Anda di halaman 1dari 18

Jurnal Ekonomi, Volume 20 Nomor 2, Juni 2018

Copyright @ 2018, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur


___________________________________________________________________________

Tinjauan Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan

Oleh : Andri Rizko Yulianto.


Bina Sarana Informatika (BSI)

ABSTRACT

Influence of Service Quality on Customer Satisfaction. The quality is closely related to


customer satisfaction. Customer satisfaction can be achieved when customers receive the service
in accordance with the required and expected. So the expected service quality that has been
given influence for increasing customer satisfaction. To know Influence of Service Quality on
Customer Satisfaction writer uses observation, survey as questionaire approach and interview,
and study documentation method. Based on result of Correlation test between Service Quality
with Customer Satisfaction give the coefficient value is 0,691 can be concluded that the
relationship between the Service Quality with Customer Satisfaction is the strong relationship.
Based on the result of the coefficient determination test, the percentage contribution influence
variables Service Quality on Customer Satisfaction is 47,7%, while the remaining 52,3% as the
epsilon is influenced by other factors. Based on the result of regression equation test t count > t
table (7,876 > 0,2352) and significance < 0,05 (0,000 <0,05), it can be concluded that the
service quality influence on customer satisfaction.
Keyword : Service Quality, Customer Satisfaction

PENDAHULUAN Kepuasan pelanggan dalam hal ini adalah


Kualitas pelayanan yang diberikan persepsi masyarakat akan kenyataan dan
akan sangat berkaitan dengan kepuasan realitas yang ada, yang dibandingkan dengan
pelanggan. Kualitas pelayanan akan harapan-harapan yang ada pada diri mereka.
memberikan dorongan tersendiri bagi Atau adanya perbedaan antara harapan
pelanggan untuk menjalin ikatan keterkaitan konsumen terhadap suatu pelayanan yang
secara emosional yang saling diberikan oleh penyedia layanan tersebut.
menguntungkan dalam jangka panjang Para pembeli produk, baik barang
dengan perusahaan tersebut. Ikatan maupun jasa, seringkali tidak memiliki
emosional semacam ini memungkinkan informasi yang lengkap tentang rincian
perusahaan untuk memahami dengan produk atau komponen jasa yang dibeli.
seksama dengan seksama harapan dan Tindakan membandingkannya secara tidak
kebutuhan pelanggan secara terperinci. langsung bisa jadi menjadi satu-satunya dasar
Harapan konsumen sekarang ini adalah bagi pembeli untuk memperbandingkan
mendapatkan pelayanan yang baik dan barang dengan merek yang satu dengan yang
bermutu dari pihak perusahaan atau penyedia lain. Jika dicermati, daya tahan sebuah
layanan jasa. Pelayanan yang diberikan, produk sebagai contohnya, amat jarang dapat
dapat dikatakan berkualitas atau pun diamati secara langsung, namun biasanya
memuaskan apabila pelayanan yang harus disimpulkan dari aspek-aspek yang
diberikan itu dapat memenuhi kebutuhan dan berwujud dan tidak berwujud dari berbagai
harapan. Jika pelanggan merasa tidak puas produk yang ada. Pelanggan masa kini,
terhadap suatu layanan yang disediakan, mempunyai banyak pilihan atas barang dan
maka itu artinya layanan tersebut dapat jasa yang dapat mereka beli. Pelanggan dapat
dipastikan tidak bermutu. Oleh karena itu, menentukan pilihan berdasarkan atas
kualitas pelayanan dalam sebuah bisnis persepsi mereka akan mutu produk,
merupakah hal yang sangatlah penting, pelayanan yang diberikan dan nilai atas harga
sehingga para pengusaha haruslah selalu produk tersebut. Dalam hal ini, tentu
berfokus kepada kepuasan pelanggan. perusahaan harus memahami dengan baik

241
Jurnal Ekonomi, Volume 20 Nomor 2, Juni 2018
Copyright @ 2018, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

faktor-faktor penentu nilai dan kepuasan Meskipun demikian, ketiga konsep ini
pelanggan untuk meraih sukses. Untuk memiliki penekanan yang berbeda-beda.
mengetahui kepuasan pelanggan misalnya, Edvardsson dalam Tjiptono & Gregorius
dapat dilakukandengan cara melakukan Chandra (2016:119):
penelitian dengan metode survey pelanggan 1. Produktivitas menekankan
yang didasarkan pada dimensi-dimensi pemanfaatan (utilisasi) sumber daya,
kualitas pelayanan yang hal ini berkaitan erat yang sering kali diikuti dengan
dengan aspek kebutuhan pelanggan. penekanan biaya dan rasionalisasi
modal. Fokus utamanya terletak pada
Rumuan Masalah produksi/operasi
2. Kualitas lebih menekankan aspek
1. Apakah terdapat hubungan antara kepuasan pelanggan dan pendapatan.
kualitas pelayanan dengan kepuasan Fokus utamanya adalah customer utility
pelanggan? 3. Profitabilitas merupakan hasil dari
2. Apakah terdapat pengaruh yang hubungan antara penghasilan (income),
signifikan antara kualitas pelayanan biaya dan modal yang digunakan.
dengan kepuasan pelanggan? Menurut Garvin dalam Tjiptono &
3. Seberapa besarkah kontribusi pengaruh Gregorius Chandra (2016:117), perspektif
kualitas pelayanan terhadap kepuasan kualitas bisa diklasifikasikan dalam lima
pelanggan? kelompok: transcendal approach, product-
based approach, user-based approach,
BAHAN DAN METODE manufacturing-based approach, dan value-
based approach. Kelima macam perspektif
Kualitas Pelayanan inilah yang bisa menjelaskan mengapa
Kualitas kualitas diinterpretasikan secara berbeda oleh
Kualitas atau mutu, sering kali masing-masing individu dalam konteks yang
dimaknai sebagai segala sesuatu yang berlainan.
memuaskan pelanggan atau segala sesuatu 1. Transcendental Approach
yang sesuai dengan persyaratan atau Dalam ancangan ini, kualitas
kebutuhan. Kualitas adalah keseluruhan ciri dipandang sebagai innate exellence,
dan karakteristik suatu barang atau jasa yang yaitu sesuatu yang bisa dirasakan atau
berpengaruh pada kemampuannya untuk diketahui, namun sukar didefenisikan,
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan dirumuskan atau dioperasionalisaikan.
maupun yang tersirat. Abdulah & Francis Perspektif ini menegaskan bahwa orang
(2016:44). hanya bisa belajar memahami kualitas
Berdasarkan prespektif TQM (Total melalui pengalaman yang didapatkan
Quality Management), misalnya, kualitas dari eksposur berulang kali (repeated
dipandang secara lebih komprehensif atau exposure). Sudut pandang ini biasanya
holistik, dimana bukan hanya aspek hasil saja diterapkan dalam dunia seni, misalnya
yang ditekankan, melainkan juga meliputi seni musik, seni drama, seni tari, dan
proses, lingkungan, dan sumber daya seni rupa. Orang awam kadangkala
manusia. Prespektif ini dirumuskan secara sulit memahami kualitas sebuah
rinci oleh Goetsch & Davis dalam Tjiptono lukisan, puisi, lagu atau film yang
& Gregorius Chandra (2016:114) yang dipuji oleh para kritikus dan pengamat
mendefenisikan kualitas sebagai “kondisi seni. Dalam konteks organisasi
dinamis yang berhubungan dengan produk, pemsaran, perspektif ini sulit
jasa, sumber daya manusia, proses, dan digunakan sebagai dasar manajeman
lingkungan yang memenuhi atau melebihi kualitas untuk fungsi perencanaan,
harapan”. produksi/ operasi, dan pelayanan.
Prodiktivitas biasanya selalu Kendati demikian, organisasi
dikaitkan dengan kualitas dan profitabilitas.
242
Jurnal Ekonomi, Volume 20 Nomor 2, Juni 2018
Copyright @ 2018, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

pemasaran bisa memanfaatkan individu tertentu belum tentu dinilai


sejumlah kriteria transsendental dalam sama oleh orang lain.
komunikasi pemasaranya, misalnya 4. Manufacturing-Based Approach
pesan-pesan iklan seperti “tempat Prespektif ini bersifat supply-based dan
belanja menyenankan” (pusat lebih berfokus pada praktik-praktik
perbelanjaan), “elegan” (mobil), perekayasaan dan pemanufakturan,
“kecantikan alami” (kosmetik), serta mendefinikan kualitas sebagai
“kepribadian yang menawan” (kursus kesesuaian atau kecocokan dengan
kepribadian), “kelembutan dan persyaratan (conformance to
kehalusan kulit” (sabun mandi dan requirements). Dalam konteks bisnis
body lotion), dan seterusnya. jasa, kualitas berdasarkan perspektif ini
2. Product-Based Approach cenderung bersifat operation-driven.
Ancangan ini mengasumsikan bahwa Ancangan semacam ini menerangkan
kualitas merupakan karakteristik atau penyesesuaian spesifikasi produksi dan
atribut obyektif yang dapat operasi yabg disusun secara internal,
dikuantitatifkan dan dapat diukur. yang seringkali dipicu oleh keinginan
Perbedaan dalam kualitas untuk meningkatkan produktivitas da
mencerminkan perbedaan dalam menekan biaya. Jadi, yang menentukan
jumlah beberapa unsur atau atribut kualitas adalah stardart-standart yang
yang dimiliki produk. Contoh atribut ditetapkan perusahaan, bukan
spesifik untuk sebuah sepeda motor konsumen yang membeli dan
misalnya harga, konsumsi BBM, menggunakan produk/jasa.
kecepatan, ketersediaan pilihan fitur 5. Vakue-Based Approach
spesifik (contohnya, rem cakram, Ancangan ini memandang kualitas dari
knalpot racing, dan lain-lain), aspek nilai (value) dan harga (price).
ketersediaan pilihan warna sepeda Dengan mempertimbangkan trade-off
motor, dan seterusnya. Karena antara kinerja dan harga, kualitas
perspektif ini sangat obyektif, maka didefenisikan sebagai affordable
kelemahannya adalah tidak excellence. Kualitas dalam prespektif
bisamenjelaskan perbedaan dalam ini bersifat relatif, sehingga produk
selera, kebutuhan, dan preferensi yang memiliki kualits paling tinggi
individual (atau bahkan segmen pasar belum tentu produk yang paling
tertentu). bernilai. Akan tetapi, yang paling
3. User-Based Approach bernilai adalah barang atau jasa yang
Ancangan ini didasarkan pada paling tepat dibeli.
pemikiran bahwa kualitas tergantung
pada orang yang menilainya (eyes of Pelayanan
the beholder), sehingga produk yang Secara emotologis, pelayanan berasal
paling memuaskan preferensi dari kata layan yang berarti membantu
seseorang (maximun saticsfaction) menyiapkan/mengurus apa-apa yang
merupakan produk yang berkualitas diperlukan seseorang, kemudian pelayanan
paling tinggi. Prespektif yang bersifat dapat diartikan sebagai : Perihal/cara
subyektif dan demand-oriented ini juga melayani; Service/jasa; Sehubungan dengan
menyatakan bahwa setiap pelanggan jual beli barang atau jasa. Poerwadarminta
memiliki kebutuhan dan keinginan dalam Hardiansyah (2011:10).
masing-masing yang berbeda satu sama Pelayanan dikatakan berkualitas dan
lain, sehingga kualitas bagi seseorang memuaskan bila pelayanan tersebut dapat
adalah sama dengan kepuasan memenuhi kebutuhan dan harapan
maksimum yang dirasakannya. Produk masyarakat. Apabila masyarakat tidak puas
yang dinilai berkualitas baik oleh terhadap suatu pelayanan yang disediakan,

243
Jurnal Ekonomi, Volume 20 Nomor 2, Juni 2018
Copyright @ 2018, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

maka pelayanan yang disediakan, maka pegawai/personil, kemudahan


pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak memperoleh atau melakukan
berkualitas atau tidak efisien. Karena itu, komunikasi dan informasi;
kualitas pelayanan sangat penting dan selalu 2. Realibility (keandalan)
fokus kepada kepuasan pelanggan. Indikator yang dapat dikemukakan
Hardiansyah (2011: 36). pada dimensi ini adalah: Kemampuan
Pelayanan hakikatnya adalah untuk melaksanakan layanan yang
serangkaian kegiatan, karena itu ia dijanjikan, ketepatan/ keakuratan
merupakan proses. Sebagai proses, pelayanan metode pelanan, kemampuan
berlangsung secara rutin dan mengoperasionalkan berbagai peralatan
berkesinambungan, meliputi seluruh dalam pelayanan, dan kemampuan
kehidupan orang dalam masyarakat. pegawai dalam memberikan solusi
Pelaksanaan pelayanan dapat diukur, oleh terhadap masalah pelayanan yang
karena itu dapat ditetapkan standar baik dihadapi;
dalam hal waktu yang diperlukan maupun 3. Responsiveness (responsif)
hasilnya. Dengan adanya standar manajemen Indikator dalam dimensi ini adalah:
dapat merencanakan, melaksanankan, ketanggapan pegawai terhadap
mengawasi dan mengevaluasi kegitan berbagai masalah masyarakat dala
pelayanan, agar supaya hasil akhir pelayanan, kecepatan dalam
memuaskan pada pihak-pihak yang menangapi permasalahan yang
mendaptkan layanan. Moenir (2008: 27). dihadapi, kecepatan dalan memproses
Menurut Norman dalam Hardiansyah pelayanan.
(2011:35) mengatakan bahwa apabila kita 4. Assurance (jaminan)
ingin sukses memberikan kualitas pelayanan, Indikator dalam dimensi ini adalah:
kita harus memahami terlebih dahulu keterbukaan prosedur pelayanan,
karakteristik tentang pelayanan sebagai kepastian waktu dan biaya pelayanan,
berikut: pengetahuan dan kesopanan karyawan,
1. Pelayanan sifatnya tidak dapat diraba, dan kemampuan mereka untuk
pelayanan sangat berlawanan sifatnya menyampaikan kepercayaan dan
dengan barang jadi keyakinan;
2. Pelayanan itu kenyataan terdiri dari 5. Empati
tindakan nyatadan merupakan Indikator dalam dimensi ini adalah:
pengaruh yang sifatnya adalah tindak perhatian terhadap masalah yang
sosial. dihadapi masyarakat dalam pelayanan,
3. Produksi dan konsumsi daripelayanan keinginan pegawai untuk mengetahui
tidak dapat dipisahkan secara nyata, (adanya perhatian) dalam
karena pada umumnya kejadian permasalahan.
bersamaan dan terjadi ditempat yang
sama. Kepuasan Pelanggan
Dalam rangka memenuhi harapa Kepuasan pelanggan telah menjadi
masyarakat akan pelayanan yang berkualitas, konsep sentral dalam wacana dan
maka dimensi-dimensi kualitas pelayanan manajemen. Kepuasan pelanggan adalah
dimaksud secara teoritis, Hardiansyah perasaan pelanggan terhadap satu jenis
(2011:153) dapat dijelaskan sebagai berikut : pelayanan yang didapatkannya.
1. Tangible (terlihat/berwujud) Kata kepuasan (satisfaction) berasal
Indikator yang dapat dikemukakan dari bahasa latin “satis” (artinya cukup baik,
pada dimensi ini adalah: Penampilan memadai) dan “facio” (melakukan atau
fisik saat melakukan pelayanan, membuat). Kepuasan biasa diartikan sebagai
ketersediaan sarana-prasarana, “upaya pemenuhan sesuatu” atau “membuat
peralatan, kedisiplinan

244
Jurnal Ekonomi, Volume 20 Nomor 2, Juni 2018
Copyright @ 2018, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

sesuatu memadai. Tjiptono & Gregorius Penulis melakukan penelitian dan


Chandra (2016:204). pengamatan langsung terhadap proses
Kepuasan pelanggan adalah hasil yang pelayanan di sebuah kantor jasa
dirasakan pembeli dari kinerja perusahaan konsultasi di daerah Tangerang
yang memenuhi harapan mereka. Pelanggan Selatan, Banten. Dari hasil pengamatan
puas bila harapan mereka dipenuhi dan tersebut penulis mengumpulkan data
senang/bahagia bila harapan merka dilebihi. dan informasi-informasi yang penting
Pelanggan yang puas akan setia lebih lama, bagi penelitian ini.
membeli lebih banyak, kurang sensitif pada 2. Metode Wawancara
harga dan memberikan komentar baik Metode ini dilakukan dengan cara
tentang perusahaan. Abdulah & Francis tanya jawab dengan narasumber secara
(2016:45). langsung kepada pihak-pihak yang
Pelanggan bukan hanya semata-mata berkompeten dan dapat memberikan
membeli barang atau jasa, namum mereka informasi yang memadai tentang
membeli manfaat yang diberikan oleh barang penelitian ini. Metode ini dilakukan
atau jasa bersangkutan. Mereka membeli guna memperoleh data yang lebih
penawan yang terdiri dari atas barang, detail serta memperkuat data yang
jasa/layanan, informasi, perhatian personal diperoleh sebelumya saat melakukan
dan komponen-komponen lainnya. Levit pengamatan secara langsung/observasi.
dalam Tjiptono & Gregorius Chandra 3. Metode Kuesioner
(2016:40). Dilakukan dengan memberikan
Dalam kajian literatur kepuasan serangkaian pertanyaan yang disusun
pelanggan, Giese and Cote (2000) dalam secara sistematis dalam sebuah daftar,
Tjiptono dan Gregorius Chandra (2016:204), kemudian dikirim atau dibagikan
mereka mengindentifikasi 20 definisi yang kepada responden atau pelanggan,
diacu dalam riset kepuasan pelanggan selama setelah di isi angket dikembalikan lagi
periode waktu 30 tahun. Meskipun defenisi- kepada peneliti yang dalam penelitian
defenisi tersebut bervariasi (bahkan beberapa ini adalah klien/pelanggan perusahaan.
diantaranya saling tidak konsisten satu sama 4. Metode Studi Dokumentasi
lain), kedua pakar dari Washington State Dilakukan dengan memperoleh data
University ini menemukan kesamaan dalam dari membaca dan memahami buku-
tiga komponen utama: buku sumber referensi yang
1. Kepuasan pelanggan merupakan respon berhubungan dengan masalah yang
(emosinal atau kognitif) diteliti.
2. Respon tersebut menyangkut fokus
tertentu (ekspektasi, produk, Konsep Dasar Operasional dan
pengalaman konsumsi dan seterusnya) Perhitungan
3. Respon terjadi pada waktu tertentu Kisi–kisi operasional variabel
(setelah konsumsi, setelah pemilihan Kisi-kisi operational variabel berisi
produk/jasa, berdasarkan pengalaman tentang dimensi-dimensi dari setiap variabel.
akumulatif, dan lain-lain). Dimesi-dimensi dan indikator yang terdapat
Secara singkat, kepuasan pelanggan terdiri di dalam variabel merupakan acuan untuk
dari tiga komponen: respon menyangkut membuat kuesioner yang disebarkan untuk
fokus tertentu yang ditentukan pada waktu mendapatkan hasil penelitian. Variabel
tertentu. penelitian yang dioperasionalkan adalah
variabel yang terkandung dalam hipotesis
Metode Penelitan penelitian, yaitu Kualitas Pelayanan (X), dan
1. Metode Observasi Kepuasan Pelanggan (Y) yang dapat
dijelaskan pada tabel dibawah ini:

245
Jurnal Ekonomi, Volume 20 Nomor 2, Juni 2018
Copyright @ 2018, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

Tabel 1. Variabel Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan


No
Variabel Dimensi Indikator
Pernyataan
Kualitas 1. Tangible a. Penampilan 1
Pelayanan (Berwujud) b. Kenyamanan 2
(X) c. Kemudahan 3
d. Kedisiplinan kemudahan akses 4
e. Penggunaan alat bantu komputer
2. Reliability a.Kecermatan 5
(Keandalan) b. Standar Pelayanan 6
c.Kemampuan menggunakan alat bantu 7
d. Keahlian menggunakan alat bantu
3. Responsiveness a. Merespon setiap pemohon 8
(Daya Tanggap) b. Cepat, tepat dan cermat 9
c. Ketepatan waktu 10
d. Merespon setiap keluhan 11
4. Assurance a. Jaminan tepat waktu 12
(Jaminan) b. Jaminan biaya 13
c. Jaminan legalitas 14

5. Empathy a. Sikap ramah


(Empati) b. Sikap sopan santun 15
c. Tidak membeda-bedakan 16
d. Merhargai setiap pelanggan 17
Kepuasan 1. Kualitas Produk a. Kualitas jasa yang diberikan 18,19
Pelayanan b. Kualitas pelayanan jasa pada bimbingan yang 20,21
(Y) diberikan 22,23
c. Kualitas pelayanan pada personal 24
d. Kualitas pelayanan jasa pada metode yang 25
dipakai
2. Emosional a. Keadaan merasa diperhatikan 26,27,28

3. Biaya a. Kepuasan terhadap biaya yang dikeluarkan 29,30,31


pelanggan

Uji Instrumen Penelitian alat ukur yang digunakan dalam penelitian.


Sebelum dipergunakan dalam Alat ukur yang digunakan berupa angket.
penelitian yang sesungguhnya mengenai Teknik yang digunakan untuk menguji
indikator-indikator dalam dimensi-dimensi validitas angket adalah dengan analisis
dan faktor-faktor yang dikembangkan dari faktor, yaitu berupa indikator dari setiap
konsep teoritik variabel, maka terlebih variabel penelitian. Korelasi antara setiap
dahulu dilakukan uji coba instrumen yang faktor penyusunan angket dengan skor total
digunakan (berupa angket/kuesioner). Uji dihitung dan kemudian dilihat korelasinya,
coba dilakukan pada populasi sasaran dalam apakah tergolong dalam kategori tinggi,
jumlah yang relatif kecil yang dianggap sedang atau rendah. Jika korelasi yang
mewakili karakteristik populasi sasaran yang diperoleh tergolong rendah maka angket
sebenarnya. Uji instrumen ini meliputi uji tersebut tidak valid, sebaliknya jika
validitas angket/kuesioner dan uji realibilitas tergolong dalam korelasi tinggi atau sedang
angket/kuesioner. maka dikatakan indikator penyusunan
angket tersebut adalah valid. Hardiansyah
Uji Validitas (2011:159)
Uji validasi bertujuan untuk menguji Rumus korelasi yang digunakan untuk
sejauh mana kevalidan/ketepatan dari suatu skala pengukuran ordinal pada
246
Jurnal Ekonomi, Volume 20 Nomor 2, Juni 2018
Copyright @ 2018, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

pengujian validitas, menggunakan dihitung melalui persamaan sebagai


rumus Korelasi Spearmanyang berikut :

keterangan :
rs = Koefisien Korelasi Spearman
R = Rank (peringkat) dari Xi
R(Yi) = Rank (peringkat) dari Yi

Uji Reliabilitas indeks yang menunjukan sejauh mana suatu


Uji reabilitas bertujuan untuk alat pengukur dapat dipercaya atau
menunjukan sejauh mana suatu hasil diandalkan. Hardiansyah (2011:160).
pengukuran relatif konsisten apabila Untuk uji reliabilitas digunakan rumus
pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Alfa yaitu:
Dengan kata lain bahwa reliabilitas adalah

Keterangan :
= reliabilitas instrumen
K = banyaknya butir instrumen
2
Ʃs (b) = jumlah varians butir instrumen
s2(t) = varians total instrumen

Normalitas berasal dari populasi yang berdistribusi


Uji Normalitas untuk menguji normal. Ada beberapa teknik yang dapat
distribusi data yang akan dianalisis digunakan untuk menguji normalitas data,
menyebar normal. Uji normalitas antara lain : dengan kertas peluang normal,
dimaksudkan untuk menguji apakah data uji chi-kuadrat, uji Liliefors, dengan teknik
yang digunakan dalam penelitian memiliki Kolmogorov-smirnov, dengan SPSS.
distribusi normal baik secara multivariate Sumber : Noor, Juliansyah (2014:47).
maupun univariat. Evaluasi normalitas
dilakukan dengan menggunakan kriteria Linearitas
critical ratio skweness value sebesar ± 2,58 Linearitas adalah keadaan dimana
pada tingkat signifikansi 99%. Data hubungan antara variabel dependen dengan
mempunyai distribusi normal jika nilai variabel independen bersifat linier (garis
critical ratio (c.r) skweness di bawah harga lurus) dalam range variabel independen
mutlak ± 2,58. Uji normalitas menggunakan tertentu. Sebagai contoh, hubungan antara
metode univariate normality dengan melihat kecepatan lari seseorang (variabel
koefisien indeks skew univariate dependen)yang tergantung pada usia orang
(Kecondongan) dan indeks kurtosis tersebut (variabel bebas atau independen).
univariate skew univariate (tinngi-datar). Secara umum dapat dikatakan bahwa makin
Data memenuhi syarat normalitas data jika tinggi usia sesorang, maka lari orang
koefisien indeks skew univariate dan indeks tersebut cendeerung semakin cepat, yang
kurtosis multiunivariate berada di antara 0 dipresentasikan pada grafik, akan terdapat
sampai ± 2,58. garis ke kanan atas. Namun, sebenarnya hal
Uji normalitas data dimaksudkan itu benar, hanya pada range usia tertentu,
untuk memperlihatkan bahwa data sampel misal diantara 17 tahun sampai 40 tahun.
247
Jurnal Ekonomi, Volume 20 Nomor 2, Juni 2018
Copyright @ 2018, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

Diatas 40 tahun mungkin kecepatan lari untuk mengukur sikap, pendapat, dan
seseorang berbanding terbalik dengan persepsi seseorang, Sugiono dalam
usianya, yakni semakin tinggi usia orang Hardiansyah (2011:158). Dengan skala
tersebut, makin lambat larinya. Sumber ; likert, maka variabel yang akan diukur
Noor, Juliansyah (2014:47). dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan
Skala Likert sebagai titik tolak untuk menyusun butir-
Kegiatan pengumpulan data butir instrumen yang dapat berupa
penelitian dengan menggunakan instrumen pertanyaan atau pernyataan. Penelitian ini
(berupa angket) yang disusun secara mengunakan katagori jawaban tertutup yang
terstruktur. Angket terdiri dari beberapa meliputi lima (5) katagori jawaban dengan
butir pertanyaan disertai alternatif jawaban, berpedoman pada skala perbedaan semantik
sehingga responden dapat memilih jawaban yang menunjukan adanya gradasi dari nilai
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. yang sangat ideal hingga nilai sangat tidak
Skala yang digunakan data penelitian ini ideal, yakni angka/ bobot 5,4,3,2, dan 1.
adalah skala likert. Skala Likert digunakan Hardiansyah (2011:158).

Tabel2. Skala Likert


Jawaban Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1

Konsep Dasar Perhitungan Populasi dibedakan atas populasi


Konsep dasar perhitungan berisi sasaran (target population) dan populasi
rumus-rumus yang digunakan dalam sampel (sampling population).
menganalisis data. Seperti populasi, sampel, a. Populasi sasaran adalah keseluruhan
uji korelasi, uji koefisien determinasi, dan individu dalam area/wilayah/ lokasi/
persamaan regresi. Sugiarto (2015:25). kurun waktu yang sesuai dengan
Populasi tujuan penelitian.
Populasi adalah sekumpulan individu b. Populasi sampel adalah keseluruhan
yang memiliki karakteristik khas yang individu yang akan menjadi unit
menjadi perhatian dalam suatu penelitian analisis dalam populasi yang layak dan
(pengamatan) dalam ruang lingkup yang sesuai untuk dijadikan atau ditarik
ingin diteliti. Sugiarto (2015:29). sebagai sampel penelitian sesuai
Masing-masing individu dalam dengan kerangka sampelnya.
populasi disebut dengan elemen populasi. Sampel
Elemen paling dasar dari pengamatan adalah Sampel adalah sebagian dari anggota
sebuah data tunggal (datum) yang disebut populasi yang diambil menurut prosedur
dengan observasi. Observasi dapat tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili
memberikan hasil berupa ukuran fisik (lebar populasinya. Sampel dipergunakan karena
atau luas), dapat berupa jawaban pertanyaan kita memiliki keterbatasan dalam
(ya atau tidak) atau berupa klasifikasi (cacat mengobservasi semua anggota populasi.
atau tidak). Himpunan yang mewakili Sugiarto (2015:25).
semua kemungkinan pengukuran observasi Sampel yang baik adalah sampel yang
yang perlu diperhatikan itulah yang disebut mampu menghasilkan data yang memenuhi
sebagai populasi. kriteria obyektif, representatif, variasinya
kecil, tepat waktu, dan relevan. Untuk
248
Jurnal Ekonomi, Volume 20 Nomor 2, Juni 2018
Copyright @ 2018, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

