PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Penentuan tema hadis sebagai Bab dan sub Bab
Teks Hadis dan Terjemahnya
Takhrij Hadis
Penjelasan Kosa kata/makna Kalimat, terutama kata yang asing (Gharibul
Hadis)
Biografi Perawi
Latar Historis Hadis ( Asbabu wurudil Hadis )
Penjelasan atau interpretasi hadis ( Syarhul Hadis )
Kesimpulan hukum, Faedah hadis atau Hikmah yang dapat diambil dari
hadits
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsumsi dalam Islam
Artinya :
Orang yang tidak takut kepada Allah, tentu tak peduli dari mana ia
mendapatkan harta dan bagaimana ia menggunakannya. Mereka tidak
peduli meskipun hartanya hasil dari pencurian, suap, kegiatan ribawi, atau
gaji dari pekerjaan haram. Padahal pada hari kiamat, ia akan ditanya
tentang hartanya, dari mana ia peroleh dan bagaimana menggunakannya.
Di sana ia tentu akan mengalami kerugian dan kehancuran besar.[12]
.ا ِه َد ْي ِه1هُ َو َش1َهُ َو َكاتِب1َا َو ُمَؤ ِّكل11َ َل ال ِّرب1 آ ِك:لَّ َم1 ِه َو َس1لَّى هللاُ َعلَ ْي1ص َ َض َي هللاُ َع ْنهُ ق
َ ِوْ ُل هللا1 لَ َعنَ َر ُس:ال ِ ع َْن َجابِ ِر َر
. هُ ْم َس َوا ٌء:َوقَا َل
Artinya:
Dari Jabir r.a. berkata, “Rasulullah SAW melaknat pemakan riba, pemberi
riba, penulis dan kedua orang yang menjadi saksi atasnya.” Ia berkata,
“mereka itu sama saja”. (HR. Muslim)
B. Bografi Imam Muslim (204-261 H)
Nama lengkapnya adalah Al-Imam Abu Husain Muslim Bin Al-
Hajjaj Al-Qusyairi An-Naisaburi. Beliau dinisbatkan dengan kota Naisabur
dimana beliau dilahirkan disana, sebuah kota kecil di sebelah timur laut
Negara Iran (sekarang). Terdapat perbedaan pendapat berkenaan dengan tahun
kelahiran beliau, namun menurut pendapat yang kuat, Imam
Muslim dilahirkan pada tahun 204 H/802 M.[14)
Ia juga belajar hadis sejak kecil seperti Imam Bukhari dan pernah
mendengar dari guru-guru Al-Bukhari dan ulama lain selain mereka. Orang
yang menerima hadis dari Imam Musli, termasuk ulama-ulama pada masanya.
Ia juga telah menyusun beberapa karangan yang bermutu dan bermanfaat.
Yang paling bermanfaat adalah kitab sahihnya yang dikenal dengan Sahih
Muslim. Kitab ini, disusun lebih sistematis dari Shahih Bukhari dan Shahih
Muslim. Bisa disebut dengan As-Shohihaini., yang berarti dua orang tua,
maksudnya dua ulama tokoh ahli hadis. Imam Ghozali dalam kitab Ihya
Ulumuddin terdapat istilah akhraja hu yang berarti mereka berdua
meriwayatkannya.
Ia belajar hadis sejak usia dini, yaitu saat berusia 16 tahun, yaitu mulai
tahun 218 H. ia pergi ke Hijaz, Irak, Syam, Mesir, dan Negara-negara lainnya.
Di Khurasan ia berguru kepada Yahya bin Yahya dan Ishak bin
Rahawaih, di Ray ia berguru kepada Muhammad bin Mahran dan Abu
‘Ansan; di Irak, ia belajar hadis kepada Imam Ahmaddan Abdullah bin
Maslamah; di Mesir, ia berguru kepada ‘Amr bin Sawad, Harmalah bin
Yahya, dan kepada ulama ahli hadis yang lain.[15)
Ia berkali-kali mengunjungi Baghdad untuk belajar kepada ulama-
ulama ahli hadis, dan kunjungannya yang terakhir pada 259 H. Ketika Imam
Bukhari datang ke Naisabur, ia sering dating kepadanya untuk berguru, sebab
ia mengetahui jasa dan ilmunya.dan ketika terjadi fitnah atau kesenjangan
antara Bukhari dan Az-Zihli, ia bergabung dengan Bukhari sehingga hal ini
menjadi terputusnya hubungan dengan Az-Zihli. Muslim dalam Shahih-nya
maupun dalam kitab lainnya, tidak memasukkan hadis-hadis yang diterima
dari Az-Zihli padahal Az-Zihli adalah gurunya. Hal serupa ia lakukan terhadap
Bukhari. Ia tidak meriwayatkan hadis dalam Shahih-nya, yang diterimanya
dari Bukhari, padahal Bukharipun gurunya. Tampaknya menurut Muslim,
yang lebih baik adalah tidak memasukkan hadis-hadis yang diterima dari
kedua gurunya itu ke dalam Shahih-nya, namun tetap mengakui mereka
sebagai guru.
Imam Muslim meninggalkan karya tulis yang tidak sedikit jumlajnya,
diantaranya Al-Fami’Ash-Shahih atau lebih dikenal sebagai Sahih
Muslim, Al-Musnad Al-Kabir, (kitab yang menerangkan nama-nama para
rawi hadis), kitab Al-Asma wal-Kuna, Kitab Al-Ilal, Kitab Al-Aqran,
Kitab Su’alat Ahmad bin Hanbal, Kitab Al-Intifa’ bi Uhubis-Siba’, Kitab Al-
Muhadaramin, Kitab Man Laisa Lahu Illa Rawin Wahid, Kitab Auladih-
Shahabah, Kitab Auham Al-Muhadditsin.[16)
Di antara karya-karya tersebut, yang termasyhur adalah Ash-Shahih,
yang judul lengkapnya adalah Al-Musnad Ash-Shahih Al-Mukhtasar min As-
Sunan bi Naql Al-‘Adl’an Rasul Allah. Menurut perhitungan M.Fuad ‘Abd
Al-Baqi, kitab ini berisi 3.033 hadis[17].
Dari perjalanan panjang hidupnya, rihlah ilmiyah, perjuangannya
dalam ‘mencari’ hadis, memberikan kontribusi besar bagi ummat Islam lewat
sekian banyak karya, akhirnya pada usia 57 tahun Imam
Muslim (rahimahullahu ta’ala) menutup usia, tepatnya pada hari minggu 4
rajab tahun 261 H / 859 M, beliau dikebumikan pada hari senin tanggal 5 rajab
tahun 261 H di kota kelahirannya, Naisabur.[18]
[17] Ibid
[18] Dinukil dari perkataan Ibn Katsir. Lihat Syekh Khalil Ma’mun dalam
Muqaddimah: al Minhaj syarh Sohih Muslim karya Imam Muhyi ad Din an
Nawawi (Beirut, Dar el-Marefah 1999) hal 98
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat kami
sampaikan adalah sebagai berikut:
Sasaran konsumsi yang paling utama adalah konsumsi untuk diri dan
keluarga. Namun, lebih dari itu Islam juga mengajarkan untuk menafkahkan harta
di jalan Allah, seperti untuk orang-orang yang membutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim bin fathl bin abd al-Muqtadir. 2003. Uang Haram. Jakarta: Sinar grafika Offset.
Unknown di 20.50
Berbagi
Beranda
Mengenai Saya
Unknown
Diberdayakan oleh Blogger.