Anda di halaman 1dari 7

RESUMEMODEL PENGEMBANGAN BORG AND GALL

(Diajukan guna melengkapi tugas harian mata kuliah Penelitan dan


Pengembangan Sejarah)

RESUME

Dosen Pengampu:
Dr. Nurul Umamah, M. Pd.
Riza Afita Surya, S.Pd. M.Pd

Oleh:
Andika Putra Bayu Firmansyah 170210302100

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
EDUCATIONAL RESEARCH
An Introduction
By: Meredith D. Gall, Joyce P. Gall, Walter R. Borg

A. Kharakteristik Modela
Penelitian dan pengembangan pendidikan (R&D) adalah proses yang
digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Langkah-
langkah dari proses ini biasanya disebut sebagai siklus R & D, yang terdiri dari
mempelajari temuan-temuan penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan
dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan, pengujian lapangan
dalam pengaturan di mana ia akan digunakan pada akhirnya , dan merevisinya
untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan pada tahap pengujian lapangan.
Dalam menunjukkan bahwa produk memenuhi tujuan yang ditetapkan secara
perilaku.
1. Studying research findings pertinent to the product to be develop Artinya,
melakukan studi atau penelitian awal untuk mencari temuan-temuan penelitian
terkait dengan produk yang akan dikembangkan.
2. Developing the product base on this findings Artinya, mengembangkan
produk berdasarkan temuan penelitian tersebut.
3. Field testing it in the setting where it will be used eventually Artinya,
dilakukannya uji lapangan dalam seting atau situasi senyatanya di mana
produk tersebut nantinya digunakan
4. Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage. Artinya,
melakukan revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan
dalam tahap-tahap uji lapangan.
B. Komponen Model
1) Research and Information Collecting (melakukan penelitian dan pengumpulan
informasi) Penelitian dan pengumpulan data yang meliputi: mengumpulkan
sumber rujukan/kajian pustaka, observasi/pengamatan kelas, dan identifikasi
permasalahan yang dijumpai dalam pembelajaran dan merangkum
permasalahan.
2) Planning (melakukan perencanaan) Melakukan perencanaan, yang meliputi:
identifikasi dan definisi keterampilan, penetapan tujuan, penentuan urutan,
dan uji coba pada skala kecil.
3) Develop Preliminary Form of Product (mengembangkan bentuk awal produk)
Mengembangkan jenis/bentuk produk awal, yang meliputi: penyiapan materi
pembelajaran, penyusunan buku pegangan, dan perangkat evaluasi.
4) Preliminary Field Testing (melakukan uji lapangan awal) Melakukan uji coba
tahap awal, dilakukan pada 1-3 sekolah menggunakan 6-12 subjek ahli.
Pengumpulan informasi/data dengan menggunakan observasi, wawancara,
kuesioner, dan dilanjutkan dengan analisis data.
5) Main Product Revision (melakukan revisi produk utama) Melakukan revisi
terhadap produk utama, berdasarkan masukan dan saran dari hasil uji coba
lapangan awal.
6) Main Field Testing (merlakukan uji lapangan untuk produk utama)
Melakukan uji coba lapangan utama, dilakukan terhadap 5-15 sekolah, dengan
30-300 subjek. Tes/penilaian tentang prestasi belajar pebelajar dilakukan
sebelum dan sesudah proses pembelajaran.
7) Operational Product Revision (melakukan revisi produk operasional)
Melakukan revisi terhadap produk operasional, berdasarkan saran dan
masukan hasil uji coba lapangan utama.
8) Operational Field Testing (melakukan uji lapangan terhadap produk final)
Melakukan uji coba lapangan operasional, dilakukan sampai 10-30 sekolah,
melibatkan 40-200 subjek, dan data dikumpulkan melalui wawancara,
observasi, kuesioner, dan analisis data.
9) Final product revision (melakukan revisi prduk final) Revisi ini dilakukan
berdasarkan hasil dari uji lapangan. Hasil uji yang diperoleh dapat dijadikan
umpan balik untuk perbaikan dan penyempurnaan produk yang dikembangkan
10) Dissemination and implementation (diseminasi dan implementasi)
Penyampaian hasil pengembangan (proses, program, produk) kepada para
pengguna yang professional melalui forum pertemuan atau menuliskan dalam
jurnal atau dalam bentuk buku atau handbook. Sementara itu, produk dari
penelitian yang telah dilakukan dapat didistribusikan melalui perpustakaan,
dinas-dinas terkait ataupun melalui toko buku. Yang terpenting dalam
mendistribusikan produk ini adalah produk harus dilakukan setelah
melalui quality control.
C. Kapan Digunakan
Model penelitian pengembangan Borg and Gall merupakan salah satu model
penelitian dan pengembangan pendidikan yang sangat populer, dapat digunakan
jika seseorang ingin mengembangkan atau membuat sebuah produk pendidikan,
contohnya media pembelajaran. Model ini juga digunan untuk mengembangkan
produk ysng telah ada. Produk yang dimaksud bersifst longitudional ataupun
bertahap. Model penelitian dan pengembangan sebagai model penelitian yang
digunakan untuk menghaslikan produk tertentu dan menguji keefektifan produk
tersebut.
D. Langkah-Langkah Model
1. Research and Information Collecting (melakukan penelitian dan
pengumpulan informasi)
2. Planning (melakukan perencanaan)
3. Develop Preliminary Form of Product (mengembangkan bentuk awal
produk)
4. Preliminary Field Testing (melakukan uji lapangan awal)
5. Main Product Revision (melakukan revisi produk utama
6. Main Field Testing (merlakukan uji lapangan untuk produk utama)
7. Operational Product Revision (melakukan revisi produk operasional)
8. Operational Field Testing (melakukan uji lapangan terhadap produk final)
9. Final product revision (melakukan revisi prduk final)
10. Dissemination and implementation (diseminasi dan implementasi)
Penyampaian hasil pengembangan (proses, program, produk)
E. Isi Langkah-Langkah Model
Pendekatan research and development (R & D) dalam pendidikan meliputi
sepuluh langkah. Adapun bagan langkah langkah penelitiannya seperti berikut:
1. Studi Pendahuluan (Research and Information Collecting)
Langkah pertama ini meliputi analisis kebutuhan, studi pustaka, studi
literatur, penelitian skala kecil dan standar laporan yang dibutuhkan.
a) Analisis kebutuhan: Untuk melakukan analisis kebutuhan ada beberapa
kriteria 1) Apakah produk yang akan dikembangkan merupakan hal yang
penting bagi pendidikan? 2) Apakah produknya mempunyai kemungkinan
untuk dikembangkan? 3) Apakah SDM yang memiliki keterampilan,
pengetahuan dan pengalaman yang akan mengembangkan produk tersebut
ada? 4) Apakah waktu untuk mengembangkan produk tersebut cukup?
b) Studi literatur: Studi literatur dilakukan untuk pengenalan sementara
terhadap produk yang akan dikembangkan. Studi literatur ini dikerjakan
untuk mengumpulkan temuan riset dan informasi lain yang bersangkutan
dengan pengembangan produk yang direncanakan
c) Riset skala kecil: Pengembang sering mempunyai pertanyaan yang tidak
bisa dijawab dengan mengacu pada reseach belajar atau teks professional.
Oleh karenanya pengembang perlu melakukan riset skala kecil untuk
mengetahui beberapa hal tentang produk yang akan dikembangkan.
2. Merencanakan Penelitian (Planning)
Setelah melakukan studi pendahuluan, pengembang dapat melanjutkan
langkah kedua, yaitu merencanakan penelitian. Perencaaan penelitian R & D
meliputi: 1) merumuskan tujuan penelitian; 2) memperkirakan dana, tenaga
dan waktu; 3) merumuskan kualifikasi peneliti dan bentuk-bentuk
partisipasinya dalam penelitian.
3. Pengembangan Desain (Develop Preliminary of Product)
Langkah ini meliputi: 1) Menentukan desain produk yang akan
dikembangkan (desain hipotetik); 2) menentukan sarana dan prasarana
penelitian yang dibutuhkan selama proses penelitian dan pengembangan; 3)
menentukan tahaptahap pelaksanaan uji desain di lapangan; 4) menentukan
deskripsi tugas pihakpihak yang terlibat dalam penelitian.
4. Preliminary Field Testing
Langkah ini merupakan uji produk secara terbatas. Langkah ini meliputi:
1) melakukan uji lapangan awal terhadap desain produk; 2) bersifat terbatas,
baik substansi desain maupun pihak-pihak yang terlibat; 3) uji lapangan awal
dilakukan secara berulang-ulang sehingga diperoleh desain layak, baik
substansi maupun metodologi.
5. Revisi Hasil Uji Lapangan Terbatas (Main Product Revision)
Langkah ini merupakan perbaikan model atau desain berdasarakan uji
lapangan terbatas. Penyempurnaan produk awal akan dilakukan setelah
dilakukan uji coba lapangan secara terbatas. Pada tahap penyempurnaan
produk awal ini, lebih banyak dilakukan dengan pendekatan kualitatif.
Evaluasi yang dilakukan lebih pada evaluasi terhadap proses, sehingga
perbaikan yang dilakukan bersifat perbaikan internal.
6. Main Field Test
Langkah merupakan uji produk secara lebih luas. Langkah ini meliputi 1)
melakukan uji efektivitas desain produk; 2) uji efektivitas desain, pada
umumnya, menggunakan teknik eksperimen model penggulangan; 3) Hasil uji
lapangan adalah diperoleh desain yang efektif, baik dari sisi substansi maupun
metodologi.
7. Revisi Hasi Uji Lapangan Lebih Luas (Operational Product Revision)
Langkah ini merupakan perbaikan kedua setelah dilakukan uji lapangan
yang lebih luas dari uji lapangan yang pertama. Penyempurnaan produk dari
hasil uji lapangan lebih luas ini akan lebih memantapkan produk yang kita
kembangkan, karena pada tahap uji coba lapangan sebelumnya dilaksanakan
dengan adanya kelompok kontrol. Desain yang digunakan adalah pretest dan
posttest. Selain perbaikan yang bersifat internal. Penyempurnaan produk ini
didasarkan pada evaluasi hasil sehingga pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan kuantitatif.
8. Uji Kelayakan (Operational Field Testing)
Langkah ini meliputi sebaiknya dilakukan dengan skala besar: 1)
melakukan uji efektivitas dan adaptabilitas desain produk; 2) uji efektivitas
dan adabtabilitas desain melibatkan para calon pemakai produk; 3) hasil uji
lapangan adalah diperoleh model desain yang siap diterapkan, baik dari sisi
substansi maupun metodologi.
9. Revisi Final Hasil Uji Kelayakan (Final Product Revision)
Langkah ini akan lebih menyempurnakan produk yang sedang
dikembangkan. Penyempurnaan produk akhir dipandang perlu untuk lebih
akuratnya produk yang dikembangkan. Pada tahap ini sudah didapatkan suatu
produk yang tingkat efektivitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Hasil
penyempurnaan produk akhir memiliki nilai “generalisasi” yang dapat
diandalkan.
10. Desiminasi dan Implementasi Produk Akhir (Dissemination and
Implementation)
Laporan hasil dari R & D melalui forum-forum ilmiah, ataupun melalui
media massa. Distribusi produk harus dilakukan setelah melalui quality
control. Teknik analisis data, langkah-langkah dalam proses penelitian dan
pengembangan dikenal dengan istilah lingkaran research dan development
menurut Borg and Gall terdiri atas:
a) meneliti hasil penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan
dikembangkan,
b) mengembangkan produk berdasarkan hasil penelitian,
c) uji lapangan
d) mengurangi devisiensi yang ditemukan dalam tahap ujicoba lapangan.

Anda mungkin juga menyukai