Anda di halaman 1dari 10

DESA SIDAKARYA

Asal Usul Desa Sidakarya


Asal usul Desa Sidakarya yang berkembang dikalangan masyarakat Sidakarya adalah
berdasrkan bukti tertulis yaitu lontar Sidakarya. Dalam lontar tersebut dikatakan bahwa pada
masa Pemerintahan Sri Dalem Waturenggong (tahun 1480 dampai dengan 1550) yang
berkedudukan di Gelgel Klungkung, bermaksud mengadakan upacara nangluk merana di Pura
Besakih dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umatnya di bidang pertanian, perkebunan dan
lain-lain.
Namun menjelang pelaksanaan upacara Nangluk Merana, terjadilah musibah yang
menimpa masyarakat se Bali dengan terjangkitnya wabah penyakit, serta pertanian tidak berhasil
(gagal panen), sehingga masyarakat mengalami kelaparan dan terserang berbagai penyakit. Atas
petunjuk Ida SangHyang Widhi Wasa, dalam semadinya Raja memerintahkan patihnya untuk
mencari Brahmana Keling yang pernah diusirnya dengan persyaratan akan diakui sebagai
saudara apabila Sang Brahmana mampu menghilangkan wabah yang menyerang masyarakat
Bali.
Ternyata benar, setelah Brahmana Keling tiba di istana dan mau diakui oleh Raja sebagai
saudaranya, maka wabah yang menyerang masyarakat dapat seketika hilang, dan upacara
nangluk merana di Pura Besakih dapat dilaksanakan dengan baik (Sidakarya). Sebagai tanda
penghargaan, maka beliau Sri Dalem Waturenggong (Dalem Klungkung) atas jasa Brahmana
Keling yang telah mengembalikan kesempurnaan alam seperti semula, maka Brahmana Keling
diberi gelar Dalem Sidakarya yang berstana di Bandana Negara (Pura Mutering Jagat Dalem
Sidakarya) dengan sabda segala upacara yadnya madya, utama yang dilaksanakan oleh umat
Hindu agar terlebih dahulu mendapat Tirta Sidakarya, sebagai Tirta Penyidakarya, yang sampai
saat ini tetap dilakukan umat.
Selanjutnya sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Daerah Tingkat I Bali, Nomor 57
Tahun 1982 tanggal 1 Juni 1982, Desa Sidakarya dikukuhkan menjadi Desa Difinitif, yang mana
sebelumnya masih menjadi satu dengan Desa Sesetan yang sekarang menjadi Kelurahan.
Sehingga dengan demikian, kita ketahui bahwa Desa Sidakarya resmi sebagai Desa
Pemerintahan yang difinitif pada tanggal 1 Juni 1982, yang merupakan salah satu Desa di
Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Provinsi Bali. Dengan pesatnya laju pertumbuhan
penduduk kota Denpasar menyebabkan terjadnya pemekaran wilayah dusun, yang awalnya
hanya 1 dusun, namun kini sudah mekar menjadi 12 Dusun.

Pengertian Desa Sidakarya


Sidakarya adalah sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Denpasar
Selatan, Kota Denpasar, Provinsi Bali, Indonesia. Sidakarya memiliki kepala desa bernama I
Wayan Romi,S.Sos.
Desa Sidakarya sendiri dikatakan desa pendidikan karena terdapat beberapa sekolah
terbesar di kota Denpasar seperti SMA Negeri 5 Denpasar, SMK Negeri 2 Denpasar, SLB.B
Denpasar dan banyak sekolah dasar lainnya dan ada juga banyak PAUD

Batas Wilayah Desa Sidakarya ( Tofografi )


Tofografi Desa Sidakarya merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian 20 meter
diatas permukaan laut, curah hujan 2,757 mm , suhu udara antara 22-30 derajat celcius, luas
wilayah 398 Ha dengan batas-batas wilayah administratif sebagai berikut :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Panjer
 Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sanur Kauh
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Badung
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Sesetan

Penggunaan lahan di wilayah Desa Sidakarya adalah sebagai berikut:


 Daerah Pemukiman Seluas = 204,96 Ha
 Daerah Perkebunan Seluas = 0 Ha
 Daerah Pertanian Persawahan = 70.00 Ha
 Jalan Dan Gang = 3,00 Ha
 Untuk Fasilitas Umum (Sekolah, Perkantoran = 77.10 Ha Pura, Balai Pertemuan dan
yang lainnya)

Jalan di Desa Sidakarya terdiri dari :


 Jalan provinsi
 Jalan kota Denpasar 45 Km dengan kondisi beraspal hotmix
 Jalan desa 30 km dengan kondisi sebagaian jalan tanah, dan sebagaian jalan beton /
paving.
 Gang / jalan banjar 15 telah diaspal / dipaving
 Jalan Desa Adat / Subak 9 Km
Desa Sidakarya merupakan bagian dari Kecamatan Denpasar Selatan, wilayah Kota Denpasar
bagian selatan .
Jarak menuju Kecamatan Denpasar Selatan 1 Km, menuju Pusat Kota Denpasar 7 Km, dan
menuju Ibukota Provinsi 2 Km.

Keadaan Sosial
Jumlah Penduduk
Penduduk desa Sidakarya sampai dengan tahun 2016 berjumlah 26.756 jiwa terdiri dari
13.709 laki-laki dan 13.047 perempuan dengan sex rasio 105
Sex rasio : sex ratio manusia adalah ratio laki-laki banding perempuan dalam
sebuah populasi. Data yang tersedia untuk manusia melebihi spesies lainnya, dan sex ratio
manusia lebih dikaji ketimbang spesies lainnya, tetapi penafsiran statistiknya dapat
menjadi sulit

Tingkat Pendidikan Masyarakat


Struktur penduduk menurut pendidikan menunjukkan kualitas Sumber Daya Manusia sebagai
modal dasar pembangunan yang diklasifikasikan adalah sebagai berikut :
 Tidak pernah mengeyam pendidikan = 0 orang
 Usia pendidikan dasar 7 s/d 12 tahun (SD) =1.199 orang
 Pernah bersekolah / tidak tamat SD = 0 oran
 Tamat SD (tidak melanjutkan) orang
 Usia pendidikan dasar 12 s/d 16 tahun (SMP) = 635 orang
 Usia pendidikan menengah 16 s/d 19 tahun (SMA) = 3.303 orang
 Pendidikan Diploma/Akademi = 254 orang
 Pendidikan S 1.keatas = 1.009 orang
Struktur penduduk menurut mata pencaharian
1. Pegawai Negeri Sipil = 615 orang
2. TNI / Polri = 34 orang
3. Pegawai swasta = 63 orang
4. Jasa = 203 orang
5. Buruh/Pedagang = 825 orang
6. Lain-lain = 0 orang
Struktur penduduk menurut agama / penganut kepercayaan :
1. Penganut agama Hindu = 7.636 orang
2. Penganut agama Islam = 1.290 orang
3. Penganut agama Katolik = 355 orang
4. Penganut agama Protestan = 751 orang
5. Penganut agama Budha = 347 orang
6. Penganut Kong Hu Cu = ... orang
7. Penganut kepercayaan = ... orang

Keadaan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi secara nasional memang mengalami penurunan yang sangat
drastis, hal ini diawali dari dampak krisis moneter dan berlanjut dengan krisis ekonomi secara
umum,juga akibat dari kondisi politik nasional yang tidak menentu, namun demikian Desa
Sidakarya dengan potensi yang dimiliki mencoba bertahan pada bidang-bidang usaha seperti
sektor jasa/perdagangan,UKM,Koperasi, industri /kerajin rumah tangga,jasa ketrampilan dan
penyewaan lainnya.

Dalam sektor jasa/perdagangan di Desa Sidakarya terdapat 1 unit Perbankan dan


Koperasi, 8 buah toko, 10 buah swalayan,11 buah warung, 450 buah pangkalan jasa
angkutan/ojek, 4 buah Pasar Tradisional 4dibidang industri kecil dan kerajinan rumah tangga ;
usaha kerajinan 6 buah,usaha industri rumah tangga 1 buah,indrustri kecil 4 buah,industri sedang
7 buah.
Pemerintahan
Pembagian Wilayah Desa
Secara administratif Desa Sidakarya terdiri dari 12 Dusun yang masing-masing dikepalai
oleh seorang Kepala Dusun sebagaimana tersebut dibawah ini :
1. Dusun Sari
2. Dusun Dukuh Mertajati
3. Dusun Tengah
4. Dusun Graha Kerti
5. Dusun Kerta Sari
6. Dusun Graha Santhi
7. Dusun Sekar Kangin
8. Dusun Kerta Dalem
9. Dusun Suwung Kangin
10. Dusun Kerta Raharja
11. Dusun Wira Satya
12. Dusun Kerta Petasikan

Kondisi Kelembagaan

Struktur kelembagaan di Desa Sidakarya disamping kelembagaan administratif


Pemerintahan Desa dan Kelembagaan Adat dari Banjar Pakraman, juga kelembagaan yang
muncul atau yang didorong keberadaannya dari motif ekonomi, budaya, kesehatan, pendidikan
dan sosial politik.

