Anda di halaman 1dari 22

ISSN: 2407-2680

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
(Studi Kasus pada Mebel CV Jati Endah Lodoyo Blitar)

Mohamad Yusuf Dana Mukti

STIE Kesuma Negara Blitar

Abstraksi: Usaha properti di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat.


Untuk menarik para komsumen perusahaan harus mengutamakan kualitas dalam
produksinya agar konsumen dapat percaya dengan produk yang dibuat oleh perusahaan
serta dapat menikmati produk yang dibuat dengan kepuasan yang terdapat pada diri
masing- masing konsumen. Bukan hanya produksi saja yang ditonjolkan tetapi juga
dalam pelayanannya harus sesuai dengan apa yang di inginkan oleh konsumen agar
konsumen dapat selalu mempercayai produksi yang dibuat karena sudah terbukti dapat
memuaskan keinginan konsumen dan juga bagi produsen dapat meningkatkan laba
perusahaan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan kualitas
layanan terhadap keputusan pembelian studi pada CV Jati Endah Lodoyo, Blitar.
Penelitian ini merupakan penelitian yang berjenis kuantitatif. Populasi dalam penelitian
ini adalah konsumen CV Jati Endah. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 konsumen
CV Jati Endah yang diambil secara sampling insidental. Pengumpulan datanya
dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
Berdasarkan hasil perhitungan uji regresi regresi linier berganda terlihat bahwa kualitas
produk memiliki tingkat signifikansi yang rendah dibanding dengan signifikansi kualitas
layanan. Untuk itu kualitas produk pada CV Jati Endah Lodoyo, Blitar harus
ditingkatkan supaya kualitas produk tersebut dapat menarik lebih banyak lagi konsumen
untuk membeli mebel di CV Jati Endah Lodoyo, Blitar. hal ini dilihat dari uji t variabel
kualitas layanan memiliki koefisien regresi terbesar dibanding dengan variabel kualitas
produk.
Berdasarkan hasil dari uji F terlihat bahwa variabel kualitas produk dan kualitas layanan
secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
pembelian furniture di CV Jati Endah Lodoyo, Blitar. Dilihat dari uji determinan (R 2)
menunjukkan bahwa variabel dependen yang dalam penelitian ini adalah keputusan
pembelian mampu di jelaskan oleh variabel independen yaitu kualitas produk dan kualitas
layanan sebesar 66,1% sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dijelaskan pada penelitian ini.

Kata Kunci: Kualitas Produk, Kualitas Layanan Dan Keputusan Pembelian

PENDAHULUAN
Perkembangan di Indonesia dalam bidang perokonomian sangat pesat
seperti halnya dalam bidang properti rumah yang juga mengalami
perkembangan sangat pesat. Dii samping itu persaingan pada perusahaan sangat
tinggi dan ketat menyebabkan para pengusaha harus dapat membuat terobosan
terbaru agar laku di pasaran. Guna menunjang strategi perusahaan untuk
bersaing dalam hal mempertahankan pangsa pasar seorang pemilik usaha harus

89
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 2, No. 1 (2015)

meningkatkan kualitas produk dan kualitas pelayanan agar dapat menarik para
konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.
Proses pengambilan keputusan pembelian pada setiap orang pada dasarnya
adalah sama, namun proses pengambilan keputusan tersebut akan diwarnai oleh
ciri kepribadian, usia, pendapatan dan gaya hidupnya.Konsumen merupakan
kunci utama dalam keberhasilan perusahaan karena apabila banyak konsumen
yang membeli produk dari perusahaan tersebut maka dapat dipastikan
perusahaan mengalami peningkatan dalam pendapat dan terbukti bahwa
produk yang dibuat dapat diterima oleh masyarakat luas.
Kualitas produk merupakan faktor penentu tingkat kepuasan yang
diperoleh konsumen setelah melakukan pembelian dan pemakaian terhadap
suatu produk. Bukan hanya produksi saja yang ditonjolkan tetapi juga dalam
pelayanannya harus sesuai dengan apa yang di inginkan oleh konsumen agar
konsumen dapat selalu mempercayai produksi yang dibuat karena sudah
terbukti dapat memuaskan keinginan konsumen dan juga bagi produsen dapat
meningkatkan laba perusahaan.
Seperti saat ini kebutuhan akan properti rumah sangat lah penting. Banyak
perusahaan mebel yang saling bersaing untuk merebutkan posisi pasar untuk
mendapatkan hati para konsumen yang akan membeli properti rumah yang
dinginkan para konsumen. Seperti halnya CV Jati Endah Lodoyo Blitar yang ikut
meramaikan persaingan pasar.
Dengan adanya kompetisi diantara produsen seperti sekarang ini,
perusahaan dituntut untuk menciptakan produk yang berkualitas dan
mempunyai nilai lebih yang tidak ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Dalam
memasarkan produk tersebut maka bagian terpenting yang harus di perhatikan
adalah kualitas yang mampu merangsang para konsumen untuk melakukan
keputusan pembelian. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan. Jadi hanya perusahaan dengan kualitas paling
baik akan tumbuh dengan pesat, dan dalam jangka waktu panjang perusahaan
tersebut akan lebih berhasil dari perusahaan yang lain.
Berdasarkan dengan hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan Terhadap
Keputusan Pembelian pada CV Jati Endah Lodoyo Blitar“.
Beberapa bulan terakhir penjualan pada CV Jati Endah Lodoyo Blitar
mengalami penurunan dibanding bulan-bulan sebelumnya pada tingkat
pendapatan karena kalah bersaing dengan perusahaan properti yang lain. Oleh
sebab itu CV Jati Indah Lodoyo Blitar harus dapat mencari inovasi untuk
mencari sebuah trobosan dalam memasarkan produk-produk yang dimilikinya.
Walaupun terjadi penurunan pada tingkat pendapatan akan tetapi perusahaan
tersebut tetap melakukan proses produksi demi kelangsungan perusahaan,
untuk itu CV Jati Endah Lodoyo Blitar harus selalu meningkatkan kualitas
produk dan kualitas layanannya agar para konsumen dapat kembali lagi untuk
membeli produk-produk yang ada di CV Jati Endah Lodoyo Blitar. Berdasarkan
pemikiran tersebut maka pendekatan yang dilakukan mengarah pada kualitas
produk dan kualitas layanannya yang berdampak pada keputusan pembelian.
Untuk itu sebaiknya kualitas produk dan kualitas layanan sebagai komponen
utama harus ditingkatkan guna menciptakan keputusan pembelian pada CV Jati
Endah Lodoyo Blitar.