memperoleh sampel yang baik diperlukan untuk melakukan pengamatan secara


teknik pengambilan sampel yang tepat agar mendalam.
dari sampel yang diambil dapat diperoleh Hasil pengambilan sampel
statistik yang dapat digunakan sebagai dimungkinkan atau biasa disebabkan karena
penduga bagi parameter populasi. berbagai hal berikut:
Penggunaan sampel didasarkan atas a. Kesalahan spesifikasi.
pertimbangan berikut; b. Kesalahan dalam penentuan responden.
a. Menghemat biaya, waktu, maupun c. Kesalahan karena keetidaklengkapan
tenaga. cakupan daftar unsur populasi.
b. Kendala yang ada tidak d. Kesalahan karena ketidaklengkapan
memungkinkan untuk melakukan respon.
pengamatan terhadap seluruh anggota e. Kesalahan penarikan sampel.
populasi terutama bila populasi f. Kesalahan pengukuran.
berukuran sangat besar. Uji Korelasi
c. Pengamatan terhadap seluruh anggota Analisis regresi digunakan untuk
populasi dapat bersifat merusak. melihat hubungan antara dua variable dalam
d. Mampu menghasilkan informasi yang bentuk persamaan. Koefisien korelasi
lebih komprehensif karena dengan digunakan untuk mengetahui tingkat
melakukan pengamatan terhadap keeratan (derajat) hubungan linier antara dua
sampel yang relatif berukuran lebih variabel. Koefisien korelasi diperoleh
kecil dari populasi dimungkinkan dengan rumus berikut ; Sugiarto (2015:426).

Nilai korelasi berkisar antara -1 dan 1, r = - 1 kedua variable berhubungan


dengan kriteria sebagai berikut: negatif sempurna.
r = 0 maka kedua variable tidak r = 1 kedua variable berhubungan
berkorelasi linier. positif sempurna.

Tabel 3. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi


Interval Koefesien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugino (2007:214)

Uji Koefisien Determinasi diterangkan oleh pengaruh linier X (berapa


Kofesien Determinasi adalah sebuah bagian dari total keragaman dalam variabel
ukuran tentang besarnya varian dari variable tak bebas Y yang dapat dijelaskan oleh
dependen yang dijelaskan oleh variabel- beragamnya nilai-nilai yang diberikan setiap
variabel bebas. Koefesien determinasi lazim variabel penjelas X dalam model regresi).
dinotasikan dengan R2. Nilai koefisien Jika diperoleh nilai determinasi
determinasi merupakan suatu ukuran yang sebesar 0.91, berarti 91% dari varian dalam
menunjukan bersar kontribusi dari variabel variabel terikat dijelaskan oleh variabel-
penjelas terhadap variabel respon. Dengan variabel bebas. Bila nilai koefisien
kata lain, koefisien determinasi menunjukan determinasi sama dengan satu, berarti garis
ragam (variasi) naik turunnya Y yang regresi berbentuk cocok secara sempurna
249
Jurnal Ekonomi, Volume 20 Nomor 2, Juni 2018
Copyright @ 2018, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

dengan nilai-nilai observasi yang diperoleh. Tahapan awal penentuan


Dalam hal nilai koefisien determinasi sama permasalahan regresi adalah
dengan satu berarti ragam naik turunnya Y memformulasikan permasalahan. Dalam hal
seluruhnya disebabkan oleh X. Dengan ini teori atau konsep yang relevan menepati
demikian bila nilai X diketahui, nilai Y posisi penting. Pemilihan variabel dependen
dapat diramalkan secara sempurna. Sugiarto dan independen untuk analisis regresi
(2015:423). berganda seharusnya terutama didasarkan
Persamaan Regresi atas teori atau konsep yang mendukung.
Analisis regresi adalah suatu teknik Dari teori atau konsep yang relevan dan dari
statiska yang berguna untuk memeriksa dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan
memodelkan hubungan di antara variabel- sebelumnya dapat diketahui variabel-
variabel, sedangkan analisis korelasi adalah variabel yang harus dimasukan ke dalam
suatu teknik statika yang berguna untuk permasalahan, jumlah variabel penjelas yang
mengetahui keeratan hubungan variabel- harus dimasukan dan bentuk fungsi yang
variabel yang menjadi perhatian. Sugiarto sesuai. Secara umum persamaan regresi
(2015:377). sederhana (dengan satu prediktor) dapat
dirumuskan sebagai berikut :

Y = a + bX
Dimana:
Y = variabel tidak bebas
X = variabel bebas
a = nilai konstanta
b = koefesien arah regresi, Umar (2007:114).

Data Penelitian keterangan di atas dapat dioperasionalkan


Populasi dan Sampel dalam formula perhitungan sampel sebagai
Dalam penelitian ini populasi yang berikut :
diambil adalah pelanggan yang merupakan
klien dari sebuah jasa konsultasi di daerah
Tangerang Selatan selama periode tahun
2017, yang selanjutnya akan disebut dengan
istilah pelanggan, dengan jumlah 241 orang
pelanggan. Untuk menetukan banyaknya
jumlah sampel, maka penulis menggunakan
rumus Slovin sebagai berikut :

Dimana :
n = ukuran sampel
N = ukuran Populasi
e = persen kelonggaran karena Jadi banyaknya jumlah sampel yang diambil
ketidaktelitian karena kesalahan sebanyak 70 pelanggan dengan
pengambilan sampel yang masih membulatkan kebawah hasil perhitungan
dapat ditolerir atau diinginkan 70,67 menjadi 70 orang.
misalnya 2%, Umar (2011:78).
Karakteristik Responden
Diketahui total populasi (N) berjumlah 241 Dalam karakteristik responden ini
ditetapkan tingkat batas kesalahan atau berisi tentang uraian mengenai identitas
persen kelonggaran (e) adalah 10%. Dari

250
Jurnal Ekonomi, Volume 20 Nomor 2, Juni 2018
Copyright @ 2018, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

responden yang terdiri dari umur, jenis Dari hasil kuesioner yang telah diisi
kelamin dan tingkat sekolah. oleh responden diperoleh data mengenai
usia responden, data dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
Usia Responden

Tabel 4. Umur Responden


Umur (Tahun) Jumlah Persentase
18-25 9 12,85%
26-35 17 24,28%
36-45 23 32,85%
45-70 21 30%
Total 70 100%
Sumber : Data primer diolah

Dari tabel diatas diketahui bahwa Jenis Kelamin Responden


responden terbanyak adalah pelanggan Dari hasil kuesioner yang telah diisi oleh
dengan rentang usia adalah 36-45 tahun responden diperoleh data mengenai jenis
sebesar 32,85%. kelamin responden, data dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut :

Tabel 5. Jenis Kelamin Responden


Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 57 81,43%
Perempuan 13 18,57%
Total 70 100%
Sumber : Data Primer diolah

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa disimpulkan bahwa responden terbanyak
responden dengan jenis kelamin laki-laki adalah laki-laki.
berjumlah 57 orang dengan persentase Tingkat Pendidikan Responden
sebesar 81,43% dan jenis kelamin Dari hasil kuesioner yang telah diisi
perempuan berjumlah 13 orang dengan oleh responden diperoleh data mengenai
persentase sebesar 18,57% sehingga dapat tingkat pendidikan, data dapat dilihat pada
tabel berikut :

Tabel 6. Tingkat Pendidikan


Pendidikan Jumlah Persentase
SD 2 2,86%
SMP 9 12,85%
SMA/K 22 31,42%
D3 20 28,57%
S1 14 20,00%
S2/S3 3 4,29%
Total 70 100%
Sumber : Data primer diolah

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa yaitu sebanyak 22 orang atau sebesar
responden dengan tingkat pendidikan 31,42%.
SMA/K menduduki peringkat terbanyak
251
Jurnal Ekonomi, Volume 20 Nomor 2, Juni 2018
Copyright @ 2018, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

Uji Instrumen Penelitian 2 dimana n adalah jumlah responden


Uji Validitas Variabel X dan Variabel Y sehingga nilai yang digunakan adalah r tabel
Berdasarkan data yang terkumpul dari dengan derajat bebas 68 dengan taraf
70 responden yang ditunjukkan dalam maka signifikas 0,1 sehingga diperoleh nilai r tabel
terdapat 31 koefisien korelasi (jumlah butir sebesar 0,1982. Hasil perbandingan antara r
pertanyaan dalam kuesioner sebanyak 31 hitung dengan r tabel ditunjukan pada tabel
butir). Hasil perhitungan uji validitas SPSS berikut :
dibandingkan dengan r tabel pada derajat n-

Tabel 7. Hasil Analisis Butir Pernyataan Kualitas Pelayanan


No R Hitung R Tabel Keterangan
1 0,690 0,1982 Valid
2 0,465 0,1982 Valid
3 0,422 0,1982 Valid
4 0,470 0,1982 Valid
5 0,482 0,1982 Valid
6 0,477 0,1982 Valid
7 0,589 0,1982 Valid
8 0,642 0,1982 Valid
9 0,635 0,1982 Valid
10 0,674 0,1982 Valid
11 0,403 0,1982 Valid
12 0,644 0,1982 Valid
13 0,323 0,1982 Valid
14 0,331 0,1982 Valid
15 0,519 0,1982 Valid
16 0,584 0,1982 Valid
17 0,628 0,1982 Valid
18 0,532 0,1982 Valid
19 0,539 0,1982 Valid
20 0,639 0,1982 Valid
21 0,592 0,1982 Valid
22 0,582 0,1982 Valid
23 0,568 0,1982 Valid
24 0,523 0,1982 Valid
25 0,557 0,1982 Valid
26 0,610 0,1982 Valid
27 0,632 0,1982 Valid
28 0,551 0,1982 Valid
29 0,671 0,1982 Valid
30 0,689 0,1982 Valid
31 0,717 0,1982 Valid
Sumber : Data primer diolah

Uji Reabilitas Instrumen reliabilitas Alpha Cronbach’s SPSS 20.


Dalam melakukan pengujian realibilitas Berikut hasil perhitungannya:
instrument penelitian, penulis melakukan uji

Tabel. 8Uji Reabilitas Instrumen


Case Processing Summary
N %
Valid 70 100,0
Cases a
Excluded 0 ,0

cclii
Jurnal Ekonomi, Volume 20 Nomor 2, Juni 2018
Copyright @ 2018, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

Total 70 100,0
a. listwise deletion based on all variables in the procedure
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,909 31

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, Ternyata nilai alpha > r tabel, yang artinya
dapat diketahui bahwa nilai Cronbach’s semua pernyataan dalam instrumen
alpha sebesar 0,909. Hasil tersebut kuesioner tersebut adalah reliabel.
dibandingkan dengan nilai r pada r tabel
dengan derajat bebas n-2 dimana n adalah Uji Normalitas
jumlah responden 70, sehingga nilai yang Penulis melakukan uji normalitas
digunakan tabel r dengan nilai derajat bebas Kolmogorov-Smirnov dengan SPSS 20,
68 dengan taraf signifikan 0,05 sehingga hasil perhitungannya sebagai berikut :
diperoleh nilai r tabel sebesar 0,1982.
Tabel 9. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 70
a,b Mean 0E-7
Normal Parameters
Std. Deviation 2,98486557
Absolute ,139
Most Extreme Differences Positive ,101
Negative -,139
Kolmogorov-Smirnov Z 1,159
Asymp. Sig. (2-tailed) ,136
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil pengolahan data Uji Linearitas


diatas, diketahui bahwa nilai signifikan Uji linearitas dilakukan dengan
sebesar 0,136 lebih besar dari 0,1 sehingga menggunakan SPSS 20, dengan hasil
dapat disimpulkan bahwa data yang diuji sebagai berikut:
mempunyai distribusi normal.

Tabel 10. Uji Linearitas


ANOVA Table
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
(Combined) 741,848 13 57,065 7,404 ,000
Between Linearity 558,693 1 558,693 72,491 ,000
Kepuasan
Groups Deviation from
Pelanggan * 183,155 12 15,263 1,980 ,044
Kualitas Linearity
Pelayanan Within Groups 431,595 56 7,707
Total 1173,443 69

Berdasarkan nilai signifikansi, dari hasil Data Hasil Kuesioner Variabel X


perhitungan diatas, diperoleh nilai (Kualitas pelayanan)
sinifikansi sebesar 0,044 kurang dari 0,1 Berdasarkan hasil kuesioner yang
yang artinya terdapat hubungan linear penulis sebarkan ke 70 responden, maka
secara signifikan antara variabel X (Kualitas hasil yang diperoleh dari variabel X
Pelayanan) dengan variabel Y (Kepuasan (Kepuasan Pelanggan) adalah :
Pelanggan).

253
Jurnal Ekonomi, Volume 20 Nomor 2, Juni 2018
Copyright @ 2018, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

Tabel 11. Data Hasil Kuesioner Kualitas Pelayanan


Skor Jawaban % Jumlah Jumlah
Pernyataan Rata-Rata
Responden Skor
1 2 3 4 5
X1 0,00 0,00 4,28 61,43 34,29 70 301 4,30
X2 0,00 0,00 2,86 81,43 15,71 70 289 4,12
X3 0,00 0,00 5,71 77,14 17,15 70 288 4,11
X4 0,00 0,00 10,00 77,14 12,86 70 282 4,02
X5 0,00 0,00 1,43 87,14 11,43 70 287 4,10
X6 0,00 0,00 4,28 78,57 17,15 70 289 4,12
X7 0,00 0,00 1,43 70,00 28,57 70 299 4,27
X8 0,00 0,00 1,43 74,28 24,29 70 296 4,23
X9 0,00 0,00 1,43 74,28 24,29 70 296 4,23
X10 0,00 0,00 1,43 72,85 25,72 70 297 4,24
X11 0,00 0,00 1,43 80,00 18,57 70 292 4,17
X12 0,00 0,00 0,00 74,28 25,72 70 298 4,26
X13 0,00 0,00 1,43 81,42 17,15 70 291 4,15
X14 0,00 0,00 0,00 71,43 28,57 70 300 4,28
X15 0,00 0,00 7,15 70,00 22,85 70 291 4,15
X16 0,00 0,00 0,00 77,14 22,86 70 296 4,23
X17 0,00 0,00 1,43 64,28 34,29 70 303 4,33
Rata-Rata 0,00 0,00 2,69 66,09 22,43 4,19
Sumber : Data Primer diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat Data Hasil Kuesioner Variable Y


diketahui bahwa rata-rata responden puas (Kepuasan Pelanggan)
dengan kualitas pelayanan yang diberikan Berdasarkan hasil kuesioner yang
dilihat dari hasil kuesioner responden yang penulis ke 70 responden, maka hasil yang
menjawab setuju dan sangat setuju dengan diperoleh dari variabel Y (Kepuasan
persentase sebesar 66,09% dan 22,43%, Pelanggan) adalah:
namun masih ada yang menjawab ragu-ragu
dengan persentase sebesar 2,69%.

Tabel 12. Data Hasil Kuesioner Kepuasan Pelanggan


Skor Jawaban % Jumlah Jumlah
Pernyataan Rata-Rata
1 2 3 4 5 Responden Skor
Y1 0,00 0,00 0,00 27,14 72,86 70 331 4,73
Y2 0,00 0,00 0,00 27,15 72,85 70 331 4,73
Y3 0,00 0,00 0,00 37,14 62,86 70 324 4,63
Y4 0,00 0,00 1,43 47,14 51,43 70 315 4,50
Y5 0,00 0,00 1,43 32,86 65,71 70 325 4,64
Y6 0,00 0,00 0,00 40,00 60,00 70 322 4,60
Y7 0,00 0,00 0,00 32,86 67,14 70 327 4,67
Y8 0,00 0,00 0,00 30,00 70,00 70 329 4,70
Y9 0,00 0,00 0,00 35,71 64,29 70 325 4,64
Y10 0,00 0,00 0,00 40,00 60,00 70 322 4,60
Y11 0,00 0,00 0,00 52,85 47,15 70 313 4,47

ccliv
Jurnal Ekonomi, Volume 20 Nomor 2, Juni 2018
Copyright @ 2018, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

Y12 0,00 0,00 0,00 68,57 31,43 70 302 4,31


Y13 0,00 0,00 5,71 67,15 27,14 70 295 4,21
Y14 0,00 0,00 4,29 68,57 27,14 70 296 4,23
Rata-Rata 0,00 0,00 0,92 43,37 55,71 4,55
Sumber : Data Primer diolah

Berdasarkan rekapitulasi nilai jawaban


kuesioner kepuasan pelanggan yang telah Analisis kualitas Pelayanan terhadap
diisi oleh responden yang diolah Kepuasan Pelanggan
menggunakan aplikasi Microsoft Excel Uji Koefisien Korelasi
maka hasil dari kuesioner tersebut dapat Berdasarkan mengetehaui tingkat
dilihat pada tabel diatas. keeratan atau derajat hubungan linear antara
Berdasarkan tabel diatas dapat variabel X (Kualitas Pelayanan) dengan
diketahui bahwa rata-rata responden sangat variabel Y (Kepuasan Pelanggan), maka
puas dengan pelayanan yang diberikan digunakan perhitungan korelasi dengan
dilihat dari hasil kuesioner responden yang menggunakan SPSS. Korelasi yang penulis
menjawab setuju dan sangat setuju dengan gunakan adalah korelasi sederhana, hasilnya
persentase sebesar 43,37% dan 55,71%, sebagai berikut :
hanya sebesar 0,92 yang menyatakan ragu-
ragu.

Tabel 13. Uji koefisien korelasi


Correlations
Kualitas Pelayanan Kepuasan Pelanggan
**
Pearson Correlation 1 ,691
Kualitas Pelayanan Sig. (2-tailed) ,000
N 70 70
**
Pearson Correlation ,691 1
Kepuasan Pelanggan Sig. (2-tailed) ,000
N 70 70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Data Primer Diolah menggunakan SPSS 20

Korelasi antara kualitas Pelayanan Ha : Ada hubungan antara kualitas


dengan kepuasan Pelanggan memberikan pelayanan dengan Kepuasan Pelanggan.
nilai Koefisien sebesar 0,691. Karena 2. Kriteria Pengujian :
koefisien mendekati dan nilai koefisien Jika signifikan > 0,1 maka Ho diterima.
terletak pada interval seperti pada tabel Jika signifikan < 0,1 maka Ho ditolak.
maka dapat disimpulkan bahwa hubungan 3. Membuat Kesimpulan:
antara Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Dari tabel diatas didapat signifikansi <
Pelanggan adalah kuat. Angka koefisien 0,1, maka Ho ditolak. Jadi dapat
positif menunjukan hubungan positif, yaitu disimpulkan bahwa ada hubungan antara
jika kualitas pelayanan meningkat, maka Kualitas Pelayanan (X) dengan Kepuasan
kepuasan pelanggan juga akan meningkat. Pelanggan (Y).
Menurut Priyatno (2009:113) langkah-
langkah untuk menetukan hubungan antara Uji Koefesien Determinasi
dua variabel sebagai berikut : Untuk mengetahui seberapa besar
1. Menetukan Hipotesis : pengaruh variabel X (Kualitas Pelayanan)
Ho : Tidak ada hubungan antara kualitas terhadap variabel Y (Kepuasan Pelanggan),
pelayanan dengan kepuasan pelanggan. maka digunakan uji koefesien determinasi

255
Jurnal Ekonomi, Volume 20 Nomor 2, Juni 2018
Copyright @ 2018, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

yang perhitungannya menggunakan SPSS. Berikut hasil perhitungannya:

Tabel.14. Uji Koefesien Determinasi


b
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 ,691 ,477 ,469 3,092
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan
b. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa R Uji Persamaan Regresi


Square (R2) menunjukan keofisein Untuk mengetahui seberapa besar
determinasi. Angka tersebut akan diubah ke peningkatan dan penurunan kepuasan
dalam bentuk persen. Nilai R2 sebesar 0,477, pelanggan berdasarkan kualitas pelanggan,
artinya persentase sumbangan pengaruh maka digunakan uji persamaan regresi yang
variabel Kualitas Pelayanan terhadap dihitung dengan SPSS. Penulis mengunakan
Kepuasan Pelanggan sebesar 47,7%, regresi sederhana, hasil perhitungannya
sedangkan sisanya sebesar 52,3% sebagai berikut :
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
dimasukkan dalam model ini.

Tabel 15. Uji Persamaan Regresi


a
Coefficients
Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 12,814 6,455 1,985 ,051
1
Kualitas Pelayanan ,711 ,090 ,691 7,876 ,000
a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan
Sumber : Data primer Hasil Kuesioner yang diolah menggunakan SPSS 20

Nilai-nilai pada tabel diatas kemudian 1. Menetukan Hipotesis :


dimasukan ke dalam persamaan regresi Ho : Kualitas pelayanan tidak
sebagai berikut : berpengaruh terhadap kepuasan
Y = a + bX pelanggan.
Y = 12,814 + 0,711X Ha : Kualitas pelayanan berpengaruh
terhadap kepuasan pelanggan.
Menurut Priyatno (2009:136) 2. Menetukan T Hitung dan Signifikansi
menjelaskan bahwa arti angka pada Dari tabel diatas di dapat t hitung sebesar
persamaan diatas adalah sebagai berikut : 7,876 dan signifikasi sebesar 0,000.
1. Nilai konstants (a) adalah 12,814 3. Menentukan T Tabel
artinya, jika kualitas pelayanan bernilai T tabel dapat dilihat pada tabel III.18
0 (nol), maka kepuasan pelanggan pada signifikan 0,1/2 = 0,05 dengan
bernilai 12,814. derajat kebebasan df = n-2 atau 70-2=68.
2. Nilai koefesien regresi variabel (b) Hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar
bernilai positif, yaitu 0,711, ini dapat 0,1982 (lihat pada lampiran T Tabel).
diartikan bahwa setiap peningkatan 4. Kriteria pengujian :
Kualitas Pelayanan sebesar 1, maka Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Ho
Kepuasan pelanggan juga akan diterima.
meningkat sebesar 0,711. Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t
tabel, maka Ho ditolak.
Menurut Priyatno (2009:136) langkah-
langkah untuk menentukan pengaruh antara Berdasarkan signifikansi :
dua variabel sebagai berikut :
256
Jurnal Ekonomi, Volume 20 Nomor 2, Juni 2018
Copyright @ 2018, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

- Jika signifikansi > 0,1 maka Ho Berdasarkan perumusan masalah ketiga


diterima. dalam penelitian ini, seberapa besar
- Jika signifikansi < 0,1 maka Ho kontribusi pengaruh kualitas pelayanan
ditolak. dengan kepuasan pelanggan, diperoleh dari
5. Membuat kesimpulan hasil uji koefesien determinasi (R2), bahwa
Karena nilai t hitung > t tabel (7,876 > persentase sumbangan pengaruh variabel
0,1982) dan signifikasi < 0,1 (0,000 < Kualitas Pelayanan (X) terhadap Kepuasan
0,05), maka Ho ditolak. Jadi, dapat Pelanggan (Y) adalah sebesar 47,7%
disimpulkan bahwa kualitas Pelayanan sedangkan sisanya berupa epsilon sebesar
berpengaruh terhadap kepuasan 52,3%. Dalam hal ini, nilai epsilon
pelanggan. menunjukkan bahwa dalam hubungannya
dengan penelitian Kepuasan Pelanggan (Y)
SIMPULAN DAN SARAN ini, ada sebesar 52,3% hal lain selain
Simpulan variabel kualitas pelayanan (X) yang ikut
Berdasarkan perumusan masalah mempengaruhi kepuasan pelanggan (Y),
pertama, terdapat hubungan antara kualitas namun tidak diteliti dalam penelitian ini.
pelayanan terhadap kepuasan pelanggan,
maka diperoleh hasil dengan hasil uji Saran-Saran
koefisien korelasi, nilai koefisien Berdasarkan hasil uji koefesien
korelasinya adalah sebesar 0,691. Hal ini determinasi, nilai R square atau koefesien
menunjukan bahwa hubungan antara determinasi sebesar 0,477 menunjukkan
variabel Kualitas Pelayanan (X) dengan bahwa sebesar 47,7% kepuasan pelanggan
Kepuasan Pelanggan (Y) adalah termasuk dipengaruhi oleh variabel kualitas
dalam kategori kuat. Angka koefesien pelayanan, oleh karena itu maka sebaiknya
menunjukan hubungan yang positif, artinya perusahaan dapat lebih meningkatkan
jika kualitas pelayanan meningkat, maka kualitas pelayanan agar kepuasan pelanggan
kepuasan pelanggan juga akan meningkat. dapat lebih meningkat lagi.
Adapun taraf signifikansi sebesar 0,000 < Berdasarkan hasil uji koefesien
0,1, maka dapat disimpulkan bahwa determinasi persentase sumbangan pengaruh
Terdapat Hubungan yang Kuat antara variabel kualitas pelayanan terhadap
Kualitas Pelayanan (X) dengan Kepuasan kepuasan pelanggan yang dipengaruhi faktor
Pelanggan (Y). lain (epsilon) sebesar 52,3% maka sebaiknya
Berdasarkan perumusan masalah kedua, perusahaan dapat mencari dan
terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan memperhatikan faktor-faktor lain yang
terhadap kepuasan pelanggan, dengan sekiranya akan dapat mempengaruhi
menggunakan uji persamaan regresi nilai kepuasan pelanggan di masa yang akan
konstanta (a) adalah 12,814 artinya jika datang, misalnya dengan menerapkan pola
kualitas pelayanan bernilai 0 maka kepuasan pelayanan prima yang diyakini dapat
pelanggan bernilai yaitu 12,814 sedangkan membuat pelayanan lebih baik dan lebih
nilai koefesien regresi variabel kualitas memuaskan pelanggan.
pelayanan (b) bernilai 0,711 dapat diartikan
bahwa setiap peningkatan kualitas pelayanan DAFTAR PUSTAKA
sebesar 1, maka kepuasan pelanggan juga Abdulah, Thamrin dan Francis Tantri. 2016.
akan meningkat sebesar 0,711. Nilai t hitung Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT
> t tabel (7,876 > 0,1982) dan nilai signifikasi Raja Grafindo Persada.
< 0,1 (0,000 < 0,1), maka dapat Cooper, RC. & Emory, CW. 1996. Metode
disimpulkan bahwa Kualitas Pelayanan (X) Penelitian Bisnis. edisi 5. jilid 1.
berpengaruh terhadap Kepuasan Jakarta: Penerbit Erlangga.
Pelanggan (Y).

257
Jurnal Ekonomi, Volume 20 Nomor 2, Juni 2018
Copyright @ 2018, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

Cooper, RC. & Emory, CW. 1998. Metode Noor, Juliansyah. 2014. Analisis Data
Penelitian Bisnis. edisi 5. jilid 2. Penelitian Ekonomi dan Menejemen.
Jakarta: Penerbit Erlangga. PT Grasindo, anggota Ikapi, Jakarta.
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Priyatno, Duwi. 2009. 5 Jam Belajar Olah
Jakarta: Gramedia Widiasarana Data Sengan SPSS 17. Yogayakarta :
Indonesia. ANDI.
Hardiansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Riduwan. 2011. Skala Pengukuran Variabel-
Publik. Yogyakarta: Gava Media. variabel Penelitian, Cetakan
Herlambang, Susatyo. 2016. Manajemen kedelapan. Bandung: CV. Alfabeta.
Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit. Soegiarto, 2015. Metode Statiska Bisnis.
Yogyakarta : Gosyen Publishing. Tangerang: PT Mantana Publishing
Hasan, Ali. 2014. Marketing dan Kasus- Utama.
kasus Pilihan. Yogyakarta: CAPS Simamora, Bilson. 2008. Panduan Riset
(Center for Academic Publishing Perilaku Konsumen. Cetakan Ketiga.
Service). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Irawan, Handi. 2009. Sepuluh Prinsip Sugiyono, 2007. Metode Penelitian
Kepuasan Pelanggan, Cetakan Administrasi. Bandung : CV. Alfabeta.
Kesebelas. Jakarta: PT. Alex Media Sunyoto, Danang. 2014. Praktik Riset
Komputindo. Perilaku Konsumen. Yogyakarta:
Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. 2012. CAPS (Center for Academic
Manajemen Pemasaran, jilid 1, edisi Publishing Service).
ke tiga belas. Jakarta: Erlangga. Sunyoto, Danang. 2015. Strategi Pemasaran.
Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. 2012. Yogyakarta: CAPS (Center for
Manajemen Pemasaran, jilid 2, edisi Academic Publishing Service).
ke tiga belas. Jakarta: Erlangga. Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra.
Kotler, Philip & Gary Amstrong. 2012. 2016. Service, Quality & Satisfaction.
Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Yogyakarta : CV Andi Offset.
INDEKS Kelompok Gramedia. Umar, Husein. 2011. Metode Penelitian
Moenir, H.A.S. 2008. Manajemen Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.
Pelayanan Umum. Jakarta ; Bumi Jakarta : Rajawali Pers.
Aksara

Sekilas Profil Penulis


Nama : Andri Rizko Yulianto, S.E., M.M.
Pekerjaan : Dosen Tetap Akademi Manajemen Informatika Komputer (AMIK) Bina Sarana
Informatika (BSI) Bogor.
Pendidikan : S1 Ekonomi Manajemen Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
S2 Magister Manajemen Universitas Pamulang, Tangerang Selatan.

258

Anda mungkin juga menyukai