Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN, CITRA MEREK, DAN HARGA

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN


(Studi kasus pada konsumen PT ACL Indonesia)

Esa Setia Wiguna1


Adi Nurmahdi2
Magister Manajemen Universitas Mercu Buana
Email: eswiguna@gmail.com dan AdiNurmahdi@gmail.com

Abstract. This study aims to examine and analyze the influence of Service Quality, Brand Image, and Price, on
Purchasing Decisions. The research data is daily data for the observation period for 5 (five) months (October
2018 to January 2019) The sampling method used was purposive sampling. From a population of 110
respondents meeting the criteria of being sampled. The analytical method used in this study is multiple linear
regression. The results of the study show that Service Quality, Brand Image, and Price, simultaneously and
partially, significantly influence the Purchasing Decision.

Keywords: Service Quality, Brand Image, Price, Purchasing Decision.

Abstrak. Penelitian ini bertujuan menguji dan menganalisis pengaruh Kualitas Pelayanan, Citra Merek, dan
Harga, terhadap Keputusan Pembelian. Data penelitian merupakan data harian untuk periode observasi selama
5 (lima) bulan (Oktober 2018 sampai dengan Januari 2019) Metode sampling yang digunakan adalah purposive
sampling dengan jumlah sampel sebanyak 110 responden. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kualitas Pelayanan, Citra Merek, dan
Harga, secara bersama-sama (simultan) dan terpisah (partial) berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan
Pembelian jasa pada PT ACL Indonesia, Jakarta.

Kata kunci: Kualitas Pelayanan, Citra Merek, Harga, Keputusan Pembelian.

1
tersebut akan memunculkan persaingan yang
PENDAHULUAN semakin ketat.
Persaingan dalam bisnis logistik atau pengiriman Ketatnya persaingan akan memposisikan
barang dan dokumen tampak ketat dan semakin pemasar untuk selalu mengembangkan dan merebut
terbuka lebar baik bagi pemain baru maupun pemain market share. Salah satu untuk mencapai market
lama yang berkancah di Indonesia, terlebih setelah share adalah merek. Merek atau Brand merupakan
pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat nama, istilah, symbol, desain, atau kombinasinya
memberlakukan UU RI No.38 tahun 2009 tentang yang mengidentifikasikan suatu produk atau jasa
penyelenggaraan pos, memberikan peluang usaha yang dihasilkan oleh perusahaan (Duriatmo, 2001).
bagi swasta untuk menyelanggarakan kegiatan pos. Salah satu peranan adanya merek adalah
Meningkatnya permintaan konsumen dalam jasa menjembatani harapan konsumen pada saat
pengiriman barang, perusahaan dituntut untuk dapat produsen menjanjikan sesuatu pada konsumen,
bersaing dan bertahan menghadapi kenyataan dengan demikian dapat diketahui adanya emosional
banyaknya jasa pengiriman barang yang sejenis yang dapat tercipta antara konsumsi dengan
dengan kualitas yang beragam. perusahaan melalui merek.
Menurut Dave Tan (2018), bisnis pos, kurir, dan Kualitas Pelayanan didefinisikan sebagai
logistik berperan penting dalam ekonomi karena tindakan atau kinerja yang menciptakan manfaat
bersifat saling melengkapi. Pemerintah dapat bagi pelanggan dengan mewujudkan perubahan
membantu melalui penciptaan lingkungan bisnis yang diinginkan dalam diri atau atas nama penerima.
yang kondusif untuk mendorong pertumbuhan Bagi perusahaan yang bergerak di sektor jasa,
sektor logistik. Perwujudannya, dapat perusahaan harus memberikan pelayanan yang
meningkatkan daya saing ekonomi pada khususnya berkualitas pada pelanggan apabila perusahaan ingin
dan manfaat ekonomi yang lebih luas pada mencapai keberhasilan. Kualitas pelayanan juga
umumnya. menjadi salah satu strategi dalam menciptakan
Keputusan pembelian konsumen merupakan keputusan pembelian. Definisi kualitas pelayanan
sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk menurut Kotler dan Keller (2012) adalah setiap
membeli suatu produk. Setiap produsen pasti tindakan di dalam suatu kegiatan yang dapat
menjalankan berbagai strategi agar konsumen ditawarkan ke suatu pihak untuk pihak lain, di mana
memutuskan untuk membeli produknya. Dalam semua pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
perkembangan selanjutnya, maka konsumen menjadi berdampak mengakibatkan kepemilikan apapun.
faktor kunci penentu atas keberhasilan atau Menurut Lovelock, dkk (2012) kualitas pelayanan
kegagalan suatu perusahaan didalam memasarkan adalah sesuatu yang secara konsisten memenuhi atau
produknya. Perusahaan harus mampu mengenali melampaui harapan konsumen.
secara dini apa yang menjadi kebutuhan dan harapan Untuk mengetahui tingkat layanan pada PT
konsumen saat ini maupun masa yang akan datang. ACL Indonesia, berikut disajikan tabel hasil pra
Keputusan pembelian adalah tahap proses survey terhadap 30 konsumen mengenai
keputusan dimana konsumen secara aktual pelayanan pada PT ACL Indonesia.
melakukan pembelian produk (Kotler & Amstrong,
2012). Proses dalam keputusan pembelian memiliki Tabel 1. Hasil Prasurvey Kualitas
lima tahap, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian Pelayanan, Citra merek dan Harga pada
informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, PT ACL Indonesia
dan perilaku pasca pembelian. Strategi pemasaran
itu sendiri terdiri dari empat bauran pemasaran
(marketing mix) yang meliputi product, price,
promotion dan place. Dari keempat bauran
pemasaran tersebut yang saat ini akan dibicarakan
adalah tentang kualitas pelayanan, citra merek, dan
harga.
Di era globalisasi ini menjanjikan suatu
peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan
yang beroperasi di Indonesia, dimana dengan adanya
era globalisasi akan dapat memperluas pasar produk
dari perusahaan Indonesia dan disisi lain keadaan
Sumber: Data Prasurvey, 2018
1
Berdasarkan hasil pra survey yang telah bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya
dilakukan ke lokasi penelitian diperoleh bahwa dapat diubah dengan cepat Tjiptono (2014).
dari tingkat pelayanan diketahui ada sebagian Beberapa penelitian yang berkaitan dengan
konsumen menilai ketersediaan armada logistik penelitian ini diantaranya dilakukan oleh Arief,
yang kurang baik dan respon dalam memberikan Muhammad (2017), Gesti Nopelia Anjarsari &
layanan kurang. Sebagian konsumen juga Handoyo Djoko Waluyo (2014) menyimpulkan
menilai bahwa citra merek perusahaan kurang bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan
dikenal luas, dan adanya konsumen yang menilai terhadap keputusan pembelian produk jasa.
bahwa harga layanan pada PT ACL Indonesia Namun menurut Iqbal (2015), menyimpulkan
kurang kompetitif. bahwa kualitas pelayanan tidak berpengaruh
Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi signifikan terhadap keputusan pembelian produk
keputusan pembelian yaitu citra merek. Saat ini, jasa.
konsumen sangat sadar akan keberadaan merek Penelitian yang dilakukan oleh Via Hessy
karena merek merupakan salah satu acuan citra (2014), Altofu Rohman, Aglis Andhita H (2017)
diri bagi para konsumen. Sikap dan tindakan dan Dwi Endriani (2018) menyimpulkan bahwa
konsumen terhadap suatu merek sangat citra merek berpengaruh positif terhadap
ditentukan oleh citra merek tersebut. Menurut keputusan pembelian pada industri jasa logistik.
Kotler (2009), citra merek (brand image) adalah Sebaliknya, pada penelitian Satya dan Susanta
penglihatan dan kepercayaan yang terpendam di (2010), Kantohe dan Karuntu (2014) serta
benak konsumen, sebagai cerminan asosiasi Karouw, dkk (2016) menunjukkan hasil yang
yang tertahan di ingatan konsumen. Citra merek berbeda, bahwa citra merek tidak berpengaruh
merupakan syarat dari merek yang kuat dan citra terhadap keputusan pembelian.
adalah persepsi yang relative konsisten dalam Menurut penelitian yang dilakukan oleh
jangka panjang. Citra merek pada perusahaan, Setiawan, Elfa (2017) dan Septiyana Shofa
sudah dikenal dalam hal yang positif oleh Amalia (2016) bahwa harga memainkan peran
masyarakat, sehingga banyak konsumen yang utama dalam memilih produk yang akan dibeli
lebih memilih menggunakan jasa PT ACL oleh konsumen. Konsumen melakukan seleksi,
Indonesia dibandingkan dengan menggunakan observasi dan pencarian informasi harga dengan
jasa dari perusahaan lain. membandingkan harga yang lain menjadi
Harga merupakan salah satu strategi parameter konsumen dalam mengukur harga
perusahaan untuk menciptakan keputusan sebelum melakukan pembelian. Sebaliknya, pada
pembelian. Harga yang sesuai dengan produknya, penelitian Satya dan Susanta (2010), Kantohe dan
akan menimbulkan minat beli konsumen. Banyak Karuntu (2014) serta Karouw, dkk (2016)
konsumen yang mempertimbangkan harga suatu menunjukkan hasil yang berbeda, bahwa harga
produk pada suatu perusahaan dengan produk tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
perusahaan lainnya. Oleh sebab itu, harga dapat Berdasarkan latar belakang tersebut, maka
mempengaruhi keputusan pembelian. Definisi penelitian ini berusaha mengetahui dan
harga menurut Kotler dan Armstrong (2012) menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi
adalah sejumah uang yang dibayarkan atas keputusan penggunaan jasa dan bagaimana
barang dan jasa atau jumlah nilai yang konsumen meningkatkan keputusan pembelian di PT ACL
tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari Indonesia. Oleh karena itu, diambil judul
memiliki atau menggunakan barang dan jasa. penelitian dengan judul: “Analisis Kualitas
Sedangkan Lovelock, dkk (2012) berpendapat Pelayanan, Citra Merek dan Harga terhadap
bahwa harga merupakan mekanisme financial di Keputusan Pembelian (Studi kasus pada
mana pendapatan dihasilkan untuk mengimbangi konsumen PT ACL Indonesia)”
biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan Permasalahan yang sedang dihadapi oleh
layanan serta menciptakan surplus untuk laba. perusahaan logistik saat ini adalah:
Harga merupakan suatu bagian yang 1. Armada logistik yang sering mengalami
penting bagi pembeli dan juga penjual. keterlambatan sehingga mengganggu
Pertukaran barang atau jasa hanya akan terjadi pelayanan kepada pelanggan.
jika penjual dan pembeli telah menyepakati 2. Respon karyawan yang kurang cepat sehingga
harga. Di samping itu harga merupakan unsur menjadi keluhan pelanggan.

