Anda di halaman 1dari 123

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era industri 4.0 saat ini, perkembangan dalam dunia bisnis tumbuh

dengan sangat pesat. Berbagai peluang dan juga tantangan berjalan mengikuti

laju perkembangan bisnis. Dalam dunia bisnis tentunya perusahaan

menginginkan untuk dapat menciptakan pelanggan yang loyal. Pelanggan

yang loyal adalah inti dari setiap bisnis yang dijalankan. Kotler dan Keller

(2009) memberikan pernyataan tentang satu-satunya yang dapat diciptakan

oleh perusahaan yaitu nilai yang berasal dari pelanggan tersebut, itu

merupakan semua nilai yang dimiliki sekarang dan nilai yang akan dimiliki

di masa yang akan datang. Suatu bisnis akan sukses jika berhasil

mendapatkan, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan.

Suatu pelanggan yang dikatakan loyal yaitu tidak akan mudah

terpengaruh atau berpindah ke perusahaan atau produk lainnya. Loyalitas dari

para pelanggan merupakan suatu tujuan yang harus dicapai agar

perusahaan mampu mempertahankan posisi perusahaan dipasar, serta dapat

mampu menciptakan efektivitas dan efisiensi perusahaan, karena apabila

perusahaan tidak dapat membangun loyalitas maka kemungkinan sebuah

perusahaan dapat mengeluarkan banyak uang dan tenaga.

Sepanjang tahun 2022, sektor industri manufaktur di tanah air

konsisten berada dalam level ekspansif, yang tercermin pada capaian


2

Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia dengan posisi di

atas poin 50. Pada Desember 2022, PMI Manufaktur Indonesia ditutup pada

tingkat 50,9 atau berhasil naik dibandingkan perolehan bulan sebelumnya

yang menyentuh di angka 50,3.

Berdasarkan hasil survei yang dirilis S&P Global, PMI Manufaktur

Indonesia bertahan dalam fase ekspansif selama 16 bulan berturut-turut sejak

September 2021. Kinerja positif ini menunjukkan geliat industri manufaktur

nasional terus mengalami perbaikan dan semakin pulih setelah terkena

dampak pandemi Covid-19 dan di tengah kondisi ekonomi global yang tidak

menentu karena ancaman resesi. Sedangkan untuk PT PTratiwi Putra sulung

malah sebaliknya Dari data yang ada di PT Pratiwi Putra Sulung menunjukan

bahwa Kepuasan pelanggan cenderung menurun pada tahun 2022 hal ini juga

menjadi dasar kami melakukan penelitian karna pada tahun 2022 industri

konstruksi yang seharusnya sedang menggeliat pasca Covid 19, sehingga di

harapkan Revenue meningkan akan tetapi diduga ada kepuasan pelanggan

berkurang senigga cenderung ada penurunan di tahun 2022, PT Pratiwi Putra

Sulung merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi oil dan

gas. Kegiatan usaha penunjang minyak dan gas atau biasa disebut MIGAS

meliputi industri penunjang Migas (material & peralatan) dan jasa penunjang

migas (konstruksi dan jasa lainnya). Tentunya untuk melakukan kegiatan

usaha penunjang migas ini setiap perusahaan harus memiliki SKUP migas.

SKUP merupakan Surat Kemampuan Usaha Penunjang Migas atau biasa

disebut SKUP Migas adalah Standar Perizinan Berusaha sebagai legalitas


3

usaha industri penunjang migas atau jasa penunjang migas yang diberikan

kepada perusahaan sesuai Peraturan Pemerintah No 5 Tahun 2021. Dalam hal

ini PT Pratiwi Putra Sulung fokus pada Usaha Jasa Konstruksi Migas yang

kegiatan usaha jasa layanannya untuk penanganan pekerjaan bangunan atau

konstruksi atau wujud fisik lainnya dalam menunjang kegiatan usaha minyak

dan gas bumi.

Dalam hal menciptakan atau membangun loyalitas pelanggan PT

Pratiwi Putra Sulung harus mampu melihat berbagai variabel yang dapat

mempengaruhi pelanggan agar mau menjadi pelanggan yang loyal dalam

memanfaatkan jasa layanan dari perusahaan. Sola (2017) dalam jurnalnya

mengungkapkan bahwa loyalitas pelanggan dapat tercipta karena berbagai

faktor: kualitas produk, kualitas layanan. Suatu produk akan diterima oleh

pelanggan dan bertahan dalam kompetisi pasar apabila produk tersebut telah

memberikan kepuasan kepada pelanggan. Dalam membangun sebuah

konstruksi penunjang Migas tentunya perusahaan akan memberikan produk-

produk yang berkualitas agar dapat memberikan keppuasan pada pelanggan

sehingga akan tumbuh sikap loyalitas pada pelanggan.

Pada tabel dibawah ini komoditas produk OCTG:

Tabel 1.1. Komoditas OCTG

No Produk Tipe Produk

1. Casing Casing

2. Tubing Tubing
3. Accessories OCTG Pup Joint
4

Cross Over

Coupling

Blast Joint
Sumber, PT Pratiwi Putra, 2023

Pada tabel 1.1. contoh produk dalam hal komoditas OCTG, Untuk

diketahui, OCTG adalah sesuatu yang sangat penting dan pasti dibutuhkan

dalam setiap kegiatan pengeboran minyak dan gas bumi. OCTG terdiri atas

pipa selubung dan pipa produksi yang digunakan dalam produksi minyak dan

gas bumi. Produk-produk yang dibutuhkan nantinya harus memiliki kualitas

yang sangat baik. Dalam hal ini PT Pratiwi Putra Sulung, masih belum

menjalin kerjasama pada perusahaan yang memiliki jam terbang dan

pengalaman yang besar.

Kualitas produk menjadi perhatian penting bagi perusahaan dalam

menciptakan sebuah produk. Produk yang berkualitas menjadi kriteria utama

pelanggan dalam pemilihan produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

Perusahaan senantiasa mampu mempertahankan dan meningkatkan kualitas

produk guna memenuhi keinginan pelanggan. Dengan produk yang

berkualitas perusahaan dapat bersaing dengan para kompetitor dalam

menguasai pangsa pasar.

Dengan memberikan perhatian pada kualitas akan memberikan

dampak yang positif kepada bisnis melalui dua cara yaitu dampak terhadap

biaya produksi dan dampak terhadap pendapatan (Gaspersz, 2005). Dampak

terhadap biaya produksi terjadi melalui proses pembuatan produk yang


5

memiliki derajat konformasi yang tinggi terhadap standar-standar sehingga

bebas dari tingkat kerusakan. Dampak terhadap peningkatan pendapatan

terjadi melalui peningkatan penjualan atas produk berkualitas yang berharga

kompetitif. Dengan memperhatikan aspek kualitas produk, maka tujuan

perusahaan untuk memperoleh laba yang optimal dapat terpenuhi sekaligus

dapat memenuhi tuntutan pelanggan akan produk yang berkualitas dan harga

yang kompetitif.

Selain faktor kualitas produk, hal lain yang dapat mempengaruhi

loyalitas pelanggan adalah kualitas layanan. Adapun pembahasan dari Eka, et

al (2018), “Mutu layanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan

keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi

harapan pelanggan, yaitu adanya kesesuaian antara harapan dengan

persepsi manajemen, adanya kesesuaian antara persepsi atas harapan

pelanggan dengan standar kerja karyawan, adanya kesesuaian antara standar

kerja karyawan dengan layanan yang diberikan dengan layanan yang

dijanjikan dan adanya kesesuaian antara layanan yang diterima dengan yang

diharapkan dengan pelanggan”.

Kualitas layanan harus mulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir

pada persepsi pelanggan. Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa

peranan karyawan dalam memberikan servicce terhadap pelanggan dapat

memberikan dampak terhadap persepsi pelanggan pada perusahaan. Kondisi

usaha membawa perusahaan khususnya sektor jasa pada suatu kenyataan

bahwa kualitas layanan menjadi suatu keharusan agar perusahaan tetap


6

sukses, baik tingkat operasional maupun strategi. Pada saat ini banyak

perusahaan (termasuk perusahaan jasa) yang menyatakan bahwa tujuan

perusahaan yang bersangkutan adalah untuk memuaskan pelanggan. Cara

pengungkapannya mungkin beragam. Ada yang merumuskannya

“memberikan segala sesuatu yang diharapkan setiap pelanggan”, “pelanggan

adalah raja”, “kepuasan pelanggan adalah tujuan kami”, dan lain sebagainya.

Situasi ini tidak hanya terjadi pada sektor swasta, tetapi juga melanda

perusahaan atau instansi pemerintah. Kini semakin disadari bahwa layanan

dan kepuasan pelanggan merupakan aspek vital dalam rangka bertahan dalam

bisnis dan memenangkan persaingan. Meskipun demikian tidaklah gampang

untuk mewujudkan kepuasan pelanggan secara menyeluruh. Pelanggan yang

dihadapi saat ini berbeda dengan pelanggan pada beberapa dasawarsa lalu.

Kini pelanggan semakin ‘terdidik’ dan menyadari hak-haknya. Oleh karena

itu dapat dipahami bahwa ada kalangan pakar pemasaran yang berpendapat

bahwa tidak realistis bila suatu perusahaan mengharapkan tidak ada

pelanggan yang tidak puas. Namun tentu saja setiap perusahaan harus

berusaha meminimalkan ketidakpuasan pelanggan dengan memberikan

layanan yang semakin hari semakin baik. Dan pada saat bersamaan,

perusahaan perlu pula memperhatikan pelanggan yang merasa tidak puas.

Pada layanan pra survey yang dilakukan perusahaan pada pelanggan

yang memanfaatkan jasa perusahaan terdapat beberapa keluhan yang dapat

dijadikan tolak ukur dalam evaluasi manajemen, dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:
7

Tabel 1.2. Saran dan Kritik PT Pratiwi Putra Sulung

No Saran dan Kritik


1. Kurangnya konfirmasi yang disampaikan oleh PT Pratiwi Putra
Sulung terhadap Spec Material yang di gunakan.

2. Kesalahan terkait estimasi waktu dalam pengerjaan proyek


sehingga menyebabkan project Delay.
Sumber, PT Pratiwi Putra, 2023

Berdasarkan tabel 1.2 saran dan kritik pada perusahaan dapat menjadi

tolak ukur dalam evaluasi perusahaan, beberapa hal terkait kesalahan dalam

perhitungan disebabkan dinamika yang terjadi di era globalisasi, tentunya

perusahaan harus mampu memahami resiko yang terjadi kedepannya.

Selain itu faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan adalah

kepuasaan pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan faktor yang sangat

menentukan dalam pemasaran, sebaliknya kekecewaan pelanggan dalam

memberi layanan bisa menjadikan kehancuran perusahaan di masa

mendatang. Kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan saling berhubungan,

yang artinya bila ada usaha dari perusahaan untuk meningkatkan kepuasan

pelanggan maka loyalitas pelanggan akan meningkat, begitupun sebaliknya.

Sebelum di lakukan penelitian, dari data statistik yang di miliki PT

Pratiwi putra sulung tahun 2022 cenderung mengalami penurunan jumlah

order, ini kemungkinan berkaitan dengan keritik dan saran yang di lakukan

pada saat pra survey terhadap customer PT Pratiwi putra Sulung.

PT Pratiwi Putra Sulung juga melayani repeat order. Repeat Order

adalah pengulangan pengadaan barang dan jasa. Prosedur dari metode

pengadaan ini dapat dilakukan dengan melalui proses Penunjukan Langsung.


8

Pada Perpres No 16 Tahun 2018, repeat order dapat dilakukan dalam

pekerjaan jasa konsultasi (terdapat dalam pasal 41) dengan ketentuan

permintaan berulang tidak lebih dari 2 kali.

Sedangkan untuk syarat dan prosedur lain dari repeat order, PT

Pratiwi Putra Sulung melakukan negosiasi untuk pengulangan

pemesanan/pekerjaan dengan ketentuan penyedia yang sama sepanjang harga

yang ditawarkan menguntungkan dengan tidak mengorbankan kualitas,

kesepakatan harus diikat dalam kontrak/ surat pesanan baru.

Repeat order melalui proses Penunjukan langsung dalam pengadaan

barang dan jasa memang merupakan celah bagi para pemain tender, baik

dilakukan oleh instansi pemerintahnya sendiri maupun bermain dengan

penyedia barang dari pihak swastanya. Implementasinya banyak

menimbulkan masalah, karenanya perlu dilakukan revisi untuk Pengadaan

Barang dan Jasa yang menggunakan metode penunjukan langsung tersebut

dengan diterbitkannya Perpres No. 16 Tahun 2018.

Repeat order dalam PT Pratiwi Putra Sulung ini harapannya dapat

mempercepat proses pengadaan barang dan jasa, dengan tata kelola yang

lebih baik, tanpa melanggar transparansi dan akuntabilitas.

Berdasarkan latar belakang, perlu dievaluasi kami tertarik untuk dapat

meneliti “Pengaruh kualitas produk dan kualitas layanan terhadap loyalitas

Melalui Kepuasan pelanggan PT Pratiwi Putra Sulung.”

1.2 Identifikasi Masalah


9

Berkaitan dengan penelitian yang bertema mengenai

Loyalitasperusahaan ini maka beberapa permasalahan adalah sebagai berikut:

1. Kualitas produk kurang rapih secara visual

Dalam hal ini PT Pratiwi Putra Sulung, masih belum menjalin

kerjasama pada perusahaan yang memiliki jam terbang dan pengalaman

yang besar.

2. Kualitas layanan diduga masih kurang

Layanan pada PT Pratiwi Putra Sulung, masih terdapat kekurangan

dalam hal penyampaian informasi pada pelanggan, salah satunya

pemanfaatan media digital yang masih belum dilakukan oleh perusahaan.

3. Kepuasan pelanggan cenderung menurun pada tahun 2022

Hal ini disebabkan perusahaan belum mengimplementasikan saran

dan kritik dalam kegiatan evaluasi untuk perbaikan perusahaan.

4. Loyalitas Pelanggan masih rendah

Dilihat dari aspek jasa yang ditawarkan agar dapat meningkatkan

kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan perlu adanya melihat faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan.

1.3 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana mendeskripsikan kualitas produk, kualitas layanan dan

kepuasan pelanggan terhadap loyalityas pelanggan PT Pratiwi Putra

Sulung?
10

2. Bagaimana pengaruh kualitas produk dan kualitas layanan terhadap

kepuasan pelanggan PT Pratiwi Putra Sulung ?

3. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan dan

loyalitas pelanggan PT Pratiwi Putra Sulung?

4. Bagaimana pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan PT

Pratiwi Putra Sulung?

5. Bagaimana pengaruh kualitas produk dan kualitas layanan terhadap

loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan PT Pratiwi Putra Sulung?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan kualitas produk, kualitas layanan dan kepuasan

pelanggan dan loyalityas pelanggan PT Pratiwi Putra Sulung.

2. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk dan kualitas layanan

terhadap kepuasan pelanggan PT Pratiwi Putra Sulung

3. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas

pelanggan PT Pratiwi Putra Sulung dan kualitas layanan

4. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas

pelanggan PT Pratiwi Putra Sulung

5. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk dan kualitas layanan

terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan PT Pratiwi Putra

Sulung

1.5 Manfaat Penelitian


11

1. Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

pengembangan ilmu manajemen pemasaran, terutama berkaitan dengan

kualitas produk, kualitas layanan, kepuasan pelanggan dan loyalitas

pelanggan.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penelitian

selanjutnya, mengenai manajemen pemasaran, terutama barkaitan dengan

kualitas produk, kualitas layanan, kepuasan pelanggan dan loyalitas

pelanggan.

3. Bagi pimpinan PT Pratiwi Putra Sulung

Hasil penelitian ini di harapkan bermanfaat bagi perusaaan PT

Pratiwi Putra Sulung dalam menentukan strategi pemasaran yang berkaitan

dengan kualitas produk, kualitas layanan, kepuasan pelanggan dan

loyalitas pelanggan.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

1. Loyalitas Pelanggan

A . Pengertian Loyalitas Pelanggan


12

Loyalitas sering kali diperdengarkan oleh pakar pemasaran maupun

praktisi bisnis. Loyalitas merupakan konsep yang tampak mudah dibicarakan

dalam konteks sehari-hari, tetap menjadi lebih sulit ketika dianalisis

maknanya.Loyalitas pelanggan merupakan salah satu tujuan inti yang

diupayakan dalam pemasaran modern. Hal ini disebabkan dengan loyalitas

diharapkan perusahaan akan mendapatkan keuntungan jangka panjang atas

hubungan mutualisme yang terjalindalam kurun waktu tertentu.

Secara umum loyalitas berarti setia, kesetiaan ini timbul tanpa adanya

paksaan, tetapi timbul dari kesadaran diri sendiri pada masa lalu. Usaha yang

dilakukan untuk menciptakan kepuasan pelanggan lebih cenderung

mempengaruhi sikap pelanggan. Sedangkan konsep loyalitas pelanggan lebih

menekankan perilaku pembelinya. Loyalitas pelanggan merupakan salah satu

tujuan inti yang diupayakan dalam pemasaran modern. Hal ini dikarenakan

dengan loyalitas diharapkan perusahaan akan mendapatkan keuntungan

jangka panjang atas hubungan mutualisme yang terjalin dalam kurun waktu

tertentu (Nova dan Nova, 2020).

Loyalitas pelanggan berasal dari loyalitas merek yang mencerminkan

loyalitas pelanggan pada merek tertentu. Dimana loyalitas tersebut terbentuk

dari perasaan puas pelanggan akan tingkat layanan yang diterima dan

berujung pada keiginan untuk melanjutkan hubungan. Pelanggan yang setia

cenderung terikat pada merek tertentu dalam jangka waktu yang panjang dan

melakukan pembelian serta penggunaan produk atau jasa secara berulang

meskipun terdapat banyak alternatif pilihan (Ar Rasyid, 2017). Loyalitas


13

adalah bukti pelanggan yang selalu menjadi pelanggan, yang memiliki

kekuatan dan sikap positif terhadap perusahaan itu. Masing-masing pelanggan

mempunyai dasar loyalitas yang berbeda dan hal ini tergantung dari

obyeksifitas mereka masing- masing (Nikmah dan Ar-Rasyid, 2020).

Loyalitas pelanggan merupakan pelanggan membeli produk atau

menggunakan jasa layanan perusahaan dengan memiliki persepsi positif

terhadap produk atau jasa layanan yang digunakan (Wongleedee, 2020).

Loyalitas pelanggan merupakan konsistensi pelanggan dalam menjaga

kesinambungan hubungan dengan perusahaan yang tergambar dalam

pembelian lanjutan yang dilihat melalui indikator pembelian berulang,

kebiasaan mengkonsumsi suatu merek, rasa suka yang tinggi terhadap suatu

merek, ketetapan pada suatu merek, memiliki keyakinan terhadap suatu

merek sebagai merek yang terbaik, serta merekomendasikan merek kepada

individu lain (Azzahra, 2020).

Menurut Hasan (2016), loyalitas pelanggan didefinisikan sebagai

orang yang membeli, khusunya yang membeli secara teratur dan berulang-

ulang. Pelanggan merupakan seseorang yang terus menerus dan berulang kali

datang ke suatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan

memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan membayar produk

atau jasa tersebut. Program loyalitas pelanggan (loyalty programs) sebagai

program yang ditawarkan kepada pelanggan yang bertujuan untuk

membangun ikatan emosional terdapat perusahaan atau merek perusahaan.


