DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
1. SINDI PERMATA SARI ( A1C119064 )
2. ADITH ANDRIZAL ( A1C119065 )
DOSEN PENGAMPU :
Dra.YUSNIDAR,M.Pd
PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
A. Hakikat Penelitian Research and Development Berdasarkan Desain
Pembelajaran Borg and Gall
Borg and Gall (1989) Mengemukakan, educational research and development
is a process used to develop and validate educational product, artinya bahwa
penelitian pengembangan pendidikan (R&D) adalah sebuah proses yang digunakan
untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Dengan pengantian
tersebut maka rangkaian langkah-langkah penelitian dan pengembangan dlakukan
secara siklis, dan pada setiap langkah yang akan dilalui atau dilakukan selalu
mengacu pada hasil langah sebelumnya hingga pada akhirnya diperoleh suatu
produk pendidikan yang baru.
Borg and Gall menyatakan bahwa untuk penelitian analisis kebutuhan
sehingga mampu dihasilkan produk yang bersifat hipotetik sering digunakan metode
penelitian dasar (basic research). Kemudian untuk menguji produk yang masih
bersifat hipotetik tersebut, digunakan eksperimen atau action research. Setelah
produk teruji, maka dapat diaplikasikan. Proses pengujian produk dengan
eksperimen tersebut dinamakan penelitian terapan (applied research). Adapun
penelitian R & D bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan memvalidasi
suatu produk, dengan demikian penelitian R & D bersifat longitudinal.
Produk-produk pendidikan yang dihasilkan dapat berupa kurikulum yang
spesifik untuk keperluan pendidikan tertentu, metode mengajar, media pendidikan,
buku ajar, modul, kompetensi tenaga kependidikan, sistem evaluasi, model uji
kompetensi, penataan ruang kelas untuk model pembelajar tertentu, model unit
produksi, model manajemen, sistem pembinaan pegawai, sistem penggajian dan
lain-lain .
Sugiyono (2009) berpendapat bahwa, metode penelitian dan pengembangan
(R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan menguji keektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk
tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan (digunakan metode
survey atau kualitatif) dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat
berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keektifan
produk tersebut (digunakan metode eksperimen).
Senada dengan ini Sukmadinata (2008), mengemukakan bahwa penelitian dan
pengembangan (R&D) merupakan pendekatan penelitian untuk menghasilkan
produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. Produk yang dihasilkan
bisa berbentuk software maupun hardware. Produk software seperti program untuk
pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun
model-model pendidikan, pembelajaran pelatihan, bimbingan, evaluasi,
manajemen,dan sebagainya. Sedangkan produk hardware seperti buku, modul, alat
bantu pembelajaran di kelas dan laboratorium, paket, atau program pembelajaran.
Penelitian dan pengembangan berbeda dengan penelitian biasa yang hanya
menghasilkan saran-saran bagi perbaikan, penelitian dan pengembangan
menghasilkan produk yang langsung bisa digunakan.
___________________________________________________
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas dan praktikalitas e-modul pembelajaran kimia
berbasis blog pada materi hidrokarbon. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau R
& D dengan menggunakan model Borg & Gall yang terdiri dari 10 tahap, namun penelitian ini terbatas
sampai pada tahap ke 5. Subjek dalam penelitian ini adalah ahli materi, ahli media, guru kimia dan siswa
kelas XII TKJ 2 SMK Pekanbaru. Objek penelitian ini adalah e-modul pembelajaran kimia berbasis blog pada
materi hidrokarbon. Teknik pengumpulan data diperoleh dari angket uji validitas, uji praktikalitas, uji respon
siswa, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dan
deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan tingkat validitas e-modul pembelajaran kimia diperoleh
sebesar 90,5% (sangat valid), tingkat praktikalitas diperoleh sebesar 95,2% (sangat praktis) dan respon siswa
diperoleh sebesar 87,2% (sangat baik). Dari hasil tersebut mengidentifikasikan bahwa e-modul pembelajaran
kimia berbasis blog pada materi hidrokarbon yang diujicobakan layak dan praktis sebagai sumber belajar
mandiri di sekolah.
ABSTRACT
This research aimed at knowing validity and practicality levels of the Blog based e-module that was valid and
practical. It was a R&D with Borg and Gall model. The subjects of this research were 2 material expert
lecturers, a media expert lecturer, 2 Chemistry subject teacher, and 10 students Vocational Pekanbaru High
School. The object was Blog based e-module on Hydrocarbon Chemistry subject lesson. The collecting
technique the data were validity test questionnaire, practicality, student response, interview, and
documentation. Analyzing data was done by using Descriptive qualitative and quantitative. The research
findings showed that the validity level of the e-module was 90.5% (very valid), the practicality level was 95.2%
(very practical), the student percentage response to e-module was 87.2% (very good). Based on these results, it
could be identified that Blog based e-module on Hydrocarbon Chemistry subject lesson was appropriate and
practical to be learning source at school.
DOI: http://doi.org/10.15575/jtk.v4i2.5659
N. Septryanesti & Lazulva Desain dan Uji Coba E-Modul Pembelajaran
Kimia Berbasis Blog pada Materi
Hidrokarbon
1. PENDAHULUAN kompetensi yang dicapai, isi materi, informasi
pendukung, latihan soal, evaluasi, dan balikan
Belajar merupakan proses perubahan tingkah hasil evaluasi (Rahmi dkk., 2014).
laku sebagai hasil dari interaksi seseorang
dengan lingkungannya. Perubahan tingkah Namun kenyataannya modul yang ada di
laku yang dimaksud dapat berupa perubahan sekolah masih dalam bentuk konvensional
berkaitan dengan penambahan kemampuan atau cetak sehingga hanya dapat
berpikir, kemampuan bersikap. Keberhasilan menampilkan gambar dalam bentuk dua
proses belajar dipengaruhi oleh banyak dimensi. Modul yang selama ini digunakan
faktor, baik faktor internal maupun faktor dalam proses pembelajaran masih memiliki
eksternal. Faktor internal adalah faktor yang layout sederhana dan isi yang hanya berupa
berasal dari dalam diri siswa antara lain materi pokok saja. Modul seperti ini
motivasi, minat, dan kemampuan berpikir membuat siswa cenderung merasa bosan
siswa. Faktor eksternal adalah faktor yang dalam mempelajari materi pada setiap pokok
berasal dari luar, antara lain lingkungan bahasan sehingga diperlukan suatu
belajar, keluarga, masyarakat dan sekolah. pengembangan media pembelajaran berupa
Faktor sekolah meliputi kurikulum, metode modul yang dapat menarik minat siswa pada
mengajar, relasi antara siswa dengan guru materi kimia (Sari dkk., 2014).
maupun siswa dengan siswa, dan alat
pelajaran (Priyayi, 2016). Oleh sebab itu, untuk meningkatkan mutu
pendidikan yaitu dengan menyediakan bahan
Faktor-faktor yang mempengaruhi ajar yang mudah diperoleh, mudah
pelaksanaan pembelajaran di sekolah dimengerti dan menarik minat pembaca
diantaranya cara guru menyampaikan seperti modul elektronik dengan
pembelajaran, suasana kelas (lingkungan memanfaatkan perkembangan teknologi.
belajar), bahan ajar yang digunakan, dan Pembelajaran dengan modul elektronik dapat
sebagainya. Bahan ajar memiliki arti yang dilakukan melalui media internet,
penting bagi guru maupun siswa dalam macromedia flash, java, maupun media
kegiatan pembelajaran. Guru akan mengalami elektronik lainnya. Pembelajaran seperti ini
kesulitan dalam meningkatkan efektivitas dikenal dengan sebutan elektronik learning
pembelajaran apabila tidak mempunyai (e-learning) membawa pengaruh terjadinya
bahan ajar yang lengkap. Di samping itu, proses transformasi pendidikan konvensional
tanpa adanya bahan ajar, siswa juga akan ke dalam bentuk digital, baik secara isi
mengalami kesulitan dalam belajarnya (Rahmi ataupun sistemnya (Zulkarnain dkk., 2015).
dkk., 2014).