2
3. Penetapan harga layanan yang kurang
kompetitif dengan perusahaan-perusahaan jasa Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian
logistik yang baru.
4. Banyak munculnya perusahaan logistik baru ini adalah sebagai berikut:
dengan fasilitas yang lebih lengkap dan
modern didukung oleh teknologi yang terkini a. Menjadi sumber informasi yang sangat
(E-Commerce) berharga sebagai bahan masukan dan
5. Semakin banyak tuntutan dari pelanggan evaluasi bagi perbaikan dan pengembangan
seperti layanan yang lebih cepat, zero sistem pelayanan.
tolerance dan banyaknya permintaan yang di b. Berguna bagi perusahaan dalam menentukan
luar standar dengan harga yang lebih murah. arah kebijakan dalam menentukan kualitas
Dalam penelitian ini, dilakukan pembatasan pelayanan bagi para pelanggannya.
masalah yaitu hanya pada Kualitas Pelayanan, c. Menjadi sumber acuan untuk mengetahui
Citra Merek, dan Harga Terhadap Keputusan kelemahan dan kelebihan atas kebijakan
Pembelian para pelanggan PT ACL Indonesia, yang selama ini dijalankan.
dan penelitian dilaksanakan dalam periode f. Sebagai bahan pembuatan kebijakan yang
Oktober 2018 sampai dengan Desember 2018 dapat dipertanggung jawabkan untuk
menentukan arah kebijakan pelayanan yang
Adapun rumusan masalah dalam penelitian tepat.
ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh kualitas layanan secara KAJIAN TEORI
parsial terhadap keputusan pembelian PT Kualitas Pelayanan
ACL Indonesia. Kemajuan teknologi akan mengakibatkan
2. Bagaimana pengaruh citra merek secara persaingan yang sangat ketat untuk memperoleh dan
parsial terhadap keputusan pembelian PT mempertahankan pelanggan. Salah satu pendekatan
ACL Indonesia. kualitas jasa yang banyak dijadikan acuan dalam
3. Bagaimana pengaruh harga secara parsial riset pemasaran adalah model SERVQUAL (service
terhadap keputusan pembelian PT ACL quality) yang dikembangkan oleh Parasuraman dkk.
Indonesia. Jika kenyataannya sama atau lebih dari yang di
4. Bagaimana pengaruh kualitas layanan, citra harapkan maka layanan dapat dikatakan berkualitas
merek, dan harga secara simultan terhadap dan memuaskan. Sebaliknya, jika kenyataannya
keputusan pembelian pada PT ACL kurang dari yang diharapkan maka layanan dapat di
Indonesia. katakan tidak berkualitas atau tidak memuaskan
Berdasarkan perumusan masalah di atas, (Parasuraman, 2007) dalam Lupiyoadi (2014).
maka dapat ditetapkan tujuan dari penelitian ini Menurut Lovelock (1988) dalam Laksana (2008)
adalah: kualitas adalah tingkat mutu yang diharapkan, dan
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengendalian keragaman dalam mencapai mutu
pengaruh kualitas pelayanan secara parsial tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
terhadap keputusan pembelian pelanggan PT Menurut Kotler (2016) kualitas pelayanan
ACL Indonesia. adalah bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pelayanan yang diterima dengan tingkat pelayanan
pengaruh citra merek secara parsial terhadap yang diharapkan. Apabila pelayanan yang diterima
keputusan pembelian pelanggan PT ACL atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka
Indonesia. kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan
3. Untuk mengetahui dan menganalisis memuaskan. Kepuasan yang telah terbentuk dapat
pengaruh harga secara parsial terhadap mendorong konsumen untuk melakukan pembelian
keputusan pembelian pelanggan PT ACL ulang dan nantinya akan menjadi pelanggan setia.
Indonesia. Parasuraman, Zeithaml dan Berry (2007)
4. Untuk mengetahui dan menganalisis melakukan penelitian khusus terhadap beberapa
pengaruh kualitas pelayanan, citra merek, jenis industri jasa. Sebelum mengelompokkan ke
dan harga secara simultan terhadap dalam lima dimensi, ketiga peneliti ini berhasil
keputusan pembelian pelanggan PT ACL mengidentifikasi sepuluh faktor yang dinilai
Indonesia. konsumen dan merupakan faktor utama yang
3
menentukan kualitas jasa, yaitu access, adalah suatu nama, istilah, atau tanda, lambang atau
communication, competence, courtesy, credibility, design, atau kombinasi dari semuanya, yang
reliability, responsiveness, security, understanding diharapkan mengidentifikasikan barang atau jasa
dan tangibles. dari sekelompok penjual dan diharapkan barang atau
Parasuraman (2007) mengemukakan lima jasa tersebut berbeda dari produk-produk pesaing.”
dimensi kualitas jasa. Kelima dimensi tersebut Suatu merek pada gilirannya memberi
adalah reliability (kehandalan), responsiveness tanda pada konsumen mengenai sumber produk
(daya tanggap), assurance (jaminan), empathy tersebut. Disamping itu, merek melindungi baik
(empati), tangibles (produk-produk fisik). konsumen maupun produsen dari para pesaing yang
1) Reliability (kehandalan) berusaha memberikan produk-produk yang tampak
Reliability (kehandalan) yaitu kemampuan untuk identik. Merek sebenarnya merupakan janji penjual
memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan untuk secara konsisten memberikan keistimewaan,
tepat (accurately) dan kemampuan untuk manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek-
dipercaya (dependably), terutama memberikan merek terbaik memberikan jaminan mutu, akan
jasa secara tepat waktu (on time), dengan cara tetapi merek lebih dari sekedar simbol.
yang sama sesuai dengan jadwal yang telah Pada intinya, merek adalah penggunaan
dijanjikan dan tanpa melakukan kesalahan setiap nama, logo, trademark, serta slogan untuk
kali. membedakan perusahaan-perusahaan dan individu-
2) Responsiveness (daya tanggap) individu satu sama lain dalam hal apa yang mereka
Responsiveness (daya tanggap) yaitu kemauan tawarkan. Penggunaan konsisten suatu merek,
atau keinginan para karyawan untuk membantu simbol, atau logo membuat merek tersebut segera
dan memberikan jasa yang dibutuhkan dapat dikenali oleh konsumen, sehingga segala
konsumen. Membiarkan konsumen menunggu, sesuatu yang berkaitan dengannya tetap diingat.
terutama tanpa alasan yang jelas akan Dimensi brand image akan dijelaskan sebagai
menimbulkan kesan negatif yang tidak berikut:
seharusnya terjadi. a) Brand Identity
3) Assurance (jaminan) Brand Identity atau identitas merek adalah identitas
Meliputi pengetahuan, kemampuan, ramah, fisik yang berkaitan dengan merek atau produk
sopan dan sifat dapat dipercaya dari kontak tersebut sehingga konsumen mudah mengenali dan
personel untuk menghilangkan sifat keragu- membedakannya dengan merek atau produk lain,
raguan konsumen dan merasa terbebas dari seperti logo, warna, kemasan, lokasi, identitas
bahaya dan resiko. perusahaan yang memayunginya, slogan, dan lain-
4) Empathy (empati) lain.
Yang meliputi sikap kontak personel maupun b) Brand Personality
perusahaan untuk memahami kebutuhan maupun Brand personality atau personalitas merek adalah
kesulitan, konsumen, komunikasi yang baik, karakter khas sebuah merek yang membentuk
perhatian pribadi, kemudahan dalam melakukan kepribadian tertentu sebagaimana layaknya
komunikasi atau hubungan. manusia, sehinga khalayak konsumen dengan
5) Tangibles (produk-produk fisik) mudah membedakannya dengan merek lain dalam
Tersedianya fasilitas fisik, perlengkapan dan kategori yang sama. Misalnya karakter tegas,
sarana komunikasi, dan lain-lain yang dapat dan kaku, berwibawa, ningrat, atau murah senyum,
harus ada dalam proses jasa. Penilaian terhadap hangat, penyayang, berjiwa sosial, atau dinamis,
dimensi ini dapat diperluas dalam bentuk kreatif, independen, dan sebagainya.
hubungan dengan konsumen lain pengguna jasa, c) Brand Association
misalnya keributan yang dilakukan oleh tamu Brand Association atau asosiasi merek adalah hal-
lain di hotel. hal spesifik yang pantas atau selalu dikaitkan
dengan suatu merek, bisa muncul dari penawaran
Citra merek unik suatu produk, aktivitas yang berulang dan
Merek (brand) menurut Freddy Rangkuti konsisten seperti misalnya Sponsorship atau Social
(2008:3), yaitu “Merek merupakan janji penjual Responsibility, isu-isu tertentu yang sangat kuat
untuk secara konsisten memberikan feature, berkaitan dengan suatu merek tersebut, ataupun
manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli”, person, simbol-simbol dan makna tertentu yang
sedangkan menurut Buchari (2009:130), “Merek

