I. Pendahuluan
Perkembangan ekonomi dunia saat ini semakin meluas dan persaingan juga semakin tajam. Di era
globalisasi seperti sekarang ini mewarnai berbagai jenis persaingan dalam berwirausaha. Perusahaan di
berbagai sektor industri, perdagangan dan jasa menjamur dan selalu menciptakan inovasi baru setiap
periodenya. Kesuksesan dan kesuksesan perusahaan terbentuk ketika perusahaan dapat mempertahankan
brand di mata klien/mitra bisnisnya. Dengan memberikan kepercayaan, pengalaman, dan kualitas layanan
yang baik kepada klien/mitra bisnis, akan berpotensi membangun kepercayaan di mata klien/mitra bisnis
dan pada akhirnya menciptakan hubungan yang erat antara klien dan perusahaan. Menurut teori
pemasaran, perusahaan yang dapat bertahan, berinovasi, dan memenangkan persaingan di pasar dunia
adalah perusahaan yang mampu menawarkan nilai lebih dan dapat memenuhi ekspektasi atau ekspektasi
pasar. Oleh karena itu, untuk mencapai kesuksesan, sebuah perusahaan
12852
______________________________________________________________
harus memenuhi persyaratan tersirat dan eksplisit dari klien/mitra bisnis untuk mencapai keberhasilan
dalam persaingan bisnis (Kotler et al., 2019).
Pembangunan adalah usaha sistematis dan berkesinambungan yang dilakukan untuk mewujudkan
sesuatu yang dicita-citakan. Pembangunan adalah perubahan menuju perbaikan. Perubahan menuju
perbaikan memerlukan penggerakan seluruh sumber daya manusia dan nalar untuk mewujudkan apa yang
dicita-citakan. Selain itu, pembangunan juga sangat bergantung pada ketersediaan kekayaan sumber daya alam.
Ketersediaan sumber daya alam merupakan salah satu kunci pertumbuhan ekonomi di suatu daerah.
(Shah, M. et al. 2020)
Dalam penelitian ini peneliti mengambil kasus perkembangan bisnis di PT Burdah Unggul Sejahtera
(PT Bultera), dimana perkembangan bisnis yang terjadi di PT Bultera bergerak dinamis mengikuti
perkembangan zaman. Berbagai strategi diterapkan oleh PT Bultera dalam hal peningkatan return on
investment (ROI), kepuasan, loyalitas pelanggan, keuntungan, dan permintaan barang/jasa serta
kesinambungan kerjasama bisnis di berbagai sektor. Perusahaan harus selalu update terkait trend / perilaku
klien, karena hal ini sangat penting dalam menyusun strategi bisnis dalam hal menarik minat klien atau
pasar. Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dengan meningkatkan keahlian/keandalan, tingkat kepercayaan, pengalaman, dan kualitas layanan untuk
bertahan dalam persaingan bisnis sehingga perusahaan dapat selalu berkelanjutan dalam menjalankan
bisnisnya dan tepat sasaran (Iacobucci, 2018). Berikut adalah grafik laporan laba rugi PT Butera selama 5
tahun terakhir.
Dari grafik di atas dapat dijelaskan bahwa PT Bultera sedang mengalami trend line income yang
menurun akibat persaingan bisnis dan tentunya pandemi Covid-19 yang telah mendisrupsi bisnis di berbagai
sektor. Namun, PT Bultera tetap melakukan manuver bisnis dalam hal mempertahankan dan meningkatkan
kualitas layanan, kepercayaan merek, dan pengalaman merek dalam hal menarik pasar dan klien untuk
membeli barang dan jasa serta menjalin kerjasama dan berbisnis dengan PT Bultera. Strategi pemasaran
12853
Machine Translated by Google
memberikan arahan kepada perusahaan dalam kaitannya dengan variabel seperti segmentasi pasar,
identifikasi target pasar, positioning, elemen bauran pemasaran, dan biaya bauran pemasaran
(Czinkota et al., 2021). Setiap perusahaan sebagai produsen selalu menginginkan pembeli/kliennya
mendapatkan kepuasan atas barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan kepada mereka. Sebagai
gambaran, seperti yang dilakukan perusahaan PT Bultera. Perusahaan banyak melakukan kerjasama/
penjualan barang/jasa seperti batu bara, jasa konstruksi, tenaga kerja outsourcingOleh karena itu, PT
Bultera selalu memperhatikan faktor pendukung baik internal maupun eksternal dalam hal peningkatan
pembelian/kerjasama dengan mitra bisnis. Perusahaan harus memahami bahwa keputusan pembelian
oleh klien/mitra bisnis merupakan proses yang panjang oleh klien/mitra bisnis yang dimulai jauh
sebelum klien membeli suatu produk dan bertahan lama setelahnya. Proses yang terjadi ketika klien
ingin mengambil keputusan pembelian adalah mencari informasi, mengevaluasi alternatif, keputusan
pembelian dan perilaku pasca pembelian (Aripin, 2021).
Perusahaan selalu memiliki tujuan untuk meningkatkan penjualan produk atau jasanya, maka
harapan bagi perusahaan adalah keputusan pembelian yang dilakukan klien dapat memberikan
sensasi kepuasan kepada pengguna dan selalu melakukan keputusan pembelian secara teratur.
Keputusan pembelian disini dapat didefinisikan sebagai aktivitas klien yang terlibat langsung dalam
pengambilan keputusan dalam hal melakukan pembelian produk yang ditawarkan oleh produsen
(Kotler et al., 2019). Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian klien terhadap produk
yang ditawarkan. Salah satunya adalah brand trust, seorang klien akan membeli suatu produk karena
klien yakin dan yakin dengan produk yang ditawarkan, kemudian brand experience dimana klien
merasakan sensasi pengalaman yang baik saat membeli produk yang ditawarkan, dan service quality
dimana klien merasakan pelayanan yang baik dari perusahaan.
Berdasarkan observasi dan pembahasan di atas maka peneliti akan memfokuskan pada topik
pengaruh Brand Trust, Brand Experience terhadap Purchase Intention terhadap keberlanjutan
kerjasama bisnis PT Burdah Unggul Sejahtera yang dimoderatori Service Quality.
12854
Machine Translated by Google
Kualitas layanan dapat dijelaskan sebagai pernyataan tentang sikap dan hubungan yang dihasilkan
12855
Machine Translated by Google
dari kolaborasi antara harapan dan hasil kinerja. Definisi lain dari kualitas pelayanan adalah upaya
memenuhi kebutuhan dan keinginan klien serta ketepatan dalam penyampaiannya agar sesuai dengan
harapan klien (Qalati et al., 2021).
H3 : Service Quality berpengaruh terhadap Purchase Intention.
2.6 Moderasi Kualitas Pelayanan Terhadap Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Pembelian
Intention
Pada penelitian sebelumnya dijelaskan bahwa brand trust akan muncul jika sebuah brand
dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan klien. Kepercayaan merek tercipta karena rasa kepuasan
klien setelah menggunakan merek, kepercayaan hadir karena merek menyediakan atau menjual sesuai
dengan komitmen yang dihadirkan perusahaan (Aureliano-Silva et al., 2022). Menurut penelitian Kim et
al., (2018) kepercayaan merek merupakan hasil dari keinginan klien pada umumnya yang percaya
bahwa suatu merek dapat memenuhi persyaratan atau harapan yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan klien/mitra bisnis. Kepercayaan merupakan faktor yang sangat penting dalam membangun
hubungan antara perusahaan dengan klien/mitra bisnis, kepercayaan merek merupakan harapan klien
terhadap perusahaan, jika perusahaan dapat memenuhi keinginan klien sesuai dengan harapan dan
klien merasakan kepuasan dari kualitas layanan, klien akan setia pada hubungan kerja sama dalam
jangka panjang atau membeli kembali produk yang disediakan oleh perusahaan (Alonso Dos Santos et
al., 2020).
H4 : Brand trust berpengaruh terhadap purchase intention yang dimoderatori oleh service quality.
2.7 Moderasi Service Quality terhadap Pengaruh Brand Experience terhadap Pembelian
Maksud
Dalam penelitian Khan et al., (2021) menjelaskan bahwa brand experience atau pengalaman
terhadap suatu merek telah banyak menarik perhatian dalam praktik dunia pemasaran, persepsi klien
pada setiap saat ketika mereka berhubungan dengan merek tersebut, baik ketika klien melihat citra
merek dalam iklan, maupun pada tingkat kualitas yang berfokus pada layanan pribadi yang diterima
klien. Hubungan emosional pengalaman merek dengan niat beli yang dimoderatori oleh kualitas layanan
secara otomatis akan tercipta melalui bagaimana klien menghabiskan waktu tertentu dengan merek
tersebut. kualitas layanan akan menjadi sumber dukungan bagi klien untuk menciptakan pengalaman
merek dan ini akan memengaruhi niat beli (Ali et al., 2018).
H5: Brand experience berpengaruh terhadap niat beli, dimoderatori oleh layanan
kualitas.
Jenis penelitian penyelidikan menggunakan kasual dan korelasi, karena berkaitan dengan
identifikasi variabel independen (kepercayaan merek & pengalaman merek) pada variabel dependen
(niat beli) dan variabel pemoderasi (kualitas layanan).
(Sekaran, 2017). Sedangkan metode yang tepat dalam penelitian ini menggunakan kuantitatif dimana
metode ini cocok digunakan untuk populasi yang besar dengan variabel yang terbatas. Penelitian
kuantitatif ini melibatkan pemanfaatan dan analisis data numerik menggunakan teknik statistik khusus
untuk menjawab pertanyaan seperti siapa, bagaimana, kapan, di mana, dan berapa banyak (Apuke &
Program, 2017). Responden penelitian ini menggunakan teknik sensus internal dan eksternal PT Bultera
yaitu karyawan, mitra bisnis, dan klien. Desain dalam penelitian ini menggunakan explanatory research
yang menjelaskan hubungan tertentu, sifat, atau menentukan perbedaan faktor antar kelompok atau
dalam suatu situasi (Sekaran, 2017). Metode pengumpulan data di lapangan adalah explanatory survey
dalam bentuk penelitian kuantitatif. Data kuantitatif
12856
Machine Translated by Google
pengolahan dalam penelitian ini dibantu oleh perangkat lunak SmartPLS 3 (v. 3.3.9) dengan menggunakan
pendekatan model persamaan struktural kuadrat terkecil parsial (PLS-SEM).
1 Jenis Kelamin
1. Pria 2. 121 62,7
Wanita 72 37,3
Total 193 100 %
2 Usia 1. <
25 Tahun 2. 25 - 62 32,1
30 Tahun 3. 31 - 40 47 24,3
Tahun 4. > 40 Tahun 53 27,4
Total 3 Pendidikan 31 16,1
193 100 %
Terakhir 1. SMA/SMK 2.
Diploma 3. S1 4. 24 12,4
S2 5. S3 36 18,6
92 47,6
32 16,5
9 4,6
Total 193 100%
4 Status Kepegawaian
1. Kontrak 2. 112 58
Pegawai Tetap 3. Pemberi 52 26,9
Kerja Total 5 29 29,1
193 100%
Pengalaman kerja/usaha
1. < 3 Tahun 92 47,6
2. 3 - 6 Tahun 42 21,7
3. 6 - 10 Tahun 4. 27 13,9
> 10 Tahun 32 16,5
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa gambaran responden berdasarkan jenis kelamin sebagian besar
berjenis kelamin laki-laki yaitu 62,7% dan berjenis kelamin perempuan sebesar 37,3%, sedangkan dari segi usia
kerja sebagian besar responden berusia kurang dari 25 tahun. , yaitu 32,1% dan untuk
12857
Machine Translated by Google
minoritas berusia di atas 40 tahun sebesar 16,1%. Kemudian dari segi pendidikan, responden didominasi oleh
pendidikan S1/S1 sebesar 47,6%. Ditinjau dari status kepegawaian, tenaga kontrak didominasi sebesar 58%
dan status kepegawaian minoritas yaitu wiraswasta sebanyak 29,1%. Serta dari segi pengalaman kerja,
responden didominasi oleh pengalaman kerja kurang dari 3 tahun atau 47,6%, sedangkan pengalaman kerja/
pengusaha lebih dari 10 tahun sebanyak 16,5%.
Pada tabel di bawah ini dijelaskan bahwa hasil pengujian penelitian dengan menggunakan metode SEM PLS
memiliki Cornbach's Alpha, rho_A, dan Composite Reliability yang semuanya bernilai > 0,7 dan hasil pengujian
Average Variance Extracted (AVE) semuanya > 0,5 . Sehingga dapat disimpulkan dalam penelitian ini bahwa
tes tersebut membuktikan bahwa responden penelitian ini valid dan reliabel.
X2
0,881 0,903 0,539 0,5071
Pengalaman Merek
Y
0,774 0,771 0,855 Maksud
Pembelian
Z 0,502
Kualitas 0,901 0,917
Melayani
Z Moderasi pada
efek X1 pada Y
1.000 1.000 1.000 1.000
Z Moderasi pada
1.000 1.000 1.000 1.000
efek X2 pada Y
12858
Machine Translated by Google
7 0,767 0,709
8 0,712 0,717
9 0,737
10 0,759
11 0,734
4.3 Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan pengujian yang menghasilkan nilai signifikansi dari masing-masing
koefisien dimana terdapat pengaruh yang signifikan atau tidak signifikan antara variabel independen, dependen
dan moderator. Pengujian model struktural digunakan untuk menganalisis hipotesis antar variabel penelitian dan
mengukur P-value dan T-Statistics. Jika nilai T-Statistics menghasilkan > 1,96 maka menghasilkan nilai yang
valid atau P-Value < 0,05 maka dapat diartikan bahwa variabel yang diuji berpengaruh signifikan. pengujian
hipotesis koefisien jalur dan dijelaskan sebagai berikut:
12859
Machine Translated by Google
dan meningkatkan tingkat kepercayaan di mata dan pikiran klien. Karena hal ini akan
berdampak pada keberlangsungan kerjasama bisnis dan pendapatan perusahaan. Pada
pengujian ini dapat disimpulkan bahwa H1: diterima.
4.8. Service Quality memiliki pengaruh moderating terhadap hubungan antara Brand
Experience dan Purchase Intention
Berdasarkan hasil hipotesis koefisien jalur di atas menunjukkan bahwa moderasi service
quality terhadap pengaruh brand trust terhadap purchase intention menghasilkan nilai
signifikansi T-Statistics 1,942 < 1,96 dan nilai P-Value 0,325 > 0,05; dari
12860
Machine Translated by Google
hasil T-Statistics dan P-Value tidak memenuhi syarat signifikansi. sehingga dapat diartikan bahwa
pengaruh brand experience terhadap purchase intention yang dimoderasi oleh service quality
memberikan hasil yang tidak signifikan dan positif dan moderasi service quality tidak mampu memperkuat
hubungan antara brand experience dan purchase intention. Pada pengujian ini dapat disimpulkan bahwa
H5: ditolak.
V. KESIMPULAN
Penelitian ini memberikan hasil studi empiris mengenai pengaruh Brand Trust, Brand Experience
terhadap Purchase Intention terhadap Keberlanjutan Kemitraan Bisnis PT Burdah Unggul Sejahtera
yang dimoderatori oleh Service Quality. Penelitian ini menggunakan 193 responden, baik karyawan,
mitra bisnis, maupun klien yang terkait dengan PT Bultera. Peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengaruh Brand Trust terhadap Purchase
Intention. Hasil pengujian menyatakan bahwa brand trust berpengaruh positif dan signifikan terhadap
purchase intention, hal ini dapat diartikan bahwa tingkat brand trust akan memberikan pengaruh yang
sangat baik terhadap klien keputusan pembelian dan membuat klien melakukan kerjasama bisnis
dengan PT Bultera, oleh karena itu PT Bultera harus menjaga kepercayaan agar klien lebih yakin
dan merasa aman dengan adanya kerjasama bisnis yang berkelanjutan.
2. Pengaruh Pengalaman Merek terhadap Niat Beli. Pada hasil pengujian di atas dijelaskan bahwa brand
experience berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli, hal ini dapat diartikan bahwa
pengalaman yang dirasakan klien pada saat membeli/mengkonsumsi produk barang/jasa yang
ditawarkan perusahaan memberikan dampak sensasi kepuasan pada klien. Sehingga klien dapat
berpikir untuk membeli kembali barang/jasa yang ditawarkan dan melakukan kerjasama bisnis yang
berkelanjutan.
3. Pengaruh Service Quality terhadap Purchase Intention Hasil pengujian menyatakan bahwa service
quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap purchase intention, hal ini menjelaskan pentingnya
memberikan service quality yang baik kepada klien, agar kualitas layanan mendukung perasaan
klien untuk melakukan pembelian atau kerjasama. dengan PT Bultera.
4. Service Quality memiliki efek moderating terhadap hubungan antara Brand Trust dan Purchase
Intention. Hasil uji moderasi ini menjelaskan bahwa kualitas layanan memiliki efek penguatan pada
hubungan kepercayaan merek terhadap niat beli, hal ini menjelaskan bahwa kualitas layanan akan
memberikan dukungan penguatan antara kepercayaan merek dan niat beli.
5. Service Quality memiliki efek moderating terhadap hubungan antara Brand Experience dan Purchase
Intention. Hasil uji moderasi ini menjelaskan bahwa moderasi kualitas layanan memiliki efek
penguatan pada hubungan kepercayaan merek terhadap niat beli, hal ini menjelaskan bahwa kualitas
layanan akan memberikan dukungan penguatan antara pengalaman merek dan niat beli.
Referensi
Ahn, J., & Kembali, KJ (2018). Di luar perjudian: memediasi peran pengalaman dan sikap merek. Jurnal
Internasional Manajemen Perhotelan Kontemporer, 30(10), 3026–3039. https://doi.org/10.1108/
IJCHM-07-2017-0473
Ajzen, I. (2020). Teori perilaku terencana: Pertanyaan yang sering diajukan. Perilaku Manusia dan
Teknologi Baru, 2(4). https://doi.org/10.1002/hbe2.195 Ali, A., Sherwani, M., Ali, A., Ali,
Z., & Sherwani, M. (2020). Investigasi anteseden niat beli produk merek halal: investigasi empiris.
12861
Machine Translated by Google
Ali, A., Xiaoling, G., Sherwani, M., & Ali, A. (2018). Anteseden niat pembelian merek Halal konsumen:
pendekatan terpadu. Keputusan Manajemen, 56(4), 715– 735. https://doi.org/10.1108/
MD-11-2016-0785
Alonso Dos Santos, M., Llanos Contreras, O., Calabuig Moreno, F., & Augusto Felicio, J.
(2020). Haruskah perusahaan keluarga mengomunikasikan identitas keluarga dan negara asal
mereka? Sebuah studi lintas budaya dari Chili dan Spanyol. Jurnal Internasional Pasar
Berkembang, 17(3), 725–746. https://doi.org/10.1108/IJOEM-01-2020-0027
Aripin, Z. (2021). Manajemen Pemasaran.
Atulkar, S. (2020). Kepercayaan merek dan loyalitas merek pada pembeli mal. Intelijen dan
Perencanaan Pemasaran, 38(5), 559–572. https://doi.org/10.1108/MIP-02-2019-0095
Aureliano-Silva, L., Spers, EE, Lodhi, RN, & Pattanayak, M. (2022). Siapa yang suka memaafkan?
Mekanisme mediator pemulihan layanan antara cinta merek, kepercayaan merek, dan niat
membeli dalam konteks aplikasi pengiriman makanan. British Food Journal, di depan (di depan
cetak). https://doi.org/10.1108/bfj-07-2021-0819 Beig, FA, & Nika, FA (2022). Dampak
Pengalaman Merek pada Ekuitas Merek Portal Belanja Online: Studi Situs E-Commerce Terpilih di
Negara Bagian Jammu dan Kashmir.
Bisnis Global 23(1), 156–175. https://doi.org/10.1177/0972150919836041
Tinjauan,
Botelho, T., Harrison, R., & Mason, C. (2021). Malaikat bisnis keluar: teori perspektif perilaku terencana.
Ekonomi Kecil,Bisnis
57(1). https://doi.org/10.1007/
s11187-019-00292-0
Chen, L., Li, YQ, & Liu, CH (2019). Bagaimana kualitas layanan penerbangan menentukan jumlah niat
pembelian kembali - Memediasi dan memoderasi efek kualitas merek dan nilai yang dirasakan.
Jurnal Manajemen Transportasi Udara, 75(Oktober), 185–197. https://doi.org/10.1016/
j.jairtraman.2018.11.002
Choi, YK (2019). Efek persuasi karakter dalam advergaming: Peran kepercayaan merek, keterlibatan
produk, dan kecenderungan kepercayaan. Riset Internet, 29(2), 367–380. https://doi.org/10.1108/
IntR-01-2018-0021
Czinkota, MR, Kotabe, M., Vrontis, D., & Shams, SMR (2021). Manajemen Pemasaran.
Di Moremedia.
De Villiers, MV, Chinomona, R., & Chuchu, T. (2018). Pengaruh lingkungan toko terhadap sikap
merek, pengalaman merek dan niat beli. Jurnal Bisnis Afrika Selatan 1–8.
Manajemen, 49(1),
https://doi.org/10.4102/sajbm.v49i1.186
Goutam, D., Ganguli, S., & Gopalakrishna, BV (2022). Kesiapan teknologi dan kualitas layanan –
berdampak pada niat beli dan loyalitas. Intelijen dan Perencanaan Pemasaran. https://doi.org/
10.1108/MIP-06-2021-0196
Rambut Jr, JF, Hitam, WC, Babin, BJ, & Anderson, RE (2019). Analisis Data Multivariat
Edisi Delapan. Di Cengage (Vol. 49, Edisi 1).
Han, H., Yu, J., Chua, BL, Lee, S., & Kim, W. (2019). Dampak produk inti dan layanan menghadapi
kualitas, sikap, citra, kepercayaan, dan cinta pada pembelian kembali: Layanan penuh vs
maskapai berbiaya rendah di Korea Selatan. Jurnal Internasional Manajemen Perhotelan
Kontemporer, 31(4), 1588–1608. https://doi.org/10.1108/IJCHM-05-2018-0376 Huaman-
Ramirez, R., & Merunka, D. (2019). Efek pengalaman merek pada keterikatan merek: peran
kepercayaan merek, usia, dan pendapatan. Tinjauan Bisnis Eropa, 31(5), 610–645. https://
doi.org/10.1108/EBR-02-2017-0039 Iacobucci, D. (2018).
Manajemen Pemasaran. Dalam Manajemen Pemasaran.
12862
Machine Translated by Google
Javed, MK, Degong, M., & Qadeer, T. (2019). Hubungan antara persepsi etis konsumen China dan
niat beli: Sebuah perspektif tentang strategi manajemen perusahaan/merek yang etis. Jurnal
Pemasaran dan Logistik Asia Pasifik, 31(3), 670– 690. https://doi.org/10.1108/
APJML-10-2017-0254 Joshi, Y., & Srivastava, AP (2020).
Meneliti efek CE dan BE pada niat beli konsumen terhadap pakaian hijau. Konsumen Muda, 21(2),
255–272. https://doi.org/10.1108/YC-01-2019-0947
Khan, A., Mohammad, AS, & Muhammad, S. (2021). Model terintegrasi dari pengalaman merek dan
kecintaan merek terhadap merek halal: survei konsumen makanan cepat saji halal di Malaysia.
Jurnal Islam 12(8),
dari 1492–1520. https://doi.org/10.1108/JIMA-11-2019-0236
Pemasaran,
Kim, MS, Shin, DJ, & Koo, DW (2018). Pengaruh Persepsi Kewajaran Layanan terhadap Kepercayaan
Merek, Pengalaman Merek dan Perilaku Kewargaan Merek. Jurnal Perhotelan Internasional
https://doi.org/10.1108/IJCHM-06-2017-0355
30(7), Manajemen Kontemporer, 2603–2621.
Kotler, P., Keller, K., & Mairead, B. (2019). Manajemen pemasaran edisi Eropa ke-4.
Di Pearson UK (Vol. 13, Edisi 3).
Lee, JE, & Youn, SY (2021). Pemasaran mewah di media sosial: peran jarak sosial dalam video
pengerjaan. Jurnal Pemasaran dan Logistik Asia Pasifik, 33(3), 826–845. https://doi.org/10.1108/
APJML-09-2019-0551
Lin, YH, Lin, FJ, & Wang, KH (2021). Pengaruh misi sosial terhadap kualitas layanan dan citra merek.
