LANDASAN TEORI
A. Kepuasaan Pelanggan
Salah satu cara agar kepuasan konsumen dapat tercapai adalah dengan
harapan konsumen atas jasa yang mereka terima. Apabila perusahaan mampu
memberikan jasa yang berkualitas maka hal tersebut dapat menciptakan kepuasan
pelanggan, semakin tinggi kualitas yang diberikan semakin tinggi pula kepuasan
Menurut Tse dan Wilton dalam lupiyoadi (2004: 349) kepuasan atau ketidak
atau jasa dan angel menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi
purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui
memenuhi harapan
10
Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kekecewaan seseorang
kinerja berada dibawah harapan maka konsumen menjadi tidak puas, b) Jika
kinerja sama dengan harapan maka konsumen akan puas, c) Jika kinerja
melampaui harapan maka konsumen akan sangat puas atau sangat senang (Kotler,
2007).
pemenuhan kebutuhan pada level yang menyenangkan baik itu di bawah maupun
diatas harappan.
barang atau jasa hanyalah pada pelanggan sendiri karena merekalah yang
produk atau pembentuk jasa hanya akan mampu memperkirakan, mereka-reka dan
berdasarkan tanggapan pelanggan dimasalalu yang didapatt dari hasil riset atau
11
penelitian. Pelaksanaan penelitian kepuasan pelanggan biasanya ditujukan untuk
pelanggan, yaitu :
pendapat dan keluhan mediia yang digunakan dapat berupa kotak saran, kartu
tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan dan sekaligus
para nasabah.
12
3. Ghost Shopping
melayani pelanggan. Selain itu juga ia dapat mengamati atau menili cara
pelanggan.
pelanggan adalah :
dimensi.
13
d. Emotional faktor, pelanggan akan merasa puas karena adanya
Gambar 1.1
Manfaat Kepuasan Pelanggan
Dalam pandangan islam, yang menjadi tolak ukur dalam menilai kepuasan
14
tingkat perbandingan antara harapan terhadap produk atau jasa yang seharusnya
konsumen, maka sebuah perusahaan barang atau jasa harus melihat kinerja
a. Sifat Jujur
Berdusta dalam berdagang sangat dikeca m dalam Islam, terlebih lagi jika
disertai dengan sumpah palsu atas nama Allah dalam Hadist Mutafaq’alaih dari
“penjual dan pembeli bebas memilih selama belum putus transaksi, jika keduanya
keduanya mendapatkan berkah dari jual belinya. Namun, jika keduanya saling
enutupi aib barang dagangan itu dan berbohong maka jika mereka mendapatkan
personilyang terlibat dalam perusahaan tersebut. Hal ini berdasarkan pada sabda
Nabi SAW :
“Muslim itu adalah saudara muslim. Tidak boleh bagi seorang muslim apabila ia
15
b. Sifat Amanah
mengambil sesuatu melebihi haknya dan tidak mengurangi hak orang lain baik
berupa harga atau yang lainnya. Dalam berdagang dikenal istilah “menjual dengan
kepada pelanggan, antara lain dengan cara menjelaskan apa saja yang berkaitan
dengan barang atau jasa yang akan dijualnya kepada pelanggan. Dengan demikian
konsumen dapat mengerti dan tidak ragu dalam memilih barang atau jasa tersebut.
faktor utama penentu kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan atas kualitas
jasa.
16
didalamnya adalah memperbaiki cara berfikir, perilaku, kemampuan, dan
Dengan membentuk sistem saran dan kritik, misalnya dengan hotline bebas
pulsa.
B. Kualitas Pelayanan
pelayanan menjadi suatu hal yang harus dilakukan perusahaan supaya mampu
bertahan dan tetap mendapat kepercayaan pelanggan. Pola konsumsi dan gaya
17
berkualitas.Keberhasilan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang
kualitas pelayanan sebagai ukuran seberapa baik tingkat layanan yang diberikan
Tjipto dan Chandra, 2005 : 52). Kualitas jasa merupakan tingkat kesempurnaan
keiinginan pelanggan.
layanan adalah suatu daya tanggap dan realitas dari jasa yang diberikan
156). Hal ini berarti bahwa kualitas yang baik bukanlah berdasarkan persepsi
terhadap pelayanan prima, mereka bukan lagi sekedar membutuhkan produk yang
2000) dalam Nanang Tasundar (2006 : 44). Oleh karena itu dalam merumuskan
18
pelanggan dan sangat memperhatikan dimensi kualitasnya (Suratno dan Purnama,
2004 : 74).
Bila menurut Hutt dan Speh dalam Nasution (2004, 47) kualitas pelayanan
terdiri dari tiga dimensi atau komponen utama yang terdiri dari :
jasa yang diterima pelanggan, technical quality dapat dirincikan lagi menjadi :
penyampaian jasa.
c. Corporate image yaitu profil, reputasi, citra umum dan daya tarik khusus
suatu perusahaan.
19
penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan
dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para
atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami
pelanggan secara spesifik dari bentuk fisik produk atau jasa sampai
dariproduk inti. Misalnya bentuk dan kemasan yang bagus akan lebih menarik
pelanggan.
20
c. Kehandalan (reability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan
ditetapkan sebelumnya. Seperti halnya produk atau jasa yang diterima pelanggan
dapat digunakan. Biasanya pelanggan akan merasa puas bila produk yang dibeli
g. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. Misalnya kemasan
produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Sebagai contoh merek yang
lebih dikenal masyarakat (brand image)akan lebih dipercaya dari pada merek
dalam rangka menjalankan misi syariat islam. Tentunya hal tersebut dilakukan
21
tidaklah hanya berorientasi pada komitmen materi semata, namun sebagai bagian
Dalam pandangan islam yang dijadikan tolak ukur untuk menilai kualitas
kepada manusia agar selalu terikat dengan hukum syara’ dalam menjalankan
telah memeluk islam sebagai keyakinan aqidahnya, maka baginya wajib untuk
terikat dengan seluruh syari’ah islam dan diwajibkan untuk menyembah allah
Oleh karena itu, variabel yang diuji tidaklah murni menggunakan teori
teori tersebut.
cepat dan tanggap. Dalam islam, kita harus menepati komitmen seiring
yang akan terjadi akan ditinggalkan oleh pelanggan. Allah SWT berfirman :
22
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman , penuhilah akad-akad itu.
Artinya: “Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah
diberikan handal dan bertanggung jawab, karyawan sopan dan ramah. Bila
Sebagai seorang muslim, telah ada contoh teladan yang tentunya bisa
Artinya : “sesungguhnya telah ada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) allah dan
23
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut allah.” (TQS. Al-
Ahzab : 21)
181-182)
24
d. Emphaty (perhatian) adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan
dengan aspek keimanan dalam rangka mengikuti seruan Allah SWT untuk
“innallah ha ya’muru bil adli wal ihsaani wa ii taa i dziil qurbaa wayanhaa
(90).”
fisik. Salah satu catatan penting bagi pelaku lembaga keuangan syari’ah,
berbusana yang santun, beretika dan syar’i. Allah berfirman dalam Q.S Al-
a’raf : 26 :
“Yaa banii aa dama qodd an’zal naa alaikum libaa saan yuwaari sau aa
tikum warii saan, walibaa tsul ttaqwaa dzalika khoiruun, dzalika min aa yaa
25
Artinya : “Hai anak Adam, sesungguhnya kami telah menurunkan
perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu
Jasa adalah suatu aktivitas ekonomi yang di tawarkan oleh satu pihak
kepaada pihak lain. Sering kali kegiatan dilakukan dalam jangka waktu tertentu
hasil yang diinginkan kepada penerima, obyek maupun aset- aset lainnya yang
menjadi tanggung jawab dari pembeli. Sebagai pertukaran dari waktu , uang, dan
upaya pelanggan jasa berharap akan mendapatkan nilai (value) dari suatu akses ke
barang-barang, tenaga kerja, tenaga ahli, fasilitas, jejaring dan sistem tertentu,
tetapi para pelanggan biasanya tidak akan mendapatkan hak milik dari unsur-
unsur fisik yang terlibat dalam penyediaan jasa tersebut (Lovelock, Wirtz dan
Mussry, 2010:16).
Jadi pada dasarnya, jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya
bukan berbentuk produk fisik atau kontruksi, yang umumnya dihasilkan dan
26
Menurut Lovelock, Wirtz dan Mussry (2010:21) klasifikasi jasa dibagi
a) Pendidikan
c) Psikoterapi, dll.
a) Akutansi
b) Perbankan
jasa, yaitu :
27
a. Intangibility (tidak berwujud) : jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba,
didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting dari hal ini
adalah nilai tak terwujud yang dialami konsumen dalam bentuk kenikmatan,
dalam hadist :
yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada allah, jika benar-
dengan yang lain, tergantung dari siapa yang memberikan dan menyajikan
dapatkan.”
28
d. Perishability (Tidak tahan lama) : jasa yang dihasilkan harus segera
dikonsumsi akan menjadi kapsitas yang hilang Karena tidak dapat disimpan.
ankabuut : 62)
29
Sangat sulit melakukan standarisasi dan pengendalian kualitas jasa
Produk yang ditawarkan dalam bisnis jasa tidak berupa barang, seperti pada
produk, tetapi manfaat dan nilai dari produk yang disebut “the offer".Keunggulan
Layanan konsumen pada pemasaran jasa lebih dilihat sebagai hasil dari
30
D. Penelitian Terdahulu
mendapatkan bahan perbandingan dan acuan. Maka dalam kajian pustaka ini
konsumen (Y) adalah variabel assurance (X1) dengan koefisien regresi sebesar
0,316, lalu tangible (X2) dengan koefisien regresi sebesar 0,271, kemudian diikuti
dengan responsiveness (X3) dengan koefisien regresi sebesar 0,201, dan realibility
(X4) dengan koefisien regresi sebesar 0,197 sedangkan variabel yang berpengaruh
paling rendah adalah emphaty (X5) dengan koefisien regresi sebesar 0,165.
31
Menurut Prasetyo Adi (2008) dengan judul “Analisis pengaruh kualitas
Reability (X2), responsiviness (X3), assurance (X4), dan emphaty (X5) yang
(Y).
E. Hipotesis
32
2. Diduga apakah Responsiviness berpengaruh signifikan terhadap
Rokan Hulu ?
F. Variabel Penelitian
Adapun yang menjadi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) pada
33
G. Definisi Operasional
34
H. Kerangka Berfikir
Reliability
H1
Responsiviness H2
Kepuasan Pelanggan
Assurance H3
(Y)
Emphaty
H4
H5
Tangibles
H6
35