berukuran 1,5 m x 0,5 m dan dipasang
persis di depan toko fotokopi, sehingga memudahkan masyarakat untuk menemukan lokasinya
dan bisa menjadi salah satu alat untuk menarik perhatian masyarakat akan keberadaan
Fotocopy Mantab Jaya tersebut.

8
c. Dari mulut ke mulut
Cara ini merupakan cara yang paling mudah untuk dilakukan sehingga paling sering
dilakukan oleh Fotocopy Mantab Jaya dan memang terbukti efektif untuk promosi.

7. Saluran Distribusi
Fotocopy Anugerah menggunakan channel distribusi langsung yaitu dari produsen
langsung kepada konsumen, sehingga memudahkan dalam melayani para pelanggan dan
meninggalkan kesan terlalu rumit / ribet. Selain itu, Fotocopy Anugerah menerima order 24
jam fullday service dan delivery service untuk order di atas jam 21.00 WIB. Fotocopy
Anugerah mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi dalam pelaksanaan
usahanya. Salah satunya implementasi dan penerapannya adalah dengan cukup sms atau telpon
dan memberitahukan nama-alamat ke nomor telpon yang tertera, order bisa diambilkan dan
diantarkan. Untuk sementara waktu, layanan tersebut hanya dapat dinikmati untuk order
minimal Rp 20.000.

8. Segmentasi, Target, dan Posisi Pasar


Fotocopy Anugerah membuat segmentasi pasar yang ditujukan untuk semua kalangan
masyarakat dan disesuaikan dengan daya beli masyarakat. Diharapkan segmen Fotocopy
Anugerah secara efektif dapat dicapai dan dilayani dengan maksimal. Karena ini adalah
kegiatan bisnis dengan target pasar utama adalah kalangan mahasiswa, maka ditargetkan usaha
fotokopi bisa memberikan keuntungan yang signifikan. Fotocopy Anugerah berusaha
memposisikan dirinya dengan keunggulan kompetitif dalam produk, pelayanan, personil, dan
citra / image yang positif baik di mata konsumen maupun pesaing. Salah satu caranya dengan
memberikan nilai mutu dan pelayanan yang lebih baik daripada tawaran pesaing, sehingga
Fotocopy Anugerah dapat mencapai kinerja yang maksimal dan kepuasan konsumen /
pelanggan yang terpenuhi.

B. ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI


1. Teknologi Yang Digunakan

9
Peralatan-peralatan yang digunakan oleh Fotocopy Anugerah terdiri dari berbagai
spesifikasi antara lain adalah sebagai berikut :
a. Mesin fotokopi 3 buah
b. Mesin jilid 1 buah
c. Mesin potong kertas 1 buah
d. Mesin laminating 1 buah
e. Mesin pressmika 1 buah
f. Komputer 3 buah
g. Printer 3 buah
h. Scanner 1 buah
Sedangkan berbagai macam bahan-bahan yang digunakan oleh Fotocopy Anugerah
antara lain adalah sebagai berikut :
a. Kertas putih berbagai ukuran, ketebalan, dan berat
b. Kertas buram
c. Kertas warna soft cover dan hard cover
d. Kertas transparan
e. Tinta hitam dan tinta warna
f. Lakban dan spiral

2. Pengadaan Bahan Baku / Material


Fotocopy Anugerah melakukan pengadaan bahan baku untuk fotokopi yang berasal dari
bahan-bahan yang berkualitas dan terjamin kebersihannya. Bahan baku diambil langsung dari
pemasok yang sudah berpengalaman dan mempunyai stok yang besar, sehingga terhindar dari
kelangkaan bahan dan bisa memenuhi keseluruhan kebutuhan bahan baku Fotocopy
Anugerah.

3. Penjadwalan / Scheduling

10
Fotocopy Anugerah menentukan penjadwalan berdasarkan kebutuhan konsumen dengan
sistem full day. Untuk pelayanan toko, mulai buka pada jam 08.00 WIB dan tutup pada jam
21.00 WIB. Untuk pelayanan order, Fotocopy Anugerah siap melayani selama 24 jam.

4. Manajemen Persediaan
Fotocopy Anugerah mempunyai persediaan yang telah diatur seefektif dan seefisien
mungkin sehingga dapat terpenuhi jika dibutuhkan sewaktu-waktu dan menghindari kenaikan
harga bahan baku yang nantinya akan merugikan usaha tersebut. Misalnya, Fotocopy
Anugerah mempunyai persediaan bahan baku yang mencukupi kebutuhan 1 bulan yaitu kertas
putih kurang lebih sebanyak 50 hingga 70 rim dan tinta hitam kira-kira sebanyak 8 suntikan.
Dengan demikian, dapat mengantisipasi jika sewaktu-waktu Fotocopy Anugerah
mendapatkan order yang lebih banyak dari biasanya dan juga menghindari kekurangan bahan
baku (kehabisan stok kertas).

5. Kebutuhan Tenaga Kerja


Fotocopy Anugerah membutuhkan para tenaga kerja yang memiliki kompetensi,
profesionalitas, loyalitas, dan mampu memberikan pelayanan (service) yang memuaskan
konsumen. Untuk sementara ini, total karyawan yang dimiliki oleh Fotocopy Anugerah
adalah 3 orang karyawan dengan spesifikasinya adalah 2 orang yang bertugas untuk melayani
kebutuhan konsumen dan 1 orang bekerja di bagian kasir pembayaran. Dengan komposisi
karyawan sebagaimana di atas, diharapkan Fotocopy Anugerah dapat memberikan
pelayanan yang maksimal kepada para konsumen.

C. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN


Dalam memulai usaha yang baru didirikan, maka tahap selanjutnya akan dapat
ditindaklanjuti dengan melalui pembangunan proyek bisnis dan implementasi secara rutin.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu manajemen yang handal dalam melaksanakannya dan
memiliki kemampuan untuk mengatur / memanage segala sesuatu yang berhubungan dengan
usaha tersebut, mulai dari aktivitas / kegiatan yang telah dilakukan, sedang dilakukan, maupun
akan dilakukan oleh usaha tersebut. Dengan demikian, dapat digunakan pendekatan-
pendekatan untuk mengkaji layak tidaknya bisnis tersebut dalam Studi Kelayakan Bisnis.

11
Dalam penjelasan selanjutnya, akan dikemukakan 4 pendekatan strategis dalam aspek
manajemen yang berlaku yaitu sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)
Sisi Pendekatan Perencanaan
Fotocopy Anugerah menggunakan pendekatan kombinasi dalam pembuatan suatu
perencanaan yaitu Pendekatan Atas-Bawah (Top-Down) dan Pendekatan Bawah-Atas
(Bottom-Up) dengan prosentase yang relatif seimbang antara keduanya. Dengan pendekatan
ini, diharapkan pemilik Fotocopy Anugerah dapat memberikan petunjuk perencanaan usaha
secara garis besar kepada para karyawannya. Sedangkan perencanaan detailnya diserahkan
kepada kreativitas para karyawan dengan tetap mematuhi aturan yang ada, sehingga tercipta
hubungan komunikasi yang baik dan feedback yang seimbang antara pemilik dengan para
karyawan.
Sisi Jangka Waktu dan Tingkatan Manajemen
Jika dilihat dari waktu yang digunakan untuk pengaplikasian suatu rencana usaha,
Fotocopy Anugerah menerapkan Perencanaan Jangka Pendek dengan jangka waktu paling
lama yaitu 1 tahun. Oleh karena itu, Fotocopy Anugerah membuat perencanaan yang terinci,
terukur, konkret, dan tepat sasaran yang harus dicapai dalam jangka waktu pendek sehingga
tidak salah dalam menerapkan strategi. Sedangkan dilihat dari sisi tingkatan manajemen,
Fotocopy Anugerah menerapkan Perencanaan Operasional / Produksi yaitu lebih mengarah
pada bidang fungsional usaha dalam melaksanakan kegiatan usahanya sehari-hari. Hal ini
bertujuan untuk memperjelas strategi usaha utama yang lebih spesifik dan konsisten, yang juga
akan menentukan masa hidup / eksistensi dari Fotocopy Anugerah di masa mendatang.
Sisi Program Kerja
Fotocopy Anugerah berusaha melaksanakan aktivitas produksi untuk mencapai target
dan omzet yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam pemasarannya, Fotocopy Anugerah
merencanakan untuk memperluas area usaha hingga ke daerah kampus gedung utama UPGRI
Semarang. Keuangan Fotocopy Anugerah dirancang efektif dan efisien, sehingga
memperkecil kemungkinan terjadinya deviasi/ penurunan biaya. Fotocopy Anugerah
memperkirakan penambahan jumlah karyawan di masa mendatang, sehingga akan dibutuhkan
spesifikasi kerja (job spesification) yang jelas sedini mungkin.

