BAB I
PENDAHULUAN
Bagi setiap perusahaan, sumber daya manusia menjadi salah satu hal yang
manajemen berjalan dengan baik maka setiap perusahaan harus memiliki pegawai
Maka dari itu manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni dalam
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. Pada perusahaan kecil
namun pada perusahaan besar tentunya menjadi masalah yang sangat rumit. Untuk
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dengan memahami dan mengelola
kinerja dalam sebuah kerangka kerja yang disepakati, yang memuat tujuan,
perpaduan darihasil kerja (apa yang harus dicapai oleh seseorang) dan kompetensi
2
Kinerja pegawai yang rendah dapat dilihat dari hasil kerja pegawai yang
kurang memuaskan, hal tersebut menunjukan bahwa pegawai belum merasa puas
kepada intansi. Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berhubungan
dengan sifat- sifat seseorang meliputi sikap, sifat pribadi, sifat fisik, latar belakang
budaya dan lain-lain. Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi kinerja
bahwa pegawai adalah asset yang sangat berharga bagi Perum DAMRI Cabang
pada pemimpinnya. Jika intansi tersebut dipimpin dengan baik dan benar maka
intansi tersebut akan berkembang dengan pesat, begitu pula dengan sebaliknya
jika perusahaan tersebut dipimpin dengan tidak baik maka perusahaan tersebut
tidak akan berkembang dengan baik pula. Sehingga tokoh seorang pemimpin
perlu diperhatikan karena gaya dalam memimpin dapat menjadi contoh pada
merupakan kekuatan semangat serta kekuatan moral yang kreatif yang mampu
dengan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Salah satu faktor lain yang dapat
memeriksa apakah semua terjadi sesuai dengan rencana yang ditetapkan, perintah
yang dikeluarkan, dan prinsip yang di anut. Juga dimaksudkan untuk mengetahui
akan mencapai hasil yang maksimal. Kinerja dapat dikatakan berhasil jika hasil
kerja yang diperoleh mencapai target yang ditentukan perusahaan. Faktor lain
Menurut Afandi (2018: 74) kepuasan kerja adalah sikap yang positif dari
tenaga kerja meliputi perasaan dan tingkah laku terhadap pekerjaannya melalui
penilaian salah satu pekerjaan sebagai rasa menghargai dalam mencapai salah satu
kepuasan bagi karyawan dan akan berdampak pada penurunan kinerja karyawan
5
dan dalam kenyataannya para karyawan kurang merasa puas atas pemenuhan yang
dilihat dari hasil kerja pegawai yang kurang memuaskan yang dapat dilihat dari
yanng diharapkan oleh perusahaan. Akibat dari ketidak tegasan pemimpin dalam
pilihan dan sangat sulit dipuaskan. Maka dari itu Perusahaan Umum (PERUM)
DAMRI mempunyai visi menjadi transportasi kelas dunia yang handal, berkinerja
menyediakan alat produksi yang handal, modern dan berbasis teknologi mutakhir
di Indonesia, tidak lepas dari peran sumber daya manusia yang di miliki
penurunan drastis sebesar 55,74% jika dibandingkan dengan tahun 2019 yang
7
mencapai 100,15%. Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2020 ada kondisi
pandemi Covid- 19 yang mengharuskan semua orang untuk dirumah saja, hal
Gambar 1.2 ruang kerja Kinerja Kantor Perum Damri Cabang Lampung
2023
Berdasarkan gambar 1.2 dapat dilihat bawah ruangan kerja pada Perum
Damri ini cenderung sempit dan tata letaknya tidak beraturan. Ada beberapa
karyawan yang tidak memiliki ruangan khusus dan di campur menjadi satu dalam
lingkup yang sama. Pada beberapa ruangan kerja karyawan di kantor Perum
Damri pula dijadikan satu dengan penyimpanan barang operasional kantor seperti
pekerjaan beberapa Karyawan yang tidak sesuai dengan apa yang ditargetkan oleh
adalah fungsi pengawasan agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efesien dan
yang kerja lembur namun tidak dapat upah lembur yang sesuai sehingga karyawan
ini diharapkan dapat dijadikan dasar bagi pihak perusahan melakukan perbaikan-
Cabang Lampung ?
Karyawan.
3. Bagi Peneliti
BAB II
LANDASAN TEORI
dan mempercayai, kemanjuran diri secara kolektif, dan pembelajaran tim. Disini
menyadari kepentingan dan nilai dari pekerjaan serta membujuk pengikut untuk
adalah kepemimpinan yang digunakan oleh seorang manajer bila ia ingin suatu
kelompok melebarkan batas dan memiliki kinerja melampaui status quo atau
12
imbalan bagi kinerja yang ditampilkan oleh pengikut tetapi lebih didasarkan pada
sungguh bekerja menuju sasaran yang mengarahkan organisasi pada suatu tujuan
situasi, mengubah apa yang biasa dilakukan, bicara tentang tujuan yang
bahwa tujuan yang mau dicapai lebih dari sekedar kepentingan pribadinya.
sehingga melihat tujuan organisasi yang ingin dicapai lebih dari sekedar
dari para pengikut dengan menentukan cita-cita yang lebih tinggi dan nilai-
nlai moral seperti kemerdekaan, keadilan, dan bukan didasarkan atas emosi
Transformasional
a) Karisma
kepercayaan diri.
b) Inspirasional
c) Perhatian Individual
kemampuan.
d) Stimulus Intelektual
terhadap pemimpin.
upaya bawahan.
(efesien) dan berhasil guna efektif, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
prosedur atau urutan pelaksanaan dalam merealisasikan tujuan yang akan dicapai.
Dari semua fungsi pimpinan, fungsi pengawasan merupakan salah satu kunci yang
bila perlu dengan maksut supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana
rencana semula.
sebagai proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang
dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang
lain:
mencapainya.
(direction).
1. Akurat Informasi tentang keterang harus akurat, data yang tidak akurat
sebenarnya.
harus lebih rendah atau paling tidak sama, dengan kegunaan yang
efektif sifatnya.
kebutuhan hidup, namun orang akan memberikan suatuu penilaian atas suatu hasil
perusahaan khususnya, dalam era ekonomi baru ini perusahaan ditantang bukan
suatu sikap karyawan terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan situasi kerja ,
kerjasama antar karyawan, imbalan yang diterima dalam kerja, dan hal – hal yang
20
bahwa kepuasan kerja adalah keadaan dimana seorang pekerja merasa bangga,
senang, diperlakukan adil, diakui dan diperhatikan oleh atasan, dihargai, merasa
partisipasi pegawai.
Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat
Menurut Mangkunegara (2017, hal. 67) “Kinerja adalah hasil kerja secara
Sedangkan menurut Fahmi (2017, hal. 176) bahwa “Kinerja adalah hasil
yang diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit
oriented dan non profit oriented yang dihasilkan selama satu periode waktu ”.
Sopiah dan Sangadji (2018, hal. 350) menyatakan bahwa kinerja adalah
hasil dari suatu proses penyelesaian pekerjaan. Selain itu Wibowo (2013, hal. 7)
menyatakan bahwa kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang
dicapai dari pekerjaan tersebut. Dan kemudian Darodjat (2015, hal. 111)
Dan Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja
adalah hasil kerja suatu organisasi dalam melakukan suatu pekerjaan sesuai
dipengaruhi oleh:
keberhasilan.
atau tidak.
bekerja.
pencapaian tujaan.
d. Alat atau sarana Alat atau sarana merupakan sumber daya yang
sukses.
adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia
Apabila pekerjaan pada suatu bagian tertentu tidak selesai tepat waktu
selama delapan jam sehari untuk lima hari kerja seminggu. Kinerja
27
mengerjakannya.
yang akan dilakukan. Penelitian dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik
Gambar 3.1
Kepemimpinan
Transformasiona
l (X1)
Kinerja
Karyawan (Y)
Pengawasan (X2)
X1,X2,X3Y
Sumber : Di kembangkan oleh peneliti, 2018
30
2023.
Jenis data dalam penelitian ini berupa jenis data kuantitatif. (Sugiyono,
2014:224).
1. Data Primer
Dalam penelitian ini data primer yang digunakan adalah hasil jawaban dari
kuesioner kepada sampel yang telah ditentukan yaitu karyawan yang bekerja
2. Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data
3.5.1 Populasi
populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
No Jabatan Jumlah
1 Manager 3
2 Asisten Manager 6
3 Staff Administrasi 36
4 Mekanik 24
5 Kasir 1
6 Petugas PPA/Timer 33
7 Pengemudi 110
8 Satpam 2
Jumlah 215
Sumber : Perum DAMRI Cabang Lampung 2023 Berdasarkan
Tabel 3.1 Menunjukan Jumlah Populasi pada penelitian ini berjumlah 215
Karyawan.
32
3.5.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Dengan kata lain populasi merupakan suatu bagian atau
bertindak sebagai perwakilan dari populasi yang ada sehingga hasil penelitian
popoulasi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sempel adalah sebagian dari
metode sampling yang tidak memberi kesempatan atau peluang yang sama bagi
setiap unsur atau populasi untuk dipilih menjadi sampel dengan menggunakan
yang dipilih sengaja ditentukan berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh peneliti.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti
yang dimaksud adalah Karyawan Perum DAMRI Cabang Lampung. dimana dari
hasil Uraian di atas Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan
N
n= 2
1+ Ne
33
Dimana :
n : Jumlah sampel
n = N 1+N (e)2
n = 215
1+215 (0,1)2
n = 215
1+215 (0,01)
n= 215
1+(2,15)
n= 215
3,15
n= 68
(angket)sebagai alat pengumpul data yang pokok. Dan pengumpulan data dalam
pernyataan.
34
pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah skala likert yaitu 1-5,
seperti berikut:
Tabel 3.2
Skala Pengukuran Likert
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
R Ragu-Ragu 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
diterangkan oleh variabel lain tetapi tidak dapat mempengaruhi variabel yang
35
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
3.9 Hipotesis
yang harus diuji melalui data atau fakta yang diperoleh dengan melalui penelitian.
dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori.
perum damri
perum damri
variable dependen (terikat) dengan salah satu atau lebih variable independen
(bebas), yang bertujuan untuk memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata
yang baik maka penulis melakukan pengujian instrumen pengumpulan data yang
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
tersebut. Hasil uji validitas dikatakan valid apabila nilai probabilitasnya lebih
kecil dari 0,05 sedangkan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 menunjukkan
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabiltas adalah suatu pengukuran yang menunjukkan sejauh mana hasil
atau variabel dikatakan reliabel jika memberi nilaiCronbach Alpha > 0,70
(Ghozali, 2013:48).
Suatu model regresi yang baik harus memenuhi tidak adanya masalah
1. Uji Normalitas
metode uji normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber
diagonal pada grafik normal P-P Plot of Regression Standartized Residual atau
atau tidak nya data penelitian, maka pada penelitian ini menggunakan metode
uji One Sample Kolmogorof Smirnov. Jika hasil uji nya lebih besar dari 0,05
atau nilai z > Sig=0,05 maka suatu model regresi dikatakan normal dan berlaku
sebaliknya
2. Uji Autokorelasi
karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.
Permasalahan ini muncul karena gangguan (residual) tidak bebas dari satu
3. Uji Multikolonieritas
dalam model regresi dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF).
Jika nilai VIF > 10 maka terjadi multikolonieritas, dan jika nilai VIF < 10
4. Uji Heteroskedastisitas
memiliki sig.> alpha 0,05 maka model regresi tidak terkena gejala
heteroskedastisi.
Analisis regresi linier berganda adalah alat analisis yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel bebas (X) dan variabel terikat
pengawasan (X2), kepuasan kerja (x3) dan kinerja karyawan (Y). Menurut
sebagai berikut:
𝑌 = 𝛼 + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2𝑋2 + 𝜀
Keterangan :
X2 = variabel pengawasan
= standar kesalahan
variabel dependen yang diuji padatingkat signifikansi harus lebih kecil dari
a. Jika nilai signifikan < 0,05 maka ada pengaruh variabel bebas (x)
b. Jika nilai signifikan > 0,05 maka tidak ada pengaruh variabel bebas (x)
2. Uji F (Simultan)
signifikan harus lebih kecil dari 0,05 (Ghozali, 2015,45). Adapun pengambilan
a. Jika nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis diterima, maka artinya variabel
(x1), (x2) dan (x3) secara simultan berpengaruh terhadap variabel (y).
b. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak, maka artinya variabel
(x1), (x2) dan (x3) secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel (y).
(Ghozali, 2015,232).
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, serta membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri atau orang lain. Berikut ini
penelitian ini.
program ini memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem
1. Editing data
diberikan oleh responden, jika terjadi kekurangan dari data baik itu dari isi
2. Coding data
kuesioner atau pertanyaan diubah menjadi data dalam bentuk angka, dimana
3. Processing data
Peneliti memasukkan data yang telah diubah dari data kualitatif (kuesioner
SPSS for window. Dalam memproses data dibutuhkan ketelitian supaya tidak
4. Cleaning data
data selesai maka program SPSS memberikan hasil dan selanjutnya akan
BAB IV
Repoeblik Indonesia; atau dikenal dengan Perum DAMRI, atau hanya DAMRI
saja) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara Indonesia Yang bergerak di
(Perum), nama DAMRI tetap diabadikan sebagai brand mark dari perusahaan
yang hingga saat ini masih tetap konsisten menjalankan tugasnya sebagai salah
bus dan truk.Hingga saat ini, DAMRI memiliki jaringan pelayanan tersebar
kota, angkutan antarkota, angkutan pemadu moda khusus bandar udara, angkutan
negara. Pada tahun 1943, terdapat dua usaha angkutan pada zaman
angkutan barang dengan truk, gerobak atau cikar, dan juga terdapat Jidousha
bus.
Pada tahun 1961, terjadi peralihan status DAMRI menjadi Badan Pimpinan
Tahun 1961,[3] yang kemudian pada tahun 1965, BPUPN dihapus dan DAMRI
ditetapkan menjadi sebuah Perusahaan Negara (PN). Pada tahun 1982, DAMRI
Tahun 2002 dan berkelanjutan hingga saat ini, di mana PERUM DAMRI diberi
46
penumpang dan atau barang di atas jalan dengan kendaraan bermotor. Pada
perusahaan ini.[5] Saat ini, DAMRI merupakan salah satu perusahaan umum yang
Misi :
kepada pelanggan.
perusahaan.
47
Haq No.28, Rajabasa, Kec. Rajabasa, Kota Bandar Lampung, Lampung 35144.
Penyajian deskripsi responden dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 4.1
Responden Jumlah
Dalam penelitian ini karakteristik yang ingin diketahui adalah jabatan pekerjaan,
usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan ,lama bekerja dan gaji. Untuk lebih
jelasnya mengenai diri responden dapat dilihat pada karakteristik berikut ini yang
48
Tabel 4.2
Responden berdasarkan jenis kelamin
Perempuan 18 31,42
Jumlah 68 100%
Tabel 4.1 menjelaskan bahwa jumlah Pegawai Perum Damri untuk jenis
Tabel 4.3
Responden berdasarkan jenjang pendidikkan
Frekuensi Relatif
Jenjang pendidikan Frekuensi (pegawai)
(%)
SLTA/Sederajat 30 42,85
D3 (Diploma) 20 48,26
S1 (Sarjana) 18 11,85
Jumlah 68 100%
responden (11,85).
Frekuensi Relatif
Usia Frekuensi (pegawai)
(%)
25-35 15 11,42
36-45 18 31,42
46-55 25 45,71
56-65 10 11,42
Jumlah 68 100%
berusia 46-55 sebanyak 25 pegawai dari 68 responden (45,71) dan yang berusia
Tabel 4.5
Responden berdasarkan masa kerja
(22,85), masa kerja 26-35 sebanyak 12 pegawai dari 68 responden (20), dan
alpha cronbach data dikatakan valid apabila hasil uji rhitung >
responden 68
Koef. Validitas ( R
Item Rtabel Keterangan
)
KT1 0.751 0,232 Valid
KT2 0.709 0,232 Valid
KT3 0.612 0,232 Valid
KT4 0.767 0,232 Valid
Koefisien
Reliabilitas 0.747 Reliabel
(Alpha
Cronbach)
Pengujian validitas ini dilakukan dengan menggunakan program
valid.
simpulakan Nilai ini lebih besar dari 0,6 hal ini berarti bahwa
adalah reliabel.
Tabel 4.7
Koef. Validitas ( R )
Item Rtabel Keterangan
KP1 0.793 0,232 Valid
KP2 0.799 0,232 Valid
KP3 0.778 0,232 Valid
KP4 0.720 0,232 Valid
KP5 0.677 0,232 Valid
Koefisien
Reliabilitas 0.809 Reliabel
(Alpha Cronbach)
valid.
4. Jika r-alpha positif dan lebih besar dari r-tabel maka pernyataan
tersebut reliabel
7. Jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,6 maka tidak reliable Variabel
dikatakan baik apabila memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0,6
(Priyatno, 2013: 30). Maka dapat di simpulakan Nilai ini lebih besar
dari 0,6 hal ini berarti bahwa seluruh pernyataan untuk variabel
Tabel 4.8
Koef. Validitas ( R )
Item rtabel Keterangan
KK1 0.802 0,232 Valid
KK2 0.863 0,232 Valid
KK3 0.840 0,232 Valid
KK4 0.651 0,232 Valid
KK5 0.705 0,232 Valid
Koefisien
Reliabilitas 0.830 Reliabel
(Alpha
Cronbach)
4. Jika r-alpha positif dan lebih besar dari r-tabel maka pernyataan
tersebut reliabel
5. Jika r-alpha negatif dan lebih kecil dari r-tabel maka pernyataan
b. Jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,6 maka tidak reliable Variabel
dikatakan baik apabila memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0,6
besar dari 0,6 hal ini berarti bahwa seluruh pernyataan untuk
Tabel 4.9
valid.
4. Jika r-alpha positif dan lebih besar dari r-tabel maka pernyataan
tersebut reliabel
5. Jika r-alpha negatif dan lebih kecil dari r-tabel maka pernyataan
b. Jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,6 maka tidak reliable Variabel
dikatakan baik apabila memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0,6
besar dari 0,6 hal ini berarti bahwa seluruh pernyataan untuk
Kinerja (Y). berikut ini merupakan persamaan regresi berganda yang telah diolah
Tabel 4.10
Hasil Persamaan Regresi
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Cons 1.324 2.104 .629 .531
tant)
X.1 .354 .129 .285 2.753 .008 .866 1.155
X.2 .178 .088 .219 2.018 .048 .787 1.271
X.3 .266 .088 .335 3.033 .003 .761 1.314
a. Dependent Variable: y
57
nilai parameter penduga untuk melengkapi model regresi yang sudah dirumuskan
berhubungan positif dengan kinerja. hal in memiliki arti bahwa kinerja akan
berhubungan positif dengan kinerja. hal in memiliki arti bahwa kinerja akan
kepuasan kerja dan asumsi variabel lain seperti kepemimpinan transformasional dan
memiliki arti bahwa kinerja akan mengalami tingkatan sebesar 0.266 satuan
asumsi variabel lain seperti kepuasan kerja dan kompensasi finansial adalah
58
konstan.
berganda dilakukan. Model regresi linear berganda dapat disebut sebagai model
yang baik jika model tersebut terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik. Ada
empat uji asumsi klasik yang harus dipenuhi sebelum analisis regresi linear
Unstandardized Residual
N 68
Normal Mean .0000000
Parametersa,b Std. Deviation 2.38539310
Most Extreme Absolute .099
Differences Positive .099
Negative -.093
Test Statistic .099
Asymp. Sig. (2-tailed)c .092
Monte Carlo Sig. Sig. .092
(2-tailed)d 99% Lower .084
Confidence Bound
Interval Upper .099
Bound
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
59
0,92. Pengujian akan menolak Ho jika p-value <α (5%). Hasil pengujian
menunjukkan p-value lebih besar dari α(0.05) maka, Ho diterima yang artinya
b. Uji Multikolineritas
InflatedFactor) dan nilai tolerance. Hasil pengujian ini dapat dilihat dalam tabel di
bawah
Tabel 4.12
Hasil Pengujian Multikolineritas
Coefficientsa
Stand
ardize
Unstandardi d
zed Coeffi
Coefficients cients Collinearity Statistics
Tole
Std. ranc
Model B Error Beta t Sig. e VIF
1 (Co 1.324 2.104 .629 .53
nsta 1
nt)
X.1 .354 .129 .285 2.753 .00 .866 1.155
8
X.2 .178 .088 .219 2.018 .04 .787 1.271
8
X.3 .266 .088 .335 3.033 .00 .761 1.314
3
a. Dependent Variable: y
Dari tabel 4.7 tersebut dapat dilihat bahwa nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai
60
tolerance lebih besar dari 0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada
c. Uji Autokorelasi
Untuk mendeteksi apakah terdapat autokorelasi, maka dapat digunakan uji Durbin-
Durbin-Watson adalah tolak H0 jika 2 < dhitung< 4-du atau dhitung< dL, dan terima
H1 : terdapat autokorelasi
Berdasarkan Tabel 4.8 diperoleh bahwa nilai dhitung = 1.461 dan pada tabel
d. Uji Heteroskedastisitas
melihat hasil dari scatterplot antara data residu yang telah distandarkan (Sdresid)
Hasil dari scatterplot ditampilkan pada gambar di atas. Dari scatterplot tersebut
dapat dilihat bahwa data tidak membentuk suatu pola tertentu dan titik- titik data
menyebar di atas dan di bawah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada
Besaran R Square digunakan untuk mengukur goodness of fits garis regresi. Tabel
tersebut dapat dilihat bahwa nilai R Square adalah 0,405, jadi dapat disimpulkan
(X3). Sedangkan sisanya sebesar 23.9 % diterangkan oleh variabel lain yangtidak
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate PRESS
a
1 .637 .405 .377 2.441 439.250
a. Predictors: (Constant), X.3, X.1, X.2
b. Dependent Variable: y
sama atau simultan terhadap variabel dependen. Uji Statistik F ini merupakan
penelitian ini. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regre 259.749 3 86.583 14.535 <.001b
ssion
Resid 381.237 64 5.957
ual
Total 640.985 67
a. Dependent Variable: y
b. Predictors: (Constant), X.3, X.1, X.2
Dari tabel dapat dilihat nilai signifikansi F sebesar 0,001. Pengujian akan menolak
Ho jika p-value < α. Jika dibandingkan dengan taraf signifikan α=5% maka p-
value (0,000) bernilai lebih kecil dari α sehingga H0 ditolak dan H1diterima.
Kinerja (Y)
penelitian ini dilakukan untuk mengambil keputusan atas ketiga hipotesis yang
telah diduga sehingga dapat menjawab dan memberikan kesimpulan atas ketiga
rumusan masalah dalam penelitian. Dalam pengujian ini jika t hitung > t
tabel atau signifikansi t hitung (p-value) < α, maka ini berarti terdapat pengaruh
64
variabel dependen.
Coefficientsa
Standa
Unstandardiz rdized
ed Coeffici Collinearity
Coefficients ents Statistics
Std. Tolera
Model B Error Beta T Sig. nce VIF
1 (Cons 1.324 2.104 .629 .531
tant)
X.1 .354 .129 .285 2.753 .008 .866 1.155
X.2 .178 .088 .219 2.018 .048 .787 1.271
X.3 .266 .088 .335 3.033 .003 .761 1.314
a. Dependent Variable: y
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui arah dari koefisien regresi dan
kompensasi finansial dan kepuasan kerja terhadap kinerja. Berikut ini dijelaksan
4.6 Pembahasan
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Usman
Kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas
pemimpin kepada pegawai sesuai maka akan makin tinggi pula kepuasan kerja
Pendapat ini juga mengacu pada penelitian empirik yang dilakukan oleh
positif terhadap kinerja karyawan dan tingkat korelasi sangat kuat. Hal ini
didukung pula oleh penelitian empirik yang dilakukan oleh Arthawan dan Mujiati
apabila dilihat dari hasil analisis deskripsi data menunjukkan bahwa gaya
kepuasan kerja yang diterapkan oleh pegawai perum damri sudah sangat baik. Hal
terhadap kinerja pegawai lebih besar dari pengaruh langsung dari gaya
diikuti dengan kepuasan kerja yang tinggi agar dapat meningkatkan kinerja
transformasional yang diterapkan pimpinan sudah bagus maka kinerja yang tinggi
akan sulit dicapai. Oleh karena itu, kepuasan kerja sama pentingnya,dan
kerja perum damri sudah sangat baik, hal ini dapat dilihat dari sikap pimpinan
yaitu:
terhadap visi dan misi organisasi, dan lebih banyak melibatkan pegawai
dalam mengambilkeputusan.
BAB V
5.1 Kesimpulan
diterima.
di terima.
5.2 Saran
a. Bagi Perusahaan
b. Bagi Akademisi
c. Bagi Penliti
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Sumber Skripsi :
Sumber Jurnal :
Sandre, A., & Weinberg, A. (2019). Neither wrong nor right: Theta and delta
power increase during performance monitoring under conditions of
uncertainty. International Journal of Psychophysiology, 146(August), 225–
239. https://doi.org/10.1016/j.ijpsycho.2019.09.015.
Wibowo. 2013. Perilaku dalam Organisasi.. Jakarta: PT. Raja Grafindo Pers
Yang, J., Song, B., Tan, S., & Shi, H. (2019). Concurrent monitoring of
global-local performance indicators for large-scale process. Journal of the
Taiwan Institute of chemical enginers, 102 (xxxx), 9-16.
https://doi.org/10.1016/j..tice.2019.05.011.