Sejalan dengan perkembangan teknologi peneliti dari Italia, yaitu dimana 80% keun-
informasi dan globalisasi, munculnya jasa pen- tungan perusahaan disumbangkan oleh hanya
jaminan dan persaingan melanda industri 20% pelanggan yang loyal (Chan,2003). Selain
asuransi. Industri asuransi diseluruh dunia itu, dengan memiliki pelanggan yang loyal
menghadapi tuntutan dan tantangan masyarakat perusahaan akan memperoleh keuntungan beru-
untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pa pemasaran gratis dari para pelanggan, kare-
yang semakin baik dan meningkat dari waktu na pelanggan yang loyal tak segan untuk
sebelumnya. Realitas tersebut pernah semi- merekomendasikan produk dan atau layanan
narkan beberapa kali oleh Otoritas Jasa perusahaan kepada para kerabat, keluarga,
Keuangan (OJK) danyang terakhir hasil semi- teman, kenalan dan relasi mereka.
nar tersebut disikapi oleh Jasa Raharja di Media Kajian teoritis yang mejadi landasan
Jasa Raharja (Edisi November 2014) dalam mengkaji dan mengukur hubungan
Memasuki Tahun 2000an PT. Jasa Raharja antara variabel dalam penelitian ini mengacu
(Persero) telah berada pada konsisi banyak pada konsep pemasaran relasional merupakan
tantangan. Bisnis PT. JasaRaharja (Persero) filosofi pemasaran yang berfokus pada upaya
adalah bersifat monopolistic (crafty market). mempertahankan relasi jangka panjang dengan
Pendapatannya terdiridari Penerimaan Iuran pelanggan yang ada. Asumsi yang mendasari
wajib Kendaraan Bermotor Umum (IWKBU) pemikiran konsep pemasaran relasional adalah
dan Sumbangan Wajib Kecelakaan Lalu Lintas konsumen akhir maupun konsumen bisnis lebih
jalan, (SWDKLLJ). Pertumbuhan kendaraan suka menjalin relasi berkelanjutan dengan satu
sektor penumpang umum semakin tahun sema- organisasi dari pada harus berganti-ganti
kin menurun dan berbanding lurus dengan pelanggan dalam rangka mendapatkan nilai
penurunanpendapatan pada sector pengutipan yang diharapkan. Hubungan jangka panjang
IWKBU, sedangkan untuk sector penerimaan antara perusahaan dan pelanggan akan tercipta
dari SWDKLLJ mengalami kenaikan pertum- jika terjadi ikatan emosional yang didasarkan
buhan rata-rata 8% sd. 10% tiaptahun. Hal ini pada keseimbangan manfaat atau nilai yang
belum didukung dengan pendataan jumlah diperoleh perusahaan dan pelanggan. Tanpa
kendaraan penumpang umum yang riil yang ada keseimbangan manfaat yang diperoleh,
mempunyai kontribusi pada pendapatan sector tidak akan terjadi hubungan jangka panjang
IWKBU. antara perusahaan dengan pelanggan, maka
PT. Jasa Raharja (Persero) dalam men- pelanggan akan menjadi loyal terhadap peru-
capai loyalitas pelanggan merupakan hal yang sahaan.
sangat diinginkan karena pelanggan yang loyal Penerapan konsep pemasaran relasional
akan lebih menguntungkan dari pada pelanggan memberikan beberapa manfaat kepada perusa-
yang kurang loyal. Hal ini sesuai dengan haan dan pelanggan. Manfaat yang diperoleh
hukum Paroto 80/20 yang dikemukakan oleh SHODQJJDQ DGDODK ³FRQILGHQFH EHQHILWV VRFLDO
40
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 41
Roger & Helen Gabriel, (2001) kepercayaan gan.Bloemer, Ruyter dan peeters (1998)
atau trust didefiniskan sebagai persepsi akan membuktikan bahwa citra, kualitas layanan dan
kehandalan dari sudut pandang konsumen kepuasan memberikan pengaruh pada loyalitas
didasarkan pada pengalaman, atau lebih pada konsumen. Hasil kajian yang berbeda ditun-
urutan-urutan transaksi atau interaksi yang jukkan oleh Oloughlin, O. Christina dan Germa
dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kiner- Coenders (2002) bahwa kualitas pelayanan
ja produk dan kepuasan. Dari sudut pan-dang mempengaruhi kepuasan, tetapi tidak mempe-
konsumen, kepercayaan merek meru-pakan ngaruhi loyalitas.
variabel psikologi yang mencerminkan sejum- Konsep tentang nilai sangat penting untuk
lah akumulasi asumsi awal yang melibatkan mencapai sukses pemasaran.Konsep penciptaan
kredibilitas, integritas, dan benevolonce, yang dan penambahan nilai adalah konsep yang solid
diletakan pada merek tertentu (Gurviez & yang membutuhkan perhatian manajemen.
Korcia,2013). Bagi individual, proses tercip- Menurut Parasuraman (1997) nilai bagi konsu-
tanya kepercayaan merek didasarkan pengala- men (customer value) merupakan preferensi
man mereka dengan merek tersebut. Pengala- dan evaluasi yang dilakukan konsumen terha-
man dengan merek akan menjadi sumber bagi dap atribut produk, atribut kinerja dan fasilitas
konsumen bagi terciptanya rasa percaya pada yang dapat digunakan konsumen untuk menca-
merek dan pengalaman ini akan mempengaruhi pai tujuan atau manfaat. Peningkatan manfaat
evaluasi konsumen dalam konsumsi dan lebih besar daripada pengorbanan akan mem-
penggunaan merek atas produk atau jasa. pertinggi nilai bagi konsumen. Pembahasan
Hasil kajian empiris tentang pengaruh tentang pengaruh customer value terhadap trust,
kualitas layanan terhadap kepercayaan, dilaku- sampai penelitian ini dilakukan belum menda-
kan oleh Auh, Seigyoung (2005), yang mene- patkan hasil kajian secara empiris, sehingga
mukan bukti bahwa Perceived perfor-mance menjadi bahan kajian yang menarik dalam
excellence berpengaruh terhadap keper-cayaan. penelitian ini.
Susan, Marcellia (2005) menunjukan bahwa Beberapa hasil kajian tentang pengaruh
kepercayaan mahasiswa terhadap pro-gram nilai bagi konsumen (customer value) terhadap
studi dapat menjadi mediator dalam hubu- loyalitas konsumen dilakukan oleh Luarn, Pin
ngannya antara kualitas jasa kepercayaan dan Hsin Hui Lin (2003), Lee, Richard dan
mahasiswa, akan tetapi pengaruh kepercayaan Jamie Murphy (2008) bahwa nilai yang dira-
mahasiswa lebih besar daripada kualitas jasa. sakan mempengaruhi loyalitas akan tetapi
Darsono (2008) menunjukan bahwa perceived hanya memiliki pengaruh pada kepuasan
service quality memiliki pengaruh positif yang konsumen.
signifikan terhadap satisfaction dan trust. Omar Beberapa hasil kajian tentang pengaruh
et al.(2009) menentukan bahwa kualitas laya- kepercayaan konsumen (trust) terhadap loya-
nan mempengaruhi kepercayaan. hasil yang litas konsumen dilakukan oleh Luarn, Pin dan
ber-beda ditunjukan oleh Espejel, J., et al Hsin Hui Lin (2003), Omar, N. Asiah (2009)
(2009) bahwa intrinsic dan extrinsic perceived dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
quality tidak dipengaruhi terhadap keper- kepercayaan mempengaruhi loyalitas. Hasil
cayaan. Sedangkan Yee, Wallance M.S., et.al yang berbeda ditunjukan oleh Taylor dan Gary
(2005) menyimpulkan bahwa kepercayaan Hunter (2003) bahwa trust tidak berpengaruh
tidak dipengaruhi oleh kompetensi, kredibilitas terhadap loyalitas konsumen.
dan reliabilitas suatu produk. Atas dasar tersebut, penelitian ini melaku-
Kualitas pelayanan yang dirasakan pelang- kan kajian tentang pengaruh kualitas layanan
gan mampu menciptakan loyalitas bagi pelang- terhadap nilai konsumen dan kepercayaan
gan, hal ini seperti yang diungkapkan dalam terhadap loyalitas didasarkan pada fenomena
penelitian yang dilakukan oleh Bei, Lien Ti dan yang terjadi di PT. Jasa Raharja (Persero)
Yu Ching Chiao (2001) menyimpulkan bahwa Jakarta bahwa layanan yang dirasakan dan
dalam industri automotif, loyalitas konsumen diterima masih belum optimal/sesuai dengan
tidak hanya dipengaruhi oleh citra merek, tetapi harapan pelanggan, sehingga upaya yang
juga oleh layanan yang diberikan dealer yang dilakukan adalah melakukan peningkatan kua-
menjual merek tersebut. Gould, J dan Williams litas layanan secara terus menerus. Mengacu
(1999) menyimpulkan bahwa nilai dan kualitas pada uraian di atas, penting untuk diteliti,
pelayanan berpengaruh terhadap nilai pelang- dengan pertimbangan bahwa pelanggan memi-
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 43
liki tingkat sensitifitas yang kuat terhadap pihak lain. Pada umumnya jasa diproduksi dan
layanan yang diterima untuk dapat percaya dan dikomsusi secara bersamaan, dimana interaksi
loyal terhadap P.T. Jasa Raharja (Persero), hal antara pemberi jasa diproduksi dan dikomsusi
ini juga yang menjadi dasar pentingnya secara bersamaan, dimana intraksi antara
kepercayaan dan nilai konsumen mempe- pemberi jasa dan penerima jasa mempengaruhi
ngaruhi loyalitas pelanggan. Oleh sebab itu, hasil jasa tersebut. Payne (2000) mengartikn
penelitian ini dilakukan untuk mengkaji penga- jasa sebagai suatu kegiatan yang memiliki
ruh kualitas layanan terhadap nilai pelanggan, beberapa unsur ketidak berwujudan (inta-
kepercayaan dan loyalitas pelang-gan pada P.T. ngibility) yang berhubungan dengannya, yang
Jasa Raharja (Persero) di Jakarta. Berdasarkan melibatkan beberapa interaksi dengan konsu-
paparan fenomena permasalahan dan temuan men atau dengan properti dalam kepemi-
dari beberapa penelitian maka perumusan likannya, serta tidak menghasilkan transfer
masalah yang digunakan sebagai fokus kepemilikannya, serta tidak menghasilkan
penelitian adalah: transfer kepemilikan.
1. Apakah kualitas layanan (service quality)
berpengaruh terhadap nilai konsumen Kualitas Layanan
(oustomer value) ? Definisi kualitas layanan berpusat pada
2. Apakah kualitas layanan (service quality) upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan
berpengaruh terhadap kepercayaan (trust) ? pelanggan serta ketetapan penyampingannya
3. Apakah kualitas layanan (service quality) untuk mengimbangi harapan pelanggan kualitas
berpengaruh terhadap loyalitas konsumen ? layanan adalah tingkat keunggulan tersebut
4. Apakah nilai konsumen (customer value) untuk memenuhi keinginan pelanggan
berpengaruh terhadap loyalitas konsumen ? (Wyckof, dalam Lovelock, 1988). Dengan kata
5. Apakah kepercayaan (trust) berpengaruh lain ada dua faktor utama yang mempengaruhi
terhadap loyalitas konsumen ? kualitas layanan, yaitu expected service dan
6. Apakah kualitas layanan (service quality) perceived service (Parasuraman, et al, 1985).
berpengaruh terhadap loyalitas konsumen Apabila layanan yang diterima atau dirasakan
melalui nilai konsumen (oustomer value)? (perceived service) sesuai dengan yang
7. Apakah kualitas layanan (service quality) diharapkan, maka kualitas layanan dipersep-
berpengaruh terhadap loyalitas konsumen sikan baik dan memuaskan. Jika layanan yang
melalui kepercayaan (trust)? diterima sebagai kualitas yang ideal. Sebaiknya
jika layanan yang diterima lebih rendah
TINJAUAN PUSTAKA daripada yang duharapkan, maka kualitas
Pengertian Jasa layanan dipersepsikan buruk.Dengan demikian
Sejumlah ahli tentang jasa telah berupaya baik tidaknya kualitas layanan tergantung pada
untuk merumuskan definisi jasa yang konklusif, kemampuan penyedia layanan dalam meme-
namun hingga sekarang belum ada satupun nuhi harapan pelanggannya secara konsisten.
definisi yang diterima secara bulat. Zaithmal $ Gonroos (1994) berpendapat bahwa kualitas
Bitner (2003). Jasa dihasilkan melalui suatu total suatu layanan terdiri atas tiga komponen
proses yang telah ditentukan dengan meng- utama, yaitu :
gunakan atau tidak menggunakan bantuan 1. Tecnical Quality, yaitu komponen yang
fasilitas fisik, yang umumnya dikomsusi pada berkaitan dengan kualitas keluaran layanan
saat yang bersamaan dengan produksinya dan yang diterima pelanggan.
memberi nilai tambah dalam bentuk tidak
2. Functional Quality, yatu komponen yang
berwujud bagi pembelinya.
Kotler (1997) mengungkapkan bahwa jasa berkaitan dengan kualitas cara penyampaian
adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat suatu layanan.
ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, 3. Corporate Image, yaitu profil, reputasi, citra
yang pada dasarnya tidak berwujud atau tidak umum dan daya tarik khusus suatu
mengakibatkan kepemilikan. Produksi jasa bisa perusahaan.
bersamaan dengan produk fisik maupun
tidak.Sedangkan menurut Rangkuti (2003). Jasa
merupakan pemberian suatu kinerja atau
tindakan tak kesat mata dari suatu pihak kepada
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 44
kenaikan harga yang diterapkan perusahaan dan pengamatan dilakukan dengan cakupan waktu
kemungkinan besar akan memberikan referensi (time horizon), bersifat cross section atau one
positif kepada relasinya. shoot, yang artinya data diperoleh dari satu
waktu tertentu. Populasi dalam penelitian ini
Kerangka Konsep Penelitian adalah pelanggan pada PT. Jasa Raharja
Customer (PERSERO) Jakarta, dengan kriteria yaitu
Value (Y1) pelanggan diatas 10 tahun dan kurang dari 5
tahun. Berdasarkan criteria yang digunakan
Kualitas Loyalitas
maka jumlah pelanggan PT. Jasa Raharja
layanan(x1) (Y3) (PERSERO) Jakarta, selama 2 tahun yang
memenuhi krtiteria sebanyak 100 pelanggan
atau responden, sehingga jumlah responden
Trust (Y2)
dalam penelitian ini 100 responden atau kasus.
Teknik pengambilan sampel yang dipakai
Gambar 1 Kerangka Konsep Penelitian dalam penelitian ini adalah sampel jenuh
(sensus). Data dikumpulkan dengan menggu-
Berdasarkan uraian pada landasan teori nakan kuesioner yang diukur dengan menggu-
dan kerangka konseptual diatas, maka diajukan nakan skala likert 1-5 dimana angka 1 menun-
hipotesis sebagai berikut: jukkan sangat tidak setuju/sangat tidak, angka 5
H1. kualitas layanan secara signifikan dapat menunjukkan sangat baik/sangat setuju/sangat
mempengaruhi Customer Value. puas. Selanjutnya untuk menguji hipotesis
H2. kualitas layanan secara signifikan dapat penelitian ini digunakan analisis dengan
mempengaruhi kepercayaan menggunakan analisis Partial Least Square
H3. kualitas layanan secara signifikan dapat (PLS).
mempengaruhi loyalitas pelanggan
H4. Nilai pelanggan secara signifikan dapat Definisi Operasional Variabel
mempengaruhi Loyalitas pelanggan Kualitas layanan (service quality) adalah
H5. Kepercayaan secara signifikan dapat sikap atau penelitian global tentang keunggulan
mempengaruhi Loyalitas pelanggan dari jasa , meskipun lingkup sebenarnya dari
H6. Kualitas layanan secara signifikan dapat sikap ini tidak ada keseragaman pendapat
mempengaruhi loyalitas konsumen melalui (Robinson, 1999). Variabel kualitas pelayanan
nilai konsumen diukur dengan indikator yang mengacu penda-
H7. Kualitas layanan secara signifikan dapat pat Parasuraman (1988) yaitu : bukti fisik
mempengaruhi loyalitas konsumen melalui (tangibles), kehandalan (reliability), daya
kepercayaan tanggap (responsiveness), jaminan (assurance),
dan empati (emphaty). Customer value dide-
METODE finisikan sebagai penelitian secara keselu-ruhan
Penelitian ini dilakukan untuk menge- dari konsumen terhadap manfaat (utility) pro-
tahui pengaruh antar variabel yang diteliti duk berdasarkan persepsi dari apa yang diteri-
dengan melakukan uji hipotesis yang dida- ma dan apa yang diberikan (Zeithaml,1988).
sarkan pada teori empirik yang ada. Jenis Variabel customer value diukur dengan
penelitian ini adalah explanatory research indikator yang mengacu pendapat Zeithaml,
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. (1988) yaitu : Nilai produk, Nilai pelayanan,
Dalam melakukan analisis data dalam Nilai personal, dan Nilai citra.
penelitian ini lebih menonjolkan analisis Kepercayaan (trust) merupakan sikap
kuantitatif ini digunakan karena lebih obyektif individu yang mengacu kepada keyakinan
dan telah memiliki standar-standar ilmiah ter- pelanggan atas kualitas dan keterandalan laya-
tentu, sehingga lebih mudah dalam mela- nan yang diterimanya, Garbarini dan Johnson
kukan interpretasi data. Dengan analisis (dalam jasfar, 2002). Variabel keper-cayaan
kuantitatif hipotesis dapat diuji secara akurat diukur dengan indikator yang mengacu
dengan menggunakan teknik statistika inferen- pendapat Morgan dan Hunt (1994) dan Kim et
sial yaitu dengan menggunakan rumus-rumus al. (2003) yaitu: Honesty (Kejujuran),
statistik yang relevan.Dengan unit analisis Credibility (keyakinan) dan Benevolence
pelanggan P.T. Jasa Raharja (Persero) Jakarta, (integritas).
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 46
Loyalitas pelanggan merupakan mencer- reliabilitas. Disamping itu diadakan pula uji
minkan niatan berperilaku konsumen atas normalitas dan linieritas. Instrumen dikatakan
produk atau jasa, dan perilaku tersebut ke- valid mempunyai nilai signifikansi korelasi d
mungkinan menghasilkan pembelian ulang dari 95% atau D=0,05 (Santoso, 2009). Uji
dimasa yang akan datang atau pembaharuan validitas dilakukan dengan menggunakan
kontrak jasa atau sebaliknya, perilaku ini juga koefisien korelasi product moment kriteria
menggambarkan seberapa mungkin pelanggan pengujian yang digunakan pada instrumen yang
akan beralih kepenyedia layanan atau merek dikatakan valid jika nilai r t 0,30 (cut of point)
lainnya, serta seberapa mungkin pelanggan Sugiyono, (2001). Sebuah instrumen dianggap
akan memberi informasi yang positif kepada telah memiliki tingkat kehandalan yang dapat
pihak lain, Hadi dalam Ferdinand (2002). diterima (reliabel), jika nilai koefesien
Variabel kepercayaan diukur dengan indikator reliabilitas yang terukur t 0,60 (cut of point).
yang mengacu pendapat Bologlu (2002) yaitu:
Psychological (emotion) commitment,
Switching cost, World of mouth, dan Hasil Penelitian
Cooperation. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
dari 100 responden sebagai sampel yang
Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pene- diperoleh mempunyai karakteristik sebagai
litian berikut:
Untuk mendapatkan data yang valid dan
reliabel perlu dilakukan uji validitas dan
Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa sebagian pernyataan yang dijadikan sebagai instrumen
besar responden berjenis kelamin pria yaitu berada di atas cut of valuet 0,60 berarti semua
57%. Dilihat dari aspek usia mayoritas usia item pernyataan yang dijadikan sebagai
responden berusia lanjut atau di atas 41 tahun instrumen dapat dipercaya keandalannya. Hasil
(30%). Ditinjau dari jenis pekerjaan, sebagian uji validitas dan reliabilitas instrumen
besar responden adalah wiraswasta sebesar penelitian dapat disimpulkan bahwa seluruh
35%%. Mayoritas wiraswasta yang meng- butir (item) pernyataan yang digunakan adalah
gunakan jasa PT. Jasa Raharja (PERSERO) valid dan reliabel oleh karena itu, kusioner
Jakarta dikarenakan PT. Jasa Raharja yang digunakan dapat dikatakan layak sebagai
(PERSERO) Jakarta mudah terjangkau. Karak- instrumen untuk melakukan pengukuran setiap
teristik responden berdasarkan pendi-dikan indikator variabel.
sebagian besar tamatan pendidikan Sarjana
(S1) sebesar 40%. Selanjutnya ditinjau dari segi Analisa Deskriptif Statistik
pendapatan responden yang mayoritas peng- Analisa statistik deskriptif ini bertujuan
guna jasa layanan PT. Jasa Raharja untuk mengetahui kondisi variabel yang
(PERSERO) Jakarta adalah yang berpeng- digunakan dalam kajian analisis, untuk menge-
hasilan diatas Rp. 3.500.000,- yaitu 40%. tahui perilaku keempat variabel yang
digunakan dalam riset ini. Pengujian deskriptif
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen juga untuk menguji seberapa besar nilai
Penelitian keempat mean, standard, nilai minimum, dan
Hasil uji validitas dari seluruh instrumen maksimum. Disamping itu tujuan dari statistik
memiliki koefisien korelasi t 0,30 dan nilai deskriptif adalah untuk mengetahui seberapa
signifikan dari seluruh instrumen berada di besar keakuratan data dan penyimpanan pada
bawah D = 0,05, dapat diartikan bahwa semua tabel tersebut.
item pernyataan yang digunakan sebagai Secara ringkas hasil pengujian deskripsi
instrumen dalam riset ini adalah valid. statistik variabel dapat dilihat pada tabel berikut
Selanjutnya hasil uji reliabilitas menunjukan ini:
nilai koefisien alpha dari seluruh item
Berdasarkan tabel di atas maka dapat ketergantungan yang cukup besar pula terhadap
diketahui dan dideskripsikan secara statistik variabel kualitas layanan, costumer value,
nilai mean, maksimum, minimum, dan sum kepercayaan dan loyalitas pelanggan.
variabel yang digunakan dalam riset ini yang
merupakan data responden yang telah dioleh Hasil Analisis Jalur
dengan metode succesive interval, sehingga Pemeriksaan Asumsi yang Melandasi
dapat disimpulkan bahwa variabel karakteristik Analisis Jalur
kualitas layanan terhadap costumer value,
kepercayaan dan loyalitas pelanggan menun- Hasil pemeriksaan asumsi linieritas untuk
jukkan nilai varian yang cukup besar artinya setiap hubungan antar variabel disajikan secara
terjadinya varian yang besar nampak adanya ringkas pada tabel 3 di bawah ini:
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 48
Selain pengujian pengaruh langsung (direct langsung dinyatakan signifikan jika kedua
effect), di dalam analisis jalur juga dikenal pengaruh langsung yang membentuknya adalah
pengaruh tidak langsung (indirect effect). signifikan. Berikut disajikan hasil pengaruh
Pengaruh tidak langsung adalah hasil perkalian tidak langsung pada tabel 5.4 di bawah ini:
antara dua pengaruh langsung. Pengaruh tidak
(PERSERO) Jakarta, penelitian ini menun- terahdap customer value, trust dan loyalitas
jukkan bahwa kepercayaan dapat membuat pelanggan. Model ini juga mampu menjelaskan
pelanggan untuk loyal terhadap perusahaan bahwa kualitas layanan secara langsung
baik produk yang ditawarkan maupun dari segi mempengaruhi loyalitas pelanggan melalui
pelayanan yang diberikan oleh PT. Jasa Raharja customer value dan trust dapat meningkatkan
(PERSERO) Jakarta. Hasil penelitian ini loyalitas pelanggan.
mendukung pendapat Luarn, Pin dan Hsin Hui Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
Lin (2003) menyimpulkan bahwa kepercayaan kualitas layanan tidak dapat berperan di dalam
mempengaruhi terhadap loyalitas pelanggan. meningkatkan loyalitas pelanggan secara
Hasil pengujian pengaruh tidak langsung langsung. Artinya kualitas layanan tidak
(indirect effect) variabel kualitas layanan berpengaruh secara langsung terhadap loyalitas
terhadap loyalitas pelanggan melalui nilai pelanggan namun ada factor lain yang dapat
pelanggan diperoleh nilai koefisien jalur positif meningkatkan loyalitas pelanggan.
signifikan sebesar 0,273, Artinya bahwa Hasil penelitian ini membuktikan pula
kualitas layanan dapat meningkatkan loyalitas bahwa kualitas layanan berperan penting di
pelanggan secara nyata dengan dipicu oleh dalam peningkatan loyalitas pelanggan melalui
meningkatnya nilai pelanggan pada PT. Jasa nilai pelanggan dan kepercayaan. Hal ini
Raharja (PERSERO) Jakarta. Penelitian ini memberi makna bahwa nilai pelanggan dan
memberikan gambaran bahwa loyalnya kepercayaan akan meningkatkan loyalitas
pelanggan karena dipengaruhi oleh faktor nilai pelanggan.
yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada Hasil penelitian membuktikan bahwa nilai
pelanggan, sehingga kualitas layanan yang pelanggan dan kepercayaan berperan penting di
diberikan dibareng dengan nilai pelanggan dalam peningkatan loyalitas pelanggan secara
dapat meningkatkan loyalitas dari pelanggan langsung. Artinya, bahwa untuk meningkatkan
tersebut. Penelitian ini pula menunjukkan loyalitas pelanggan maka factor nilai pelanggan
bahwa peran dari mediasi nilai pelanggan dan kepercayaan merupakan hal penting
sebagai peran sempurna atau mediasi sempurna didalam meningkatkan loyalitas pelanggan.
(complete mediation).
Hasil pengujian pengaruh tidak langsung Keterbatasan penelitian
(indirect effect) variabel kualitas layanan Berdasarkan pembahasan dalam penelitian
terhadap loyalitas pelanggan melalui keper- ini, maka dapat disampaikan adanya keter-
cayaan pelanggan diperoleh nilai koefisien jalur batasan penelitian ini sebagai berikut.
positif signifikan sebesar 0,303, artinya bahwa Penelitian ini, dilakukan dengan menggu-
kualitas layanan dapat mening-katkan loyalitas nakan cakupan waktu bersifat cross sections
pelanggan secara nyata dengan dipicu oleh yang artinya data diperoleh dari satu waktu
meningkatnya kepercayaan pelanggan pada PT. tertentu atau hanya perilaku pada saat
Jasa Raharja (PERSERO) Jakarta. Penelitian ini penelitian.
memberikan gambaran kepercayaan yang Objek penelitian terbatas pada pelanggan
diberikan oleh pihak perusa-haan kepada PT. Jasa Raharja (PERSERO) Jakarta yang
pelanggan mampu menum-buhkan kepercayaan berada di lingkungan Jakarta, sehingga hasil
kepada pelanggan yang ditunjang dengan penelitian ini belum dapat di generalisasikan
kualitas layanan yang baik dapat meningkatkan dengan daerah-daerah lainnya.
loyalnya dari pelanggan itu sendiri, dengan
demikian kepercayaan mamapu berperan KESIMPULAN
sebagai factor yang paling utama dalam 1. Berdasarkan hasil pembahasan dan temuan
meningkatkan loyalitas pelanggan atau penelitian, dapat dikemukakan beberapa
kepercayaan merupakan mediasi sempurna kesimpulan sebagai berikut:
(complete mediation).
2. Kualitas layanan dapat meningkatkan nilai
Implikasi Penelitian pelanggan yang diberikan oleh pegawai
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan kepada pelanggan. Pelayanan yang diberi-
hasil yang menyatakan sebagai berikut: kan kepada para pelanggan akan memberi-
Penelitian ini mampu membangun model kan nilai kepada apa yang diberikan oleh
teoritik tentang pengaruh kualitas layanan
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 51
consumer Satisfation and Loyaliti. Gurviez, Patricia dan Korcia, Michael. 2003,
Journal of Consumer Satisfation, Proposal for a Multidimentional Barand
Dissatisfation and Complaining Trust Scale, 32nd Emac- Conference-
Behavior, Vol. 14, p. 125-141. Glasgow, Marketing Responsible and
Bloemer, J., Ko de Ruyter and Martin Wetzels Relevant ?
1998. Linking perseived service quality Hemphill, Elizabeth and Gus Geursen, 2005,
and service loyalty : a multi-dimentional Do Customer Value, Satisfaction and
perspective. European Journal Of Service Quality Lead To Firm Value.
Marketing. Vol.32, No.5/6, 499-513. ANZMAC, Conference : Service
Chan, Syafrudin. 2003. Relationship Marketing
Marketing. Jakarta :Gramedia Pustaka Kotler, P,. 1997. Manajemen Pemasaan
Utama. Analisis, Perancanaan, Implementasi dan
Chang, H. Sheng, Tser-Yieth Chen dan Chein- Kontrol, jilid II Edisi kesembilan,
Ming Tseng. 2009. How Cause Related Terjemahan Hendra Teguh ,SE.AK dan
Marketing Influence Customer Value in Ronny, SE.AK, Jakarta : Penhalindo.
Banking Industry?. Contenporary ,dan Gary Armstrong, 2001. Prinsip-prinsip.
Management Research, Vol. 5. No. 4. Edisi Terjemahan Damos Sihombing,
Pages 343-368. Jakarta : Erlangga.
Darsono, Licen Indahwati. 2008. Hubungan , 2002. ManajemenPemasaran.
perseived service quality dan Loyalitas: Edisi 1dan 2. Terjemahan Hendra Teguh
Peran trust dan Satisfation sebagai ,SE.AK dan Ronny, Jakarta : Penhalindo.
Mediator. The 2nd National Conference Kim, K.-J., Jeong, I.-J., Park, J.-C., Park, Y.-J.,
UKWMS. Kim, C.-G. and Kim, T.-+ ³7KH
Devaraj. Sarv, Khalil F Matta, Edward impact of network service performance
Conton.2001. pruduct and Service on customer satisfaction and loyalty:
Quality: The Antecedents Of Customer high-speed internet service case in
Loyality In The Automotive Industry. .RUHD´ Expert Systems with
Production and Oprations Applications, Vol. 32 No. 3, pp. 822-31.
Management.pp. 424. Lee, Richard dan Jamie Muurphy. 2008. The
Dev Jani and Heesup Han (2011). Investigating Moderating Influence of Enjoyment on
the key factors affecting behavioral Customer Loyality. Australasian
intentions Evidence from a full-service Marketing Journal 16 (2)
restaurant setting. International Journal Luarn, Pin & Hsin-Hiu Lin, 2003. A Customer
of Contemporary Hospitality Loyality Model for E-SERVICE
Management Vol. 23 No. 7, 2011 pp. Context, Journal of electronic
1000-1018 Commerce, Vo. 4, pp. 156-168
Donney, Patricia M and Joseph P. Connon Mogan. Robert & Shelby D.Hunt., 1994. The
1997. An Examination of The Nature of Commitment Trust Theory of
Trust in Buyer Seller Relationship Relationship Marketing, journal of
.Journal of Marketting 61: 35-51. Marketing Vol. 58.pp.20-38
Ferdinand, A. 2002. Structural Equation Murray dan Howart, 2002. The Relationship
Modeling dalam Penelitian Management. Among Service Quality, Value,
Semarang: Badan Penerbi Universitas Satisfaction and Future Intention of
Diponegoro. Customer at Australian Sports and
Gronroos, Christian., 1994. From Marketing Leisure Center. Sport Management
Mix to Relationship Markeing: Towards Review, Volume 5, pp. 25-43
a Paradigm hift in Marketing. Nasution, H.N dan Felix T. Mavondo. 2005.
Management Decision, Vol. 32. No.2. The Impact Of Service Quality On
pp.4-20 Customer Value In The Hotel
Gould, j and Williams, 1999. The impact of Industry.Conference: Tourism
Employee Performance Cues on Guest Marketing.
Loyality. Perceived Value and Service Parasuraman, A., Zeithaml, V. and Malhotra,
Quality. The Serviece Industry Journal. $ ³(-S-QUAL a multiple-item
scale for assessing electronic service
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 53