12
2. Pengorganisasian (Organizing)
Langkah Pengorganisasian
Tujuan utama usaha Fotocopy Anugerah adalah mendapatkan keuntungan / laba / profit
yang sebesar-besarnya dengan memberikan kepuasan maksimal kepada pelanggan. Jadi
motivasi utama dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh Fotocopy Anugerah adalah
keuntungan. Oleh karena itu, Fotocopy Anugerah harus dapat melayani para konsumen /
pelanggan dengan cara yang menguntungkan untuk kelangsungan hidup usaha tersebut dalam
jangka panjang, selain juga harus selalu mengetahui kesempatan-kesempatan baru untuk
memuaskan keinginan dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Fotocopy Anugerah
menerapkan koordinasi antar unit usaha sehingga tercipta pembagian kerja yang seimbang
serta pelimpahan wewenang yang jelas dan tepat.
Struktur Organisasi
Fotocopy Anugerah mengatur usaha dan sub unitnya agar sejalan dengan tujuan usaha,
kemampuan sumber daya yang dimiliki, dan kondisi lingkungan usaha baik internal maupun
eksternal. Struktur Fotocopy Anugerah disusun secara sederhana, yaitu pemilik usaha berada
di posisi paling atas, selaku pimpinan usaha tersebut. Lalu di bawahnya diikuti para karyawan
selaku pelaksana di mana masing-masing karyawan melakukan aktivitas yang telah ditentukan.

3. Pengarahan (Actuating)
Fotocopy Anugerah mengkaji Pengarahan dari sisi seperti : fungsi pengarahan yang
harus terpenuhi serta sikap dan perilaku pemimpin yang hendaknya memenuhi kriteria agar
dapat mengarahkan bawahannya. Oleh karena itu, pemilik Fotocopy Anugerah berusaha
menggunakan kekuasaan secara positif terutama dalam mengambil keputusan, sehingga dapat
memberikan arahan dan motivasi kepada para karyawan untuk selalu memberikan pelayanan
yang memuaskan pelanggan. Dengan pengarahan ini, diharapkan terjalin koordinasi yang baik
antara pemilik Fotocopy Anugerah dengan karyawannya.

4. Pengendalian (Controling)

13
Pengendalian yang dilakukan oleh Fotocopy Anugerah untuk memastikan apakah
aktivitas yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Oleh karena itu,
Fotocopy Anugerah menerapkan pelaporan pengawasan, sehingga dapat mencegah
terjadinya penyimpangan dan menjamin diberlakukannya tindakan korektif / perbaikan atas
kesalahan yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi.
Metode pengawasan yang berlaku di Fotocopy Anugerah bersifat fleksibel, dinamis, dan
ekonomis sehingga bisa dilakukan kapan saja dengan mengutamakan implementasi solusi dan
evaluasi. Fotocopy Anugerah menerapkan sistem pengendalian yang efektif yaitu akurat,
tepat waktu, strategis, relistis, dan objektif. Dengan pengendalian ini, diharapkan Fotocopy
Anugerah mampu mengimplementasikan usaha secara layak dan mampu memuaskan
pelanggan.

Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada bidang usaha ini adalah pemilik langsung membawahi dua
karyawannya, tidak ada senioritas diantara kedua karyawan, jadi antara karyawan lama dan
baru adalah sama.
Dengan struktur organisasi yang cukup sederhana tersebut diharapkan usaha fotokopi
dalam memulai usahanya dapat dinilai dari segi efisiensi tenaga kerja yang dibutuhkan jika
usaha tersebut sudah berjalan dan ternyata usaha tersebut mendapat respon yang baik kepada
para konsumen bahkan sampai usaha yang berjalan kebanjiran order / kebanjiran pelanggan
yang membuthkan jasa fotokopi kami akan menambah tenaga kerja dan unit fotokopi sekaligus
merubah struktur organisasi tersebut agar lebih mudah para karyawan maupun pemilik usaha
mengerjakan jobnya secara maksimal dan profesional.

Pemilik

Karyawa 1 Karyawan 2

Job Deskripsi

14
1. Pemilik usaha / manajer fotokopi Fotocopy Anugerah
Pemilik usaha fotokopi sekaligus manajer fotokopi mempunyai wewenang sepenuhnya
terhadap berjalannya kelangsungan usaha fotokopi.
Mengatur usaha fotokopi agar berjalan dengan baik, baik dari segi finansial maupun
non finansial.
Menganalisa dan mengawasi kinerja pegawai.
Menentukan tim kerja yang solid.
Menentukan kelayakan usaha.
2. Operator fotokopi
Tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut :
Menerima pesanan dari konsumen / melayani konsumen secara langsung khususnya
fotokopi.
Mengoprasikan mesin fotokopi dan alat-alat penunjang lainnya (mesin laminating &
alat-alat penjilidan)
Menerima pembayaran dari konsumen yang nantinya diserahkan kepada pemilik usaha.
Menjaga kebersihan tempat usaha.
Menjaga dan merawat mesin fotokopi dan alat-alat penunjang lainnya agar kondisi
mesin dan alat tersebut dapat berumur panjang.
Bertanggung jawab langsung kepada pemilik usaha.

Rekruitmen
Perekrutan karyawan sebagai pelaksana dilakukan dengan tiga pengetesan yaitu;
tes administrasi, tes wawancara dan tes praktek.

Pada tes administrasi persyaratannya adalah :


Fotokopi KTP
Pas foto 46 2 lembar
Ijazah min SMA/Sederajat
Fotokopi SKCK

15
Tes wawancara, adalah pengetesan untuk mengetahui bagaimanakah karakteristik si
pelamar, agar pemilik lebih tahu bagaimana gaya dia berbicara, penyampaian ke pelanggan,
sopan santun, dan keuletan serta kerja keras yang akan diketahui nantinya.

Orientasi
Pengenalan lingkunga kerja
Disini karyawan yang sudah di terima di kenalkan tentang tempat yang akan di jadikan
bisnis usaha, lingkungan sekitar tempat usaha, tempat tempat yang layak untuk di berikan
penawaran promosi.
Pengenalan sistem kerja
Karyawan akan di ajarkan bagaimanakah sistim kerja tempat usaha fotokopi ini, dari awal
pagi hari dia bangun, jam berapa dia mulai bekerja, bagaimana urutan kerja untuk
memproduksi sampai memasarkan, dan jam berapa harus tutup serta kapan hari libur mereka.
Pengenalan pembukuan
Disini karyawan diajarkan tentang sistem pembukuan jumlah produk yang telah mereka
jual, berapa penghasilan per hari, dan yang harus disetorkan kepada pemilik tiap harinya
beserta struk penjualan, bagaimana cek stok bahan yang ada di tempat usaha.
Pebekalan materi kerja
Pada bagian ini karyawan di kenalkan dengan alat alat pendukung pekerjaan mereka,
bagaimana urutan tata kerja. Sistem yang digunakan, tata cara penggunaan alat.

Actual
Evaluasi kinerja karyawan
Karyawan tiap bulan di berikan evaluasi tentang kinerjanya, yang meliputi berapa total
hasil usaha yang di peroleh, bagaimana pendapat pelanggan yang mereka layani, apakah ada
complain dari customer tentang pelayanan atau mungkin produk yang di hasilkan, di usaha ini
juga di berikan nomor telpon untuk pelayanan pelanggan mengenai saran, kritik, serta keluhan
tentang produk yang di hasilkan untuk menunjang agra terciptanya kemajuan pada usaha ini.

16
Over Sales
Apabial terjadi penjulan yang melebihi penjualan yang telah di targetkan, tentu akan
diadakan penambahan personil yang mulanya hanya dengan dua orang karyawan akan di
tambahkan menjadi tiga atau lebih guna mendukung majunya usaha ini.

Hak Karyawan
Karyawan di dalam usaha Fotocopy Anugerah ini kerja mulai pukul 08.00 pagi dan tutup
pada pukul 21.00 malam, dan hak hak karyawan adalah sebagai berikut;
Gaji
Gaji di bayarkan tepat waktu tiap tanggal 1 tiap bulannya, mendapatkan insentif tiap
bualnnya bila penjualannya memenuhi target, dan kenaikan gaji tiap tahunnya sesuai
persentase kenaikan UMK tiap tahunnya
Cuti
Hak cuti karyawan tiap tahunnya mendapat 12 kali cuti, dan sisa cuti tidak bisa di uangkan
THR
Tunjangan Hari Raya di berikan tiap tahunnya pada hari ke duapuluh saat bulan Ramadhan
dan besarnya di sesuaikan dengan masa kerja karyawan tersebut yaitu bila belum ada satu
tagun maka berapa bulan dia bekerja di bagi dengan duabelas bulan dikalikan dengan gaji
pokok mereka, dan apabial sudah memasuki masa satu tahun bekerja THR di berikan satu kali
gaji pokok mereka.

D. ASPEK EKONOMI DAN KEUANGAN


Adanya Fotocopy Anugerah didekat kampus upgris memberikan dampak dalam aspek
ekonomi yaitu :
- Memberikan lapangan pekerjaan bagi warga setempat
Fotocopy Anugerah mempekerjakan warga setempat sehingga dapat membantu memberikan
pekerjaan dan penghasilan.
- Memberikan pengalaman pekerjaan
Fotocopy Anugerah memiliki standart operasional sehingga karyawan tidak seenaknya
terdapat pula aturan-aturan yang tegas dengan begitu karyawan dapat memiliki pengalaman
pekerjaan yang baik.

17
- Meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sekitar Fotocopy Anugerah
Karena Fotocopy Anugerah mempekerjakan warga setempat sehingga memberikan
pendapatan atau penghasilan, pendapatan yang diperoleh warga bisa juga dikumpulkan
kemudian dijadikan untuk membangun usaha lain dengan demikian perokonomian di daerah
sekitar Upgris akan berjalan lancar dan terus meningkat. Setidaknya uang terus berputar.

ASPEK KEUANGAN
Studi aspek keuangan bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas
proyek usaha, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya rencana usaha yang dimaksud.
Keuangan usaha dianalisis untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan
manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.
Karena Fotocopy Mantab Jaya merupakan usaha kecil maka aspek keuangannya pun dibuat
secara sederhana dengan jumlah dana yang tidak terlalu besar.
Selain itu, juga disusun laporan perubahan kas (cash flow statement) untuk menunjukkan
perubahan kas selama satu periode tertentu serta mampu memberikan alasan mengenai
perubahan kas tersebut dengan menunjukkan darimana sumber-sumber kas tersebut dan
penggunaannya. Berikut ini adalah lampiran tabel-tabel dan formula yang digunakan oleh
Fotocopy Mantab Jaya dalam aktivitas usahanya adalah :
1. Hasil Analisis Aspek Pemasaran
Tabel Prospek dan Hasil Penjualan Total

NO ITEM TAHUN
123
1 Penjualan Rata-Rata Total
( Q Total ) 1086 unit 1579 unit 2134 unit
2 Harga per Unit Rp 2500 Rp 2800 Rp 3000
3 Nilai ( 1 x 2 ) Rp 2.715.500 Rp 4.421.200 Rp 6.402.000

Tabel Biaya-Biaya Pemasaran

NO ITEM TAHUN
123
1 Biaya Angkut Rp 296.000 Rp 413.000 Rp 587.000
2 Biaya Promosi Rp 75.000 Rp 100.000 Rp 125.000
3 Lain-Lain Rp 31.600 Rp 58.900 Rp 74.200

18
NILAI TOTAL Rp 402.600 Rp 571.900 Rp 786.200
2. Hasil Analisis Aspek Produksi

Tabel Estimasi Kebutuhan Aktiva Tetap dan Persiapan Studi Kelayakan

NO ITEM NILAI
1 Studi Awal ( riset pasar, survey pasar ) Rp 378.000
2 Persiapan Awal ( modal awal ) Rp 2.500.000
3 Tanah sewa ( 20 m2 ) -
4 Gedung sewa ( 16 m2 ) -
5 Mesin ( 5 unit ) Rp 3.642.000
6 Kendaraan ( 1 buah ) Rp 9.710.000
7 Aktiva Tetap Lainnya Rp 6.500.000
NILAI TOTAL Rp 22.730.000

Tabel Estimasi Biaya Produksi Per Unit Barang atau Jasa Yang Diproduksi

NO ITEM JUMLAH
1 Bahan Baku ( unit / gram ) Rp 80
2 Bahan Pembantu ( unit / gram ) Rp 20
3 Tenaga Kerja Langsung ( jam ) Rp 500
4 Jam Mesin Langsung -
5 Biaya Tak Langsung ( Biaya Overhead Pabrik ) :
- Supervisi
-
- Bungkus -
- Listrik Rp 800
- Air -
- Penghapusan ( Penyusutan / Depresiasi ) Rp 650
- Asuransi
- Pemeliharaan -
Rp 530
NILAI TOTAL Rp 2.580

Tabel Budget Produksi

ITEM TAHUN
123
A. Jumlah Produksi
1. Target jual 700 unit 900 unit 1200 unit

19
2. Saldo akhir 53 unit 84 unit 102 unit
3. Jumlah 1 + 2 753 unit 984 unit 1302 unit
4. Saldo awal 49 unit 62 unit 95 unit
5. Total produksi 802 unit 1046 unit 1397 unit
B. Biaya Produksi
1. Bahan baku Rp 264.160 Rp 313.500 Rp 340.800
2. Bahan pembantu Rp 116.040 Rp 229.810 Rp 342.540
3. Tenaga kerja langsung
4. Biaya tak langsung :
- Penghapusan
- Pemeliharaan
- Repair Rp 1.540.000

Rp 51.000
Rp 125.060
Rp 270.000 Rp 1.850.000

Rp 51.000
Rp 213.000
Rp 320.000 Rp 2.130.000

Rp 51.000
Rp 247.400
Rp 410.000

3. Hasil Analisis Cash Flow / Arus Kas

NO KETERANGAN TAHUN
123
1 Kegiatan Operasional
- Penjualan
- Tenaga kerja
- Bahan baku
- Biaya overhead pabrik
TOTAL
Rp 2.715.500
(Rp 1.540.000)
(Rp 264.160)
(Rp 446.060)
Rp 465.280

20
Rp 4.421.200
(Rp 1.850.000)
(Rp 313.500)
(Rp 584.000)
Rp 1.673.700
Rp 6.402.000
(Rp 2.600.000)
(Rp 340.800)
(Rp 708.400)
Rp 2.752.800
2 Kegiatan Investasi
- Peralatan
(Rp 309.000)
(Rp 276.500)
(Rp 219.400)
3 Kegiatan Pembiayaan
- Ekuitas ( modal sendiri )
- Pinjam bank
Rp 1.500.000
Rp 5.000.000
Rp 1.800.000
Rp 5.000.000
Rp 2.000.000
Rp 5.000.000
NET CASH FLOW Rp 6.656.280 Rp 8.197.200 Rp 9.533.400

4. Laporan Laba Rugi


Laporan proyeksi laba rugi Fotocopy Mantab Jaya selama 3 tahun adalah sebagai berikut :
Tahun 1 :
Total pendapatan Rp 2.715.500
Beban operasi (Rp 465.280)
Laba sebelum pajak Rp 2.250.220
Pajak 10% (Rp 225.022)
Laba bersih Rp 2.025.198
Tahun 2 :
Total pendapatan Rp 4.421.200
Beban operasi (Rp 1.673.700)
Laba sebelum pajak Rp 2.747.500
Pajak 10 % (Rp 274.750)

21
Laba bersih Rp 2.472.750
Tahun 3 :
Total pendapatan Rp 6.402.000
Beban operasi (Rp 2.752.800)
Laba sebelum pajak Rp 3.649.200
Pajak 10% (Rp 364.920)
Laba bersih Rp 3.284.280

5. Payback Period ( PP ) Dalam Rupiah


Payback Period adalah periode pengembalian investasi atau periode yang dibutuhkan untuk
mengembalikan suatu investasi yang dilakukan oleh suatu organisasi.
Payback Period = Investasi Awal ( I0 )
Net Cash Flow (NCF)

Diketahui I0 = Rp 22.730.000

TAHUN NCF
1
2
3 Rp 6.656.280
Rp 8.197.200
Rp 9.533.400
Total Rp 24.386.880
I0 = Rp 22.730.000
Tahun 1 = (Rp 6.656.280)
Rp 16.073.720
Tahun 2 = (Rp 8.197.200)
Rp 7.876.520
PP = Rp 7.876.520 x 12 bulan
Rp 9.533.400
= 9,9 bulan
= 9 bulan 27 hari
Total waktu = 2 tahun 9 bulan 27 hari
Jadi investasi yang telah ditanamkan oleh Fotocopy Mantab Jaya akan kembali dalam kurun
waktu selama kurang lebih 2 tahun 9 bulan 27 hari.
6. Net Present Value ( NPV )
Net Present Value adalah nilai bersih sekarang dari arus kas atau selisih antara Present Value
dari investasi dengan nilai sekarang / saat ini dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa
yang akan datang.
NPV = - Io

22
Diketahui I0 = Rp 22.730.000
r=6%

Tahun NCV PVIF 6 % PV


1
2
3 Rp 6.656.280
Rp 8.197.200
Rp 9.533.400 0,9434
0,8900
0,8396 Rp 6.279.534,552
Rp 7.295.508
Rp 8.004.242,640
TOTAL Rp 24.386.880 2,6730 Rp 23.579.285,190
NPV = PV I0
= Rp 23.579.285,190 Rp 22.730.000
= Rp 849.285,190
Jadi usaha Fotocopy Mantab Jaya layak atau feasible untuk dilakukan karena menghasilkan
arus kas bersih yang lebih besar dari investasi ( NPV > 0 ).
7. Internal Rate Of Return ( IRR )
Internal Rate Of Return adalah tingkat bunga yang menyamakan jumlah nilai sekarang (PV),
arus kas sama dengan investasinya, dimana IRR ini merupakan metode yang melengkapi
metode NPV dengan tingkat pengembalian internal.

Dengan cara Trial and Error dengan tingkat bunga r = 11 %, maka didapatkan hasil perhitungan
sebagai berikut (dalam Rupiah) :
6.656.280 + 8.197.200 + 9.533.400 - 22.730.000
( 1+ 0,11 )1 ( 1+ 0,11 )2 ( 1+ 0,11 )3

6.656.280 + 8.197.200 + 9.533.400 - 22.730.000


1,111 1,112 1,113

6.656.280 + 8.197.200 + 9.533.400 - 22.730.000


1,11 1,2321 1,367631

= ( 6.480.000 + 7.710.000 + 8.540.000 ) 22.730.000


= 22.730.000 22.730.000
=0
Maka hasil akhir adalah IRR = 11 % dengan COC = 6 %

23
Jadi usaha Fotocopy Mantab Jaya layak atau feasible untuk dilakukan karena Interest Rate
of Return (IRR) > Cost Of Capital (COC).
8. Profitability Index (PI)
Profitability Index adalah metode pebghitungan dan penilaian investasi melalui perbandingan
antara nilai sekarang (Present Value) dari rencana penerimaan-penerimaan kas bersih di masa
yang akan datang.
PI =

PI =
= 1,037364
Jadi usaha Fotocopy Mantab Jaya termasuk layak atau feasible karena hasil perhitungan
menunjukkan bahwa PI > 1.

9. Break Event Point / BEP ( Analisis Peluang Pokok )


BEP adalah suatu alat analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara beberapa
variable di dalam kegiatan usaha. Fix Cost (FC) meliputi biaya penyusutan, biaya gaji, dan
biaya administrasi. Sedangkan Variable Cost (VC) meliputi ijin usaha, biaya promosi dan
biaya lain-lain. Berikut ini akan disajikan perhitungan BEP rata-rata dari 3 tahun masa usaha
Fotocopy Mantab Jaya adalah sebagai berikut :
BEP rata-rata 3 tahun =
=
=
=
= Rp 7.355.553,304
Jadi usaha Fotocopy Mantab Jaya akan mengalami titik impas pada saat menghasilkan
penjualan sebesar Rp 7.355.553,304 atau keuntungan akan tercapai pada saat penjualan di atas
Rp 7.355.553,304

E. ASPEK POLITIK, SOSIAL, HUKUM DAN LINGKUNGAN HIDUP


Aspek Politik
Situasi politik tentunya dapat memberikan dampak buat Fotocopy Mantab Jaya ini baik
dampak positif maupun negative. Sebagai contoh saat terdapat kampanye partai politik missal
pilgub, rumah Fotocopy Mantab Jaya ini menjadi tempat pemesanan contoh gmbar fotocopy
atau percetakan dari calon usungan beberapa partai politik, kondisi seperti ini, tentunya
memberikan keuntungan bagi Fotocopy Mantab Jaya, berbeda dengan hari-hari biasa yang
hanya dari mahasiswa saja.

24
Aspek Sosial
Adanya rumah Fotocopy Mantab Jaya ini tentunya dapat mempermudah konsumen utuk
memudahkan dalam hal cetak ataupun ngeprint, terutama untuk mahasiswa yang berada
disekitar kampus yang cenderung ingin praktis.

Aspek Hukum
Usaha fotocopy ini merupakan kelompok usaha kecil, bisa juga dikatakan dalam bentuk
perusahaan perseorangan. Untuk mendirikan usaha fotocopy ini tidak memerlukan persyaratan
khusus, sebagaimana bentuk badan hukum lainnya. Pendirian usaha fotocopy ini tidak
memerlukan modal besar. Pendiriannya mudah dan tidak diperlukan organisasi besar, tetapi
cukup dengan organisasi dan manajemen yang sederhana.

A. Jenis-jenis Izin Usaha Fotocopy Mantab Jaya


1. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
4. Izin domisili
5. Izin gangguan
6. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

B. Perizinan
Surat izin usaha perdagangan atau yang lebih dikenal dengan singkatan SIUP adalah surat
izin untuk dapat melaksanakan usaha perdagangan.
SIUP kecil diberikan untuk usaha yang memiliki modal disetor dan kekayaan bersih
seluruhnya sampai dengan Rp 200.000.000,00 ( di luar tanah dan bangunan tempat usaha )
Manfaat kepemilikan SIUP adalah sebagai berikut :
Sebagai syarat pengesahan yang diminta oleh pemerintah, sehingga dalam kegiatan usaha tidak
terjadi masalah perijinan.

Prosedur Pembuatan SIUP


Untuk prosedur pembuatan SIUP biasanya dilakukan di kantor Dinas Perindustrian dan
Perdagangan daerah tingkat II atau setingkat dengan kabupaten / kota setempat.

25
Berikut tahapan dan persyaratan untuk mendapatkan SIUP :
1) Pemilik atau pelaku usaha mengurus sendiri atau melalui kuasa yang dikuasakan ke kantor
Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat
2) Mengambil formulir pendaftaran, mengisi formulir SIUP / PDP bermaterai Rp 6.000 yang
ditandatangani oleh pemilik usaha. Kemudian formulir yang sudah diisi kemudian di
fotokopi sebanyak dua rangkap, yang dilengkapi dengan syarat syarat berikut :

Fotokopi akte pendirian usaha / badan hukum sebanyak 3 lembar


Fotokopi KTP ( Kartu Tanda Penduduk ) sebanyak 3 lembar
Fotokopi NPWP sebanyak 3 lembar
Fotokopi ijin gangguan / HO sebanyak 3 lembar
Neraca perusahaan sebanyak 3 lembar
Gambar denah lokasi tempat usaha (lampiran)
Untuk biaya pembuatan SIUP di daerah kami khususnya usaha fotokopi ini dikenakan
biaya administrasi Rp 150.000,00.
Dengan adanya SIUP, usaha yang dijalankan akan lebih aman karena terhindar dari
masalah perijinan yang sering berakibat hingga penggusuran tempat usaha.

ASPEK LINGKUNGN HIDUP


Studi aspek lingkungan hidup ini bertujuan untuk menentukan apakah secara lingkungan
hidup, misalnya dari sisi udara dan air, rencana bisnis diperkirakan dapat dilaksanakan secara
layak atau sebaliknya. Sedangkan yang dimaksudkan dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) adalah suatu hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang
direncanakan dan diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup.
AMDAL dapat dipakai untuk mengelola dan memantau proyek dan lingkungannya dengan
menggunakan dokumen yang benar. Analisis yang dilakukan oleh usaha Fotocopy Mantab
Jaya ini melputi keselurhan kegiatan pembuatan dokumen yang terdiri dari sebagai berikut :
a. Rencana Kelola Lingkungan (RKL)
Rencana Kelola Lingkungan (RKL) yang dibuat oleh Fotocopy Mantab Jaya merupakan
dokumen yang memuat upaya-upaya untuk mencegah, mengendalikan, dan menanggulangi

26
dampak penting lingkungan yang bersifat negatif dan meningkatkan dampak positif sebagai
akibat dari suatu rencana usaha / kegiatan yang dilakukan oleh Fotocopy Mantab Jaya.
Dalam dokumen ini, Fotocopy Mantab Jaya memberikan pokok-pokok arahan, prinsip-
prinsip, atau persyaratan untuk pencegahan / pengendalian dampak lingkungan yang mungkin
terjadi.
Fotocopy Mantab Jaya melakukan riset bahwa hampir tidak ada dampak yang
membahayakan lingkungan dari kegiatan / aktivitas yang dilakukan oleh Fotocopy Mantab
Jaya. Meskipun demikian, Fotocopy Mantab Jaya tetap melakukan program dan
perencanaan untuk pembiayaan terhadap pengelolaan lingkungan. Hal itu dilakukan untuk
mencegah jika sewaktu-waktu dibutuhkan dana yang berhubungan dengan kesehatan dan
keselamatan lingkungan serta menyangkut Fotocopy Mantab Jaya sebagai salah satu usaha
/ bisnis di lingkungan tersebut.
Hal-hal yang dilakukan oleh Fotocopy Mantab Jaya dalam mengelola lingkungan adalah
sisa-sisa bahan produksi yang tidak digunakan akan dikumpulkan menjadi satu dan kemudian
dikemas dengan rapat / rapi untuk dibuang di Tempat Pembuangan Sampah (TPA) yang
terdekat dengan lokasi Fotocopy Mantab Jaya berada. Dengan demikian, Fotocopy Mantab
Jaya terus berusaha untuk menghindari dan mengupayakan untuk meminimumkan dampak
negatif yang bisa mempengaruhi lingkungan di sekitar daerah usaha Fotocopy Mantab Jaya.
b. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
RPL ini dibuat untuk diajukan kepada instansi yang berwenang. Jadi Fotocopy Mantab
Jaya melakukan suatu pemantauan terhadap lingkungan di sekitar daerah usaha Fotocopy
Mantab Jaya. Selanjutnya, akan diteliti lebih jauh mengenai dampak apa saja yang mungkin
bisa terjadi dan mempengaruhi lingkungan di sekitar daerah usaha Fotocopy Mantab Jaya.
Hasil dari kegiatan / aktivitas ini akan dilaporkan dalam RPL dan kemudian akan dilampirkan
dalam pengajuan surat izin usaha ke Dinas Perizinan di daerah setempat (Malang kota).
Berdasarkan kajian-kajian aspek lingkungan di atas, dapat disimpulkan bahwa usaha
Fotocopy Mantab Jaya memiliki dampak / pengaruh pada lingkungan di sekitar usaha
tersebut. Misalnya adalah polusi suara yang dimunculkan dari mesin-mesin fotocopy dan
lainnya yang digunakan oleh Fotocopy Mantab Jaya dan sisa-sisa bahan produksi yang akan
menjadi sampah lingkungan. Oleh karena itu, Fotocopy Mantab Jaya berusaha untuk

27
mengantisipasi dampak tersebut dan mengupayakan agar tidak mengganggu / mrugikan
lingkungan di sekitar usaha tersebut.
Usaha-usaha yang dilakukan antara lain adalah dengan membuat tempat yang representatif
dan mampu menghindari terjadinya polusi suara yang dapat mengganggu masyarakat sekitar
(meredam suara), sehingga masyarakat sekitar tidak merasa bising dengan suara mesin-mesin
tersebut. Selain itu, Fotocopy Mantab Jaya juga mengumpulkan sisa-sisa bahan baku yang
tidak digunakan, kemudian dikemas serapi dan serapat mungkin dan dibuang secepatnya ke
Tempat Pembuangan Sampah (TPA) yang terdekat dengan lokasi usaha Fotocopy Mantab
Jaya.
Hal ini dilakukan secara rutin (continue) selama kurang lebih 3 hari sekali untuk
menghindari terjadinya penumpukan sampah di lokasi usaha Fotocopy Mantab Jaya. Jika
sampai erjadi penumpukan, maka akan mempengaruhi minat para pelanggan untuk datang dan
memberikan order ke tempat Fotocopy Mantab Jaya. Hal ini dikarenakan adanya
pemandangan yang kurang menyenangkan yang ditimbulkan dari tumpukan-tumpukan
sampah tersebut. Sedangkan untuk usaha pencegahan yang lain masih terus dilakukan oleh
Fotocopy Mantab Jaya agar usaha ini benar-benar tidak memiliki dampak negatif terhadap
lingkungan sekitar dan tidak merugikan masyarakat sekitar usaha ini.

F. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA


Studi aspek sumber daya alam (SDM) bertujuan untuk mengetahui apakah dalam
pembangunan dan implementasi bisnis diperkirakan layak atau sebaliknya dilihat dari
ketersediaan sumber daya manusia. Rencana bisnis yang akan diimplementasikan melalui
pembangunan proyek bisnis secara rutin memerlukan kelayakan aspek sumber daya
manusianya. Keberadaan sumber daya manusia hendaknya dianalisis untuk mendapatkan
jawaban apakah sumber daya alam yang diperlukan untuk pembangunan maupun
pengimplementasian bisnis dapat dimiliki secara layak atau sebaliknya. Kajian aspek ini
meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Perencanaan SDM
Kesuksesan suatu perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sebuah proyek bisnis
tergantung pada SDM yang solid. Oleh karena itu, Fotocopy Mantab Jaya berusaha untuk
membangun sebuah tim kerja yang efektif dan selaras, dengan mengembangkan kemampuan

28
teknis, strategis, dan manajerial bagi seluruh karyawannya, sehingga tercipta suatu kinerja tim
yang handal dan dinamis.
Fotocopy Mantab Jaya menyesuaikan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dengan rencana
menyeluruh yang telah ditentukan, dengan meningkatkan pendayagunaan karyawan yang ada
sekarang. Untuk sementara ini, Fotocopy Mantab Jaya mempekerjakan 4 karyawan dengan
rincian 3 orang laki-laki dan 1 orang perempuan. Setiap karyawan sudah mempunyai
spesifikasi kerjanya masing-masing, sehingga diharapkan tidak terjadi tumpang tindih dalam
pelaksanaan kerjanya.
2. Analisis Pekerjaan (Job Analysis)
Setiap pekerjaan yang disusun dalam Fotocopy Mantab Jaya telah dianalisis oleh pemilik
untuk dilaksanakan karyawan, sehingga menghindari missing work. Fotocopy Mantab Jaya
mempekerjakan 4 orang dengan spesifikasinya adalah :
a. 2 orang karyawan laki-laki bekerja melayani kebutuhan konsumen
b. 1 orang karyawan perempuan bekerja sebagai kasir
Dalam hal ini, Fotocopy Mantab Jaya lebih banyak memanfaatkan tenaga laki-laki untuk
pekerjaan yang membutuhkan kecepatan dan fisik yang prima. Sedangkan karyawan
perempuan, difokuskan pada pekerjaan yang membutuhkan ketelatenan dan keterampilan.
Asal sumber tenaga kerja yaitu dari daerah sendiri (Semarang). Hal ini dikarenakan Fotocopy
Mantab Jaya ingin memberikan kesempatan / peluang kepada penduduk sekitar untuk
memperoleh pekerjaan.
Selain itu, juga dipikirkan untuk efisiensi dan efektivitas dalam hal biaya, waktu, dan
tenaga kerja. Jika tenaga kerja berasal dari daerah sendiri, maka biasanya mudah dalam
pengaturan jadwal / scheduling serta muncul rasa solidaritas yang tinggi dan keakraban karena
berasal dari latar belakang daerah yang sama.
3. Rekruitmen, Seleksi, dan Orientasi
Fotocopy Mantab Jaya mencari karyawan yang disesuaikan dengan kebutuhan, dengan
melakukan sistem rekruitmen yang jelas dan terbuka. Fotocopy Mantab Jaya mengusahakan
untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan spesifikasi kerja yang telah ditentukan. Hal
ini terutama diterapkan untuk karyawan yang bekerja melayani permintaan konsumen.
Selanjutnya dalam proses seleksi, Fotocopy Mantab Jaya mengutamakan mereka-mereka
yang dianggap paling tepat dengan kriteria yang telah ditetapkan dan jumlah yang dibutuhkan.

29
Kemudian dilanjutkan dengan orientasi pada karyawan yang telah diterima, yang bertujuan
untuk memperkenalkan karyawan kepada situasi, lingkungan, dan kelompok kerjanya,
sehingga terjadi proses sosialisasi.

4. Prestasi Kerja dan Kompensasi


Hasil penilaian prestasi kerja karyawan ditentukan oleh kinerja yang telah dilaksanakan.
Pemilik Fotocopy Mantab Jaya menilai prestasi karyawan dengan menggunakan ukuran
yang dapat diandalkan, praktis, dan memiliki standar. Untuk meningkatkan prestasi kerja
karyawan, Fotocopy Mantab Jaya memberikan kompensasi sebagai balas jasa untuk kerja
mereka baik imbalan yang bersifat finansial / langsung maupun nonfinansial / tidak langsung.
Yang berhak mendapatkan kompensasi tambahan adalah karyawan yang mampu bekerja
secara baik, memberikan pencapaian yang maksimal, dan mampu mencapai standar kerja yang
telah ditentukan oleh pemilik Fotocopy Mantab Jaya.

5. Keselamatan Kerja
Pemilik Fotocopy Mantab Jaya memberikan pembinaan kepada karyawan untuk selalu
meningkatkan kualitas keselamatan kerja dan kesehatan kerja. Hal ini bertujuan untuk
mengembangkan perilaku kerja yang aman, nyaman, tenang, dan mencegah kecelakaan. Hal
ini dikarenakan dalam melakukan pekerjaan seringkali ditemukan resiko-resiko kerja yang
telah disadari sebelumnya, tetapi kadang-kadang tidak diperhatikan dan diacuhkan saja oleh
para tenaga kerja. Oleh karena itu, diberlakukan suatu standar keselamatan kerja yang perlu
dan harus ditegakkan secara tegas untuk menghindari gangguan dan kecelakaan yang bisa
terjadi sewaktu-waktu selama proses bekerja berlangsung. Sedangkan kesehatan kerja meliputi
kesehatan kerja dan kesehatan mental, yang bisa saja terganggu karena adanya penyakit dan
stres.
Misalnya, para karyawan Fotocopy Mantab Jaya menggunakan pelindung tangan (hand
skon) dalam melaksanakan pekerjaannya. Hal ini untuk menghindari terjadinya goresan atau
luka yang ditimbulkan akibat gesekan kertas atau alat-alat kerja lainnya, yang nantinya akan
mengganggu dan menghambat kinerja para karyawan. Dengan adanya program keselamatan
kerja dan kesehatan kerja yang diterapkan oleh Fotocopy Mantab Jaya, maka diharapkan
para karyawan Fotocopy Mantab Jaya menjadi lebih produktif karena jarang tidak masuk
kerja karena sakit atau mengalami kecelakaan kerja. Oleh karena itu, selalu diusahakan untuk

30
menanamkan dan meyakinkan para karyawan untuk selalu memenuhi standar keselamatan
kerja dan kesehatan kerja yang telah ditentukan oleh sebelumnya, sehingga kinerja karyawan
dapat maksimal.

G. ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI


Aspek-aspek lingkungan luar perusahaan yang paling dekat adalah aspek lingkungan
industri, dimana bisnis perusahaan tersebut berada. Aspek lingkungan industri lebih mengarah
pada aspek persaingan dimana perusahaan berada. Akibatnya, faktor-faktor yang
mempengaruhi kondisi persaingan, seperti ancaman pada perusahaan dan kekuatan yang
dimiliki perusahaan termasuk kondisi persaingan itu sendiri manjadi perlu untuk dianalisis
guna Studi Kelayakan Bisnis.
Michael E. Porter mengemukakan konsep Competitive Strategy yang menganalisis persaingan
bisnis berdasarkan pada 5 aspek utama (Lima Kekuatan Bersaing). Sedangkan R.E Freeman
yang pendapatnya dikutip oleh Wheelen dan merekomendasikan aspek yang ke enam untuk
melengkapinya. Keenam aspek utama yang menjadi pokok bahasan tersebut adalah sebagai
berikut :
Ancaman masuk pendatang baru
Persaingan sesama perusahaan di dalam industrinya
Ancaman dari produk pengganti
Kekuatan tawar menawar pembeli (buyers)
Kekuatan tawar menawar pemasok (suppliers)
Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya
Selanjutnya, akan dijelaskan lebih lanjut mengenai keenam aspek utama tersebut adalah
sebagai berikut :
a) Ancaman Masuk Pendatang Baru
Masuknya usaha Fotocopy Mantab Jaya sebagai pendatang baru akan menimbulkan
implikasi bagi usaha-usaha yang sejenis dengan Fotocopy Mantab Jaya yang sudah ada
sebelumnya, misalnya adalah :
- Kapasitas produksi menjadi bertambah
- Terjadinya perebutan pangsa pasar
- Perebutan Sumber Daya Produksi yang terbatas

31
- Naiknya tingkat persaingan
- Tarif harga yang tidak stabil
Faktor-faktor penghambat pendatang baru masuk ke dalam suatu industri (Hambatan Masuk)
adalah sebagai berikut :
a. Skala ekonomi
Dalam faktor ini, biasanya pendatang baru kalah dengan pesaing-pesaing lainnya yang
lebih dikenal oleh konsumen dan mempunyai tempat yang lebih besar dari pendatang baru.
Oleh karena itu, Fotocopy Mantab Jaya berusaha untuk memperbesar skala produksi dan
efisiensi proses produksi sehingga harga per unit barang yang diproduksi oleh Fotocopy
Mantab Jaya menjadi lebih rendah.
b. Diferensiasi produk
Dalam diferensiasi produk, pengusaha harus mencari banyak cara untuk menarik
pelanggan atau konsumen. Salah satu cara yang diterapkan oleh Fotocopy Mantab Jaya
adalah dengan strategi promosi yng tepat dan pelayanan / service yang memuaskan para
pelanggan / konsumen.
c. Kecukupan modal
Bagi pendatang baru seperti Fotocopy Mantab Jaya, pesaing yang sangat berat adalah
pesaing yang mempunyai banyak modal untuk jenis industri yang memerlukan biaya yang
besar untuk riset, pengembangan, dan eksplorasi. Oleh karena itu, Fotocopy Mantab Jaya
berusaha untuk mencukupi kebutuhan modalnya untuk jangka panjang.
d. Biaya peralihan (switching cost)
Biaya ini akan dikeluarkan pembeli jika berpindah dari produk pemasok tertentu ke produk
pemasok lainnya. Jika biaya peralihan cukup besar, pesaing baru harus memberikan penawaran
yang harus lebih menarik, terutama soal harga.
e. Akses ke saluran distribusi
Disini Fotocopy Mantab Jaya tidak mempunyai metode untuk saluran distribusi karena
Fotocopy Mantab Jaya memasarkan produknya secara langsung ke pihak konsumen,
sehingga memudahkan terjadinya interaksi dengan konsumen.
f. Ketidakunggulan biaya independen
Keunggulan biaya yang tidak dimiliki oleh usaha yang sudah ada sulit ditiru oleh
Fotocopy Mantab Jaya sebagai pendatang baru. Keunggulan ini timbul dari teknologi yang

32
telah dipatenkan pemilik usaha Fotocopy Mantab Jaya, konsesi bahan baku, atau bahkan
memungkinkan subsidi dari pemerintah.
g. Peraturan Pemerintah
Pemerintah biasanya menerbitkan sejumlah aturan yang mengatur bidang-bidang tertentu,
seperti yang selalu diterbitkan oleh pemerintah Indonesia, misalnya lewat Daftar Investasi
Negatif (DIN). Peraturan ini dapat menimbulkan hambatan masuk bagi pendatang baru.
b) Persaingan Sesama Perusahaan Dalam Industri
Persaingan dalam industri sangat mempengaruhi kebijakan dan kinerja usaha. Oleh karena itu,
Fotocopy Mantab Jaya berusaha untuk menyikapi persaingan sebagai salah satu pemicu
untuk lebih maju dalam kinerja usaha. Menurut Porter, tingkat persaingan dipengaruhi
beberapa faktor yaitu :
a. Jumlah Kompetitor
Di daerah sekitar Fotocopy Mantab Jaya didirikan sejumlah kompetitor yang tidak terlalu
mempengaruhi karena di daerah tersebut masih jarang didirikan usaha yang sejenis dengan
Fotocopy Mantab Jaya.
b. Tingkat Pertumbuhan Industri
Keadaan Fotocopy Mantab Jaya sampai saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat
pesat dengan perolehan keuntungan / profit / laba yang signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini
dikarenakan masih belum ada pesaing yang kuat di daerah tersebut, sehingga memudahkan
pertumbuhan usaha ini.
c. Karakteristik Produk
Dalam Fotocopy Mantab Jaya sudah melakukan pembedaan produk dengan pesaing lain
agar usaha ini mudah dikenal karena mempunyai ciri khas tersendiri. Fotocopy Mantab Jaya
menerapkan spesifikasi produk yang diutamakan dan mempunyai kualitas yang lebih unggul
daripada produk pesaing. Oleh karena itu, sebelum membuka usaha ini, terlebih dahulu
dilakukan analisis mengenai produk pesaing sehingga Fotocopy Mantab Jaya mengetahui
kelebihan dan keunggulan para pesaingnya.
d. Biaya Tetap yang Besar
Fotocopy Mantab Jaya beroperasi pada skala ekonomi yang rendah, sehingga termasuk
pada jenis usaha yang memiliki total biaya tetap yang besar. Akibatnya, Fotocopy Mantab
Jaya menjual produk di atas biaya produksi. Tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa suatu

33
saat Fotocopy Mantab Jaya akan menghasilkan biaya tetap yang besar. Oleh karena itu,
Fotocopy Mantab Jaya mengusahakan untuk menekan / meminimalisir biaya tetap tersebut.
e. Kapasitas
Fotocopy Mantab Jaya mempunyai kapasitas produksi yang tinggi untuk menjaga
efisiensi biaya per unit. Seiring dengan berjalannya waktu, jika suatu saat Fotocopy Mantab
Jaya telah mampu berproduksi pada tingkat yang maksimal maka Fotocopy Mantab Jaya
direncanakan akan melakukan penambahan fasilitas produksi.
f. Hambatan Keluar
Hambatan keluar tesebut akan memaksa Fotocopy Mantab Jaya untuk tidak keluar dari
area bisnis. Contoh hambatan yang dirasakan oleh Fotocopy Mantab Jaya adalah berasal dari
pesaing-pesaing yang telah ada ataupun dari bahan baku yang tidak memenuhi standart. Oleh
karena itu, Fotocopy Mantab Jaya berusaha untuk bertahan dan menghindari kemungkinan
kerugian, sambil menunggu waktu yang tepat untuk keluar dari hambatan tersebut.
c. Ancaman Dari Produk Pengganti
Meski Fotocopy Mantab Jaya mempunyai ciri khas yang berbeda dan karakteristik
produknya sendiri, usaha ini tetap harus memperhatikan cara lain apabila produknya disamai
oleh pesaing lain. Misalnya, dengan sedikit mengganti produk tetapi masih menonjolkan ciri
khas dari barang tersebut sehingga terdapat diferensiasi produk. Oleh karena itu, Fotocopy
Mantab Jaya berusaha untuk menstabilkan harga untuk menghindari persaingan dalam bidang
harga dan ancaman dari produk substitusi.
d. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Buyers)
Pembeli dapat mempengaruhi usaha Fotocopy Mantab Jaya dalam memotong harga,
meningkatkan mutu dan pelayanan, serta mengadu perusahaan dengan kompetitor melalui
kekuatan yang mereka miliki. Kemungkinan kondisi yang dihadapi oleh Fotocopy Mantab
Jaya, yang dapat memberikan pengaruh positif / menguntungkan maupun pengaruh negatif /
merugikan adalah sebagai berikut :
Pembeli membeli dalam jumlah / kapasitas yang besar
Pembeli mampu memproduksi produk yang diperlukan
Sifat produk tidak terdiferensiasi dan banyak pemasok
Switching Cost pemasok adalah kecil

34
Produk perusahaan tidak terlalu penting bagi pembeli, sehingga pembeli dengan mudah
mencari barang subtitusinya
Pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah sehingga sensitif terhadap harga
dan diferensiasi service
Produk yang dibeli perusahaan mempunyai andil presentase yang besar bagi biaya
produksi pembeli, sehingga pembeli akan menawarkan insentif kepaada para tenaga
kerjanya yang mampu menyediakan produk yang sama dengan harga yang lebih murah
dengan kualitas yang relatif sama.
e. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Suppliers)
Pemasok dapat mempengaruhi produksi Fotocopy Mantab Jaya lewat kemampuan
mereka menaikan harga atau mengurangi kualitas atau service. Pemasok akan merasa kuat
dengan terpenuhinya beberapa kondisi berikut ini :
a. Jumlah pemasok sedikit
b. Produk / pelayanan yang ada adalah unik dan mampu menciptakan Switching Cost yang
relatif besar
c. Tidak tersedianya produk subtitusi
d. Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk yang sama yang
dihasilkan Fotocopy Mantab Jaya
e. Fotocopy Mantab Jaya hanya membeli dalam jumlah yang kecil dari pemasok
f. Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya
Yang termasuk dalam pengaruh kekuatan ini adalah berupa kekuatan di luar usaha
Fotocopy Mantab Jaya yang mempunyai pengaruh dan kepentingan secara langsung kepada
usaha ini. Stakeholder yang dimaksud antara lain adalah pemerintah, lingkungan masyarakat,
pemasok, dan kelompok yang mempunyai kepentingan lainnya. Pengaruh yang ditimbulkan
oleh masing-masing stakeholder mempunyai variasi yang berbeda-beda di antara usaha satu
dengan usaha yang lainnya. Oleh karena itu, Fotocopy Mantab Jaya berusaha untuk mampu
mengendalikan pengaruh-pengaruh kekuatan tersebut dan memanfaatkannya / mengolahnya
menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi Fotocopy Mantab Jaya sehingga dapat
memberikan dampak yang positif bagi usaha ini, terutama untuk periode masa mendatang.

35
H. ANALISIS SWOT
Bisnis fotocopy sekarang ini jika kita melihat pangsa pasar yang setiap harinya sangat
membutuhkan mesin fotocopy atau jasa fotocopy. Dalam bisnis ini sudah layak dilakukan
sebab sistem internal yang dimiliki seperti: lokasi, modal, SDM, dan sarana dan prasarana
sudah bisa tercukupi secare efektif dan efisien. Jika melihat sisi eksternal bisnis ini juga layak
dilakukan karena pangsa pasar yang jelas dan lokasi yang cukup strategis. Penentuan ketentuan
yang diperoleh untuk mencapai BEP antara total pengeluaran dan total pendapatan sangat cepat
dicapai. Untuk pengambilan keputusan mengenai kelayakan bisnis perlu mengambil analisis
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan threats), adapun analisisnya adalah sebagai
berikut:
1. Strength (Kekuatan)
Sumber daya manusia yang unggul baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Memiliki modal yang cukup.
Kemampuan dalam tataran konsep dan praktek.
Hasil fotocopy yang bagus karena mesin baru dan terawat.
Kemampuan melakukan pengembangan usaha karena dari unit usaha ini akan mampu
menyediakan kebutuhan dan keinginan yang lain.
Memiliki relasi bisnis fotocopy yang banyak.

2. Weakness (Kelemahan)
Pengelola masih berstatus mahasiswa, memungkinkan fungsi kontrol yang kurang baik.
Jam kerja harus menyesuaikan dengan waktu perkuliahan.
Sulitnya koordinasi antara pemilik usaha dengan pengelola usaha.

3. Opportunity (Peluang)
Kecenderungan mahasiswa memfotocopy materi kuliah daripada membeli buku.
Dekat dengan pangsa pasar dan aktivitas administrasi.
Mampu mengerjakan pekerjaan dalam partai besar karena pengelola memiliki akses yang
banyak.

4. Threats (Tantangan)

36
Mengalami kesulitan dalam perkembangan usaha, karena usaha baru berada pada fase
perintis.
Tingginya biaya operasional ketika usaha baru mulai berdiri.
Belum memahami karakter konsumen.

I. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


Berdasarkan analisis dan pengkajian yang telah dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya,
maka dapat diberikan suatu kesimpulan mengenai usaha yang dijadikan obyek analisis Studi
Kelayakan Bisnis oleh penulis yaitu Fotocopy Mantab Jaya. Kesimpulan yang dapat
diberikan adalah sebagai berikut :
1. Aspek Pasar dan Pemasaran
Usaha Fotocopy Mantab Jayamemiliki peluang untuk memenuhi standar kelayakan
bisnis dan dianggap cukup menjanjikan. Hal ini dikarenakan kalangan mahasiswa
membutuhkan jasa fotokopi untuk menunjang aktivitas perkuliahannya. Melihat dan
menyadari betapa pentingnya usaha fotokopi ini, maka didirikanlah Fotocopy Mantab Jaya
yang terletak di dekat kampus UIN Maliki Malang dan daerah kos-kosan para mahasiswa, yang
menjadi target konsumen utama dari usaha ini. Berdasarkan aspek pasar dan pemasaran
tersebut, maka usaha Fotocopy Mantab Jaya dapat dikatakan layak / feasible.
2. Aspek teknis dan Teknologi
Usaha Fotocopy Mantab Jaya mempunyai lokasi strategis, luas bangunan yang
representatif, dan lay out yang terencana. Hal ini dapat menunjang / mendukung kinerja
operasional. Fotocopy Mantab Jaya juga mempunyai persediaan bahan baku yang efektif,
penjadwalan yang efisien, dan tenaga kerja yang berkompeten. Berdasarkan aspek produksi /
operasional tersebut, maka usaha Fotocopy Mantab Jaya dapat dikatakan layak / feasible.
3. Aspek Organisasi dan manajemen
Usaha Fotocopy Mantab Jaya mempunyai sistem manajemen yang teratur dan
terarah. Perencanaan telah dilakukan dengan matang, pengorganisasian dilaksanakan secara
terpadu dan terpusat, pengadaan yang seimbang, dan pengendalian yang terecana merupakan
pendukung kinerja Fotocopy Mantab Jaya untuk mencapai keuntungan / profit yang
maksimal. Berdasarkan aspek manajemen tersebut, maka usaha Fotocopy Mantab Jaya dapat
dikatakan layak / feasible.

37
4. Aspek ekonomi dan keuangan
Usaha Fotocopy Mantab Jaya melakukan perhitungan pada Analisis Cash Flow dan
Laporan Laba Rugi, sehingga diketahui perkembangan keuangan dari tahunke tahun.
Selanjutnya juga dilakukan perhitungan kriteria investasi yaitu Net Present Value, Payback
Period, Interest Rate of Return, Profitability Indeks, dan Break Event Point. Perhitungan aspek
keuangan tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa usaha Fotocopy Mantab Jaya dapat
dikatakan layak / feasible.
5. Aspek SDM
Usaha Fotocopy Mantab Jaya melaksanakan perencanaan SDM dan analisis
pekerjaan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Program keselamatan kerja diterapkan dalam
usaha ini, untuk mencegah kecelakaan yang terjadi sewaktu-waktu. Selanjutnya, berlaku aturan
tambahan kompensasi (bonus) bagi para karyawan yang mampu menberikan prestasi kerja
yang maksimal bagi kinerja usaha ini. Berdasarkan aspek sumber daya manusia tersebut, maka
usaha Fotocopy Mantab Jaya dapat dikatakan layak / feasible.

38

Anda mungkin juga menyukai