Anda di halaman 1dari 8

1

ANALISA PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER


LOYALTY DENGAN CUSTOMER SATISFACTION SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA SALON MADASS
Allan Richardo Surianto1, Edwin Japarianto S.E., M.M.2
Program Studi Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: richardoallan@gmail.com ; edwinj@petra.ac.id

ABSTRAK satisfaction; (2) service quality affect significantly


related to customer loyalty; (3) customer
Penelitian membahas pengaruh service quality
satisfaction has significant impact on customer
terhadap customer loyatly dengan customer
satisfaction sebagai variabel intervening di Salon loyalty.
Madass Surabaya. Sampel penelitian ini berjumlah
100 responden pelanggan Salon Madass yang Keywords: Service quality, customer satisfaction,
sudah pernah melakukan transaksi lebih dari 3 kali. customer loyalty
Pengukuran dilakukan dari variabel service quality
(X1) dengan indikator Reliability, Responsiveness,
Assurance, Empathy, Tangible, variabel customer PENDAHULUAN
satisfaction (Y1) dengan indikator Fulfillment, Perusahaan jasa adalah perusahaan yang
Pleasure, Ambivalance, sedangkan customer mempunyai kegiatan utama memberikan
loyalty (Z1) memiliki indikator Word of Mouth, pelayanan, kemudahan, dan kenyamanan kepada
Future Purchase Intention dan Price sensitive, pelanggan untuk memperlancar aktivitas produksi
hasil penelitian menunjukkan: (1) service quality maupun konsumsi. Jasa yang dihasilkan tidak dapat
berpengaruh signifikan terhadap customer dilihat akan tetapi dapat dirasakan oleh pelanggan.
satisfaction; (2) service quality berpengaruh Di dalam sebuah perusahaan jasa selalu ada aspek
signifikan terhadap customer loyalty; (3) customer interaksi secara langsung antara pihak pelanggan
satisfation berpengaruh signifikan terhadap dan perusahaan jasa, sehingga perusahaan jasa
customer loyalty. harus memperhatikan kebutuhan dan keinginan
pelanggan sehingga akan meningkatkan loyalitas
pelanggan. Perusahaan jasa yang akan diteliti
Kata Kunci: Service Quality, Customer dalam penelitian ini adalah perusahaan jasa yang
Satisfaction, Customer Loyalty bergerak di bidang kecantikan, yaitu salon
kecantikan.
Pertumbuhan bisnis salon di Indonesia
ABSTRACT yang semakin meningkat menujukkan bahwa
The purpose of this research aims to analyze the persaingan bisnis salon di Indonesia semakin
effects of Service Quality towards Customer meningkat. Bisnis salon semakin menjamur dan
Loyalty in Salon Madass with Customer berlomba-lomba untuk menarik minat pelanggan.
Satisfaction as intervening variable. This research Salah satu daya saing yang harus diciptakan oleh
was conducted by distributing questionnaires to salon kecantikan adalah service quality atau
100 respondents which are customer of Salon kualitas pelayanan. Salon kecantikan harus
Madass who has done transactions more tha 3 memberikan pelayanan yang berkualitas kepada
times.. This research using service quality (X1) setiap pelanggannya sebagai pembeda dari para
variable with indicators Reliability, pesaingnya, karena pelanggan akan selalu mencari
Responsiveness, Assurance, Empathy, Tangible, salon kecantikan yang dapat memberikan
customer satisfaction variable (Y1) with indicators pelayanan sesuai dengan harapan dan keinginan
Fulfillment, Pleasure, Ambivalance, customer pelanggan.
loyalty variable (Z1) with indicators Word of Service Quality memiliki arti kualitas
Mouth, Future Purchase Intention dan Price pelayanan atau jasa yang dapat diartikan sebagai
sensitive, the results showed: (1) service quality perbedaan antara harapan dan kenyataan para
influence significantly related to customer pelanggan atas pelayanan yang mereka dapatkan.
2