90
ISSN: 2407-2680

Rumusan Masalah
Sesuai dengan masalah yang timbul dalam uraian diatas maka ada beberapa
pertanyaan yang timbul dari permasalahan tersebut yaitu:
1. Mengapa terjadi penurunan terhadap keputusan pembelian pada CV Jati
Endah Lodoyo Blitar?
2. Apakah faktor yang mengakibatkan penurunan terhadap keputusan
pembelian pada CV Jati Endah Lodoyo Blitar?
3. Apakah ada pengaruh secara parsial dari kualitas produk terhadap keputusan
pembelian pada CV Jati Endah Lodoyo Blitar?
4. Apakah ada pengaruh secara parsial dari kualitas layanan terhadap
keputusan pembelian pada CV Jati Endah Lodoyo Blitar?
5. Apakah ada pengaruh secara simultan dari kualitas produk dan kualitas
layanan terhadap keputusan pembelian pada CV Jati Endah Lodoyo Blitar?

Tujuan Penelitian
Dari beberapa rumusan masalah yang telah di kemukakan di atas maka
tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui terjadinya penurunan terhadap keputusan pembelian
pada CV Jati Endah Lodoyo Blitar.
2. Untuk mengetahui faktor yang mengakibatkan penurunan terhadap
keputusan pembelian pada CV Jati Endah Lodoyo Blitar.
3. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari kualitas produk terhadap
keputusan pembelian pada CV Jati Endah Lodoyo Blitar.
4. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari kualitas layanan terhadap
keputusan pembelian pada CV Jati Endah Lodoyo Blitar.
5. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan dari kualitas produk dan
kualitas layanan terhadap keputusan pembelian pada CV Jati Endah Lodoyo
Blitar.

Kegunaan Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan
untuk di jadikan sebagai gambaran dan informasi dalam menentukan
langkah-langkah yang tepat dalam upaya mengembalikan tingkat
kepercayaan konsumen dengan cara memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian.
2. Bagi Penulis
Manfaat penelitian ini bagi penulis adalah sebagai tolok ukur sebuah
penelitian yang dibuat serta sebagai suatu pembelajaran yang dapat di ambil
suatu hikmah karena dapat mengerti tentang kebenaran yang terjadi tentang
judul yang diusung oleh peneliti.
3. Bagi Pembaca
Manfaat penelitian ini bagi pembaca adalah sebagai suatu pembelajaran yang
dapat di jadikan suatu pengetahuan yang baru dan juga sebagai suatu syarat
untuk melasanakan skripsi.
4. Bagi Akademisi
Manfaat penelitian ini bagi akademisi adalah sebagai referensi perpustakaan
dan dapat dijadikan sebagai contoh untuk melakukan suatu penelitian
kembali serta dapat dijadikan sebagai penelitian terdahulu.

91
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 2, No. 1 (2015)

TINJAUAN PUSTAKA
Hasil Penelitian Terdahulu
Berikut ini merupakan sebagian dari penelitian terdahulu yang dapat di
jadikan sebagai sebuah referensi pada penelitian ini :
1. Ridwan Zia Kusumah (2011), Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan
Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Restoran Waroeng
Taman Singosari Di Semarang. Dengan menggunakan variabel:
a. kualitas produk
b. kualitas layanan
c. keputusan pembelian
Analisis yang digunakan yaitu:
a. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
b. Uji Asumsi Klasik
c. Analisis Regresi Linear Berganda
Dapat ditarik kesimpulan atas hasil dari rangkaian penelitian yang
telahdilakukan penulis adalah sebagai berikut:
Setelah pengujian dilakukan, diperoleh simpulan bahwa kedua variabel
independen yang diteliti secara positif dan signifikan mempengaruhi variabel
dependen yaitu keputusan pembelian. Hipotesis pertama (H1) yang
menyatakan bahwa semakin tinggi kualitas produk maka semakin tinggi
keputusan pembelian dan Hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa
semakin tinggi kualitas pelayanan maka semakin tinggi keputusan pembelian,
terbukti kebenarannya. Oleh karena itu dapat dikatakan kedua variabel ini
merupakan dua faktor yang mendorong keputusan pembelian konsumen
terhadap restoran Waroeng Taman Singosari dimana variabel kualitas
pelayanan menjadi faktor dominan (nilai 0,478).
Baik kualitas pelayanan maupun kualitas produk yang diberikan Waroeng
Taman Singosari belum dirasakan optimal (sedang). Dalam hal kualitas
pelayanan, kemampuan karyawan dalam melayani consumer sampai dengan
kinerja fasilitas Waroeng Taman Singosari yang masih kurang memuaskan
menjadi penyebab sebagian dari keluhan konsumen. Hal ini menyebabkan
consumer memasukan kualitas pelayanan kedalam kategori sedang. Sama
halnya dengan kualitas pelayanan, kualitas produk Waroeng Taman Singosari
dinilai belum memenuhi keinginan sebagian responden, hal itu tercermin dari
adanya penurunan jumlah pengunjung selama tahun 2010. Sebagian besar
responden menyatakan lebih memilih pesaingnya yaitu Warung Steak n
Shake berdasarkan pertimbangan rasa dan menu.
2. Suprapto (2007), Analisis kualitas pelayanan asuransi Jiwa Sraya prestasi
ditinjau dari persepsi nasabah pada PT Asuransi jiwasraya (PERSERO) Kediri
Brand Office. Dengan menggunakan variabel:
a. Kualitas layanan
b. Prestasi
c. Persepsi Nasabah
Analisis yang digunakan yaitu:
a. Uji validitas
b. Uji reabilitas
c. Analisis survqual

92
ISSN: 2407-2680

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kualitas pelayanan pada PT Asuransi


jiwasraya (PERSERO) Kediri Brand Office maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
a. Harapan nasabah atas item dimensi kualitas pelayanan PT Asuransi
jiwasraya (PERSERO) Kediri Brand Office berkisar antara 265 sampai
dengan 305. Item dimensi kualitas pelayanan yang di anggap paling
penting adalah kemampuan staf dalan jaminan kemampuan terhadap
asuransi investasi oleh klien, sedangkan item dimensi atas kualitas
pelayanan yang dianggap paling tidak penting adalah penataan desain
interior dan eksterior.
b. Persepsi nasabah tentang kinerja PT Asuransi jiwasraya (PERSERO) Kediri
Brand Office atas item dimensi kualitas pelayanan berikut antara 237 sampai
dengan 265. Item dimensi kualitas yang mempunyai kinerja yang peling
tinggi adalah penampilan dan kerapian staf dalam melaksanakan tugasnya
dengan baik, sedangkan item dimensi kualitas pelayanan yang mempunyai
kinerja paling rendah adalah ketepatan layanan yang diberikan oleh staf
atau agen kepada klien.
c. Tingkat kesesuaian harapan nasabah dengan kinerja Asuransi jiwasraya
(PERSERO) Kediri Brand Office berkisar antara 64,3% sampai 94,5% item
yang nilai kesesuaiannya paling tinggi adalah kesediaan staf atau agen
dalam menangani keluhan yang dirasakan klien, sedangkan item yang nilai
kesesuaiannya paling rendah adalah kecepatan pelayanan yang diberikan
oleh staff atau agen dalam kegiatan penutupan polis.
d. Item dimensi kualitas pelayanan yang perlu di benahi oleh PT Asuransi
jiwasraya (PERSERO) Kediri Brand Office dalam upaya meningkatkan
kualitas pelayanan adalah atribut yang berada pada kuadran A dan
kuadran C PT Asuransi jiwasraya (PERSERO) Kediri Brand Office harus
memprioritaskan perbaikan item dimensi kualitas pelayanan yang berada
pada kuadran A yaitu item kebersihan fasilitas-fasilitas penunjang (fasilitas
online) yang dianggap penting bagi klien tapi kinerjanya masih rendah.
e. Selain itu, PT Asuransi jiwasraya (PERSERO) Kediri Brand Office harus
melakukan perbaikan pada item-item yang berada pada kuadran C yaitu
item yang dianggap kurang penting tapi pelaksanaan kinerjanya biasa-
biasa saja. Pelaksanaan perbaikan pada pada kuadran ini sebaiknya
menjadi prioritas rendah pada perbaikan kinerja PT Asuransi jiwasraya
(PERSERO) Kediri Brand Office. Item- item yang termasuk dalam kuadran
ini adalah:
1) Ketepatan pelayanan yang diberikan oleh staf atau agen
2) Kepahaman atas staf akan kebutuhan klien.
3) Keramahan staf atau agen saat memberikan pelayanan terhadap klien
4) Kesopanan staf saat memberikan peayan kepada klien.
5) Penataan desain interior dan eksterior.
3. Tirta Uman Jaya (2010), “Pengaruh Kualitas Produk Untuk Meningkatkan
Penjualan Pada Perusahaan “Richo Refractory” Blitar”. Dengan menggunakan
variabel:
a. Kualitas Produk
b. Meningkatkan penjualan
Analisis yang digunakan yaitu:
a. Uji asumsi klasik

93
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 2, No. 1 (2015)

b. Uji hipotesis
c. Metode analisis
Dari hasil analisa pada bab-bab sebelumnya maka bab ini akan dikemukakan
kesimpulan yang berkaitan dengan bab sebelumnya, sebagai berikut:
a. Berdasarkan pada tabel Rekapitulasi Hasil Pengolahan Data 2007-2009
menunjukkan (Signifikan F lebih besar 0). Signifikan disini berarti Ha
diterima dan Ho ditolak artinya secara simultan variabel kualitas (X)
berpengaruh signifikan terhadap variabel penjualan (Y).
Nilai dari uji t-test dapat dilihat dari p-value (pada kolom Sig) pada
masing-masing variabel independen, jika p-value lebih kecil dari level of
significant yang ditentukan, atau t-hitung. Variabel kualitas (X) memiliki t-
hitung lebih besar t tabel, maka secara parsial kualitas (X) mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel penjualan (Y) berdasarkan
nilai t-hitung variabel kualitas, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi
dapat disimpulkan bahwamodel regresi linier sederhana layak dipakai
untuk penelitian, karena sebagian besar variabel dependen dijelaskan oleh
variabel independen yang digunakan dalam kolom.
b. Dari identifikasi penelitian disini didapat nilai koefisien determinasi yang
sudah disesuaikan (R square) sebesar 0,463. Artinya, variabel independen
kualitas (X) mempengaruhi variabel dependen penjualan (Y) sebesar 46,3%
sedang sisa dipengaruhi oleh variabel lain atau diluar variabel bebas yang
tidak diteliti dalam penelitian ini sebesar 53,7% (100% - 46,3%).
c. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pengawasan
kualitas produk terhadap peningkatan penjualan batu bata tahan api pada
perusahaan Richo Refractory.

Teori Penelitian
1. Pengertian Pemasaran
Menurut Staton dalam bukunya Swasta & Irawan (2008:5) menyatakan bahwa
pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan- kegiatan pokok yang
dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan mendapatkan laba.
2. Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran menurut Kotler dalam Swasta & Irawan (2008:7)
adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-
program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang
dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Pengertian Kualitas
Menurut ISO 9000 dalam Lupiyoadi (2013:212) kualitas adalah” degree
to which a set of inherent charakteristics fulfils requiments” (derajat yang
dicapai karakteristik yang inhern dalam memenuhi persyaratan).
Sementara itu menurut Juran dalam Lupiyoadi (2013:214)
mengartikannya sebagai cocok untuk digunakan (fitnessfor use) dan
definisi ini sendiri memiliki 2 aspek utama, yaitu:
a. Ciri-ciri produk yang memenuhi permintaan pelanggan
Kualitas yang lebih tinggi memungkinkan perusahaan meningkatkan
kepuasan pelanggan, membuat produk laku terjual, dapat bersaing dengan

94
ISSN: 2407-2680

pesaing, meningkatkan pangsa pasar dan volume penjualan, serta dapat


dijual dengan harga yang lebih tinggi.
b. Bebas dari kekurangan
Kualitas yang tinggi menyebabkan perusahaan dapat mengurangi tingkat
kesalahan, mengurangi pengerjaan kembali dan pemborosan, mengurangi
pembayaran biaya garansi, mengurangi ketidak puasan pelanggan,
mengurangi infeksi dan pengujian, mengurangi waktu pengiriman produk
ke pasar, meningkatkan hasil (yield) dan kapasitas, dan memperbaiki
kinerja penyampaian produk atau jasa.
4. Pengertian Produk
Menurut Tjiptono (2008:92) produk merupakan segala sesuatu yang dapat di
tawarkan produsen untuk di perhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan,
atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar
yang bersangkutan.
5. Klasifikasi Produk
Menurut Tjiptono (2008:98) Klasifikasi produk bisa dilakukan atas
berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud tidaknya,
produk dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok utama yaitu:
a. Barang
Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat,
diraba/disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan
fisik lainnya ditinjau dari aspek daya tahannya.
b. Jasa (services)
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk
dijual.
6. Pengertian Kualitas Produk
Menurut Sviokla dalam Lupiyoadi (2013:214) menyebutkan terdapat
delapan indikator variabel dalam menentukan kualitas barang yaitu:
a. Kinerja (Performance) hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu
barang dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan
pelanggan dalam membeli barang tersebut.
b. Ciri–ciri atau keistimewaan tambahan (Features) yaitu aspek kedua dari
perfomansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar atau pelengkap
yang berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya.
c. Keandalan (Reliability), yaitu hal yang berkaitan dengan kemungkinan
suatu barang dapat berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan
dalam periode waktu tertentu dan kondisi tertentu.
d. Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to Specification), hal ini
berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah
ditetapkan atau memenuhi standar sesuai dengan ketentuan yang ada.
e. Daya Tahan (durability), yaitu suatu refleksi umur ekonomis, berkaitan
dengan daya tahan atau berapa lama produk tersebut dapat terus
digunakan, seperti kadaluarsa (expired) suatu produk.
f. Pelayanan (service ability), yaitu karakteristik yang berkaitan dengan
kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan
layanan untuk perbaikan barang.
g. Estetika (Aesthetics), merupakan karakteristik yang bersifat subyektif
mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi

95
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 2, No. 1 (2015)

dan refleksi dari preferensi individual, yang meliputi faktor-faktor yang


menjadi daya tarik produk terhadap panca indra seperti bentuk fisik,
warna dan model rancangan (design)
h. Kualitas yang dipersepsikan (Perceived Quality), yaitu sifat subyektif yang
berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk
tersebut sebagai produk yang berkualitas, meliputi citra dan reputasi
produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya, misalnya merek
produk.
7. Pengertian Layanan Konsumen
Menurut Cespedes dalam Cravens (2004:23) Layanan konsumen adalah suatu
strategi produk yang penting yang berguna sebagai permohonan untuk
spesifikasi produk- produk seperti data kinerja, permohonan untuk rincian,
pemrosesan pesanan pembelian, penyelidikan status pesanan, dan layanan
garansi.
8. Pengertian Kualitas Layanan
Menurut Parasuraman dalam lupiyoadi (2013:216) teori model
SERVQUAL dalam kualitas layanan didasarkan pada pendekatan
ketidak sesuaian dengan harapan. Perancang model ini
mengidentifikasikan lima komponen utama dari kualitas layanan yaitu:
a. Reliability (reliabilitas)
Kemauan untuk menjalankan layanan yang dijanjikan secara akurat dan
dapat diandalkan.
b. Assurance (kepastian)
Pengetahuan dari kesopanan pegawai dan kemampuan mereka
memberikan kepercayaan dan keyakinan.
c. Tangible (berwujud)
Kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukan eksistensinya kepada
pihak eksternal.
d. Empathy (empati)
Pengungkapan perhatian dan kepedulian kepada pelanggan dengan
berupaya memahami keinginan pelanggan.
e. Responsiveness (daya tanggap)
Kemauan untuk membantu pelanggan dan memberikan layanan yang
cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian
informasi yang jelas.
9. Pengertian Keputusan Pembelian
Dalam proses keputusan pembelian terdiri dari lima tahap yaitu pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan
perilaku pasca pembelian. Jelas, proses pembelian dimulai jauh sebelum
pembelian sesungguhnya dan berlanjut dalam waktu yang lama setelah
pembelian. Pasar harus memusatkan pada seluruh proses pembelian dan
bukan hanya pada keputusan pembelian (Tjiptono, 2008:191).
10. Proses Keputusan Pembelian
a. Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian dimulai dengan pengenalan kebutuhan (need recognition)
pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan.

96
ISSN: 2407-2680

b. Pencarian Informasi
Kemudian konsumen yang tetarik mencari lebih banyak informasi atau
mungkin tidak. ukan pencarian informasi (information search) yang
berhubungan dengan kebutuhan.
c. Evaluasi Alternatif
Evaluasi alternatif (alternative evaluasi) yaitu bagaimana konsumen
memproses informasi untuk sampai pada pilihan merek.
d. Keputusan Pembelian
Pada umumnya, keputusan pembelian (purchase decision) konsumen adalah
membeli merek yang disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat
pembelian dan keputusan pembelian.
e. Perilaku Pascapembelian
Pekerjaan pemasar tidak berakhir ketika produk telah dibeli. Setelah
membeli produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas dan terlibat
dalam perilaku pasca pembelian (postpurchase behavior) yang harus
diperhatikan oleh pemasar.

Hubungan Antara Kualitas Produk Dan Kualitas Layanan Dengan Keputusan


Pembelian
Keputusan pembelian akan terjadi apabila kualitas produk dan kualitas
layanan mampu memenuhi dan mempengaruhi konsumen untuk melakukan
pembelian. kualitas produk dan kualitas layanan dapat menarik para konsumen
untuk melakukan keputusan pembelian dan juga dapat memberikan suatu
keberhasilan dalam sebuah tujuan perusahaan.

Hipotesa
Hipotesa atau hipotesis merupakan kesimpulan sementara dari suatu
penelitian yang akan diterus kan dengan penelitian yang sebenarnya ditempat
penelitian. Adapun hipotesa dari penelitian ini yaitu:
Ha1: Diduga Kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian
H01: Diduga Kualitas produk tidak memiliki pengaruh positif terhadap
keputusan pembelian
Ha2: Diduga Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian
H02: Diduga Kualitas pelayanan tidak memiliki pengaruh positif terhadap
keputusan pembelian
Ha3: Diduga Kualitas produk dan kualitas layanan memiliki pengaruh positif
terhadap keputusan pembelian
H03: Diduga Kualitas produk dan kualitas layanan tidak memiliki pengaruh
positif terhadap keputusan pembelian
Ha4: Diduga Kualitas produk dan kualitas layanan memiliki pengaruh
simultan terhadap keputusan pembelian
H04: Diduga Kualitas produk dan kualitas layanan tidak memiliki pengaruh
simultan terhadap keputusan pembelian

97
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 2, No. 1 (2015)

METODE PENELITIAN
Definisi Operasional Variabel
Dalam penelititan ini terdapat beberapa variabel yang digunakan peneliti
untuk membantu menjawab permasalahan yang dikemukakan. Adapun
variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kualitas Produk (X1)
a. Bahan baku yang berkualitas
b. Hasil produksi yang menarik
c. Berbagai jenis produksi
2. Kualitas Layanan (X2)
a. Ketepatan pelayanan yang diberikan
b. Perilaku dan tutur bahasa dalam menawarkan barang pada konsumen
c. Keramahan saat memberikaan pelayanan
3. Keputusan pembelian (Y)
a. Kebutuhan akan suatu produk
b. Memenuhi tujuan yang diinginkan
c. Ketertarikan karena kualitas produknya
d. Kemantapan akan kualitas pelayanan yang diberikan

Populasi Dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Dalam penelitian ini populasinya adalah jumlah pembeli pada CV Jati Indah
tahun 2013 yang berjumlah 600 pembeli.
2. Sampel
Penelitian ini dilakukan menggunakan nonprobability sampling di mana siapa
saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dianggap cocok
sebagai sumber data dapat digunakan sebagai sampel.
Sampel dalam penelitian ini diperoleh dari perhitungan menggunakan rumus
Taro Yamane:

Dimana: n= Jumlah sampel


N= Jumlah populasi
d2= Presisi yang ditetapkan

= 99,837 dibulatkan 100


Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 responden.

Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah kuantitatif yang diperoleh dari data kualitatif yang
telah diberi skor sehingga berubah menjadi data kuantitatif yang akan diolah
menggunakan program SPSS 16.

Metode Pengumpulan Data


Dalam metode pengumpulan data ini penelitian dilakukan dengan
menggunakan langkah:

98
ISSN: 2407-2680

1. Survei
Penggunaan teknik survei ini dengan cara memberikan kuisioner kepada
beberapa orang responden yang akan dijadikan sebuah sampel dan untuk
mengetahui alasan dari pemakaian kartu seluler tersebut.
2. Wawancara
Suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara
langsung dengan mengungkapkan pertanyaan pada responden.
3. Kuesioner
Pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan
kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas
daftar pertanyaan tersebut.
4. Studi Pustaka
Mendapatkan data dan informasi yang berhubungan dengan materi
penelitian. Dilakukan dengan mempelajari buku-buku, hasil laporan lain yang
ada referensinya.

Teknik Analisis Data


1. Uji Validitas dan Uji Reabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung
(untuk setiap butir dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlations
dengan r tabel untuk degree of freedom (df)=n-k, dalam hal ini n adalah
jumlah sampel dan k adalah jumlah item.
Jika r hitung > r tabel, maka item kuiseoner tersebut valid.
Jika r hitung > r tabel, maka item kuiseoner tersebut tidak valid
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan
reliabel jika memberikan nilai α > 0,60.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Multikolonieritas dideteksi dengan menggunakan nilai tolerance dan
variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas
yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jika
VIF < 10 tingkat kolinearitas dapat ditoleransi. Nilai tolerance yang umum
dipakai adalah 0,10 atau sama dengan nilai VIF<10.
b. Uji Heterokedatisitas
Heterokedatisitas menunjukkan bahwa varians variabel tidak sama untuk
semua pengamatan. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya
heterokedatisitas yaitu uji scatterplot.
3. Analisis Regresi
a. Uji Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh kualitas produk dan kualitas layanan terhadap keputusan
pembelian.

99
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 2, No. 1 (2015)

Kualitas
Produk
(X1)
Keputusan
pembelian
(Y)

Kualitas
layanan
(X2)
Sumber: diolah tahun 2014

Gambar 1.
Analisis Regresi Linier Berganda

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)


Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat
siginifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama
(simultan) terhadap variabel dependen.
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka
probabilitas signifikansi, yaitu:
1) Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho gagal ditolak dan Ha
ditolak. Artinya variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terkait.
2) Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Artinya variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan
secara bersama-sama terhadap variabel terkait.
c. Uji Parsial T
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X
dan Y, apakah variabel X1 dan X2 (kualitas produk dan kualitas layanan)
benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y (keputusan pembelian)
secara terpisah atau parsial.
Dasar pengambilan keputusan adalah dengan menggunakan angka
probabilitas signifikansi, yaitu:
1) Apabila angka probabilitas signifikani > 0.05, maka Ho gagal ditolak
dan Ha ditolak.
2) Apabila angka probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
d. Uji Adjusted R Square
Uji determinan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan
variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai Adjusted R
Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square bekisar antara 0
sampai 1.

Waktu Dan Tempat Penelitian


Penelitian yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas Layanan
Terhadap Keputusan Pembelian” (Studi Kasus pada CV Jati Endah Lodoyo

100
ISSN: 2407-2680

Blitar). Waktu dalam penelitian ini selama 2 bulan yaitu pada bulan Oktober
2014-November 2014 dan penelitian ini bertempat di CV Jati Endah RT 05/RW
03 Lingkungan Wonorejo Kelurahan Kalipang Kecamatan Sutojayan Kabupaten
Blitar.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Singkat
CV Jati Endah merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang mebel.
Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1960 yang didirikan oleh Bapak Tumijan.
Awal mula perusahaan ini berdiri karena di sekitar daerah Lodoyo masih
belum banyak usaha mebel maka dari itu Bapak Tumijan mempunyai
pemikiran untuk mendirikan usaha mebel tersebut yang dulu diberi nama
Mebel Jati Endah. Usaha tersebut didirikan dengan menggunakan modal
pribadi dari pendapatan peternakan yang dibuatnya. Setelah berjalan cukup
lama ternyata mebel tersebut mengalami kevakuman karena tingkat pembeli
yang berkurang yang disebabkan banyak perusahaan-perusahaan baru yang
berdiri. Barulah pada tahun 1988 Sepeninggalan Bapak Tumijan mebel
tersebut diterusakan oleh anaknya yaitu Bapak Sunaryo sampai lama
kelamaan mebel tersebut mengalami peningkatan kembali. Demi kelancaran
perusahaan tersebut Bapak Sunaryo menambah modal yang didapat dari
peminjaman Bank dan juga dari modal milik pribadi sehingga dapat membuat
perusahan tersebut menjadi lebih berkembang. Tahun 1999 perusahaan ini
memiliki surat ijin usaha dengan nama perusahaan mebel “UD. Jati Endah”
dan pada tahun 2007 mebel Jati Endah mempunyai badan hukum dengan
nomor 510/81/409.113.021/PM/VIII/2007 dan berubah nama menjadi CV
Jati Endah. Sepeninggalan bapak Sunaryo CV Jati Endah Lodoyo, Blitar
dipegang oleh istri dari bapak Sunaryo yaitu ibu Susianik dan sampai
sekarang CV Jati Endah trus mengalami perkembangan serta semakin
banyaknya pesanan mebel yang datang dari daerah lodoyo bahkan dari luar
daerah lodoyo. Proses promosi yang dilakukan CV Jati Endah yaitu melalui
mulut kemulut yang pada awalnya hanya tetangga sekitar yang
mengetahuinya akan tetapi satu persatu masyarakat disekitar Lodoyo
mengetahui adanya mebel CV Jati Endah tersebut. Sampai sekarang bukan
hanya wilayah Lodoyo saja yang mengetahui CV Jati Endah tetapi juga dari
luar wilayah Lodoyo juga mengetahui adanya perusahaan tersebut.
CV Jati Endah mempunyai visi dan misi demi kelangsungan perusahaannya.
Visi CV Jati Endah adalah melestarikan perkakas mebel dan bangunan dari
kayu tetap terbaik dimata masyarakat. Misi dari CV Jati Endah yang pertama
adalah meningkatkan manfaat kayu, guna menghasilkan keuntungan untuk
menjamin pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan. Kemudian misi
yang kedua yaitu mengembangkan perusahaan dengan memberdayakan
masyarakat sekitar kita.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi bagi Pada CV Jati Endah mempunyai struktur organisasi
yang sederhana namun sangat penting bagi kelangsungan perusahaan.
Mengingat besarnya peran struktur organisasi ini bagi perusahaan maka CV
Jati Endah membuat struktur sebagai berikut:

101
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 2, No. 1 (2015)

DIREKTUR
Susianik

WAKIL
Diki
Prasetya

Kuli Tukang Tukang Tukang


Graji Kayu Plitur

Sumber: Perusahaan Mebel CV Jati Endah 2014

Gambar 2.
Struktur Organisasi CV Jati Endah

3. Job Description
Adapun bagian-bagian pekerjaan dari struktur organisasi tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Direktur
Direktur bertugas menjalankan fungsi perusahaan yaitu sebagai pengambil
keputusan pada perusahaan dan juga mengontrol jalannya proses
produksi.
b. Wakil
Mengontrol jalannya proses produksi jika direktur tidak berkenan hadir
dan juga mengawasi para pekerja agar pekerjaan yang dilakukan tetap
konsisten.
c. Kuli
Kuli atau pekerja kasar bertugas untuk mengangkat kayu glondongan dari
tempat penebangan kayu untuk dibawa ke perusahaan.
d. Tukang Graji
Tukang graji bertugas untuk melakukan pemotongan kayu glondongan
untuk dipilah-pilah agar dapat digunakan untuk bahan baku pembuatan
mebel.
e. Tukang Kayu
Tukang kayu bertugas untuk membuat bermacam macam jenis mebel.
f. Tukang Plitur
Tukang plitur bertugas untuk melakukan proses finishing dari keseluruhan
mebel.
4. Kinerja Perusahaan Terkini
Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan
sesuai dengan tujuan perusahaan.

102
ISSN: 2407-2680

Adapun produk dari mebel yang dijual oleh CV. Jati Endah adalah:
a. Perkakas kantor
b. Perkakas sekolah
c. Perkakas rumah tangga
d. Kusen, Pintu, Jendela
5. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan dari CV. Jati Endah adalah sebagai berikut:
a. Melayani pemesanan segala jenis mebel dengan bahan baku yang
berkualitas.
b. Memberikan jasa antar mebel sampai ketempat tujuan.
c. Memberikan perbaikan apabila mebel yang dipesan mengalami kerusakan
pada saat produksi.

Deskripsi Variabel Penelitian


Analisis statistik deskriptif merupakan analisis yang digunakan untuk
mengetahui seberapa banyak respon yang diberikan kepada responden
dalam menjawab suatu pernyataan yang diberikan melalui kuesioner.
1. Hasil kuesioner kualitas produk (X1)
Bedasarkan hasil data yang telah diolah, diperoleh penilaian tentang kualitas
produk pada CV Jati Endah Lodoyo, Blitar. Dari hasil pengolahan data
kuesioner dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata yang didapat dari
indikator kualitas produk adalah 396,6 dan selanjutnya data yang sudah
dikumpulkan tersebut akan diolah menggunakan uji validitas dan uji
reabilitas dengan menggunakan bantuan dari program SPSS 16.
2. Hasil kuesioner kualitas layanan (X2)
Berdasarkan hasil data yang telah diolah, diperoleh penilaian tentang kualitas
layanan pada CV Jati Endah Lodoyo, Blitar .Dari hasil pengolahan data
kuesioner pada tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata yang
didapat dari indikator kualitas layanan adalah 386,4, dan selanjutnya data
yang sudah dikumpulkan tersebut akan diolah menggunakan uji validitas dan
uji reabilitas dengan menggunakan bantuan dari program SPSS 16.
3. Hasil kuesioner keputusan pembelian (Y)
Bedasarkan hasil data yang telah diolah, diperoleh penilaian tentang
Keputusan pembelian pada CV Jati Endah Lodoyo, Blitar .
Diketahui bahwa rata-rata dari keputusan pembelian adalah 401,2 dan
selanjutnya data yang sudah dikumpulkan tersebut akan diolah
menggunakan uji validitas dan uji reabilitas dengan menggunakan bantuan
dari program SPSS 16.
4. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas berguna untuk mengetahui kelayakan suatu daftar dengan
variabel. Uji validitas didapat setelah melakukan suatu
penelitian.Berdasarkan hasil dari perhitungan menggunakan SPSS 16
Menunjukkan bahwa Corrected Item – Total Correlation diatas 0,170 untuk itu
uji validitas tersebut dikatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi dari jawaban yang
diberikan oleh responden melalui kuesioner yang telah diuji validitasnya.

103
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 2, No. 1 (2015)

Berdasarkan hasil dari perhitungan SPSS 16 Menunjukkan bahwa uji


reliabilitas dikatakan reliabel sebab nilai dari koefisien alpha lebih dari
0,60. Pengujian reliabilitas dilakukan pada item yang sudah valid.
5. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Hasil uji multikolinieritas yang dilakukan peneliti menggunakan bantuan
dari program SPSS 16 dapat terlihat bahwa multikolinieritas melalui
Variance Inflation Factor (VIF) pada hasil output SPSS 16 tabel Coefficients,
masing-masing variabel independen memiliki VIF tidak lebih dari 10 yaitu
1,626 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 yaitu 0,615 karena jika nilai
VIF lebih dari 10 dan nilai Tolerance kurang dari 0,1 maka model dapat
dikatakan terikat dengan multikolinearitas.
b. Uji Heterokedatisitas
Hasil dari uji heterokedatisitas yang dilakukan peneliti menggunakan
bantuan dari program SPSS 16 dapat dilihat dari gambar scatterplot berikut
ini:

Sumber: Data diolah 2014

Gambar 3.
Hasil Uji Heterokedatisitas

Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS 16 menunjukkan bahwa


titik-titik pada scatterplot mengalami penyebaran itu berarti dalam
penelitian ini tidak mengalami heterokedastisitas.
6. Analisis Regresi
a. Uji Regresi Linear Berganda
Hasil dari uji regresi linier berganda yang dilakukan peneliti dengan
menggunakan bantuan dari program SPSS 16 dapat dilihat dari tabel
berikut ini:

104
ISSN: 2407-2680

Tabel 1.
Tabel Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) .026 .292 .089 .929
kualitas_produk .224 .082 .205 2.745 .007
kualitas_layanan .802 .089 .674 9.041 .000
a. Dependent Variable: keputusan_pembelian
Sumber: Data diolah 2014

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa persamaan regresi dari kualitas produk dan
kualitas layanan adalah sebagai berikut:
Y = 0,224X1 + 0,802X2
Dimana:
1) Kualitas produk dan kualitas layanan dianggap konstan karena nilai
dari keputusan pembelian adalah sebesar 0,026 dan tidak ada kenaikan
nilai dari variabel independen tersebut.
2) Variabel kualitas produk mempunyai pengaruh positif terhadap
keputusan pembelian. Koefisien regresi variabel kualitas produk sebesar
0,224 maka dapat diartikan bahwa kualitas produk berpengaruh secara
signifikan terhadap peningkatan keputusan pembelian sebesar 0,224.
3) Variabel kualitas layanan mempunyai pengaruh positif dan paling
dominan terhadap keputusan pembelian. Koefisien regresi variabel
kualitas layanan sebesar 0,802 maka dapat diartikan bahwa kualitas
layanan mampu memberikan kenaikan nilai sebesar 0,802 yang
berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan keputusan
pembelian.
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat dikatakan bahwa secara bersama-
sama kualitas produk dan kualitas layanan berpengaruh secara positif
terhadap keputusan pembelian di CV Jati Endah Lodoyo, Blitar sebab
memiliki nilai p value < 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin besar
kualitas produk dan kualitas layanan maka akan mendorong peningkatan
keputusan pembelian mebel pada CV Jati Endah Lodoyo, Blitar.
b. Uji Simultan F
Hasil dari uji simultan F yang dilakukan peneliti dengan menggunakan
bantuan dari program SPSS 16 dapat dilihat dari tabel berikut ini:

105
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 2, No. 1 (2015)

Tabel 2.
Hasil Uji Simultan F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 20.620 2 10.310 97.612 .000a
Residual 10.245 97 .106
Total 30.866 99
a. Predictors: (Constant), kualitas_layanan, kualitas_produk
b. Dependent Variable: keputusan_pembelian
Sumber: Data diolah 2014

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai f-hitung 97.621> f-tabel 3,15 (f-tabel
dengan α = 0,05 (5%) adalah sebesar 3,09 dengan df pembilang= 2 dan df
penyebut= 97) dan nilai signifikan sebesar 0,000 dengan tingkat kesalahan
0,05. Nilai signifikan < dari 0,05 maka Ho ditolak. Artinya variabel kualitas
produk dan kualitas layanan secara bersama-sama mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap keputusan pembelian furniture di CV Jati Endah
Lodoyo, Blitar.
c. Uji Parsial t
Hasil dari uji parsial t yang dilakukan peneliti dengan menggunakan
bantuan dari program SPSS 16 dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 3.
Hasil Uji Parsial t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) .026 .292 .089 .929
kualitas_produk .224 .082 .205 2.745 .007
kualitas_layanan .802 .089 .674 9.041 .000
a. Dependent Variable: keputusan_pembelian
Sumber: Data diolah 2014

Hasil uji SPSS pada table 4.9 Menunjukkan bahwa:


1) Variabel kualitas produk memiliki t-hitung sebesar 2.745 dan nilai
signifikannya sebesar 0,007, maka dapat disimpulkan variabel kualitas
produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mebel
pada CV. Jati Endah karena nilai signifikan <0,05 dan nilai t-hitung > t-
tabel (1,660).
2) Variabel kualitas layanan memiliki t-hitung sebesar 9.041 dan nilai
signifikan sebesar 0.000, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
kualitas layanan berpengaruh paling signifikan terhadap keputusan
pembelian mebel pada CV Jati Endah Lodoyo, Blitar.

106
ISSN: 2407-2680

d. Uji Determinan (R2)


Hasil dari uji determinan (R2) yang dilakukan peneliti dengan
menggunakan bantuan dari program SPSS 16 dapat dilihat dari tabel
berikut ini:
Tabel 4.
Hasil Uji Determinan (R2)

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .817a .668 .661 .32500
a. Predictors: (Constant), kualitas_layanan, kualitas_produk
b. Dependent Variable: keputusan_pembelian
Sumber: Data diolah 2014

Hasil uji SPSS pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai adjusted R
square adalah 0,661 artinya 66,1% variabel keputusan pembelian
dijelaskan oleh variabel kualitas produk dan kualitas layanan
sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk
dalam penelitian.

Pembahasan
Berdasarkan hasil perhitungan kuesioner yang telah dipaparkan terlihat
bahwa penurunan yang terjadi terhadap keputusan pembelian pada CV Jati
Endah Lodoyo Blitar diakibatkan oleh kurangnya inovasi dalam membuat
berbagai jenis produk. Hal itu terlihat dari variabel kualitas produk pada total
skor penelitian yang menunjukkan tingkat ketidaksetujuan paling besar
dibanding indikator- indikator yang lainnya. Untuk itu CV Jati Endah Lodoyo
Blitar harus membuat inovasi- inovasi baru dalam membuat berbagai jenis
produk yang diminati oleh konsumen.
Selanjutnya, dilihat dari uji validitas dan uji reabilitas menunjukkan bahwa
kuesioner dari variabel independen dan variabel dependen sudah valid dan
reliabel itu berarti kuesioner layak untuk dijadikan bahan suatu penelitian. Dari
hasil uji asumsi klasik pada uji multikolinieritas terlihat bahwa masing-masing
variabel independen memiliki VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak
kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan tidak terikat dengan
multikolinearitas. Berdasarkan uji heterokedatisitas menunjukkan bahwa titik-
titik pada scatterplot mengalami penyebaran itu berarti dalam penelitian ini tidak
mengalami heterokedastisitas, itu berarti variabel independen dan variabel
dependen tidak terikat atau terbebas dari uji asumsi klasik oleh sebab itu model
regresi linier berganda dapat digunakan dalam penelitian.
Berdasarkan uji regresi linier berganda terlihat bahwa variabel kualitas
produk memiliki nilai B sebesar 0,224 pada kolom Unstandartdized Coefficients
dan variabel kualitas layanan memiliki nilai B sebesar 0,802 itu berarti bahwa
kualitas produk merupakan faktor yang mengakibatkan penurunan terhadap
keputusan pembelian, untuk itu CV Jati Endah Lodoyo, Blitar perlu
meningkatkan kembali kualitas produknya agar keputusan pembelian dapat
meningkat kembali pada CV Jati Endah Lodoyo, Blitar.

107
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 2, No. 1 (2015)

Berdasarkan hasi dari uji F terlihat bahwa variabel kualitas produk dan
kualitas layanan secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan pembelian mebel di CV Jati Endah Lodoyo, Blitar
dan dari uji t variabel kualitas produk dan kualitas layanan mampu
mempengaruhi keputusan pembelian secara terpisah akan tetapi variabel
kualitas layanan berperan paling dominan dalam mempengaruhi keputusan
pembelian, hal ini dikarenakan variabel kualitas layanan memiliki koefisien t –
hitung sebesar 9.041 dibanding dengan kualitas produk yang hanya memiliki
nilai t-hitung sebesar 2.745.
Berdasarkan dari uji determinan (R2) menunjukkan bahwa variabel
dependen mampu di jelaskan oleh variabel independen sebesar 66,1% sedangkan
sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan pada penelitian ini.
Apabila kualitas produk dan kualitas layanan ditingkatkan pada CV Jati Endah
Lodoyo, Blitar maka peningkatan penjualan juga akan terjadi dan apabila CV Jati
Endah Lodoyo Blitar menjumpai masalah dalam meningkatkan kualitas produk
dan kualitas layanannya, maka CV Jati Endah Lodoyo, Blitar harus melakukan
inovasi- inovasi terbaru serta memberikan pelayanan yang memuaskan agar
dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian di CV Jati Endah
Lodoyo, Blitar.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan perhitungan yang telah dilakukan pada
penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil perhitungan kuesioner terlihat bahwa penurunan yang
terjadi terhadap keputusan pembelian diakibatkan oleh kurangnya dalam
membuat berbagai jenis produk. Hal itu terlihat dari variabel kualitas produk
pada total skor penelitian yang menunjukkan tingkat ketidak setujuan paling
besar dibanding indikator- indikator yang lainnya. Untuk itu CV Jati Endah
Lodoyo, Blitar harus membuat inovasi- inovasi baru dalam membuat berbagai
jenis produk yang diminati oleh konsumen.
2. Berdasarkan uji regresi linier berganda terlihat bahwa variabel kualitas
produk memiliki nilai B sebesar 0,224 pada Unstandartdized Coefficients
variabel kualitas layanan memiliki nilai B sebesar 0,802 itu berarti bahwa
kualitas produk merupakan faktor yang mengakibatkan penurunan terhadap
keputusan pembelian, untuk itu CV Jati Endah Lodoyo, Blitar perlu
meningkatkan kembali kualitas produknya agar keputusan pembelian dapat
meningkat kembali pada CV Jati Endah Lodoyo, Blitar.
3. Berdasarkan uji t variabel kualitas produk dan kualitas layanan mampu
mempengaruhi keputusan pembelian secara terpisah akan tetapi variabel
kualitas layanan berperan paling dominan dalam mempengaruhi keputusan
pembelian, hal ini dikarenakan variabel kualitas layanan memiliki koefisien t
–hitung sebesar 9.041 dibanding dengan kualitas produk yang hanya memiliki
nilai t-hitung sebesar 2.745. Dilihat dari hal tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa kualitas produk harus diperhatikan karena jika kualitas produk
ditingkatkan maka akan membuat keputusan pembelian menjadi meningkat.
4. Berdasarkan hasil dari uji F terlihat bahwa variabel kualitas produk dan
kualitas layanan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap keputusan pembelian furniture di CV Jati Endah Lodoyo, Blitar.

108
ISSN: 2407-2680

Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ha5 diterima, hipotesis tersebut


berbunyi: diduga Kualitas produk dan kualitas layanan memiliki pengaruh
positif terhadap keputusan pembelian pada CV Jati Endah Lodoyo, Blitar.
5. Berdasarkan dari uji determinan (R2) menunjukkan bahwa variabel dependen
yang dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian mampu di jelaskan
oleh variabel independen yaitu kualitas produk dan kualitas layanan sebesar
66,1% sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan
pada penelitian ini.

Saran
CV Jati Endah Lodoyo, Blitar harus memperhatikan kualitas produknya
karena variabel kualitas produk dalam penelitian ini masih mengalami
penurunan untuk itu CV Jati Endah Lodoyo Blitar harus selalu meningkatkan
kualitas produknya demi terjadinya keputusan pembelian yang semakin lama
akan semakin meningkat. Selain itu inovasi-inovasi baru harus juga
dimunculkan untuk lebih menarik hati para konsumen agar membeli furniture di
CV Jati Endah lodoyo, Blitar.
Selanjutnya dalam saran ini kualitas layanan juga harus diperhatikan, sebab
kualitas layanan merupakan pendorong untuk terjadinya keputusan pembelian
dimana tutur bahasa dan ketepatan dalam melayani kebutuhan konsumen juga
dapat dijadikan pendorong untuk konsumen melakukan keputusan pembelian.

DAFTAR PUSTAKA
Cravens, david 2004 “Pemasaran Strategis”. Ciracas. Jakarta:Erlangga.
Francis, Buttle 2004 ”Customer Relationship Management”. Malang:Bayu media.
Jogiyanto, 2010 ”Metodologi Penelitian Bisnis”. Yogyakarta:BPFE.
Kotler, Philip 2005 “ Prinsi-Prinsip Pemasaran”, Erlangga. Ciracas. Jakarta.
___________ 2008 “ Prinsi-Prinsip Pemasaran”, Erlangga. Ciracas. Jakarta.
Kotler, Philip dan Amstrong, Garry, 2005 “ Prinsip Pemasaran”, jilid 2, Erlangga.
Ciracas. Jakarta.
Kusumah, Ridwan Zia 2011 Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Restoran Waroeng Taman
Singosari Di Semarang. Semarang: Skripsi Universitas Diponegoro
Semarang.
Lupiyoadi, Rambat, 2013, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi 3, Jakarta:Salemba
Empat.
Nugroho, Bernardaus Y, Saragih, Ferdinand D, dan Eko, Umanto. 2012. Metode
Kuantitatif. Jakarta Selatan:Salemba Humanika.
Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Strategi Jitu Menilih Metode Statistik Penelitian
Dengan SPSS. Edisi Satu. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Purnama, Nursya’bani. (2006). Manajemen Kualitas Perspektif Global. Edisi
Pertama, Cetakan Pertama. Penerbit Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi
UII Yogyakarta.
Sarjono, Haryadi, dan Julianita, Winda. 2011. SPSS vs LISREL. Jakarta:Salemba
Empat.
Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen. Edisi ketujuh.
Cetakan keempat. Jakarta: PT Indeks.

109
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 2, No. 1 (2015)

Sugiyono. 2011. Statistik untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta.


Sujianto, Agus Eko. 2009. Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0. Cetakan Pertama.
Jakarta: PT. Prestasi Pustaka raya.
Suprapto, 2007 Analisis Kualitas Pelayanan Asuransi JS Prestasi Ditinjau Dari
Persepsi Nasabah pada PT Asuransi Jiwasraya (PERSERO) Kediri Brand Office.
Blitar: Skripsi STIE Kesuma Negara Blitar.
Swasta, Basu, 2008, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta:Liberty.
Tjiptono, Fandy, 2004, Total Quality Manajemen, Yogyakarta:Andi Offset.
_____________, 2008, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi Offset.
Tjiptono, Fandy dan diana, 2004, Total Quality Manajemen, Yogyakarta:Andi
Offset.
Uman Jaya, Tirta, 2010 “Pengaruh Kualitas Produk Untuk Meningkatkan Penjualan
Pada Perusahaan “Richo Refractory” Blitar”, Blitar: Skripsi STIE Kesuma
Negara Blitar.

110

Anda mungkin juga menyukai