Sedangkan Robbins dan Judge (2009) menggambarkan path goal theory leadership memiliki
model sebagai berikut:
2. Tipe/Perilaku Kepemimpinan
1) Directive Leadership (Kepemimpinan direktif)
Pada tipe kepemimpinan direktif, seorang pemimpin memberi petunjuk atau
arahan kepada pengikut tentang tugas mereka, bagaimana tugas tersebut dilakukan
dan kapan tugas tersebut harus diselesaikan. Selain itu, pengikut harus sudah tahu
dengan pasti apa yang diharapkan oleh dirinya, sehingga pemimpin dapat
memberikan arahan yang khusus kepada pengikutnya.
2) Supportive Leadership (Kepemimpinan Mendukung)
Kepemimpinan suportif ini termasuk tipe pemimpin yang ramah dan
mengerti apa yang menjadi kebutuhan pengikut. Pemimpin berusaha mendekatkan
diri kepada pengikut dengan mendukung pengikutnya untuk menyelesaikan
pekerjaan dan menganggap pekerjaan tersebut merupakan suatu hal yang
menyenangkan. Dalam tipe ini, pemimpin mempunyai kesediaan untuk bersahabat
dan mempunyai perhatian yang murni terhadap para pengikutnya.
3) Participative Leadership (Kepemimpinan Partisipatif)
Dalam tipe kepemimpinan partisipatif, seorang pemimpin berdiskusi
dengan para pengikut untuk memperoleh ide, pendapat dan saran-saran untuk
memperbaiki kinerja maupun sesuatu yang berkaitan dengan pencapaian tujuan.
namun pada tipe kepemimpinan partisipatif ini pengambilan keputusan masih
tetap berada pada pemimpin.
4) Achievement Oriented Leadership (Kepemimpinan Berorientasi Prestasi)
Kepemimpinan yang berorientasi pada prestasi ini ditandai oleh seorang
pemimpin yang meminta pengikutnya untuk melakukan pekerjaan pada tingkat
tinggi. Pemimpin menetapkan standar yang tinggi untuk keunggulan para
pengikut dan mencari perbaikan secara terus-menerus. Tipe ini merupakan tipe
yang mengharapkan banyak dari pengikut dan menunjukkan tingkat
kepercayaan yang tinggi bahwa pengikut mampu membangun dan mencapai
tujuan yang menantang. Pemimpin menetapkan tujuan yang menantang dan
mengharapkan pengikut dapat mencapai tujuan tersebut seoptimal mungkin.
Selain itu, tipe ini menetapkan tujuan yang menantang para pengikut untuk
berpartisipasi. Pemimpin juga memberikan keyakinan kepada para pengikutnya
bahwa mereka mampu melaksanakan tugas dan pekerjaan untuk mencapai
tujuan dengan baik.
3. Karakteristik Followers
Karakteristik pengikut menentukan bagaimana perilaku seorang pemimpin
dalam konteks pekerjaan yang diberikan kepada para pengikutnya. Para peneliti
mengemukakan bahwa karakteristik pengikut dalam teori path-goal diantaranya adalah
needs for affiliation, preferences for structure, desires for control, and selfperceived
level of task ability. Yang artinya adalah kebutuhan untuk afiliasi (hubungan sebagai
anggota dengan pemimpin), preferensi untuk struktur (struktur yang jelas), keinginan
untuk kontrol (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan) dan tingkat yang dirasakan
atau kemampuan untuk menyelesaikan tugas. Teori path-goal menyatakan bahwa
pengikut memiliki kebutuhan yang kuat untuk afiliasi dan lebih memilih kepemimpinan
yang mendukung, karena menurut mereka kepemimpinan yang ramah, peduli dan
mendukung merupakan sumber kepuasan. Untuk pengikut yang bekerja dalam situasi
yang tidak pasti, teori path-goal menunjukkan kepemimpinan direktif karena
menyediakan struktur psikologis dan kejelasan tugas. Kepemimpinan direktif
membantu pengikut mencapai tujuan, sehingga ketidakjelasan dalam pengerjaan tugas
dapat diminimalisir. Jenis pengikut yang otoriter akan terasa lebih nyaman ketika
pemimpin memberikan rasa yang lebih besar terhadap kepastian dalam pengaturan
kerja. Keinginan pengikut untuk kontrol mendapat perhatian khusus dalam teori path-
goal melalui studi dari lokus kepribadian kontrol yang dibagi menjadi dimensi internal
dan eksternal. Pengikut dengan internal locus of control percaya bahwa mereka
bertanggung jawab atas peristiwa yang terjadi dalam hidup mereka dan menganggap
apa yang terjadi sebagai tanggung jawab mereka. Sedangkan orang-orang dengan
external locus of control adalah mereka yang percaya bahwa kesempatan, nasib, atau
takdir menentukan peristiwa kehidupan dan cenderung lepas tanggung jawab,
menjustifikasi bahwa sesuatu yang terjadi karena faktor eksternal. Dalam teori path-
goal menunjukkan bahwa pengikut dengan internal locus of control membutuhkan
kepemimpinan partisipatif karena dianggap paling memuaskan dan memungkinkan
mereka untuk merasa bertanggung jawab atas pekerjaan mereka. Untuk pengikut
dengan external locus of control membuthkan pemimpin yang dapat memberikan
motivasi kepada pengikut untuk melakukan suatu tugas tertentu, dengan kata lain
pengikut membutuhkan pemimpin direktif karena perlu arahan yang jelas dari
pemimpin untuk menyelesaikan pekerjaannya.
5. Metode
Jenis metode penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan
(explanatory research). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya
kepemimpinan terhadap motivasi kerja anggota dalam sebuah organisasi. Lokasi dalam
penelitian ini adalah di kampus sbo, Universitas Airlangga PSDKU Banyuwangi.
Sasaran dari penelitian ini adalah mahasiswa aktif organisasi dalam Himpunan
Mahasiswa Akuntansi, yakni himpunan mahasiswa program studi akuntansi sebanyak
25 orang.
DAFTAR PUSTAKA
Mandasari A., et al. 2016. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja
(Studi Pada Karyawan AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Malang). Jurnal Administrasi
Bisnis. Vol. 40 No.1
Honorata Ratnawati. 2016. Pengembangan Model Kepemimpinan Path Goal
Pada Supervisor Garment Dalam Mengelola Turnover Intention Di Kecamatan Klari
Kabupaten Karawang. Media Ekonomi Dan Manajemen. Vol. 31 No.1
Peter G.Northouse. 2016. Leadership: Theory And Practice. SAGE: Western Michigan
University