Edvardsson (1998) menyatakan bahwa definisi dari konsumen, perusahaan atau instansi dapat
kualitas pelayanan adalah pelayanan harus sesuai mengukur tingkat kinerja yang telah dicapai.
dengan harapan pelanggan dan memuaskan Edvardsson (1998) menyatakan bahwa definisi dari
kebutuhan mereka. Apabila pelayanan yang service quality atau kualitas pelayanan (jasa)
diterima melebihi harapan pelanggan, maka adalah pelayanan harus sesuai dengan harapan
kualitas pelayanan dipersepsikan ideal. Jika pelanggan dan memuaskan kebutuhan mereka.
pelayanan yang diterima lebih rendah dari pada Apabila pelayanan yang diterima melebihi harapan
yang diharapkan, maka kualitas pelayanan pelanggan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan
dianggap buruk. ideal. Jika pelayanan yang diterima lebih rendah
dari pada yang diharapkan, maka kualitas
pelayanan dianggap buruk.
Customer satisfaction atau kepuasan Parasuraman, Zeithaml, & Berry (1988)
pelanggan adalah tentang hubungan antara
dalam Tjiptono & Chandra (2005) mengungkapkan
pelanggan dan produk atau jasa dan perusahaan
ada lima dimensi kualitas pelayanan atau jasa
penyedia produk atau jasa (Cengiz, 2010).
Kepuasan pelanggan dianggap sebagai bagaimana sebagai berikut:
cara pelanggan bisa mendapatkan manfaat lebih 1. Reliable
dari biaya yang mereka keluarkan (Mendoza, 2. Responsiveness
2014). Jika sesuai dengan harapan, maka pelanggan 3. Assurance
akan puas. Jika melebihi harapan, maka pelanggan 4. Empathy
akan sangat puas atau 5. Tangible

Customer loyalty atau loyalitas pelanggan Customer Satisfaction


adalah respon perilaku pelanggan terhadap suatu Kotler & Keller (2012) menyatakan
produk atau jasa dengan melakukan pembelian bahwa kepuasan adalah perasaan seseorang senang
secara berulang-ulang, memiliki komitmen dan atau kecewa yang dihasilkan dari membandingkan
kinerja suatu produk atau jasa yang dirasakan
sikap yang positif terhadap perusahaan serta
dengan harapan. Jika kinerja jauh dari harapan,
merekomendasikan orang lain untuk membeli pelanggan tidak puas. Jika sesuai harapan,
produk atau jasa perusahaan. Kurniasih (2012) pelanggan puas. Jika melebihi harapan, pelanggan
menyatakan bahwa untuk menumbuhkan loyalitas sangat puas atau senang. Dalam pemenuhan
pelanggan bukanlah hal yang mudah dibentuk kebutuhan dan harapan pelanggan, customer
karena penyedia jasa haruslah terlebih dahulu satisfaction dapat berhubungan dengan jenis lain
memberikan kepuasan kepada pelanggannya. dari perasaan pelanggan yaitu emosi. Emosi dalam
penentuan kepuasaan pelanggan ini dapat muncul
tergantung pada kondisi perusahaan.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka Menurut (Arnould et al., 2004) customer
permasalahan yang ditimbulkan adalah: satisfaction dapat ditentukan dari dimensi-dimensi
berikut ini:
1. Apakah Service Quality berpengaruh
terhadap Customer Satisfaction di Salon 1. Fulfillment
Madass Surabaya? 2. Pleasure
2. Apakah Service Quality berpengaruh 3. Ambivalance
terhadap Customer Loyalty di Salon
Madass Surabaya? Customer Loyalty
3. Apakah Customer Satisfaction Oliver (1996:392) mengungkapkan
berpengaruh terhadap Customer Loyalty di definisi loyalitas pelanggan sebagai berikut :
Salon Madass Surabaya? “Customer Loyalty is deffly held commitment to
rebuy or repatronize a preffered product or service
LANDASAN TEORI consistenly in the future, despite situasional
Service Quality influences and marketing efforts having the
Kualitas layanan dikaitkan dengan konsep potential to cause switching behavior.”. Dari
persepsi (Parasuraman, 1985, 1988). Persepsi definisi di atas terlihat bahwa loyalitas adalah
pelanggan terhadap kualitas layanan dihasilkan dari komitmen pelanggan bertahan secara mendalam
perbandingan harapan sebelum layanan dengan untuk berlangganan kembali atau melakukan
pengalaman aktual mereka. Kualitas pelayanan pembelian ulang produk/jasa terpilih secara
adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh konsisten dimasa yang akan datang, meskipun
perusahaan atau instansi yang menawarkan jasa, perngaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran
karena dengan kualitas pelayanan kepada
3

mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan penelitian ini menggunakan teknik non probability
perilaku. sampling, dimana semua populasi tidak memiliki
Customer loyalty merupakan suatu peluang yang sama untuk menjadi responden dan
kesetiaan pelanggan. Kesetiaan ini muncul tanpa pengambilan sampel didasarkan pada pertimbangan
adanya suatu paksaan dan timbul dari kesadaran peneliti (Churchill, 2005; Wahdi, 2011) . Jenis non
pelanggan sendiri termasuk memori masa lalu probability sampling yang digunakan dalam
pelanggan terhadap perusahaan tersebut. Memiliki penelitian ini adalah purposive sampling dimana
merek yang kuat, barang yang unik, dan layanan peneliti melakukan penilaian untuk memilih
pelanggan yang baik dapat meningkatkan kesetiaan anggota populasi yang merupakan pelanggan
pelanggan karena memiliki pelanggan yang setia Salon Madass yang berdomisili di Surabaya yang
merupakan keuntungan bagi suatu perusahaan. memiliki kriteria yang telah ditentukan oleh
Menurut (Kotler & Keller, 2006) dalam peneliti, seperti pelanggan yang pernah
membangun customer loyalty perusahaan dapat bertransaksi lebih dari 3 kali di salon Madass
menggunakan e-mail, situs web, telephone, Surabaya. Jumlah total sampel yang digunakan
database, dan perangkat lainnya untuk mendorong untuk penelitian ini adalah 100 sampel dengan hasil
terjadinya hubungan dengan pelanggan secara akhir 68 responden dengan rentang umur (17 – 30),
terus-menerus. Customer loyalty adalah komitmen 24 responden dengan rentang umur (31 – 45) dan 8
pelanggan yang mendalam dalam melakukan responden dengan rentang umur (46 – 50) yang
pembelian ulang di masa depan (Arnould et al., tingal di kota Surabaya.
2004).
Menurut (Tideswell, 2005), (Deng, Lu, Jenis dan Sumber Data
Wei, & Zhang, 2010) terdapat 3 dimensi dalam Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah
mengukur customer loyalty, diantaranya adalah: data kuantitatif dengan cara mengumpulkan (1)
data primer, yaitu berupa data kuisioner yang
1. Word of Mouth disebarkan bagi pelanggan salon Madass di
2. Future Repurchase Intention Surabaya, dan (2) data sekunder, yaitu Data
3. Price Sensitive sekunder dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh dari literature, studi pustaka, dan media
online yang dapat ditemukan di perpustakaan atau
Model Penelitian
menjelajah internet sebagai informasi pendukung
penelitian ini. Data sekunder dalam penelitian ini
Customer digunakan sebagai dasar untuk menyusun dan
Satisfaction mengembangkan dasar pemikiran atas hipotesis
yang terdapat pada rumusan masalah penelitian ini.

Definisi Operasional Variabel


1. Service Quality (X1)
Service Customer a) Reliability
Quality Loyalty Kemampuan salon Madass untuk
memberikan layanan yang akurat sejak
pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun
dan menyampaikan jasanya sesuai dengan
Gambar 1 : Model Penelitian
waktu yang disepakati.
Hipotesa
b) Responsiveness
H1 : Terdapat pengaruh service quality pada
Kesediaan dan kemampuan para karyawan
customer satisfaction di Salon Madass
salon Madass untuk membantu para pelanggan
H2 : Terdapat pengaruh service quality pada dan merespon permintaan mereka, serta
customer loyalty di Salon Madass menginformasikan kapan jasa akan diberikan
dan kemudian memberikan jasa secara cepat.
H3 : Terdapat pengaruh customer satisfaction pada c) Assurance
customer loyalty di Salon Madass Perilaku karyawan salon Madass yang
mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan
METODOLOGI PENELITIAN terhadap salon Madass dan salon Madass bisa
Populasi menciptakan rasa aman bagi para
Jenis penelitian yang digunakan dalam pelanggannya.
penelitian ini adalah kuantitaif kausal. Adapun
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang d) Empathy
yang pernah menggunakan pelayanan salon Madass Salon Madass memahami masalah para
di Surabaya. Teknik pengambilan sampel pada pelanggannya dan bertindak demi kepentingan
4

pelanggan, serta memberikan perhatian dengan multiple variabel eksogen dan endogen
personal kepada para pelanggan dan memiliki dengan banyak indikator, dapat digunakan pada
jam operasi yang nyaman. sampel dengan jumlah kecil, dan data distribusi
yang condong (Abdillah & Hartono, 2015).
e) Tangible
Daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan,
T-test
dan material yang diguakan salon Madass,
serta penampilan karyawan salon Madass.
Di dalam penelitian ini terdapat variabel
2. Customer Satisfaction (Y1) intervening yaitu penghubung antara variabel
a) Satisfaction as pleasure. dependen dan variabel independen. Pengujian
Pada tipe ini konsumen terlibat secara hipotesis mediasi (variabel intervening) dapat
aktif dalam proses penampilan barang atau dilakukan dengan prosedur t-test. Pengujian t-test
jasa, dimana tipe ini berlawanan dengan digunakan untuk mendapatkan nilai t-statistik yang
tipe contentment. diperlukan apabila peneliti ingin melakukan uji
b) Satisfaction as fulfillment. Fulfillment
hipotesis, sehingga peneliti dapat mengatakan
merupakan pemenuhan kebutuhan
pelanggan dalam mencapai suatu pengaruh sebuah variabel dapat dikatakan memiliki
kepuasan. pengaruh yang signifikan atau tidak. T-test
c) Satisfaction as ambivalence. Ambivalance dilakukan dengan menggunakan metode
merupakan perasaan unik yang dirasakan bootstrapping.
pelanggan saat bertransaksi dengan salon
Madass. Statistik deskriptif
3. Customer Loyalty (Z1)
a) Word of Mouth Promotion. Merupakan Statistik deskriptif digunakan untuk
percakapan dari mulut ke mulut yang menyajikan data secara deskriptif yang
memiliki manfaat atau pengalaman dalam menggambarkan karakteristik responden serta
barang atau jasa.
b) b Future Repurchase Intention. jawaban-jawaban responden sehingga mampu
Merupakan perilaku pelanggan yang digunakan sebagai kesimpulan dari hasil kuisioner
mempunyai keinginan untuk membeli dan yang sudah disebarkan selama penelitian ini.
memilih kembali suatu produk atau jasa.
c) c. Price Sensitive. Merupakan perwujudan ANALISA DAN PEMBAHASAN
bentuk pelanggan akan tetap memilih Analisa Deskriptif
perusahaan tersebut meskipun harga yang
ditawarkan lebih mahal dari perusahaan
lainnya selama perusahaan memberikan Tabel 1 Analisa deskriptif dimensi Reliability
manfaat yang lebih baik dari perusahaan
lain.
Jawaban Std.
ALAT ANALISA Indikator STS TS N S SS Mean Dev.
Path Analysis X1.1 0 0 3 33 64 4.61 0.546
Pengujian hipotesis yang ada pada
X1.2 0 2 1 44 53 4.48 0.624
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
teknik path analysis untuk menunjukkan adanya
hubungan yang kuat dengan variabel-variabel yang
Pernyataan X1.1 yang memiliki nilai mean
diuji. Teknik path analysis digunakan untuk
sebesar 4.61 dengan nilai simpang (standar deviasi)
melukiskan dan menguji model hubungan antar
sebesar 0.546 yang artinya bahwa secara umum
variabel yang berbentuk sebab akibat (Sugiyono,
responden setuju bahwa pelayanan yang diberikan
2007). Pengujuan statistik pada model path
oleh Salon Madass tepat sesuai waktu yang
analysis dilakukan dengan menggunakan metode
dijanjikan.
partial least square. Partial Least Square (PLS)
adalah bagian dari SEM. PLS Merupakan teknik Pernyataan X1.2 memiliki nilai mean
terbaru yang banyak diminati karena tidak sebesar 4.48 dengan nilai simpang (standar deviasi)
membutuhkan distribusi normal atau dapat sebesar 0.624 yang artinya sebagian besar
dikatakan sebuah penelitian dengan jumlah sampel responden setuju bahwa karyawan salon Madass
yang sedikit. Salah satu kelebihan PLS-SEM mengetahui model rambut yang kekinian.
adalah mampu menangani model yang kompleks
5