14

Tujuan utama dari program loyalitas pelanggan adalah untuk

membangun hubungan dengan pelanggan sehingga mereka menjadi

pelanggan setia perusahaan dalam jangka panjang. Dari berbagai uraian

tersebut dapat disimpulkan bahwa loyalitas pelanggan meruapakan sebuah

sikap yang menjadi dorongan perilaku untuk melakukan pembelian

produk/jasa dari suatu perusahaan yang menyertakan aspek perasaan

didalamnya, khusunya yang membeli secara teratur dan berulang-ulang

dengan konsistensi yang tinggi, namun tidak hanya membeli ulang suatu

barang dan jasa, tetapi juga mempunya komitmen dan sikap yang positif

terhadap perusahaan yang menawarkan produk atau jasa tersebut. Bahwa

dengan mengkombinasikan komponen sikap dan perilaku pembelian ulang,

maka akan diperoleh 4 situasi loyalitas, yaitu:

1) No Loyalty

Terjadi apabila sikap dan perilaku pembelian ulang sama-sama

lemah, maka tidak terbentuk loyalitas. Ada dua kemungkinan

penyebabnya, pertama, sikap yang lemah (mendekati netral) dapat terjadi

bila suatu produk / jasa baru diperkenalkan dan/atau pemasarnya tidak

mampu mengkomunikasikan keunggulan produknya. Kedua, berkaitan

dengan dinamika pasar dimana merek-merek yang berkompetisi

dipersepsikan sama /serupa.

2) Spurious Loyalty

Dalam situasi ini sikap yang relatif lemah disertai dengan pola

pembelian ulang yang kuat, maka yang terjadi spurious loyalty. Situasi
15

semacam ini ditandai dengan pengaruh faktor non sikap terhadap perilaku,

misalnya norma subjektif dan faktor situasional. Situasi ini bias dikatakan

inertia, dimana pelanggan sulit membedakan berbagai merek dalam

kategori produk dengan tingkat keterlibatan rendah, sehingga pembelian

ulang dilakukan atas dasar situasional, seperti lokasi outlet jasa dipusat

perbelanjaan atau persimpangan jalan yang strategis.

3) Latent Loyalty

Situasi Latent Loyalty tercermin bila sikap yang kuat disertai dengan

pola pembelian ulang yang lemah. Situasi yang menjadi perhatian besar

para pemasar ini disebabkan pengaruh faktor-faktor non sikap yang sama

kuat atau bahkan cenderung lebih kuat daripada faktor sikap dalam

menentukan pembelian ulang. Sebagai contoh bisa saja seseorang bersikap

positif terhadap restoran tertentu namun, tetap saja ia mencari variasi

karena pertimbangan harga atau preferensi terhadap berbagai variasi menu

atau masakan.

4) Loyalty

Situasi ini merupakan situasi ideal yang paling diharapkan para pemasar,

dimana pelanggan bersikap positif terhadap jasa atau penyedia jasa

bersangkutan dan disertai pola pembelian ulang yang konsisten.

B. Karakteristrik Loyalitas Pelanggan


16

Pelanggan yang loyal adalah aset penting perusahaan yang harus

dijaga. Pelanggan yang loyal memiliki beberapa karakteristik yang dapat

menunjukkan seberapa besar pelanggan loyal terhadap suatu produk atau jasa.

Seperti yang diungkapkan oleh Kotler dan Keller (2016) pelanggan yang

loyal memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) Satisfaction : Tetap bersama perusahaan selama ekspektasi terpenuhi.

2) Repeat purchase : Kembali ke perusahaan untuk membeli lagi.

3) Word of Mouth/Buzz : Memasang reputasinya untuk memberi tahu

orang lain mengenai perusahaan.

4) Evangelism : Meyakinkan orang lain untuk membeli produk

perusahaan.

5) Ownership : Merasa bertanggung jawab atas kesuksesan perusahaan

yang berkelanjutan. Karakteristik loyalitas pelanggan di atas

menunjukkan bahwa perusahaan sudah mampu memberikan apa yang

diinginkan pelanggan, sehingga pelanggan tidak ragu-ragu untuk terus

memberikan kepercayaan terhadap perusahaan tersebut.

C. Tahapan Loyalitas Pelanggan

Loyalitas ditunjukan oleh aksi yang dilakukan oleh pelanggan tanpa

ada unsur paksaan dan tekanan dari pihak manapun. Sikap loyal pelanggan

merupakan tujuan akhir dari setiap perusahaan dalam membina hubungan

dengan para pelanggannya. Loyalitas pelanggan merupakan aset penting bagi


17

perusahaan dalam meningkatkan laba dan prospek perusahaan yang lebih baik

dimasamendatang. Selain itu loyalitas pelanggan dapat memberikan

keuntungan bagi perusahaan karena produk yang mereka tawarkan telah

dipercaya pelanggannya.

Loyalitas pelanggan terbentuk dari beberapa tahapan. Menurut Griffin

(2015) terdapat proses atau tahap-tahap terbentuknya loyalitas pelanggan

yang terbagi menjadi tujuh tahap, yaitu :

1. Suspect

Suspect meliputi semua orang yang mungkin akan membeli barang/jasa

perusahaan tetapi belum tahu apapun mengenai perusahaan dan

barang/jasa yang ditawarkan.

2. Prospects

Prospects adalah orang-orang yang memiliki kebutuhan akan suatu produk

atau jasa tertentu dan mempunyai kemampuan untuk membeli

produk/jasa. Para prospect ini, meskipun mereka belum melakukan

pembelian, mereka telah mengatahui keberadaan perusahaan dan

barang/jasa yang ditawarkan, karena seseorang telah merekomendasikan

barang/jasa tersebut kepadanya.

3. Disqualified Prospects

Yaitu prospect yang telah mengetahui keberadaan barang/jasa tertentu,

tetapi tidak mempunyai kebutuhan akan barang/jasa tersebut atau tidak

mempunyai untuk membeli barang/jasa tersebut.

4. First Time Customers


18

Yaitu pelanggan yang membeli untuk pertama kalinya. Mereka masih

menjadi pelanggan yang baru untuk menggunakan produk yang

ditawarkan oleh sebuah perusahaan.

5. Repeat Customers

Yaitu pelanggan yang telah melakukan pembelian suatu produk sebanyak

dua kali atau lebih. Mereka adalah yang melakukan pembelian atas produk

yang sama sebanyak dua kali, atau membeli dua macam produk yang

berbeda dalam dua kesempatan yang berbeda pula.

6. Clients

Clients adalah pelanggan yang akan membeli semua barang atau jasa yang

ditawarkan oleh perusahaan dan yang mereka butuhkan. Mereka membeli

secara teratur, hubungan dengan jenis pelanggan ini sudah kuat dan

berlangsung lama, yang membuat mereka tidak terpengaruh oleh produk

pesaing.

7. Advocates

Seperti halnya clients, advocates membeli barang atau jasa yang

ditawarkan dan yang mereka butuhkan, serta melakukan pembelian secara

teratur terhadap produk tersebut. Selain itu, mereka mendorong teman-

teman mereka agar membeli barang atau jasa dari perusahaan tersebut atau

merekomendasikan perusahaan tersebut pada orang lain, dengan begitu

secara tidak langsung mereka telah melakukan pemasaran untuk

perusahaan dan membawa pelanggan untuk perusahaan yang mana hal

tersebut sangat baik untuk keberlangsungan perusahaan.


19

D. Indikator Loyalitas Pelanggan

Menurut Jeremia dan Djurwati (2019:833) loyalitas pelanggan

merupakan sebuah hasil yang didapat dari kepuasan pelanggan akan sebuah

produk barang atau jasa, loyalitas ini memberikan dampak positif bagi

perusahaan seperti pelanggan yang loyal melakukan pembelian yang

berulang- ulang pada produk perusahaan. Menurut Parasuraman, et al (1990)

menjelaskan bahwa Indikator loyalitas pelanggan sebagai berikut:

1. Berkata positif, mengatakan hal positif tentang produk ataupun jaya

yang telah di konsumsi.

2. merekomendasikan kepada orang lain atau teman

3. pembelian ulang, melakukan pembelian berulang atau secara terus

menerus pada produk yang telah di konsumsi.

E. Hubungan pemasaran

Sivesan (2012) mengatakan bahwa hubungan pemasaran (relationship

marketing) adalah konsep yang sangat penting untuk menarik dan

mempertahankan pelanggan dalam sebuah organisasi. Dalam dunia bisnis

modern, fokus pemasaran mencerminkan pergerakan perubahan dari

pemasaran transaksional ke relationship marketing. Membangun, memelihara,

dan selalu meningkatkan hubungan pelanggan merupakan aspek penting dari

bisnis. Konsep relationship marketing secara luas dipahami, baik itu secara

akademis dan profesional dimana tujuannya adalah untuk meningkatkan

hubungan yang kuat dan menjadikan pelanggan yang acuh tak acuh menjadi

loyal.
20

Hubungan pemasaran menurut Saputra dan Ariningsih (2014)

merupakan sebuah konsep strategi pemasaran yang berupaya menjalin

hubungan jangka panjang dengan para pelanggan, yaitu mempertahankan

hubungan yang kokoh dan saling menguntungkan antara penyedia jasa dan

pelanggan yang dapat membangun transaksi ulangan dan menciptakan

loyalitas pelanggan.

Hubungan pemasaran adalah proses berkelanjutan yang mensyaratkan

suatu perusahaan agar menjalin komunikasi tetap dengan pelanggan untuk

memastikan tujuan tercapai, dan memadukan proses relationship marketing

kedalam rencana strategi sehingga memungkinkan perusahaan mengelola

sumber daya dengan baik dan memenuhi kebutuhan pelanggan di masa

mendatang. Hubungan yang hangat bisa mencairkan kebekuan. Hubungan itu

harus didasarkan oleh prinsip-prinsip ketulusan dan saling mendukung, bukan

sekedar hubungan transaksional yang semu dan semata-mata karena perintah

kerja atau hanya untuk mencarai keuntungan semata. Bila pemasar berdiri

dipihak pelanggan dan memandang masalah yang dihadapi pelanggan juga

sebagai masalahnya lalu berusaha memecahkan secara bersama-sama, maka

hubungan jangka panjang ini akan dirasakan oleh kedua belah pihak.

Tujuan utama relationship marketing menurut Sivesan (2012) adalah

untuk meningkatkan hubungan yang kuat antara pemasar dan palanggan

dengan cara mengkonversi atau menjadikan pelanggan yang acuh tak acuh

menjadi lebih loyal. Sisi lain dari tujuan utama relationship marketing

sebenarnya adalah untuk menemukan lifetime value dari pelanggan. Setelah


21

lifetime value didapat, tujuan selanjutnya adalah bagaimana agar lifetime

value masing-masing kelompok pelanggan dapat terus diperbesar dari tahun

ketahun. Setelah itu, tujuan ketiganya adalah bagaimana menggunakan profit

yang didapat dari dua tujuan pertama untuk mendapatkan pelanggan baru

dengan biaya yang relatif murah. Dengan demikian, tujuan jangka panjangnya

adalah menghasilkan keuntungan terus menerus dari dua kelompok

pelanggan: pelanggan yang sekarang dan pelanggan baru (Chan S, 2003).

Dalam jurnal Velnampy dan Sivesan (2012) ada 4 kunci utama dalam

relationship marketing, yaitu Trust, Equity, Empathy, Commitment.

Sedangkan menurut Sivesan (2012) ada 3 faktor yang mempengaruhi

relationship marketing, diantaranya Trust, Commitment, Communication dan

conflict handling. Adapun menurut Saputra dan Ariningsih (2014) dimensi

relationship marketing meliputi kepercayaan, komitmen, kompetensi,

komunikasi, dan kemampuan penanganan konflik.

F. Perjalanan pelanggan

Perjalanan pelanggan (Customer Journey) adalah sebuah perjalanan

seorang pelanggan mulai dari mengetahui atau menemukan informasi tentang

produk atau brand perusahaan, kemudian mengunjungi website perusahaan,

lalu membeli produk sampai pada melakukan pembelian berulang atau repeat

order.

Dapat dikatakan bahwa memahami Perjalanan pelanggan (Customer

Journey) itu berarti juga memahami pola pikir pelanggan. Untuk memahami

pelanggan dan menerapkan Perjalanan pelanggan (Customer Journey) dalam


22

bisnis, harus membuat peta perjalanan pelanggan (Customer Journey Map).

peta perjalanan pelanggan bisa membantu siapa saja dalam memahami apa

yang diperlukan oleh pelanggan, apa yang membuatnya ragu, dan

kekhawatiran mereka sebelum membeli produk. peta perjalanan pelanggan

(Customer Journey Map) adalah bentuk visual dari Perjalanan pelanggan.

Customer Journey Mapping adalah representasi visual yang di dalamnya

mencerminkan seluruh pengalaman pelanggan atau customer experience

selama perjalanan mereka saat berinteraksi dengan produk. peta perjalanan

pelanggan (Customer Journey Map) dibuat dengan mengambil seluruh data

dari pelanggan dan pelanggan potensial. Kemudian, mengubahnya menjadi

suatu gambaran agar mudah dipahami oleh siapa saja. Data ini dapat bisa

gunakan untuk bertanya langsung kepada pelanggan dalam bentuk survei,

penelitian di media sosial, atau menggunakan alat analisis pada situs web

seperti Google Analytics.

2. Kepuasan Pelanggan

A. Pengertian Kepuasan Pelanggan

Menurut Indrasari, (2019:82), memuaskan kebutuhan pelanggan

adalah keinginan setiap perusahaan. Selain faktor penting bagi kelangsungan

hidup perusahaan, memuaskan kebutuhan pelanggan dapat meningkatkan

keunggulan dalam persaingan. Pelanggan yang puas terhadap produk dan jasa

layanan cenderung untuk membeli kembali produk dan menggunakan

kembali jasa pada saat kebutuhan yang sama muncul kembali dikemudian
23

hari. Hal ini berarti kepuasan merupakan faktor kunci bagi pelanggan dalam

melakukan pembelian ulang yang merupakan porsi terbesar dari volume

penjualan perusahaan.

Menurut Kotler dan Keller dalam Indrasari, (2019:82), kepuasan

pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul

setelah membandingkan. Menurut Tjiptono (2017:349), ada beberapa

penelitian yang mendefinisikan kepuasan sebagai tanggapan emosional

kepada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk dan jasa.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa kepuasan

merupakan suatu perasaan pelanggan yang diterima dan diharapkan oleh

pelanggan. Jika produk atau jasa dirasa puas maka pelanggan akan

membelinya dan menggunakannya dan sebaliknya jika pelanggan tidak

puas pelanggan tidak akan membelinya

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepuasan Pelanggan

Menurut Lupiyoadi (2011) menyebutkan lima faktor utama yang perlu

diperhatikan dalam kaitannya dengan Kepuasan Pelanggan , antara lain:

1) Kualitas Produk

Pelanggan akan puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan

bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas. Produk dikatakan

berkualitas bagi seseorang, jika produk itu dapat memenuhi kebutuhanya

(Montgomery dalam Lupiyoadi, 2011). Kualitas produk ada dua yaitu

eksternal dan internal. Salah satu kualitas produk dari faktor eksternal

adalah citra merek.


24

2) Kualitas Layanan

Pelanggan akan merasa puas bila mendapatkan layanan yang baik

atau yang sesuai dengan harapan.

3) Emosional

Pelanggan merasa puas ketika orang memuji dia karena

menggunakan merek yang mahal.

C. Indikator Kepuasan Pelanggan

Dalam mengevaluasi kepuasan pelanggan kepada industri jasa

atau Layanan terdapat beberapa atribut yang dapat dijakdikan tolak ukur, Ada

empat indikator kepuasan pelanggan tersebut adalah (Tjiptono,2017:453-

454):

1. Kepuasan pelanggan keseluruhan. Dimana pelanggan langsung

ditanya seberapa puas dengan produk atau jasa. Kepuasan diukur

berdasarkan produk atau jasa perusahaan bersangkutan dan

membandingkan dengan tingkat kepuasan keseluruhan terhadap produk

atau jasa lain.

2. Konfirmasi harapan. Kepuasan tidak diukur langsung namun

disimpulkan berdasarkan kesesuaian/ketidaksesuaian antara harapan

pelanggan dengan Loyalitasaktual produk pada sejumlah atribut atau

dimensi penting.

3. Ketersediaan untuk merekomendasi. Dalam kasus produk yang

pembelian ulangnya relatif lama atau bukan hanya terjadi satu kali

pembelian, terdapat ketersediaan pelanggan untuk merekomendasikan


25

produk kepada teman atau keluarga karena adanya kepercayaan

kepada produk terlebih dahulu setelah menggunakannya secara pribadi

terlebih dahulu.

4. Minat pembelian ulang. Kepuasan pelanggan yang diukur

berdasarkan prilaku dengan jalan menanyakan pelanggan apakah akan

berbelanja produk barang yang perusahaan jual lagi.

D. Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Menurut Tjiptono (2017: 369), ada empat metode yang digunakan

untuk mengukur kepuasan pelanggan yaitu:

1. Sistem keluhan dan saran. Memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi

para pelanggan untuk menyampaikan saran, kritik, pendapat dan keluhan

mereka. Media yang digunakan bisa berupa kotak saran, komentar,

saluran telepon khusus bebas pulsa dan lain-lain.

2. Survei kepuasan pelanggan. Industri tidak dapat menggunakan

tingkatkeluhan sebagai ukuran kepuasan pelanggan. Industri yang

responsif mengukur kepuasan pelanggan dengan mengadakan survey

berkala, yaitu dengan mengirimkan daftar pertanyaan atau menelepon

secara acak dari pelanggan untuk mengetahui perasaan mereka terhadap

berbagai Loyalitas industri. Selain itu ditanyakan Loyalitasindustri

saingannya.

3. Pelanggan bayaran (Ghost shopping). Pelanggan bayaran adalah

menyuruh orang berpura-pura menjadi pelanggan dan melaporkan

titik- titik kuat maupun titik-titik lemah yang dialami waktu membeli
26

produk dari industri sendiri maupun industri saingannya. Selain itu

pelanggan bayaran melaporkan apakah waktu wiraniaga tersebut

menanggapinya dengan baik atau tidak.

4. Analisa pelanggan yang beralih. Industri dapat mnghubungi

pelanggan yang tidak membeli lagi atau berganti pemasok untuk

mengetahui penyebabnya (apakah harganya tinggi, Layanan barang baik,

produknya kurang dapat diandalkan dan seterusnya), sehingga dapat

diketahui tingkat kehilangan pelanggan.

3.. Kualitas Produk

A. Pengertian Kualitas Produk

Produk merupakan elemen mendasar dan penting dari bauran

pemasaran (marketing mix), dikatakan penting karena dengan produk lah

perusahaan dapat menetapkan harga yang pantas, menyalurkan produk

melalui saluran-saluran distribusi mereka dan mengkomunikasikan produk

tersebut dengan suatu bauran komunikasi yang tepat. Produk juga merupakan

titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk merupakan hasil dari suatu

kegiatan perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk dibeli, digunakan

atau dikonsumsi yang tujuannya untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan

pelanggan, sedangkan bagi perusahaan sendiri produk merupakan suatu alat

perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Produk mencakup objek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan

gagasan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subjektif dari


27

produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai

tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan pelanggan,

sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.

Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi pelanggan yang

dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk dipandang

penting oleh pelanggan dan dijadikan dasar pengambilan keputusan

Pengertian produk (product) menurut Kotler dan Armstrong (2016:346),

adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan

perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan

keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman

subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai saha untuk

mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan

pelanggan, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli

pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi pelanggan

yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk dipandang

penting oleh pelanggan dan dijadikan dasar pengambilan keputusan

pembelian. Berikut ini adalah definisi mengenai produk Kotler dan Keller

(2016:4), mengemukakan bahwa “produk adalah segala sesuatu yang dapat

ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan,

termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti,

organisasi, informasi, dan ide”.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa produk adalah

segala sesuatu baik berwujud barang atau jasa yang digunakan untuk
28

memuaskan pelanggan, dimana setiap barang atau jasa tersebut memiliki

manfaat yang berbeda. Pembeli dalam membeli setiap barang tidak hanya

membeli sekumpulan atribut fisiknya tetapi lebih dari itu. Pembeli bersedia

membayar sesuatu yang diharapkan agar dapat memuaskan keinginan dan

kebutuhannya.

B. Tingkatan Produk

Tingkatan suatu produk dalam suatu usaha, perlu dikembangkan agar

produk tersebut banyak diminati oleh pelanggan. Pengembangan produk

diperlukan pengetahuan bagi perusahaan mengenai tingkatan produk. Berikut

penjelasan lima tingkatan produk mengemukakan bahwa Kotler dan Keller

(2016:4) :

1. Pada tingkatan dasar adalah manfaat ini (core benefit) dimana layanan atau

manfaat yang benar-benar dibeli pelanggan. Pemasar harus melihat diri

mereka sendiri sebagai penyedia manfaat

2. Pada tingkatan kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi

produk dasar (basic product).

3. Pada tingkatan ketiga, pemasar mempersiapkan produk yang

diharapkan (expected product), sekelompok atribut dan kondisi yang

biasanya diharapkan pembeli ketika mereka membeli produk ini.

4. Pada tingkatan keempat, pemasar menyiapkan tingkatan tambahan

(augmented product) yang melebihi harapan pelanggan.


29

5. Tingkatan terakhir adalah produk potensial (potential product), yang

mencakup semua kemungkinan tambahan dan transformasi yang

mungkin dialami sebuah produk atau penawaran dimasa depan.

Perencana produk harus memikirkan produk dan jasa dalam tiga

tingkatan menurut Kotler dan Armstrong (2016), yaitu:

1. Tingkatan yang paling dasar adalah produk inti (core product).

Tingkatan ini menjawab pertanyaan apa yang benar-benar dibeli oleh

pelanggan. Produk inti terdapat di pusat produk total. Produk inti terdiri

dari berbagai manfaat guna pemecahan masalah dan yang pelanggan cari

ketika membeli produk atau jasa tertentu.

2. Tingkatan yang kedua (actual product).

Perencana produk harus membangun produk aktual di sekitar produk inti.

Produk aktual minimal harus mempunyai lima sifat: tingkatan kualitas,

fitur, desain, merek, dan kemasan.

Akhirnya perencana produk harus mewujudkan produk tambahan di

sekitar produk inti dan produk aktual dengan menawarkan jasa dan

manfaat tambahan bagi pelanggan.

C. Klasifikasi Produk

Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk

merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk

di konsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan

dari perusahaannya. Suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-

produk yang lain baik dari segi kualitas, desain, bentuk, ukuran, kemasan,
30

Layanan, garansi, dan rasa agar dapat menarik minat pelanggan untuk

mencoba dan membeli produk tersebut. Klasifikasi produk juga perlu

dilakukan oleh pemilik usaha, agar produk yang mereka jual laku dipasaran.

Secara umum, pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan ciri-cirinya :

daya tahan, wujud, dan penggunaan (pelanggan dan industri). Menurut Kotler

dan Keller (2016:5), pengklasifikasian produk terdiri atas :

1. Produk Pelanggan. Produk yang dibeli oleh pelanggan akhir untuk

pelanggan pribadi. Produk ini dibagi kedalam 4 (empat) kelompok yaitu:

a) Produk sehari-hari (convenience products) Produk sehari hari adalah

barang atau jasa yang biasa dibeli pelanggan dalam frekuensi yang

tinggi, dalam waktu cepat dan untuk memperolehnya tidak

membutuhkan upaya terlalu banyak. Karakteristik dari produk yang

termasuk kedalam kelompok ini adalah pelanggan dengan mudah

berganti merek karena masyarakat sering memperoleh informasi baru

dari berbagai media dan harganya relatif murah.

b) Produk kebutuhan pokok adalah produk yang dibeli pelanggan secara

teratur.

c) Produk implus adalah produk yang dibeli dengan sedikit perencanaan

atau usaha untuk mencari.

d) Produk keadaan darurat adalah produk yang dibeli ketika pelanggan

membutuhkan.

2. Produk Belanjaan (shopping products) Produk ini biasanya dibeli

pelanggan setelah mereka membandingkan, baik harga, kualitas maupun


31

spesifikasi lainnya dari pedagang lainnya. Karakteristiknya antara lain,

adalah pembeli sangat mempertimbangkan penampilan fisik produk

(physcal attributes), Layanan purna jual (after sales services), harga

(price), gaya (style), dan tempat penjualan.

3. Produk Khusus (speciality products) Produk yang memiliki karakteristik

istimewa atau unik sehingga pelanggan mau membayarnya dengan harga

tinggi dan rela mengorbankan waktu dan tenaga untuk memperolehnya.

4. Produk yang Tidak Dicari (unsought products) Produk yang

keberadaannya dan juga kemanfaatannya tidak banyak diketahui oleh

pelanggan. Pelanggan biasanya tidak pernah menyadari bahwa mereka

memerlukannya.

Produk pelanggan adalah produk yang dikonsumsi untuk kepentingan

pelanggan akhir sendiri bukan untuk tujuan bisnis (Tjiptono dan Diana,

2016:180), Produk pelanggan dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a) Barang convenience merupakan barang kebutuhan sehari-hari banyak

diminta, membelinya dengan usaha minimal, harga relatif rendah. Contoh

rokok, sabun, surat kabar dan minuman.

b) Barang shopping (shopping good) merupakan barang yang ciri-cirinya

atau karakteristiknya dibandingbandingkan dengan produk yang lain atau

produk shopping terdahulu. Cara membanding-bandingkan berdasarkan

karakteristik produk yaitu harga, kualitas dan gaya produk dalam proses

pembelian dan pemilihan. Contoh pakaian, jam tangan, dan alat olah raga.
32

c) Barang spesial (specialty good) merupakan produk yang memiliki

karakteristik unik baik dari segi pengunaan atau mereknya. Harga produk

tidak menjadi masalah bagi pelanggan karena yang terpenting adalah mutu

dan kualitas produk.

d) Barang yang tidak dicari (unsought goods) merupakan barang yang tidak

banyak dicari dan diinginkan tetapi sewaktu-waktu dibutuhkan. Pelanggan

tidak berfikir untuk membeli barang tersebut.

D. Indikator Kualitas Produk

Indikator kualitas produk yang digunakan untuk mengukur kualitas

produk menurut Tjiptono (2011) dalam Peter Halim (2014:159) adalah:

1. kinerja yaitu berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah

produk. suatu produk melakukan apa yang memang harus dilakukannya

dan sejauh mana produk atau jasa digunakan dengan benar serta

kemampuan perancang produk untuk menangani masalah dengan baik

yang diberikan kepada pelanggan.

2. Estetika yaitu nilai keindahan atau daya tarik suatu produk, dan

bagaimana daya tarik produk tersebut bisa menarik pelanggan misalnya:

keindahan desain produk, keunikan model produk, dan kombinasi.

3. Kesesuaian yaitu kesesuaian produk dalam standar yang baik pada

kebutuhan yang ada pada masing-masing pelanggan dari selera

pelanggan sampai kepuasan pelanggan.

4. Kualitas Layanan

A. Pengertian kualitas Layanan


33

Menurut Ratminto dan Winarsih (2012:2), layanan adalah

aktifitas atau serangkaian aktifitas yang ebrsifat tidak kasat mata (tidak

dapat diraba) yang terjadi sebagai akibatnya interaksi antara pelanggan

dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi

layanan yang dimaksud untuk memecahkan masalah pelanggan.

Menurut Barata (2013:13), Layanan adalah proses penyedia

kebutuhan akan barang dan jasa bagi pihak yang membutuhkannya. Menurut

Gronroos yang dikutip dari Sirine Hani (2017), suatu kualitas layanan yaitu

tindakan yang ditawarkan seseorang kepada orang lain. Tindakan ini berupa

tidak tetapi dapat dirasakan. Intinya layanan merupakan suatu tindakan

yang dilakukan oleh penjual kepada pembeli / pelanggan untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginannya. Tindakan memiliki tujuan agar tercapainya

kepuasan pelanggan. Menurut Tjiptono (2012) kualitas layanan yaitu suatu

kondisi yang dinamis berkaitan erat dengan produk atau jasa serta sumber

daya manusia dan lingkungan yang setidaknya diterima atau dapat melebihi

kualitas layanan yang diharapkan.

Dalam kualitas layanan dapat dikatakan baik, jika terdapat beberapa

kategori Layanan, antara lain

a. Kesesuaian waktu dalam layanan, termasuk didalamnya waiting time

selama transaksi maupun proses pembayaran.

b. Akurasi dalam layanan, yaitu menekan kesalahan dalam bentuk

Layanan maupun transaksi.

c. Prilaku ketika memberikan layanan.


34

d. Kemudahan mendapatkan suatu layanan, seperti ketersediaan SDM untuk

melayani pelanggan, serta fasilitas pendukung dalam mencari

ketersediaan suatu produk.

e. Kenyaman pelanggan, yaitu seperti tata letak, parkir, ruang tunggu yang

nyaman, kebersihan, layanan informasi, dan lain sebagainya.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa layanan

adalah suatu proses yang diberikan untuk seseorang untuk orang lain yang

tidak

Menurut Tjiptono dalam Meithiana Indrasari (2019:61) kualitas

layanan adalah suatu keadaan dinamis yang berkaitan erat dengan

produk, jasa, sumber daya manusia, serta proses dan lingkungan yang

setidaknya dapat memenuhi atau malah dapat melebihi kualitas layanan

yang diharapkan. Definisi kualitas layanan ini adalah upaya pemenuhan

kebutuhan yang dibarengi dengan keinginan pelanggan serta ketepatan cara

penyampaiannya agar dapat memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan

tersebut, dikatakan bahwa service quality atau kualitas layanan adalah

pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan

penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan.

Menurut Rambat Lupiyoadi dalam Meithiana Indrasari (2019:62)

service quality adalah seberapa jatuh perbedaan antara harapan dan kenyataan

para pelanggan atas layanan yang mereka terima. Service quality dapat

diketahui dengan cara membandingkan persepsi pelanggan atas layanan

yang benar-benar mereka terima dengan layanan sesungguhnya yang mereka


35

harapkan. Menurut Tjiptono (2016:116), kualitas layanan merupakan

aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual

dengan cara membandingkan persepsi para pelanggan atas layanan yang

mereka terima dan layanan yang mereka harapkan terhadap atribut–

atribut layanan suatu perusahaan. Semakin baik layanan yang

diberikan akan mempengaruhi tingkat kepuasan yang dirasakan pelanggan

sehingga usaha tersebut akan dinilai semakin bermutu. Sebaliknya, apabila

layanan yang diberikan kurang baik dan kurang memuaskan, maka usaha

tersebut akan dinilai kurang bermutu.

Menurut Wijaya (2011:11), pengertian kualitas layanan yaitu sesuatu

yang diputuskan oleh pelanggan atau pelanggan. artinya, kualitas layanan

didasarkan pada pengalaman pelanggan terhadap produk atau jasa yang

diukur berdasarkan persyaratan-persyaratan tersebut. Definisi kriteria

layanan jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan

pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan

pelanggan. Ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa,

yaitu expected service dan perceived service. Apabila jasa yang

diterima (expectedservice) atau jasa yang dirasakan (perceived service)

sesuai dengan yang diharapkan oleh pelanggan, maka kualitas jasa

dipersepsikan

Menurut Tjiptono, (2016:116). Jika jasa yang diterima melampaui

harapan pelanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang

ideal atau memuaskan. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah
36

daripada yang diharapkan oleh pelanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan

buruk. Dengan demikian baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada

kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggannya secara

konsisten.

B. Kualitas Layanan Menurut Harapan pelanggan

Menurut Mardiana (2017), tingkatan suatu kualitas layanan yang

diharapkan oleh costumer dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Jasa yang di inginkan (Desired service)

Tingkatan ini adalah suatu harapan pelanggan terkait layanan yang

diinginkan, seperti kepercayaan costumer tentang layanan yang diterima

dan dirasakan.

2. Jasa yang di anggap cukup (Adequate service)

Tingkatan ini adalah ketika costumer menerima dan merasakan layanan

yang berkaitan berkaitan dengan kemampuan suatu perusahaan dalam

memenuhi permintaan layanan tersebut.

E. Indikator Kualitas Layanan

Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (Parasuraman, 1990) menjelaskan

bahwa indikator kualitas layanan dapat dilihat pada lima dimensi.

Kelima dimensi utama kualitas layanan tersebut adalah:

1. Bukti fisik.
37

Tampilan fisik (Tangible) yang diberikan perusahaan

kepada pelanggan meliputi fasilitas fisik, perlengkapan pegawai

dan sarana komunikasi.

2. Kehandalan.

Keandalan (Realibility) yang diberikan perusahaan dalam bentuk

kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera,

keakuratan dan memuaskan.

3. Daya Tanggap .

Daya tanggap (Responsiveness) yang diberikan perusahaan dalam

bentuk keinginan para staff untuk membantu para pelanggan

dan memberikan Layanan dengan tanggap.

4. Jaminan.

Jaminan (Assurance) yang diberikan perusahaan mencakup

pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dipercaya yang dimiliki

para staff, bebas dari bahaya, resiko, dan keraguan.

5. Perhatian.

Empati (Emphaty) meliputi kemudahan dalam melakukan

hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan

memahami kebutuhan para pelanggan.

2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Terdahulu


38

1. Hasil penelitian yang terdahulu adalah Apriliana dan Hidayat (2020),

dengan tujuan untuk menganalisis Pengaruh kualitas produk dan kualitas

layanan terhadap loyalitas pelanggan dengan kepuasan pelanggan sebagai

variabel intervening (studi pada pelanggan waroeng spesial sambal

cabang Banyumanik). Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas

produk, kualitas Layanan, kepuasan pelanggan terhadap loyalitas

pelanggan berpengaruh positif dan signifikan, persamaan penelitian ini

dengan penelitian yang di lakukan oleh Apriliana dan Hidayat (2020)

adalah menggunakan variable kualitas produk, kualitas layanan, kepuasan

pelanggan dan loyalitas pelanggan.

Nama Tujuan penelitian Variabel dan Hasil

alat analisis

Apriliana, Hidayat Pengaruh kualitas Kualitas Penelitian tersebut


(2020) produk dan kualitas Produk menghasilkan
layanan terhadap (X1) Kualitas bahwa Variabel
loyalitas pelanggan Layanan (X2) kualitas produk,
dengan kepuasan Kepuasan kualitas layanan,
Pelanggan sebagai Pelanggan kepuasan pelanggan
variabel Intervening (X3) terhadap loyalitas
(Studi pada Loyalitas pelanggan
Pelanggan waroeng Pelanggan (Y)
spesial sambal
cabang
Banyumanik)
Sumber : Hasil Kajian Penulis, 2023

2. Tri Anagh Firli, Drajat Stiawan (2021), Kualitas Produk Dan Layanan

Serta Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Pelanggan Muslim Dengan

Kepuasan Sebagai Variabel Intervening. Penelitian tersebut menghasilkan

bahwa nilai signifikansi untuk pengaruh kualitas produk (X1), kualitas

Layanan (X2), terhadap loyalitas pelanggan (Y) dengan kepuasan


39

pelanggan (Z) sebagai variabel intervening sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai f

hitung 94,478 > f tabael 2,70. Maka dari analisis tersebut dapat

disimpulkan bahwa secara simultan atau bersama-sama variabel kualiats

produk (X1), kualitas Layanan (X2), dengan kepuasan pelanggan (Z)

berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan (Y).

Persamaan : Penelitian yang dilakukan Tri Anagh Firli, Drajat Stiawan

menggunakan variabel X kualitas produk, kualitas Layanan dan kepuasan

pelanggan serta Y sebagai loyalitas pelanggan sama dengan penulis teliti.

Nama Tujuan penelitian Variabel dan Hasil

alat analisis

Tri Anagh Firli, Kualitas Produk Kualitas kualitas produk,


Drajat Stiawan Dan Layanan Serta Produk kualitas Layanan,
(2021) Pengaruhnya (X1) Kualitas berpengaruh positif
Terhadap Loyalitas Layanan (X2) dan signifikan
Pelanggan Muslim Kepuasan terhadap loyalitas
Dengan Kepuasan (X3) Loyalitas pelanggan dengan
Sebagai Variabel Pelanggan kepuasan pelanggan
Intervening (Y) . sebagai variabel
intervening.
Sumber : Hasil Kajian Penulis, 2023

3. Muslima, Sri Ernawati (2020), Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas

Layanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Percetakan Pena Karya Kota

Bima. Penelitian tersebut menghasilkan bahwa dari data nilai f hitung

sebesar 8,770 dengan nilai f tabel sebesar 1,37 (8,770˃1,37) dengan nilai

signifikansi (0,000 <0,05), sehingga dapat dinyatakan secara simultan

kualitas produk dan kualitas Layanan sama-sama mempunyai pengaruh

signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada percetakan Pena Karya Kota.


40

Persamaan : Penelitian yang dilakukan Muslima, Sri Ernawati

menggunakan variabel X kualitas produk dan kualitas Layanan serta Y

sebagai loyalitas pelanggan sama dengan penulis teliti.

Nama Tujuan penelitian Variabel dan Hasil


alat analisis
Muslima, Sri Pengaruh Kualitas Kualitas Penelitian
Ernawati (2020) Produk Dan Produk (X1) menghasilkan
Kualitas Layanan Kualitas secara simultan
Terhadap Loyalitas Layanan (X2) kualitas produk dan
Pelanggan Pada Loyalitas kualitas Layanan
Percetakan Pena Pelanggan (Y) sama- sama
Karya Kota Bima mempunyai
pengaruh signifikan
terhadap loyalitas
pelanggan pada
percetakan Pena
Karya Kota.
Sumber : Hasil Kajian Penulis, 2023

4. Victorya Rut Mekel, Silcyljeova Moniharapon, Jeffry L.A. Tampenawas

(2022), Pengaruh Kualitas Layanan Dan Kepuasan Pelanggan Terhadap

Loyalitas Pelanggan Pada Perusahaan Transportasi Gojek Manado.

Penelitian tersebut menghasilkan bahwa dari analisis regresi dengan

bantuan program SPSS). Hasil perhitungan didapatkan angka F hitung

(35,151) > F tabel (3,09) sehingga dapat disimpulkan bahwa Hipotesis

diterima. Artinya Kualitas Layanan dan Kepuasan Pelanggan berpengaruh

signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan. Persamaan : Penelitian yang

dilakukan Victorya Rut Mekel, Silcyljeova Moniharapon, Jeffry L.A.

Tampenawas menggunakan variabel X kualitas produk, dan kualitas

Layanan serta Y sebagai kepuasan pelanggan sama dengan penulis teliti.


41

Nama Tujuan penelitian Variabel dan Hasil


alat analisis
Victorya Rut Pengaruh Kualitas Kualitas Layanan Penelitian
Mekel, Silcyljeova Layanan Dan (X1) Kepuasan tersebut
Moniharapon,Jeffr Kepuasan Pelanggan (X2) menghasilkan
y L.A. Pelanggan Loyalitas bahwa dari
Tampenawas Terhadap Loyalitas Pelanggan (Y) analisis dapat
(2022) Pelanggan Pada disimpulkan
Perusahaan bahwa
Transportasi Gojek Hipotesis
Manado diterima.
Artinya Kualitas
Layanan dan
Kepuasan
Pelanggan
berpengaruh
signifikan
terhadap
Loyalitas
Sumber : Hasil Kajian Penulis, 2023

5. Ernest Grace, Rosita Manawari Girsang, Sudung Simatupang, Vivi

Candra, Novelyn Sidabutar (2021), Product Quality And Customer

Satisfaction And Their Effect On Consumer Loyalty. The results of this

study indicate that s the results for simultaneous hypothesis testing with

reference Fcount > Ftable it can be concluded that the Fcount 123,883 >

Ftable 3.07 and the significance value 0.000 <0.05, as the basis for the

simultaneous test decision, the H3 hypothesis is accepted that there is an

effect of product quality and consumer satisfaction on consumer loyalty

simultaneously. Equality : Research conducted by Ernest Grace,

Rosita Manawari Girsang, Sudung Simatupang, Vivi Candra, Novelyn

Sidabutar the variables X as product quality, and customer satisfaction and

Y as consumer loyalty, the same as the research authors.


42

Nama Tujuan penelitian Variabel dan Hasil


alat analisis
Ernest Grace, Product Quality Product Hasil penelitian ini
Rosita Manawari And Customer Quality (X1) menunjukkan
Girsang, Sudung Satisfaction And Customer bahwa terdapat
Simatupang, Vivi Their Effect Satisfaction pengaruh kualitas
Candra, Novelyn On Consumer (X2) produk dan
Sidabutar (2021) Loyalty Consumer kepuasan Pelanggan
Loyalty (Y) terhadap loyalitas
pelanggan
Sumber : Hasil Kajian Penulis, 2023

6. Arie Pratania Putri, Alexander Wongkar, Michael, Muhammad Rizki

Balliansa (2020), The Influence of Product Quality, Price, and Service

Quality in Customer Loyalty at PT. Cybernetic Makmur Lestari. The

results of this study indicate that it can be seen it can be seen that the

value of Fcount> Ftable (58.007> 2.67) and the significance of 0.000

<0.05. This Thus product quality, price and service quality have a positive

and significant effect on consumer loyalty at PT. Cybernetic Makmur

Lestari. And adjusted R Square value of 0.557, which means that 55.7%

can be explained by the influence of product quality, price and service

quality on consumer loyalty of PT. Cybernetic Makmur Lestari and the

remaining 44.3% were varied by other variables that were not studied.

Equality : Research conducted by Arie Pratania Putri, Alexander

Wongkar, Michael, Muhammad Rizki Balliansa used the variables X as

product quality, service quality and Y as consumer loyalty, the same as the

research authors.

Nama Tujuan penelitian Variabel dan Hasil


alat analisis
43

Arie Pratania The Influence of Product Hasil penelitian ini


Putri, Alexander Product Quality, Quality (X1) menunjukkan
Wongkar, Price,and Price (X2) bahwa kualitas
Michael, Service Quality Service produk, harga dan
Muhammad Rizki in Customer Quality (X3) kualitas pelayanan
Balliansa (2020) Loyalty at PT. Customer berpengaruh positif
Cybernetic Loyalty (Y) dan signifikan
Makmur Lestari terhadap loyalitas
pelanggan pada PT.
Sibernetika Makmur
Lestari.
Sumber : Hasil Kajian Penulis, 2023

7. Fredirikus Timo, Mugiono, Achmad Helmy Djawahir (2019) The Effect

Of Product Quality And Service Quality On Customer Loyalty Mediated

By Customer Satisfaction (Evidence On Kharisma Store In Belu District,

East Nusa Tenggara Province). The results of this study indicate that

based on the results of statistical calculations the effect of product quality

on customer satisfaction showed that t-count is 4.710 p- value of 0.000

and the coefficient (beta) is 0.283 and the effect of service quality on

customer satisfaction showed that t-count of 5.624 p-value of 0.000 and

the coefficient (beta) of 0.443. The results of the t test illustrated that t-

count is greater than t table (1.96). The effect of customer satisfaction on

customer loyalty shows t-count of 5.503 p-value of 0.000 and the coeffi-

cient (beta) of 0.361. This result can be explained that the t- count value is

greater than t-table and the p-value value is smaller than the significant

value. The path coefficient (beta) has a positive number, then the result is

mediation. This showed that customer loyalty can be explained directly or

influenced by product quality and service quality with customer


44

satisfaction as mediation. Equality : Research conducted by Fredirikus

Timo, Mugiono, Achmad Helmy Djawahir used the variables X product

quality, service quality, customer satisfaction and Y as consumer loyalty,

the same as the research authors.

Nama Tujuan penelitian Variabel dan Hasil


alat analisis
Fredirikus Timo, The Effect Of Product Hasil penelitian ini
Mugiono, Achmad Product Quality Quality (X1) menunjukkan
Helmy Djawahir And Service Quality Service loyalitas pelanggan
(2019) On Customer Quality (X2) dapat dijelaskan
Loyalty Mediated Customer atau dipengaruhi
By Customer Satisfaction secara langsung
Satisfaction (X3) Customer oleh kualitas produk
(Evidence On Loyalty (Y) dan kualitas
Kharisma Store In pelayanan dengan
Belu District, East kepuasan pelanggan
Nusa Tenggara sebagai mediasinya.
Province)
Sumber : Hasil Kajian Penulis, 2023

8. Satria Tirtayasa (2022), Effect Of Product Quality And Service On

Customer Loyalty With Customer Satisfaction As An Intervening

Variable (Study On Coffee Shop In Medan). The results of this study

indicate that was found that the real effect is direct it is shown by the value

of the original sample on the indirect effect of 0.000 < 0.05, meaning that

customer satisfaction plays a role in mediating product quality to

customer loyalty. From this study it was found that the real effect is direct

it is shown by the value of the original sample on the indirect effect of

0.000 < 0.05, meaning that customer satisfaction plays a role in mediating

service to customer loyalty. Equality : Research conducted by Satria


45

Tirtayasa used the variables X as product quality, service, customer

satisfaction and Y as consumer loyalty, the same as the research authors.

Nama Tujuan penelitian Variabel dan Hasil


alat analisis
Satria Tirtayasa Effect Of Product Product Hasil Penelitian
(2022) Quality And Service Quality (X1) menunjukkan
On Customer Service (X2) bahwa ditemukan
Loyalty With Customer bahwa pengaruh
Customer Satisfaction nyata bersifat
Satisfaction As An (X3) Customer langsung yaitu
Intervening Loyalty (Y) kepuasan pelanggan
Variable (Study On berperan dalam
Coffee Shop In memediasi kualitas
Medan) produk terhadap
loyalitas pelanggan.
Sumber : Hasil Kajian Penulis, 2023

9. Nuryan Dimas Maulana, S.AB., & Dinalestari Purbawati, M.Si., Akt.

(2017), The Influence Of Product Quality, Price, And Service Quality

Concerning Customer Loyalty Of Penyet Kuah At Timoho Food

Court, Tembalang Semarang City. The results of this study indicate that

based on the results of the study, three variables have been tested in stages

and together show a positive and significant influence on customer loyalty.

The value of the variable (X1), t count (3.811)> t table (1.660), (X2) t

count (3.607)> t table (1.660), (X3) t count (2.777)> t table (1.660).

Significantly, the three variables are influential porsitif indicated by the

value of F count of (7.971) greater than F table of (2.70). Equality :

Research conducted by Nuryan Dimas Maulana, S.AB., & Dina lestari

Purbawati, M.Si., Akt used the variables X as product quality, service

quality and Y as customer loyalty, the same as the research authors


46

Nama Tujuan penelitian Variabel dan Hasil


alat analisis
Nuryan Dimas The Influence Of Product Hasil Penelitian
Maulana, S.AB., Product Quality, Quality (X1) menunjukkan bahwa
& Dinalestari Price,And Price (X2) berdasarkan hasil
Purbawati, M.Si., Service Quality Service penelitian, ketiga
Akt (2017) Concerning Quality (X3) variabel telah diuji
Customer Loyalty Customer secara bertahap dan
Of Penyet Kuah Loyalty (Y) secara bersama-
At Timoho sama menunjukkan
Food Court, pengaruh positif dan
Tembalang signifikan terhadap
Semarang City loyalitas pelanggan.
Sumber : Hasil Kajian Penulis, 2023

10. Charly Hongdiyantoa, Kevin Liemena (2021), The Mediation Effect of

Customer Satisfaction in Relationship between Product Quality and

Service Quality towards Customer Loyalty In Fuzee Sushi. The results of

this study indicate that for the mediated path through customer satisfaction

shows that there is a significantt effect between product quality (mediated)

with t-value of 2.182 and service quality (mediated) with t- value of 2.177

as the t-value are above 1.96. The mediator which is customer satisfaction

with t-value of 2.445 have significant effect towards customer loyalty. It

can be concluded that product quality (direct relationship), product quality

(mediated relationship), service quality (mediated relationship), and

customer satisfaction have significant effects towards customer loyalty.

Equality : Research conducted by Charly Hongdiyantoa, Kevin Liemena

used the variables X as product quality, service quality, customer

satisfaction and Y as customer loyalty, the same as the research authors.

Nama Tujuan Variabel dan Hasil


penelitian alat analisis
47

Charly The Mediation Product Quality Hasil penelitian ini


Hongdiyantoa, Effect of (X1) Service menunjukkan bahwa
Kevin Customer Quality (X2) kualitas produk
Liemena Satisfaction in Customer (hubungan langsung),
(2021) Relationship Satisfaction (X3) kualitas produk
between Product Customer (hubungan
Quality and Loyalty (Y) termediasi), kualitas
Service Quality pelayanan (hubungan
towards termediasi), dan
Customer kepuasan pelanggan
Loyalty In Fuzee berpengaruh
Sushi signifikan terhadap
loyalitas pelanggan.
Sumber : Hasil Kajian Penulis, 2023

2.3 Kerangka Konseptual

Menurut Notoatmodjo (2018; hal.83) kerangka konsep penelitian

adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu

terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel

yang lain dari masalah yang ingin diteliti. Sebuah kerangka konsep haruslah

dapat memperlihatkan hubungan antara variable-variabel yang akan diteliti.

Sedangkan menurut Menurut Nursalam (2017) kerangka konsep penelitian

merupakan abstraksi dari suatu realitas sihingga dapat dikomunikasikan dan

membentuk teori yang menjelaskan keterkaitan atara variable yang diteliti.

Berdasarkan uraian diatas maka kerangka pemikiran dalam penelitian

ini dapat digambarkan sebagai berikut:


48

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Berdasarkan kerangka konseptual terdapat hubungan kausulitas antara

kualitas produk, kualitas layanan, kepuasan pelanggan dan loyalitas

pelanggan.

2.4 Hipotesis
49

Hipotesis adalah adalah pernyataan atau jawaban sementara terhadap

permasalahan yang sifatnya masih praduga, karena harus dibuktikan terlebih

dahulu kebenarannya. Dugaan tersebut dibuat oleh penulis atau peneliti

dengan mengacu pada data awal yang diperoleh. Kemudian dugaan benar

atau salah ditentukan berdasarkan hasil penelitian.

1. Kualitas produk dan kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan pelanggan PT Pratiwi Putra Sulung

2. Kualitas produk dan kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap loyalitas pelanggan PT Pratiwi Putra Sulung

3. Kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

pelanggan PT Pratiwi Putra Sulung

4. Kualitas produk dan kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan PT Pratiwi Putra

Sulung

BAB III
50

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian merupakan bagian yang sangat penting dalam

suatu penelitian. Pada bagian ini, merupakan penjelasan tentang rancangan

yang seperti apa yang akan dipakai untuk pengambilan data sehingga

rancangan penelitian adalah suatu strategi penelitian dalam mengidentifikasi

permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan data; dan kedua,

rancangan penelitian digunakan untuk mendefinisikan struktur penelitian

yang akan dilaksanakan (Nursalam, 2017) Pendekatan dalam penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka-

angka. Hal ini sesuai dengan pendapat (Arikunto 2006: 12) yang

mengemukakan penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang

banyak dituntut mengunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran

terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya, yaitu berusaha

mendapatkan informasi yang selengkap mungkin mengenai pengaruh kualitas

produk dan displin kerja terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan

pelanggan. Informasi yang digali lewat kuesioner serta observasi. Untuk

menguji berapa besar kontribusi variabel kualitas produk dan kualitas

Layanan sebagai variabel bebas (eksogen), kepuasan pelanggan sebagai

variabel mediasi (intervening) dan loyalitas pelanggan sebagai variabel terikat

(endogen). Variabel intervening atau variabel yang mempengaruhi hubungan

variabel eksogen dengan variabel endogen dinyatakan dalam variabel


51

kepuasan pelanggan. Selanjutnya dipadukan dengan teori-teori yang relevan

dengan menggunakan tehnik analisis data dengan mengacu pada variabel

yang digunakan.

Metode survey adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan

data dari tempat tertentu, dimana peneliti melakukan perlakuan dalam

pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, tes, wawancara

terstruktur, dan sebagainya (Sugiyono, 2014) Metode survey yang digunakan

pada penelitian ini adalah pengumpulan data dengan kuesioner, yang akan

mempermudah penulis mendapatkan informasi yang actual dan factual sesuai

kondisi di lapangan. Kuesioner disebarkan kepada responden untuk mengisi

pernyataan instrumen penelitian dengan pilihan Sangat Tidak Setuju (STS),

Tidak Setuju (TS), Ragu-ragu (R), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS).

Data yang terkumpul akan dilakukan analisis untuk mengetahui

hubungan atau pengaruh tingkat variabel bebas yang dipengaruhi variebel

intervening terhadap variabel terikat melalui analisis jalur (path analysis).

Untuk mendukung proses perolehan data secara statistik menggunakan

aplikasi SPSS 23.

3.2 Variabel Penelitian

1 Klasifikasi Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016)


52

Sesuai dengan judul penelitian yang dipilih penulis yaitu Pengaruh Kualitas

produk dan kualitas Layanan Terhadap Loyalitas pelanggan Melalui

Kepuasan pelanggan maka penulis mengelompokan variabel yang digunakan

dalam penelitian ini menjadi variabel independen (X) dan variabel dependen

(Y).

Adapun penjelasannya sebagai berikut:

a. Variabel independen (X) yaitu variabel bebas, adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi penyebab perubahan atau timbulnya

variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel independen terdiri dari

kualitas produk (X1), kualitas Layanan (X2) dan kepuasan pelanggan

(X3)

b. Variabel dependen (Y) yaitu variabel terikat, adalah variabel-variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Dalam penelitian ini variabel dependen adalah loyalitas pelanggan (Y).

2 Definisi Konseptual Variabel Penelitian

Definisi konseptual adalah unsur penelitian yang menjelaskan tentang

karakteristik sesuatu masalah yang hendak diteliti. Berdasarkan landasan teori

yang telah dipaparkan , dapat dikemukakan definisi konseptual dari masing-

masing variabel, sebagai berikut:

a. Kualitas produk

Menurut Kotler dan Keller (2016:37) bahwa kualitas produk

merupakan suatu kemampuan produk dalam melakukan fungsi- fungsinya,


53

kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian, yang diperoleh

produk dengan secara keseluran.

Indikator kualitas produk yang digunakan untuk mengukur kualitas produk

menurut Tjiptono (2011) dalam Peter Halim (2014:159) adalah: Kinerja,

Estetika, Kesesuaian;

b. Kualitas peayanan

Menurut Kasmir (2017:47) kualitas kualitas layanan di definisikan

sebagai tindakan atau perbuatan seorang atau organisasi bertujuan untuk

memberikan kepuasan kepada pelanggan ataupun karyawan.

c. Kepuasan pelanggan

Kotler dan Keller (2008) mendefinisikan kepuasan pelanggan

sebagai perasaan pelanggan, baik itu berupa kesenangan atau kekecewaan

yang timbul dari membandingkan penampilan sebuah produk dihubungkan

dengan harapan pelanggan atas produk tersebut.

d. Loyalitas Pelanggan

Menurut Oliver (2010) loyalitas pelanggan adalah komitmen

pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau

melakukan pembelian ulang produk atau jasa terpilih secara konsisten

pada masa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha- usaha

pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku.

3 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2013), definisi operasional variable adalah suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
54

variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.

Definisi variabel-variabel penelitian harus dirumuskan untuk

menghindari kesesatan dalam mengumpulkan data. Dalam penelitian ini,

definisi operasional variabelnya adalah sebagai berikut:

Table 3.1. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Operasional Indikator

Kualitas produk (X1) Menurut Kotler dan 1. Performance (kinerja)

Keller (2016:37) bahwa 2. Estetika

kualitas produk 3. Kesesuaian

merupakan suatu

kemampuan produk

dalam melakukan

fungsi- fungsinya,

kemampuan itu meliputi

daya tahan, kehandalan,

ketelitian, yang

diperoleh produk

dengan secara

keseluran.

Kualitas Layanan Menurut Fandy Tjiptono 1. Bukti fisik (Tangible)

(X2) (2017: 180) 2. Kehandalan (Realibility)

mendefinisikan kualitas 3. Daya Tanggap


55

Layanan atau kualitas (Responsiveness)

jasa sebagai ukuran 4. Jaminan (Assurance)

seberapa bagus tingkat 5. Perhatian (Emphaty)

layanan yang diberikan

mampu sesuai dengan

ekspektasi pelanggan.

Kepuasan pelanggan Menurut Tjiptono 1. Kepuasan pelanggan

(X3) (2015:146), kepuasan keseluruhan

pelanggan adalah 2. Konfirmasi harapan

perasaan senang atau 3. Ketersediaan untuk

kecewa seseorang yang merekomendasi

muncul setelah 4. Minat pembelian ulang.

membandingkan antara

persepsi terhadap

Loyalitas(hasil) suatu

produk dengan harapan-

harapannya.

Loyalitas pelanggan Menurut Kotler dan 1. Melakukan pembelian

(Y) Keller (2016:153) ulang

mendefinisikan bahwa 2. Merekomendasikan

loyalitas pelanggan kepada pihak lain

adalah memegang teguh 3. Tidak berniat untuk

komitmen untuk pindah


56

membeli kembali atau 4. Membicarakan hal- hal

berlangganan kembali positif.

produk yang disukai

atau jasa di masa depan

meskipun pengaruh

situasional dan upaya

pemasaran berpotensi

menyebabkan perilaku

beralih.

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa

angket atau kuisioner yang dibuat sendiri oleh peneliti. Sugiyono (2014,

hlm.92) menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat

pengumpul data yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun

sosial yang diamati”. Dengan demikian, penggunaan instrumen penelitian

yaitu untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah,

fenomena alam maupun sosial.

Tabel 3.2. Instrumen Penelitian

Nomer Butir
Pernyataan
Variabel Indikator Butir Pernyataan
57

Kualitas Kinerja 1. PT. Pratiwi Putri


produk Sulung memilki
kualitas produk yang 1
baik daripada
perusahaan lainnya.

2. Produk yang
dihasilkan PT. Pratiwi
Putra Sulung 2
memberikan jaminan
keamanan. (safety)

Estetika 1. Produk yang


dihasilkan PT. Pratiwi
Putra Sulung sudah 3
sesuai dengan standar
kelayakan produk

1. Produk PT. Pratiwi


Putra Sulung memiliki
daya tarik yang dapat 4
mempengaruhi daya
beli pelanggan
Kesesuaian 1. Harga produk yang
ditetapkan PT. Pratiwi
Putra Sulung sudah 5
sesuai dengan kualitas
produk
2. Produk yang
dihasilkan PT. Pratiwi
Putra Sulung sesuai 6
dengan kebutuhan
pelanggan

Kualitas Bukti fisik 1. Karyawan PT Pratiwi


Layanan Putra Sulung 7
berpenampilan rapi.
2. PT. Pratiwi Putri
Sulung memiliki
Eksterior yang tertata 8
rapi sehingga
pelanggan merasa
nyaman
58

Kehandalan 1. Karyawan PT. Pratiwi


Putra Sulung dapat
memberikan layanan 9
yang tepat sesuai
dengan kebutuhan
pelanggan

2. Karyawan PT. Pratiwi


Putra Sulung
bersungguh-sungguh
untuk membantu 10
memecahkan masalah
pelanggan

Daya Tanggap 1. Karyawan PT. Pratiwi


Putra Sulung
memiliki kemampuan
menguasai informasi 11
produk knowledge
dengan baik
2. Karyawan PT. Pratiwi
Putra Sulung selalu
dapat dengan cepat
menyelesaikan 12
keluhan pelanggan
Jaminan 1. Merasa aman
dalam bekerja sama di
PT. Pratiwi Putra 13
Sulung
2. PT. Pratiwi Putra
Sulung mempunyai
karyawan yang selalu
bersikap ramah 14
kepada pelanggan
atau pelanggan

Perhatian 1. Karyawan PT. Pratiwi


Putra Sulung
memberikan perhatian
individual kepada 15
para pelanggan
59

2. Karyawan PT. Pratiwi


Putra Sulung selalu
mengutamakan
kepentingan para 16
pelanggan
Kepuasan Kepuasan pelanggan 1. Merasa puas dengan
pelanggan keseluruhan berbagai macam
produk konstruksi 17
yang tersedia di PT.
Pratiwi Putra Sulung

2. Merasa puas dengan


semua Layanan yang
diberikan oleh PT. 18
Pratiwi Putra Sulung
Konfirmasi harapan 1. Produk yang dibeli
sesuai harapan 19
pelanggan

2. Kesesuaian bahan
yang dipakai dengan
standard harapan 20
pelanggan
Ketersediaan untuk 1. merekomendasikan
merekomendasi kolega untuk
menggunakan produk
produk dari PT. 21
Pratiwi Putri Sulung
2. Memberitahu kolega
mengenai keunggulan
produk di PT. Pratiwi 22
Putra Sulung

Minat pembelian 1. Melakukan pembelian


ulang kembali di PT. Pratiwi 23
Putra Sulung
2. PT. Pratiwi Putra
Sulung sebagai
perusahaan konstruksi
yang dapat 24
memenuhi kebutuhan
pelanggan
60

Loyalitas Berkata Positif 1. Menggunakan produk


pelanggan PT. Pratiwi Putra
Sulung 25
2. Memberi komentar
positif mengenai PT.
Pratiwi Putra Sulung 26
kepada Mitra bisnis

Merekomendasikan 1. Merekomendasikan
kepada pihak lain kepada mitra bisnis
untuk membeli 27
produk PT. Pratiwi
Putra Sulung.
2. Menceritakan
pengalaman PT.
Pratiwi Putra Sulung 28
kepada orang lain.
Pembelian ulang 1. PT. Pratiwi Putri
Sulung menjadi
pilihan utama dalam 29
layanan dibandingkan
dengan perusahan
lainnya
2. Tertarik untuk
mempergunakan
layanan lainnya PT. 30
Pratiwi Putra Sulung

3.4 Metode Pengumpulan Data

1. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah

satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana


61

dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain

penelitiannya. Metode penelitian kuantitatif, sebagaimana

dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 8) yaitu : “Metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan

tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

Menurut Azwar (2011: 5) Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif

dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian

hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu

probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metode

kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau

signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Pada umumnya,

penelitian kuantitatif merupakan penelitian sampel besar. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional dengan tujuan untuk

mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan

dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada

koefisien korelasi. Dari jenis masalah yang ingin dikaji, penelitian ini

merupakan penelitian korelasi. Dimana penelitian korelasi, menurut

Arikunto, adalah penelitian yang dimaksud untuk mengetahui ada dan

tidaknya hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih

(Arikunto, 2006 : 37).

b. Sumber Data
62

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

dan sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang berasal dari sumber asli

ataupun pertama. Dalam penelitian ini data yang diperoleh berasal

dari penyebaran kuesioner pelanggan PT Pratiwi Putra Sulung,

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang berasal dari sumber

kedua yang dapat diperoleh melalui buku manajemen pemasaran,

jurnal pemasaran dan artikel yang di dapat dari website yang

berkaitan dengan penelitian ini. Atau data yang berasal dari orang-

orang kedua atau bukan data yang datang secara langsung, data ini

mendukung pembahasan dan penelitian, untuk itu beberapa sumber

buku atau data yang diperoleh akan membantu dan mengkaji secara

kritis penelitian tersebut. Untuk memperoleh data ini peneliti

mengambil sejumlah buku-buku, jurnal, dan contoh penelitian

sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Populasi & Sampel

a. Populasi

Populasi adalah gabungan seluruh elemen yang dimiliki

serangkaian karakteristik serupa yang mencakup semesta untuk

kepentingan masalah penelitian (Malhotra, 2009). Menurut Sugiyono


63

(2011), populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari atas

obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan PT Pratiwi Putra

Sulung yang menggunakan produk dan jasa perusahaan. Responden atau

dipilih pelanggan yang terdaftar pada perusahaan dan kuesioner dikirim

melalui google form untuk memudahkan dalam pengambilan data, dengan

jumlah populasi pelanggan berjumlah 59 responden berupa Perusahaan

konstruksi berdasarkan data base perusahaan.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat

utama dari populasi dan dijadikan sebagai perwakilan atau representasi

dalam penelitian. Penentuan sampel penelitian menggunakan teknik

purposive sampling yaitu mengambil sampel dengan pertimbangan

tertentu (Sugiyono, 2009: 122). Kriteria yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sampel pelanggan tetap PT Pratiwi Putra Sulung. yang dapat

digunakan untuk menentukan ukuran sampel minimum adalah berdasarkan

kompleksivitas model dan karakteristik pengukuran dasar model.

Penentuan jumlah sample berdasarkan penentuan sampel jelas (sampel

Jenuh), yaitu jumlah sampel sama dengan jumlah populasi yaitu sebanyak

59 responden.
64

3.5 Metode Analisis Data

1. Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Validitas menurut Sugiyono (2016:177) menunjukan derajat

ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data

yang dikumpulkan oleh peneliti untuk mencari validitas sebuah item, kita

mengkorelasikan skor item dengan total item-item tersebut. Jika

koefisien antara item dengan total item sama atau diatas 0,3 maka item

tersebut dinyatakan valid, tetapi jika nilai korelasinya dibawah 0,3 maka

item terebut dinyatakan tidak valid.

Uji validitas dilakukan dengan melihat korelasi antar skor

masing-masing item pertanyaan dengan skor total.

n ( ∑ XY )− ( ∑ X ) (∑ Y )
r=
√ (n∑ X 2
−( ∑ X
2
) )( n ∑ Y 2
−( ∑ Y
2
) )

Dimana :

r : Koefisien korelasi (validitas)


X : Skor pada subyek item n
Y : Skor total subyek
XY : Skor pada subyek item n dikalikan skor total
n : Banyaknya subyek
65

Syarat minimum untuk dianggap suatu butir instrument valid

adalah nilai indeks valid adalah nilai indeks validitasnya ≥ 0,3 (Sugiyono,

2016 : 179). Oleh karena itu, semua pernyataan yang memiliki tingkat

korelasi dibawah 0,3 harus diperbaiki karena dianggap tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan

menggunakan objek yang sama akan menghasilkan data yang sama

( Sugiyono, 2012 : 177). Uji realianilitas kuesioner dalam penelitian

digunakan metode split half item tersebut dibagi menjadi dua kelompok

yaitu kelimpok item ganjil dan kelompok item genap. Kemudian masing-

masing kelompok skor tiap itemnya dijumlahkan sehinga menghasilkan

skor total. Apabila korelasi 0,60 maka dikatakan item tersebut memberikan

tingkat reliabel yang cukup, sebaliknya apabila nilai korelasi dibawah 0,7

maka dikatakan item tersebut kurang reliabel.

Adapun rumus untuk mencari reliabilitas sebagai berikut:

rn= (k
k−1 )( ∑ σ 2b
∑ σ 21 )
Dimana :

= Reliabilitas
= Jumlah butir pernyataan
= Jumlah varian butir
= Varian total
66

c. Uji Asumsi

Uji asumsi regresi berganda adalah untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen atau

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang

baik adalah yang mempunyai distribusi data normal atau mendekati

normal (Ghozali, 2002).

d. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan sebagai prasyarat

untuk melakukan analisis data. Uji normalitas dilakukan sebelum data

diolah berdasarkan model-model penelitian yang diajukan. Uji normalitas

data bertujuan untuk mendeteksi distribusi data dalam satu variabel yang

akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak untuk

membuktikan model-model penelitian tersebut adalah data

distribusinormal. Uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov-

Smirnov. Rumus Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut :

Keterangan :

KD = jumlah Kolmogorov-Smirnov yang dicari

n1 = jumlah sampel yang diperoleh

n2 = jumlah sampel yang diharapkan (Sugiyono, 2013:257)


67

Data dikatakan normal, apabila nilai signifikan lebih besar 0,05 pada

(P>0,05). Sebaliknya, apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 pada

(P<0,05), maka data dikatakan tidak normal.

e. Uji Linearitas

Uji linearitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk

mengetaui status linier atau tidaknya suatu distribusi data penelitian. Uji

linieritas dilakukan untuk membuktikan bahwa masing-masing variabel

bebas mempunyai hubungan yang linier dengan variabel terikat. (Hanif

dan Wasis, 2017:63). Uji linearitas dapat dilakukan melalui test of linearity

dengan kriteria apabila nilai signifikansi pada linearity  0,05 maka dapat

diartikan antara variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan

yang linear.

f. Uji Multikolinearitas

Menurut Umar (2011:177) uji multikolinieritas digunakan untuk

mengetahui jika pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar

variabel independen, jika terdapat korelasi maka terdapat masalah multi

kolinearitas yang harus diatasi. Kriteria mdalam uji multikolinearitas

adalah jika uji VIF (Variance Inflation Factor) nilainya < 10, maka artinya

tidak ada masalah multikolinearitas.

g. Uji Heterokedastisitas

Menurut Umar (2011:179) uji heterokedastisitas dilakukan guna

mengetahui jika didalam model sebuah regresi terjadi ketidaksamaan

varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Uji


68

heterokedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Glejser.

Kriteria yang berlaku adalah jika nilai sigifikan ujit > 0,05, maka artinya

varian residual sama (homokedastisitas) atau tidak terjadi

heterokedastisitas.

h. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam regresi linear

ada korelasi antar kesalahan pengganggu (residual) pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan ada masalah autokorelasi (Ghozali dan Ratmono, 2017: 121).

Uji Autokorelasi berkaitan dengan pengaruh observer atau data dalam satu

variable yang saling berhubungan satu sama lain (Gani dan Amalia, 2015:

124). Besarnya nilai sebuah data dapat saja dipengaruhi atau berhubungan

dengan data lainnya. Regresi secara klasik mensyaratkan bahwa variable

tidak boleh tergejala autokorelasi. Jika terjadi autokorelasi, maka model

regresi menjadi buruk karena akan menghasilkan parameter yang tidak

logis dan diluar akal sehat. Autokorelasi umumnya terjadi pada data time

series, karena data time series terikat dari waktu-waktu, beda halnya

dengan data cross section yang tidak terikat oleh waktu.

Mendeteksi autokorelasi dengan menggunakan nilai Durbin

Watson. Kriteria dalam pengujian Durbin Watson yaitu(Sujarweni, 2016:

232) :

1. Jika 0 < d < dL, berarti ada autokorelasi positif

2. Jika 4 – dL < d < 4, berarti ada auto korelasi negative


69

3. Jika 2 < d < 4 – dU atau dU < d < 2, berarti tidak ada autokorelasi

positif atau negative

4. Jika dL ≤ d ≤ dU atau 4 – dU ≤ d ≤ 4 – dL, pengujian tidak

meyakinkan. Untuk itu dapat digunakan uji lain atau menambah data

5. Jika nilai du < d < 4-du maka tidak terjadi autokorelasi

Run test juga merupakan bagian dari statistik non-parametik dapat

pula digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang

tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan

bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunakan untuk

melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak (sistematis).

2. Model Analisis

1) Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan metode analisis yang bertujuan

mendeskripsikan atau menjelaskan suatu hal apa adanya (Irawan, 2004)

dalam Baroroh (2008:1). Dalam penelitian ini penyajian data

menggunakan table analisis data nilai rata-rata (mean) dan distribusi

frekuensi.

a. Idenstitas responden

Deskriptif karakteristik responden tersebut menjelaskan tentsng

gambaran umum responden, seperti jenis kelamin, umur responden,

pekerjaan dan pendidikan terakhir responden yang disajikan dalam

bentuk tabel frekuensi.

b. Analisis Pendapat Responden


70

Deskripsi variabel digunakan untuk mengetahui jawaban responden

terhadap kualitas produk, kualitas layanan, dan kepuasan pelanggan

terhadap loyalitas pelanggan. Analisis ini menggunakan Skala Likert

untuk mendapatkan kecenderungan jawaban responden terhadap

masing-masing variabel.

2) Analisis Jalur

Analisis Jalur (Path Analysis) adalah suatu tehnik untuk menganalisis

hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda, jika variabel

bebasnya mempengaruhi variabel bergantung tidak hanya secara langsung

tetapi juga secara tidak langsung. Retherford, (1993) dalam Narimawati, et

al (2020:137). Dalam penelitian ini untuk menguji pengaruh variabel

mediasi menggunakan analisis jalur.

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan explanatory yaitu

penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel penelitian dan

pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.Untuk lebih jelasnya

maka desain penelitian ditampilkan dalam gambar dibawah ini.

1. Model 1 (satu) : Pengaruh Kualitas Produk (X₁) dan Kualitas

Layanan (X₂) terhadap Kepuasan pelanggan (X₃).

Kualitas
produk X3 X1 e1
(X1)

Kepuasan
pelanggan

(X3)

Kualitas X3 X2
Layanan

(X2)
71

Gambar 3.1 : Model Diagram Jalur Sub-Struktur 1

Persamaan Strukturalnya adalah sebagai berikut

Keterangan :

X1 = Kualitas produk
X2 = Kualitas Layanan
X3 = Kepuasan pelanggan
ρX3X1 = Koefisien Jalur X1 ke Z
ρX3X2 = Koefisien Jalur X2 ke Z
e1 = Error Struktur (Faktor Luar)

2. Model 2 (dua) : Pengaruh Kualitas produk (X₁) dan Kualitas

Layanan (X₂) terhadap Loyalitas pelanggan (Y).

Kualitas produk
yx1 e2
(X1)

Loyalitas
pelanggan
yx2
(Y3)

Kualitas
Layanan

(X2)

Gambar 3.2 : Model Diagram Jalur Sub-Struktur 2


72

Dapat diketahui persamaan regresinya sebagai berikut :

Keterangan :

X1 = Kualitas produk
X2 = Kualitas Layanan
Y = Loyalitas pelanggan
ρyx1 = Koefisien Jalur X1 ke Y
ρyx2 = Koefisien Jalur X2 ke Y
ρx3y = Koefisien Jalur X3 ke Y
e2 = Error Struktur ke 2 (Faktor Luar

3. Model 3 (tiga) : Pengaruh Kepuasan pelanggan (X3) terhadap

Loyalitas pelanggan (Y)

Loyalitas
Kepuasan pelanggan
pelanggan
(Y)
(X3)

Gambar 3.3 : Model Diagram Jalur Sub-Struktur 3

Keterangan :

Y = Loyalitas pelanggan
X3 = Kepuasan pelanggan
ρyx3 = Koefisien Jalur X3 ke Y
ρx3y = Koefisien Jalur X3 ke Y
73

4. Model 4 (empat) : Pengaruh kualitas produk (X3) dan kualitas

layanan (X3) terhadap loyalitas pelanggan (Y) melalui kepuasan

pelanggan (X3)

e1 e2
Kualitas produk yx1
(X1) X3 X₁
yx3
Kepuasan Loyalitas
pelanggan (X3 pelanggan
X3 X2
(Y)
yx2

Kualitas Layanan
(X2)

Gambar 3.4 : Analisis Jalur Keseluruhan

Berdasarkan diagram jalur diatas maka terdapat hubungan teori

bahwa Kualitas Layanan memiliki pengaruh langsung dengan loyalitas

pelanggan (pyxl). Kualitas Layanan juga memiliki pengaruh tidak

langsung terhadap loyalitas pelanggan yaitu dari Kualitas Layanan melalui

kepuasan pelanggan (px3x1) kemudian ke loyalitas pelanggan (pyx3).

motivasi juga memiliki pengaruh langsung dengan loyalitas pelanggan

(pyx2) dan memiliki pengaruh tidak langsung dari motivasi melalui

kepuasan pelanggan (px3x2) kemudian ke loyalitas pelanggan (pyx3).

Untuk Menilai Variabel-variabel tersebut apakah dapat digunakan

persamaan sebagai berikut :


74

Keterangan:

X1 = Kualitas produk
X2 = Kualitas Layanan
X3 = Kepuasan pelanggan
Y = Loyalitas pelanggan
ρX3X1 = Koefisien Jalur X1 ke Z
ρX3X1 = Koefisien Jalur X2 ke Zel2
e2 = Residuals / error

Pengaruh yang ditimbulkan dari model jalur diatas yaitu sebagai berikut :

(1) Pengaruh langsung (Direct Effect ata DE)

a) Pengaruh Kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan.

X1X3 = px3x1

b) Pengaruh komitmen organisasi terhadap Kepuasan pelanggan

X2X3= px3x2

c) Pengaruh kualitas Layanan terhadap loyalitas pelanggan

X1  Y = pyx1

d) Pengaruh komitmen organisasi terhadap loyalitas pelanggan

X2Y = pyx2

e) Pengaruh Kepuasan pelanggan terhadap Loyalitas pelanggan

X3Y = pyx3

(2) Pengaruh tidak langsung (Indirect Effect Atau IE)

a) Pengaruh kualitas Layanan terhadap loyalitas pelanggan melalui

kepuasan pelanggan : X1X3 Y = (px3x1) x (pyx3)

b) Pengaruh komitmen organisasi terhadap loyalitas pelanggan

melalui kepuasan pelanggan : X2 X3 Y = (px3x2) x (pyx3)


75

(3) Pengaruh total (Total Effect)

a) Pengaruh kualitas Layanan terhadap loyalitas pelanggan melalui

kepuasan pelanggan : X1X3Y = (px3x1) + (pyx3)

b) Pengaruh komitmen organisasi terhadap loyalitas pelanggan

melalui kepuasan pelanggan : X2 X3 Y = (px3x2) + (pyx3)

Pada penelitian ini dibutuhkan beberapa uji untuk mengetahui signifikansi

dari hipotesis yaitu :

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum PT Pratiwi Putra Sulung

1. Sejarah perkembangan PT Pratiwi Putri Sulung

Pratiwi, sebelumnya dikenal sebagai PT.Pratiwi Putri Sulung (PPS)

didirikan pada tahun 1995 berdasarkan ide dari mahasiswa lulusan baru

Universitas Teknologi Delft, Belanda.

Dengan keterlibatan grup Delft dalam pengelolaan PPS, Perusahaan

ini mulai melakukan kegiatan keinsinyuran di bidang sipil, mekanikal dan

elektrikal, Selain kegiatan keinsinyuran, PPS juga melakukan pekerjaan


76

sebagai kontraktor fasilitas dasar, seperti pembangunan gedung, instalasi

pengolahan air. dan sistem instalasi proteksi petir untuk peralatan terkait.

Dari kerja keras yang membuahkan hasil selama ini, kegiatan usaha

PPS lebih terfokus pada karakter EPC (Engineering, Procurement &

Construction) untuk peralatan infrastruktur di bidang minyak dan gas,

meteran gas, Stasiun CNG, Energi terbarukan, Pembangkit Listrik dan

Petrokimia.

Kami sangat yakin dalam memberikan solusi total kepada mitra bisnis

kami berdasarkan rasa saling menghormati. Kepercayaan dan motivasi agar

dapat menjalin hubungan jangka panjang dengan banyak pelanggan dan

pengguna akhir di seluruh Indonesia.

Pratiwi yakin bisa mencapai tujuannya seperti burung yang bisa

terbang semakin tinggi.

2. Struktur Organisasi
77

Board of
commisioner
Taufik Dwi Cahyono

presiden Direktur

Agus Salim

Direktur
Direktur general
engineering dan direktur marketing
dan finance
Construksi
Sigit Indra Gunawan wisaksono Badrudin

3. Fasiltas Kami

a. Yard

Fasilitas Lapangan Pratiwi dilengkapi dengan baik untuk perakitan dan

konstruksi barang skala besar, kami juga dapat membuat shelter,

membuat tangki penyimpanan dan masih banyak lagi. Kami juga

melakukan FAT (Factory Acceptance Test) di halaman kami untuk

memastikan peralatan dapat berjalan dan berfungsi dengan baik sesuai

pesanan klien kami. Kami yakin dengan fasilitas ini kami dapat selalu

berkomitmen untuk memenuhi kepuasan pelanggan kami

b. Workshop

Pratiwi memiliki luas workshop total 10.000 m². Dengan fasilitas

tersebut, kami dapat membuat metering skid berukuran besar hingga

diameter pipa 30” menggunakan Orifice Fitting atau 24” menggunakan


78

Ultrasonic Meter, Pressure Vessel, Gas Filter dan Storage Tank. Kami

siap mendukung proyek Stasiun Penerimaan Gas di Onshore Re

Creating Facility (ORF), Proyek Pipa Transmisi Gas, dan Stasiun

Peakerline Gas di Pembangkit Listrik yang membutuhkan metering skid

dalam jumlah besar sebagai integrator Metering & Pressure Regulasi

Station (M-PRS). Kami memiliki crane dan forklift untuk

memindahkan barang yang memenuhi standar ISO.

c. Warehouse

Fasilitas Gudang Pratiwi berfungsi sebagai tempat penyimpanan

barang-barang retail stock kami seperti ultrasonik meter, orifice meter,

valve dll, kami mempunyai ruangan yang sangat luas untuk menyimpan

barang-barang tersebut, kami juga mempunyai crane dan forklift untuk

memindahkan barang di gudang kami yang berguna karena mampu

memindahkan barang dengan cepat dan aman. Kami harus menyiapkan

semua materi yang mempengaruhi jadwal waktu pengiriman. Kami

harus menyiapkan semua materi yang mempengaruhi jadwal waktu

pengiriman. Kami yakin dengan fasilitas Gudang terbaik yang kami

siapkan akan dapat memuaskan pelanggan kami karena kendali kami

dalam manajemen waktu proyek.

d. ICS ICS (Instrument Control and Services) Workshop/Staging

Room

Pratiwi memiliki ruang Workshop ICS yang fokus pada pengembangan

instrumentasi meliputi pembuatan, desain, seperti Kabinet Scada,


79

Kabinet PCS & SIS, dan Kabinet pelepasan beban hingga penerapan

instrumen dan kontrol. Pratiwi memiliki 15 insinyur instrumen untuk

mendukung semua proyek kami. Kami dengan bangga memberikan

hasil terbaik untuk semua kebutuhan klien kami yang dirancang, dibuat,

dan dipasang oleh teknisi kami yang berpengalaman.

e. Training Center & Hall Room

Pratiwi memiliki fasilitas untuk meningkatkan keterampilan tenaga

kerja atau pengetahuan klien kami seperti program pelatihan dan

pelatihan di kelas. Fasilitas kelas dapat menampung lebih dari 100

orang. Dengan fasilitas tersebut, kami berhasil mengajak klien kami

untuk berbagi pengetahuan tentang produk baru dari prinsipnya.

Dengan demikian klien kami dapat menerapkan informasi di lapangan.

Selain program pelatihan di dalam dan luar kantor, kami juga terlibat

dalam seminar web yang disebut webminar. Webminar disediakan

berdasarkan prinsip kami. Honeywell adalah salah satu prinsip kami

yang menyediakan webminar. Setiap webminar memiliki topik yang

berbeda-beda sehingga memberikan kita kemudahan dalam memilih

topik. Saat ini, Pratiwi memiliki banyak Trainer untuk membantu

pelanggan kami. Mekanikal, Instrumentasi dan Manajemen

Proyek adalah keahlian kami. Kami tidak ragu untuk membaginya

dengan pelanggan kami.

4.2 Hasil Penelitian


80

a. Uji Instrumen

a. Validitas Variabel Penelitian

(1) Analisis Hasil Variabel Kualitas produk

Variabel kualitas produk meliputi 6 pertanyaan yang disusun

dan diajukan kepada 59 Pelanggan PT Pratiwi Putra Sulung. Sebelum

dianalisis lebih jauh maka hasil kuesioner tersebut diuji validitas. Hasil

uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1
Uji Validitas Instrumen Kualitas produk

Indikator Butir Pernyataan R Nilai Keterangan


hitun Cut
g Off
kinerja PT. Pratiwi Putri 0,702 0,300 Valid
Sulung memilki
kualitas produk yang
baik daripada
perusahaan lainnya
kinerja Produk yang 0,740 0,300 Valid
dihasilkan PT. Pratiwi
Putra Sulung
memberikan jaminan
keamanan. (safety)
estetika Produk yang 0,618 0,300 Valid
dihasilkan PT. Pratiwi
Putra Sulung sudah
sesuai dengan standar
kelayakan produk
estetika Produk PT. Pratiwi 0,565 0,300 Valid
Putra Sulung memiliki
daya tarik yang dapat
mempengaruhi daya
beli pelanggan
Kesesuaian Harga produk yang 0,677 0,300 Valid
ditetapkan PT. Pratiwi
Putra Sulung sudah
sesuai dengan kualitas
produk
81

kesesuaian Produk yang 0,795 0,300 Valid


dihasilkan PT. Pratiwi
Putra Sulung sesuai
dengan kebutuhan
pelanggan
Sumber : Data Primer, diolah tahun 2023

Berdasarkan tabel 4.1. perbandingan antara R-hitung dan nilai

cut off untuk masing-masing butir pernyataan dari masing-masing

indikator dari variabel kualitas produk dapat dikatakan bahwa seluruh

butir pernyataan dari masing-masing indikator adalah valid. Hal ini

dapat dievaluasi dari perbandingan antara R-hitung dan nilai cut off

untuk masingmasing butir pernyataan pada σ 0,05 = 0,300 (Sugiyono,

2013:208), dimana Rhitung > Nilai cut off menunjukan bahwa seluruh

butir pernyataan dari masing-masing indikator dari variabel kualitas

produk adalah valid.

(2) Analisis Hasil Variabel Kualitas layanan

Variabel kualitas layanan meliputi 10 pernyataan yang

disusun kemudian diajukan kepada 59 Pelanggan PT Pratiwi Putra

Sulung . Sebelum dianalisis lebih jauh maka hasil kuesioner tersebut

dilihat validitas. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2
Uji Validitas Instrumen Kualitas layanan

Indikator Butir Pernyataan R Nilai Keterangan


hitun Cut
g Off
82

Bukti fisik Karyawan PT Pratiwi 0,624 0,300 Valid


Putra Sulung
berpenampilan rapi
Bukti fisik PT. Pratiwi Putri 0,572 0,300 Valid
Sulung memiliki
Eksterior yang tertata
rapi sehingga
pelanggan merasa
nyaman
Kehandalan Karyawan PT. Pratiwi 0,605 0,300 Valid
Putra Sulung dapat
memberikan layanan
yang tepat sesuai
dengan kebutuhan
Kehandalan Karyawan PT. Pratiwi 0,412 0,300 Valid
Putra Sulung
bersungguh-sungguh
untuk membantu
memecahkan masalah
pelanggan
Daya tanggap Karyawan PT. Pratiwi 0,746 0,300 Valid
Putra Sulung memiliki
kemampuan
menguasai informasi
produk knowledge
dengan baik
Daya tanggap Karyawan PT. Pratiwi 0,661 0,300 Valid
Putra Sulung selalu
dapat dengan cepat
menyelesaikan
keluhan pelanggan
Jaminan Merasa aman dalam 0,544 0,300 Valid
bekerja sama di PT.
Pratiwi Putra Sulung
Jaminan PT. Pratiwi Putra 0,502 0,300 Valid
Sulung mempunyai
karyawan yang selalu
bersikap ramah kepada
pelanggan atau
pelanggan
Perhatian Karyawan PT. Pratiwi 0,662 0,300 Valid
Putra Sulung
memberikan perhatian
individual kepada para
pelanggan
Perhatian Karyawan PT. Pratiwi 0,669 0,300 Valid
83

Putra Sulung selalu


mengutamakan
kepentingan para
pelanggan
Sumber: Data Primer, diolah tahun 2023

Berdasarkan tabel 4.2. perbandingan antara R-hitung dan nilai

cut off untuk masing-masing butir pernyataan dari masing-masing

indikator dari variabel kualitas layanan dapat dikatakan bahwa seluruh

butir pernyataan dari masing-masing indikator adalah valid. Hal ini

dapat dievaluasi dari perbandingan antara R-hitung dan nilai cut off

untuk masingmasing butir pernyataan pada σ 0,05 = 0,300 (Sugiyono,

2013:208), dimana Rhitung > Nilai cut off menunjukan bahwa seluruh

butir pernyataan dari masing-masing indikator dari variabel kualitas

layanan adalah valid.

(3) Analisis Hasil Variabel Kepuasan pelanggan

Variabel kepuasan pelanggan meliputi 8 pernyataan yang

disusun kemudian diajukan kepada 59 Pelanggan PT Pratiwi Putra

Sulung . Sebelum dianalisis lebih jauh maka hasil kuesioner tersebut

dilihat validitas. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3
Uji Validitas Instrumen Kepuasan pelanggan

Indikator Butir Pernyataan R Nilai Keterangan


hitung Cut
Off
84

Kepuasan pelanggan Merasa puas dengan 0,550 0,300 Valid


keseluruhan berbagai macam
produk konstruksi
yang tersedia di PT.
Pratiwi Putra Sulung
Kepuasan pelanggan Merasa puas dengan 0,711 0,300 Valid
keseluruhan semua Layanan yang
diberikan oleh PT.
Pratiwi Putra Sulung
Konfirmasi harapan Produk yang dibeli 0,713 0,300 Valid
sesuai harapan
pelanggan
Konfirmasi harapan Kesesuaian bahan 0,570 0,300 Valid
yang dipakai dengan
standard harapan
pelanggan
Ketersediaan untuk merekomendasikan 0,746 0,300 Valid
merekomendasi kolega untuk
menggunakan produk
produk dari PT.
Pratiwi Putri
Sulung
Ketersediaan untuk Memberitahu kolega 0,726 0,300 Valid
merekomendasi mengenai keunggulan
produk di PT. Pratiwi
Putra Sulung
Minat pembelian Melakukan 0,589 0,300 Valid
ualang pembelian kembali di
PT. Pratiwi Putra
Sulung
Minat pembelian PT. Pratiwi Putra 0,821 0,300
ualang Sulung sebagai
perusahaan
Valid
konstruksi yang
dapat memenuhi
kebutuhan pelanggan

Berdasarkan tabel 4.3. perbandingan antara R-hitung dan nilai

cut off untuk masing-masing butir pernyataan dari masing-masing

indikator dari variabel kepuasan pelanggan dapat dikatakan bahwa

seluruh butir pernyataan dari masing-masing indikator adalah valid. Hal


85

ini dapat dievaluasi dari perbandingan antara R-hitung dan nilai cut off

untuk masingmasing butir pernyataan pada σ 0,05 = 0,300 (Sugiyono,

2013:208), dimana Rhitung > Nilai cut off menunjukan bahwa seluruh

butir pernyataan dari masing-masing indikator dari variabel kepuasan

pelanggan adalah valid.

(4) Analisis hasil Variabel loyalitas Pelanggan

Variabel loyalitas Pelanggan meliputi 6 pernyataan yang disusun

kemudian diajukan kepada 59 Pelanggan PT Pratiwi Putra Sulung .

Sebelum dianalisis lebih jauh maka hasil kuesioner tersebut dilihat

validitas. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4
Uji Validitas Instrumen Loyalitas Pelanggan

Indikator Butir Pernyataan R Nilai Keterangan


hitung Cut
Off
Berkata positif Menggunakan produk 0,596 0,300 Valid
PT. Pratiwi Putra
Sulung
Berkata positif Memberi komentar 0,751 0,300 Valid
positif mengenai PT.
Pratiwi Putra Sulung
kepada Mitra bisnis
Merekomendasikan Merekomendasikan 0,539 0,300 Valid
kepada pihak lain kepada mitra bisnis
untuk membeli
produk PT. Pratiwi
Putra Sulung
Merekomendasikan Menceritakan 0,515 0,300 Valid
kepada pihak lain pengalaman PT.
Pratiwi Putra Sulung
kepada orang lain
Pembeian ulang PT. Pratiwi Putri 0,568 0,300 Valid
Sulung menjadi
pilihan utama dalam
86

layanan dibandingkan
dengan perusahan
lainnya
Pembeian ulang Tertarik untuk 0,536 0,300 Valid
mempergunakan
layanan lainnya PT.
Pratiwi Putra Sulung
Sumber: Data Primer, diolah tahun 2023

Berdasarkan tabel 4.4. perbandingan antara R-hitung dan nilai

cut off untuk masing-masing butir pernyataan dari masing-masing

indikator dari variabel loyalitas Pelanggan dapat dikatakan bahwa

seluruh butir pernyataan dari masing-masing indikator adalah valid. Hal

ini dapat dievaluasi dari perbandingan antara R-hitung dan nilai cut off

untuk masingmasing butir pernyataan pada σ 0,05 = 0,300 (Sugiyono,

2013:208), dimana Rhitung > Nilai cut off menunjukan bahwa seluruh

butir pernyataan dari masing-masing indikator dari variabel loyalitas

Pelanggan adalah valid

b. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini juga dilakukan pada 59

responden dengan jumlah item yang sudah diuji validitasnya sebanyak 63

pertanyaan untuk variabel kualitas produk (X1), variabel kualitas layanan

(X2), variabel kepuasan pelanggan (X3), dan untuk variabel loyalitas

Pelanggan (Y). berikut tabel hasil uji reliabilitas dengan menggunakan alat uji

SPSS:

Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Koefisien R Keterangan


87

Alpha (α) Tabel


Kualitas produk 0,774 0,600 Reliabel
Kualitas layanan 0,800 0,600 Reliabel
Kepuasan pelanggan 0,831 0,600 Reliabel
Loyalitas Pelanggan 0,820 0,600 Reliabel
Sumber: Data SPSS Ve. 23.0 yang diolah, 2023

Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas diatas, diketahui bahwa besaran

nilai cronbach’s alpha (α) dari keempat variabel yang diteliti memiliki nilai

cronbach’s (α) > R tabel, dengan nilai cronbach’s (α) tertinggi pada loyalitas

Pelanggan. Dengan demikian bahwa keempat variabel layak digunakan

sebagai alat ukur penelitian.

c. Uji Asumsi

Tujuan pengujian asumsi klasik ini adalah untuk memberikan

kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan

dalam estimasi, tidak bias dan konsisten. Uji asumsi klasik yang akan

dilakukan adalah uji normalitas, linieritas, multikolinieritas, heteroskedasitas,

dan autokorelasi.

1. Uji asumsi dasar

a. Uji normalitas variabel kualitas produk, kualitas layanan, kepuasan

pelanggan dan loyalitas Pelanggan. Uji normalitas bertujuan untuk

mengetahui apakah nilai residual berdistribusi normal atau tidak. Model

regresi yang baik adalah saat diuji normalitas memiliki nilai residual

yang berdistribusi normal. Secara matematis residual adalah selisih

antara nilai duga (predicted value) dengan nilai pengamatan sebenarnya


88

apabila data yang digunakan adalah data sampel. Dasar pengambilan

keputusan:

1. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka nilai residual

berdistribusi normal.

2. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka nilai residual tidak

berdistribusi normal.

Dari hasil perhitungan uji kolmogorov smirnov diatas didapatkan

hasil uji normalitas untuk kualitas produk sebesar 0.110, untuk kualitas

layanan sebesar 0,201, untuk kepuasan pelanggan sebesar 0,104, dan

untuk loyalitas Pelanggan sebesar 0,101 > nilai diatas 0,05 yang berarti

dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal hingga dapat

digunakan dalam penelitian.

b. Uji Linieritas Variabel Dependen

Uji Linearitas berfungsi untuk mengetahui bentuk hubungan

(antara variabel bebas dengan variabel terikat), apakah bentuknya linear

atau tidak linear. Arti linear sendiri hubungan seperti garis lurus. Dasar

pengambilan keputusan dengan melihat nilai Sig.deviation from linearity

1. Jika nilai Sig.deviation from linearity > 0,05, maka terdapat

hubungan yang linear antara variabel bebas dengan variabel terikat.


89

2. Jika nilai Sig.deviation from linearity < 0,05, maka tidak

terdapat hubungan yang linear antara variabel bebas dengan variabel

terikat.

Berdasarkan nilai signifikansi diperoleh nilai signifikansi Deviation

from liniearity = 0,370 lebih besar dari 0,05 yang artinya terdapat

hubungan liniear antara variabel kualitas produk (X1) dengan variabel

loyalitas Pelanggan (Y).

Berdasarkan nilai signifikansi diperoleh nilai signifikansi deviation

from linearity = 0,078 lebih besar dari 0,05 yang artinya terdapat

hubungan linear antara variabel kualitas layanan (X2) dengan loyalitas

Pelanggan (Y).

Berdasarkan nilai signifikansi diperoleh nilai signifikansi deviation

from linearity = 0,650 lebih besar dari 0,05 yang artinya terdapat

hubungan linear antara variabel kepuasan pelanggan (X3) dengan loyalitas

Pelanggan (Y).

2. Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi

interkorelasi (hubungan yang kuat) antar variabel independent. Model

regresi yang baik ditandai dengan tidak terjadi interkorelasi antar

variabel independent (tidak terjadi gejala mutikolinearitas). Salah satu

cara yang paling akurat untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala

multikolinearitas adalah dengan menggunakan metode Tolerance dan


90

VIF (Variance Inflation Factor). Dasar pengambilan

keputusan:Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dulu dilakukan

pengujian apakah model yang terbentuk layak digunakan sebagai model

prediktor artinya penduga yang dihasilkan merupakan penduga yang

benar, tidak bias dan dapat diprediksikan. Untuk mengetahui kelayakan,

model dapat diuji dengan menggunakan asumsi BLUE (Best Linear

Unbiased Estimator) yang berperilaku sebagai model pengujian asumsi

klasik tersebut meliputi uji linieritas, uji normalitas, uji

multikolinieritas, uji heteroskedasitas, dan uji autokorelasi. Berikut ini

pengujian kelayakan model terhadap asumsi BLUE yaitu:

1. Melihat nilai Tolerance: jika nilai Tolerance > 0,10, maka artinya

tidak terjadi multikolinearitas.

2. Melihat nilai Tolerance: jika nilai Tolerance > 0,10, maka artinya

tidak terjadi multikolinearitas.

Kolom nilai tolerance variabel kualitas produk (X1) sebesar 0,155

dan variabel kualitas layanan (X2) sebesar 0,335 dan pada variabel

kepuasan pelanggan (X3) sebesar 0,170 yang dimana semua variabel

bebas nilai tolerance > dari 0,10 maka data tidak multikolinieritas. Pada

kolom VIF variabel kualitas produk (X1) sebesar 6,459 dan variabel

kualitas layanan (X2) sebesar 2,986 dan pada variabel kepuasan

pelanggan (X3) sebesar 5,896 yang dimana semua variabel bebas nilai

VIF < 10,00 maka data tidak multikolinieritas.

b. Uji Heteroskedasitas
91

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi gejala heteroskedastisitas,

karena apabila terjadi gejala atau masalah heteroskedastisitas akan

berakibat pada sebuah keraguan (ketidakakuratan) pada suatu hasil

analisis regresi yang dilakukan. Ciri-ciri tidak terjadi gejala

heteroskedastisitas (Priyatno, 2014: 115):

1. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka

0 pada sumbu Y.

2. Penyebaran titik-titik tidak membentuk pola yang jelas.

Gambar 4.1
Hasil Uji Heteroskedasitas

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi pada model regresi artinya ada korelasi antar anggota

sampel yang diurutkan berdasarkan waktu saling berkorelasi. Algifari,


92

(1429:39) “untuk mengetahui adanya autokorelasi dalam suatu model

regresi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin Watson

(Uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut.

“DWhitung < dL = Ada autokorelasi positif


dL < DWhitung < dU = Tanpa kesimpulan
dU < DWhitung < (4-dl) = Tidak ada autokorelasi
(4-dU) < DWhitung < (4-dL) = Tanpa kesimpulan
DWhitung > (4-dL) = Ada autokorelasi negatif”.
Durbin Watson : 1.707

4.3 Model Analisis

1.) Hasil Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan untuk menyimpulkan karakteristik jawaban

responden. Data yang diperoleh berdasarkan jawaban atas kuesioner yang

sudah dibagikan kepada responden. Untuk masing-masing variabel yang

dinalisis diukur dalam bentuk skala likert.

1. Untuk jawaban “SS” Sangat Setuju diberi nilai =5


2. Untuk jawaban “S” Setuju diberi nilai =4
3. Untuk jawaban “R” Sangat Ragu-Ragu diberi nilai =3
4. Untuk jawaban “TS” Tidak Setuju diberi nilai =2
5. Untuk jawaban “STS” Sangat Tidak Setuju diberi nilai =1
Hasil penyebaran kuesioner kepada 145 responden, maka diperoleh

data berupa hasil kuesioner. Pernyataan tersebut meliputi variabel kualitas

produk (X1), kualitas layanan (X2), Kepuasan pelanggan (X3), dan

Loyalitas Pelanggan (Y). Hasil dari masing-masing variabel adalah

sebagai berikut:

1. Variabel Kualitas produk (X1)


93

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner terhadap variabel kualitas

produk maka dapat dibagi menjadi tiga indikator antara lain: kinerja,

estetika, dan kesesuaian. Jawaban dari para responden berdasarkan

frekuensi skor penilaian dan persentase pernyataan responden dapat

dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 4.6
Frekuensi Skor Penilaian dan % Pernyataan Responden Terhadap Variabel
Kualitas produk (X1)

Pernyataan 1 2 3 4 5 Rata-
Rata
F % F % F % F % F %
PT. Pratiwi Putri 0 0 2 3,4 5 8,5 27 45,8 25 42,4 4.27
Sulung memilki
kualitas produk yang
baik daripada
perusahaan lainnya
Produk yang dihasilkan 0 0 3 5,1 4 6,8 29 49,2 23 39 4,22
PT. Pratiwi Putra Sulung
memberikan jaminan
keamanan. (safety)
Kinerja 4,25
Produk yang dihasilkan 1 1,7 1 1,7 4 6,8 33 55,9 20 33,9 4,19
PT. Pratiwi Putra Sulung
sudah sesuai dengan
standar kelayakan
produk
Produk PT. Pratiwi Putra 0 0 0 0 3 5,1 29 49,2 27 45,8 4,41
Sulung memiliki daya
tarik yang dapat
mempengaruhi daya beli
pelanggan
Estetika 4,30
Harga produk yang 0 0 0 0 7 11,9 23 39 29 49,2 4,37
ditetapkan PT. Pratiwi
Putra Sulung sudah
sesuai dengan kualitas
produk
Produk yang dihasilkan 1 1,7 2 3,4 6 10,2 27 45,8 23 39 4,17
94

PT. Pratiwi Putra Sulung


sesuai dengan
kebutuhan pelanggan
Kesesuaian 4,27
Kualitas Produk 4,27

Berdasarkan hasil jawaban responden diatas maka dapat

disimpulkan bahwa mayoritas responden termasuk kedalam kategori

cenderung setuju. Artinya mayoritas responden menyatakan cenderung

setuju tentang pernyataan yang melekat pada variabel kualitas produk.

Indikator yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pembentukan

variabel kualitas produk adalah estetika, bahwa Produk yang dihasilkan

PT. Pratiwi Putra Sulung sudah sesuai dengan standar kelayakan produk,

dan Produk PT. Pratiwi Putra Sulung memiliki daya tarik yang dapat

mempengaruhi daya beli pelanggan.

2. Variabel Kualitas layanan (X2)

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner terhadap variabel kualitas

layanan maka dapat dibagi menjadi lima indikator antara lain: bukti fisik,

kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan perhatian. Jawaban dari para

responden berdasarkan frekuensi skor penilaian dan persentase pernyataan

responden dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 4.7
Frekuensi Skor Penilaian dan % Pernyataan Responden Terhadap Variabel
Kualitas Layanan (X2)

Pernyataan 1 2 3 4 5 Rata-
Rata
95

F % F % F % F % F %
Karyawan PT Pratiwi 1 1,7 2 3,4 4 6,8 25 42,4 27 45,8 4,27
Putra Sulung
berpenampilan rapi
PT. Pratiwi Putri Sulung 0 0 0 0 6 10,2 31 52,5 22 37,3 4,27
memiliki Eksterior yang
tertata rapi sehingga
pelanggan merasa
nyaman
Bukti Fisik 4,27
Karyawan PT. Pratiwi 1 1,7 2 3,4 4 6,8 31 52,5 21 35,6 4,17
Putra Sulung dapat
memberikan layanan
yang tepat sesuai
dengan kebutuhan
Karyawan PT. Pratiwi 0 0 0 0 5 8,5 29 49,2 25 42,4 4,34
Putra Sulung
bersungguh-sungguh
untuk membantu
memecahkan masalah
pelanggan
Kehandalan 4,25
Karyawan PT. Pratiwi 2 3,4 4 6,8 4 6,8 22 37,3 27 45,8 4,15
Putra Sulung memiliki
kemampuan menguasai
informasi produk
knowledge dengan baik
Karyawan PT. Pratiwi 0 0 2 3,4 2 3,4 29 49,2 26 44,1 4,34
Putra Sulung selalu
dapat dengan cepat
menyelesaikan keluhan
pelanggan
Daya Tanggap 4,25
Merasa aman dalam 0 0 1 1,7 3 5,1 34 57,6 21 35,6 4,27
bekerja sama di PT.
Pratiwi Putra Sulung
PT. Pratiwi Putra Sulung 2 3,4 3 5,1 5 8,5 28 47,5 21 35,6 4,07
mempunyai karyawan
yang selalu bersikap
ramah kepada pelanggan
atau pelanggan
Jaminan 4,17
Karyawan PT. Pratiwi 0 0 2 3,4 2 3,4 31 52,5 24 40,7 4,31
Putra Sulung
memberikan perhatian
individual kepada para
96

pelanggan
Karyawan PT. Pratiwi 1 1,7 3 5,1 4 6,8 33 55,9 18 30,5 4,08
Putra Sulung selalu
mengutamakan
kepentingan para
pelanggan
Perhatian 4,19
Kualitas Layanan 4,23
Berdasarkan hasil jawaban responden diatas maka dapat

disimpulkan bahwa mayoritas responden termasuk kedalam kategori

cenderung setuju. Artinya mayoritas responden menyatakan cenderung

setuju tentang pernyataan yang melekat pada variabel kualitas layanan.

Indikator yang memberikan nilai terbesar terhadap pembentukan variabel

kualitas layanan adalah bukti fisik, bahwa Karyawan PT Pratiwi Putra

Sulung berpenampilan rapi, dan PT. Pratiwi Putri Sulung memiliki

Eksterior yang tertata rapi sehingga pelanggan merasa nyaman.

3. Variabel Kepuasan pelanggan (X3)

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner terhadap variabel

kepuasan pelanggan maka dapat dibagi menjadi empat indikator antara

lain: kepuasan pelanggan keseluruhan, konfirmasi harapan, ketersediaan

untuk merekomendasi dan minat pembelian ulang. Jawaban dari para

responden berdasarkan frekuensi skor penilaian dan persentase pernyataan

responden dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 4.8
Frekuensi Skor Penilaian dan % Pernyataan Responden Terhadap Variabel
Kepuasan pelanggan (X3)

Pernyataan 1 2 3 4 5 Rata-
Rata
97

F % F % F % F % F %
Merasa puas dengan 1 1,7 0 0 7 11,9 26 44,1 25 42,4 4,25
berbagai macam
produk konstruksi yang
tersedia di PT. Pratiwi
Putra Sulung
Merasa puas dengan 0 0 2 3,4 7 11,9 27 45,8 23 39 4,20
semua Layanan yang
diberikan oleh PT.
Pratiwi Putra Sulung
kepuasan pelanggan keseluruhan 4,23
Produk yang dibeli 1 1,7 2 3,4 5 8,5 34 57,6 17 28,8 4,08
sesuai harapan
pelanggan
Kesesuaian bahan yang 1 1,7 1 1,7 3 5,1 27 45,8 27 45,8 4,32
dipakai dengan standard
harapan pelanggan
konfirmasi harapan 4,20
merekomendasikan 1 1,7 2 3,4 6 10,2 24 40,7 26 44,1 4,22
kolega untuk
menggunakan produk
produk dari PT. Pratiwi
Putri Sulung
Memberitahu kolega 1 1,7 2 3,4 7 11,9 27 45,8 22 37,3 4,14
mengenai keunggulan
produk di PT. Pratiwi
Putra Sulung
ketersediaan untuk merekomendasi 4,18
Melakukan pembelian 2 3,4 3 5,1 4 6,8 24 40,7 26 44,1 4,17
kembali di PT. Pratiwi
Putra Sulung
PT. Pratiwi Putra 1 1,7 3 5,1 5 8,5 28 47,5 22 37,3 4,14
Sulung sebagai
perusahaan konstruksi
yang dapat
memenuhi kebutuhan
pelanggan
Minat pembelian ulang 4,15
Kepuasan Pelanggan 4,19

Berdasarkan hasil jawaban responden diatas maka dapat

disimpulkan bahwa mayoritas responden termasuk kedalam kategori

cenderung setuju. Artinya mayoritas responden menyatakan cenderung


98

setuju tentang pernyataan yang melekat pada variabel kepuasan pelanggan.

Indikator yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pembentukan

variabel kepuasan pelanggan adalah kepuasan pelangga keseluruhan,

bahwa Merasa puas dengan berbagai macam produk konstruksi yang

tersedia di PT. Pratiwi Putra Sulung, dan Merasa puas dengan semua

Layanan yang diberikan oleh PT. Pratiwi Putra Sulung.

4. Variabel Loyalitas Pelanggan (Y)

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner terhadap variabel loyalitas

Pelanggan maka dapat dibagi menjadi tiga indikator antara lain: berkata

positif, merekomendasikan kepada pihak lain, dan pembelian ulang.

Jawaban dari para responden berdasarkan frekuensi skor penilaian dan

persentase pernyataan responden dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 4.9
Frekuensi Skor Penilaian dan % Pernyataan Responden Terhadap Variabel
Loyalitas Pelanggan (Y)

Pernyataan 1 2 3 4 5 Rata-
Rata
F % F % F % F % F %
Menggunakan produk 1 1,7 3 5,1 4 6,8 24 40,7 27 45,8 4,24
PT. Pratiwi Putra
Sulung
Memberi komentar 1 1,7 2 3,4 6 10,2 28 47,5 22 37,3 4,15
positif mengenai PT.
Pratiwi Putra Sulung
kepada Mitra bisnis
Berkata positif 4,19
Merekomendasikan 2 3,4 1 1,7 4 6,8 31 52,5 21 35,6 4,15
kepada mitra bisnis
untuk membeli produk
PT. Pratiwi Putra Sulung
Menceritakan 1 1,7 1 1,7 3 5,1 29 47,5 26 44,1 4,31
99

pengalaman PT. Pratiwi


Putra Sulung kepada
orang lain
Merekomendasikan kepada pihak lain 4,23
PT. Pratiwi Putri Sulung 1 1,7 2 3,4 4 6,8 23 39 29 49,2 4,31
menjadi pilihan utama
dalam layanan
dibandingkan dengan
perusahan lainnya
Tertarik untuk 1 1,7 3 5,1 4 6,8 25 42,4 26 44,1 4,22
mempergunakan layanan
lainnya PT. Pratiwi Putra
Sulung
Pembelian ulang 4,26

Berdasarkan hasil jawaban responden diatas maka dapat

disimpulkan bahwa mayoritas responden termasuk kedalam kategori

cenderung setuju. Artinya mayoritas responden menyatakan cenderung

setuju tentang pernyataan yang melekat pada variabel loyalitas Pelanggan.

Indikator yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pembentukan

variabel loyalitas Pelanggan adalah pembelian ulang, bahwa PT. Pratiwi

Putri Sulung menjadi pilihan utama dalam layanan dibandingkan dengan

perusahan lainnya, dan Tertarik untuk mempergunakan layanan lainnya

PT. Pratiwi Putra Sulung.

4.4 Analisis Jalur (Path Analysis)

a. Analisis Pengaruh Kualitas produk (X1) Dan Kualitas layanan (X2)

Terhadap Kepuasan pelanggan (X3)

Hasil Uji Simultan Kualitas produk dan Kualitas layanan Terhadap

Kepuasan pelanggan
100

Kualitas Produk
(X1) 0,412e
0,783

Kualitas
Pelanggan
(X3)

0,154
Kualitas
Pelayanan
(X2)

Gambar 4.2 Persamaan Substruktur 1

b. Analisis Pengaruh Kualitas produk (X1) Dan Kualitas layanan (X2)

Terhadap Loyalitas Pelanggan (Y)

Hasil Uji Simultan Kualitas produk dan Kualitas layanan terhadap

loyalitas Pelanggan, hasil analisis regresi pengaruh kualitas produk dan

kualitas layanan terhadap loyalitas Pelanggan dapat dilihat pada tabel 4.77

berikut:

Sehingga dari persamaan (2) dapat diketahui bahwa jika kualitas produk

meningkat maka loyalitas Pelanggan akan meningkat. Jika kualitas layanan

meningkat maka loyalitas Pelanggan juga akan ikut meningkat.

Berdasarkan persamaan (1) dan (2) didapat suatu model analisis jalur

sebagai berikut: Kualitas Produk


0,429e
(X1) 0,677

Loyalitas
konsumen
(Y)

0,264
Kualitas
Pelayanan
(X2)
101

Gambar 4.3 Persamaan Substruktur 2

d. Analisis Pengaruh Kualitas produk dan Kualitas layanan terhadap

Loyalitas pelanggan melalui Kepuasan pelanggan

Berdasarkan persamaan (1), (2), dan (3) didapat suatu model analisis

Jalur sebagai berikut:

Kualitas Produk 0,412e1


(X1) 0,429e2
0,677

Loyalitas
Kepuasan Pelangga
0,783 0,805
Pelanggan (Y)
(X3)
0,154
Kualitas 0,264
layanan
(X2)
Gambar 4.4 Model Analisis Jalur

4.6 Uji Hipotesis

a. Diduga ada Pengaruh Kualitas produk dan Kualitas layanan Terhadap

Loyalitas pelanggan melalui Kepuasan pelanggan

X1 → X3 → Y = (ρx3x1) x (ρyx3) = 0,783 x 0,805 = 0,630

X2 → X3 → Y = (ρx3x2) x (ρyx3) = 0,154 x 0,805 = 0,124

Pada variabel kualitas produk diperoleh nilai pengaruh tidak

langsung diperoleh dari nilai koefisien jalur ρx3x1 dikalikan dengan nilai

koefisien jalur ρyx3. Hasil perkalian menunjukan bahwa nilai koefisien

pengaruh tidak langsung lebih kecil dibandingkan nilai koefisien pengaruh


102

langsung.

Pada variabel kualitas layanan diperoleh nilai pengaruh tidak

langsung diperoleh dari nilai koefisien jalur ρx3x2 dikalikan dengan nilai

koefisien jalur ρyx3. Hasil perkalian menunjukan bahwa nilai koefisien

pengaruh tidak langsung lebih kecil dibandingkan nilai koefisien pengaruh

langsung.

Hal ini menunjukan bahwa kepuasan pelanggan dapat memediasi

yaitu kualitas produk dan kualitas layanan dalam mempengaruhi loyalitas

pelanggan.

b. Total Pengaruh (Total Effect)

a. Pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan melalui

kepuasan pelanggan

X1 → X3 → Y = ρyx1 + {(ρx3x1) x (ρyx3)} = 0,783 + 0,805 = 1,588

Total pengaruh yang timbul dari kualitas produk terhadap loyalitas

pelanggan melalui kepuasan pelanggan yaitu sebesar 1,588

b. Pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan melalui

kepuasan pelanggan

X2 → X3 → Y = ρyx1 + {(ρx3x2) x (ρyx3)} = 0,154 + 0,805 = 0,959

Total pengaruh yang timbul dari kualitas layanan terhadap loyalitas

pelanggan melalui kepuasan pelanggan yaitu sebesar 0,959

c. Pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan

X1 → Y = ρyx 1 = 0,677
103

Total pengaruh yang timbul dari kualitas produk terhadap loyalitas

pelanggan yaitu sebesar 0,677

d. Pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan

X2 → Y = ρyx 2 = 0,264

Total pengaruh yang timbul dari kualitas layanan terhadap loyalitas

pelanggan yaitu sebesar 0,264

e. Pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan

X3 → Y = ρyx 3= 0,805

Total pengaruh yang timbul dari kepuasan pelanggan terhadap

loyalitas pelanggan yaitu sebesar 0,805

f. Pengaruh variabel koefisien residual terhadap kepuasan pelanggan

koefisien e1 = 0,412

g. Pengaruh variabel koefisien residual terhadap loyalitas pelanggan

koefisien e1 = 0,429

Tabel 4.10
Koefisien Jalur Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung, dan
Total Pengaruh Kualitas produk, Kualitas layanan, dan Kepuasan
pelanggan serta loyalitas pelanggan

Pengaruh
Koefisien
Variabel Tidak
Jalur Langsung Total
Langsung
X1 0,783 0,783 0,630 1,588
X2 0,154 0,154 0,124 0,959
X3 0,805 0,805 - -
Y - - - -
Koefisien e1 0,412 - - -
Koefisien e2 0,429 - - -
104

4.6 Pembahasan

1. Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan terhadap Kepuasan

Pelanggan

Pengaruh kualitas produk mendorong peningkatan kepuasan

pelanggan, kinerja membentuk kualitas produk, dimana PT Pratiwi Putra

Sulung memiliki kualitas produk yang baik dari pada perusahan lain,

sehingga kepuasan pelanggan meningkat, Dimana pun pelanggan puas

dengan berbagai macam konstruksi yang tersedia di PT Pratiwi Putra

Sulung, estetika menumbuhkan kualitas produk Dimana produk PT Pratiwi

Putra Sulung memiliki daya Tarik yang dapat mempengaruhi daya beli

pelanggan, kesesuaian menumbukan kualitas produk Dimana harga produk

yang di tetapkan PT Pratiwi putra Sulung sudah sesuai dengan kualitas

produk. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Vika

Apriliana, Wahyu Hidayat (2020), Fredirikus Timo, Mugiono, Achmad

Helmy Djawahir (2019), Satria Tirtayasa (2022), Charly Hongdiyantoa,

Kevin Liemena (2021).


105

2. Pengaruh Kualitas produk dan Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas

pelanggan

Berdasarkan hasil analisis deskripsi variabel kualitas produk

menunjukan bahwa mayoritas pelanggan Pt Pratiwi Putra Sulung

menyatakan cenderung setuju bahwa kinerja, estetika, dan kesesuaian

membentuk variabel kualitas produk. Indikator yang memberikan kontribusi

terbesar terhadap pembentukan variabel kualitas produk adalah estetika,

bahwa Produk yang dihasilkan PT. Pratiwi Putra Sulung sudah sesuai

dengan standar kelayakan produk, dan Produk PT. Pratiwi Putra Sulung

memiliki daya tarik yang dapat mempengaruhi daya beli pelanggan.

Berdasarkan analisis deskripsi variabel kualitas layanan menunjukan

bahwa mayoritas pelanggan Pt Pratiwi Putra Sulung setuju bahwa bukti

fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan perhatian. Indikator yang

memberikan nilai terbesar terhadap pembentukan variabel kualitas layanan

adalah bukti fisik, bahwa Karyawan PT Pratiwi Putra Sulung berpenampilan

rapi, dan PT. Pratiwi Putri Sulung memiliki Eksterior yang tertata rapi

sehingga pelanggan merasa nyaman..

Berdasarkan hasil analisis jalur menunjukan bahwa kualitas produk

dan kualitas layanan memberikan dampak terhadap peningkatan kepuasan

pelanggan. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Vika Apriliana, Wahyu Hidayat (2020), Tri Anagh Firli, Drajat Stiawan

(2021), Muslima, Sri Ernawati (2020), .

3. Pengaruh Kepuasan pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan


106

Berdasarkan analisis deskripsi variabel kepuasan pelanggan

menunjukan bahwa mayoritas pelanggan PT Pratiwi Putra Sulung

menyatakan cenderung setuju bahwa kepuasan pelanggan keseluruhan,

konfirmasi harapan, ketersediaan untuk merekomendasi dan minat

pembelian ulang, membentuk variabel kepuasan pelanggan. Indikator yang

memberikan kontribusi terbesar terhadap pembentukan variabel kepuasan

pelanggan adalah Indikator yang memberikan kontribusi terbesar terhadap

pembentukan variabel kepuasan pelanggan adalah kepuasan pelangga

keseluruhan, bahwa Merasa puas dengan berbagai macam produk konstruksi

yang tersedia di PT. Pratiwi Putra Sulung, dan Merasa puas dengan semua

Layanan yang diberikan oleh PT. Pratiwi Putra Sulung.

Berdasarkan analisis deskripsi variabel loyalitas pelanggan

menunjukan cenderung setuju bahwa berkata positif, merekomendasikan

kepada pihak lain, dan pembelian ulang. Indikator yang memberikan

kontribusi terbesar terhadap pembentukan variabel loyalitas pelanggan

adalah pembelian ulang, bahwa PT. Pratiwi Putri Sulung menjadi pilihan

utama dalam layanan dibandingkan dengan perusahan lainnya, dan Tertarik

untuk mempergunakan layanan lainnya PT. Pratiwi Putra Sulung..

Berdasarkan hasil analisis jalur menunjukan bahwa kualitas produk

dan kualitas layanan memberikan dampak terhadap peningkatan kepuasan

pelanggan. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Vika Apriliana, Wahyu Hidayat (2020), Tri Anagh Firli, Drajat Stiawan

(2021), Ernest Grace, Rosita Manawari Girsang, Sudung Simatupang,


107

Vivi Candra, Novelyn Sidabutar (2021), Fredirikus Timo, Mugiono,

Achmad Helmy Djawahir (2019), Satria Tirtayasa (2022).

4. Pengaruh Kualitas produk dan Kualitas layanan Terhadap Loyalitas

Melalui Kepuasan pelanggan

Pengaruh kualitas produk dan kualitas layanan mendorong

peningkatan loyalitas melalui kepuasan pelanggan. Hasil ini sejalan dengan

penelitian yang telah dilakukan oleh Vika Apriliana, Wahyu Hidayat (2020),

Tri Anagh Firli, Drajat Stiawan (2021), Fredirikus Timo, Mugiono, Achmad

Helmy Djawahir (2019), Satria Tirtayasa (2022), Charly Hongdiyantoa,

Kevin Liemena (2021).


108

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta pengujian hipotesis dari rumusan

masalah yang diajukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sesuaidengan tujuan penelitian bahwa deskripsi variable terhadap hasil

penelitian sesuai dengan teori :

a) Variabel loyalitas Pelanggan adalah kecenderungan pelanggan untuk

tetap menggunakan suatu produk yang sama dan tidak berkeinginan

menggunakan produk pesaing yang sejenis. indikator loyalitas

pelanggan terdiri atas berkata positif, merekomendasikan kepada pihak

lain, dan pembelian ulang.

b) Variabel kualitas produk adalah keseluruhan ciri, karakteristik dan

spesifikasi yang dimiliki suatu barang atau jasa yang bergantung pada
109

kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Indikator

kualitas produk adalah kinerja, estetika, dan kesesuaian.

c) Variabel kualitas Layanan adalah merupakan suatu tindakan yang

dilakukan oleh pihak perusahaan berupa hal yang tidak berwujud

namun dapat dirasakan oleh pelanggan. Indikator kualitas layanan

adalah bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan perhatian.

d) Variabel Kepuasan pelanggan adalah suatu hasil dari perbandingan

antara harapan terhadap kinerja yang didapatkan dalam menggunakan

suatu produk atau jasa. Indikator yang membentuk kepuasan

pelanggan adalah kepuasan pelanggan keseluruhan, konfirmasi

harapan, ketersediaan untuk merekomendasi dan minat pembelian

ulang.

2. Variabe kualitas produk dan kualitas layanan berkontribusi terhadap

kepuasan pelanggan PT Pratiwi Putra Sulung.

3. Variable kualitas produk meningkat maka loyalitas pelanggan akan

meningkat. Jika kualitas layanan meningkat maka loyalitas pelanggan

juga akan meningkat

4. Hasil uji hepotesis terbukti bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh

terhadap loyalitas pelanggan.

5. Pengaruh kualitas produk mendorong peningkatan kepuasan pelanggan,

kinerja membentuk kualitas produk, dimana PT Pratiwi Putra Sulung

memiliki kualitas produk yang baik dari pada perusahan lain, sehingga

kepuasan pelanggan meningkat, Dimana pun pelanggan puas dengan


110

berbagai macam konstruksi yang tersedia di PT Pratiwi Putra Sulung,

estetika menumbuhkan kualitas produk Dimana produk PT Pratiwi Putra

Sulung memiliki daya Tarik yang dapat mempengaruhi daya beli

pelanggan, kesesuaian menumbukan kualitas produk Dimana harga

produk yang di tetapkan PT Pratiwi putra Sulung sudah sesuai dengan

kualitas produk

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengujian sebagaimana

diatas, maka direkomendasikan saran sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian kualitas produk memberikan pengaruh terhadap

loyalitas pelanggan, hal ini perlunya menjadi perhatian yang khusus bagi

perusahaan untuk pelanggannya agar terus menjaga kualitas dari

produknya. Oleh karena itu PT. Pratiwi Putri Sulung harus memilki

kualitas produk yang baik daripada perusahaan lainnya, Produk yang

dihasilkan PT. Pratiwi Putra Sulung memberikan jaminan keamanan

(safety), Produk yang dihasilkan PT. Pratiwi Putra Sulung sudah sesuai

dengan standar kelayakan produk, Produk PT. Pratiwi Putra Sulung

memiliki daya tarik yang dapat mempengaruhi daya beli pelanggan,

Harga produk yang ditetapkan PT. Pratiwi Putra Sulung sudah sesuai
111

dengan kualitas produk, Produk yang dihasilkan PT. Pratiwi Putra Sulung

sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

2. Kualitas layanan yang ada sudah berjalan baik, namun perlu semakin

ditingkatkan. pelayanan yang baik seperti Karyawan PT Pratiwi Putra

Sulung berpenampilan rapi, PT. Pratiwi Putri Sulung memiliki

Eksterior yang tertata rapi sehingga pelanggan merasa nyaman,

Karyawan PT. Pratiwi Putra Sulung dapat memberikan layanan yang

tepat sesuai dengan kebutuhan, Karyawan PT. Pratiwi Putra Sulung

bersungguh-sungguh untuk membantu memecahkan masalah

pelanggan, Karyawan PT. Pratiwi Putra Sulung memiliki kemampuan

menguasai informasi produk knowledge dengan baik, Karyawan PT.

Pratiwi Putra Sulung selalu dapat dengan cepat menyelesaikan keluhan

pelanggan, Merasa aman dalam bekerja sama di PT. Pratiwi Putra

Sulung, PT. Pratiwi Putra Sulung mempunyai karyawan yang selalu

bersikap ramah kepada pelanggan, Karyawan PT. Pratiwi Putra Sulung

memberikan perhatian individual kepada para pelanggan, Karyawan PT.

Pratiwi Putra Sulung selalu mengutamakan kepentingan para pelanggan.

3. Dalam hal pemberian kepuasan pelanggan perlu adanya peningkatan

terhadap inovasi, sehingga memotivasi pelanggan dalam menjaga

loyalitas pelanggannya. Pengaplikasiannya dalam lingkungan perusahaan

menjaga kualitas dan kuantitas produk yang dimiliki perusahaan.

4. Penelitian ini hanya berfokus pada kualitas produk, kualitas layanan,

kepuasan pelanggan, dan loyalitas pelanggan. Masih terdapat faktor-


112

faktor lain seperti daya beli, perilaku pelanggan yang dapat dijadikan

peluang untuk melakukan penelitian baru.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Ansory, Al Fadjar dan Meithiana Indrasari. 2018. Manajemen Sumber Daya

Manusia. Edisi Asli. Sidoarjo : Indomedia Pustaka.

Assauri, Sofjan. 2016. Manajemen Operasi Produksi (Pencapaian Sasaran

Organisasi Berkesinambungan). Edisi 3. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Atep adya Barata.(2003)Layanan prima .jakarta :Elex Media kompetindo- dasar

Layanan prima, Penerbit Elex Media

Atik dan Ratminto. 2012. Manajemen Layanan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar


113

Berry, L. L., Parasuraman, A., & Zeithaml, V. A. (1990). Delivering Quality

Service: Balancing Customer Perceptions and Expectations. Business.

Fandy Tjiptono & Anastasia Diana. 2016. Pemasaran Esesi dan Aplikasi, Andi

Offset, Yogyakarta.

Griffin, Ratih Huriyati. 2015. Customer Loyalty, Menumbuhkan dan

Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Alih Bahasa Dwi Kartini Yahya.

Erlangga: Jakarta.

Hasan, M. Iqbal. 2016. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif).

Edisi 2. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Indah Sola, K. (2017). Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Kualitas Layanan

terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus pada Sakola Factory Outlet

Jogja).

Indrasari, M. (2019). Pemasaran dan Kepuasan Pelanggan. Surabaya:

Unitomo Press.

Kasmir, 2016, Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik).

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kotler, Keller. (2009). Manajemen Pemasaran. Penerbit Erlangga. Jakarta

Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2016. Principles Of Marketing, Edisi 14, New

Jersey: Prentice-Hall Published.

Kotler, Phillip dan Kevin Lane Keller.(2016). Manajemen Pemasaran edisi 12

Jilid 1 & 2.Jakarta: PT. Indeks.


114

Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Notoadmojo, Soekidjo. 201 Pasuraman 8. Metodologi Penelitian

Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Lestari, Karunia Eka dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, 2017.

Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: PT Refika Aditama.

Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (4th ed).

Jakarta : Salemba Medika

Parasuraman,. Wijaya, Tony,2011. Manajemen Kualitas Jasa, (Jakarta: Salemba

Empat).

Priyono, & Marnis. 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia. Sidoarjo: Zifatama

Publisher

Wongleedee, Kevin. 2020. Marketing Mix and Purchasing Behavior for

Community Product at Traditional Markets. Salemba Empat

Jurnal

Almaida, A., Baumassepe, A. N., & Azzahra, W. F. (2020). Social media

influencers vs. Brand ambassadors for brand image. International Journal

of Innovation, Creativity and Change, Volume12 | Issue 3, 477–494.

Al Rasyid, Harun. 2017. Pengaruh Kualitas dan Pemanfaatan Teknologi Terhadap

Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan Go-Jek. Jurnal Ecodemica, Volume 1|

Issue 2 September 2017, ISSN : 2355-0295, E- ISSN : 2549-8932.


115

Afif, Muhammad. 2015. Pengaruh TQM terhadap LoyalitasManajerial dengan

Sistem Pengukuran Loyalitasdan Sistem Penghargaan (Reward) sebagai

Variabel Moderating pada PT. PLN di Pekanbaru. Jom FEKON Volume.

2, Issue 2.

Charly Hongdiyantoa, Kevin Liemena (2021), The Mediation Effect of Customer

Satisfaction in Relationship between Product Quality and Service Quality

towards Customer Loyalty In Fuzee Sushi. FIRM Journal of

Management Studies, Volume 6| Issue 2.

Dharma, Robby. 2017. Pengaruh Kualitas Layanan, Kepercayaan dan Kepuasan

Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT. Padang Tour Wisata Pulau

Padang. Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi. Volume 6 | Issue 2.

Fredirikus Timo, Mugiono, Achmad Helmy Djawahir (2019) The Effect Of

Product Quality And Service Quality On Customer Loyalty Mediated By

Customer Satisfaction (Evidence On Kharisma Store In Belu District,

East Nusa Tenggara Province). South East Asia Journal of Contemporary

Business, Economics and Law, Volume 19, Issue 5

Mardiana. 2017. Analisis Efektifitas dan Kontribusi Pajak Sarang Burung Walet

terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Musi Banyuasin. (online).

Jurnal Polsky Volume VI | Issue Nomor 1.

Muslima, Sri Ernawati (2020), Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas Layanan

Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Percetakan Pena Karya Kota Bima.

Jurnal Penelitian Ekonomi Dan Akuntansi (Jpensi), Volume 5 | Issue 2.


116

Nova Ari Pangesti, Bayu Seto Rindi Atmojo, Kiki A (2020) ‘Penerapan Kompres

Hangat Dalam Menurunkan Hipertermia Pada Anak Yang Mengalami

Kejang Demam Sederhana’, Nursing Science Journal (NSJ), Volume 1|

Issue 1, pp. 29–35. doi: 10.53510/nsj.v1i1.18.

Sirine Hani & Kurniawati Penti. (2017). “PENGENDALIAN KUALITAS

MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA (Studi Kasus pada PT Diras

Concept Sukoharjo)”.. Salatiga : Staf Pengajar Fakultas Ekonomika dan

Bisnis UKSW, Volume 2 | Issue 03

Tri Anagh Firli, Drajat Stiawan (2021), Kualitas Produk Dan Layanan Serta

Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Pelanggan Muslim Dengan

Kepuasan Sebagai Variabel Intervening. Journal of Islamic Economics,

Volume 1| Issue 1.

Vika Apriliana, Wahyu Hidayat (2020), Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas

layanan terhadap Loyalitas Pelanggan dengan Kepuasan Pelanggan

sebagai Variabel Intervening (Studi pada Pelanggan Waroeng Spesial

Sambal cabang Banyumanik). Jurnal ilmu administrasi bisnis, Volume

6| Issue 4.

Victorya Rut Mekel, Silcyljeova Moniharapon, Jeffry L.A. Tampenawas (2022),

Pengaruh Kualitas Layanan Dan Kepuasan Pelanggan Terhadap

Loyalitas Pelanggan Pada Perusahaan Transportasi Gojek Manado.

Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, Volume 10|

Issue 1.
117

LAMPIRAN TESIS DENGAN JUDUL

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS

LAYANAN TERHADAP LOYALITAS MELALUI

KEPUASAN PELANGGAN PT PRATIWI PUTRA SULUNG

Hasil Uji Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kualitas_Prod Kualitas_Pelaya Kepuasan_Pelang Loyalitas_pelan


uk_X1 nan_X2 gan_X3 ggan_Y
N 59 59 59 59
Normal Mean 25.6271 42.2712 33.5254 25.3729
Paramet
Std.
ersa,b
Deviat 3.09559 4.79882 4.66593 3.81421
ion
118

Most Absol
.163 .155 .143 .156
Extreme ute
Differenc Positiv
.079 .066 .086 .113
es e
Negati
.000 .000 .000 .000
ve
Test Statistic .000 .000 .000 .000
Asymp. Sig. (2-
.110c .201c .104c .101c
tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Hasil Test of Linearity: Kualitas produk (X1) dengan Loyalitas Pelanggan


(Y)

ANOVA Table

Sum of
Square Mean
s df Square F Sig.

Loyalitas_pelanggan_ Between (Combined) 701.538 11 63.776 21.071 .000


Y* Groups
Kualitas_Produk_X1 Linearity 220.61
667.742 1 667.742 .000
2

Deviation from
33.796 10 3.380 1.117 .370
Linearity

Within Groups 142.258 47 3.027

Total 843.797 58

Sumber: Data yang diolah, 2023


119

Hasil Test of Linearity: kualitas layanan (X2) dengan Loyalitas Pelanggan


(Y)
ANOVA Table

Sum of
Square Mean
s df Square F Sig.

Loyalitas_Pelanggan_Y Between (Combined) 694.563 18 38.587 10.343 .000


* Groups
Kualitas_Pelayanan_X Linearity 148.08
552.490 1 552.490 .000
2 8

Deviation from
142.073 17 8.357 2.240 .078
Linearity

Within Groups 149.233 40 3.731

Total 843.797 58

Sumber: Data yang diolah, 2023

Hasil Test of Linearity: Kepuasan pelanggan (X3) dengan Loyalitas


Pelanggan (Y)
ANOVA Table

Sum of
Square Mean
s df Square F Sig.

Loyalitas_Pelanggan_Y * Between (Combined) 613.622 16 38.351 6.998 .000


Kepuasan_Pelanggan_X Groups
3 Linearity 546.15 99.65
546.151 1 .000
1 6

Deviation from
67.470 15 4.498 .821 .650
Linearity

Within Groups 230.175 42 5.480

Total 843.797 58

Sumber: Data yang diolah,2023


120

Coefficienta-Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics

Std. Toleranc
Model B Error Beta t Sig. e VIF

1 (Constant) -5.109 2.027 -2.521 .015

Kualitas_Produk_X1 .927 .180 .752 5.137 .000 .155 6.459

Kualitas_Pelayanan_X2 .221 .079 .279 2.798 .007 .335 2.986

Kepuasan_Pelanggan_X
-.079 .114 -.096 -.687 .495 .170 5.896
3

a. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan_Y

Sumber: Data yang diolah, 2023

Hasil Uji Autokorelasi

Model
Summaryb
Std.
Adjusted Error of
R the Durbin-
Model R R Square Square Estimate Watson
1 .904a .817 .807 1.67387 1.707
a. Predictors: (Constant), Kepuasan_Pelanggan_X3, Kualitas_Pelayanan_X2,
Kualitas_Produk_X1

b. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan_Y

Model Summary

Adjusted Std. Error


Model R R Square R Square of the
121

Estimate
1 a
.911 .830 .824 1.95567
a. Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan_X2, Kualitas_Produk_X1

Analisis Regresi Kepuasan pelanggan


Coefficientsa
Standardize
d
Unstandardized Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.30 .19
3.034 2.333
0 9
Kualitas_Produk_X1 8.42 .00
1.180 .140 .783
9 0
Kualitas_Pelayanan_X2 1.65 .10
.150 .090 .154
7 3
a. Dependent Variable: Kepuasan_Pelanggan_X3

Model Summary
Std. Error
Adjusted of the
Model R R Square R Square Estimate
1 .903a .816 .809 1.66596
a. Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan_X2, Kualitas_Produk_X1

Analisis Regresi Loyalitas Pelanggan


Coefficientsa
Standardize
d
Unstandardized Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.45 .01
4.871 1.988
1 7
Kualitas_Produk_X1 6.99 .00
.834 .119 .677
7 0
Kualitas_Pelayanan_X2 2.72 .00
.210 .077 .264
6 9
a. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan_Y
122

Analisis Regresi Kepuasan pelanggan terhadap Loyalitas


Pelanggan
Coefficientsa
Standardize
d
Unstandardized Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) .13
3.324 2.176 1.528
2
Kepuasan_Pelanggan_X 10.22 .00
3 .658 .064 .805
7 0
a. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan_Y

Hasil uji F Pengaruh Kualitas produk dan Kualitas layanan Terhadap


Kepuasan pelanggan
ANOVAa

Mean
Model Sum of Squares df Square F Sig.
1 Regression 137.07
1048.531 2 524.265 .000b
5
Residual 214.181 56 3.825
Total 1262.712 58
a. Dependent Variable: Kepuasan_Pelanggan_X3
b. Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan_X2, Kualitas_Produk_X1

Hasil uji F Pengaruh Kualitas produk dan Kualitas layanan Terhadap


Loyalitas Pelanggan
ANOVAa

Mean
Model Sum of Squares df Square F Sig.
1 Regression 124.01
688.373 2 344.186 .000b
2
Residual 155.424 56 2.775
Total 843.797 58
a. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan_Y
b. Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan_X2, Kualitas_Produk_X1
123

Pengaruh Kepuasan pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan


Coefficientsa
Standardize
d
Unstandardized Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) .13
3.324 2.176 1.528
2
Kepuasan_Pelanggan_X 10.22 .00
3 .658 .064 .805
7 0
a. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan_Y

Anda mungkin juga menyukai