Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi

kehidupan manusia terutama pada dunia usaha saat ini. Di samping itu,

banyaknya usaha bermunculan baik perusahaan kecil maupun besar

berdampak pada persaingan yang ketat antar perusahaan, terutama

persaingan yang berasal dari perusahaan sejenis. Hal ini menyebabkan

perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran perlu mencermati

perilaku konsumen dan faktor - faktor yang mempengaruhi keputusan

pembeliannya dalam usaha - usaha pemasaran sebuah produk yang

dilakukan. Dalam konsep pemasaran, salah satu cara untuk mencapai

tujuan perusahaan adalah dengan mengetahui apa kebutuhan dan

keinginan konsumen atau pasar sasaran serta memberikan pilihan yang

diharapkan secara lebih efektif dan efesien dibandingkan para pesaing.

Salah satu hal yang dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan

manusia yaitu papan, maka masalah papan dikategorikan kedalam

kebutuhan primer atau kebutuhan pokok. Dengan alasan itu, manusia

tidak dapat melepaskan kebutuhannya untuk memiliki tempat tinggal.

Karena tempat tinggal diperlukan manusia untuk dapat terus

melangsungkan hidupnya. Dalam mewujudkannya, setiap orang

1
2

mempunyai cara yang berbeda - beda untuk memenuhinya. Cara tersebut

bisa dengan mencari tempat tinggal dengan membeli didepeloper atau

pengembang perumahan dengan harapan bahwa konsumen dapat

membangun tempat tinggal sesuai dengan keinginannya. Disamping itu,

ada pula yang lebih cenderung mencari tempat tinggal jadi yang sedang/

akan dijual. Karena sebagian konsumen ada yang beranggapan daripada

membeli yang baru serta membutuhkan banyak biaya, lebih baik memilih

yang sudah jadi namun dan dapat langsung ditempati hanya butuh biaya

sedikit. Hal tersebut menjadi salah satu faktor – faktor yang dipikirankan

konsumen untuk menentukan pilihan yang mana yang akan dipilih.

Selain permintaan tempat tinggal sebagai kebutuhan pokok hidup

yang terus bertambah. Di Indonesia juga sedang marak pembangunan

infrastruktur dan bangunan demi kemajuan bangsa. Maka dari itu karena

semen merupakan salah satu kompenen utama dalam proses

membangun. Dan sesuai Peraturan Persiden Republik Indonesia No.

38 Tahun 2015, mengenai kerja sama pemerintah dengan badan usaha

dalam penyediaan infrastruktur. Dimana industri semen merupakan salah

satu penopang pembangunan di Indonesia. Menjadikan perkembangan

industri semen semakin meningkat seperti tabel dibawah ini.


3

Tabel 1.1
Perkembangan Industri Semen di Indonesia
Tahun 2012 – 2016
Nama
Perusahaa 2012 2013 2014 2015 2016
n
Lafarge 1,600 1,600 3,200 3,400 3,400
Padang 6,400 6,620 8,160 9,260 9,260
Baturaja 1,350 1,500 2,600 2,700 2,700
Indocemen
21,100 21,100 23,100 23,100 23,100
t
Holcim 8,700 8,700 10,700 10,700 10,700
Gersik 11,300 13,120 13,120 13,120 15,620
Tonasa 6,550 7,150 7,150 7,150 7,150
Bosowa 3,000 5,500 5,500 5,500 5,500
Kupang 570 570 570 570 570
Total 60,570 65,860 74,100 75,500 78,000
Sumber : Kementrian Perindustrian

Tabel 1.1 tersebut menggambarkan perkembangan kapasitas

industri semen di Indonesia. Terhitung sejak tahun 2012 telah mengalami

beberapa perubahan dengan dilakukannya pembangunan atau perluasan

dari pabrik – pabrik yang sudah ada sebagai upaya dalam meningkatkan

kemampuan pemasok semen terutama untuk memenuhi kebutuhan pasar

semen dalam negeri yang diperkirakan akan terus mengalami

peningkatan hingga tahun - tahun mendatang.

Meningkatnya kebutuhan semen tersebut menjadikan daya tarik

investor – investor untuk membuka produsen baru di industri semen

Indonesia. Terhitung sejak tahun 2012 hingga tahun 2016 kurang lebih

sudah ada 5 produsen dan perusahaan baru yang bergabung di industri


4

semen Indonesia. Hal ini menyebabkan semakin banyak pesaing industri

semen di Indonesia. Namun hal itu pula yang menyebabkan pangsa pasar

yang dimiliki perusahaan - perusahaan sebelumnya berkurang karena

diambil oleh perusahaan yang baru.

Dengan banyaknya produsen baru bermunculan juga membuat

pilihan konsumen dalam menentukan semen yang dibutuhkan semakin

banyak. Sehingga konsumen semakin pemilih dalam memilih produk yang

sesuai dengan kebutuhan dan manfaat yang diperlukan. Maka dari itu

untuk bertahannya sebuah usaha, para pengusaha haruslah memikirkan

cara efektif dan efisien untuk dapat menarik minat konsumen agar dapat

tetap bersaing. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan faktor –

faktor Keputusan Pembelian Konsumen.

Seperti menurut Kotler dan Keller (2012:170) Keputusan

pembelian dapat diartikan merupakan tahap evaluasi konsumen dari

preferensi di antara merek di set pilihan dan mungkin juga dari niat untuk

membeli merek yang paling disukai. Selain itu juga menurut Fandy

Tjiptono dalam jurnal penelitian Pratiwi, Suwendra, Yulianthini (2014)

mengemukakan bahwa “Keputusan pembelian merupakan salah satu

bagian dari perilaku konsumen. Di mana, perilaku konsumen merupakan

tindakan yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh,

menentukan produk dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan

yang mendahului dan mengikuti tindakan-tindakan tersebut”.


5

Sedangkan Keputusan pembelian menurut Sofjan Assauri dalam

jurnal penelitian Pratiwi, Suwendra, Yulianthini (2014).merupakan suatu

proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup

penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan

keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya”

Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa keputusan

pembelian konsumen untuk membeli sebuah produk dilihat dari hasil

evaluasi konsumen terhadap produk, atau faktor lain yang ditawarkan,

pelayanan yang pernah dirasakan sebelumnya saat memilih produk

tersebut atau dari brand merek yang sudah terpercaya.

Maka menurut Goetsh dan Davis (dalam Tjiptono, 2012:152) Kualitas

pelayanan adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan

produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau

memiliki harapan. Dari teori tersebut menjelaskan bahwa kualitas

pelayanan merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan

bauran pemasaran untuk meningkatkan keputusan konsumen dalam

memilih produk atau memenuhi kebutuhan konsumen tersebut. Maka

dapat disimpulkan faktor – faktor yang dapat meningkatkan keputusan

pembelian konsumen pada sebuah produk adalah dengan meningkatkan

bauran pemasaran dan kualitas pelayanan perusahaan tersebut.

Sedangkan bauran pemasaran itu sendiri menurut Kotler dan Keller

yang diterjemahkan oleh Benyamin Molan (2012:23), dapat diartikan

merupakan perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk


6

mengejar tujuan pemasarannya. Dan kualitas pelayanan menurut Fandy

Tjiptono (2012:4) bisa dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri atas

dua komponen utama, yakni service operations yang kerap kali tidak

tampak atau tidak diketahui keberadaannya oleh pelanggan (back office

atau backstage) dan service delivery yang biasanya tampak (visible) atau

diketahui pelanggan (sering disebut pula front office atau frontstage).

Pentingnya bauran pemasaran dan kualitas pelayanan sebagai salah

satu faktor untuk meningkatkan pemilihan keputusan pembelian

konsumen juga didukung oleh pendapat Kotler dan Amstrong (2012:92)

menjelaskan bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang

digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran di dalam pasar

sasaran. Dan bauran pemasaran merupakan variabel-variabel terkendali

yang dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi konsumen dari

segmen pasar tertentu yang dituju perusahaan.

Sedangkan menurut Herlina dan Nursanti (2012: 359), kualitas

pelayanan adalah kinerja yang mengarah pada mutu yang diharapkan dari

yang ditawarkan secara lebih mendalam karena manfaat besar yang

dihasilkan dari pelayanan, yang dapat meningkatkan intensitas pembelian

konsumen. Dari dua pernyataan para ahli tersebut semakin menguatkan

bahwa salah satu faktor – faktor yang dapat meningkatkan keputusan

pembelian konsumen terhadap suatu produk adalah bauran pemasaran

dan keputusan pelayanan.


7

PT. Holcim Indonesia merupakan salah satu industri semen terbesar

di Jawa Barat. Dan salah satu distributor resmi yang berkerjasama untuk

memasarkan dan mendistribusikan semen Holcim di Bandung adalah PT.

Bintang Bandung Sejati. Adapun produk yang ditawarkan oleh PT. Bintang

Bandung Sejati memiliki kualitas yang baik karena di jaga perputaran

stocknya digudang berdasar kan first in first out, yang mana dapat

diartikan barang yang pertama kali masuk kestock gudang adalah barang

yang pertama kali dikeluarkan untuk dikirim kepada pelanggan yang

memesan. Sedangkan harga yang ditawarkan oleh PT. Bintang Bandung

Sejati juga masih dapat terjangkau dan sesuai dengan kualitas produknya.

Promosi yang ditawarkan PT. Bintang Bandung Sejati kepada pelanggan

juga sangat bervariasi dan menarik. PT. Bintang Bandung Sejati juga

memilki karyawan yang baik dan ramah kepada pelanggan. Adapun

tampilan fisik dari kemasan produk, bangunan gudang, dan armada

pengiriman sangat dijaga kerapihan dan kebersihaannya. Dan dalam

proses pengirimannya pun sangat kita jaga keamanan dan kualitas produk

tersebut agar dapat diterima dengan baik oleh pelanggan.

Untuk kualitas pelayanan yang diberikan PT. Bintang Bandung Sejati

kepada pelanggan sudah mencoba semaksimal mungkin. Seperti menurut

UU Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 Tentang

Perlindungan Konsumen Republik Indonesia menjelaskan bahwa hak

konsumen diantaranya adalah hak atas kenyamanan, keamanan, dan

keselamatan dalam mengonsumsi barang dan atau jasa, hak untuk


8

memilih barang atau jasa serta mendapatkan barang atau jasa tersebut

sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan, hak

untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak

diskriminatif dan hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi atau

penggantian apabila barang atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan

perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya. Namun ada beberapa

kendala yang kurang dalam kualitas pelayanan diantaranya adalah

pemberian reward atas promo yang berlangsung. Jangka pemberian

reward tersebut kepada pelanggan yang berhak mendapatkan masih

cukup lama dalam pelaksanaannya dan masih kita perbaiki agar

penyampaian reward tersebut dapat cepat diterima oleh pelanggan.

Meskipun usaha – usaha untuk menarik minat pembelian konsumen

terhadap produk PT. Bintang Bandung Sejati sudah dilakukan. Persentasi

mengenai keputusan pembelian terhadap produk PT. Bintang Bandung

Sejati akhir – akhir ini semakin berkurang seperti digambarkan pada tabel

dibawah ini.

Tabel 1.2
Perbandingan Market Share Produk
Market Share 2012 2013 2014 2015 2016
Tiga Roda 34% 36% 36% 34% 32%
Gersik 27% 28% 27% 26% 24%
Holcim 32% 33% 34% 33% 26%
Lainnya 7% 4% 3% 7% 18%
Sumber : Data Market Share Produk PT. Bintang Bandung Sejati

Tabel 1.2 diatas merupakan data perbandingan market share

konsumen selama tahun 2012 sampai tahun 2016 yang dimiliki PT. Bintang
9

Bandung Sejati dari beberapa produsen semen. Seperti terlihat pada tebel

diatas untuk semen holcim dari tahun 2012 sampai tahun 2014 ada

peningkatan keputusan pembelian konsumen terhadap produk PT. Bintang

Bandung Sejati. Namun minat pelanggan untuk membeli produk semen

holcim di PT. Bintang Bandung Sejati menurun pada tahun 2015 sampai

tahun 2016. Seperti tabel dibawah ini yang menunjukan penurunan

penjualan semen Holcim di PT. Bintang Bandung Sejati dan penurunan

pencapaian terhadap target yang ditetapkan oleh PT. Holcim Indonesia.

Tabel 1.3
Data Target dan Pencapaian
PT. Bintang Bandung Sejati Bandung
Pencapaian %
Tahun Target (Ton)
(Ton) Pencapaian

2012 186,000 188,306 101%

2013 205,000 212,717 104%

2014 228,000 230,182 101%

2015 253,000 218,012 86%

2016 227,000 197,501 87%

Jan - Jun 2017 93,500 83,738 90%


Sumber : Data Penjualan Produk PT. Bintang Bandung Sejati

Tabel 1.3 diatas memperlihatkan penurunan penjualan semen Holcim

di PT. Bintang Bandung Sejati dan penurunan pencapaian terhadap target

yang di berikan oleh PT. Holcim Indonesia, meskipun pada tahun 2016 dan

2017 target sudah diturunkan. Oleh sebab itu peneliti mengadakan kuesioner

pra survey tentang keputusan pembelian, bauran pemasaran dan kualitas


10

pelayanan PT. Bintang Bandung Sejati kepada 30 responden yang terdiri

dari konsumen PT. Bintang Bandung Sejati. Berikut dibawah ini hasil data

kuesioner pra survey yang telah dilakukan.

Tabel 1.4
Data Pra Survey Keputusan Pembelian Konsumen
PT. Bintang Bandung Sejati
No Dimensi Pernyataan Skor Keterangan
Pelanggan PT. Bintang
Pengenalan Bandung membeli produk
1 3.2 Cukup Baik
Masalah karena sesuai dengan
harapan pelanggan.
Adanya kebutuhan mengenai
produk PT. Bintang Bandung
Pencarian
2 membuat saya berusaha 2.6 Kurang Baik
Informasi
mencari info mengenai
produk.
Saya membandingkan produk
Penilaian
3 PT. Bintang Bandung Sejati 3.1 Cukup Baik
Alternatif
dengan brand yang lainnya.
Saya membeli produk PT.
Keputusan Bintang Bandung Sejati
4 3.2 Cukup Baik
Pembelian berdasarkan hasil evaluasi
produknya.
Karena sesuai dengan
kebutuhan konsumen PT.
Perilaku Setelah
5 Bintang Bandung Sejati akan 3.6 Cukup Baik
Pembelian
melakukan pembelian
kembali.
Rata - rata 3.14 Cukup Baik
Sumber : Hasil Pra Survey Keputusan Pembelian Konsumen PT. Bintang Bandung Sejati

Berdasarkan tabel 1.4 diatas merupakan hasil Pra Survey yang

diketahui bahwa Keputusan Pembelian Konsumen PT. Bintang Bandung

Sejati mendapatkan skor rata-rata sebesar 3.14 dengan kriteria Cukup Baik.

Hal tersebut diatas dapat dilihat dari berbagai dimensi yaitu Pengenalan

Masalah mendapat skor 3.2 dengan kategori Cukup Baik, Pencarian


11

Informasi mendapat skor 2.6 dengan kategori Kurang Baik, Penilaian

Alternatif mendapat skor 3.1 dengan kategori Cukup Baik, Keputusan

Pembelian mendapat skor 3.2 dengan kategori Cukup Baik dan Perilaku

Setelah Pembelian mendapat skor 3.6 dengan kategori Cukup Baik.

Dari hasil olahan data diatas dapat disimpulkan bahwa untuk

Keputusan Pembelian masih dinilai cukup baik oleh konsumen. Yang

berarti Keputusan Pembelian Konsumen PT. Bintang Bandung Sejati

belum optimal terutama dapat dilihat dari pencarian informasi yang masih

memiliki kriteria Kurang Baik.

Keputusan Pembelian yang belum optimal diduga karena pengaruh

dari Bauran Pemasaran yang belum optimal dalam menarik minat beli

konsumen. Maka dari itu bauran pemasaran menjadi salah satu faktor yang

sangat mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen. Bisa dilihat pula

dari data Bauran Pemasaran yang telah diberikan kepada konsumen PT.

Bintang Bandung Sejati. Selain permasalahan bauran pemasaran yang

belum optimal, ada juga permasalahan kualitas pelayanan dimana masih

terdapat beberapa pelayanan yang tidak sesuai. Hal tersebut menjadi

indikasi sebagai penyebab kurang optimalnya minat konsumen untuk

membeli. Sehingga keputusan pembelian beralih ke pesaing.

Tabel 1.5
Rekapitulasi Bauran Pemasaran
PT. Bintang Bandung Sejati
Bauran Tahun 2016
Pemasaran Tiga Roda Gersik Holcim Lainnya
Product Semen Semen Semen Semen
Price Rp 55,500 Rp Rp 55,000 Rp 50,000
12

52,000
Place Baik Baik Baik Baik
Pot. Harga Pot. Harga Pot. Harga Pot. Harga
Promotion Point Point Point Point
Free Zak Free Zak Free Zak Free Zak
Sumber : Data Bauran Pemasaran PT. Bintang Bandung Sejati

Tabel 1.5 diatas merupakan data bauran pemasarn yang diberikan

kepada pelanggan selama tahun 2016 oleh beberapa produsen semen.

Meskipun bauran pemasaran tersebut telah diinformasikan kepada

pelanggan PT. Bintang Bandung Sejati namun minat pelanggan untuk

memilih atau membeli produk PT. Bintang Bandung Sejati masih belum

optimal. Maka dari itu untuk mengukur keputusan pembelian terhadap

Bauran Pemasaran yang diberikan PT. Bintang Bandung Sejati, dapat dilihat

dari data Bauran Pemasaran di bawah ini berdasarkan hasil pra survey

yang dilakukan PT. Bintang Bandung Sejati.

Tabel 1.6
Data Pra Survey Bauran Pemasaran
PT. Bintang Bandung Sejati
No Dimensi Pernyataan Skor Keterangan
PT. Bintang Bandung Sejati
1 Product memiliki produk yang baik 3.1 Cukup Baik
dan berkualitas.
PT. Bintang Bandung Sejati
2 Price memiliki harga yang 2.3 Kurang Baik
terjangkau.
PT. Bintang Bandung Sejati
3 Place memiliki tempat yang 3.6 Cukup Baik
strategis.
PT. Bintang Bandung Sejati
4 Promotion 2.6 Kurang Baik
memiliki promosi yang baik.
Physical PT. Bintang Bandung Sejati
5 3.4 Cukup Baik
Evidence memiliki bangunan yang baik.
13

PT. Bintang Bandung Sejati


6 People memiliki karyawan yang baik 3.8 Cukup Baik
dan ramah.
PT. Bintang Bandung Sejati
7 Process memiliki proses pelayanan 3.6 Cukup Baik
dan pengiriman yang baik.
Rata - rata 3.20 Cukup Baik
Sumber : Hasil Pra Survey Bauran Pemasaran PT. Bintang Bandung Sejati

Berdasarkan tabel 1.6 diatas merupakan hasil Pra Survey yang

diketahui bahwa Bauran Pemasaran di PT. Bintang Bandung Sejati

mendapatkan skor rata-rata sebesar 3.20 dengan kriteria Cukup Baik. Hal

tersebut diatas dapat dilihat dari berbagai dimensi yaitu Product mendapat

skor 3.1 dengan kategori Cukup Baik, Price mendapat skor 2.3 dengan

kategori Kurang Baik, Place mendapat skor 3.6 dengan kategori Cukup Baik,

Promotion mendapat skor 2.6 dengan kategori Kurang Baik, Physical

Evidence mendapat skor 3.4 dengan kategori Cukup Baik, People mendapat

skor 3.8 dengan kategori Cukup Baik dan Process mendapat skor 3.6

dengan kategori Cukup Baik.

Dari hasil olahan data diatas dapat disimpulkan bahwa untuk Bauran

Pemasaran masih dinilai cukup baik oleh konsumen. Yang berarti Bauran

Pemasaran di PT. Bintang Bandung Sejati belum optimal untuk menarik

minat pelanggan terutama dapat dilihat dari Price dan Promotion yang

masih memiliki kriteria Kurang Baik.

Selain permasalahan bauran pemasaran yang belum optimal, ada

juga permasalahan kualitas pelayanan dimana masih terdapat beberapa

pelayanan yang tidak sesuai. Hal tersebut menjadi indikasi sebagai


14

penyebab kurang optimalnya minat konsumen untuk membeli. Sehingga

keputusan pembelian beralih ke pesaing.

Tabel 1.7
Data Pra Survey Kualitas Pelayanan
PT. Bintang Bandung Sejati
Sko
No Dimensi Pernyataan Keterangan
r
PT. Bintang Bandung Sejati
1 Tangibles 3.0 Cukup Baik
memiliki fasilitas yang baik.
PT. Bintang Bandung Sejati
2 Reliability memiliki pelayanan yang 3.4 Cukup Baik
memuaskan.
PT. Bintang Bandung Sejati
3 Responsivenes memiliki pelayanan yang 3.8 Cukup Baik
cepat dan tanggap.
PT. Bintang Bandung Sejati
4 Assurance merasa Aman dan Nyaman 3.2 Cukup Baik
dalam bertransaksi.
PT. Bintang Bandung Sejati
5 Emphaty Melayani dengan ramah dan 3.6 Cukup Baik
perhatian kepada pelanggan.
Rata - rata 3.40 Cukup Baik
Sumber : Hasil Pra Survey Kualitas Pelayanan PT. Bintang Bandung Sejati

Berdasarkan tabel 1.7 diatas merupakan hasil Pra Survey yang

diketahui bahwa Kualitas Pelayanan di PT. Bintang Bandung Sejati

mendapatkan skor rata-rata sebesar 3.40 dengan kriteria Cukup Baik. Hal

tersebut diatas dapat dilihat dari berbagai dimensi yaitu Tangibles mendapat

skor 3.0 dengan kategori Cukup Baik, Reliability mendapat skor 3.4 dengan

kategori Cukup Baik, Responsivenes mendapat skor 3.8 dengan kategori


15

Cukup Baik, Assurance mendapat skor 3.2 dengan kategori Cukup Baik dan

Emphaty mendapat skor 3.6 dengan kategori Cukup Baik.

Dari hasil olahan data diatas dapat disimpulkan bahwa untuk kualitas

pelayanan masih dinilai cukup baik oleh konsumen. Yang berarti kualitas

pelayanan di PT. Bintang Bandung Sejati belum optimal untuk menarik

pelanggan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian terhadap PT. Bintang Bandung Sejati mengenai “Pengaruh

Bauran Pemasaran dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen PT. Bintang Bandung Sejati.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang diuraikan diatas, maka

penulis mengidentifikasikan beberapa hal yang menjadi masalah yang

akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Bauran pemasaran PT. Bintang Bandung Sejati belum optimal

2. Kualitas Pelayanan PT. Bintang Bandung Sejati belum optimal

3. Keputusan Pembelian Konsumen untuk membeli semen Holcim di

PT. Bintang Bandung Sejati berkurang dari awal tahun 2015

4. Faktor Budaya dilingkungan konsumen PT. Bintang Bandung Sejati

yang kurang mendukung

5. Faktor Sosial dilingkungan konsumen PT. Bintang Bandung Sejati

yang kurang mendukung


16

6. Faktor Pribadi konsumen PT. Bintang Bandung Sejati yang memiliki

kebutuan beragam

7. Faktor Gaya Hidup konsumen PT. Bintang Bandung Sejati yang

bermacam - macam

8. Faktor Kepribadian konsumen PT. Bintang Bandung Sejati yang

berbeda - beda

9. Faktor Psikologis konsumen PT. Bintang Bandung Sejati yang

berbeda - beda

10. Faktor orang – orang baik internal atau pun eksternal konsumen PT.

Bintang Bandung Sejati yang berbeda

11. Lingkungan Fisik Konsumen PT. Bintang Bandung Sejati yang

beraneka ragam.

12. Branding produk Holcim di PT. Bintang Bandung Sejati yang belum

optimal

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, penulis akan membatasi masalah

tentang pengaruh bauran pemasaran dan kualitas pelayanan terhadap

keputusan pembelian konsumen di PT. Bintang Bandung Sejati

(Authorized Distributor Of HOLCIM) Bandung.

1.4 Rumusan Masalah


17

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka penulis merumuskan

masalah yang dibahas adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Bauran Pemasaran di PT. Bintang Bandung Sejati

2. Bagaimana Kualitas Pelayanan di PT. Bintang Bandung Sejati.

3. Bagaimana Keputusan Pembelian Konsumen PT. Bintang Bandung

Sejati.

4. Bagaimana Hubungan Antara Bauran Pemasaran Dengan Kualitas

Pelayanan PT. Bintang Bandung Sejati

5. Bagaimana Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen PT. Bintang Bandung Sejati.

6. Bagaimana Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen PT. Bintang Bandung Sejati.

1.5 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengtahui dan menganalisi :

1. Bauran Pemasaran di PT. Bintang Bandung Sejati

2. Kualitas Pelayanan di PT. Bintang Bandung Sejati.

3. Keputusan Pembelian Konsumen di PT. Bintang Bandung Sejati

4. Hubungan Antara Bauran Pemasaran Dengan Kualitas Pelayanan

PT. Bintang Bandung Sejati.

5. Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian

Konsumen PT. Bintang Bandung Sejati.


18

6. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian

Konsumen PT. Bintang Bandung Sejati

1.6 Kegunaan Penelitien

1.6.1 Kegunaan Oprasional (Praktis)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada

perusahaan khususnya pada PT. Bintang Bandung Sejati (Authorized

Distributor Of HOLCIM ) untuk menambah bahan dalam pengambilan

keputusan satu kebijakan mengenai pemasaran. Untuk melakukan

peningkatan atau melaksanakan perbaikan khususnya pada bauran

pemasaran ataupun kualitas pelayanan yang diberikan agar konsumen

kembali memilih semen Holcim sehingga volume penjualan meningkat.

Serta untuk koleksi karya ilmiah dan semakin memahami faktor-faktor

yang terkait dengan pengaruh bauran pemasaran serta kualitas

pelayanan pada keputusan pembelian konsumen perusahaan.

1.6.2 Kegunaan Pengembangan Ilmu (Teoritis)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

perkembangan pengetahuan yang berkaitan dengan bauran pemasaran

dan kulaitas pelayanan untuk meningkatkan volume penjualan dan juga

dapat memberikan dorongan untuk menimbulkan minat bagi peneliti lebih

lanjut tentang berbagai dimensi dari bauran pemasaran dan kualitas


19

pelayanan khususnya untuk manajemen pemasaran menjadi bertambah

luas.

Anda mungkin juga menyukai