Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING (PEMASARAN RELASIONAL)

TERHADAP KEPUASAN NASABAH SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS


NASABAH
(Survei pada Nasabah Tabungan Bank Central Asia Kantor Cabang Pembantu Dinoyo
Kota Malang)

Atika Sefesiyani
Achmad Fauzi DH
Zainul Arifin
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya Malang
Email: atikasefesiyani@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this research is to know the effect of Relationship Marketing variable toward Customers’
Satisfaction and the impact to Customers’ Loyalty. The type of this research is explanatory research with
quantitative approach. Population is among customer of Bank Central Asia Branch Office Dinoyo Malang
which quantity of the sample is 116 respondent. Purposive sampling used as technique sampling which the
criteria are respondent within the age of 17 years old and above, has savings book, and has been the customer
of Bank Central Asia Branch Office Dinoyo Malang for at least 3 years. Method of data collection that used
is questionnaires. Data analysis that used is descriptive analysis and path analysis. Result of this research
showing that Relationship Marketing has significant effect to Customer’s Satisfaction, Customer’s
Satisfaction has significant effect to Customer’s Loyalty, and Relationship Marketing has significant effect to
Customer’s Loyalty.

Keywords: Relationship Marketing, Customer’s Satisfaction, Customer’s Loyalty

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel Relationship Marketing terhadap
Kepuasan Nasabah serta dampaknya pada Loyalitas Nasabah. Jenis penelitian yang dilakukan adalah
explanatory research atau penelitian penjelasan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh nasabah Bank Central Asia Kantor Cabang Pembantu Dinoyo Kota Malang
dengan jumlah sampel sebanyak 116 orang responden. Teknik purposive sampling digunakan sebagai teknik
pengambilan sampel dengan kriteria responden yang berusia minimal 17 tahun, memiliki buku tabungan Bank
Central Asia, dan telah menjadi nasabah selama minimal 3 tahun. Metode pengumpulan data menggunakan
angket dan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis jalur (path analysis). Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Relationship Marketing (Pemasaran Relasional) berpengaruh
signifikan terhadap variabel Kepuasan Nasabah, variabel Kepuasan Nasabah berpengaruh signifikan terhadap
variabel Loyalitas Nasabah, dan variabel Relationship Marketing (Pemasaran Relasional) berpengaruh
signifikan terhadap variabel Loyalitas Nasabah.

Kata Kunci: Relationship Marketing, Kepuasan Nasabah, Loyalitas Nasabah

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 28 No. 2 November 2015| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN nasabah. Konsep kepuasan sudah sangat familiar
Pada tahun 2015, dunia bisnis mengalami dalam pemasaran. Kepuasan pelanggan merupakan
pertumbuhan yang sangat pesat, baik bisnis yang suatu keadaan di mana kebutuhan, keinginan, dan
bergerak di bidang manufaktur maupun jasa, harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk
terlebih pada perusahaan perbankan. Kenyataan yang dikonsumsi (Nasution, 2001:45). Nasabah
seperti ini tidak dapat dipungkiri lagi sehingga akan merasa puas jika jasa dan layanan yang
setiap perusahaan dituntut untuk menggunakan diberikan perusahaan perbankan sesuai dengan
berbagai cara dalam menarik minat masyarakat. ekspetasinya. Ketidakpuasan akan muncul ketika
Kesuksesan dalam persaingan dunia perbankan jasa dan layanan tidak sesuai dengan apa yang
akan terpenuhi apabila perusahaan dapat diharapkan oleh nasabah. Perusahaan perbankan
menciptakan kepuasan dan loyalitas nasabah. harus berusaha menjadikan kepuasan menjadi
Perusahaan yang awalnya berorientasi pada produk sebuah loyalitas nasabah.
atau jasa merubah pandangannya menjadi Loyalitas nasabah dapat dibangun dengan
berorientasi pada pelanggan (customer oriented) adanya usaha dari perusahaan perbankan tersebut
untuk mendapatkan kepuasan dan loyalitas dari untuk tetap memberikan kualitas terbaik dari jasa
pelanggan tersebut. Pandangan tersebut juga dan layanan yang dimiliki oleh pihak bank
berlaku pada perusahaan perbankan, karena sehingga terbentuk presepsi kualitas yang kuat
strategi yang digunakan adalah untuk membangun dibenak nasabah. Oliver dalam Hurriyati
loyalitas nasabah. (2010:129) mendefinisikan loyalitas sebagai
Upaya untuk meningkatkan keunggulan komitmen pelanggan bertahan secara mendalam
bersaing di dunia perbankan dapat dilakukan untuk berlangganan kembali atau melakukan
dengan melakukan strategi yang dapat pembelian ulang produk/jasa terpilih secara
menciptakan kepuasan dan loyalitas nasabah. Salah konsisten di masa yang akan datang, meskipun
satu strategi yang dapat diterapkan untuk pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran
menciptakan kepuasan dan loyalitas nasabah mempunyai potensi untuk menyebabkan
adalah dengan menjalin hubungan berkelanjutan perubahan perilaku. Nasabah yang puas dan loyal
antara bank dengan nasabah, di mana strategi ini merupakan peluang yang besar bagi perusahaan
dikenal dengan istilah Relationship Marketing. perbankan untuk menjaring nasabah yang baru.
Shani dan Chalasani dalam Tjiptono (2006:413), Dari penjabaran di atas, terlihat bahwa antara
mendefinisikan relationship marketing sebagai Relationship Marketing (Pemasaran Relasional),
upaya mengembangkan relasi berkesinambungan Kepuasan Nasabah, dan Loyalitas Nasabah akan
dengan para pelanggan dalam kaitannya dengan saling berhubungan erat antar satu sama lain.
serangkaian produk dan jasa terkait. Berdasarkan Salah satu perusahaan perbankan yang
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa menerapkan Relationship Marketing untuk
perusahaan perbankan perlu membina hubungan membina hubungan dengan nasabah adalah PT
berkelanjutan dengan para nasabah karena dengan Bank Central Asia Tbk. atau biasa disingkat
adanya hubungan berkelanjutan maka nasabah dengan BCA. Kemampuan BCA untuk mengerti,
akan terus membina hubungan jangka panjang memahami dan memenuhi apa yang diharapkan
dengan perusahaan. oleh nasabah diwujudkan dengan menerapkan
Perusahaan perbankan harus memahami strategi relationship marketing.
faktor-faktor penting yang ada dalam relationship
marketing. Sohail (2012) memaparkan 4 dasar- KAJIAN PUSTAKA
dasar relationship marketing, yaitu trust,
commitment, communication, dan conflict Relationship Marketing
handling. Poin penting dari relationship marketing Chandra (2002:4) yang mengungkapkan
berdasarkan teori tersebut yaitu perusahaan harus bahwa relationship marketing yaitu proses
dapat memperhatikan tentang kepercayaan, peralihan dari fokus pada transaksi tunggal menjadi
komitmen, komunikasi, dan penangan keluhan upaya membangun relasi dengan pelanggan yang
karena hubungan yang diciptakan oleh perusahaan menguntungkan dalam jangka panjang. Tujuannya
dengan nasabah dapat menciptakan ikatan untuk membangun dan menjaga komitmen
emosional. pelanggan yang menguntungkan bagi perusahaan.
Terlebih dahulu perusahaan perbankan harus Relationship marketing sangat menekankan bahwa
mampu memberikan kepuasan kepada para perusahaan harus mampu mengetahui dan
nasabah sebelum mendapatkan loyalitas dari memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan,
mewujudkan harapan-harapan pelanggan serta
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 28 No. 2 November2015| 2
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dapat memperlakukan pelanggan dengan lebih perusahaan mampu melaksanakan relationship
baik. Hal tersebut akan membuat pelanggan marketing secara tepat maka akan tercipta
merasa diperhatikan dan dihargai, yang pada kepuasan bagi para pelanggan.
akhirnya menciptakan kesetiaan pelanggan Kotler dan Armstrong (2008:16),
terhadap perusahaan dalam jangka panjang. mengungkapkan sebagian besar studi
memperlihatkan bahwa semakin tinggi tingkat
Kepuasan Pelanggan kepuasan pelanggan, akan semakin tinggi pula
Segala macam kegiatan yang dilakukan oleh kesetiaan pelanggan, yang nantinya akan
perusahaan tentu bertujuan untuk mendapatkan menghasilkan kinerja perusahaan yang lebih baik.
kepuasan pelanggan. Kotler dan Armstrong Loyalitas pelanggan merupakan indikator penting
(2008:16), berpendapat bahwa kepuasaan yang mencerminkan kepuasan pelanggan
pelanggan merupakan tingkatan di mana kinerja (Wibisono, 2011:56). Pelanggan yang merasa puas
anggapan produk sesuai dengan ekspetasi pembeli. akan memiliki keinginan untuk terus melakukan
Jika kinerja produk kurang dari yang diharapkan pembelian berulang dan akan mempertahankan
maka pembeli kecewa. Jika kinerja produk sesuai hubungannya dengan perusahaan, karena dalam
dengan yang diharapkan maka pembeli akan hubungan tersebut pelanggan merasa semua
merasa puas. Jika kinerja produk melebihi apa yang harapannya telah terpenuhi dan melebihi apa yang
diharapkan maka pembeli akan sangat puas. diinginkan.
Pada intinya, kepuasan pelanggan adalah Kotler et al dalam Tjiptono (2000:61)
tanggapan yang diberikan oleh pelanggan atas menyebutkan bahwa tugas menciptakan loyalitas
terpenuhinya kebutuhan, sehingga memperoleh pelanggan yang kuat disebut relationship
rasa senang atau nyaman. Dengan demikian maka marketing. Relationship marketing yang dijalin
penilaian terhadap kelebihan dari jasa itu sendiri dengan sungguh-sungguh akan menghasilkan
dapat memberikan suatu tingkat kenyamanan yang loyalitas yang tinggi dari para pelanggannya.
berhubungan dengan pemenuhan suatu kebutuhan, Berdasarkan teori tersebut, dapat disimpulkan
termasuk pemenuhan kebutuhan yang sesuai atau bahwa semakin baik relationship marketing yang
melebihi harapan. dijalin dan dijaga akan mampu memberikan sikap
loyal yang dimiliki oleh pelanggan.
Loyalitas Pelanggan
Loyalitas pelanggan memiliki peran penting Hipotesis
dalam mempertahankan kelangsungan hidup 1. Relationship Marketing (Pemasaran
perusahaan karena dengan adanya loyalitas Relasional) berpengaruh signifikan terhadap
tersebut perusahaan akan mendapatkan keuntungan Kepuasan Nasabah.
yang lebih banyak lagi. Loyalitas pelanggan adalah 2. Kepuasan Nasabah berpengaruh signifikan
komitmen pelanggan bertahan secara mendalam terhadap Loyalitas Nasabah.
untuk berlangganan kembali atau melakukan 3. Relationship Marketing (Pemasaran
pembelian ulang produk/jasa terpilih secara Relasional) berpengaruh signifikan terhadap
konsisten di masa yang akan datang, meskipun Loyalitas Nasabah.
pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran
mempunyai potensi untuk menyebabkan
perubahan perilaku (Hurriyati, 2010:129). H3
Loyalitas pelanggan merupakan indikator penting
yang mencerminkan kepuasan pelanggan. Relationship
Marketing Kepuasan Loyalitas
(Pemasaran Nasabah Nasabah
Hubungan Relationship Marketing, Kepuasan Relasional)
(X)
H1 (Z) H2 (Y)

Pelanggan, dan Loyalitas Pelanggan


Ada beberapa strategi yang dapat dipadukan
untuk meraih dan meningkatkan kepuasan Gambar 1. Model Hipotesis
pelanggan, salah satunya yaitu strategi relationship
marketing (Tjiptono, 2002:40). Sebagaimana yang
telah diketahui bahwa relationship marketing
merupakan suatu strategi yang digunakan
perusahaan untuk membina hubungan jangka
panjang dengan para pelanggannya. Apabila
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 28 No. 2 November2015| 3
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
METODE PENELITIAN Analisis Deskriptif
Penelitian ini menggunakan metode 1. Variabel Relationship Marketing
kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat Variabel Relationship Marketing diukur
diartikan sebagai metode penelitian yang dengan empat indikator yaitu Kepercayaan (Trust)
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan (X1.1), Komitmen (Commitment) (X1.2),
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, Komunikasi (Communication) (X1.3), dan
teknik pengambilan sampel pada umumnya Penanganan Keluhan (Conflict Handling) (X1.4).
dilakukan secara random, pengumpulan data Total pernyataan atas keseluruhan indikator
menggunakan instrumen penelitian, analisis data tersebut sejumlah dua belas item.
bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk Kepercayaan nasabah terbukti dengan
menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, sebagian besar responden yang menyatakan sangat
2010:13). Penelitian ini nantinya akan memberikan setuju bahwa nasabah percaya terhadap nama besar
penjelasan tentang hubungan kausal antara variabel bank. Komitmen yang diberikan kepada para
relationship marketing dengan variabel kepuasan nasabah terbukti dengan sebagian besar responden
nasabah dan loyalitas nasabah. yang menyatakan setuju bahwa Bank Central Asia
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Kantor Cabang Pembantu Dinoyo Kota Malang
nasabah yang telah melakukan transaksi di Bank memberikan layanan yang sesuai dengan
Central Asia Kantor Cabang Pembantu Dinoyo kebutuhan nasabah. Komunikasi yang diberikan
Kota Malang dan telah tercatat di database nasabah terbukti dengan sebagian besar responden yang
tabungan Bank Central Asia Kantor Cabang menyatakan sangat setuju bahwa customer service
Pembantu Dinoyo Kota Malang. Sampel yang ada memberikan pelayanan yang ramah pada nasabah.
dalam penelitian ini berjumlah 116 orang Penanganan keluhan yang diberikan terbukti
responden. Pengambilan sampel dalam penelitian dengan sebagian besar responden yang
ini menggunakan nonprobability sampling. menyatakan setuju bahwa Bank Central Asia
Menurut Sugiyono (2010:120), nonprobability Kantor Cabang Pembantu Dinoyo Kota Malang
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang mampu memberikan solusi pada permasalahan
tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama nasabah.
bagi setiap unsur atau populasi untuk dipilih 2. Variabel Kepuasan Nasabah
menjadi sampel. Jenis nonprobability sampling Variabel Kepuasan Nasabah diukur dengan
yang dipilih adalah purposive sampling. indikator Kepuasan Terhadap Layanan (Z1.1). Total
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif pernyataan atas indikator tersebut sejumlah tiga
dan analisis jalur (path analysis). Uji validitas dan item. Kepuasan terhadap layanan terbukti dengan
reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat sebagian besar responden yang setuju bahwa
valid dan reliabel untuk tiap item pada variabel. pelayanan yang diberikan oleh Bank Central Asia
Hasil uji validitas menunjukkan nilai r lebih kecil Kantor Cabang Pembantu Dinoyo Kota Malang
dari nilai α (p) <0,05 pada setiap item sehingga sesuai dengan harapan nasabah.
keseluruhan pernyataan dalam angket dinyatakan 3. Variabel Loyalitas Nasabah
valid. Hasil uji reliabilitas menyatakan angka lebih Variabel Loyalitas Nasabah diukur dengan
besar dari 0,6 sehingga seluruh item dinyatakan indikator Konsistensi (Y1.1). Total pernyataan atas
reliabel. (Arikunto, 2006:196). indikator tersebut sejumlah tiga item. Konsistensi
terbukti dengan sebagian besar responden yang
HASIL DAN PEMBAHASAN menyatakan sangat setuju bahwa nasabah
melakukan transaksi lain selain menabung. Selain
Gambaran Responden
menabung yang dimaksud peneliti adalah nasabah
Reponden dalam penelitian ini didominasi
juga melakukan transaksi lain, diantaranya kredit
oleh laki-laki dengan umur 27-32 tahun. Latar
dan transfer.
belakang pendidikan responden mulai dari SMP
sampai dengan Sarjana S1 ke atas. Sebagian besar
Analisis Jalur (Path Analysis)
responden memiliki pekerjaan sebagai pegawai
Path Analysis atau analisis jalur digunakan
swasta dengan penghasilan rata-rata Rp
untuk menguji hubungan antar variabel secara
2.500.000,00 sampai dengan Rp 5.000.000,00
langsung maupun tidak langsung berdasarkan pada
perbulan. Diketahui dalam penelitian ini rata-rata
model penelitian. Signifikansi model analisis jalur
responden telah menjadi nasabah selama 3 sampai
tampak pada koefisien beta (β) yang signifikan
5 tahun.
terhadap jalur.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 28 No. 2 November2015| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
1. Pengaruh Relationship Marketing (X) ulangan. Hubungan kemitraan dapat diciptakan
terhadap Kepuasan Nasabah (Z) melalui strategi relationship marketing dengan
memahami permasalahan dan keluhan nasabah,
Pengaruh relationship marketing terhadap bank juga harus dapat menyelesaikan masalah dan
kepuasan nasabah ditunjukkan oleh Tabel 1 dengan keluhan tersebut. Tujuannya yaitu dengan
hasil uji thitung sebesar 10,880. Koefisien jalur (β) menciptakan strategi relationship marketing
pada hubungan Relationship Marketing terhadap perusahaan dapat meraih dan meningkatkan
Kepuasan Nasabah adalah sebesar 0,714 dengan kepuasan pada nasabahnya.
probabilitas sebesar 0,000 (p<0,05) maka Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
keputusannya adalah H0 ditolak. Hipotesis yang Apriliani (2014) yang menunjukkan hasil bahwa
menyatakan Relationship Marketing berpengaruh Relationship Marketing berpengaruh signifikan
signifikan terhadap Kepuasan Nasabah diterima. terhadap Kepuasan Nasabah. Kesimpulan dari
Tabel 1. Hasil Uji Koefisien Jalur Relationship penelitian ini yaitu semakin baik hubungan yang
Marketing terhadap Kepuasan Nasabah dijalin oleh perusahaan perbankan maka akan
semakin meningkatkan kepuasan para nasabahnya.
Variabel Variabel
Eksogen Endogen
Beta thitung p-value Ket. Kepuasan nasabah akan berpengaruh pada
Relationship Marketing Kepuasan Nasabah
0,714 10,880 0,000 Sig. profitabilitas, apabila kualitas strategi relationship
marketing dari Bank Central Asia Kantor Cabang
Koefisien Determinasi (R2) = 50,9%
n = 116 Pembantu Dinoyo Kota Malang meningkat, maka
keuntungan bank tersebut juga akan meningkat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hal ini mengindikasikan bahwa para nasabah puas
Relationship Marketing yang merupakan strategi terhadap strategi relationship marketing Bank
pemasaran yang diterapkan oleh Bank Central Asia Central Asia Kantor Cabang Pembantu Dinoyo
Kantor Cabang Pembantu Dinoyo Kota Malang Kota Malang.
mampu memberikan hubungan yang baik dengan
nasabahnya. Penciptaan hubungan dengan nasabah 2. Pengaruh Kepuasan Nasabah (Z) terhadap
melalui strategi Relationship Marketing akan Loyalitas Nasabah (Y)
membuat bank lebih dapat memahami Pengaruh kepuasan nasabah terhadap loyalitas
permasalahan nasabah. Permasalahan atau keluhan
nasabah ditunjukkan oleh Tabel 2 dengan hasil uji
nasabah yang diterima Bank Central Asia Kantor
Cabang Pembantu Dinoyo Kota Malang banyak thitung sebesar 3,399. Koefisien jalur (β) pada
sekali ragamnya. Salah satu permasalahan yang hubungan Kepuasan Nasabah terhadap Loyalitas
sering terjadi berdasarkan penelitian, yaitu nasabah Nasabah sebesar 0,347 dengan probabilitas sebesar
sering merasa tidak puas terhadap pelayanan call 0,000 (p<0,05) maka keputusannya adalah H0
center karena permasalahan tersebut jarang sekali ditolak. Hipotesis yang menyatakan Kepuasan
terselesaikan dengan baik, sehingga nasabah harus Nasabah berpengaruh signifikan terhadap
mendatangi kantor cabang tersebut untuk
Loyalitas Nasabah diterima.
menyelesaikan masalah itu. Permasalahan tersebut
harus dipahami oleh bank agar nasabah merasa Tabel 2. Hasil Uji Koefisien Jalur Relationship
puas dengan hubungan yang dibina oleh bank Marketing melalui Kepuasan Nasabah
sehingga nantinya nasabah akan loyal dengan Bank terhadap Loyalitas Nasabah
Central Asia Kantor Cabang Pembantu Dinoyo
Variabel Variabel Bet thitun p- Ke
Kota Malang. Eksogen Endogen a g value t.
Penelitian ini sejalan dengan pendapat Mc Loyalitas
0,49 4,20 Sig
Relationship 0,000
Kenna dalam Tjiptono (2001:134) yang Marketing Nasabah
9 2 .

menerangkan bahwa strategi pemasaran berupa 0,34 3,39 Sig


relationship marketing yaitu strategi di mana Loyalitas 0,000
Kepuasan Nasabah 7 9 .
Nasabah
transaksi pertukaran antara pembeli dan penjual
Koefisien Determinasi (R2) = 21,8%
berkelanjutan, tidak berakhir setelah penjualan n = 116
selesai. Hal itu juga mendukung pendapat Jackson
dan Schnnaars dalam Tjiptono (2001:134) bahwa Loyalitas nasabah akan terjalin dengan
suatu kemitraan dengan pelanggan secara terus sempurna apabila pihak bank terus mengelola
menerus yang pada akhirnya akan menimbulkan hubungan yang baik dengan nasabahnya. Seperti
kesetiaan pelanggan sehingga terjadi bisnis yang dikemukakan oleh Kotler dan Armstrong

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 28 No. 2 November2015| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
(2008:16), sebagian besar studi memperlihatkan Seperti yang diungkapkan oleh Goni dalam
bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan pelanggan Tjiptono (2002:40), agar relationship marketing
akan semakin tinggi pula kesetiaan pelanggan, dapat diimplementasikan dengan dibentuk
yang nantinya akan menghasilkan kinerja customer database, yaitu daftar nama pelanggan
perusahaan yang lebih baik. Perusahaan yang yang oleh perusahaan dianggap perlu untuk
cerdik bertujuan memuaskan pelanggan dengan membina hubungan jangka panjang dengan
hanya menjanjikan apa yang dapat mereka berikan, mereka. Tersedianya informasi tersebut maka
lalu memberikan lebih dari yang mereka janjikan. diharapkan perusahaan dapat memuaskan para
Pelanggan yang puas tidak hanya mengulangi pelanggannya secara lebih baik, yang pada
pembelian, mereka juga akan menjadi pelaku yang gilirannya dapat menumbuhkan loyalitas
memberitahukan kepada orang lain tentang pelanggan sehingga terjadi pembelian ulang.
pengalaman baik pada perusahaan tersebut. Melalui hubungan tersebut maka akan tercipta
Dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini nasabah yang loyal, di mana nasabah yang loyal
sesuai dengan pernyataan yang ada dalam Kotler merupakan aset yang berharga bagi perusahaan.
dan Armstrong (2008:16) bahwa semakin tinggi Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
tingkat kepuasan pelanggan akan semakin tinggi Apriliani (2014) yang menyatakan bahwa
pula kesetiaan pelanggan. Bank Central Asia Relationship Marketing memiliki pengaruh
Kantor Cabang Pembantu Dinoyo Kota Malang terhadap Loyalitas Nasabah, hal ini dapat
telah memperlihatkan bahwa dengan berbagai disimpulkan bahwa relationship marketing yang
macam program relationship marketingnya dapat dijalin dengan sungguh-sungguh akan
membuat nasabah menjadi puas sehingga nasabah menghasilkan loyalitas yang tinggi dari para
akan loyal terhadap bank tersebut. nasabahnya. Hasil penelitian ini menunjukkan
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian nilai kontribusi sebesar 55,6%. Pengaruh yang di
Putri (2014) yang menunjukkan bahwa pengaruh atas 50% tersebut membuktikan bahwa dengan
Kepuasan Nasabah terhadap Loyalitas Nasabah adanya strategi relationship marketing bank dapat
berpengaruh secara signifikan. Nasabah yang loyal meningkatkan loyalitas nasabahnya sehingga dapat
merupakan nasabah yang puas. Nasabah yang bersaing dan nasabah tidak akan berpindah pada
merasa puas akan merasa ingin terus melakukan bank lain. Bank juga dapat memberikan berbagai
transaksi di bank tersebut. Nasabah yang puas akan macam inovasi yang dalam berbentuk produk
senang dan akan mempertahankan hubungannya perbankan atau jasa perbankan sehingga nasabah
dengan perusahaan, karena dalam hubungan tetap loyal.
tersebut nasabah merasa semua hasil yang Hasil analisis jalur secara keseluruhan dalam
diharapkan telah terpenuhi dan melebihi apa yang penelitian ini disajikan pada Gambar 1.
diinginkan.
0,499
3. Pengaruh Relationship Marketing (X)
terhadap Loyalitas Nasabah (Y)
Pengaruh relationship marketing terhadap Relationshi 0,714 Kepuasan 0,347 Loyalitas
p Nasabah Nasabah
loyalitas nasabah ditunjukkan oleh Tabel 2 dengan (Z) (Y)
Marketing
hasil uji thitung sebesar 4,202. Koefisien jalur (β)
pada hubungan Relationship Marketing terhadap
Gambar 1. Diagram Hasil Analisis Jalur Variabel
Loyalitas Nasabah sebesar 0,499 dengan
Relationship Marketing, Kepuasan
probabilitas sebesar 0,000 (p<0,05). Hal tersebut Nasabah, dan Loyalitas Nasabah
berarti pada pengujian tersebut H0 ditolak, artinya
bahwa hipotesis yang menyatakan Relationship
Marketing berpengaruh signifikan terhadap Diagram hasil analisis jalur pada Gambar 1
Loyalitas Nasabah diterima. mempunyai persamaan sebagai berikut :
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sub Struktur I : Z = 0,714 X
variabel Relationship Marketing memiliki Sub Struktur II : Y= 0,499 X + 0,347 Z
pengaruh langsung terhadap variabel Loyalitas
Nasabah. Relationship marketing merupakan Direct Effect relationship marketing terhadap
strategi dari Bank Central Asia Kantor Cabang loyalitas nasabah adalah sebesar 0,499.
Pembantu Dinoyo Kota Malang untuk menjaga Indirect Effect (IE) = βZX x βYZ
hubungan jangka panjang dengan para nasabahnya. = 0,714 x 0,347

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 28 No. 2 November2015| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
= 0,247 Saran
Total Effect (TE) = βYX + (βZX x βZY) Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan
= 0,499 + (0,714 x 0,347) dapat memberikan kontribusi teoritis bagi peneliti
= 0,499 + 0,247 dan kontribusi praktis bagi usaha perbankan yang
= 0,746 terkait. Adapun saran-saran sebagai berikut:
1. Saran Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan a. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan
bahwa pengaruh total lebih besar daripada dapat meneliti dengan variabel lainnya
pengaruh langsung. Hal ini menunjukkan bahwa yaitu selain variabel yang telah diteliti agar
keberadaan variabel Kepuasan Nasabah sebagai dapat memperoleh hasil yang lebih variatif
variabel antara diperlukan untuk memperkuat dan mengetahui variabel lain yang
keberadaan variabel Relationship Marketing dan mungkin dihasilkan dari pengaruh
Loyalitas Nasabah. relationship marketing, kepuasan nasabah,
serta loyalitas nasabah.
Ketepatan Model 2. Saran Bagi Perusahaan
a. Bank Central Asia Kantor Cabang
Ketepatan model hipotesis dari data penelitian
Pembantu Dinoyo Kota Malang sebaiknya
diukur dari hubungan koefisien determinasi (R2) di
mempertahankan dan meningkatkan
kedua persamaan. Hasil ketepatan model adalah
strategi Relationship Marketing yang telah
sebagai berikut:
diterapkan. Para karyawan juga harus
R2 = 1 - (1 - R21) (1 - R22)
dapat memahami permasalahan para
= 1 - (1 - 0,509) (1 - 0,218)
nasabahnya dan dapat menyelesaikan
= 1 - 0,383
masalah tersebut.
= 0,617 atau 61,7%
b. Bank Central Asia Kantor Cabang
Pembantu Dinoyo Kota Malang juga harus
Hasil perhitungan ketepatan model sebesar
memperhatikan faktor lain seperti kualitas
61,7% menerangkan bahwa kontribusi model
layanan dan kualitas produk di mana
untuk menjelaskan hubungan struktural dari ketiga
faktor-faktor tersebut juga dapat
variabel yang diteliti adalah sebesar 61,7% dan
mempengaruhi kepuasan dan loyalitas
sisanya 38,3% dijelaskan oleh variabel lain yang
nasabah.
tidak ada dalam model penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Apriliani, F. 2014. Pengaruh Relationship
1. Berdasarkan hasil penelitian, terbukti bahwa Marketing terhadap Kepuasan dan
terdapat pengaruh yang signifikan antara Loyalitas Nasabah. Jurnal Administrasi
Relationship Marketing (Pemasaran Bisnis, 17(1): 1-5.
Relasional) (X) terhadap Kepuasan Nasabah
(Z). Hal ini dapat dilihat pada koefisien jalur Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian:
(β) sebesar 0,714 dengan probabilitas sebesar Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
0,000 (p<0,05). Cipta.
2. Berdasarkan hasil penelitian, terbukti bahwa
Chandra, G. 2002. Strategi & Program
terdapat pengaruh yang signifikan antara
Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
Kepuasan Nasabah (Z) terhadap Loyalitas
Nasabah (Y). Hal ini dapat dilihat pada Hurriyati, R. 2010. Bauran Pemasaran&Loyalitas
koefisien jalur (β) sebesar 0,347 dengan Konsumen. Bandung: Alfabeta
probabilitas sebesar 0,000 (p<0,05).
3. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya Kotler, Philip, Gary Armstrong. 2008. Prinsip-
pengaruh yang signifikan antara Relationship prinsip Pemasaran. Diterjemahkan oleh:
Marketing (Pemasaran Relasional) (X) Bob Sabran. Jilid 1. Ed.12. Jakarta:
terhadap Loyalitas Nasabah (Y). Hal ini dapat Erlangga.
dilihat pada koefisien jalur (β) sebesar 0,499
dengan probabilitas sebesar 0,000 (p<0,05). Nasution, M.N. 2001. Manajemen Mutu Terpadu
(Total Quality Management). Jakarta:
Ghalia Indonesia.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 28 No. 2 November2015| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Putri, U.P. 2014. Pengaruh Relationship Marketing
terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah.
Jurnal Administrasi Bisnis, 15(2): 1-9.
Sohail, M. Sadiq. 2012. The Antecedents of
Relationship Marketing and Customer
Loyalty: A Conceptual Framework to
Determine Outcomes. International
Conference on Economics, Business
Innovation, 38: 236-240.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D). Bandung: Alfabeta.
Tjiptono, Fandy. 2000. Manajemen Pemasaran
Perspektif Asia. Yogyakarta: Andi.
______________. 2001. Prinsip-Prinsip Total
Quality Service (TQS). Yogyakarta: Andi.
______________. 2006. Pemasaran Jasa. Malang:
Bayumedia Publishing.
______________. 2002. Strategi Pemasaran.
Yogyakarta: Andi.
Wibisono, D. 2011. Manajemen Kinerja Korporasi
& Organisasi: Panduan Penyusunan
Indikator. Jakarta: Erlangga.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 28 No. 2 November2015| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai