Anda di halaman 1dari 8

Jurnal

Jurnal Metris 22 (2021) 49–56


Metris journal homepage: http://ejournal.atmajaya.ac.id/index.php/metris
ISSN: 1411 - 3287

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Ulang Green


Product Starbucks
Dicky R. Putra, Yuliana R. Prasetyawati*

Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR


Jalan KH Mas Mansyur Kav. 35, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10250

Article Info Abstract


Article history: The growth of coffee consumption in the community has a negative impact on the
increase in plastic waste from coffee drinks. This condition is the focus of Starbuck's
Received attention to produce green product reusable colour changing cups. Therefore, this study
18 June 2021
aims to determine the factors that influence buying interest in green product reusable
Accepted colour changing cups. The research method used is a survey, and the data analysis
30 June 2021 technique used is path analysis. Primary data was obtained through a questionnaire
distributed to 80 respondents who are Instagram followers @starbucksindonesia who
Keywords: use reusable colour changing cups at the Sahid Sudirman Center. The results showed
Green product, that Green Product had a positive effect on repurchase intention through green
repurchase intention, advertising. This research also shows that the innovation of reusable colour changing
green advertising, cups as a green product launched by Starbucks was received positively and following
coffee
the needs of people who have started to care about environmentally friendly products.
Starbucks consumers will reuse reusable colour changing cups as containers or glasses
when purchasing drinks.

1. PENDAHULUAN Kepedulian Starbucks pada kelestarian


lingkungan diwujudkan dengan meluncurkan
Tingkat konsumsi kopi di Indonesia terus beberapa inisiatif untuk mengurangi dampak
mengalami peningkatan. Berdasarkan Pusat Data penggunaan gelas plastik sekali pakai. Sejak tahun
dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian 2008, Starbucks meluncurkan gelas plastik baru
Pertanian, konsumsi kopi nasional pada tahun 2016 yang lebih ramah lingkungan dari gelas plastik
mencapai sekitar 249.800 ton dan pada tahun 2018, sebelumnya. Starbucks berkomitmen untuk
angkanya tumbuh menjadi 314.400 ton. melakukan lebih banyak dan terus mencari cara
Kedepannya konsumsi kopi di Indonesia diprediksi inovasi guna mengurangi kerusakan lingkungan dari
terus tumbuh rata-rata sebesar 8,22 persen per gelas plastik sekali pakai dan kemasan lainnya.
tahunnya. Pada tahun 2021, konsumsi kopi (Starbucks, 2020).
diprediksi mencapai angka 370.000 ton
(Apriliyanto, 2020). Vice President Sales and Strategi pemasaran yang dilakukan oleh
Marketing Toffin Indonesian menyampaikan bahwa Starbucks ini disebut green marketing. Green
beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan marketing adalah suatu proses pemasaran produk-
konsumsi kopi di Indonesia adalah 1) kebiasaan produk yang diasumsikan aman terhadap
nongkrong sambil minum kopi yang sudah menjadi lingkungan (Hawkins dan Mothersbaugh, 2016).
budaya ; 2) tumbuhnya daya beli kelas menengah; Green marketing dapat dikatakan tidak sekedar
3) perumbuhan kedai kopi yang meningkat ; 4) menawarkan produk yang hanya ramah lingkungan,
harga kopi siap minum yang terjangkau dan promosi tetapi juga mencakup proses produksi, kemasan,
yang dilakukan di media sosial (Olavia, 2019). serta aktivitas modifikasi produk ecological
marketing, dan sustainable.
Namun disatu sisi, meningkatnya konsumsi
kopi dimasyarakat berdampak pada meningkatnya Perusahaan yang menerapkan green marketing
jumlah sampah plastik dari gelas minuman kopi. tentu memiliki banyak keunggulan dibandingkan
Kondisi ini menjadi fokus perhatian Starbuck yang strategi konvensional. Keunggulan strategi green
merupakan perusahaan internasional yang bergerak marketing akan membuat pasar sasaran mudah
dalam bisnis ritel coffee shop untuk memproduksi percaya dengan suatu produk yang pada akhirnya
seperti tumbler dan reusable cups. Hal ini sebagai akan membangun minat beli dan nantinya akan
langkah positif dalam menjaga kelestarian berdampak pada keputusan pembelian (Agustin,
lingkungan. 2015).