Kelembagaan dari pemerintahan Desa antara lain, Pemerintah Desa, BPD, PKK Desa,
PKK Banjar, dari sisi ekonomi misalnya koperasi banjar, LPD, kelompok usaha kecil, kelompok
tani, kelompok ternak, Gapoktan dan yang lainnya. Dari sisi pendidikan seperti komite sekolah,
persatuan guru-guru dan yang lainnya. Dari sisi kesehatan seperti posyandu. Dari sisi budaya
seperti seke gong, seke santi, seke dan yang lainnya. Dari sisi sosial dan politik seperti karang
teruna.
Desa Pakraman Sidakarya terdiri dari 5 Banjar Pakraman yakni,

1. Br. Sekar Kangin (Jl. Sidakarya)


2. Br. Suwung Kangin (Jl. Merta Sari)
3. Br. Tengah Sidakarya (Jl. Sidakarya)
4. Br. Dukuh Mertajati (Jl. Sidakarya)
5. Br. Sari (Jl. Bedugul)

Sekretariat Desa Pakraman Sidakarya berada di Jalan Sidakarya no.153, yang juga merupakan
sekretariat dari LPD Sidakarya. Desa Pakraman ini juga memiliki Pasar Desa yang
bernama Sudha Merta yang terletak di Jalan Sidakarya.

Pura Kahyangan Tiga ada lima pura yang dinaungi Desa Pakraman Sidakarya, yakni:

1. Pura Dalem Sudha terletak di Jalan Sidakarya (Anggara Kasih Medangsia),


2. Pura Dalem Petasikan di Jalan Mertasari (Buda Cemeng Langkir),
3. Pura Kahyangan Sidakarya di Jalan Sidakarya (Buda Kliwon Ugu),
4. Pura Kahyangan Petasikan di Jalan Mertasari (Buda Cemeng Ukir),
5. Pura Bale Agung di Jalan Dewata (Tumpek Landep) dan Pura Betara Nini di Jalan
Dewata (Saniscara Matal) .

Sedangkan untuk Pura Dang Kahyangan adalah Pura Mutering Jagat Dalem
Sidakarya yang lokasinya di Jalan Dewata (Tumpek Landep).

Seperti desa-desa lainnya yang ada di Bali, di Desa Sidakarya terdapat banyak Pura – Pura ,
disamping Pura Tri Kahyangan (Desa, Puseh dan Dalem), juga terdapat Pura Mutering Jagat
Dalem Sidakarya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sarat dengan kehidupan religius.
Pelaksanaan kegiatan keagamaan berlangsung sepanjang tahun. Keharmonisan antar warga tetap
dijaga untuk menyatukan misi dan visi, melangkah bersama dalam suasana kekerabatan yang
kondusif. Implementasi bentuk persatuan, kekeluargaan, dan kekrabatan diwujudkan dengan
koordinasi antar Prajuru Desa Pakraman dan Banjar Pakraman bersama-sama krama desa /
masyarakat melalui konsep gotong royong.
Sosial & Budaya
Desa Pakraman Sidakarya memiliki tarian yang sangat sakral dan disucikan masyarakat
di seluruh Bali yakni Topeng Sidakarya yang berada di Pura Mutering Jagat Dalem Sidakarya.
Topeng Dalem Sidakarya yang keramat dan berumur ratusan tahun ada di pura merupakan
penyungsungan jagat ini. Pura Mutering Jagat Sidakarya memiliki piodalan pada hari Tumpek
Landep. Selain topeng yang dikeramatkan semua umat untuk memuput karya di Bali, Desa
Pakraman Sidakarya juga memiliki pura Dalem Kahyangan Tiga yakni Pura Dalem Sudha.
Banyak kisah tentang petapakan barong di pura ini. Oleh karena itu, juga dikenal dengan
tariannya yakni tarian barong dan rangda pura Dalem Sudha Sidakarya. Sekaa Kesenian antara
lain, Sekaa gong, Kerta Jaya Br. Suwung Kangin, Sida Nada Merdangga Br. Tengah Sidakarya,
Sekaa gong Br. Dukuh Pertajati, Sari Merdangga Br. Sari. Sekaa Santhi, Dharma Shanti Br.
Sekar Kangin, Dharma Santi Br. Suwung Kangin, Purwa Santhi Br. Tengah Sidakaryam Semara
Santhi Br. Dukuh Mertajati, Bakti Suara Br. Sari.
Kebudayaan daerah di Desa Sidakarya tidak terlepas dari Agama Hindu dengan konsep
“Tri Hita Karana” (hubungan yang selaras, seimbang dan serasi antara manusia dengan
Tuhannya, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungannya.

Visi & Misi


Visi :
Terwujudnya Desa Sidakarya yang sejahtera dan Harmonis dalam Keragaman Melalui
Pembangunan Berdasarkan Tri Hita Karana
Misi :

 Mewujudkan Pemerintah yang bersih dan berwibawa


 Meningkatkan Pelayanan Publik yang transparan dan efisien
 Terciptanya Kerukunan antar umat beragama
 Mewujudkan pemberdayaan Masyarakat melalui kearifan Lokal dan budaya kreatif
 Membina Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat
TANYA JAWAB
Pertanyaan :
1. Apa yang anda ketahui tentang 10 destinasi Pariwisata prioritas dan bagaimana
tanggapan anda tentang 10 destinasi pariwisata prioritas ?
2. Apakah Nawa Cita itu ?
3. Bagaimana menurut pendapat anda tentang 10 destinasi pariwisata prioritas yang di
rencanakan Kementrian Pariwisata atau yang lebih dikenal dengan 10 Bali Baru. Menurut
tanggapan anda apakah hal ini akan berdampak negative terhadap perkembangan
pariwisata di Provinsi Bali ?
4. Apakah makna bahagia menurut anda ?
5. Berikan contoh remaja yang bahagia ?
6. Apa yang anda lakukan untuk Mewujudkan pemberdayaan Masyarakat melalui kearifan
Lokal dan budaya kreatif di daerah Sidakarya ?
7. Untuk mewujudkan Sidakarya yang bersih dan nyaman apa yang anda akan lakukan jika
terpilih menjadi Jegeg Bagus Sidakraya ?
8. Apa yang anda ketahui tentang Desa Sidakarya ?
9. Menurut anda kearifan local apa yang kita miliki di Desa Sidakarya yang mampu
diterapkan di ranah yang lebih tinggi demi terciptanya pariwisata yang ramah lingkungan
?
10. Menurut saudara pentingkah seorang remaja memiliki rasa jengah dalam menghadapi
tuntutan lingkungan saat ini ? terjemahkan konsep jengah yang saudara ketahui dalam
perilaku sehari hari yang bermanfaat bagi kehidupan remaja !
11. Menurut pendapat anda apa masalah lingkungan terbesar di Desa Sidakarya ? Dan
bagaimana cara mengatasi nya ?
12. Cara kita berbicara menunjukan kepribadian kita, sedangkan cara berpikir menunjukan
intelektualitas. Tolong dijelaskan makna tersebut !

Jawaban :
Om, swastiatu terimakasih atas pertanyaan nya :
1. 10 Destinasi Pariwisata Prioritas atau yang biasa dikenal dengan sebutan 10 Bali baru
merupakan program dari Kementrian Pariwisata. 10 bali baru ini merupakan wajah baru
pariwisata Indonesia yang memiliki karakteristik dan keunikan yang berbeda.
Penggunaan istilah 10 Bali Baru itu lebih untuk memberi tekanan agar performa masing-
masing destinasi wisata itu seperti layaknya Bali, yang setahun mampu mendatangkan 4
juta wisatawan mancanegara dan dari tahun ke tahun naik signifikan.
2. Nawa cita merupakan 9 agenda yang dicandangkan oleh Bpk Jokowidodo dan Bpk Yusuf
kala untuk menciptakan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, kebudayaan, dan
ekonomi. Nilai- nilai Nawacita adalah :
- Membangun dari desa & daerah – daerah
- Mengkokohkan bhineka tunggal ika
- Memperkuat karakter bangsa
3. Menurut pendapat saya 10 bali baru merupakan tantangan bagi pariwisata Provinsi Bali,
tentunya hal ini akan memberikan dampak untuk pariwisata provinsi bali. Apabila kita
sebagai masyarakat bali tidak mampu mengerjakan dan melestarikan budaya kita maka
10 bali baru akan memberikan dampak negative bagi pariwisata Bali. Tapi sebalik nya
jika kita mampu mengerjakan, melestarikan, dan mempromosikan pariwisata bali dengan
baik, maka istilah Bali Baru akan memberikan dampak positif untuk pariwisata provinsi
Bali
4.
5. Contohnya adalah kita sebagai remaja akan bahagia jika kita mendapatkan kasih sayang
dari orang tua dan sekitar.
6.
7.
8.
9.
10. Jengah merupakan suatu rasa dimana kita sebagai generasi muda memiliki pemikiran
untuk memajukan dan melestarikan lingkungan. Apabila kita generasi muda memiliki
rasa jengah maka kita akan mampu dan berusaha keras untuk melestarikan budaya yang
sudah kita miliki.
11. Masalah lingkungan terbesar di desa Sidakarya adalah masalah sampah, masih kita bisa
lihat masih banyak nya sampah yang ada di sungai di desa Sidakarya. Cara
menanggulangi nya adalah dengan meningkatkan kesadaran dan kebiasaan masyarakat
tentang kebersihan sampah di lingkungan sekitar.
12. Kita dapat mengenal seseorang dara cara berbicaranya, dan cara berpikirnya. Kita dalam
ajaran agama Hindu kita mengenal 3 sifat manusia yaitu : berpikir yang baik, berbicara
yang baik dan berperilaku yang baik dan dengan 3 hal tersebut maka kita dapat menjadi
manusia yang berguna untuk bangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai