Oleh:
ADE REZA IHSANI
NIM: 190301240
Oleh:
ADE REZA IHSANI
NIM: 190301240
i
Proposal Penelitian
Oleh:
ADE REZA IHSANI
NIM: 190301240
Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat limpahan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga pemakalah dapat menyelesaikan sebuah
proposal penelitian ini dengan judul : “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Disiplin
Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Skyline Jaya”
Proposal penelitian ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan tugas perkuliahan pada Program Studi Ekonomi Manajemen,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik.
Dengan tersusunnya proposal ini Penulis berharap kepada Ibu Pengampu
atau pembimbing berkenan meluangkan waktu untuk membina dan membimbing
pembutan karya ilmiah (proposal) yang ditugaskan kepada Mahasiswa. Untuk itu
Penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhomat:
1. Dr. Eko Budi Leksono, ST.MT. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Gresik.
2. Suwarno, S.E., M. Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Muhammadiyah Gresik.
3. Maulidiyah Amalina Rizqi, SE., MM. selaku Ka Prodi Manajemen, Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Gresik
4. Dr. Indro Kirono, Drs. Ec, M.M selaku Pembimbing Proposal Penelitian yang
dengan telaten dan sungguh-sungguh dalam menyampaikan materinya.
5. Kedua Orang Tua tercinta dan seluruh keluarga yang selalu memberikan
motivasi dan dukungan.
Demikian untuk menjadikan periksa dan penyusunan proposal berharap atas
kritik dan saran, guna perbaikan dalam penulisan proposal ini. Amin
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................ ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………. iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………. iv
DAFTAR TABEL……………………………………………………… vi
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………... vii
BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………. 7
1.3 Tujuan Penelitian……………………………………….. 7
1.4 Manfaat Peneltian………………………………………. 7
iv
3.9.2 Uji Multikolinearitas……..……………................ 34
3.9.3 Uji Heterokedastisitas…………..……………….. 34
3.10 Teknik Analisis Data ......................................................... 35
3.10.1 Analisi Regresi Linier Berganda............................ 35
3.10.2 Uji Koefisien Determinasi (R²)………….……….. 35
3.11 Uji Hipotesis….………………………………………….. 36
v
DAFTAR TABEL
Halaman
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 : Grafik Penilaian Kinerja Karyawan PT. Skyline Jaya…. 2
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi yang pesat saat ini
kepadanya.
Surabaya. Dengan persaingan yang semakin ketat ini menjadikan PT. Skyline
Jaya Industry harus bisa menyesuaikan diri agar dapat bersaing di pangsa
1
pasar, maka perusahaan membutuhkan karyawan yang cakap dan berkualitas
perusahaan, serta memiliki mental yang baik, mempunyai semangat kerja yag
lainnya.
terjemahan dari performance yang berarti hasil kerja seorang pekerja, sebuah
kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat
diukur. Dari hasil evaluasi kinerja pegawai dapat diketahui apakah seorang
pegawai dapat bekerja dengan baik atau tidak yang dilihat dari kategori
dengan kinerja pegawai. Syafirna (2017) kinerja adalah suatu hasil yang
dicapai oleh sesorang dalam melaksanakan tugas atau beban tanggung jawab
Penilaian kinerja pada PT. Skyline Jaya dilakukan setahun sekali, ada
kedisiplinan karyawan, keterampilan kerja, kualitas kerja dan kerja sama tim.
Berikut ini adalah hasil penilaian kinerja karyawan pada tahun 2019 - 2021
2
Grafik Penilaian Kinerja Karyawan PT. Skyline
Jaya Tahun 2019 – 2021
30 28 27
24 25 25
25 23 22 22
20
20 17 18 17
16 15
15 13
10
5
0
2019 2020 2021
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
Berdasarkan data pada Gambar 1.1 dapat dilihat hasil penilaian kinerja
karyawan PT. Skyline Jaya yang mendapat nilai sangat baik mengalami
karyawan mendapat nilai sangat baik dan pada tahun 2021 mengalami
nilai sangat kurang, dan pada tahun 2021 sebanyak 27 karyawan mendapat
sangat kurang pada penilaian kerja setiap tahunnya, maka perlu dilakukannya
3
penelitian mengenai kinerja karyawan agar kinerja karyawan PT. Skyline
dalam memberikan arahan kepada karyawan apalagi pada saat-saat ini semua
dapat menjadi peranan penting bagi karyawan untuk lebih berprestasi. Dalam
pengaruh kerja yang baik pula dari seorang pemimpin. Veithzal Rivai (2014
merupakan salah satu posisi kunci dimana seorang pemimpin harus bisa
tujuan perusahaan bisa tercapai sesuai dengan yang telah ditetapkan. Menurut
Veithzal Rivai (2014 : 265) Gaya Kepemimpinan adalah norma perilaku yang
salah satu tujuan organisasi, dibutuhkan juga disiplin kerja yang harus
yang berlaku. Jadi bisa dikatakan disiplin ketika karyawan itu sadar dan
perusahaan. Tanpa disiplin karyawan yang tinggi, maka perusahaan akan sulit
untuk mencapai tujuannya. Tujuan dari disiplin sendiri yakni agar seseorang
karyawan PT. Skyline Jaya tahun 2019 sampai dengan tahun 2021.
Tabel 1.1
Rekapitulasi Kedisiplinan Karyawan PT. Skyline Jaya Tahun 2021
Total Keterangan
No. Bulan
Karyawan Izin Terlambat Sakit Cuti Alpha
1 Januari 104 10 20 6 6 4
2 Februari 104 4 14 4 8 6
3 Maret 104 4 15 2 4 8
4 April 104 6 11 8 2 2
5 Mei 104 2 9 2 2 2
6 Juni 104 8 13 10 6 6
7 Juli 104 4 13 4 8 2
8 Agustus 104 6 11 4 8 2
9 September 104 2 12 8 4 2
10 Oktober 104 4 13 2 2 8
11 November 104 10 14 6 2 10
12 Desember 104 4 18 4 10 10
Total 64 163 60 62 62
Sumber : HRD PT.Skyline Jaya
5
Berdasarkan tabel 1.1 data rekapitulasi kedisiplinan PT. Skyline Jaya
tahun 2021 menunjukkan bahwa dari total karyawan 104 orang, dari total
diatas dan fenomena yang terjadi adalah kedisiplinan karyawan PT. Skyline
terlambat kerja.
diraih. Pada intinya motivasi dijadikan salah satu solusi untuk mencapai
adanya motivasi, maka tujuan tidak akan tercapai. Hasibuan & Handayani
adanya rasa kebutuhan terhadap diri sendiri dan dorongan keinginan individu
kinerja.
6
Tabel 1.2
Data Motivas Karyawan PT. Skyline Jaya
Tahun 2021
karyawan PT. Skyline Jaya gaji pokok yang diterima karyawan setiap
gaji yang diterima ada juga intensif bagi karyawan yang masuk dalam satu
Tengah”. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier
7
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Devit Ardi Kustanto (2019) yang
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Udin Putra (2018) Hasil
kuantitatif. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
hasil penelitian (research gap) yang dilakukan oleh para peneliti dan
penelitian ini. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mencoba mengkaji
PT.Skyline Jaya?
Skyline Jaya?
Jaya?
9
2. Untuk menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
2. Bagi Akademis
peneliti selanjutnya.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Abdul Razak, Sarpan Sarpan & Ramlan Ramlan (2018) tentang “Pengaruh
analisis regresi linear berganda. Hasil data analisis dalam penelitian ini
11
karyawan. Disiplin kerja memiliki pengaruh paling besar terhadap kinerja
pegawai..
Ainul Maghfuroh, Rara Ririn Budi Utami & Luqman Khakim (2021) tentang
kerja berpengaruh positif dan signifikan baik secara parsial atau sekaligus
Tabel 2.1
Perbedaan Dan Persamaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian
Saat Ini
2.2.1 Kinerja
tujuan organisasi yang ditetapkan. Para atasan atau manajer sering tidak
memperhatikan kecuali sudah sangat buruk atau segala sesuatu jadi serba
salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah
kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
merupakan hasil kerja yang dicapai pegawai dalam mengemban tugas dan
a. Perbaikan kinerja
b. Penyesuaian kompensasi
c. Keputusan penempatan
mengembangkan diri.
a. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang datang dari dalam diri individu yang
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar yang meliputi: gaji,
Sedangkan Bintoro & Daryanto (2017) kinerja dipengaruhi oleh tiga faktor :
a. Faktor individual
b. Faktor psikologis
c. Faktor organisasi
16
Terdiri dari sumber daya, kepemimpinan, penghargaan, struktur dan job
design
berikut:
1. Kualitas pekerjaan
tertentu.
2. Ketepatan waktu
3. Kehadiran
ditentukannya.
4. Kemampuan kerjasama
diselesaikan oleh dua orang atau lebih jadi membutuhkan kerja sama antar
karyawan.
Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut
adalah proses untuk mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju
dengan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan secara
efektif, serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan kelompok untuk
mencapai tujuan bersama. Menurut Suhardi, D., Basem, Z., & Supardi, S.
kerja kelompok, perolehan dukungan dan kerjasama dari orang- orang di luar
Gaya kepemimpinan adalah cara atau seni yang digunakan oleh seorang
visi atau tujuan bersama yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi.
adalah
a. Memberikan petunjuk secara jelas dan rinci mengenai tugas yang harus
adalah;
pengikut.
atas rata-rata dan perilaku tugasnya di bawah rata- rata. Dalam gaya
pengikut.
20
c. Mengikut sertakan karyawan dalam konsekuensi tugas untuk
adalah;
e. Supervisi longgar.
f. Memonitor aktivitas.
g. Memperkuat hasil.
perusahaan.
2. Legitimasi
3. Tujuan
2.2.3 Disiplin
Rosiana (2021) disiplin kerja ialah suatu alat yang digunakan para manajer
perusahaan.
diperoleh karyawan karena itu, untuk mendapatkan disiplin yang baik, maka
Pembinaan disiplin tidak akan terlaksana dalam perusahaan, jika tidak ada
antara lain:
karyawan
disipliner.
Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta
kemampuan karyawan, agar dia bekerja dengan baik dan disiplin dalam
mengerjakannya
2. Teladan Pemimpin
Pimpinan harus memberi contoh yang baik, berdisplin baik, jujur, adil,
3. Balas jasa
4. Keadilan
25
Keadilan yang dijadikan dasar kebijakan dalam pemberian balas jasa
aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan
6. Sanksi Hukuman
7. Ketegasan
8. Hubungan Kemanusiaan
disiplin kerja merupakan langkah yang dilakukan para pekerja terhadap tugas
26
serta mentaati peraturan yang sudah dibuat perusahaan dan norma-norma
2.2.4 Motivasi
manusia supaya mau bekerja giat dan antusias dalam mencapai hal yang
akan tercapai bila ada kemauan dari diri sendiri dan dapat dorongan dari
pihak lain
motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai”. Menurut Irviani &
tindakan”.
pada diri sesorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada
1. Faktor intern yang terdapat pada diri karyawan itu sendiri misalnya dapat
28
2. Faktor ekstern yang berasal dari luar karyawan juga dapat mempengaruhi
1. Kebutuhan fisiologi,
lingkungan hidup.
yang telah dilakukan oleh Gate dan Fatanah (2020), Alvian (2020), Arifai
Disiplin kerja merupakan langkah yang dilakukan para pekerja terhadap tugas
dalam kinerja karyawan maka dari itu perusahaan harus menciptakan kondisi
tertulis, yang tercermin dalam bentuk tingkah laku dan perbuatan. Disiplin
yang baik dari karyawan akan menunjukan bahan suatu perusahaan dapat
Putra dan Bayu (2019), Azhari (2019), Arifai (2018), Setyawan (2018),
Motivasi kerja adalah energi utama yang terpenting bagi karyawan karena
kepada karyawannya maka tidak akan memperoleh tujuan yang ingin dicapai
dan akan menyebabkan hasil pekerjaan tidak optimal dalam bekerja. Peran
tujuan tersebut karena dengan adanya motivasi yang dimiliki karyawan dapat
Alvian (2020), Putra dan Bayu (2019), Dewi (2019), Azhari (2019), dan
kinerja karyawan
2.4 Hipotesis
32
H1 = Pengaruh gaya kepemimpinan kerja terhadap karyawan PT. Skyline
Jaya.
Gaya
Kepemimpinan
(X1) H1
Disiplin Kerja H2
(X2) Kinerja (Y)
‘
Motivasi Kerja H3
(X3)
Keterangan :
: Secara Parsial
H1 : Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja PT. Skyline Jaya.
H2 : Pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan PT. Skyline Jaya.
H3 : Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Skyline Jaya.
33
BAB III
METODE PENELITIAN
kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
diduga.
Timur 60186.
Berikut ini terdapat populasi yang diambil dan teknik pengambilan sampel
3.3.1 Populasi
34
Populasi merupakan sejumlah individu dalam suatu wilayah generalisasi
dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Skyline Jaya yang berjumlah 104
karyawan.
3.3.2 Sampel
dan karekteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut sampel yang diambil
sampel merupakan banyaknya sampel yang akan diambil dari suatu populasi.
memberikan peluag yang sama pada setiap anggota populasi yang kemudian
diambil, peneliti menggunakan rumus dari Slovin Riduwan & Akdon (2017),
yaitu :
n= N
N.d2 + 1
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
35
d2 = Presisi (ditetapkan 10%)
n= 104
104.0.12+ 1
n = 50,98
dibulatkan menjadi 51. Jadi jumlah anggota sampel yang digunakan dalam
Pada penelitian ini, jenis data yang dipakai oleh peneliti adalah Data primer.
Data primer menurut Sugiyono (2017;137) adalah sumber data yang langsung
(X3) Motivasi Kerja dan variabel dependent Kinerja Karyawan (Y) yang
pernyataan tertulis secara lengkap tentang masalah yang akan dibahas, yaitu
mengenai motivasi, disiplin dan kepuasan kerja serta kinerja pegawai PT.
Skyline Jaya.
a. Pengaruh
b. Legitimasi
c. Tujuan
2. Disiplin (X2)
diantaranya:
b. Teladan Pemimpin
c. Balas jasa
d. Keadilan
g. Ketegasan
h. Hubungan Kemanusiaan
3. Motivasi (X3)
a. Kebutuhan fisiologi,
a. Kualitas pekerjaan
b. Ketepatan waktu
c. Kehadiran
d. Kemampuan kerjasama
Pengukuran variabel dilakukan dengan alat bantu kuisioner yang diisi oleh
38
bahwa Skala Likert adalah skala yang berisi lima tingkat prefensi jawaban
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
PLS) guna untuk menguji hubungan antara variabel dengan hipotesis secara lebih
rinci dalam penelitian ini. Setiap hipotesis akan diuji dengan menggunakan software
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data yang
dikumpulkan apa adanya tanpa maksud untuk menarik kesimpulan umum Sugiyono
dari hasil peningkatan tersebut. Pada penelitian ini analisis meliputi rata-rata, ukuran
penyebaran (standar deviasi) serta bentuk kontribusi dari nilai minimun serta nilai
PLS adalah model persamaan structural (SEM) yang berbasis komponen atau varian
umumnya menguji kausalitas atau teori sedangkan PLS lebih bersifat predictive
model. PLS merupakan metode analisis yang powerfull (Ghozali, 2011), karena
tidak didasarkan pada banyak asumsi. Misalnya, data harus terdistribusi secara
normal, sampel tidak harus besar. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan
2. Tahap kedua adalah melakukan uji structural model yang bertujuan untuk
konstruk yang diukur dengan menggunakan uji t dari PLS itu sendiri
digunakan untuk mengukur apa yang dapat digunakan untuk mengukur apa
mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas dari kuesioner tersebut maka peneliti
outer model, dimana outer model sendiri mendefinisikan bagaimana setiap indikator
Convergent validity dari model pengukuran dengan indikator refleksif dapat dilihat
dari korelasi antara item score/indikator dengan score konstruknya. Ukuran reflektif
individual dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari 0,70 dengan konstruk yang
40
ingin diukur. Namun demikian pada riset tahap pengembangan skala, loading 0,50
Discriminant validity dilakukan untuk memastikan bahwa setiap konsep dari masing
model laten berbeda dengan variabel lainnya. Discriminant Validity dapat dilihat
dengan menggunakan nilai cross loading untuk tiap indikator konstruk. Perhitungan
ukuran refleksif untuk menilai discriminant validity yaitu nilai cross loading untuk
dengan nilai korelasi antar konstruk model dapat dilakukan dengan membandingkan
akar kuadrat AVE guna mengukur discriminant validity. (Fornell & Larcker, 1981)
dalam Latan & Ghozali (2015:74) menyatakan apabila nilai yang dihasilkan tiap
konstruk lebih besar dari korelasi antar konstruk dalam model dapat menunjukkan
SmartPLS 3.0, untuk mengukur reliabilitas suatu konstruk dengan indikator reflektif
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan Cronbach’s Alpha dan Composite
digunakan untuk menilai reliabilitas konstruk yaitu nilai composite reliability harus
Inner model adalah hubungan atau kekuatan yang mendasari estimasi antar variabel
laten dan konstruk berdasarkan substantive theory. Dalam model struktural dalam
PLS, dimulai dari melihat nilai R-Squares untuk setiap variabel laten dependen
melihat pengaruh antara variabel laten independen terhadap variabel laten dependen.
Menurut Latan & Ghozali (2015:78) Nilai R-Squares 0.75, 0.50, 0.25 dapat
disimpulkan bahwa model kuat, moderate dan lemah. Hasil dari R-Squares ini akan
menunjukkan jumlah daripada variance dari konstruk yang dijelaskan oleh model.
Konstruksi diagram jalur penelitian adalah dimana notasi – notasi yang digunakan
Y : Vektor variabel laten endogen atau variabel dependen yaitu kinerja karyawan.
pengukuran penelitian model secara keseluruhan dan uji parsial. Nilai t-hitung dapat
hitung dan t-tabel. Apabila t hitung > t table maka dapat dinyatakan berpengaruh
signifikan.
antar variabel laten dapat dilihat pada nilai T-Statistik. Signifikansi dapat diukur
dengan membandingkan nilai T-tabel dan TStatistik. Jika nilai T-Statistik > nilai
42
Indirect Effect digunakan untuk menguji hipotesis pengaruh tidak langsung
variabel eksogen terhadap variabel endogen dengan kriteria apabila nilai (P-
Value)0,05 = tidak signifikan, maka variable tidak ada pengaruh variabel eksogen
nilai Ttabel dan T-Statistik. Jika nilai T-Statistik > nilai T-tabel maka dapat
DAFTAR PUSTAKA
Charli, Chintya Ones. Sari, Putri Intan Permata. Ade, Frihapma Semita. 2020.
Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja karyawan Air Minum PDAM) Kota Padang. Jurnal Ilmiah
Manajemen. Vol 8 No 1.
43
Sedarmayanti, M.Pd,. APU. 2018, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas
Kerja. Bandung : Penerbit Mandar Maju.
Suwatno dan Donni Juni Priansa. 2017. Manajemen SDM dalam Organisasi
Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
44
1