*Corresponding author. Yuliana R. Prasetyawati


Email address: yuliana.rp@lspr.id
50 Putra, D. R. & Prasetyawati, Y. R. / Jurnal Metris 22 (2021) 49-56

Perusahaan selalu berupaya mengembangkan manusia dan hewan. Puspitasari et al. (2018)
ide-ide baru agar mampu bersaing di era yang menyatakan bahwa kualitas green product
kompetitif ini. Salah satunya dengan green mempengaruhi minat beli konsumen. Wu, et al.
marketing sebagai strategi pemasaran. Hal ini (2018) juga mendukung bahwa green product
sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat knowledge berpengaruh signifikan positif terhadap
akan pentingnya produk yang ramah lingkungan. green purchase intention. Maka penelitian ini
Masyarakat mulai memilih untuk membeli dan mengajukan hipotesis Ha1: terdapat pengaruh
menggunakan green product dibandingkan produk positif Green Product (X) terhadap Minat Beli
konvensional. Ulang (Y).
Green product reusable color changing cup
dikomunikasikan melalui green advertising di akun
instagram @starbucksindonesia untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam
menjaga kelestarian lingkungan. Green advertising
dilakukan dengan cara membuat konten-konten
yang bertema peduli terhadap kelestarian
lingkungan. Menurut Karna, Hansen & Justin
(2016), green advertising didefinisikan sebagai
periklanan yang mengandung pesan berwawasan
lingkungan. Sabir, Safdar, Khurshid & Hafeez
Gambar 1. (2014) menyatakan bahwa konsumen yang
Reusable Color Changing Cups memiliki sikap positif pada green advertising akan
Sumber : Starbucks (2020) lebih menyukai dan membeli produk ramah
lingkungan. Konsumen yang telah mengetahui
Konsep green marketing diimplementasikan
green product akan lebih memperhatikan green
oleh Starbucks dengan memproduksi green product
adcertising untuk mendapatkan informasi lebih
reusable color changing cup. Handayani (2017)
detail mengenai manfaat dan keunggulannya
menyatakan bahwa green product atau produk
sebagai bagian dari proses evaluasi pembelian. Oleh
ramah lingkungan merupakan suatu produk yang
karena itu, penelitian ini mengajukan hipotesis Ha3:
dirancang dan diproses dengan suatu cara untuk
Terdapat pengaruh positif Green Product (X)
mengurangi efek-efek yang dapat mencermari
terhadap Green Advertising (Z).
lingkungan, baik dalam proses produksi,
pendistribusian dan pengonsumsinya. Sedangkan Amallia et al. (2021) menyatakan bahwa green
Rath (2013) menyatakan green product sebagai advertising memiliki pengaruh yang positif pada
produk-produk industri yang diproduksi melalui minat beli green product. Green advertising dapat
teknologi ramah lingkungan dan tidak menjadi bagian dari strategi pemasaran lingkungan
menyebabkan bahaya terhadap lingkungan. Sofhan perusahaan secara keseluruhan, yang dapat
(2014) menjelaskan green product berdasarkan menciptakan keunggulan kompetitif yang
atribut label, kemasan, dan persepsi produk. Label berkelanjutan dan mencapai peningkatan kinerja
bertujuan memberikan informasi seperti instruksi (Leonidou et al., 2011). Maka penelitian ini
penggunaan, kandungan, daftar bahan baku, mengajukan hipotesis Ha2: terdapat pengaruh
peringatan penggunaan dan pemeliharaan produk positif Green Advertising (Z) terhadap Minat Beli
yang ramah lingkungan. Kemasan (packaging) yang Ulang (Y).
ditawarkan merupakan kesempatan dalam
Kehadiran green product reusable color
meningkatkan kinerja produk yang ramah
changing cup akan membantu mengurangi
lingkungan. Sedangkan persepsi produk (product
penggunaan gelas plastik sekali pakai karena
perception) dari produk yang ramah lingkungan
konsumen dapat menggunakan kembali saat
adalah produk organik yang keseluruhan dari
melakukan pembelian Menurut Goh et al. (2016),
produknya dapat didaur ulang, merupakan hasil dari
minat pembelian ulang dapat diartikan sebagai
proses produksi bersih dan mempunya masa pakai
kesediaan seorang pembeli untuk membeli kembali
yang lama sehingga dapat meminimalisasikan
merek atau produk yang sama sesuai pengalaman
jumlah penggunaan produk tersebut.
dan harapan. Bahkan, pembelian ulang juga dapat
Karakteristik green product menurut Grant digambarkan sebagai elemen yang paling penting
(2015), yaitu produk tidak mengandung racun, untuk mendorong profitabilitas suatu perusahaan.
produk menggunakan bahan baku dari bahan daur
Menurut Juniar (2015), minat beli ulang dapat
ulang, produk tidak menggunakan bahan yang dapat
diidentifikasi melalui dimensi-dimensi 1) minat
merusak lingkungan, menggunakan kemasan eco
transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk
label yang sederhana dan menyediakan produk isi
membeli produk; 2) minat refrensial, yaitu
ulang, serta tidak membahayakan bagi kesehatan
kecenderungan seseorang untuk merefrensikan
Putra, D. R. & Prasetyawati, Y. R. / Jurnal Metris 22 (2021) 49-56 51

produk kepada orang lain; 3) minat preferensial, Penelitian ini menggunakan skala Likert
yaitu minat yang menggambarkan perilaku dengan lima penilaian, yaitu sangat setuju (5), setuju
seseorang yang memiliki preferensi utama pada (4), cukup setuju (3), tidak setuju (2), sangat tidak
produk tersebut dan 4) minat eksploratif, yang setuju (1). Suatu instrumen yang baik harus
menggambarkan perilaku seseorang yang selalu memenuhi dua syarat yaitu valid dan reliabel. Oleh
mencari informasi mengenai produk yang karena itu, dilakukan pre test kepada 30 responden
diminatinya dan mencari informasi untuk untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner.
mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut. Metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis jalur. Sebelum
Setyabudi dan Adialita (2020) menyatakan
dilakukan analisis jalur, penelitian ini sudah
bahwa green product knowledge berpengaruh
memperhatikan asumsi yang harus dipenuhi yaitu
positif terhadap green purchase intention yang
hubungan antar variabel dalam model bersifat linier,
dimediasi oleh green trust. Kepercayaan terhadap
aditif, dan sebab akibat serta variabel penelitian
green product dapat distimulus dari komunikasi
berskala interval.
pemasaran yang dilakukan. Oleh karena itu,
penelitian ini mengajukan hipotesis Ha4: Terdapat 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
pengaruh positif Green Product (X) terhadap Minat
Beli Ulang (Y) yang dimediasi oleh Green 3.1 Profil responden
Advertising (Z). Oleh karena itu, penelitian ini Responden penelitian ini dominan berjenis
bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang kelamin perempuan sebesar 52,5% dan sisanya
mempengaruhi minat beli ulang konsumen pada sebesar 47,5% adalah pria. Rentang usia responden
green product. berkisar dari 19 sampai 36 tahun dengan dominan
pada rentang usia 22 sampai 24 tahun sebesar
2. METODOLOGI
52,5%. Dominan tingkat penghasilan responden
Penelitian ini menggunakan pendekatan pada rentang Rp. 4.000.000 – Rp. 6.000.000 dengan
kuantitatif dengan metode survei. Data primer presentase sebesar 43,8%. Sebesar 52.5%
dikumpulkan melalui kuesioner secara online. Jenis pengunjung Starbucks Sahid Sudirman Center
penelitian yang digunakan adalah eksplanatif bukan merupakan karyawan yang kantornya berada
kausalitas. Populasi dalam penelitian ini adalah di di sekitar kawasan gedung Sahid Sudirman
konsumen Starbucks Sahid Sudirman Center Jakarta Center. Hal ini menunjukkan bahwa Starbucks di
Pusat yang berjumlah 400 orang. Data populasi ini Sahid Sudirman Center memiliki nilai lokas yang
berdasarkan Average Daily Transaction (ADT) strategis. Hasil lengkap profil responden dapat
Starbucks Sahid Sudirman Center pada tahun 2020. dilihat pada Tabel 1.
Ukuran sampel penelitian dengan tingkat kesalahan
3.2 Hasil uji validitas
10% adalah sejumlah 80 konsumen Starbucks Sahid
Sudirman Center Jakarta Pusat. Teknik Validitas dimaknai sejauh mana ketepatan dan
pengambilan sampel yang digunakan purposive kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
sampling dengan pertimbangan karakteristik ukurnya. Suatu instrumen dikatakan valid jika
anggota sampel penelitian sebagai berikut: 1) instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya
Pengguna Reusable Color Changing Cup; 2) Usia diukur. Uji validitas menggunakan teknik korelasi
19 – 36 tahun; 3) Tingkat pendidikan minimal dan item pertanyaan dinyatakan valid jika antara
Sekolah Menengah Atas/sederajat; 4) Konsumen skor item berkorelasi secara signifikan dengan skor
Starbucks Sahid Sudirman Center dan 5) Followers total.
dari akun @starbucksindonesia.
Uji validitas pada penelitian ini dilakukan
sebelum kuesioner disebarkan dan diberikan kepada
sampel pretest sejumlah 30 orang. Nilai R tabel
pada signifikansi 0,05 dengan jumlah data (n) = 30
adalah sebesar 0,326. Berdasarkan hasil uji validitas
diketahui bahwa nilai R hitung dari semua item
pertanyaan variabel Green Product (X), variabel
Minat beli Ulang (Y), dan variabel Green
Advertising (Z) lebih besar jika dibandingkan
dengan R tabel 0,326 maka dapat disimpulkan
semua item pertanyaan dinyatakan valid.