Tabel 2 Analisa deskriptif dimensi Pleasure

Jawaban Std.
Indikato STS TS N S SS Mean Dev.
r
Y1.1 0 1 2 48 49 4.45 0.589

Pelanggan merasa senang bertransaksi


dengan salon Madass, sehingga responden
merasakan kesetujuannya yang ditunjukan dengan
nilai mean sebesar 4.45 dan nilai simpang sebesar
0.589. Hal ini dapat disimpulkan dalam
bertransaksi dengan salon Madass untuk mencapai
suatu kepuasan pelanggan juga memiliki Gambar 2 Path Coefficient dan Coefficient of
kesenengan yang membuat pelanggan merasa puas. Determination
Pada analisa path coefficient ini telah
Tabel 3 Analisa deskriptif dimensi Future terbukti bahwa customer satisfaction merupakan
Repurchase Intention variable intervening yang memperkuat hubungan
antara service quality dengan customer loyalty
sebesar 0.32 yang dimana merupakan hasil
Jawaban Std. perkalian antara 0.775 dan 0.425.
Indikator STS TS N S SS Mean Dev. Pada analisa path coefficient ini telah
Z1.3 0 1 7 63 29 4.20 0.600 terbukti bahwa customer satisfaction merupakan
Z1.4 0 0 3 54 43 4.40 0.548 variable intervening yang dimana memperkuat
hubungan antara service quality dan Customer
loyalty sebesar 0.305 yang dimana merupakan hasil
Tabel 4.12 menunjukan nilai mean Z1.3 perkalian antara 0.775 dan 0.425.
Nilai coefficient of determination (R2)
sebesar 4.20 dengan nilai simpang sebesar 0.600
yang di dalam gambar ditunjukan pada angka di
yang berarti bahwa pelanggan berminat melakukan dalam lingkaran customer satisfaction yang
pembelian ulang terhadap salon Madass. dipengaruhi oleh service quality sebesar 0.600.
Sedangkan pada Z1.4 menunjukkan nilai mean Artinya variable service quality mempengaruhi
sebesar 4.40 dengan nilai simpang sebesar 0.548 customer satisfaction sebesar 60% sedangkan 40%
yang berarti pelanggan setuju untuk selalu memilih lainnya dipengaruhi oleh variable lain di luar
penelitian. Lalu variable customer loyalty yang
salon Madass sebagai pilihan utama dalam urusan
dipengaruhi oleh service quality sebesar 0.595.
kecantikan. Dalam dimensi future repurchase Artinya variable service quality mempengaruhi
intention pelanggan setuju memiliki keinginan customer loyalty sebesar 59.5% sedangkan 40.5%
dalam melakukan pembelian produk salon Madass lainnya dipengaruhi oleh variable lain di luar
kembali. penelitian.