4
sangat kuat melekat pada suatu merek, misalnya Produk dengan kualitas produk, konsumen akan
“ingat beras ingat cosmos” melihat terlebih dahulu harga yang tercantum
d) Brand Attitude and Behaviour pada sebuah produk, karena sebelum membeli
Brand Attitude and Behaviour atau sikap dan konsumen sudah berfikir tentang sistem hemat
perilaku merek adalah sikap atau perilaku dan tepat. Selain itu konsumen dapat berfikir
komunikasi dan interaksi merek dengan konsumen tentang harga yang ditawarkan memiliki
dalam menawarkan manfaat-manfaat dan nilai kesesuaian dengan produk yang telah dibeli.
yang dimilikinya. 2) Daftar harga
e) Brand Benefit and Competence Daftar harga adalah informasi mengenai harga
Brand benefit and competence atau manfaat dan produk yang ditawarkan agar konsumen
keunggulan merek adalah nilai-nilai dan mempertimbangkan untuk membeli.
keunggulan khas yang ditawarkan oleh suatu 3) Potongan harga khusus
merek kepada konsumen yang membuat konsumen Potongan harga khusus adalah potongan harga
dapat merasakan manfaat karena kebutuhan, yang diberikan produsen atau penjual kepada
keinginan, mimpi, dan obsesinya terwujud oleh apa konsumen pada saat event tertentu.
yang ditawarkan tersebut. Nilai dan benefit disini 4) Harga yang dipersepsikan
dapat berbentuk emosional, fungsional, simbolik Yaitu persepsi pelanggan terhadap harga yang
maupun sosial. Misalnya merek pada produk diterima, apakah tinggi, rendah atau adil.
deterjen dengan benefit membersihkan pakaian
(functional benefit/value), menjadikan pemakai Keputusan Pembelian
pakaian menjadi percaya diri (emotional Pada saat konsumen ingin melakukan sebuah
benefit/value), menjadi simbol gaya hidup keputusan pembelian, konsumen akan memilih suatu
masyarakat yang bersih (symbolic benefit/value), produk yang sesuai dengan kebutuhan dan
dan memberikan inspirasi bagi lingkungan untuk keinginannya. Setelah mengetahui produk apa yang
peduli pada kebersihan diri, lingkungan dan hati akan dibeli, konsumen akan mencari informasi
nurani (social benefit/value) Manfaat, keunggulan, tentang produk yang akan dibelinya, sehingga akan
dan kompetensi khas suatu merek akan terbentuk suatu keputusan pembelian produk.
mempengaruhi brand image produk, individu, Menurut Kotler dan Armstrong (2012) “Keputusan
lembaga atau perusahaan. pembelian adalah membeli merek yang paling
disukai, tetapi dua faktor berada pada niat pembelian
Harga (Price) dan keputusan pembelian.” Melalui definisi yang
Umumnya harga ditetapkan oleh pembeli dan telah dijabarkan diatas dapat diambil kesimpulan
penjual yang sedang bernegosiasi. Penjual akan bahwa keputusan pembelian oleh konsumen ialah
meminta harga lebih tinggi dari yang mereka harap merupakan tindakan yang dilakukan konsumen
akan mereka terima, dan pembeli akan menawar untuk melakukan pembelian atas suatu produk.
kurang dari yang mereka harap akan dibayar. Harga Adapun dimensi yang digunakan untuk variabel
merupakan salah satu unsur yang penting dari keputusan pembelian menurut Kotler dan Keller
kegiatan pemasaran untuk memudahkan setiap (2009:178)
produk untuk dijual. Menurut Kotler dan Keller 1) Pilihan produk
(2012:67), harga adalah salah satu elemen bauran Konsumen yang telah menentukan kebutuhan
pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen dan keinginan akan memutuskan untuk membeli
lain menghasilkan biaya. Harga merupakan elemen suatu produk tertentu yang menjadi
termudah dalam program pemasaran untuk kebutuhannya. Perusahaan harus dapat
disesuaikan, fitur produk, saluran, dan bahkan mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen
komunikasi membutuhkan banyak waktu. untuk menambah nilai serta daya Tarik produk.
Menurut Kotler dan Amstrong (2012:52), didalam 2) Pilihan merek
variabel harga ada beberapa unsur kegiatan utama Konsumen memutuskan merek produk yang
harga yang meliputi; daftar harga, diskon, potongan akan dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan
harga dan periode pembayaran. Dalam penelitian sendiri. Konsumen akan melakukan
ini, pengukuran harga diukur dengan indikator pertimbangan-pertimbangan sebelum memilih
sebagai berikut: merek. Perusahaan harus mengetahui
1) Kesesuaian harga pertimbangan yang dilakukan konsumen dalam

5
memlih merek untuk membuka peluang agar Hipotesis
merek perusahaan dipilih konsumen.
3) Pilihan penyalur Didalam penelitian ini, hipotesis yang peneliti
Konsumen mengambil keputusan dimana akan susun berdasarkan rumusan masalah adalah sebagai
membeli produk. Perusahaan harus mengetahui berikut:
bagaimana konsumen memilih tempat pembeli, H1 : Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan
sehingga produsen mengetahui titik-titik signifikan terhadap keputusan pembelian.
penjualan yang banyak dipilih konsumen. H2: Citra merek berpengaruh positif dan
4) Jumlah pembelian signifikan terhadap keputusan pembelian.
Konsumen mengambil keputusan tentang H3: Harga berpengaruh positif dan signifikan
jumlah produk yang akan dibeli. Perusahaan terhadap keputusan pembelian.
harus mempersiapkan banyak produk sesuai H4 : Kualitas pelayanan, citra merek, dan harga
dengan keinginan yang berbeda-beda dari para berpengaruh secara simultan terhadap
pembeli. keputusan pembelian.
5) Waktu pembeli
Konsumen mengambil keputusan kapan akan
membeli produk. Hal ini bersangkutan dengan METODE
daya beli konsumen serta kesempatan yang
tersedia. Perusahaan harus mengetahui Penelitian ini termasuk dalam kategori
pertimbangan-pertimbangan konsumen dalam penelitian asosiatif kausal yang dilakukan untuk
menentukan waktu pembelian sehingga mengetahui pengaruh variabel X terhadap Y yang
perusahaan dapat mengetahui waktu-waktu bersifat kausal. menurut Sugiyono (2014), penelitian
yang tepat untuk produksi dan kegiatan asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
pemasaran. mengetahui hubungan dua variabel atau lebih.
6) Metode pembayaran Dalam penelitian ini maka akan dapat di bangun
Konsumen mengambil keputusan tentang suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan,
metode atau cara pembayaran yang akan dipilih. meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
Perusahaan harus mengetahui keinginan Sedangkan hubungan kausal adalah hubungan sebab
pembeli terhadap cara pembayaran. akibat, apabila X maka Y. Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
Kerangka Pemikiran kuantitatif.
Berdasarkan uraian di atas, berikut ini akan Agar penelitian ini dapat di laksanakan
dikemukakan suatu kerangka pemikiran penelitian sesuai dengan yang di harapkan, maka perlu
yang akan bermanfaat sebagai penuntun yang juga dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar
akan mencerminkan alur berfikir dan merupakan dari suatu penelitian ilmiah yang termuat dalam
dasar untuk perumusan hipotesis, sebagai berikut: operasionalisasi variabel penelitian adalah sebagai
berikut:
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran 1. Variabel bebas (independen) yaitu Kualitas
Pelayanan (X1), Citra Merek (X2) dan Harga
(X2).
2. Variabel terikat (independen) yaitu Keputusan
Pembelian (Y)

Populasi yang di tentukan dalam penilitian ini


adalah konsumen pada tahun 2018 dengan jumlah
konsumen 200 konsumen (Bagian Pemasaran PT
ACL Indonesia, 2018). Adapun teknik pengambilan
sample peneliti menggunakan metode purposive
sampling. Menurut Sugiyono (2016), purposive
sampling adalah pengambilan konsumen sampel dari
populasi dengan pertimbangan tertentu.
Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan,
diketahui bahwa pengguna atau pembeli jasa PT
6
ACL Indonesia Per selama 2018 Per 20 Desember Sebaliknya jika nilai adjusted R2 mendekati 0, maka
2018 sebanyak 200 konsumen, Berdasarkan hasil variasi dari variabel dependen tidak dapat dijelaskan
perhitungan menggunakan rumus slovin, diperoleh oleh variabel independen.
jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 133.33 Menurut Sugiyono (2016) uji F digunakan
dan dibulatkan menjadi 134 responden. untuk menguji variabel-variabel bebas secara
bersama-sama terhadap variabel terikat. Selain itu
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam dengan uji F ini dapat diketahui pula apakah model
penelitian ini adalah sebagai berikut: regresi linier yang digunakan sudah tepat atau
Kuesioner (angket) merupakan teknik belum.
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara Uji t digunakan sebagai uji signifikan
memberikan seperangkat pertanyaan atau individual. Uji ini menunjukan seberapa jauh
pernyataan tertulis kepada responden untuk pengaruh atau variabel bebas secara individu dalam
dijawabnya, dimana peneliti tidak langsung bertanya menerangkan variasi variabel terikat. Bentuk
jawab dengan responden (Sutopo, 2006). Responden pengujiannya adalah :
akan menjawab pertanyaan dengan memilih jawaban
yang telah disediakan dengan skala ordinal. Sekala HASIL DAN PEMBAHASAN
ordinal di gunakan untuk mengukur sikap, pendapat, Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang kualitas pelayanan, citra merek, persepsi harga dan
tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2016). Dengan keputusan pembelian jasa pada PT ACL di Jakarta.
menggunakan skala ordinal, yaitu skala yang PT ACL adalah salah satu perusahaan bisnis freight
memberikan skor 1-5 untuk mengetahui derajat forwarding yang berdiri pada tahun 1999
responden terhadap serangkaian pertanyaan yang menyediakan jasa pengiriman eksport dan import
terdapat dalam kuesioner dimana skala tersebut untuk kargo peti kemas bermuatan penuh (Full
mempunyai susunan dan skor untuk masing-masing Container Load / FCL) dan maupun kargo yang
jawaban dalam kuesiner. bermuatan sedikit (Less than Container Load / LCL)
a. Sangat Tidak Setuju (STS), memiliki nilai skor melalui laut (sea freight), darat (inland) maupun
1 (satu). udara (air freight). PT ACL berlokasi di berlokasi di
b. Tidak Setuju (TS), memiliki nilai skor 2 (dua). pusat kota Jakarta tepatnya di Permata Kelapa
c. Netral (N), memiliki nilai skor 3 (tiga). Gading, Jl. Boulevard Bukit Gading Raya Blok D
d. Setuju (S), memiliki nilai skor 4 (empat). No.21.
e. Sangat Setuju (SS), memiliki nilai skor 5 (lima). PT ACL merupakan perusahaan yang secara
Teknik analisis yang digunakan dalam khusus menangani lingkup bisnis berikut, yaitu:
penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. - Comprehensive tailor-made logistics service:
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk rangkaian pengiriman yang sesuai dengan
menaksir bagaimana keadaan (naik turunnya) kebutuhan pelanggan.
variabel dependen, bila dua atau lebih variabel - NVOCC (Non-Vessel Operating Common
dependen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (di Carrier)
naik turunkan nilainya) (Sugiyono, 2016).Bila - International ocean freight forwarding service:
dijabarkan secara matematis bentuk persamaan dari jasa pengiriman antar negara melalui laut.
regresi linier berganda adalah sebagai berikut: - International air freight forwarding service jasa
Ŷ = a + b1X1 + b2X2+ b3X3++e pengiriman antar Negara melalui udara.
Dimana: - LCL / FCL domestic truck / feeder service:
Y = Subyek dalam variabel dependen pengiriman barang peti kemas penuh maupun
yang diprediksikan barang yang sedikit menggunakan truk / kapal
a = Konstanta domestik.
b1, b2, b3 = Koefisien variabel independen - Warehousing and distribution: penyediaan
X1 X2 X3= Skor dimensi variabel independen gudang dan distribusi barang.
e = Error - Project cargo spesialists: menangani shipment
Digunakan untuk mengetahui seberapa yang direncanakan, dalam jumlah besar dan
besar varians dari variabel dependen dapat bersifat project.
dijelaskan oleh variabel independen. Nilai adjusted - Packing, Crating, Assembly operation:
R2 menunjukkan bahwa variasi variabel dependen penyediaan jasa pengepakan dan perakitan
dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen. barang
7
- Custom clearence: menyediakan jasa Tabel 3. Karakteristik Responden
pengurusan bea cukai Berdasarkan Usia
- Sea freight: pengaturan jasa yang komprehensif No. Usia Jumlah Persentase
dalam pergerakan eksport dan import untuk LCL 1 ≤ 20 tahun 10 9
serta FCL, menyediakan jasa konsolidasi untuk 2 21-30 tahun 37 34
pengaturan barang FCL menjadi LCL dan 3 > 30 tahun 63 57
sebaliknya. Jumlah 110 100
- Air freight: pengaturan pengiriman dan jasa
pelayanan special untuk memenuhi permintaan Sumber : Data kuesioner yang diolah
yang sangat spesifik, biasanya dalam jumlah Berdasarkan tabel 3, dapat dijelaskan bahwa
sedikit / LCL. responden yang berusia kurang dan sama dengan 20
- Inland transportation (transportasi darat): tahun sebanyak 10 responden (9%), yang berusia
menyediakan jasa transportasi multi-modal dari lebih dari 21– 30 tahun sebanyak 37 responden
tempat semula sampai ke tempat akhir tujuan (34%), dan usia lebih dari 30 tahun sebanyak 63
untuk menghemat biaya pengiriman dan responden (57%). Hal ini menunjukkan bahwa usia
menambah value. sampel yang diperoleh dalam penelitian ini sebagian
- Jasa Gudang dan Konsolidasi: menyediakan satu besar (57%) berusia lebih dari 30 tahun.
rangkaian logistik, konsolidasi, penyediaan
gudang, solusi transportasi dan jaringan Tabel 4. Karakteristik Responden
distribusi global Berdasarkan Pekerjaan
Responden dalam penelitian ini adalah No. Pendidikan Jumlah Persentase
konsumen yang menggunakan layanan jasa Freight 1 Pegawai Swasta 43 39
Forwarding pada PT ACL, yaitu sebanyak 110 2 Pegawai Negeri 18 16
orang dengan karakteristik responden berdasarkan 3 Wiraswasta 35 32
jenis kelamin, usia dan pekerjaan. 4 Pelajar/Mahasiswa 14 13
Deskripsi responden berdasarkan jenis
5 Ibu Rumah 0 0
kelamin terdiri dari dua kategori, yaitu responden Tangga
yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Jumlah 110 100
Data karakteristik responden berdasarkan jenis
Sumber: Data kuesioner yang diolah
kelamin dapat ditunjukkan pada diagram berikut:
Berdasarkan data di atas responden dalam
Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan
penelitian ini mayoritas berprofesi sebagai pegawai
Jenis Kelamin
swasta, yaitu sebanyak 43 responden (39%).
No. Jenis Jumlah Persentase
Sebanyak 35 responden (32%) berprofesi sebagai
kelamin
wiraswasta, sebanyak 18 responden (16%)
1 Laki-laki 69 63 berprofesi sebagai pegawai negeri, sebanyak 14
2 Perempuan 41 37 responden (13%) merupakan pelajar atau mahasiswa
110 100 dan sebanyak tidak ada responden yang merupakan
ibu rumah tangga.
Sumber : Data kuesioner yang diolah Analisis regresi linier berganda digunakan
Berdasarkan Tabel 2 sebagian besar untuk menaksir bagaimana keadaan (naik turunnya)
responden berjenis kelamin laki-laki. Hal ini bisa variabel dependen, bila dua atau lebih variabel
terlihat dari jumlah responden laki-laki sebanyak 69 dependen sebagai faktor prediktor dimanipulasi
responden atau sebesar 63%, sedangkan yang (dinaik turunkan nilainya) (Sugiyono, 2012:277).
berjenis perempuan bejumlah 41 responden atau Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, maka
sebesar 37% dari keseluruhan reponden. penulis menggunakan bantuan program software
SPSS (Statistical Product and Service Solution).
Bila dijabarkan secara matematis bentuk persamaan
dari regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
𝑌
= 𝑎 + 𝑏1 𝑋1
+ 𝑏2 𝑋2 + 𝑏3 𝑋3
+𝑒
8
Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 6. Hasil Uji Secara Parsial (Uji t)

Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Sumber: Hasil pengolahan SPSS 23

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh


Sumber: Hasil pengolahan SPSS 23
bahwa Nilai signifikasi t baik untuk variabe Kualitas
Pelayanan, Citra merek dan Harga kurang dari 5%
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 5.
menandakan bahwa Kualitas Pelayanan (X1), Citra
diperoleh persamaan regresi berganda sebagai
merek (X2) dan Harga (X3) mempunyai pengaruh
berikut:
yang positif dan signifikan terhadap Keputusan
Y = 1,897 + 0,524X1 + 0,414X2 + 0,171
pembelian (Y). Dengan demikian dapat disimpulkan
X3
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga
Berikut penjelasan berdasarkan persamaan regresi
hipotesis yang menyatakan bahwa masing-masing
berganda yang terbentuk:
Kualitas Pelayanan, Citra merek, Harga secara
a) Konstanta sebesar 1,897 ini menunjukkan nilai
parsial mempunyai pengaruh yang positif terhadap
konstan, dimana jika variabel kualitas pelayanan
Keputusan pembelian dapat diterima.
(X1), citra merek (X2), dan harga (X3) = 0, maka
keputusan pembelian = 1,897
Tabel 7. Hasil Uji Hipotesis Secara
b) Koefisien regresi kualitas produk sebesar 0,524
Simultan (Uji F)
menunjukan bahwa variabel kualitas pelayanan
(X1) berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian (Y). Dengan kata lain, jika variabel
kualitas pelayanan ditingkatkan sebesar satu
satuan maka keputusan pembelian akan naik
sebesar 0,524 satuan dengan anggapan variabel
bebas lain besarnya konstan. Sumber: Hasil pengolahan SPSS 23
c) Koefisien regresi harga sebesar 0,414
menunjukkan bahwa variabel Citra merek (X2) Berdasarkan Tabel 7. menunjukkan hasil
berpengaruh positif terhadap keputusan perhitungan uji F diperoleh nilai F-hitung sebesar
pembelian (Y). Dengan kata lain, jika variabel 132,919 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000
Citra merek ditingkatkan sebesar satu satuan (<0,05), artinya bahwa Kualitas Pelayanan (X1),
maka keputusan pembelian akan naik sebesar Citra Merek (X2), dan Harga (X3) secara simultan
0,414 satuan dengan anggapan variabel bebas lain berpengaruh signifikan Terhadap Keputusan
besarnya konstan. pembelian pada PT ACL (Y)
d) Koefisien regresi Harga sebesar 0,171
menunjukkan bahwa variabel Harga (X3) Tabel 8. Uji Korelasi Simultan
berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian (Y). Dengan kata lain, jika variabel
Harga ditingkatkan sebesar satu satuan maka
keputusan pembelian akan naik sebesar 0,171
satuan dengan anggapan variabel bebas lain Sumber: Hasil pengolahan SPSS 23
besarnya konstan.
Uji t ini digunakan untuk mengetahui ada atau Berdasarkan data table di atas dapat diketahui
tidaknya pengaruh antara Kualitas Pelayanan (X1), bahwa besarnya nilai koefisien korelasi antara
Citra merek (X2) dan Harga (X3) terhadap Kualitas Pelayanan, Citra merek dan Harga secara
Keputusan pembelian (Y) secara parsial. bersama-sama (simultan) berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal
9
tersebut ditunjukkan oleh nilai r sebesar 0.889 yang bahwa pelayanan merupakan aspek vital dalam
berarti hubungan diantara keduanya sangat kuat. rangka bertahan dalam bisnis dan memenangkan
Adapun nilai Koefisen Determinasinya adalah persaingan (Tjiptono, 20145).
sebesar 0,784 atau sebesar 78,4%, yang berarti Hasil uji secara parsial menunjukkan bahwa
kontribusi variabel Kualitas Pelayanan, Citra merek citra merek berpengaruh terhadap keputusan
dan Harga secara bersama-sama memberikan pembelian jasa pada PT ACL. Menurut Keller
kontribusi atau mampu memnjelaskan keputusan dalam Ferrinadewi (2008:165) mengatakan bahwa
pembelian sebesar 78,4%, sedangkan sisanya yang citra merek adalah persepsi tentang merek yang
sebesar 21.6%, % dipengaruhi faktor lain. merupakan refleksi memori konsumen akan
Pembahasan asosiasinya pada merek tersebut. Variabel citra
Hasil penelitian diperoleh bahwa nilai R merek diukur dengan indikator atribut dan manfaat,
square sebesar 0,784 yang artinya bahwa variasi nilai dan kepribadian. Indikator tersebut untuk
dari semua variabel bebas yaitu Kualitas Pelayanan, mengukur persepsi konsumen mengenai citra merek
Citra merek dan Harga dapat menerangkan variabel layanan PT ACL.
keputusan pembelian sebesar 78,4%, sedangkan Hasil uji secara parsial menunjukkan bahwa
sisanya sebesar 21.6% diterangkan oleh variabel persepsi harga berpengaruh terhadap keputusan
lain yang tidak diajukan dalam penelitian ini. pembelian jasa pada PT ACL. Harga menurut Fandy
Dengan melihat hasil penelitian di atas, Tjiptono (2008:151) merupakan satuan moneter atau
terlihat bahwa korelasi (kaitan) antara Kualitas ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya)
Pelayanan, Citra merek dan Harga terlihat secara yang ditukarkan untuk memperoleh hak kepemilikan
bersama-sama memiliki pengaruh yang sangat kuat atau penggunaan suatu barang atau jasa. Variabel
terhadap keputusan pembelian. Hal tersebut harga tiket dengan indikator keterjangkauan,
ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar kesesuaian dengan fasilitas dan daya saing dengan
0,889. Adapun kontribusi Kualitas Pelayanan, Citra perusahaan jasa lain. Indikator tersebut untuk
merek dan Harga terlihat secara bersama-sama mengukur persepsi penumpang mengenai harga
memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap layanan yang ditetapkan oleh PT ACL.
keputusan pembelian. Hal tersebut ditujukkan Dari uraian pembahasan di atas jelaslah
dengan koefisien determinasi sebesar 78,4 %. sudah bahwa Kualitas pelayanan, Citra merek dan
Dari data di atas jelaslah sudah bahwa Harga ternyata berpengaruh secara signifikan
Kualitas Pelayanan, Citra merek dan Harga terlihat terhadap keputusan pembelian. Hal tersebut
secara bersama-sama memiliki pengaruh yang mengandung arti bahwa ketiga variabel independen
sangat kuat terhadap keputusan pembelian, karena tersebut perlu mendapat perhatian serius pihak
tinggi rendahnya keputusan pembelian sangat manajemen PT ACL dalam hal ini Pimpinan untuk
ditentukan oleh Kualitas Pelayanan, Citra merek dan dijaga, dipertahakan bahkan ditingkatkan
Harga. kualitasnya agar penggunaan jasa pada PT ACL
Berdasarkan hasil uji hipotesis secara dapat terjaga bahkan meningkat.
parsial menunjukkan bahwa Kualitas pelayanan Jika kualitas pelayanan, Citra merek dan
berpengaruh terhadap keputusan pembelian jasa Harga mampu terus dibangun dengan baik, maka hal
pada PT ACL. Hal ini berarti semakin baik kualitas tersebut akan berdampak besar bagi Lembaga
pelayanan, maka smakin tinggi pula penggunaan pendidikan itu sendiri, dalam hal ini PT ACL untuk
jasa oleh konsumen pada PT ACL. Dengan adanya tetap eksis, maju dan berkembang, bahkan tidak
kualitas pelayanan yang baik dalam suatu menutup kemungkinan akan bisa menjadikannya
perusahaan, maka akan menciptakan suatu kepuasan unggul dalam era persaingan global.
bagi para pelanggannya. Setelah pelanggan merasa
puas dengan produk atau jasa yang diterimanya, KESIMPULAN DAN SARAN
maka pelanggan akan membandingkan pelayanan Berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas
yang diberikan. Apabila pelanggan merasa benar- pada bab sebelumnya, dapat diberikan kesimpulan
benar puas, mereka akan membeli ulang serta sebagai berikut:
memberi rekomendasi kepada orang lain untuk 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas
membeli ditempat yang sama. Oleh karena itu, pelayanan memiliki pengaruh positif terhadap
perusahaan harus memulai memikirkan pentingnya keputusan pembelian jasa pada PT ACL. Hal ini
pelayanan pelanggan secara lebih matang melalui menunjukan bahwa semakin baik kualitas jasa
kualitas pelayanan, karena kini semakin disadari

10
pada PT ACL, maka akan meningkatkan 5. Saran bagi peneliti selanjutnya agar menambah
keputusan pembelian. variabel lain dan memperluas wilayah penelitian.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra Serta diharapkan peneliti selanjutnya dapat
merek memiliki pengaruh positif terhadap mengembangkan penelitian ini dan menjadikan
keputusan pembelian jasa pada PT ACL. Hal ini penelitian ini sebagai referensi utama atau
menunjukan dengan citra merek yang semakin referensi tambahan.
baik, maka akan berdampak pada keputusan
pembelian konsumen DAFTAR RUJUKAN
Abdullah, Thamrin Dan Francis Tantri., (2013).
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi Manajemen Pemasaran. Cet. Ii. Jakarta: PT Raja
harga memiliki pengaruh positif terhadap Grafindo Persada
keputusan pembelian. Hasil analisis tersebut Ali Hasan, (2013), Marketing, Cetakan Pertama, Media
menunjukkan bahwa harga salah satu faktor Pressdindo Yogyakarta
yang menjadi perhatian konsumen dalam Baffour Ofori-Atta Kena (2012) Enhancing service
membeli sesuatu. quality in the maritime industry : a case study of
4. Secara bersama-sama, kualitas pelayanan, citra Tema Port. WORLD MARITIME
merek, dan harga memiliki pengaruh positif UNIVERSITY Malmö, Sweden
terhadap keputusan pembelian jasa pada PT David B. Grant (2014) An international study of the
ACL dengan besarnya nilai adjusted R square impact of B2C logistics service quality on
shopper satisfaction and loyalty.
adalah 0,784, hal ini berarti variabel kualitas
David, Fred R, (2011). Strategic Management, Buku 1.
layanan, harga dan promosi mempengaruhi Edisi 12 Jakarta
keputusan pembelian sebesar 78,4%, sedangkan Fajar, Laksana, (2008). Manajemen Pemasaran.
21.6% dipengaruhi oleh faktor lain di luar Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu
model. Fandy, Tjiptono,(2012), Pemasaran Jasa, Bayumedia,
Saran yang dapat disampaikan adalah sebagai Malang
berikut Freddy Rangkuti, (2008). The Power Of Brands, Jakarta :
1. Disarankan bagi perusahaan PT ACL diharapkan Penerbit Gramedia.
dapat terus meningkatkan dan mempertahankan J. Supranto. (2006). Pengukuran Tingkat Kepuasan
kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada Pelanggan: untuk menaikkan pangsa pasar.
konsumen, salah satunya yaitu dengan Jakarta: Rineka Cipta.
Kotler dan Keller, (2012). Manajemen Pemasaran edisi
memberikan jaminan kerahasian data konsumen.
ketigabelas jilid 1 dan 2 dialihbahasakan oleh
Hal ini akan berpengaruh terhadap tingkat Bob Sabran, Jakarta: Erlangga.
kepercayaan layanan pada PT ACL Kotler dan Keller. (2009). Manajemen Pemasaran. Jilid I.
2. Untuk meningkatkan citra merek perusahaan, Edisi ke 13 Jakarta: Erlangga
diharapkan PT ACL untuk meningkatkan Kotler, Philip and Gary Amstrong. (2016). Prinsip-
kehandalan karyawan dalam memberikan prinsip Pemasaran. Edii13. Jilid 1.
layanan kepada konsumen, yaitu dengan Jakarta:Erlangga.
mengadakan pelatihan bagi karyawan agar dapat Kotler, Philip and Gary Armstrong. (2012). Prinsip-
meningkatkan ketrampilannya. prinsip-Pemasaran. Edisi. 13. Jilid 1. Jakarta:
3. Harga yang ditetapkan PT ACL harus sesuai Erlangga.
dengan daya beli konsumen dan harga yang Lovelock, Christopher dkk. 2012. Pemasaran jasa
ditawarkan bersaing dengan perusahaan lain manusia, teknologi, strategi. Jakarta: Erlangga.
Lupiyoadi, Rambat. (2014). Manajemen Pemasaran Jasa.
yang sejenis, apabila harga terlalu tinggi dan
Edisi 3. Jakarta:Salemba.
tidak sesuai dengan kualitas layanan yang Parasuraman, A., Valarie, Z., dan Leonard, B. (1985). “
diterima maka pelanggan akan beralih ke jasa A Conceptual Model of Service Quality and Its
perusahaan lain dan sebaliknya jika harga yang Implications for Future Research, “ Journal of
ditetapkan sesuai dengan produknya maka akan Marketting (Fall), 41 – 50
memberikan kepuasan bagi konsumen. Puji Isyanto, H. Sonny Hersona, Rama Darmawan.
4. Diharapkan manajemen perusahaan untuk terus (2012). Analisis Citra Merek. Bandung: PT
melakukan kegiatan promosi tentang produk Remaja Rosdakarya
atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen, Schiffman dan Kanuk. (2008). Perilaku konsumen. Edisi
agar merek perusahaan dikenal oleh masyarakat 7. Jakarta: Indeks.
luas. Sugiyono. (2014) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
dan R&D. Bandung : Alfabeta.

11
Tjiptono Fandy, (2014), Pemasaran Jasa, Andi, Muhammad Arslan (2014) Impact of Brand Image and
Yogyakarta, Service Quality on Consumer Purchase Intention:
Wijaya, Bambang Sukma, (2012) Etika Periklanan : A Study of Retail Store in Pakistan. Research on
Dimensi Citra Merek dalam. Perspektif Humanities and Social Sciences ISSN
Komunikasi Merek, UB Press, Jakarta, (Paper)2224-5766 ISSN (Online)2225-0484
Zeithaml. Valarie, Bitner & Gremler. (2009). Service (Online) Vol.4, No.22, 2014
Marketing. Singapore: Mc. Graw-Hill Pin-Fenn Chou (2014) An Evaluation Of Service Quality,
Companies Inc. Trust, And Customer Loyalty In Home-Delivery
Jurnal Services. International Journal of Research In
Social Sciences .
Altofu Rohman, Aglis Andhita H (2017) Analisis Raditha Hapsari , (2016)The impact of service quality,
Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas Layanan customer engagement and selected marketing
Terhadap Keputusan Pengguna Jasa Pengiriman constructs on airline passenger loyalty.
(Study Kasus Pada Pengguna Jasa JNE Express https://www.emeraldinsight.com/doi
Across Nations Cabang NGANJUK). Satya, Ardhian Prima dan Hari Susanta (2010) Analisis
repository.radenintan.ac.id Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Arief, Muhammad (2017) Pengaruh Kualitas Pelayanan, Pembelian”. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis.
Harga dan Promosi Terhadap Keputusan https://ejournal3.undip.ac.id/index.php
Penggunaan Jasa pada PT. Pos Indonesia Septiyana Shofa Amalia (2016) Analisis Pengaruh Harga,
(Persero) Perdagangan Kec. Bandar Kab. Lokasi, Kualitas Pelayanan Dan Brand Image
Simalungun. Universitas Sumatera Utara. Terhadap Keputusan Pembelian Jasa (Studi
Repositori Institusi USU Kasus pada Pengguna Jasa Tiki di Semarang).
http://repositori.usu.ac.id eprints.undip.ac.id/50488/
David B. Grant (2014) An international study of the Setiawan, Elfa (2017) Pengaruh Citra Merek, Kualitas
impact of B2C logistics service quality on Produk Dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan
shopper satisfaction and loyalty. Logistics Pembelian Pada Pt.Tiki Jalur Nugraha Eka Kurir
Institute, Hull University Business School, UK (Jne) Kantor Wilayah Bekasi, Jawa Barat. S2
Dwi Endriani (2018) Pengaruh Brand Image Dan thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Sharifah Alwi (2016) Explicating industrial brand equity:
Pembelian Jasa Dalam Perspektif Ekonomi Integrating brand trust, brand performance and
Islam (Studi Pada Pengguna Jasa J&T Express industrial brand image.
Di Bandar Lampung). Fakultas Ekonomi Dan https://www.researchgate.net/publication/
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Via Hessy (2014) Analisis Pengaruh Citra Merek,
Intan Lampung Kualitas Layanan, Dan Promosi Terhadap
Ebru Sürücü*, Nergis Özispa (2017) Measuring the Keputusan Penggunaan Jasa (Studi pada
effect of perceived logistics service quality on Pengguna Jasa DHL Global Forwarding
brand factors in the e-commerce context. Semarang Branch). eprints.undip.ac.id/
www.aimijournal.com/ Wulyo (2017) Product, Price, Distribution and Promotion
Gesti Nopelia Anjarsari & Handoyo Djoko Waluyo as Determinants of Freight Forwarder Choice.
(2014) Pengaruh Kualitas Pelayanan, Citra International Journal of Managerial Studies and
Merek Dan Harga Tiket Terhadap Keputusan Research (IJMSR) Volume 5, Issue 1, January
Penggunaan Jasa Po Ramayana Magelang (Studi 2017, PP 5-10 ISSN 2349-0330 (Print) & ISSN
Kasus Pada Pengguna Bus Ramayana Vip). 2349-0349
https://ejournal3.undip.ac.id/index. Yi Zhang (2015) The Impact of Brand Image on
Héloïse Duault (2017) The Swedish Container Shipping Consumer Behavior: A Literature Review. Open
Industry: an Analysis of the Service Quality Journal of Business and Management.
Perception and its Measurement. Lund Vol.03 No.01(2015),
University – MSc. Service Management,
Logistics
Junitrianto Kantohe, Merlyn Karuntu (2014) Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam
Berbelanja Pada Fiesta Pasar Swalayan Manado.
https://ejournal.unsrat.ac.id
Ly Truong(2016) Improving logistics service quality in
freightforwarding in Hochiminh City, Vietnam.
Helsinki Metropolia University of Applied
Sciences. Bachelor of Business Administration
International Business and Logistics

12

Anda mungkin juga menyukai