Oleh
Yusriadi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Riau
Jln. HR Subrantas KM 12 Telp (0761) 63237 Fax (0761) 63366
E-mail : yusriadi76@gmail.com
Abstract: This research is meant to analyze and to test the influence of trustt, familiarity and
professional awareness to the customer loyalty at PT. Jasa Mutiara Samudra. The sample
collection technique has been done by using purposive sampling and the data analysis
technique has been done by using multiple linear regressions and the samples are 31
corporate. The result of this research shows that trust and familiarity has negative and
significant effect on customer loyalty. While professional awareness have positive and
significant impact on customer loyalty. The suggestions in this study the company should be
able to maintain and improve the implementation of relationship marketing on the dimension
of professional awareness and make improvements in terms of relationship marketing
strategies on dimensions of trust and familiarity.
membandingkan antara produk satu dengan harus di perkuat agar memberikan manfaat
produk lainnya. Terdapat banyak pilihan bagi kedua belah pihak melalui kontak
produk dan jasa yang memungkinkan interaktif, bersifat individual, dan
konsumen untuk memilih yang terbaik, memberikan nilai tambah untuk jangka
diantaranya dari sisi harga, kualitas maupun panjang. Paradigma pemasaran relasional
pelayanan ikut berpengaruh terhadap sebagai suatu disiplin dipertegas oleh Ujang
loyalitas konsumen. Sumarwan (2011) yang menyebutkan
Terdapat keuntungan-keuntungan bahwa persekutuan bisnis merupakan
yang akan diperoleh oleh perusahaan apabila wujud dari pemasaran relasional. Usaha
memiliki konsumen yang loyal (Griffin kolaborasi antara dua atau lebih perusahaan
2009), diantaranya biaya pemasaran menjadi dalam menyatukan sumberdaya mereka
berkurang (biaya pengambilalihan pelanggan dalam suatu usaha untuk mencapai sasaran
lebih tinggi daripada biaya mempertahankan dapat dipertukarkan satu sama lain yang
pelanggan. Biaya transaksi menjadi lebih tidak mudah dicapai secara sendirian.
rendah, seperti negosiasi kontrak dan Konsumen merupakan faktor yang
pemrosesan order. Biaya perputaran sangat penting bagi sebuah perusahaan.
pelanggan (customer turnover) menjadi Hubungan perusahaan tidak hanya berhenti
berkurang (lebih sedikit pelanggan hilang pada kepuasaan konsumen tapi bisa lebih
yang harus digantikan). Keberhasilan cross jauh lagi, sampai tahap loyalitas. Dimana
selling menjadi meningkat, menyebabkan dengan terciptanya loyalitas konsumen akan
pangsa pelanggan yang lebih besar. membuat konsumen tersebut untuk
Pemberitaan dari mulut ke mulut menjadi melakukan pembelian berulang,
lebih positif dengan asumsi para pelanggan pengrekomendasian, dan peningkatan
yang loyal juga merasa puas. Biaya proporsi pembelanjaan. Karena setiap
kegagalan menjadi menurun pengurangan perusahaan mengetahui bahwa untuk
pengerjaan ulang, klaim garansi, dan mendapatkaan pelanggan yang baru
sebagainya biayanya akan mencapai Tiga sampai
Menurut Heruwasto, I. (2009) salah dengan Lima kali lipat jika dibandingkan
satu strategi yang di terapkan perusahaan dengan biaya untuk mempertahankan
dalam menjaga loyalitas konsumen adalah konsumen lama yang memiliki loyalitas
dengan melakukan pemasaran relasional. yang tinggi.
Salah satu faktor atau dimensi yang cepat Perusahaan harus dapat merubah
berubah adalah konsumen, dengan diri/image mereka dari ”product driven
terdapatnya perubahan tersebut maka setiap company” menjadi ”customer driven
perusahaan harus melakukan perancangan company”, dimana semua kegiatan
bagi penyesuaian hubungan bisnis antara transaksinya tidak hanya berorientasi pada
perusahaan dengan konsumen melalui penjualan produk pada pelanggan saja
hubungan relasional. Hubungan relasional tetapi sekarang lebih berfokus pada
dengan para konsumen harus dapat dibina bagaimana memberikan nilai pada produk
untuk jangka panjang secara berkelanjutan. yang ingin dibeli konsumen sehingga
Dengan upaya ini maka di harapkan pelanggan tersebut puas dan ingin kembali
terjadinya peningkatan profitabilitas untuk membeli produk/jasa perusahaan
perusahaan, sehingga perusahaan dapat terus tersebut.
survive dalam jangka waktu yang panjang. Konsep pemasaran relasional juga
Munculnya pemikiran ke arah di lakukan oleh perusahaan yang bergerak
pemasaran relasional adalah suatu upaya di bidang pengurusan jasa kepabeanan di
terintegrasi untuk mengidentifikasi, bea cukai, atau disebut juga dengan
mempertahankan, dan membangun jaringan Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan
kerja dengan konsumen. Jaringan tersebut (PPJK). PPJK adalah badan usaha yang
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 9, Nomor 2, Juni 2018
130 Pengaruh Strategi Pemasaran Relasional Terhadap Loyalitas Konsumen Pada (PPJK) Perusahaan
Pengurus Jasa Kepabeanan Pt. Jasa Mutiara Samudra Pekanbaru (Yusriadi)
melakukan kegiatan pengurusan kewajiban dan benar. Untuk dapat memulai kegiatan
pabean untuk dan atas kuasa Importir atau pengurusan jasa kepabeanan, PPJK yang
eksportir. PPJK memiliki filosofi bahwa pada telah mendapatkan Nomor Pokok PPJK
dasarnya pengangkut, importir atau eksportir harus terlebih dahulu menyerahkan jaminan
sebagai pemilik barang dapat menyelesaikan kepada Kepala KPPBC yang wilayah
kewajiban pabean mereka. Namun, kerjanya membawahi domisili PPJK.
mengingat tidak semua pemilik barang Bentuk jaminan dapat berupa, jaminan
mengetahui atau menguasai ketentuan tata tunai, jaminan bank dan atau jaminan dari
laksana Kepabeanan atau karena suatu hal perusahaan asuransi.
tidak dapat menyelesaikan sendiri Kewajiban PT. Jasa Mutiara Samudra adalah
Pabean, diberi kemungkinan untuk perusahaan yang bergerak di jasa angkutan
memberikan kuasa penyelesaian Kewajiban pelayaran dan juga sebagai perusahaan
Pabean tersebut kepada PPJK yang terdaftar PPJK. Banyaknya perusahaan PPJK di kota
di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai. Pekanbaru, menuntut PT. Jasa Mutiara
Dasar hukum kegiatan PPJK di atur Samudra harus mampu bersaing dengan
oleh Undang Undang Nomor 17 Tahun 2006, perusahaan-perusahaan sejenis dengan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor menerapkan pola pemasaran relasional yang
65/PMK.04/2007 tanggal 20 Juni 2007 dimensinya trust, familiarity dan
tentang Pengusaha Pengurusan Jasa professional awareness.
Kepabeanan. Peraturan Direktur Jenderal Bea Pengertian Manajemen Pemasaran
dan Cukai Nomor P-22/BC/2007 tanggal 4 Manajemen pemasaran merupakan
Juli 2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan sarana yang digunakan oleh perusahaan
Pemberian Nomor Pokok dan Pengawasan untuk menjalankan konsep pemasaran,
Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan. manajemem pemasaran dilakukan apabila
Dalam ketetentuannya, untuk dapat sekurang-kurangnya satu pihak dari
melakukan pengurusan jasa kepabeanan, pertukaran potensial memikirkan cara untuk
PPJK harus memiliki nomor identitas berupa mendapatkan dari pihak lain sesuai yang
Nomor Pokok PPJK. Nomor Pokok PPJK diinginkan. Manajemen pemasaran adalah
tersebut dikeluarkan oleh Direktur Teknis sebagai pelaksanaan tugas untuk mencapai
Kepabeanan atas nama Direktur Jenderal Bea pertukaran yang diharapkan dengan pasar
dan Cukai. sasaran.
Untuk dapat Nomor Pokok PPJK, Menurut Kotler Kotler (2008)
PPJK harus melakukan registrasi melalui mendifinisikan manajemen pemasaran
media elektronik kepada Direktorat Jendral adalah proses perencanan dan pelaksanaan
Bea dan Cukai dengan alamat webnya adalah pemikiran, penetapan harga, promosi serta
(www.beacukai.go.id). PPJK yang akan penyalur gagasan, barang dan jasa untuk
melakukan registrasi harus memenuhi menciptakan pertukaran yang memenuhi
persyaratan diantaranya, kejelasan dan sasaran-sasaran individu dan organisasi.
kebenaran alamat PPJK, kejelasan dan Pengertian di atas menurut penulis
kebenaran identitas pengurus dan menunjukan bahwa manajemen pamasaran
penanggung jawab PPJK, mempunyai ahli adalah suatu proses yang melibatkan
kepabeanan dan kepastian penyelenggaraan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan
pembukuan. pengendalian yang mencakup barang, jasa,
Direktur Teknis Kepabeanan atas dan gagasan yang tergantung pada
nama Direktur Jenderal Bea dan Cukai pertukaran dengan tujuan menghasilkan
memberikan persetujuan atau penolakan kepuasan bagi pihak yang terlibat.
dalam jangka waktu paling lama 45 (empat Pemasaran Relasional
puluh lima) hari kerja terhitung sejak Pada mulanya para pelaku bisnis
diterimanya data registrasi secara lengkap melakukan bisnis dengan orientasi transaksi
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 9, Nomor 2, Juni 2018
Pengaruh Strategi Pemasaran Relasional Terhadap Loyalitas Konsumen Pada (PPJK) Perusahaan 131
Pengurus Jasa Kepabeanan Pt. Jasa Mutiara Samudra Pekanbaru (Yusriadi)
yang bertujuan untuk meningkatkan volume jangka panjang kepada pelanggan dan
penjualan. Namun saat ini pelanggan sangat ukuran keberhasilannya ialah kepuasan
banyak bahkan mendunia. Para pelanggan pelanggan jangka panjang.
lebih cenderung untuk memilih pemasok Menurut Asmaniar Syarif (2008)
yang mampu memberikan layanan yang pemasaran relasional merupakan
berkualitas dan di beberapa lokasi yang pengenalan setiap pelanggan secara lebih
berbeda mampu dengan cepat mengatasi dekat dengan menciptakan komunikasi dua
perbedaan lokasi, serta mampu bekerja lebih arah dengan mengelola suatu hubungan
dekat dengan pelanggan (Syafruddin 2003). yang saling menguntungkan antara
Pentingnya menelaah keterhubungan pelanggan dan perusahaan”.
pelanggan (customer relationship) terlihat Menurut Zeithaml and Bitner (2003)
dari semakin banyaknya perusahaan yang menyatakan pengertian pemasaran
menerapkan strategi pemasaran relasional relasional ialah:“The Primary goal of
dalam memasarkan produknya. Menurut relationship marketing to build and
Sofjan Assauri (2013) pembinaan hubungan maintain a base of commited customers
dengan konsumen melalui pemasaran who are profitable for the organization. To
merupakan suatu orientasi strategik dan achieve this goal, the firm will focus on the
filosofi berbisnis yang memfokuskan lebih attraction, retention, and enhancement of
kepada mempertahankan dan memperbaiki customers relationship. First the firm will
hubungan dengan konsumen yang ada seek to attract customers who are likely ti
sekarang daripada mencari konsumen baru. become long-term relationship customers”.
Filosofi ini mengasumsikan bahwa dalam Yang artinya menyatakan bahwa
mencari nilai (value) yang dibutuhkannya, tujuan utama dari pemasaran relasional
para konsumen lebih suka mempunyai adalah untuk membangun dan
hubungan jangka panjang dengan satu mempertahankan pelanggan yang komit
organisasi daripada terus-menerus berpindah yang menguntungkan bagi perusahaan dan
dari organisasi yang satu ke organisasi yang pada waktu yang sama meminimumkan
lain. Atas dasar asumsi ini dan adanya waktu dan usaha yang dikeluarkan untuk
kenyataan bahwa mempertahankan hubungan pelanggan yang kurang menguntungkan.
dengan konsumen yang sekarang Pengertian di atas menurut penulis
memerlukan biaya yang jauh lebih murah menunjukan bahwa pengertian pemasaran
daripada biaya untuk menarik konsumen relasional adalah upaya yang dilakukan
baru, maka para pemasar yang ingin berhasil oleh perusahaan untuk mempertahankan
dalam jangka panjang akan menjalankan pelanggan dengan menciptakan komunikasi
strategi yang efektif dalam mempertahankan dua arah dan mengelola suatu hubungan
konsumen yang sudah ada. yang saling menguntungkan antara
Pengertian Pemasaran Relasional pelanggan dan perusahaan.
Adapun pengertian pemasaran
relasional menurut Hurriyati, R (2010) Dimensi Pemasaran Relasional
pengertian pemasaran ralasional menekankan Menurut Barnes dan James G.
rekruitmen dan pemeliharaan (2003) pemasaran relasional berhubungan
(mempertahankan) pelanggan melalui dengan bagaimana perusahaan mampu
peningkatan hubungan perusahaan dengan
membangun keakraban dengan
pelanggannya”.
Pemasaran relasional menurut konsumennya, untuk dapat membangun
Heruwasto, I (2009) yaitu menciptakan, hubungan yang akrab, maka sebuah
menjaga, dan meningkatkan hubungan yang perusahaan memperhatikan Tiga dimensi
kuat dengan pelanggan dan pemegang saham utama yaitu:
lain. Pemasaran relasional berorientasi
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 9, Nomor 2, Juni 2018
132 Pengaruh Strategi Pemasaran Relasional Terhadap Loyalitas Konsumen Pada (PPJK) Perusahaan
Pengurus Jasa Kepabeanan Pt. Jasa Mutiara Samudra Pekanbaru (Yusriadi)
terjadi ketidaksamaan variance dari residual 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jika
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. tingkat signifikansi > 0,05, maka H0
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau diterima dan H1 ditolak.
tidaknya heteroskedastisitas itu dengan
Uji Determinasi
melihat grafik plot antara nilai prediksi
Koefisien determinasi (R2) bertujuan
dengan residualnya, adapun dasar untuk
untuk mengetahui seberapa besar
menganalisisnya adalah Jika ada pola tertentu
kemampuan variabel independen
(bergelombang, melebar kemudian
menjelaskan variabel dependen. Semakin
menyempit) maka mengindikasikan telah
besar nilai koefisien determinasi, maka
terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola
semakin baik kemampuan variabel
yang serta titik menyebar diatas dan dibawah
independen menerangkan variabel
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
dependen.
heteroskedastisitas.
Suatu konstruk dikatakan reliabel
jika memberikan nilai cronbach’s
Analisis Regresi Berganda alpha>0,60, Nunally dalam Syafrina
Metode analisis data ini
(2017:9).
menggunakan analisis regresi linear berganda
Uji Simulatan (Uji F)
dengan spesifikasi model sebagai berikut :Y
Uji ini digunakan untuk mengetahui
= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
pengaruh bersama-sama variabel bebas
Y : Variabel loyalitas konsumen
terhadap varibel terikat. Dimana Fhitung>
a : Konstanta Ftabel, maka H1 diterima atau secara
X1: Trust bersama-sama variabel bebas dapat
X2: Familiarity menerangkan variabel terikatnya secara
X3: Professional Awareness serentak. Sebaliknya apabila Fhitung< Ftabel,
b : Koefisien regresi maka H0 diterima atau secara bersama-sama
e : Variabel pengganggu variabel bebas tidak memiliki pengaruh
terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui
Uji parsial ( uji t ) signifikan atau tidak pengaruh secara
Uji ini digunakan untuk mengetahui bersama-sama variabel bebas terhadap
signifikansi dari pengaruh variabel variabel terikat maka digunakan probability
independen terhadap variabel dependen sebesar 5% (α= 0,05). Jika sig > ά (0,05),
secara individual dan menganggap dependen maka H0 diterima H1 ditolak. Jika sig < ά
yang lain konstan. Signifikansi pengaruh (0,05), maka H0 ditolak H1 diterima.
tersebut dapat diestimasi dengan Menurut Dwi Priyatno dalam Manik
(2016:237) untuk mencari F hitung dengan
membandingkan antara nilai Ttabel dengan rumus sebagai berikut :
nilai Thitung.
Apabila nilai Thitung> Ttabel maka
variabel independen secara individual
Keterangan:
mempengaruhi variabel independen,
R2 = Koefisien determinasi
sebaliknya jika nilai Thitung< Ttabel maka n = Jumlah data
variabel independen secara individual tidak k = Jumlah variabel independen
mempengaruhi variabel dependen. Thitung>
Ttabel berarti H0 ditolak dan menerima H1. HASIL
Thitung< Ttabel berarti H0 diterima dan menolak Uji Validitas
H1. Uji T juga bisa dilihat pada tingkat Pengujian validitas dilakukan
dengan menggunakan rumus korelasi
signifikansinya. Jika tingkat signifikansi <
product moment r hitung diperoleh dari
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 9, Nomor 2, Juni 2018
Pengaruh Strategi Pemasaran Relasional Terhadap Loyalitas Konsumen Pada (PPJK) Perusahaan 135
Pengurus Jasa Kepabeanan Pt. Jasa Mutiara Samudra Pekanbaru (Yusriadi)
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 9, Nomor 2, Juni 2018
136 Pengaruh Strategi Pemasaran Relasional Terhadap Loyalitas Konsumen Pada (PPJK) Perusahaan
Pengurus Jasa Kepabeanan Pt. Jasa Mutiara Samudra Pekanbaru (Yusriadi)
Uji Heteroskedastisitas
Dalam penelitian ini uji
heteroskodesitas dilakukan dengan analisa
grafik plot antara nilai prediksi variabel
terikat (ZPRED) dengan residualnya
Sumber: Olahan Data Primer SPSS 2018 (SRESID). Pengujian ini menggunakan
Uji normalitas dengan normal SPSS 20 diperoleh hasil pada gambar 2
probability plot mensyaratkan bahwa sebagai berikut :
penyebaran data harus berada disekitar
wilayah garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal. Berdasarkan gambar 1 di atas
dapat disimpulkan bahwa data dalam
penelitian ini memenuhi syarat normal
probability plot sehingga model regresi
dalam penelitian memenuhi asumsi
normalitas (berditribusi normal). Artinya
data dalam penelitian ini berasal dari Sumber: Olahan Data Primer SPSS
populasi yang berdistribusi normal. 2018
Dasar analisa uji heteroskodesitas
dengan grafik plot adalah jika titik dalam
Uji Multikolinearitas
grafik tersebar (tidak membentuk pola)
Uji multikolinieritas bertujuan untuk maka tidak terjadi heteroskodesitas.
menguji ada tidaknya korelasi antara variabel
Berdasarkan gambar 2 di atas dapat dilihat
independent (bebas) dan variabel dependent
(terikat) dalam suatu model regresi. Uji bahwa tidak ada pola serta titik menyebar
multikolinieritas dalam penelitian ini diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y,
dilakukan dengan melihat nilai variance maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
inflation factor ( VIF ) dengan menggunakan
SPSS 20 dan diperoleh hasil sebagai berikut. Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 3 Hasil pengolahan analisis regresi
Uji Multikolinearitas berganda dengan menggunakan software SPSS
20 adalah sebagai berikut :
Tabel 4 Hasil Uji t
Sumber: Olahan Data Primer SPSS 2018 Sumber : Data Olahan Primer SPSS 2018
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 9, Nomor 2, Juni 2018
Pengaruh Strategi Pemasaran Relasional Terhadap Loyalitas Konsumen Pada (PPJK) Perusahaan 137
Pengurus Jasa Kepabeanan Pt. Jasa Mutiara Samudra Pekanbaru (Yusriadi)
PEMBAHASAN
Untuk mengetahui variabel yang
berpengaruh signifikan secara parsial
Sumber : Data Olahan Primer SPSS 2018 dilakukan pengujian koefisien regresi
Dari hasil tabel 4 diatas menunjukkan dengan menggunakan statistik Uji t.
bahwa nilai koefisien determinasi yang di Penentuan hasil pengujian (penerimaan/
sesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,475 penolakan H0) dapat dilakukan dengan
atau sebesar 47,5 %. Hal ini menunjukkan membandingkan t-hitung dengan t-tabel
bahwa loyalitas konsumen dapat dijelaskan atau juga dapat dilihat dari nilai
oleh Trust, Familiarity dan Proffesional signifikansinya. Adapun nilai t tabel dari
Awareness sebesar 47,5 % sedangkan penelitian ini adalah dengan tingkat
sisanya sebesar (100 % - 47,5 %) = 52,5 % di signifikansi 5 %, adalah nilai df sebesar (n
jelaskan oleh faktor lainnya di luar dari – k), dimana n = jumlah sampel dan k =
variabel oleh Trust, Familiarity dan jumlah variabel, maka hasilnya (31 – 4 =
Proffesional Awareness. 27). Dalam t tabel angka 27 dengan tingkat
signifikansi 0.05 adalah sebesar 2,051.
Uji Simultan (Uji F )
Uji statistik F bertujuan untuk Pengaruh Trust Terhadap Loyalitas
mengetahui apakah semua variabel Konsumen.
independen yang dimasukkan dalam model Hasil pengujian parsial (uji t) antara
mempunyai pengaruh secara bersama-sama variabel produk terhadap variabel loyalitas
terhadap variabel dependennya. Dalam tabel konsumen menunjukkan nilai t hitung
F angka 31 dengan tingkat signifikansi 0.05 sebesar -0,065 < t Tabel 2,051 dan nilai
adalah sebesar 3,30 signifikansi sebesar 0,948 maka H1 di tolak,
hal ini berarti bahwa trust berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 9, Nomor 2, Juni 2018
138 Pengaruh Strategi Pemasaran Relasional Terhadap Loyalitas Konsumen Pada (PPJK) Perusahaan
Pengurus Jasa Kepabeanan Pt. Jasa Mutiara Samudra Pekanbaru (Yusriadi)
loyalitas konsumen. Berdasarkan hasil maka H3 diterima, hal ini berarti bahwa
penelitian menunjukkan bahwa trust yang professional awareness berpengaruh positif
indikatornya harmony, yakni adanya dan signifikan terhadap loyalitas konsumen.
hubungan yang harmonis dengan saling Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
memahami peran baik perusahaan maupun bahwa kegiatan professional awareness
konsumen. Kemudian acceptance, adanya yang aktivitasnya memberikan perhatian
hubungan saling menerima berdasar lebih atas keluhan yang langsung diterima
kejelasan dari maksud dan tindakan yang konsumen secara lebih khusus dapat
diambil masing-masing pihak. Serta menjaga loyalitas konsumen.
paricipation simplicity, kemudahan untuk Pengaruh Trust, Familiarity dan
dapat saling berhubungan dengan Professional Awareness Terhadap
meniadakan batasan-batasan yang bersifat Loyalitas Konsumen
birokratis maupun administratif ternyata Secara simultan trust, familiarity
dalam temuan penelitian ini tidak dan professional awareness berpengaruh
memberikan pengaruh terhadap loyalitas terhadap Loyalitas Konsumen. Hal ini
konsumen. Ini menunjukkan bahwa pihak berdasarkan hasil uji F hitung sebesar 8,158
perusahaan belum mampu membangun trust > F Tabel (3,29) dan signifikansi F sebesar
atau kepercayaan kepada para konsumennya/ 0,000 < 0,05 maka H4 diterima,. Artinya
nilai F hitung lebih besar dari pada F tabel,
Pengaruh Familiarity Terhadap Loyalitas dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05.
Konsumen Hasil ini dapat diartikan bahwa ketiga
Hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel independen trust (X1), familiarity
variabel familiarity terhadap variabel (X2) dan professional awareness (X3)
loyalitas konsumen menunjukkan nilai t berpengaruh positif dan signifikan secara
hitung sebesar 0,211 < t Tabel 2,051 dan simultan terhadap loyalitas konsumen.
nilai signifikansi sebesar 0,835 > 0,05 maka
H2 ditolak, artinya antara familiarity terhadap SIMPULAN
loyalitas konsumen tidak berpengaruh dan Dari hasil penelitian, dapat ditarik
tidak signifikan. Tidak adanya pengaruh kesimpulan sebagai berikut, secara parsial
familiarity terhadap loyalitas konsumen trust dan familiarity tidak berpengaruh dan
dalam penelitian ini menunjukkan familiarity tidak signifikan terhadap loyalitas
yang di lakukan pihak perusahaan kepada konsumen sedangkan professional
konsumen belum maksimal. Dimana awareness berpengaruh signifikan terhadap
familiarity dengan indikator personal loyalitas konsumen. Sedangkan secara
understanding, yakni adanya pengertian yang simultan trust, familiarity dan professional
diterima dari pihak perusahaan secara awareness berpengaruh secara signifikan
langsung dan personal awareness yakni terhadap loyalitas konsumen.
adanya perhatian secara personal dari
perusahaan langsung kepada konsumen DAFTAR RUJUKAN
belum sungguh-sungguh di lakukan oleh Asmaniar Syarif. 2008. Pengaruh
pihak perusahaan kepada konsumen. Pemasaran Relasional Terhadap
Kepuasan Pelanggan pada Asuransi
Pengaruh Professional Awareness Jiwa Bersama (AJB) Cabang Medan.
Terhadap Loyalitas Konsumen. Tesis.
Hasil pengujian parsial (uji t) antara Basu Swastha, 2008. Manajemen
variabel professional awareness terhadap Pemasaran: Analisis Perilaku
variabel loyalitas konsumen menunjukkan Konsumen,Yogyakarta: BPFE-
nilai t hitung sebesar 4,032 > t Tabel 2,051 YOGYAKARTA
dan nilai signifikansi sebesar 0,000 > 0,050
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 9, Nomor 2, Juni 2018
Pengaruh Strategi Pemasaran Relasional Terhadap Loyalitas Konsumen Pada (PPJK) Perusahaan 139
Pengurus Jasa Kepabeanan Pt. Jasa Mutiara Samudra Pekanbaru (Yusriadi)
Barnes, James G. 2003. Rahasia Manajemen Sofjan Assauri, 2013. Strategic Marketing
Hubungan Pelanggan. Terjemahan Sustaining Lifetime Customer Value.
Andreas Winardi. Yogyakarta: Andi. Jakarta, Penerbit Raja Grafindo
Griffin, Jill, 2009. Customer Loyalty: Persada.
Menumbuhkan dan Mempertahankan Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis.
Kesetiaan Pelanggan, Edisi Revisi dan Bandung. Alfabeta.
Terbaru, Erlangga, Jakarta Syafrina, Nova. 2017. Pengaruh Disiplin
Heruwasto, I. 2009. Relationship Marketing : Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Konseptualisasi serta Implikasi. pada PT. Suka Fajar Pekanbaru. Eko
Usahawan. No.6. Tahun XXXVIII. Pp. dan Bisnis (Riau Economics and
49- 52. Business Riview). Volume 8 Nomor 4
Hurriyati, R. 2010. Bauran Pemasaran dan Tahun 2017.
Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta Ujang Sumarwan. 2011. Perilaku
Manik, Sudarmin. 2016. Faktor-Faktor yang Konsumen: Teori dan Penerapannya
Mempengaruhi Pemberian Kompensasi dalam Pemasaran. Bogor. Ghalia
pada Karyawan Bank. Al Masraf: Jurnal Indonesia
Lembaga Keuangan dan Perbankan- Utami, Christina Whidya, 2006.
Volume 1, Nomor 2, Juli-Desember Manajemen Ritel : Strategi &
2016. Implementasi Ritel Modern, Jakarta :
Manik, Sudarmin. 2017. Pengaruh Kepuasan Salemba Empat.
Kerja Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Zeithaml dan Bitner, 2003. Service
Kantor Camat Pendalian IV Koto Marketing. Jakarta: Penerbit Erlangga
Kabupaten Rokan Hulu. International
Journal of Social Science and Business.
Volume 1 Nomor 4 tahun 2017
Syafruddin. 2003. Relationship Marketing.
Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka
Umum.
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 9, Nomor 2, Juni 2018