Gambar 2.
Kerangka Pemikiran
52 Putra, D. R. & Prasetyawati, Y. R. / Jurnal Metris 22 (2021) 49-56

Tabel 1.
Profil responden
Karakteristik Frekuensi Presentase (%)
Jenis kelamin Laki-laki 38 47,5
Perempuan 42 52,5
Usia 19 – 21 tahun 12 15
22 – 24 tahun 42 52,5
25 – 27 tahun 16 20
28 – 30 tahun 5 6,3
31 – 33 tahun 3 3,8
34 – 36 tahun 2 2,5
Penghasilan < Rp 4.000.000 24 30
Rp 4.000.000 – Rp. 6.000.000 35 12
Rp 6.000.001 – Rp. 8.000.000 9 35
>Rp 8.000.000 12 9
Pendidikan terakhir Akademi 6 7,5
Magister (S2) 4 5,0
Sarjana (S1) 52 65
SMA 18 22,5
Lokasi kantor Di area Sahid Sudirman Center 38 47,5
Diluar area Sahid Sudirman Centre 42 52,5
sad

Tabel 2.
Hasil uji validitas dan reliabilitas
Item R hitung Nilai
Cronbach’s Alpha
Green product 0,887

Informasi yang ada pada label green product reusable color 0,778
changing cups mengenai instruksi penggunaan jelas
Informasi yang ada pada label green product reusable color 0,666
changing cups mengenai material ramah lingkungan jelas
Desain green product reusable color changing cups menarik 0,749
Green product reusable color changing cups dapat digunakan 0,827
berkali-kali
Green product reusable color changing cups merupakan produk 0,818
ramah lingkungan
Green product reusable color changing cups dapat meminimalkan 0,585
penggunaan gelas plastik
Green Advertising 0,918
Informasi green product reusable color changing cups di instagram 0,837
menunjukkan pentingnya produk ramah lingkungan
Informasi green product reusable color changing cups di instagram 0,708
menarik
Informasi di instagram menunjukkan manfaat green product 0,766
reusable color changing cups dengan jelas
Informasi green product reusable color changing cups di instagram 0,824
disampaikan dengan rinci
Informasi green product reusable color changing cups di instagram 0,755
membangun kepedulian pada lingkungan
Minat Beli Ulang 0,914
Saya tertarik untuk membeli lagi minuman di Starbucks dengan 0,687
menggunakan reusable color changing cups yang saya miliki
Saya merekomendasikan penggunaan reusable color changing cups 0,767
kepada orang lain
Saya akan selalu membawa reusable color changing cups ketika 0,704
membeli minuman di Starbucks
Reusable color changing cups menjadi pilihan utama saya yang
0,829
harus dibawa ketika membeli minuman di Starbucks
Saya mencari informasi untuk mengetahui lebih detail manfaat dari 0,790
reusable color changing cups.
Putra, D. R. & Prasetyawati, Y. R. / Jurnal Metris 22 (2021) 49-56 53

Tabel 3.
Hasil uji hipotesis

Hipotesis Sig. Hitung Hasil


Ha1: pengaruh green product 0,034 Signifik
terhadap minat beli ulang an
Ha 2 : pengaruh green 0,000 Signifik
advertising terhadap minat an
beli ulang
Ha 3 : pengaruh green 0,000 Signifik
product terhadap green an
advertising
Ha4 : pengaruh green product 0,000 Signifik
terhadap minat beli ulang an
melalui green advertising

Tabel 4.
Hasil pengukuran pengaruh langsung dan tidak langsung

3.3 Hasil uji reliabilitas


Dasar analisis untuk uji reliabilitas adalah apabila
nilai alpha cronbach positif dan lebih besar dari 0,6
maka pertanyaan reliabel Hasil uji reliabilitas
variabel Green Product (X) memiliki nilai alpha
cronbach sebesar 0,887 dan lebih besar dari 0,6.
Hasil uji reliabilitas variabel Green Advertising (Z)
memiliki nilai alpha cronbach sebesar 0,918 dan
lebih besar dari 0,6.Dan hasil uji reliabilitas
pernyataan variabel Minat beli Ulang (Y) memiliki
nilai alpha cronbach sebesar 0,914, artinya lebih
besar dari 0,6. Oleh karena itu, pertanyaan dalam
kuesioner dinyatakan reliable.
3.4 Hasil pengujian hipotesis
Penelitian ini menguji tiga hipotesis.
Ringkasan hasil pengujian hipotesis tersaji dalam
tabel 3. Hasil uji individu antara Green Product (X)
berpengaruh secara individu terhadap Minat Beli
Ulang (Y) diketahui nilai Sig lebih kecil dari nilai 𝛼
Gambar 4. (0,034 < 0,05). Dengan demikian Ho1 ditolak dan
Hasil analisis jalur Ha1 diterima, maka Green Product (X)
berpengaruh secara individu terhadap Minat Beli
Ulang (Y). Hasil pengujian hipotesis secara
individu Green Advertising (Z) terhadap Minat Beli
54 Putra, D. R. & Prasetyawati, Y. R. / Jurnal Metris 22 (2021) 49-56

Ulang (Y) menunjukkan nilai Sig lebih kecil dari Bauran komunikasi pemasaran yang
nilai 𝛼 (0,000 < 0,05). Dengan demikian Ho2 digunakan dalam penelitian ini adalah social media
ditolak dan Ha2 diterima, maka Green Advertising marketing melalui instagram. Kotler dan Keller
(Z) berpengaruh secara individu terhadap Minat (2016), menyatakan bahwa aktivitas dan program
Beli Ulang (Y). online yang dirancang untuk melibatkan pelanggan
baik secara langsung atau tidak langsung
Hasil pengujian secara individu antara Green
meningkatkan kesadaran, meningkatkan citra, atau
Product (X) terhadap Green Advertising (Z)
meningkatkan penjualan produk dan layanan.
menunjukkan nilai Sig lebih kecil dari nilai 𝛼 (0,000 Perkembangan teknologi digital membuat alat
< 0,05), dengan demikian Ho3 ditolak dan Ha3
komunikasi pemasaran yang digunakan oleh
diterima, maka Green Product (X) berpengaruh perusahaan dalam mengkomunikasi produk dan
secara individu terhadap Green Advertising (Z)
jasa bukan hanya membangun brand awareness
Hasil pengujian secara bersama-sama antara Green namun juga menciptakan interaksi yang real time.
Product (X) dan Green Advertising (Z) terhadap
Keunggulan lain dari social media marketing,
Minat Beli Ulang (Y) diketahui nilai Sig lebih kecil target khalayak mendapatkan informasi terkini dan
dari dari nilai 𝛼 (0,000 < 0,05) maka Ho4 ditolak up to date secara cepat yang membantu mereka
dan Ha4 diterima, artinya terdapat pengaruh secara dalam melakukan evaluasi. Pengaruh green
bersama-sama Green Product (X) dan Green advertising terhadap minat beli ulang adalah kuat,
Advertising (Z) terhadap Minat Beli Ulang (Y). artinya semakin sering green advertising
3.5 Hasil koefisien jalur ditampilkan dapat membuat konsumen menambah
pengetahuan tentang green product yang akan
