Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP EKUITAS MEREK

MENGGUNAKAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM)


(STUDI KASUS PADA RUMAH MAKAN “MIE JOGJA PAK KARSO” MALANG)

Analysis Consumer Perception of Brand Equity Using Structural Equation Modeling (SEM)
(Case Study in "Mie Jogja Pak Karso" Malang).

Tito Siendy Vaulla1), Wike Agustin Prima Dania2) dan Usman Effendi2)

1)
Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian – Fakultas Teknologi Pertanian – Universtas Brawijaya
2)
Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian – Fakultas Teknologi Pertanian – Universtas Brawijaya
Penulis Korespondensi : email tito_vaulla@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini untuk menganalisa hubungan dan pengaruh persepsi konsumen terhadap ekuitas merek Mie
Jogja Pak Karso serta menentukan variabel yang harus diperbaiki demi perbaikan dibidang pemasaran. Pada
penelitian ini yang digunakan dalam analisis adalah Structural Equation Model (SEM). SEM merupakan analisis
multivariat yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel secara kompleks. Teknik pengambilan
sampel dilakukan menggunakan non probabilistik sampling dengan metode acidental sampling dengan 150
responden. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa variabel harga mempunyai
hubungan positif dan berpengaruh signifikan terhadap kesadaran dan asosiasi merek serta kesan kualitas dan
loyalitas merek. Variabel produk mempunyai hubungan positif dan berpengaruh signifikan terhadap kesadaran
dan asosiasi merek serta kesan kualitas dan loyalitas merek. Variabel distribusi mempunyai hubungan positif dan
berpengaruh signifikan terhadap kesadaran dan asosiasi merek serta loyalitas merek sedangkan variabel distribusi
tidak berpengaruh signifikan terhadap kesan kualitas. Variabel kesadaran dan asosiasi merek serta kesan kualitas
mempunyai hubungan positif dan berpengaruh tidak signifikan terhadap ekuitas merek secara keseluruhan tetapi
pada variabel kesadaran dan asosiasi merek mempunyai hubungan negatif dan berpengaruh tidak signifikan
terhadap ekuitas merek secara keseluruhan. Variabel loyalitas merek mempunyai hubungan positif dan
berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek secara keseluruhan. Variabel yang paling dominan mempengaruhi
ekuitas merek secara keseluruhan adarah loyalitas merek. Seluruh variabel persepsi konsumen berpengaruh
signifikan terhadap kesadaran dan asosiasi merek serta loyalitas merek.

Kata kunci : Ekuitas, Konsumen, Merek, Persepsi, SEM.

Abstract
The purpose this research are to analyze the relationship and influence of consumer perceptions toward
brand equity Mie Jogja Pak Karso and to determine variables that must be corrected in order to improve the
marketing. The method that has been used it Structural Equation Model (SEM). SEM is a multivariate analysis
used to analyze the relationship between variables. The sampling technique is performed using a non-
probabilistic sampling with acidental sampling method with 150 respondents. Based on the research, it can be
seen that the price variables have a positive relationship and significant effect on awareness and brand
association as well as an image of quality and brand loyalty. Moreover, variable products have a positive
relationship and significant effect on awareness and brand association as well as, an image of quality and brand
loyalty. Furthermore, distribution variables have a positive relationship and significant effect on awareness and
brand association as well as brand loyalty. While the variable distribution does not significantly influence the
quality impression. In addition, variable awareness and brand association as well as the impression of the quality
of the relationship has a positive and insignificant effect on overall brand equity but the awareness and brand
association variables have a negative relationship and not significant effect on overall brand equity. Brand
loyalty variables have a positive relationship and significant effect on overall brand equity. The most dominant
variable affecting the overall brand equity is brand loyalty. In brief, all variables significantly influence
consumers' perceptions and associations of brand awareness and brand loyalty.

Key words: Brand, Consumer, Equity, Perception, SEM

1
PENDAHULUAN konsumen Jika kualitas pelayanan distribusi
Di era globalisasi ini, banyak pelanggan dapat dilakukan oleh perusahaan dengan baik
memberikan prioritas terhadap kualitas dan maka loyalitas toko akan terbentuk. Menurut
nilai yang terkandung dalam produk ketika Widjaja (2007), ekuitas merek adalah
membuat keputusan untuk membeli. Dalam seperangkat aset dan liabilitas merek yang
peta persaingan yang ketat perusahaan/produsen berkaitan dengan suatu merek, nama dan
diwakili oleh merek. Merek akan menjadi simbolnya, yang menambah atau mengurangi
sangat penting karena atribut-atribut lain dari nilai yang diberikan oleh suatu barang dan jasa
kompetisi, misalnya atribut produk relatif kepada perusahaan atau pelanggan. Ekuitas
mudah ditiru. Merek secara riil berhubungan merek diukur melalui empat dimensi yaitu
dengan konsumen. Merek bukan terletak di brand awareness, brand association, perceived
kemasan produk, tetapi dalam persepsi quality dan brand loyalty. Menurut Erviana
konsumen (Shahin, 2012). Saat ini restoran (2013), kesadaran merek adalah kesanggupan
ingin mengetahui bagaimana pandangan seseorang calon pembeli untuk mengenali atau
konsumen terhadap restoran melalui merek Mie mengingat kembali bahwa suatu merek
Jogja Pak Karso karena konsumen menurun. merupakan bagian dari katagori produk tertentu.
Menurut Ramadiani (2010), SEM bermanfaat Peran kesadaran merek dalam keseluruhan
sebagai alat statistik yang sangat berguna dan ekuitas merek tergantung dari sejauh mana
menjadi ”keharusan” untuk penelitian non- tingkatan kesadaran yang dicapai oleh suatu
eksperimental. Menurut, Fitrahdini (2010), merek. Pengertian asosiasi adalah segala hal
usaha-usaha pemasaran yang dipersepsikan yang berkaitan dengan ingatan mengenai merek.
dalam bentuk intensitas distribusi memiliki Metode yang dapat digunakan untuk
kontribusi yang paling besar terhadap menganalisis persepsi konsumen terhadap
pembentukan dimensi asosiasi merek dan ekuitas merek adalah metode Structural
kualitas merek. Equation Modelling (SEM). Menurut Santoso
Analisis mengenai persepsi konsumen (2010), Analisis SEM merupakan analisis
terhadap ekuitas merek perlu dilakukan karena multivariat yang bersifat kompleks, karena
konsumen dan merek merupakan aset penting melibatkan sejumlah variabel independen dan
bagi perusahaan selain itu juga dengan merek dependen yang saling berhubungan membentuk
yang kuat maka dapat menarik konsumen lebih model. Pada SEM tidak dapat dikatakan ada
banyak. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis variabel dependen dan independen karena
mengenai persepsi konsumen terhadap ekuitas sebuah variabel independen dapat menjadi
merek di restoran Mie Jogja Pak Karso. dependen pada hubungan yang lain.
Indivara (2009) mengatakan, pelanggan atau
konsumen merupakan faktor terpenting dalam BAHAN DAN METODE
bisnis. Tanpa adanya pelanggan, bisnis tidak
akan berjalan, akan tetapi dalam menjalankan Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian
suatu bisnis pelanggan saja tidak cukup, tetapi
Penelitian dilaksanakan di Restoran
juga memerlukan loyalitas. Menurut Sari
Mie Jogja Pak Karso yang terletak di Jalan
(2011), konsumen memang harus dipuaskan,
Arjuno nomor 4 Malang. Pengolahan data
sebab kalau mereka tidak puas maka mereka
penelitian dilakukan di Laboratorium
akan meninggalkan perusahaan dan dapat
Komputasi dan Analisis Sistem, Jurusan
menjadi pesaing. Hal ini akan menyebabkan
Teknologi Industri Pertanian, Fakultas
penurunan penjualan dan pada gilirannya akan
Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya
menurunkan laba dan bahkan kerugian.
Malang.
Sehingga pimpinan suatu perusahaan harus
berusaha melakukan pengukuran tingkat
kepuasan konsumen untuk mengetahui atribut Batasan masalah
apa dari suatu produk yang bisa membuat tidak Batasan masalah yang digunakan untuk
puas. penelitian ini adalah :
Menurut Kuncoro (2013) Saluran 1. Variabel yang digunakan dalam
distribusi adalah unit organisasi seperti penelitian ini adalah variabel laten
produsen, pedagang besar, pengecer dan eksogen dan variabel laten endogen.
sebagainya yang melaksanakan semua kegiatan 2. Variabel laten eksogen yang digunakan
yang diperlukan untuk menyampaikan suatu adalah harga, produk dan distribusi.
produk dari produsen atau penjual kepada