T-statistic
Evaluasi Path Coefficient dan Coefficient of
Determination (R2) T-statistic pada pengaruh service quality terhadap
customer satisfaction menunjukan 11.173 yang
artinya service quality berpengaruh signifikan
terhadap customer satisfaction. T-statistic pada
pengaruh service quality terhadap customer loyalty
menunjukan 3.799 yang artinya service quality
berpengaruh signifikan terhadap customer loyalty.
T-statistic pada pengaruh service quality terhadap
customer satisfaction menunjukan 4.380 yang
artinya customer satisfaction berpengaruh
signifikan terhadap customer loyalty
6

PEMBAHASAN pelayanan yang baik terdiri dari Reliability,


Service Quality terhadap Customer Satisfaction Responsiveness, Assurance, Empathy, Tangible
Penelitian ini memiliki hasil bahwa akan menciptakan loyalitas pelanggan kepada
service quality salon Madass memiliki pengaruh perusahaan tersebut (Lo Liang Kheng,2010).
terhadap customer satisfaction secara signifikan
dengan nilai uji T-statistic >1.96 yaitu 11.173. Salon Madass dalam pelaksanaan pada
kelima dimensi kualitas pelayanan (Reliability,
Penelitian ini mempunyai hasil yang Responsiveness, Assurance, Empathy, Tangible)
menunjukan bahwa service quality berpengaruh sudah melakukan dengan baik. Dalam hasil
signifikan terhadap customer satisfaction dimana penelitian mayoritas konsumen setuju bahwa salon
hal ini sesuai dengan pendapat bahwa kualitas Madass memberikan pelayanan dengan cepat dan
pelayanan akan mempengaruhi kepuasan pada tepat. Pelayanan yang cepat tentu akan
pelanggan. Kualitas pelayanan adalah senjata menguntungkan untuk pihak konsumen, karena jika
ampuh dalam keunggulan perusahaan, terutama konsumen diminta menunggu terlalu lama tentu
per-usahaan jasa. Kualitas pelayanan menjadi akan merasa bosan dan keluar dari salon. Dalam
pemicu keberhasilan perusahaan pada segala lini. service quality yang diciptakan oleh salon Madass
Kualitas pelayanan merupakan kewajiban bagi untuk mengikat kesetiaan pelanggan adalah
perusahaan, baik perusahaan manufaktur maupun melayani pelanggan dengan baik, mau menerima
(terutama) perusahaan jasa (Dwi Aryani & Febrina keluhan dari pelanggan dimana keluhan tersebut
Rosinta, 2010). dapat menjadi masukan yang berarti bagi salon
Madass agar lebih baik ke depannya. Memenuhi
Salon Madass telah meningkatkan kualitas
semua keinginan pelanggan dengan memfasilitasi
pelayanannya, dari berbagai dimensi-dimensi
pelanggan dengan peralatan yang modern dan
didalamnya (Reliability, Responsiveness,
memberikan suasana ruangan yang bersih saat di
Assurance, Empathy, Tangible). Dalam analisa
dalam salon akan menimbulkan customer loyalty
deskriptif dimensi variable-variabel juga
dari pelanggan.
menunjukan kesetujuan pelanggan akan berbagai
macam bentuk kualitas pelayanan dan begitu juga Customer Satisfaction terhadap Customer
kesetujuan pelanggan terhadap satisfaction yang Loyalty
telah dirasakan oleh pelanggan. Responden Penelitian ini memiliki hasil bahwa
merasakan hubungan positif dari karyawan salon customer satisfaction salon Madass memiliki
Madass yang terampil dalam pekerjaannya dan pengaruh terhadap customer loyalty secara
mengerti dengan benar keinginan konsumen signifikan dengan nilai uji T-statistic >1.96 yaitu
dengan suasana ruangan salon yang bersih. Salon 4.380.
Madass berhasil menghadirkan suasana yang
nyaman dengan pelanggannya. Penelitian ini mempunyai hasil yang
menunjukan bahwa customer satisfaction
Hubungan antara Service Quality dan berpengaruh signifikan terhadap customer loyalty
Customer Satisfaction juga dapat dibuktikan dimana hal ini sesuai dengan pendapat ukuran
memiliki hubungan yang signifikan, sehingga sebuah kepuasan adalah apabila harapan seseorang
kepuasan pelanggan yang tinggi dirasakan oleh akan sesuatu terpenuhi. Sehingga sedapat mungkin
pelanggan dengan kepuasan pelanggan terhadap perusahaan perlu melakukan survei kepuasan
Service Quality dari salon Madass. pelanggan secara berkala guna mendeteksi harapan
yang diinginkan konsumen dan seberapa jauh
Service Quality terhadap Customer Loyalty harapan konsumen tersebut sudah terpenuhi.
Penelitian ini memiliki hasil bahwa
(Taufiq Abdurrahman & Nanang Suryadi, 2008).
service quality salon Madass memiliki pengaruh Dalam penelitian ini dapat dibuktikan
terhadap customer loyalty secara signifikan dengan bahwa salon Madass yang memberikan kepuasan
nilai uji T-statistic >1.96 yaitu 3.799. terhadap pelanggan dengan memenuhi kebutuhan
dari pelanggan tersebut. Setelah pelanggan
Penelitian ini mempunyai hasil yang
mendapatkan kebutuhan yang telah dipenuhi oleh
menunjukan bahwa service quality berpengaruh
salon Madass, akan tercipta rasa puas dari
signifikan terhadap customer loyalty yang dimana
pelanggan dan menciptakan loyalty terhadap salon
hal ini sesuai dengan pendapat bahwa kualitas
7

