Anda di halaman 1dari 11

1.1.

Latar belakang
Desa Tanah Merah merupakan salah satu desa yangberada di Kecamatan
Kupang Tengah Kabupaten Kupang. Desa ini dibentuk sejak tahun 2003 melalui
rapat LKMB dan pada tahun 2005 Desa Tanah Merah secara resmi menjadi desa
berdasarkan peraturan daerah Kabupaten Kupang Nomor 17 Tahun 2005
(Lembaran Daerah Nomor 76 Tahun 2005). Desa Tanah Merah ini awalnya adalah
Desa Tabela yang diadopsi dari bahasa dawan yang artinya Semua Suku Berada Di
Sini, namun kemudian diganti menjadi Desa Tanah Merah. Kepala desa pertamanya
adalah Ferdinan Y. Haning. Secara keseluruhan Desa Tanah Merah berjalan kurang
lebih dua periode pemerintahan.
Secara geografis Desa Tanah Merah terletak ditengan-tengah Kabupaten
Kupang dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : disebelah utara berbatasan
dengan Teluk Kupang, disebelah timur berbatasan dengan Desa Oebelo, disebelah
selatan berbatasan dengan Desa Oelpuah serta sebelah barat berbatasan dengan
Desa Noelbaki. Luas wilayahnya 10.000 km2 atau setara dengan 11% wilayah
Kecamatan Kupang Tengah dengan ketinggina 10 m diatas permukaan laut dan
suhu rata-rata 200C.
Topografi Desa Tanah Merah adalah berupa daratan rendah dengan
sedikit perbukitan yang kondisi tanahnya bebatuan sehingga pengembangan
pertanian lahan kering tidak dapat dijalankan. Lahan kering ini dijadikan oleh
masyarakat Desa Tanah Merah sebagai bahan pembuatan bata merah dengan
memanfaatkan tiga mata air yang berada di Desa Tanah Merah, diantaranya mata
air Oenggadi, mata air Oetebo dan mata air Lakatus. Selain bekerja sebagai
pengusaha bata merah, sebagian masyarakat Desa Tanah Merah juga berprofesi
sebagai petani dan nelayan. Jumlah penduduk Desa Tanah Merah pada tahun 2014
adalah 3.218 jiwa yang tersebar di 6 dusun dan 23 RT. Secara ekonomi masyarakat
Desa Tanah Merah tergolong masyarakat kurang mampu, hal ini ditunjukan dari
mata pencaharian masyarakat Desa Tanah Merah serta tempat tinggal yang
sebagian besar dikategorikan sebagai bangunan yang darurat.
Berdasarkan data yang didapat dari data monografi desa, menggambarkan
bahwa masyarakat Desa Tanah Merah sebagian besar memiliki bekal pendidikan
formal pada level pendidikan dasar yaitu 57,35% dari total keseluruhan masyarakat
Desa Tanah Merah dan yang tamatan SLTP dan SLTA masing-masing 24,95% dan
20,44% sementara yang dapat menikmati pendidikan di perguruan tinggi hanya
2,80%. Hal tersebut menyebabkan sebagian besar masyarakatnya menganggur.
Berikut adalah data monografi Desa Tanah Merah

Sumber : Data Monografi Desa Tahun 2014

Sumber : Data Monografi Desa Tahun 2014


1.2.
1.3.