Blog sebagai salah satu layanan aplikasi dari
Bahan ajar adalah bahan atau materi internet dapat dimanfaatkan oleh guru dan
pelajaran yang disusun secara lengkap dan siswa sebagai sumber belajar yang tidak
sistematis berdasarkan prinsip-prinsip terbatas. Guru dapat mengunggah semua
pembelajaran yang digunakan guru dan siswa informasi yang berkaitan dengan materi
dalam proses pembelajaran. Modul pembelajaran yang diajarkan dengan
merupakan bahan ajar yang ditulis dengan menambahkan multimedia (gambar, animasi,
tujuan agar siswa dapat belajar secara efek suara dan video) agar menarik dan lebih
mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru. mudah dipelajari. Dilihat dari sisi siswa, siswa
Modul berisi tentang petunjuk belajar, dapat mengunduh informasi yang sesuai
Berdasarkan studi awal yang telah dilakukan Berdasarkan latar belakang yang telah
di SMK Pekanbaru, sumber belajar yang diuraikan, maka tujuan dilakukan penelitian
digunakan berupa buku teks pelajaran. ini adalah untuk menghasilkan produk berupa
Ketersediaan buku teks pelajaran kimia yang e-modul pembelajaran kimia berbasis blog
terbatas dan dengan sistem rolling ke setiap pada materi hidrokarbon yang valid dan
kelas mengharuskan siswa menggunakan praktis.
buku teks pada saat pembelajaran kimia saja.
Sehingga siswa kurang memahami materi
pelajaran yang disampaikan. Adanya sarana
dan prasarana di SMK Pekanbaru yang
memadai yaitu gedung dan ruang kelas yang
Persentase =
Skor yang diperoleh
× 100% 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Skor maksimal ideal
Pada tahap selanjutnya dilakukan survei Materi pada e-modul pembelajaran kimia ini
lapangan berguna untuk melengkapi literatur disusun berdasarkan kompetensi dasar dan
penelitian dalam memberikan dasar-dasar tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
pengetahuan untuk mendesain suatu produk Penyusunan materi pada e-modul
e-modul pembelajaran kimia. Survei lapangan menggunakan beberapa buku kimia
yang dilakukan dengan mewawancarai guru perguruan tinggi dan buku kimia SMK/MAK
kimia SMK Pekanbaru. Berdasarkan hasil yang relevan. Alat evaluasi dalam e-modul
wawancara diketahui bahwa sumber belajar pembelajaran kimia ini berupa latihan soal
kimia yang digunakan siswa adalah buku teks pada setiap akhir kegiatan pembelajaran dan
pelajaran kimia. Ketersediaan buku teks soal evaluasi pada akhir materi hidrokarbon.
pelajaran kimia yang terbatas dan dengan Selain itu, juga dilakukan penyusunan
sistem rolling ke setiap kelas mengharuskan instrumen-instrumen yang diperlukan selama
siswa menggunakan buku teks pada saat penelitian, berupa angket uji validitas ahli
pembelajaran kimia saja. Sehingga siswa materi pembelajaran, angket uji validitas ahli
kurang memahami materi pelajaran yang media pembelajaran, angket uji praktikalitas
disampaikan. Oleh karena itu diperlukan oleh guru, dan angket respon siswa.
sumber belajar alternatif yang mudah
diperoleh, mudah dimengerti dan menarik Penyusunan kerangka e-modul pembelajaran
minat pembaca seperti modul elektronik (e- kimia dilakukan sesuai dengan komponen
modul). Pembelajaran dengan e-modul dapat penyusunan modul. Adapun bagian-bagian e-
dilakukan melalui aplikasi web berupa modul yang akan dikembangkan yaitu
blogger.com, sehingga siswa dapat dengan cover/home, kata pengantar, petunjuk
mudah menggunakan e-modul ini sebagai penggunaan e-modul, kompetensi inti,
sumber belajar mandiri yang dapat kompetensi dasar, indikator, tujuan
digunakan sewaktu-waktu tanpa dibatasi pembelajaran, peta konsep, materi, evaluasi,
ruang dan waktu. glosarium dan daftar pustaka.
Gambar 4. Evaluasi
Priyayi, Desy Fajar. (2016). Analisis Bahan Ajar Utomo, Dedi Sasmito., Sumarmi, dan Singgih
Model Pembelajaran Alid (Accelerated Susilo. (2015). Pengembangan Bahan
Learning Included By Discovery) Pada Ajar e-learning Berbasis Edmodo Pada
Materi Jaringan Tumbuhan Kelas XI Materi Litosfer Kelas X SMA, Jurnal
SMA N 7 Surakarta, Jurnal Pendidikan Pendidikan Geografi, 2.
Sains, 04(01), 29.