1
3. Variabel laten endogen yang digunakan Kesadaran 1. Mie Jogja Pak Karso memiliki
adalah kesadaran dan asosiasi merek, dan kesan yang positif
kesan kualitas, loyalitas merek dan Asosiasi 2. Mie Jogja Pak Karso tidak asing
ekuitas merek secara keseluruhan. Merek (Y1) 3. Mie Jogja Pak Karso dapat
4. Responden penelitian adalah konsumen dibedakan dengan produk
yang pernah atau sedang lainnya
mengkonsumsi makanan dan minuman 4. Mie Jogja Pak Karso
di Restoran Mie Jogja Pak Karso menggunakan logo dan simbol
minimal satu kali, baik laki-laki yang sesuai dengan produk yang
maupun perempuan, berusia 17-50 dijual
tahun dengan pertimbangan bahwa Kesan 1. Produk Mie Jogja Pak Karso
pada usia tersebut mereka mampu Kualitas berkualitas
memahami pertanyaan yang ada dalam (Y2) 2. Mie Jogja Pak Karso disukai
kuesioner. banyak orang
3. Mie Jogja Pak Karso memiliki
Identifikasi Variabel penyajian yang baik
Variabel yang digunakan dalam
penelitian terbagi menjadi variabel latent dan
variabel manivest/indicator, yang dapat dilihat
Loyalitas 1. Kemauan menjadi konsumen
pada Tabel 1. Merek (Y3) setia Mie Jogja Pak Karso
Tabel 1. Variabel Laten dan Variabel Indikator 2. Kemauan menjadikan Mie
Bauran Pemasaran (Variabel Laten Eksogen) Jogja Pak Karso sebagai pilihan
Variabel Variabel indikator pertama
Laten 3. Kesediaan untuk
Harga (X1) 1. Harga Mie Jogja Pak Karso merekomendasikan Mie Jogja
Pak Karso kepada orang lain
sesuai dengan kemampuan yang
anda miliki 4. Kepuasan ketika menjadi
2. Harga Mie Jogja Pak Karso lebih konsumen Mie Jogja Pak Karso
Ekuitas 1. Kemauan untuk tetap memilih
murah dibandingkan pesaingnya
3. Mie Jogja Pak Karso sering merek secara Mie Jogja Pak Karso meskipun
keseluruhan ada merek lain yang kualitasnya
memberikan potongan harga
kepada konsumennya (Y4) sama
Produk 1. Produk Mie Jogja Pak Karso 2. Kemauan untuk tetap memilih
(X2) memiliki tampilan menarik Mie Jogja Pak Karso meskipun
2. Produk Mie Jogja Pak Karso ada merek lain yang
karakteristiknya hampir sama
yang ditawarkan beragam
3. Produk Mie Jogja Pak Karso 3. Kemauan untuk tetap memilih
Mie Jogja Pak Karso meskipun
halal
4. Produk Mie Jogja Pak Karso ada merek lain yang harganya
memiliki rasa yang khas lebih murah
Distribusi 1. Tempat penjualan Mie Jogja Pak
(X3) Karso mudah dijangkau Skala Pengukuran
2. Tingkat pelayanan Mie Jogja Pak Menurut Umar (2012), skala ini
Karso cepat berhubungan dengan pertanyaan tentang sikap
3. Penyajian Mie Jogja Pak Karso sesorang terhadap sesuatu. Pada penelitian ini
sesuai dengan pesanan skala jawaban yang disediakan adalah adalah
4. Lokasi penjualan Mie Jogja Pak
tidak setuju, kurang setuju, cukup setuju/netral,
Karso tersebar dibeberapa kota di
Indonesia. setuju, sangat setuju. Dalam penelitian ini pada
kuisioner digunakan skala likert untuk
Ekuitas Merek (Variabel Laten Endogen) mengukur tingkat kepentingan dari variabel
pelatihan dan pengembangan, tingkat
pendidikan, pembelajaran organisasi dan

2
kompetensi. Pemberian bobot skor adalah pertemuan antara responden dengan peneliti
sebagai berikut: pada saat responden membeli makanan dan
a. Sangat Setuju (SS) dengan bobot skor 5 minuman di Restoran “Mie Jogja Pak Karso”.
pengambilan sampel secara insidental adalah
b. Setuju (S) dengan bobot skor 4
pengambilan sampel dimana dilakukan secara
c. Netral (N) dengan bobot skor 3 acak yaitu konsumen yang tidak sengaja
d. Tidak Setuju (TS) dengan bobot skor 2 bertemu dengan peneliti dengan kriteria yang
e. Sangat Tidak Setuju (STS) dengan bobot telah ditentukan.
skor 1 Pada penelitian ini jumlah variabel
Uji Validitas dan Reliabilitas laten adalah sebanyak tujuh variabel dan setiap
variabel dijelaskan rata-rata tiga indikator
Uji instrumen penelitian menggunakan uji sehingga jumlah sampel yang digunakan adalah
validitas dan uji reliabilitas. 150 karena jika jumlah sampel semakin besar
a. Uji validitas maka hasil penelitian akan semakin baik
Tingkat validitas dapat diukur dengan (Santoso, 2011).
menggunakan rumus Korelasi Product
Moment, yaitu: Analisis Data menggunakan metode SEM
a. Pengembangan Model
Pengembangan model ini dilakukan
dengan menyusun variabel-variabel apa saja
Ketarangan: yang mempengaruhi ekuitas merek.
rxy = Koefisien korelasi b. Pengembangan Diagram Alur
n = Jumlah subyek yang diteliti Model berbasis teori yang telah
∑X = Jumlah X (skor item) dilakukan kemudian digunakan untuk membuat
∑Y = Jumlah Y (skor total) diagram jalur. Diagram jalur disajikan pada
X 2
= Jumlah kuadrat X Gambar 1. Diagram jalur dimaksudkan untuk
Y2 = Jumlah kuadrat Y mempermudah peneliti melihat hubungan-
∑XY = Jumlah kuadrat antara X dan Y hubungan yang ingin diuji.
Nilai korelasi yang didapat dari rumus tersebut
Pengembangan Model
kemudian dibandingkan dengan nilai di tabel
koefisen korelasi r. Butir disebut valid jika nilai
korelasi lebih besar dari nilai di tabel atau Penyusunan Diagram Alur
(rhitung > r tabel) pada taraf signfiikansi 5%.
b. Uji reliabilitas Konversi diagram jalur ke
Pengujian reliabilitas pada kuesioner yang model persamaan struktural

memiliki dua atau lebih pilihan jawaban (skor


1-5) adalah dengan menggunakan rumus Pemilihan Matriks Input dan
Teknik Estimasi
Cronbach’s Alpha, yaitu:

Menilai Problem
Identifikasi

Dimana:
r11 = Koefisien reliabilitas Evaluasi Model
k = Banyaknya item dan tes
= Varians skor tes
= Varian total Interpretasi Model

Gambar 1 Tahapan SEM


Penentuan Populasi dan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian
ini menggunkan teknik non probabilistik
sampling dengan metode acidental sampling,
yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan

3
c. Konversi Diagram alur ke Dalam goodness fit. Uji kesesuain model sebagai
Persamaan SEM berikut pada Tabel 3.
Pada penelitian kali ini persamaan yang
akan digunakan adalah sebagai berikut. Tabel 3. Kriteria Goodness Fit (Kesesuaian
Persamaan konstruk eksogen dan endogen Model)
dapat dilihat pada tabel 2 Goodness Cut off Tingkat kecocokan
Persamaan Pengukuran (measurement of Fit Value yang bisa diterima
model) index
Tabel 2. Persamaan Konstruk Eksogen dan X2-chi- <df x²/df > 5
Endogen square dengan α
Konstruk Eksogen Konstruk Endogen =0,05
X11=λ1X1+ 11 Y11=λ12Y1+ε11 RMSEA ≤ 0,08 RMSEA ≤ 0,08
X12=λ2X1+ Y12=λ13Y1+ε12 (good fit)
12
Y13=λ14Y1+ε13 RMSEA < 0,05
X13=λ3X1+ 13 Y14=λ15Y1+ε14 (close fit)
X21=λ4X2+ Y21=λ16Y2+ε21
21
Y22=λ17Y2+ε22
GFI ≥ 0,90 0,80 ≤ GFI ≤ 0,9
X22=λ5X2+ 22 (marginal fit)
Y23=λ18Y2+ε23
X23=λ6X2+ 23 Y31=λ19Y3+ε31 AGFI ≥ 0,90 0,80 ≤ AGFI ≤ 0,9
X24=λ7X2+ 24 Y32=λ20Y3+ε32 (marginal fit)
X31=λ8X3+ 31 Y33=λ21Y3+ε33 CMIN/ ≤ 2,00 -
X32=λ9X3+ Y34=λ22Y3+ε34 DF
32
Y41=λ23Y4+ε41 TLI ≥ 0,95 -
X33= λ10X3+ 33 Y42=λ24Y4+ε42 CFI ≥ 0,95 CFI > 0,9 (marginal
X34= λ11X3+ 34 Y43=λ25Y4+ε43 fit)
CFI ≥ 0,95 (good fit)
Persamaan Struktural (Structural
equation) g. Interpretasi Model
Kesadaran dan Asosiasi Merek Setelah tahap uji kecocokan, peneliti
(Y1) =γ11X1+γ21X2+γ31X3+δ1 ..............(3) masih dapat melakukan modifikasi terhadap
Kesan Kualitas model yang dikembangkan bila ternyata
(Y2)=γ12X1+γ22X2+γ32X3+δ2................ (4) beberapa persyaratan tidak tercapai. Hipotesis
Loyalitas Merek adalah suatu perumusan sementara mengenai
(Y3)= 13X1+γ23X2+γ33X3+δ3................. (5) suatu hal yang dibuat untuk menjelasakan hal
Ekuitas merek secara keseluruhan itu dan juga dapat menuntun/mengarahkan
(Y4)= β1Y1+ β2Y2+ β3Y3+ δ4.............. (6) penyelidikan selanjutnya.

d. Pemilihan Matriks Input dan Teknik HASIL DAN PEMBAHASAN


Estimasi
Penelitian ini akan menguji hubungan Uji validitas dan Reliabilitas
kausalitas, sehingga matriks yang digunakan Kuesioner dalam penelitian ini
sebagai input SEM adalah matriks kovarian. sejumlah 150 kuesioner dan dilakukan uji
Matriks kovarian digunakan untuk penjelasan validitas untuk setiap atributnya.pengujian
atau prediksi fenomena yang dikaji. Teknik dilakukan menggunakan SPSS 17 sehingga
estimasi yang digunakan adalah maximum didapatkan nilai r hitung. Nilai r hitung
likelihood sesuai dengan ketentuan sampel yang dianggap memenuhi syarat atau valid apabila
diuji adalah sejumlah 100 sampai dengan 200. lebih dari r tabel yaitu 0,160. R tabel 0,160
e. Menilai Problem Identifikasi didapat dari jumlah kuesioner yang digunakan
Identifikasi problem akan terlihat untuk validasi sejumlah 150 (N=150) dengan
dengan keadaan dimana standart error untuk taraf kepercayaan 0,05. Secara keseluruhan
salah satu atau beberapa koefisien sangat besar hasil kuesioner bernilai lebih dari 0,160 maka
atau korelasi yang sangat tinggi antar koefisien dapat disimpulkan bahwa kuesioner adalah
(>0,9). valid. Menurut Priyatno (2010), Jika r hitung ≥
f. Evaluasi Model r tabel maka instrumen atau item-item
Pada langkah ini ketepatan model pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor
dievaluasi, melalui tahapan berbagai kriteria total (dinyatakan valid). Jika r hitung < r tabel

4
maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak 2 Uji Normalitas
berkorelasi signifikan terhadap skor total Tujuan Uji Normalitas adalah ingin
(dinyatakan tidak valid). mengetahui apakah distribusi sebuah data
Bahwa nilai uji reliabilitas bernilai mengikuti atau mendekati distribusi normal,
lebih dari 0,60 untuk semua variabel yang yakni distribusi data dengan bentuk lonceng.
diteliti. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Data yang baik adalah data yang mempunyai
seluruh variabel adalah reliabel. Menurut pola seperti distribusi normal, yakni distribusi
Priyatno (2010), Metode Cronbach’s Alpha data tersebut tidak menceng ke kiri atai
sangat cocok digunakan pada skor berbentuk menceng ke kanan (Santoso, 2010).
skala atau skor rentangan. Pengujian reliabilitas Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui
biasanya menggunakan batasan tertentu seperti nilai CR multivariate adalah sebesar 5.664 yang
0,6. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang berada di luar selang –2.58 hingga 2.58.
baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas Dengan demikian, maka disimpulkan bahwa
0,8 adalah baik . asumsi multivariate normality belum terpenuhi.

Analisis Structural Equational Modelling Analisis Model Struktural


(SEM) Berdasarkan model hipotesis yang
Analisis faktor konfirmatori (CFA) dikembangkan bahwa secara tidak langsung
adalah menguji apakah tindakan dari konstruk persepsi konsumen diasuksikan berhubungan
konsisten dengan pemahaman seorang peneliti kausal dengan ekuitas merek melalui dimensi-
dari sifat konstruk atau faktor. Dengan dimensi pembentuk ekuitas merek, dibuat
demikian, tujuan dari analisis faktor diagram jalur awal yang belum memiliki nilai
konfirmatori adalah untuk menguji apakah data estimasi. Selanjutnya adalah membuat model
cocok dengan model pengukuran hipotesis struktural yang telah memiliki nilai estimasi
(Harrington, 2009). berdasarkan diagram jalur awal.
Setelah model struktural dibuat maka
selanjutnya adalah melakukan pengujian.
Pengujian terhadap goodness of fit model harus
dilakukan untuk memastikan bahwa model
struktural yang telah disusun dapat menjelaskan
arah hubungan dan arah pengaruh dengan tepat
dan tidak menimbulkan bias pendugaan.

Tabel 4. Pengujian Goodness of Fit Model


Struktural
Goodness of Cut-off Hasil
Keterangan
fit index value model
355.43
Chi-Square - Not fit
8
RMSEA 0.08 0.049 Not Fit
Gambar 2. Confirmatory Factor Analysis GFI 0.90 0.846 Marginal Fit
Variabel Penelitian AGFI 0.90 0.806 Marginal Fit
TLI 0.95 0.888 Marginal Fit
Uji Asumsi SEM Cmin/DF 2.00 1.351 Good Fit
1 Uji Data Outlier CFI 0.95 0.902 Marginal fit
Outlier merupakan uji yang memiliki IFI >0,900 1.008 Good Fit
nilai-nilai ekstrim yang muncul karena
kombinasi karakteristik unik tertentu sehingga Berdasarkan Tabel 4. dapat diketahui
terlihat sangat jauh berbeda dari hasil bahwa kriteria-kriteria dalam uji goodness of fit
pengamatan lainnya (Ghozali, 2008). diketahui untuk model struktural tahap awal secara umum
bahwa terdapat dua observasi yaitu observasi no. masih belum memenuhi kriteria yang
118 dan 130 yang memiliki mahalanobis d- dianjurkan. Oleh sebab itu maka perlu
squared di atas 52.620, sehingga observasi dilakukan proses modifikasi untuk
tersebut merupakan outlier yang harus memperbaiki model. Pada model modifikasi
dihilangkan dalam analisis selanjutnya. dilakukan penambahan hubungan pada variabel
harga, produk dan distribusi yang merupakan

5
variabel-variabel yang dapat diolah agar dapat telah menunjukkan kecocokan model yang baik
menurunkan nilai chi-square. (good fit), maka model sudah dapat dikatakan
Setelah dilakukan percobaan modifikasi baik. Untuk melakukan pengujian hipotesis
model berdasarkan indeks modifikasi yang penelitian yang diajukan akan lebih baik jika
dikeluarkan oleh program AMOS, model menggunakan hasil model struktural yang telah
menghasilkan evaluasi yang lebih baik dari dimodifikasi. Menurut Girindra (2012), Saluran
sebelumnya. Hasil dari running full model yang distribusi pada dasarnya merupakan perantara
telah dilakukan modifikasi dapat dilihat pada yang menjebatani antara produsen dan
Gambar 3. konsumen, dimana dengan perantaraan atau
distribusi yang baik maka tingkat keberhasilan
produk yang berkaitan dengan kesan kualitas
merek akan ikut berpengaruh positif.

Tabel 6. Standardized Regression Weight Full


Model Structural Modification
Kete
Estim
Hubungan Pengaruh S.E. C.R. P rang
ate
an
= 0.12 2,71 0.00 Signi
Harga KAM 0.340
> 5 1 7 fikan
= Kesan_ 0.22 3.14 0,00 Signi
Harga 0.721
> Kualitas 9 2 2 fikan
= Loyalita 0.15 2,23 0.02 Signi
Harga 0.353
> s_Merek 8 7 5 fikan
= 0.05 2,60 0,00 Signi
Produk KAM 0.146
> 6 3 9 fikan
= Kesan_ 0.10 3.21 0,00 Signi
Produk 0.334
Gambar 3. Model Struktural yang Telah di > Kualitas 4 3 1 fikan
Modifikasi = Loyalita 0.09 4.08 Signi
Produk 0.371 ***
> s_Merek 1 5 fikan
Tabel 5. Pengujian Goodness of Fit Full Model Distrib = 0.08 2,79 0,00 Signi
KAM 0.239
Structural Modification usi > 5 2 5 fikan
Goodness of Cut-off Hasil Tida
Keterangan Distrib = Kesan_ 0.13 0.82 0.40 k
fit index value model 0.112
usi > Kualitas 6 8 7 Signi
Chi-Square - 336,944 Not Fit
fikan
RMSEA 0.08 0.045 Not Fit Distrib = Loyalita 0.11 2,42 0,01 Signi
GFI 0.90 0.852 Marginal Fit 0.278
usi > s_Merek 5 8 5 fikan
AGFI 0.90 0.815 Marginal Fit Tida
-
TLI 0.95 0.906 Marginal Fit = Ekuitas_ 0.44 0.57 k
KAM -0.246 0.55
> Merek 0 7 Signi
Cmin/DF 2.00 1.296 Good Fit 8
fikan
CFI 0.95 0,918 Marginal Fit Tida
Kesan_
IFI >0,900 0,922 Good Fit = Ekuitas_ 0.18 0.78 0.43 k
Kualita 0,143
> Merek 2 5 2 Signi
s
fikan
Berdasarkan Tabel 5. terlihat bahwa
Loyalit
hasil evaluasi model untuk full model structural = Ekuitas_ 0.31 3,07 0.00 Signi
as_Mer 0,954
modification sudah menunjukkan kriteria yang > Merek 1 2 2 fikan
ek
lebih baik dimana untuk setiap ukuran nilai
goodness of fit sudah sesuai terkecuali untuk Berdasarkan hasil uji hipotesis yang
ukuran Chi-Square dan RMSEA yang nilainya disajikan pada Tabel 6 dapat diketahui bahwa
masih belum memenuhi kriteria yang nilai signifikansi untuk beberapa hubungan
ditetapkan. Akan tetapi secara keseluruhan pengaruh bersifat signifikan karena nilai p-
dapat disimpulkan bahwa model struktural yang value yang dihasilkan di bawah 0.05 (α = 5%),
telah dilakukan modifikasi telah dapat akan tetapi untuk hubungan antara distribusi
menghasilkan tingkat pendugaan yang terhadap kesan kualitas dengan p-value
diharapkan. Menurut Ghozali (2005), jika dua fdsebesar 0,407, kesadaran asosiasi merek
atau lebih dari seluruh GOF yang digunakan terhadap ekuitas merek dengan p-value sebesar

6
0.577 dan kesan kualitas terhadap ekuitas (Y3)
merek dengan p-value sebesar 0.432. Menurut Ekuitas Kesadaran dan
Sugiyono (2010), hipotesis dinyatakan Produk merek asosiasi merek
signifikan jika nilai p>0,005 dengan demikian (X2) (Y4) (Y1) -0,036
dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan Kesan kualitas 0,366
antara model teoritis dengan data empiri, merek (Y2) 0,048
artinya bahwa model teoritis sesuai dengan data Loyalitas merek
empiri. (Y3) 0,354
Ekuitas Kesadaran dan
Distribusi merek asosiasi merek
Analisis Hubungan Persepsi Konsumen (X3) (Y4) (Y1) -0,059
dengan Dimensi Ekuitas Merek Kesan kualitas 0,221
1) Hubungan Persepsi Konsumen dengan merek (Y2) 0,016
Kesadaran dan Asosiasi Merek Loyalitas merek
(Y1) = γ11X1+γ21X2+γ31X3+δ1 (Y3) 0,264
Kesadaran dan asosiasi merek =
0,456X1+0.310X2+0.424X3+ 0,73 Berdasarkan Tabel 7 pengaruh total
(Total effect) terbesar antara persepsi konsumen
2) Hubungan Persepsi Konsumen dengan terhadap ekuitas merek adalah pada variabel
Kesan Kualitas produk yakni sebesar 0,366. Pengaruh total
(Y2) =γ12X1+γ22X2+γ32X3+δ2 terkecil antara persepsi konsumen terhadap
Kesan kualitas = ekuitas merek adalah pada variabel harga yakni
0.522X1+0.382X2+0.108X3+0,59 sebesar 0,150. Berdasarkan hal tersebut dapat
dijelaskan bahwa produk lebih penting dari
3) Hubungan Persepsi Konsumen dengan pada variabel lain dalam mempengaruhi ekuitas
Loyalitas Merek merek.
(Y3)= γ13X1+γ23X2+γ33X3+δ3 Signifikan atau tidaknya hubungan
Loyalitas merek = tidak langsung masih belum bisa dipastikan,
0,305 X1+0,507 X2+0,318 X3+ 0,58 Menurut Ghozali (2005), kebenaran(signifikan)
hubungan tidak langsung hingga saat ini
Analisis Hubungan Dimensi Ekuitas Merek menjadi kontroversi, sehingga perlu berhati-hati
dengan Ekuitas Merek dalam menghitung besarnya koefisien
(Y4)= β1 γ1+ β2 γ2+ β3 γ3+ δ4 hubungan tidak langsung. Jika masing-masing
Ekuitas merek = komponen memiliki tanda yang sama, masih
-0,128 γ1+ 0,138 γ2+ 0,772 γ3+ 0,60 mungkin dikombinasikan untuk menghasilkan
koefisien indirect effect, tetapi tidak demikian
Analisis Hubungan antara Persepsi untuk koefisien yang memiliki tanda
konsumen dengan Ekuitas Merek berlawanan.
Hubungan yang terjadi antara persepsi
konsumen dengan ekuitas merek bersifat KESIMPULAN
indirect effect, artinya pengaruh diberikan Kesimpulan dari penelitian analisis
secara tidak langsung dan melalui dimensi- persepsi konsumen terhadap ekuitas merek
dimensi pembentuk ekuitas merek sebagai adalah sebagai berikut :
vaiabel perantara. Hasil perhitungan indirect I. Variabel harga mempunyai hubungan
effect menggunakan program AMOS dapat positif dan berpengaruh signifikan
dilihat pada tabel 7. terhadap kesadaran dan asosiasi merek
serta kesan kualitas dan loyalitas merek.
Tabel 7 Perhitungan Total Effect Persepsi Variabel produk mempunyai hubungan
Konsumen Terhadap Ekuitas Merek positif dan berpengaruh signifikan
Variabel Variabel Indirect Total terhadap kesadaran dan asosiasi merek
bebas terikat Variabel antara effect effect serta kesan kualitas dan loyalitas merek.
Ekuitas Kesadaran dan Variabel distribusi mempunyai hubungan
Harga merek asosiasi merek positif dan berpengaruh signifikan
(X1) (Y4) (Y1) -0,084
Kesan kualitas 0,150 terhadap kesadaran dan asosiasi merek
merek (Y2) -0,103
serta loyalitas merek sedangkan variabel
distribusi tidak berpengaruh signifikan
Loyalitas merek 0,337 terhadap kesan kualitas. Variabel

