ABSTRAK
Pelayanan yang baik di bidang kesehatan merupakan harapan masyarakat. Oleh sebab itu, mutu
pelayanan di bidang kesehatan harus ditingkatkan untuk mencapai suatu titik kepuasan pasien. Diperlukan
berbagai penilaian dan analisis untuk mencapai kualitas mutu yang baik sesuai harapan pasien. Penilaian dan
analisis tersebut diharapkan mampu menjawab masalah pada kualitas layanan kesehatan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui dimensi dan gap pada model Parasuraman sebagai upaya untuk memberikan
pengetahuan dan pemahaman mengenai model tersebut. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
penerapan model Parasuraman pada bidang pelayanan kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode literature
review dengan mengumpulkan berbagai informasi yang relevan dengan masalah penelitian. Hanya 17 hasil
penelitian dari 28 yang dianggap relevan dengan penelitian ini. Hail menunjukkan bahwa metode SERVQUAL
tepat digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan di bidang kesehatan. Metode ini dapat digunakan untuk
mengetahui harapan dan kenyataan pasien ketika berkunjung di pelayanan kesehatan. Model SERVQUAL
digunakan manajer rumah sakit untuk memberikan perlakuan pada lima dimensi apabila ditemukan adanya gap.
Hasil penerapan model digunakan untuk proses perencanan rumah sakit dan menilai kualitas pelayanan mereka
diberbagai unit pelayanan rumah sakit.
memberikan kesempatan kepada para pelanggan Kesenjangan antara spesifikasi kualitas pelayanan
untuk menyampaikan ketidakpuasan mereka, dan pemberian pelayanan kepada pelanggan.
memperbaiki interaksi dengan pelanggan, mencari Kesenjangan terjadi karena ketidakmampuan
tahu keinginan dan harapan para pelanggan melalui sumber daya manusia perusahaan untuk memenuhi
berbagai cara, memperbaiki komunikasi antar standar kualitas pelayanan yang telah ditetapkan.
sumber daya manusia, dan mengurangi birokrasi Untuk menghilangkan kesenjangan ini, dapat
perusahaan. dengan memperjelas pembagian pekerjaan,
meningkatkan kesesuaian antara sumber daya
manusia, teknologi, dan pekerjaan. Selain itu
dengan mengukur kinerja, memberikan balas jasa
sesuai dengan kinerja pegawai, memberikan
kewenangan lebih besar kepada sumber daya
manusia yang lebih dekat dengan para pelanggan,
membangun kerjasama antara sumber daya
manusia perusahaan, dan memperlakukan
pelanggan sebagai bagian dari keluarga besar
perusahaan.
lokasi penelitian. Sebagai contoh penelitian di responsiveness memiliki nilai kesenjangan rendah (-
Ahvaz Health Care Centers Iran menunjukkan 0.56). Oleh sebab itu, penerapan berbagai
adanya perbedaan pada dimensi reliability sebesar kebijakan, seperti memberikan respon yang baik
-0.53. Sedangkan, diantara lima dimensi perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas
perbedaan tertinggi yaitu dimensi empathy sebesar Kepuasaan pasien perlu ditingkatkan guna
-1.04. Berdasarkan penelitian tersebut, dimensi mendukung kerberhasilan jangkan panjang pusat
empathy mengacu pada pengertian suatu layanan kesehatan atau rumah sakit. Dengan
organisasi terhadap kebutuhan pasien atau mengetahui perbedaan harapan dan kenyataan
pelanggan. Sehingga, kebutuhan pelanggan menggunakan model SERVQUAL dapat diketahui
merasa dipenuhi oleh organisasi tersebut. Dari hasil harapan dan kenyataan yang diterima pasien. Guna
analisis menggunakan T-test menunjukkan tidak mendukung keberhasilan, model tersebut dapat
ada hubungan antara perbedaan kualitas dengan digunakan oleh manajer rumah sakit untuk
jenis kelamin. Begitu pula tidak ada hubungan memberikan perlakukan pada setiap dimensi
antara perbedaan kualitas dengan usia dan tingkat tangibles, reliability, responsiveness, assurance
pendidikan (Kashfi et al, 2019). atau empathy apabila hasil penelitian menunjukkan
SERVQUAL juga digunakan pada sektor perbedaan yang signifikan. Oleh sebab itu, hasil
layanan kesehatan di Negeria. Penelitian tersebut penelitian dapat digunakan dalam proses
bertujuan untuk mengetahui kualitas layanan perencanaan rumah sakit dan menjadi pilihan
kesehatan serta tingkat kepuasan pasien di seluruh rumah sakit untuk menilai kualitas layanan
Nigeria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak kesehatan mereka di berbagai unit. Sebagai contoh
ada hubungan antara tangibility dengan tingkat di unit gawat darurat, farmasi, rumah sakit secara
pelanggan dan kenyataan pelanggan yang diterima. Quality’, Jorunal of Retailing, 64, pp. 12–40.
2019. Evaluation the Quality of Health Services Iranian. Electronic Physician Volume: 8 Pages:
Care Centers, Iran. Caspian J Health Res Shahin, A. (2010) ‘SERVQUAL and model of service
quality gaps: A framework for determining and
prioritizing critical factors in delivering quality
services’, International Journal of Engineering
Science and Technology, pp. 1–10.