Jurnal Riset Bisnis, 132(Juni), 744–752. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2020.10.054
Naeem, M. (2019). Peran platform jejaring sosial sebagai alat untuk meningkatkan kualitas layanan
dan niat beli pelanggan di negara Islam. Jurnal Pemasaran Islami, 10(3), 811–826. https://
doi.org/10.1108/JIMA-11-2018-0214 Ngo, HM, Liu, R., Moritaka, M., & Fukuda,
S. (2020). Pengaruh faktor tingkat industri, kredibilitas merek, dan reputasi merek pada kepercayaan
merek pada makanan yang aman: bukti dari sektor sayuran yang aman di Vietnam. Jurnal
Makanan Inggris, 122(9), 2993–3007. https://doi.org/10.1108/BFJ-03-2020-0167
Nosi, C., Pucci, T., Melanthiou, Y., & Zanni, L. (2021). Pengaruh kepercayaan merek online dan offline
terhadap niat beli konsumen. Jurnal Bisnis EuroMed. https://doi.org/10.1108/EMJB-01-2021-0002
Olšanová, K., Escobar Ríos, A., Cook, G., Král, P., & Zlatiÿ, M. (2021). Dampak kesadaran kegiatan
CSR terkait merek terhadap niat beli untuk merek-merek mewah.
Jurnal Tanggung Jawab Sosial, 18(3), 597–618. https://doi.org/10.1108/SRJ-10-2020- 0398
Ong, CH, Lee, HW, & Ramayah, T. (2018). Dampak pengalaman merek terhadap loyalitas. Jurnal
27(7),
Pemasaran Perhotelan dan 755–774. https://doi.org/10.1080/19368623.2018.1445055
Pengelolaan,
Prentice, C., Wang, X., & Loureiro, SMC (2019). Pengaruh brand experience dan service quality
terhadap customer engagement. Jurnal Ritel dan Layanan Konsumen, 50(Februari), 50–59.
https://doi.org/10.1016/j.jretconser.2019.04.020 Qalati, SA, Vela, EG, Li, W., Dakhan,
SA, Hong Thuy, TT, & Merani, SH (2021). Pengaruh kualitas layanan yang dirasakan, kualitas situs
web, dan reputasi pada niat pembelian: Peran mediasi dan moderasi dari kepercayaan dan
risiko yang dirasakan dalam belanja online.
8(1),
Bisnis dan Manajemen yang Meyakinkan, 1–21. https://doi.org/10.1080/23311975.2020.1869363
Rahman, MS, & Mannan, M. (2018). Perilaku pembelian online konsumen fashion lokal
12863
Machine Translated by Google
merek pakaian: Adopsi informasi, e-WOM, keakraban merek online, dan pengalaman
merek online. Jurnal Pemasaran dan Manajemen Mode, 22(3), 404–419. https://
doi.org/10.1108/JFMM-11-2017-0118
Shah, M. et al. (2020). Dampak Pembangunan PT. Medco E&P Malaka pada Aspek
Ekonomi di Kabupaten Aceh Timur. Jurnal Lembaga Riset dan Kritik Internasional
Budapest (BIRCI-Journal). P.276-286.
Shukla, M., Misra, R., & Singh, D. (2022). Menjelajahi hubungan antara kemasan produk
semiotik, dimensi pengalaman merek, kepercayaan merek, dan niat membeli di pasar
berkembang Asia. Jurnal Pemasaran dan Logistik Asia Pasifik. https://doi.org/10.1108/
APJML-10-2021-0718
Sullivan, YW, & Kim, DJ (2018). Menilai efek evaluasi produk konsumen dan kepercayaan
pada niat pembelian kembali di lingkungan e-commerce. International Journal of
Informasi
Management, 39 (Desember 2017), 199–219. https://doi.org/10.1016/
j.ijinfomgt.2017.12.008
Sung, E. (Christine). (2020). Tanggapan konsumen terhadap iklan aplikasi seluler selama
periode liburan. Jurnal Pemasaran Konsumen, 37(3), 341–352. https://doi.org/10.1108/
JCM-03-2019-3137
Sussman, R., & Gifford, R. (2019). Kausalitas dalam Teori Perilaku Terencana.
Sosial
Kepribadian dan Psikologi https://doi.org/ Buletin, 45(6).
10.1177/0146167218801363
12864