7
kesadaran dan asosiasi merek serta kesan Fitrahdini, Sumarwan U, Nurmalia R. 2010.
kualitas mempunyai hubungan positif dan Analisis Persepsi Konsumen
berpengaruh tidak signifikan terhadap Terhadap Ekuitas Merek Produk Es
ekuitas merek secara keseluruhan tetapi Krim. Jurnal analisis persepsi
pada variabel kesadaran dan asosiasi konsumen 3(1):74-81
merek mempunyai hubungan negatif dan
berpengaruh tidak signifikan terhadap Ghozali I dan Fuad. 2005. Structural
ekuitas merek secara keseluruhan. Variabel Equation Modelling (Teori, Konsep,
loyalitas merek mempunyai hubungan dan Aplikasi). Badan Penerbit
positif dan berpengaruh signifikan Universitas Diponegoro. Semarang. Hal
terhadap ekuitas merek secara keseluruhan. 3.
Variabel yang paling dominan
mempengaruhi ekuitas merek secara Girindra K dan Kamal M. 2012. Analisis
keseluruhan adarah loyalitas merek. Pengaruh Persepsi Harga, Promosi,
Seluruh variabel persepsi konsumen Distribusi, Kualitas Produk, dan
berpengaruh signifikan terhadap kesadaran Segmentasi Pasar Terhadap
dan asosiasi merek serta loyalitas merek Keberhasilan Produk Sepeda Motor
II. Variabel yang perlu diperbaiki dibidang Yamaha (Studi Pada Dealer Yamaha
pemasaran untuk meningkatkan ekuitas Agung Motor Semarang). Jurnal
merek adalah variabel produk karena Manajemen Ekonomika dan Bisnis 2(4).
variabel produk memiliki pengaruh besar Hal 1-10
terhadap ekuitas merek secara tidak
langsung. Harrington D. 2009. Confirmatory Factor
Analysis. Oxford University Press, Inc.
SARAN New York. Page : 34-36
Saran yang dapat diberikan kepada
perusahaan maupun bagi penelitian selanjutnya Indivara. 2009. Untung Besar 80 Jt-an Duduk
adalah: Doang. Indonesia Cerdas. Yogyakarta.
1. Diharapkan pihak manajemen Mie Jogja Pak Hal : 34-38
Karso dapat lebih memperhatikan beberapa
faktor yang mempengaruhi ekuitas merek Kuncoro dan Sutopo. 2013. Analisis Faktor-
dibidang pemasaran seperti harga, produk Faktor Yang Mempengaruhi
serta distribusi. Dalam peta persaingan yang Loyalitas Merk Terhadap Produk
ketat perusahaan/produsen diwakili oleh Gt Radial. Jurnal Manajemen
merek. Merek akan menjadi sangat penting Ekonomika dan Bisnis 1(1). Hal 10-
karena atribut-atribut lain dari kompetisi, 29
misalnya atribut produk relatif mudah ditiru.
2. Pada penelitian selanjutnya dapat Priyatno, D. 2010. Paham Analisa statistika
mengembangkan lagi baik dari segi variabel Data dengan SPSS. Penerbit
laten endogen yang digunakan, variabel MediaKom. Yogyakarta. Hal : 45-49
laten eksogen, serta metode dan alat yang
digunakan dalam penelitian persepsi Ramadiani. 2010. Structural Equation Model
konsumen terhadap ekuitas merek. Untuk Analisis Multivariat
Menggunakan LISREL. Jurnal
DAFTAR PUSTAKA Informatika Mulawarman 3(1): 14-18
Erviana I P, Suyadi I dan Sunarti. 2013.
Pengaruh Kesadaran Merek, Santoso. 2010. Statistik Multivariat, Konsep
Asosiasi Merek, Persepsi Kualitas, dan Aplikasi dengan SPSS. Elex
Loyalitas Merek Terhadap Ekuitas Media Komputindo. Jakarta. Hal : 9-43
Merek (Survei pada Warga
Perumahan Joyo Grand Konsumen Sari, A. I. 2011. Deskripsi Tingkat Kepuasan
Ain Minum Kemasan Merek Aqua di Pelanggan Jasa Penyewaan
Kota Malang. Jurnal Fakultas Ilmu Warung Internet (Warnet). Jurnal
Administrasi, Universitas Brawijaya Keuangan dan Bisnis 3 (3): 234-246.
Malang 2(1): 1-7

8
Shahin A, Kazemi A dan Mahyari H K. 2012. Umar T R, Mat N K N, Tahir F A dan Alekam J
How Consumer's Perception of M. 2012. The Practicality and
Country of Origin Affects Brand Application of Aaker’s Customer
Equity: A Case Study in Iran. Journal Based Brand Equity Model in the
of Scientific Research 12(6) 878-885 Nigerian Banking Sector. American
Journal of Economics Issue : 149-152
Soegito. 2007. Efektifitas Penayangan Iklan
Televisi Dari Suatu Produk, Sebagai Widjaja, 2007. Analisis Penilaian Konsumen
Sarana Komunikasi, Untuk Terhadap Ekuitas Merek Coffee
Mempengaruhi Kemauan Membeli Shops Di Surabaya. Jurnal Program
Terhadap Masyarakat Pemirsanya, Manajemen Perhotelan, Fakultas
Suatu Kajian Dengan Pendekatan Ekonomi, Universitas Kristen Petra
Fisbein. Jurnal Komunikasi Indonesia 3(2) : 89-101
Gemilang. 10(01) : 63-73

Anda mungkin juga menyukai