1. Pembuatan Gapura Desa


Pembuatan gapura desa merupakan implementasi dari hasil kegiatan
observasi yang menunjukkan bahwa sudah sejak lama Desa Tanah Merah tidak
membuat gapura desa, terutama dalam menyambut hari ulang tahun Negara
Republik Indonesia, yaitu sejak tahun 1982. Masyarakat Desa Tanah Merah pada
umumnya merayakan momen hari kemerdekaan dengan hal-hal yang lain yang
bersifat individu seperti memasang umbul-umbul dan sebagainya. Hal ini tentunya
membuat semangat gotong royong dari masyarakat tidak terjalin dengan baik.
Masalah ini terjadi mungkin karena kurang adanya semangat maupun kesadaran
dari masyarakat akan pentingnya bekerja sama.
Adapun tujuan pemilihan kegiatan dimaksud adalah untuk
mempersatukan masyarakat Desa Tanah Merah terutama para pemuda guna
membangkitkan semangat gotong royong yang sudah lama tidak terjalin diantara
masyarakat di Desa Tanah Merah. Selain itu, hal ini juga menjadi pembelajaran
bagi mahasiswa sebagai generasi penerus akan pentingnya semangat gotong
royong yang dimaksud. Manfaat kegiatan ini adalah agar semangat gotong royong
di masa yang akan datang tidak luntur, terutama bagi generasi penerus.
Kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan mahasiswa dan para pemuda
serta dengan beberapa tokoh masyarakat dan dilakukan di jalan Timor Raya, Desa
Tanah Merah, tepatnya di Dusun 5. Gapura ini dibuat dengan menggunakan bambu
dan bata merah sebagai bahan utama. Adapun maksud memilih bambu dan bata
merah adalah sebagai simbol perjuangan dan hasil yang mayoritas didapatkan oleh
masyarakat di Desa Tanah Merah. Dimana bambu melambangkan perjuangan,
sedangkan bata merah sebagai lambang mata pencaharian masyarakat Desa Tanah
Merah.
Kegiatan pembuatan gapura desa ini dilakukan dari tanggal 8 14
Agustus 2016 dengan jam kerja mulai pada pukul 17.00 23.00. Adapun hal-hal
yang mendukung kegiatan ini adalah antusiasme dari para pemuda dan juga tokoh
masyarakat dalam membantu pekerjaan sehingga target yang diharapkan tercapai,
yaitu 1 minggu. Sedangkan yang menjadi penghambatnya adalah kondisi lalu lintas
di jalan Timor Raya yang cukup ramai dan kurangnya bahan baku terutama bambu
karena dilokasi KKN tidak tersedia bambu sehingga diambil dari luar desa.

2. Pembuatan Pagar Indah


Program pembuatan pagar indah dilakukan dengan
mempertimbangkan hasil observasi yang menunjukan bahwa pagar desa
belum ada. Terutama untuk melindungi beberapa tanaman yang berada
didepan kantor desa, selain atas dasar pertimbangan tersebut hal ini juga
dilakukan untuk memperingati HUT RI yang ke-71. Dengan adanya program
ini diharapkan tanaman yang ada terlindungi, dan program ini diharapkan
sebagai suatu contoh bagi masyarakat desa tanah merah untuk lebih
memperhatikan kebersihan dan keindahan kantor desa.
Tujuan pemilihan program tersebut adalah untuk menata halaman
kantor desa agar terlihat lebih indah selain itu juga agar tanaman dikantor
desa terlihat lebih hijau dan tertata rapi. Manfaatnya, sebagai suatu contoh
bagi masyarakat agar menyadari betul akan pentingnya budidaya tanaman
dan khusus manfaatnya untuk tanaman itu sendiri adalah agar bisa
terlindungi dari gangguan binatang.
Kegiatan ini dilakukan selama 3 hari yaitu terhitung sejak tanggal
13, 15 dan 16 jam kerjanya dilakukan dengan mengisi jam kosong seusai
ataupun sebelum pembuatan gapura desa. Adapun faktor pendukung dalam
pembuatan pagar indah ini adalah adanya bantuan dari mahasiswa unkris
yang kebetulan mengikuti kegiatan KKN ditempat yang sama. Sedangkan
faktor penghambatnya adalah sulitnya membagi waktu karena pada tanggal
yang bersamaan juga sedang melanjutkan pembuatan gapura desa.
3. Pembuatan Papan Nama Setiap Dusun
Program pembuatan papan nama di setiap dusun Desa Tanah Merah,
dilakukan karena papan yang lama memiliki beberapa keterbatasan diantaranya
ukurannya yang kecil dan sudah tidak layak dipakai. Hal ini dikarenakan, bahan
baku pembuatan papan yang mudah rusak dan papan-papan tersebut sudah lama
tidak diganti. Hal tersebut sangat terlihat jelas dari kondisi fisik terutama tulisannya
yang tidak terbaca.
Kegiatan pembuatan papan nama ini dilakukan dikantor desa dan
pemasangannya dirumah masing-masing kepala dusun. Adapun bahan-bahan yang
dipakai dalam pembuatan papan tersebut adalah : seng plat, pilox, paku, kertas dan
silet. Hal ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat dan pemerintah daerah,
untuk mengetahui rumah/lokasi tempat tinggal kepala dusun. Manfaat dari
pembuatan papan nama dusun tersebut sebagai rambu atau simbolik bagi desa
terutama dalam memperlancar kegiatan-kegiatan desa yang terkait dengan
masyarakat di dusun.
Kegiatan pembuatan papan nama dusun tersebut dilakukan selama 3
hari, yaitu dari tanggal 23 25 Agustus 2016, dengan waktu yang tidak menentu,
karena disesuaikan dengan program individu yang dijalankan oleh beberapa
mahasiswa. Hal-hal yang menjadi pendukung dalam menjalankan program ini
adanya bantuan dari masyarakat setempat. Sedangkan yang menjadi
penghambatnya pada saat pemotongan kertas dilakukan pada malam hari sehingga
penerangannya kurang.
4. Pendataan Penduduk
Program ini dilakukan berdasarkan hasil observasi lapangan yang
menunjukan bahwa pendataan penduduk yang dilakukan tahun 2014 mengalami
peningkatan dari akhir tahun 2014 sampai awal tahun 2016. Peningkatan jumlah
penduduk ini diakibatkan karena banyaknya penduduk yang masuk maupun karena
tingginya angka kelahiran. Hal ini terjadi dibeberapa dusun, selain jumlah
penduduk yang meningkat dibeberapa dusun juga mengalami penurunan jumlah
penduduk yang disebabkan karena banyaknya penduduk yang pindah.
Alasan dilaksanakan program ini adalah untuk memperbaharui data
penduduk yang sudah ada (data penduduk tahun 2014) dengan tujuan untuk
mempermudah aparat desa dalam memantau perkembangan penduduk terutama
untuk keperluan-keperluan tertentu, seperti pembagian bantuan, jumlah usia
produktif dan jumlah usia tidak produktif serta untuk keperluan pemilu.
Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 18 30 Juli 2016. Adapun rincian
jalannya kegiatan adalah sebagai berikut :
No Hari/Tgl Jalannya Kegiatan Dusun/RT Jam Kerja
1. Senin, 18 Juli 2016 Pembuatan formulir dan Dusun 1 (RT 1) 8 Jam
pendataan penduduk
2. Selasa, 19 Juli 2016 Pendataan penduduk Dusun 1 (RT 2) 8 Jam
3. Rabu, 20 Juli 2016 Pendataan penduduk Dusun 1 (RT 3) 8 Jam
4. Kamis, 21 Juli 2016 Pendataan penduduk Dusun 1 (RT 4) 8 Jam
5. Jumat, 22 Juli 2016 Pendataan penduduk Dusun 3 (RT 9) 8 Jam
6. Sabtu, 23 Juli 2016 Pendataan penduduk Dusun 3 (RT 10) 8 Jam
7. Senin, 25 Juli 2016 Pendataan penduduk Dusun 3 (RT 11) 8 Jam
8. Selasa, 26 Juli 2016 Pendataan penduduk Dusun 3 (RT 12) 8 Jam
9. Rabu, 27 Juli 2016 Pendataan penduduk Resetlemen (Lokasi 22) 8 Jam
10. Kamis, 28 Juli 2016 Pendataan penduduk Resetlemen (Lokasi 28) 8 Jam
11. Jumat, 29 Juli 2016 Pendataan penduduk Resetlemen (Lokasi 48) 8 Jam
12. Sabtu, 30 Juli 2016 Pendataan penduduk Resetlemen (Lokasi 48) 8 Jam

Adapun yang menjadi faktor pendukung dalam menjalankan kegiatan ini


adalah bantuan dari aparat desa yang turut mengambil bagian dalam pendataan
penduduk, karena jumlah dusun di Desa Tanah Merah adalah 6 dusun, sehingga
sebagiannya di data oleh aparat desa. Sedangkan faktor penghambatnya adalah
aktivitas penduduk yang tidak menentu sehingga jam pendataan terpaksa dilakukan
sampai malam hari.
5. Pembuatan Monografi
Program pembuatan monografi ini dilakukan berdasarkan hasil
pengamatan dan pendataan yang menunjukan bahwa perubahan jumlah penduduk
juga berdampak pada perubahan rata-rata data yang ada pada monografi yang
dibuatpada tahun 2014, sehingga pembuatan monografi ini bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar perubahan tersebut. Hal-hal diambil dalam pendataan
monografi ini antara lain : jumlah penduduk, agama, tingkat pendidikan, lapangan
usaha, prasarana perhubungan, bangunan, hasil ternak, fasilitas dalam rumah
tangga, lahan pertanian, tanaman yang dimiliki tiap penduduk, status tanah tiap
penduduk, fasilitas umum serta pemakaian alat kontrasepsi tiap penduduk. Data-
data tersebut diambil diambil dari tiap keluarga dan dirangkum berdasarkan tiap
dusun yang ada di Desa Tanah Merah.
Tujuan pemilihan program ini untuk menggantikan monografi yang
sudah ada sejak tahun 2014. Hal ini dilakukan untuk mempermudah aparat desa
dalam melihat perubahan-perubahan yang terjadi di Desa Tanah Merah. Selain itu,
tujuan dari data monografi ini juga adalah sebagai data proyeksi bagi pemerintah
untuk menentukan besaran dana yang akan diberikan kepada suatu desa.
Waktu rekapitulasi data yang diambil dan pembuatan serta pemasangan
monografi adalah 3 hari, dengan rincian sebagai berikut :
No. Hari/Tgl Jenis Kegiatan Dusun/RT Jam Kerja
1. 20 Agustus 2016 Rekapitulasi data Dusun 1 8 jam
2. 22 Agustus 2016 Rekapitulasi data Dusun 3 dan Resetlemen 8 jam
3. 8 september Pembuatan dan pemasangan 6 jam
2016 monografi

6. Penanaman Pohon
Program penanaman pohon tersebut dilakukan atas dasar kesadaran
mahasiswa selama mengikuti kegiatan penerimaan mahasiswa KKN di rumah
Jabatan bupati kabupaten Kupang, karena dalam penerimaan mahasiswa KKN
tersebut telah ditekankan oleh Bupati kabupaten Kupang akan pentingnya
penghijauan dikabupaten kupang ada beberapa jenis tanaman yang ditanam yaitu:
mangga advokat, dan mahoni. Maka dengan demikian program inipun menjadi
target yang harus dijalankan.
Tujuan yang ingin dicapai dari pemilihan program tersebut adalah untuk
melakukan reboisasi terhadap lingkungan kantor desa tanah merah agar kantor desa
kelihatan lebih rindang. Manfaatnya agar udara didesa tanah merah pada masa
mendatang akan terasa lebih sejuk .
Program penanaman pohon ini dilakukan pada hari senin 5 september
2016. Faktor penghambat dari program ini adalah sulitnya mahasiswa dalam
mendapatkan anakan, sehingga sangat diharapkan inisiatif dari mahasiswa untuk
membawa masing-masing anakan serta sulitnya dalam menanam pohon karena
struktur tanah yang keras. Faktor pendukungnya adalah luas tanah yang ada sesuai
dengan yang diharapkan.

7. Sosialisasi HIV/AIDS
Alasan memilih program ini atas hasil diskusi mahasiswa sendiri dengan
dosen pembimbing lapangan untuk melakukan sosialisasi kepada siswa bahwa
pentingnya kesadaran bahaya HIV/AIDS sejak dini. Program sosialisasi dilakukan
dikalangan siswa SMP hal ini dikarenakan kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun
meningkat khususnya di NTT. Diharapkan program ini memberikan kesadaran
terhadap anak-anak remaja terutama anak-anak SMP akan bahayanya HIV/AIDS
dengan memberikan beberapa gambaran yang menunjukkan penyebab HIV/AIDS.
Tujuan pemilihan program tersebut untuk menambah wawasan siswa
dibidang kesehatan dan juga agar siswa sendiri bisa memproteksi diri terhadap
bahaya HIV/AIDS itu sendiri. Manfaatnya siswa dijadikan sebagai fasilitator untuk
menyampaikan pentingnya hidup sehat dan juga cara mencegah HIV/AIDS kepada
masyarakat karena itu merupakan tugas siswa sebagai Agent Of Change.
Program ini dilakukan pada tanggal 25 Agustus 2016, dari pukul 08.00
10.00. Yang dilaksanakan di SMP N 1 Kupang Tengah dan yang menjadi
sasarannya adalah kelas IX A. Kelas A dipilih karena mengisi jam kosong. Faktor
pendukungnya adalah adanya dukungan dari pihak guru agar sosialisasi ini dapat
dijalankan. Sedangkan penghambatnya kurangnya fasilitas pendukung untuk
melakukan sosialisasi ini (LCD dan laptop).

Anda mungkin juga menyukai