Menurut Sandjojo (2011), analisis jalur adalah berdampak pada minat beli ulang.
sebuah metode yang digunakan untuk menguji
kekuatan variabel dengan mengetahui hubungan
4. DISKUSI
langsung dan tidak langsung. Kategori interpretasi
pengaruh antara variabel independen terhadap Penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh
variabel dependen sebagai berikut: yang positif dan sedang antara Green Product (X)
terhadap Minat Beli Ulang (Y). Penelitian ini
1. Jika koefisien jalur bernilai 0,05 – 0,09, maka
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Suki
pengaruhnya lemah
(2016) bahwa sikap konsumen terhadap green
2. Jika koefisien jalur bernilai 0,10 – 0,29, maka
product memiliki hubungan positif yang signifikan
pengaruhnya sedang
dengan minat beli. Penelitian ini juga
3. Jika koefisien jalur bernilai > 0,30, maka
menggambarkan bahwa konsumen yang memiliki
pengaruhnya kuat
green product reusable color changing cups
Hasil analisis koefisien koefiesien jalur adalah memelihara sikap yang positif dengan menggunakan
sebagai berikut : kembali cup tersebut untuk pembelian selanjutnya.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa inovasi
1. Koefisien jalur Green Product (X) terhadap
reusable color changing cups sebagai green product
Green Advertising (Z) adalah 0,797 yang
yang diluncurkan oleh Starbucks, diterima dengan
berarti pengaruhnya kuat.
positif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
2. Koefisien jalur Green Product (X) terhadap
yang sudah mulai peduli pada produk-produk yang
Minat Beli Ulang (Y) adalah 0,258.yang
ramah lingkungan. Konsumen Starbucks akan
berarti pengaruhnya sedang.
menggunakan kembali reusable color changing
3. Koefisien jalur Green Advertising (Z)
cups sebagai wadah atau gelas ketika melakukan
terhadap Minat Beli Ulang (Y) adalah 0,553
pembelian minuman.
yang berarti pengaruhnya kuat.
Temuan penelitian ini mendukung Amallia,
Pengaruh green product terhadap green
Effendi dan Ghofar (2021) yang menyatakan bahwa
advertising adalah kuat artinya semakin tinggi
green advertising berpengaruh positif pada green
pengetahuan konsumen mengenai green product
purchase intention. Implikasi praktisnya, bahwa
maka konsumen akan semakin tertarik untuk
rendahnya kesadaran konsumen untuk
melihat green advertising guna menambah
menggunakan atau mengonsumsi produk ramah
pengetahuan mengenai green product. Sedangkan
lingkungan karena kurangnya pemahaman akan
pengaruh green product terhadap minat beli ulang
pentingnya produk ramah linkungan (Handayani &
adalah sedang, artinya konsumen yang telah sadar
Prayogo, 2017) dapat diatasi melalui penggunaan
dan mengetahui manfaat green product akan
green advertising, seperti yang dilakukan oleh
memilih menggunakan green product kembali di
Starbucks melalui akun instragramnya. Green
masa depan. Kekuatan pengaruh yang sedang
product reusable color changing cups yang
menunjukkan diperlukan peran komunikasi
dikomunikasikan melalui green advertising
pemasaran agar meningkatkan minat beli ulang.
berpengaruh secara positif dan kuat terhadap minat
Putra, D. R. & Prasetyawati, Y. R. / Jurnal Metris 22 (2021) 49-56 55

beli ulang konsumen. Hal ini berarti inovasi lingkungan dengan berkesinambungan. Maka
reusable color changing cups yang diluncurkan oleh green advertising dapat menjadi strategi yang tepat
Starbucks, telah menggunakan media komunikasi untuk memperkuat pengetahuan green product
yang tepat yaitu media sosial Instagram. Penelitian sehingga pasar sasaran dapat dengan mudah
ini juga menunjukkan bahwa pemilihan media yang mengetahui manfaat dan keunggulan dari
sesuai dengan target audiens menjadi faktor yang menggunakan green product. Hal lain yang dapat
penting dalam kesuksesan strategi komunikasi dipelajari dari penelitian ini adalah ketika
pemasaran. konsumen memiliki pengetahuan tentang
keunggulan dan manfaat menggunakan green
Hasil penelitian ini juga memperkuat temuan
product maka akan muncul kesadaran dari
penelitian Gunawan et al. (2014), Agustin (2015)
konsumen untuk menggunakan green product
dan Soedargo et al. (2018) yang menyatakan
secara berulang dan pada akhirnya akan menjadi
pentingnya green marketing sebagai strategi
gaya hidup yang peduli lingkungan.
perusahaan dalam meningkatkan minat beli
konsumen. Alasan mendasar pentingnya green
marketing adalah 1) Peluang atau keunggulan dalam 5. KESIMPULAN
bersaing, yaitu unsur green product dapat menjadi Berdasarkan hasil analisis data dan
diferensial bagi sebuah produk dan dengan kondisi pembahasan maka dapat disimpulkan terdapat
pasar yang berubah menjadikan green product pengaruh positif dan kuat antara Green Product
sebagai sebuah peluang bisnis baru; 2) Menjadi terhadap Green Advertising. Sedangkan pengaruh
bagian dari Corporate Social Responsibilities; dan Green Product terhadap Minat Beli adalah positif
3) Green product menjadi senjata dalam bersaing dan sedang. Hal ini membuktikan bahwa pentingnya
dengan kompetitor karena sulit untuk ditiru. peran Green Advertising sebagai variabel mediasi
Penelitian ini menunjukan pentingnya dalam meningkatkan minat beli ulang Green
peranan green marketing sebagai strategi Product Reusable Color Changing Cups. Penelitian
pemasaran yang bertanggung jawab sosial. Seperti ini berfokus di perusahaan berskala internasional
yang disampaikan oleh Agustin (2015) bahwa pada industri food & beverage. Maka penelitian
perusahaan yang menerapkan green marketing selanjutnya dapat dilakukan pada perusahaan lokal
tentu memiliki banyak keunggulan dibandingkan di industri yang sama untuk menganalisis
dengan strategi konvensional. Hasil penelitian ini implementasi dan dampaknya penggunaan green
juga memperkuat penelitian ssebelumnya tentang marketing pada kinerja perusahaan lokal serta
green marketing, Yadav dan Pathak (2016), sebagai data perbandingan dengan perusahaan
menyatakan bahwa sikap konsumen terhadap internasional.
produk ramah lingkungan berpengaruh signifikan 6. KESIMPULAN
terhadap niat beli green product. Keunggulan
strategi green marketing akan membuat seseorang 1. Agustin, D. R. 2015. Pengaruh Green
mudah percaya dengan suatu produk yang dapat Marketing Terhadap Minat Beli Serta
membentuk suatu minat beli. Instagram Dampaknya Pada Keputusan Pembelian
@starbucksindonesia diharapkan selalu (Survei Pada Konsumen Non-Member
memberikan informasi-informasi bermanfaat, Tupperware Di Kota Malang. Jurnal
menarik, terkini dan lebih responsif dalam Administrasi Bisnis, 22(2): 1-10
berinteraksi dengan konsumen yang menjadi 2. Amallia, B. A., Effendi, M.I. & Ghofar, A.
followers-nya. 2021. The Effect of Green Advertising, Trust,
and Attitude on Green Purchase Intention: An
Penelitian ini juga menunjukkan pentingnya Evidence from Jogjakarta, Indonesia.
inovasi produk ramah lingkungan yang dilakukan International Journal of Creative Business and
oleh perusahaan karena sesuai dengan konteks yang Management , 1(1): 66-79
relevan dengan masyarakat. Secara khusus, 3. Apriliyanto, A. D. 2020. Analisis Pengaruh
Starbucks dapat terus berinovasi untuk Kualitas Pelayanan, Harga dan Lokasi terhadap
memproduksi green product lainnya, dan terus Keputusan Pembelian di Kedai Cekopi
mengedukasi para followers dan konsumen Mendungan Kartasura. Doctoral dissertation.
mengenai pentingnya lingkungan sekitar melalui Universitas Muhammadiyah Surakarta.
akun Instagram @starbucksindonesia sehingga 4. Banerjee. S.B. 2002. Corporate
mengurangi dampak terhadap lingkungan dari environmentalism: the construct and its
sampah yang dihasilkan. measurement. Journal of Business Research,
Temuan studi ini memberikan beberapa 55(3): 177-191.
implikasi praktis yang penting bahwa green 5. Daft. 2015. Manajemen Pemasaran; Dasar,
advertising berperan besar dalm Konsep dan Strategi. Jakarta: PT. Grafindo
mengkomunikasikan produk ramah lingkungan Persada.
agar konsumen menggunakan produk ramah
56 Putra, D. R. & Prasetyawati, Y. R. / Jurnal Metris 22 (2021) 49-56

6. Goh, S. K., Jiang, N. Hak, M.F.A., & Tee, P.L. Bank BRI Syariah KC Purwokerto. Doctoral
2016. Determinants of Smartphone Repeat Dissertation. IAIN Purwokerto.
Purchase Intention Among Malaysians: A 19. Rath, R. C. 2013. An Impact of Green
Moderation Role of Social Influence And A Marketing On Practices of Supply Chain
Mediating Effect of Consumer Satisfaction. Management In Asia: Emerging Economic
International Review of Management and Opportunities And Challenges. International
Marketing, 6(4): 993-1004. Journal of Supply Chain Management, 2(1).
7. Grant, J. 2015. The Green Marketing 20. Sabir, S., Khurshid, & Hafeez. 2014. Influence
Manifesto. West Sussex, England: John Wiley of Factors in Green Advertising upon Purchase
& Sons, Ltd. Intentions- A Study of Pakistani University
8. Gunawan, M., Reinaldo, E., Aprilia, A., & Students. International Review of Management
Hariyanto, A. 2014. Persepsi Konsumen and Business Research, 3(4): 2131 - 2138.
Terhadap Green Marketing Starbucks 21. Sandjojo. N. 2011. Metode Analisis Jalur (Path
Surabaya. Jurnal Hospitality dan Manajemen Analysis) dan Aplikasinya. Jakarta: Penerbit
Jasa, 2(2): 91 - 109. Pustaka Sinar Harapan.
9. Handayani, W., & Prayogo, R.A. 2017. Green 22. Setyabudi, A.W. & Adialita, T. 2020. Pengaruh
Consumerism: An Eco - Friendly Behavior Green Product Knowledge, Green Trust dan
Form Through The Green Product Perceived Price terhadap Green Purchase
Consumption and Green Marketing.Sinergi: Intention Konsumen AMDK Merek Aqua
Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen, 7(2): 25-29. dengan Botol 100% Recycled. Jurnal
10. Hawkins, D. I. & Mothersbaugh, D. L. 2016. Administrasi Bisnis, 16(2): 174 - 184.
Consumer Behavior: Building Marketing 23. Soedargo, N. P., Wisana, K., & Kristanti, M.
Strategy. 13th, McGraw-Hill International 2018. Pengaruh Green Marketing Terhadap
Edition. Sikap Konsumen dan Minat Beli Ulang di
11. Juniar, P. 2015. Pengaruh Kualitas Layanan Green Hotel di Indonesia. Jurnal Hospitality
Terhadap Minat Beli Ulang Melalui Kepuasan dan Manajemen Jasa, 6(2): 197 - 205.
Pelanggan di Kartini Restoran Surabaya Plaza 24. Sofhan, Y. N. 2014. Pengaruh Green Product
Hotel 2015. Jakarta: Perbanas Institutional Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada
Repository. Produk Air Conditioner Panasonic Inverter
12. Karna, J., Hansen, E., & Juslin, H. 2016. Social Econavi Di Jakarta Pusat). Skripsi. Universitas
Responsibility in Environmental Marketing Telkom.
Planning. European Journal of Marketing, 37: 25. Suki, N. M. 2016. Green product purchase
61-65. intention: impact of green brands, attitude, and
13. Kotler, P. & Keller, K. L. 2016. Marketing knowledge. British Food Journal, 118(12):
Managemen, 15th Edition. USA: Pearson 2893-2910.
Education,Inc 26. Starbucks. 2020. Greener Cups and Packaging.
14. Leonidou, L.C., Leonidou, C.N., (https://www.starbucks.com/responsibility
Palihawadana, D. & Hultman, M. 2011. /environment/recycling). Diakses 22 Juni 2020.
Evaluating the green advertising practices of 27. Wu, X., Hu, X., Qi, W., Marinova, D., & Shi,
international firms: a trend analysis. X. 2018. Risk knowledge, Product Knowledge,
International Marketing Review, 28 (1): 6-33 and Brand Benefits for Purchase Intentions:
15. Olavia, L. 2019. 2020, Konsumsi Kopi Experiences with Air Purifiers against City
Diproyeksikan Naik 13,9%. Smog in China. Human and Ecological Risk
(www.beritasatu.com/ekonomi/591071/2020- Assessment. An International Journal, 24(7):
konsumsi-kopi-diproyeksikan-naik-139). 1930 - 1951.
Diakses 10 Januari 2020. 28. Wymer, W. & Polonsky, M. 2015. The
16. Puspitasari, N. B., Rinawati, D. I., Suliantoro, Limitations and Potentialities of Green
H., & Sutrisno, B.D. 2018. The Effect of Green Marketing. Journal of Nonprofit & Public
Purchase Intention Factors on The Sector Marketing, 27(3): 239 - 262.
Environmental Friendly Detergent Product 29. Yadav, R. & Pathak, G. S. 2016. Young
(Lerak). E3S Web of Conferences, 73. consumers' intention towards buying green
17. Polonsky, M. J. 2011. Transformative Green products in a developing nation: Extending the
Marketing: Impediments and Opportunities. theory of planned behavior. Journal of Cleaner
Journal of Business Research, 64: 1311-1319. Production, 135: 732-739.
18. Pribadi, S. R. 2016. Strategi Pemasaran Produk
Tabungan Simpanan Pelajar (SIMPEL) Di

Anda mungkin juga menyukai