Madass. Mayoritas dari pelanggan salon Madass memberikan fasilitas berupa member card yang
adalah kaum remaja dan dewasa mudah untuk dapat di rasakan bagi pelanggan. Fasilitas
menyampaikan pendapat dan mengekpresikan tambahan dari member card yang tersedia adalah
jika pelanggan melakukan transaksi pada saat
presepsi mereka melalui kalimat, karena khususnya
pelanggan berulang tahun, maka pelanggan bisa
anak remaja dan dewasa yang hidup dalam mendapatkan diskon sesuai dengan umur mereka.
lingkungan sosial memiliki kerabat dan keluarga di
sekeliling mereka. Relasi adalah hal yang penting
dalam kehidupan sosial, hal ini memungkinkan DAFTAR PUSTAKA
pelanggan untuk menyampaikan informasi yang
didapatkan, dan berbagi informasi kepada teman, Abdillah, W., & Hartono, J. (2015). Partial Least
saudara, dan kerabat dekat. Square (PLS) - Alternatif Stuctural Equation
Modeling (SEM) dalam Penelitian Bisnis
Sesuai dengan hasil dari kuisioner yang (Cetakan 1). Yogyakarta: Penerbit Andy.
telah disebarkan dan berdasarkan pada analisa
deskriptif dimensi customer satisfaction dan loyalty Abdurrahman, T (2009). Terhadap Customer
Loyalty (Studi pada Pelanggan Telepon
menunjukan kesetujuan pelanggan akan terciptanya
Bergerak di Kota Malang), 7.
customer satisfaction dan customer loyalty pada
salon Madass. Arnould, E., Price, L., & Zinkhan, G. (2004).
Consumer 2nd ed. Boston, Massachusetts:
KESIMPULAN DAN SARAN The McGraw-Hill Companies.
KESIMPULAN
Penelitian diatas dapat dilihat bahwa
Aryani, D., & Rosinta, F.(2010). Pengaruh Kualitas
variabel-variabel tersebut memiliki pengaruh antara
Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan
satu variabel dengan variabel lainnya. Service
dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan.
Quality terhadap Customer Satisfaction, Service Jurnal Ilmu Administrasi Dan Organisasi,
Quality terhadap Customer Loyalty, dan Customer 17(2), 114-126.
Satisfaction terhadap Customer Loyalty.
Cengiz, E. (2010). Measuring Customer
Seluruh variabel ini menunjukkan suatu Satisfaction : Must or Not? Journal of Naval
pengaruh, berdasarkan path coefficient Science and Engineering, 62), 76-88.
menunjukkan bahwa dalam penelitian ini customer
satisfaction memperkuat hubungan antara variabel Churchill, G.A. (2005). Dasar-dasar riset
independen yang merupakan service quality pemasaran Jilid 1 Ed.4. Jakarta: Erlangga.
terhadap variabel dependen yang merupakan
customer loyalty. Hubungan antara variabel Deng, Z., Lu, Y., Wei, K. K, & Zhang, J. (2010).
independen dengan variabel dependen di Understanding customer satisfaction and
hubungkan melalui variabel intervening. loyalty:An empirical study of mobile instant
messages in China. International Journal of
SARAN Information Management, 30(4), 289-300.
Untuk menjaga pelanggan yang telah loyal
terhadap salon Madass agar tidak berpaling ke Edvardsson, B. (1998). Service quality
salon yang lainnya, salon Madass perlu menjalin improvement. Managing Service Quality,
hubungan yang baik dengan pelanggannya. Relasi 8(2), 142-149.
yang terbangun secara personal antara karyawan
Salon Madass dan pelanggan dapat meningkatkan Kheng, L. L. (2010). The Impact of Service Quality
keakraban secara antar pribadi. Oleh karena itu, on Customer Loyalty : A Study of.
peneliti memberikan saran untuk mencatat nomer Internatioal Journal of Marketing Studies,
telepon pelanggan yang bisa dihubungi dan alamat 2(2), 57-66.
e-mail pelanggan yang loyal untuk di kemudian
hari salon Madass dapat menginformasikan
Kotler, P., & Keller. K. L. (2006). Manajemen
mengenai promo terbaru tentang pelayanan kepada
Pemasaran. (J. Purba, Ed.) (12th ed.). New
pelanggan. Hal tersebut akan membuat pelanggan
Jersey: Prentice Hall.
merasa diperhatikan sebagai pelanggan yang loyal.
Kesetiaan Pelanggan adalah salah satu
faktor terpenting bagi kelangsungan perusahaan. Kotler, P., & Keller, K. L. (2012). Marketing
Salon Madass seharusnya mempertahankan Management (14th ed.). New Jersey: Prentice
pelayanan dalam bidang perawatan rambut dan Hall.
8

