EBI Semester 5
a) Transparansi/ Keterbukaan
Danareksa secara jelas dan tepat waktu mengungkapkan seluruh informasi
yang dapat diakses oleh seluruh Pemangku Kepentingan sesuai dengan
kewenangannya dengan tetap memperhatikan hak-hak pribadi
berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan.
Danareksa melaksanakan transparansi kondisi keuangan kepada publik
dengan mengikuti ketentuan disklosur (keterbukaan informasi) yang
ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan dengan berpedoman kepada standar
akuntansi yang berlaku.
Danareksa menerbitkan Laporan Tahunan yang berisi kondisi keuangan
Danareksa dan transparansi kondisi non keuangan.
b) Akuntabilitas
Danareksa menerapkan prinsip tanggung-jawab dalam organisasi
Danareksa yang jelas sesuai dengan visi, misi dan tujuan target Danareksa.
Danareksa menerapkan prinsip Akuntabilitas ini dengan memperhatikan
aspek-aspek sebagai berikut :
Kelengkapan struktur tata kelola Danareksa baik di tingkat Direksi
maupun Dewan Komisaris, termasuk sistem manajemen risiko, sistem
pengendalian intern, sistem pengawasan intern, mekanisme pelaporan atas
dugaan penyimpangan di pada Danareksa (whistle blowing system), tata
kelola teknologi informasi dan pedoman perilaku etika (code of conduct).
Kejelasan tugas dan tanggung jawab masing-masing fungsi dan unit
organisasi Danareksa sesuai dengan tujuan Danareksa.
Penetapan rencana korporasi dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(“RKAP”) Danareksa yang diturunkan sampai ke tingkat unit organisasi
serta mengadakan evaluasi terhadap pencapaian hasil secara berkala
Penetapan sistem penghargaan dan sanksi yang mampu mendukung
pencapaian RKAP dan rencana korporasi Danareksa.
c) Responsibilitas/ Pertanggungjawaban
Danareksa memiliki komitmen untuk terus menerapkan praktik kehati-
hatian dan memastikan kepatuhan atas peraturan perundang-undangan.
Danareksa memiliki tanggung jawab dan komitmen pada upaya pelestarian
lingkungan alam dan upaya kepedulian sosial.
Danareksa membentuk Unit Kerja Kepatuhan (Compliance) untuk selalu
memastikan pemenuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Danareksa membentuk unit independen seperti Unit Kerja Pengelolaan
Risiko dan Unit Kerja Internal Audit untuk memastikan pengelolaan risiko
dan penerapan pengendalian internal dilaksanakan di setiap kegiatan
Danareksa.
Danareksa menindaklanjuti temuan dari pihak eksternal seperti hasil
pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (“BPK”), Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (“BPKP”) dan rekomendasi dari auditor
eksternal dan pengawas eksternal lainnya
Danareksa menindaklanjuti pengaduan nasabah dan segera melakukan
tindakan yang diperlukan untuk menjaga kepuasan nasabah.
d) Kemandirian/ Independensi
Danareksa dalam melakukan kegiatannya dan dalam mengambil keputusan
dilakukan secara profesional yang bebas dari pengaruh/ tekanan dari pihak
manapun.
Masing-masing organ Danareksa harus menghindari terjadinya dominasi
oleh pihak manapun, tidak terpengaruh kepentingan tertentu dan
menghindari benturan kepentingan.
Agar terdapat check and balance dalam pelaksanaan operasional
Danareksa maka porsi Pihak Independen yang ditunjuk untuk menduduki
jabatan pada tingkat Dewan Komisaris sekurang-kurangnya adalah 20%
(dua puluh persen) dari jumlah Dewan Komisaris. Komisaris Independen
memiliki kompetensi di bidang auditing, keuangan dan akuntansi serta
memahami kegiatan Bisnis Danareksa.
Direksi, Dewan Komisaris dan seluruh Kepala Divisi memastikan tidak
terjadi benturan kepentingan dalam pengambilan keputusan dalam
setiap transaksi Danareksa.