Kurniasih, I. D. (2012). Pengaruh Harga dan


Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas
Pelanggan Melalui Variabel Kepuasan (Studi
Pada Bengkel AHASS 0002-Astra Motor
Siliwangi Semarang). Jurnal Administrasi
Bisnis, 1(1), 37-45.

Mendoza, A. M. (2014). Correlation Analysis of


Customer Satisfaction and Loyalty in Carlito
Pena Reyes Hospital. Asia Pacific Journal of
Multidisciplinary Research, 2(4), 39-45.

Oliver, Richard. 1996, Satisfaction a Behaviour


Perspective on The Customer, New York :
McGraw Hill, Inc.

Parasuraman, A., Zeithaml, V.A. and Berry, L.L.


(1985), “ A conceptual model of service
quality and its implication for future
research:, Journal of Marketing, Vol. 49 No.
4, pp.41-50

Parasuraman,A, Zeithaml, V. A., & Berry, L. L.


(1998). SERVQUAL- A Multiple-Item Scale
for Measuring Consumer Perceptions of
Service Quality. Journal of Retailing, 64(1),
12-40.

Sugiyono. (2007). Statistika untuk penelitian


(Cetakan 10). Bandung: Alfabeta.

Tideswell, C. (2005). Loyalty Behaviour And


Relationship Commitment Towards Hotel
Services Carmen Tideswell, Southern Cross
University, 80-86.

Tjiptono, F., & Chandra, G. (2005). Service


Quality, & Satisfaction (1st ed.). Yogyakarta:
Andi.

Wahdi, M. (2011). Riset pemasaran : teori dan


aplikasi untuk pengambilan keputusan cet. 1.
Jakarta: Caps (Center for Academic
Publishing Service).

Zeithaml, V. A., Berry, L. L., & Parasuraman, A.


(1988). The Behavioral Consequences of
Service Quality. The Journal of Marketing,
60(2),31–46.

Anda mungkin juga menyukai